Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan Ojek Online

Di Indonesia, ojek sudah sering digunakan sejak lama, tetapi saat ini ojek
online terbaru yang dapat dengan mudah dipanggil melalui smartphone sedang
berkembang pesat.

Keadaan ojek di Indonesia telah berubah secara signifikan dalam tiga


tahun terakhir. Pengendara motor dari perusahaan GO-JEK dan perusahaan Grab
yang mengenakan jaket dan helm berwarna hijau menjadi mencolok di kota. Di
Indonesia, sebagian besar wilayah dipenuhi oleh dua perusahaan kuat yaitu GO-
JEK dan Grab. GO-JEK adalah perusahaan lokal, tetapi tidak hanya di Indonesia,
Grab juga berkembang di negara-negara Asia Tenggara.

GO-JEK dan Grab merupakan ojek yang dapat dipanggil dengan mudah
melalui smartphone oleh siapa saja dan dapat dikatakan seperti versi sepeda motor
dari aplikasi pengiriman Uber. Daripada mencari di jalan atau melakukan
reservasi melalui telepon, sekarang taksi lebih mudah untuk dipanggil dengan
aplikasi smartphone sehingga pembayaran pun dapat dilakukan dengan mudah.

Selain itu, masyarakat di Indonesia sering makan di warung dan restoran,


atau memesan secara delivery. GO-JEK mendapat reputasi yang baik karena
pengemudi ojek akan membeli makanan setelah mendapatkan pesanan makanan
yang diinginkan dari pelanggan dan mereka juga akan mengantarkannya ke rumah
atau kantor pelanggan dengan sepeda motor.
Jumlah Pengemudi Ojek Online di Indonesia

Presidium Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia Igun Wicaksono


menyatakan jumlah pengemudi ojek online di Indonesia sampai kini tidak
diketahui secara pasti baik oleh publik maupun pemerintah. Saat ini, asosiasi
pengemudi ojek online tidak memiliki data atau catatan terkait jumlah pasti mitra
pengemudi.

Menurutnya, perusahaan aplikator juga tidak mau membuka data jumlah


tersebut. Igun memproyeksikan jumlah pengemudi ojek online sekitar 2,5 juta
orang. Adapun, simpatisan Garda mencapai 200 ribu mitra ojek online di seluruh
Indonesia.
SEJARAH PT GOJEK

Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan


Master of Business Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan
Gojek muncul dari pengalaman pribadi Nadiem Makarim menggunakan
transportasi ojek hampir setiap hari ke tempat kerjanya untuk menembus
kemacetan di Jakarta. Saat itu, Nadiem masih bekerja sebagai Co-Founder dan
Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku.
Sebagai seorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem
melihat ternyata sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek
hanyalah sekadar mangkal menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan
mendapatkan penghasilan yang lumayan bila banyak penumpang. Selain itu, ia
melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanyak transportasi lainnya
sehingga seringkali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan ojek yang bisa ada
setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat
adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan
penumpang dengan pengemudi ojek.
Pada tanggal 13 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri dengan 20 orang
pengemudi. Pada saat itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk
menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek. Pada pertengahan 2014,
berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim mulai mendapatkan tawaran
investasi. Pada tanggal 7 Januari 2015, Gojek akhirnya meluncurkan aplikasi
berbasis Android dan iOS untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan
call center.
SEJARAH BERDIRINYA PT. GRAB DI INDONESIA

Grab (sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi) merupakan salah satu


platform O2O yang bermarkas di Singapura dan paling sering digunakan di Asia
Tenggara. Mereka menyediakan layanan kebutuhan sehari-hari bagi para
pelanggan termasuk perjalanan, pesan-antar makanan, pengiriman barang – dan
pembayaran menggunakan dompet digital. Saat ini Grab menyediakan layanan di
Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan
Kamboja. Grab saat ini telah menyandang status sebagai startup "decacorn"
(sebutan untuk startup yang memiliki valuasi perusahaan sebesar US$10 miliar)
pertama di Asia Tenggara.
Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan seperti ojek
(GrabBike), mobil (GrabCar), taksi (GrabTaksi), kurir (GrabExpress), pesan-antar
makanan (GrabFood), dan carpooling (GrabHitch Car). Saat ini Grab tersedia di
125 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Banda Aceh - Aceh hingga Jayapura -
Papua .
Baru-baru ini Grab meluncurkan layanan GrabGerak, sebuah solusi untuk
mendukung para penyandang disabilitas dalam bergerak dan mendapatkan lebih
banyak akses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada 2018, Grab merekrut
bankir Lehman Brothers, John Chua.
Jam Kerja Driver Ojek Online

Transportasi angkutan darat seperti sepeda motor merupakan media yang


paling sering digunakan oleh penumpang bila dibandingkan dengan transportasi
lainnya. Sepeda motor merupakan klasifikasi jenis kendaraan pribadi, namun di
Indonesia banyak ditemui sepeda motor yang menggunakan fungsi kendaraan
umum, yaitu mengangkut orang atau barang dengan dikenakan tarif tertentu.
Transportasi angkutan darat yang paling sering digunakan adalah sepeda motor.
Adapun salah satu jenis kendaraan bermotor yang melayani konsumen dengan
melalui sebuah aplikasi online yang sedang menjadi tren saat ini adalah ojek
online.
Pekerjaan sebagai driver ojek online ini tidak memiliki ikatan waktu, para
driver bebas menentukan jam kerjanya atau bisa dikatakan sebagai model survival
time. Farber (2005) dan Crawford & Meng (2010) menggunakan model survival
time dari pekerja supir taksi yang menyediakan jam kerja setiap hari. Survival
Time merupakan model yang mereflesikan dimana pekerja dalam hal ini bebas
berhenti bekerja setiap saat ketika pekerja merasa sudah memperoleh pendapatan
dari tarif yang diterima. Tingkat kepuasan pada masing-masing pekerja atas suatu
pekerjaan berbeda-beda, sehingga perbedaan selera yang terjadi pada setiap jenis
pekerjaan tersebut akan mencerminkan perbedaan tingkat upah.
Jumlah Driver Ojek Online Perempuan

Salah satu penyedia transportasi online di Indonesia, Grab, mengaku tidak


pernah pilah-pilih gender dalam urusan rekrutmen driver. Saat ini jumlah driver
wanita di Grab baru mencapai 10 persen dari hampir satu juta total jumlah driver.
Pihak Gran Indonesia mengaku, meski jumlah mereka tidak terlalu banyak namun
proses rekrutmen tetap disamakan dengan driver laki-laki, termasuk mengikuti tes
dan pelatihan untuk menjadi mitra Grab. Namun begitu, bukan berarti tak ada
beda perlakukan dari Grab maupun penumpang terhadap driver perempuan.
"Sebenarnya kalau proses rekruitmen sama driver perempuan driver laki-
laki, selama mereka memenuhi administrasi kemudian mereka lolos test safety
driver itu udah bisa jadi mitra grab kita. Jadi enggak ada perbedaan proses
rekruitmen," jelas Head of Logistics (Grab Express), Tyas Widyastuti, di Jakarta,
Rabu, 18 April 2018.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Tentang Gojek. https://id.wikipedia.org/wiki/Gojek. [14 Desember


2019]

Anonim. 2019. Tentang Grab. https://id.wikipedia.org/wiki/Grab_(perusahaan)


. [14 Desember 2019]

Anonim. 2019. 5 Fakta tentang Driver Perempuan Grab Bikin Miris.


https://www.viva.co.id/digital/startup/1027928-5-fakta-driver-perempuan-
grab-terakhir-bikin-miris. . [14 Desember 2019]

Anonim. 2019. Tentang Perkembangan Ojek Online di Indonesia.


https://markey.id/plan/ojek-online. [14 Desember 2019].

Putu, C.G., Made., H.U.D. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pendapatan
Driver Gojek di Kota Denpasar Bali. E-Jurnal EP Unud, 6(6). 948-975.

Setiawan, Kodrat. 2019. Berapa Jumlah Pengemudi Ojek Online di


Indonesia?. https://bisnis.tempo.co/read/1271465/berapa-jumlah-
pengemudi-ojek-online-di-indonesia/full&view=ok. [14 Desember 2019].

Anda mungkin juga menyukai