Makalah Komputasi Fix
Makalah Komputasi Fix
OLEH :
KELOMPOK 2 :
Jeffry Albadri 16137009
Tiwi Melisa 16137033
Hagit Kristiansyah 16137052
Muhammad Ichsan Busra 16137065
Safitri Zahara 16137082
DOSEN PENGAMPU :
Adree Octova S.Si.,M.T.
Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu perusahaan dan dilakukan
secara terus menerus untuk meningkatkan mutu dan produktivitas, jasa dan pelayanan
serta menjaga dan memelihara keselamatan dan lingkungan kerja sehingga dapat
memberikan kontribusi yang optimal bagi pencapaian sasaran perusahaan.
Quality Control Circle mengidentifikasi, menyelidiki, menganalisa dan
mencari pemecahan atas berbagai permasalahan terkait dengan kinerja suatu
organisasi. QCC adalah salah satu konsep baru untuk meningkatkan mutu dan
produktivitas kerja industri/jasa.
Tujuan utama dari QCC ini adalah untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki
perusahaan/ instansi terutama pengembangan keterampilan dan diri pekerja (skill
individu) secara lebih baik dan menghargai nilai-nilai manusia serta menciptakan
tempat kerja yang kondusif, guna meningkatkan mutu dalam arti luas dan pertumbuhan
perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROBLEM
Industri tambang terbuka telah difokuskan pada pemanfaatan ukuran,
kapasitas tinggi peralatan otomatis yang besar untuk mendapatkan produksi yang
lebih besar untuk memenuhi tuntutan pasar internasional. Dalam rangka mencapai
tingkat produksi yang tinggi dengan harga satuan yang rendah, maka perlu
menggunakan peralatan se efektif mungkin.
Dalam rangka mencapai tingkat produksi yang tinggi dengan harga satuan
yang rendah serta efisien, maka para pelaku tambang (kontraktor) perlu
menggunakan peralatan seefektif dan se-produktif mungkin. Pertambangan adalah
industri padat modal dan diketahui fakta bahwa pemanfaatan peralatan dan
estimasi akurat dari pemanfaatan ini sangat penting karena manajer tambang ingin
memanfaatkan peralatan mereka seefektif mungkin untuk mendapatkan kembali
awal investasi mereka serta mengurangi total biaya produksi.
Dalam rangka mencapai tingkat produksi yang tinggi maka perusahaan
harus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan revenue dengan
meningkatkan profit dan menekan cost, agar dapat dicapai target produktivitas,
keselamatan kerja yang optimal, cost yang efisien dan profitabilitas yang optimal
serta iklim kerja yang kondusif pada saat sekarang maupun yang akan datang.
Akan tetapi sering kali terjadi pencapaian produktivitas alat muat utamanya
dibawah standar. Sehingga pada permasalahan tersebut akan di atasi
menggunakan metode quality control circle.
B. DATA DATA
Data data yang digunakan dalam metode quality control circle tergantung kepada
masalah yang dihadapi atau masalah yang akan di selesaikan. Seperti pembahasan
di atas masalah yang di hadapi yaitu tidak tercapainya produktivitas alat muat ,
sehingga data data yang di perlukan untuk menganalisis masalah tersebut adalah :
1. Karakteristik jalan angkut .
2. karakteristik truk dan kemampuan operator.
3. Cycle time dan jumlah siklus.
4. ketersediaan dump truk, kualitas performance mesin, kondisi cuaca,
pengeboran dan peledakan kinerja, keterampilan operator dan operator
kelelahan.
C. PROSES
Proses yang akan dilakukan pada metode quality control circle merupakan
suatu proses pemecahan masalah yang dihadapi. Pemecahan masalah adalah media
perantara untuk mencapai tujuan QCC, artinya melalui pemecahan masalah ini
akan memperoleh makna pengakuan serta penghargaan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan akhir QCC, yaitu peningkatan atau usaha dalam arti yang seluas-
luasnya. Dengan demikian, pemecahan masalah adalah kegiatan yang sentral dan
sekaligus vital yang patut memperoleh perhatian besar dari semua pihak. Masalah-
masalah yang digarap oleh QCC adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan dan yang pada akhirnya akan mempengaruhi mutu suatu usaha
sebagaimana tercermin secara teknis manajemen, moral-etika, serta teknis ilmiah
bagi kepentingan semua pihak yaitu produsen, konsumen dan pemerintah serta
masyarakat luas.
Metode pemecahan masalah dalam QCC secara umum dikenal dengan
menggunakan tujuh (7) perangkat alat dan delapan (8) langkah pemecahan
masalah. Secara berurutan bisa dilihat di bawah ini :
1. Tujuh (7) perangkat alat dalam GKM:
a. Stratifikasi (Pengelompokan)
Adalah usaha untuk menguraikan dan mengklasifikasikan persoalan
menjadi kelompok-kelompok atau golongan sejenis atau menjadi unsur
tunggal dari persoalan, sehingga persoalan menjadi lebih sederhana dan
mudah dimengerti serta menghindari salah interpretasi.
b. Lembar Periksa (Lembar Data)
Adalah lembaran (sheet) yang digunakan untuk mencatat kegiatan atau
kejadian (data) dengan format yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Pengisi
sheet tinggal memberikan tanda pada kolom yang sudah disediakan.
Guna lembar periksa ini selain memudahkan dalam pemeriksaan juga
memudahkan dalam membuat rekapitulasi dan memudahkan analisis terhadap
masalah.
c. Diagram Pareto
Diagram pareto digunakan untuk menampilkan data dengan tujuan
untuk mengetahui suatu penyebab yang memberikan pengaruh yang paling
besar terhadap akibat. Dengan demikian bisa segera dilakukan langkah
perbaikan berdasarkan skala prioritas, yaitu penyebab yang paling besar
pengaruhnya terhadap akibat.
d. Diagram Ishikawa (Tulang Ikan) / Fish Bone Chart
Diagram ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sebab
dan akibat dari suatu kegiatan. Dengan diagram Ishikawa kita
dapat menjabarkan banyak sekali semua penyebab, mulai dari penyebab yang
paling dekat dengan akibat (masalah), sampai penyebab yang tidak dekat
dengan akibat (masalah). Diagram Ishikawa biasa juga disebut sebagai diagram
Tulang Ikan (Fish Bone Chart) karena melihat bentuk dari anak panah yang
menyerupai tulang ikan.
Untuk memudahkan dalam menginventarisasi semua penyebab yang
berpengaruh terhadap akibat (masalah) dengan menggunakan diagram
Ishikawa harus mempertimbangkan faktor 4M dan 1L yaitu : Mesin, Material,
Metode (cara), Man (orang) dan Lingkungan, yang ditempatkan pada tulang
ikan yang pertama. Secara baku bentuk diagram Ishikawa (tulang ikan) bisa
dilihat di bawah ini:
Untuk menguraikan lebih dalam lagi semua penyebab, sebaiknya
menggunakan metode sumbang saran (brain storming), karena semakin banyak
informasi yang dikumpulkan, semakin baik hasilnya. Selain itu dengan metode
bertanya “mengapa” yang berulang bisa mengefektifkan dalam menguraikan
semua penyebab yang berpengaruh terhadap akibat, baik langsung maupun
tidak langsung. Pertanyaan “mengapa” ini bisa dihentikan, jika dirasakan
pertanyaan “mengapa” tersebut sudah tidak diperlukan karena sudah terbayang
suatu tindakan penanggulangan dari penyebab tersebut.
f. Histogram
Histogram adalah diagram berupa diagram batang (balok) yang
menggambarkan penyebaran (distribusi) data yang ada, jadi dengan
menggnakan histogram, data yang dikumpulkan akan dengan mudah
diketahui sebenarnya (distribusinya).
g. Diagram Tebar
Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk mengetahui
apakah ada korelasi (hubungan) atau tidak antara 2 variabel. Diagram tebar bisa
juga digunakan untuk mengetahui apakah suatu penyebab yang diduga
mempengaruhi atau tidak terhadap akibat (masalah) yang sedang dihadapi.
2. Delapan (8) Langkah dalam QCC
D. OUTPUT
Output merupakan puncak dari penyelesain masalah yang telah di lakukan,
pada metoda quality control circle yang dibahas dalam makalah ini output yang di
hasilkan berupa tercapainya produktivitas alat akibat adanya perbaikan perbaikan
yang dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa metoda Quality
Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu perusahaan dan dilakukan secara
terus menerus untuk meningkatkan mutu dan produktivitas, jasa dan pelayanan
serta menjaga dan memelihara keselamatan dan lingkungan kerja sehingga dapat
memberikan kontribusi yang optimal bagi pencapaian sasaran perusahaan.
Pada metoda ini tahapan pertama kali yang harus di lakukan adalah
menganalisis masalah yang patut di selesaikan terlebih dahulu, kemudian
menggumpulkan data data penyebab masalah itu bias terjadi dan melakukan
pemecahan masalah dengan menggunakan tujuh (7) perangkat alat dan delapan
(8) langkah pemecahan masalah, sehingga masalah dapat diatasi dan
menghassilkan output sesuai dengan keinginan.
B. SARAN
Sebaikanya dalam mencari masalah yang akan di selesaikan lihat dari
masalah yang memiliki resiko paling tinggi.