DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya, penyusun telah dapat
menyelesaikan sebuah makalah berjudul “ Penggunaan Anggaran Untuk Evaluasi Kerja “. Tugas ini disusun
untuk menyelesaikan tugas dalam mata kuliah Akuntansi Manajemen pada program studi Akuntansi
Universitas Budi Luhur. Melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua
Penyusun sudah berusaha sebaik mungkin dalam penyelesaian tugas ini. Namun, penyusun
menyadari dalam penyusunan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan
, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penyusun juga
berharap tugas ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan dibidang Akuntansi Manajemen.
Penulis
PENGGUNAAN ANGGARAN UNTUK EVALUASI KEJA
Anggaran adalah alat pengendalian yang berguna. Akan tetapi, dua pertimbangan utama
harus diperhatikan agar dapat digunakan dalam evaluasi kinerja. Pertama adalah menetapkan
bagaimana jumlah yang di anggarkan seharusnya dibandingan dengan hasil aktual.
Pertimbangan kedua melibatkan dampak anggaran atas perilaku manusia.
Anggaran Statis (Anggaran induk yang dikembangkan untuk Texas Rex) adalah suatu
contoh anggaran statis. Anggaran statis (static budget) adalah anggaran untuk aktivitas
tertentu. Bagi Texas Rex, anggaran dikembangkan berdasarkan prediksi penjualan tahunan
sebanyak 5.700 kaus. Karena anggaran statis bergantung pada aktivitas tertentu, anggaran
statis ini tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja.
agregat adalah 0,12 x 1.060 x $5 = $636 dan jumlah overhead tetap yang dianggarkan adalah $1.643).
Standar yang Realistis Tujuan yang ada dalam anggaran digunakan untuk mengukur
kinerja. Jadi, tujuan ini harus berdasarkan kondisi dan harapan-harapan realistis. Anggaran
seharusnya mencerminkan realita operasional, seperti tingkat aktivitas aktual, perubahan
musiman, efisiensi, dan tren ekonomi umum.
Keterkendalian Biaya Idealnya, para manajer hanya dianggap bertanggng jawab atas
biaya-biaya yang dapat mereka kendalikan. Biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost)
adalah biaya yang tingkatnya dapat dipengaruhi oleh manajer. Sebagai contoh, para manajer
divisi tidak memiliki kuasa untuk mengotorisasi biaya ditingkat korporassi, seperti penelitian
dan pengembangan, serta gaji para manajer atas. Oleh karena itu,mereka tidak seharusnya
dianggap bertanggung jawab atas munculnya Biaya tersebut. Jika biaya yang tidak dapat
dikendalikan muncul dalam anggaran manajer tingkat bawah untuk membantu mereka
memahami bahwa biaya tersebut juga perlu dicakup, maka mereka seharusnya dipisahkan
dari biaya yang dapat dikendalikan dan disebut tidak dapat dikendalikan.
Aktivitas menimbulkan biaya dengan cara mengkonsumsi sumber daya, tetapi juga
sumberdaya yang dikonsumsi tergantung pada permintaan output aktivitas. Diperlukan tiga
langkah untuk membangun suatu anggaran berdasarkan aktivitas : (1) aktivitas dalam
organisasi harus diidentifikasikan, (2) permintaan tiap output aktivitas harus diperkirakan dan
(3) biaya sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi tingkat aktivitas ini harus dinilai.
Jika suatu organisasi telah mengimplementasikan sistem ABC atau ABM, maka langkah 1
telah dipenuhi. Dengan asumsi bahwa ABC telah diimplementasikan, penekanan utama biaya
anggaran berdasarkan aktivitas telah memperkirakan beban pekerjaan (permintaan) untuk
tiap aktivitas dan kemudian menganggarkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menompang beban kerja ini, beban kerja tiap aktivitas harus ditetapkan untuk mendukung
aktivitas penjualan dan produksi yang diharapkan untuk periode berikutnya.
Sebagaimana dengan anggaran tradisional , anggaran berdasarkan aktivitas dimulai
dengan anggaran penjualan dan produksi. Anggaran bahan baku langsung dan tenaga kerja
juga berlaku dengan kerangka kerja ABC karena input produksi ini dapat langsung ditelusuri
kesetiap produk. Perbedaan utama antara anggaran berdasarkan fungsi (tradisional) dan
aktivitas, dapat ditemukan dalam katagori overhead serta beban penjualan dan
administrasinya. Dalam pendekatan berdasarkan fungsi, anggaran dalam katagori-katagori ini
biasanya dirinci berdasarkan elemen-elemen biayanya (tampilan gambar untuk contoh terinci
anggaran overhead). Elemen-elemen biaya ini diklasifikasikan sebagai biaya variabel atau
tetap berdasarkan unit yang diproduksi atau dijual. Lebih jauh lagi anggaran-anggaran ini
biasanya dibuat dengan menganggarkan suatu bagian biaya disuatu departemen (fungsi) dan
kemudian memasukkannya naik kedalam anggaran induk overhead. Sebagai contoh, biaya
supervisi dalam anggaran overhead Tampilan 8-5 adalah jumlah seluruh seluruh biaya
supervisi berbagai departemen. Anggaran berdasarkan aktivitas dilain pihak mengidentifikasi
aktivitas over head, penjualan dan administrasi, serta kemudian membangun suatu anggaran
untuk tiap aktivitas, berdasarkan pada sumber daya yang dibutuhkan untuk menyediakan
tingkat output aktivitas yang dibutuhkan. Biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel atau
tetap berdasarkan penggerak aktivitasnya, tidak hanya berdasarkan pada unit yang dijual atau
unit yang diproduksi.
Bayangkanlah aktivitas pembelian bahan. Permintaan akan pembelian adalah fungsi
dari bahan yang dibutuhkan untuk produksi sebagai produk dan jasa. Gunakan jumlah
pesanan pembelian sebagai penggerak untuk pembelian. Anggaplah bahwa bahan-bahan
yang dibutuhkan sebagaimana ditampilkan dengan anggaran pembelian bahan baku,
menciptakan permintaan atas 15.000 pesanan pembelian. Guna melaksanakan aktivitas
pembelian, sumber daya seperti agen pembelian, perlengkapan (formulir, kertas dan stempel,
amplop dan sebagainya), meja, komputer dan ruang kantor yang diperlukan. Dengan asumsi
bahwa seorang staf administrasi dapat memproses 3.000 pesanan per tahun, maka lima staf
administrasi diperlukan. Jadi, lima meja, lima komputer dan ruang kantor untuk lima pelaku
dibutuhkan. Anggaran untuk aktivitas pembelian tersebut diberikan dibawah ini (penyusutan
pada meja dan komputer dan tingkat tinggal adalah biaya ruang kantor).
Dari sumber daya yang dipakai oleh aktivitas pembelian, perlengkapan adalah sumber
daya yang fleksible dan untuk itu adalah suatu biaya variabel, sementara sumber daya lain
yang dikonsumsi adalah sumber daya yang terikat dan menampilkan prilaku biaya tetap
(suatu prilaku biaya tetap bertingkat dalam hal gaji dan penyusutan). Tetapi terdapat suatu
perbedaan penting yang harus disebutkan : biaya pembelian tetap dan variabel ditentukan
berdasarkan pada jumlah pesanan pembelian, bukan dengan jam tenaga kerja langsung atau
unit yang diproduksi atau ukuran lain output produksi. Perilaku biaya tiap aktivitas ditetapkan
dalam kaitannya dengan ukuran output. Mengetahui ukuran output memberikan pandangan
mendalam untuk mengendalikan biaya aktivitas. Sebagai contoh dengan merancang kembali
produk sehingga mereka menggunakan komponen yang lebih umum, angka pesanan
pembelian dapat menurun. Dengan menurunkan jumlah pesanan pembelian yang diminta,
permintaan atas sumber daya fleksibel menurun lebih jauh lagi, menurunkan jumlah pesanan
pembelian yang diminta juga menurunkan kapasitas-kapasitas pembelian yang dibutuhkan,
dan biaya akan menurun. Hal ini adalah suatu contoh manajemen berdasarkan aktivitas.
Anggaran Fleksibel Aktivitas
Kemampuan untuk mengidentifikasi perubahan dalam biaya aktivitas sejalan dengan perubahan
output aktivitas, memungkinkan para manejer untuk lebih berhati-hati dalam merencanakan dan mengawasi
peningkatan aktivitas. Anggaran fleksibel aktivitas (activity flexible budgeting) adalah prediksi berapa
biaya aktivitas nantinya jika terdapat perubahan pada output aktivitas. Analisis varians dalam suatu kerangka
kerja aktivitas memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja anggaran tradisional. Hal ini juga
meningkatkan kemampuan untuk mengelola aktivitas.
Dalam pendekatan berdasarkan fungsi, biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual
diperoleh dengan berasumsi bahwa suatu penggerak tunggal berdasarkan unit (unit produk atau jam tenaga
kerja) menggerakkan semua biaya. Suatu rumusan biaya dikembangkan untuk tiap biaya barang sebagai
fungsi dari unit produksi atau jam tenanga kerja langsung. Tampilan 8-7 mengilustrasikan anggaran
tradisional fleksibel yang menggunakan unit produk sebagai penggerak. Tampilan 8-9 menampilkan
anggaran fleksibel berdasarkan jam tenaga kerja. Tetapi jika biaya berbeda sesuai dengan lebih dari satu
penggerak dan penggerak-penggerak tersebut tidak berkolerasi tinggi dengan jam tenaga kerja, maka biaya
yang diprediksi dapat menyesatkan.
Solusinya, tentu saja adalah dengan membuat rumusan anggaran fleksibel untuk lebih dari satu
penggerak. Prosedur perkiraan biaya (metode tinggi rendah, motode least square dan lainnya) dapat
dipergunakan untuk memperkirakan dan memvalidasi rumusan biaya untuk tiap aktivitas, pada prinsipnya,
kompenen biaya variabel untuk tiap aktivitas seharusnya berhubungan dengan sumber daya yang diperoleh
sebagaimana dibutuhkan (sumber daya fleksibel), dan komponen biaya tetap seharusnya berhubungan
dengan sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan (sumber daya terikat).
Tampilan 8-9 Anggaran Fleksibel Jam Tenaga Kerja Langsung
Pendekatan rumusan ganda ini memungkinkan para manejer untuk memprediksi secara
lebih akuran berapa biaya nantinya untuk tiap penggunaan tingkat aktivitas yang berbeda,
sebagaimana diukur oleh ukuran output aktivitas. Biaya-biaya ini kemudian dapat
dibandingkan dengan biaya aktual untuk membantu penilaian kinerja anggaran.
Anggaplah bahwa tingkat aktivitas pertama untuk tiap penggerak dalam tampilan 8-10
berhungan dengan tingkat penggunaan aktivitas aktual. Tampilan 8-11 membandingkan
biaya yang dianggarkan untuk tingkat penggunaan aktivitas aktual dengan biaya aktual. Satu
bagian dalam bentuk target, dan enam bagian lainnya dicampur. Hasil bersihnya adalah
varians yang dapat ditoleransi yakni $21.500.
Tampilan 8-10 Anggaran Fleksibel Aktivitas
Penggerak : Jam tenaga kerja langsung
Rumus Tingkat aktivitas
Tetap Variabel 10.000 20.000
Bahan Baku langsung - $10 $100.000 $200.000
Tenaga kerja langsung - 8 80.000 160.000
Sub total $0 $18 $180.000 $360.000
Penggerak : Jam Mesin
Tetap Variabel 25 16.000
Pemeliharaan $20.000 $5.5 $64.000 $208.000
Permesinan 15.000 2 31.000 47.000
Sub total $35.000 $7.5 $180.000 $115.000
Penggerak : Jumlah Penyetelan
Tetap Variabel 25 30
Pemeliharaan $80.000 $2.100 $132.500 $143.000
Permesinan - 1.800 45.000 54.000
Sub total $80.000 $3.900 $177.500 $197.000
Penggerak : Jumlah Pesanan
Tetap Variabel 15.000 25.000
Pemeliharaan $211.000 $1 $226.000 $236.000
Total $678.500 $948.000
Laporan kinerja dalam tampilan ini membandingkan total biaya yang dianggarkan
untuk tingkat aktivitas aktual dengan total biaya aktual untuk tiap aktivitas. Merupakan hal
yang juga mungkin dilakukan untuk membandingkan biaya tetap aktivitas aktual dengan
biaya tetap yang dianggarkan, serta biaya variabel aktivitas aktual dengan biaya variabel yang
dianggarkan. Sebagai contoh, anggaplah bahwa biaya tetap inspeksi aktual adalah $82.000
dan bahwa biaya variabel inspeksi aktual adalah 43.500. varians antara anggaran tetap dan
variabel untuk aktivitas inspeksi dihitung sebagai berikut :
Memecah tiap varians kedalam komponen tetap dan variabel, memberikan pandangan
yang lebih mendalam atas sumber perubahan pengeluaran yang direncanakan dan yang
aktual.
Tampilan 8-11 Laporan Kinerja Berdasarkan Aktivitas*
Biaya yang Varians yang Anggaran
Aktual Dianggarkan
Bahan baku langsung $101.000 $100.000 $1.000 U
Tenaga kerja langsung 80.000 80.000 -
Pemeliharaan 55.000 64.000 (9.000) F
Permesinan 29.000 31.000 (2.000) F
Inspeksi 125.500 132.500 (7.000) F
Penyetelan 46.500 45.000 1.500 U
Pembelian 220.000 226.000 (6.000) F
Total $657.000 $678.500 $21.500 F