Anda di halaman 1dari 14

KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Makalah

Diajukan kepada dosen pengampuh


Mata kuliah Manajemen Pendidikan
Dalam rangka penyelesaian studi semester tiga
Program Studi Pendidikan Agama Islam

IAIN PALOPO

Oleh,
Kelompok 3
Arda : (18 0201 0077)
Geblinar Sultan : (18 0201 0083)
Mariyana : (18 0201 0191)
Rusdi Bin Firman : (18 0402 0066)

Dosen Pengampuh:
Muh. Khairul Ummah, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM SARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah Manajemen Pendidikan tentang “Kepemimpinan
dalam Manajemen Pendidikan”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari bimbingan dosen dan referensi-referensi pustaka buku. Terlepas dari semua
itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
sistematika penyususunan makalah, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu kami menerima masukan ataupun saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah mata kuliah Manajemen
Pendidikan tentang “Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan” dapat
memberikan maanfaat maupun inspirasi dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan bagi pembaca.

Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Palopo, 14 April 2019


Penulis

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2

A. Pengertian Kepemimpinan ................................................................. 2

B. Syarat-syarat Kepemimpinan ............................................................. 3

C. Tipe-tipe Kepemimpinan .................................................................... 5

D. Teori Kepemimpinan .......................................................................... 6

E. Kekuasaan, Keweangan, dan Tanggung Jawab .................................. 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 9

A. Kesimpulan ......................................................................................... 9

B. Saran ................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu organisasi akan berhasil dan bahkan gagal sebagian besar ditentukan
oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan mulia yang mengatakan bahwa pemimpinlah
yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan
ungkapan yang menundukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi
yang terpenting. Sementara itu digambarkan bahwa pemimpin adalah
pengembala, dan setiap pengembala akan ditanyakan tentang perilaku
pengembalanya. Ungkapan ini membuktikan bahwa seorang pemimpin apa pun
wujudnya, dimana pun dia berada, akan selalu mempunyai beban untuk
mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Maka dari itu dalam makalah kami
ini akan membahas tentang bagaimana sosok pemimpin yang sebenarya tesebut
dan apa-apa saja hal yang mendasari dalam sebuah kepemimpinan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kepemimpinan?
2. Apa Syarat-Syarat Keemimpinan?
3. Apa Tipe-tipe Kepemimpinan?
4. Bagaimana Teori Kepimimpinan?
5. Apa itu Kekuasaan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui bagaimana tipe-tipe dalam sebuah kepemimpinan
4. Untuk mengetahui apa-apa saja teori kepemimpinan.
5. Untuk mengetahui apa itu kekusaan, kewenangan, dan tanggung jawab.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian Kepemimpinan
Jika mengantikan kata pemimpin dalam bahasa indonesia, “pemimpin”
sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pemimbing,
pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya.
Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran
seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan
berbagai cara. Istilah pemimpin, kepeimpinan, dan memimpin pada mulanya
berasal dari kata dasar yang sama pimpin. Namun demikian ketiganya digunakan
dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu, karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan
pada dan belum tenu mampu memimpin. Istilah kepemimpinan pada dasarnya
berhubungan dengan keterampilan, kecapakan, dan tingkat pengaruh yang
memiliki seseorang oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang
bukan pemimpin.
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan, khususnya kecakapan/kelebihan disatu bidang sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah
seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan
dan kelebihan disuatu bidang, sehingga dia mampu mempegaruhi orang lain untuk
bersama-sama melakukann aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu atau
beberapa tujuan (Kartini Kartono, 1994: 181).
Jika kita tarik kesimpulan dari beberapa pengertian diatas kepemimpinan
mengandung beberapa untuk pokok antara lain:
1. Kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau
organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi.

5
2. Didalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses
mempengaruhi bawahan oleh pemimpin.
3. Adanya tujuan bersama yang harus capai.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan ilmu-ilmu sosial,
sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan
manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang
dikemukakan oleh pakar dan sudut pandang masing-masing. Defini tersebut
menunjukkan adanya beberapa kesamaan antara lain:
a. Menurut Tead, Terry, dan Hoyt (dalam Kartono, 2003)
Pengertian kepemiminan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi
orang lain agar mau bekerja sama yang didasarkan pada kemampuan orang
tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan yang
diinginkan kelompok.
b. Menurut Young (dalam Kartono, 2003)
Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas
kemapuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa “kepemimpinan
merupakan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok , memiliki kemampuan atau
keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk
mencapai tujuan organisasi atau kelompok”.1

B. Syarat-syarat Kepemimpinan
Tak semudah membalikkan telapak tangan. Begitu kira-kira ungkapan
yang cocok ketika berbicara mengenai kepemimpinan. Tidak semua orang bisa
memimpin. Dan tidak semua pemimpin adalah menjadi pemimpin yang baik.

1
Andri Feriyanto, dkk., Pengantar Manajemen (3 in 1), (Yogyakarta: Mediatera, 2015), h.
92-94.

6
Untuk mendapat kedua aspek diatas, tidak ada salah untuk mengetahui da
mempelajari bagaimana menjadi seorang pemimpin:
1. Problem Solver
Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan
tepat untuk keluar dari permasalahan. Mulailah bertindak tegas, dan hapuslah
plin-plan. Jangan pula memupuk kebiasaan melarikan diri dari tanggung jawab.
Diibaratkan sebagai nahkoda, anda memiliki kewajiban menggerakkan kapal
kearah yang benar.
2. Bersikap Positif
Setiap orang tidak luput dari kesalahan, bila hal ini menimpa anak buah
anda, jangan langsung mececarnya dengan segudang cemoohan. Selidiki dulu
latar belakang permasalahan, sehingga anda bisa bersikap proposional. Jika
anda melakukan kesalahan, tidak perlu ragu megakuinya dan meminta maaf
kepada orang-orang terkait, dan jangan lupa melakukan perbaikan atas
kesalahan tersebut.
3. Komunikasi
Karyawan sebaik apa pun akan kehilangan arah bila dibiarkan “jalan
dama gelap”. Sebagai pemimpin anda perlu menerangkan sejelas mungkin
tentang tujuan bersama yang hendak diraih dan startegi pencapaiannya. Bekali
anak buah anda dengan penilaian terhadap hasi kerjanya selama ini, sehingga
mereka bisa belajar melakukan tugas dengan benar. Perihara komunikasi dua
arah dengan bawahan dan mintalah feedback dari mereka setiap kali anda
melucurkan baru.
4. Menjadi Inspirasi
Seorang pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi
anak buahnya. Jadilah inspirasi bagi bawahan. Up date benak anda dengan
informasi terkini, tidak pelit memberi pengalaman dan patuhi peraturan yang
telah anda buat sendiri.
5. Tumbuhkan Motivasi
Berikan perhargaan terhadap prestasi sekecil apa pun itu yang
dilakukan oleh anak buah anda. Bahkan karyawan yang paling telay sekalipun

7
akan berusaha memperbaiki diri apabila anda memujinya ketika ia datang tepat
waktu (apalagi jika pujian itu diberkan tanpa terkesan menyindir). Secara
berkala, ajukan pula pertanyaan dan tantangan yang mampu merangsang
kreativitas berpikir anak buah. Misal, meminta ide mereka untuk proyek kecil.
6. Hubunga Baik
Jalin hubungan professional yang harmonis dengan anak buah. Ingat,
dibalik statusnya sebagai bawahan, karyawan memiliki pribadi yang unik dan
masalah tertentu. Luangkan waktu untuk mengenal karyawan secara personal
sehingga anda melakukan coarching tepat sasaran.2

C. Tipe-tipe Kepemimpinan
G.R. Tery (1960) sebagai salah seorang pengembang ilmu manajemen
mengemukakan tiper kepemimpinan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Pribadi
Seorang manajer dlam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan
dengan cara kontak pribadi. Intruksi disampaikan secara oral atau langsung
pribadi disampaikan oleh manajer yang bersangkutan. Tipe kepemimpinan ini
sering dianut oleh perusahaan kecil karena kompleksitas bawahan maupun
kegiatannya sangatlah kecil. Akibatnya, pelakasanaannya selain mudah sangat
efektif dan memang biasa dilakukan tanpa mengalami prosedural yang berbelit.
2. Kepemimpinan Nonpribadi
Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada perusahaan melalui
bawahannya atau menggunakan media nonpribadi, baik rencana, instruksi,
maupun program penyeliaannya. Papa tipe ini, program pendelegasian
kekuasaan sangatlah berperan dan harus diaplikasikan.
3. Kepemimpinan Otoriter
Manajer yang bertipe otoriter biasanya bekerja secara sungguh-
sungguh, teliti, dan cermat. Manajer bekerja menurut peraturan dan kebijakan
yang berlaku dengan ketat. Meskipun agak kaku dan segala instruksinya harus
dipatuhi oleh para bawahan, para bawahan tidak berhak mengomentarinya.

2
Andri Feriyanto, dkk., Pengantar Manajemen (3 in 1), (Yogyakarta: Mediatera, 2015), h.
92-94.

8
Karena manajer beranggapan bahwa dialah yang betindak sebagai pengemudi
yang akan bertanggung jawab atas segala kompeleksitas organisasi.
4. Kepemimpinan Demokratis
Pada kepemimpinan demokratis, manajer beranggapan bahwa ia
merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan dan secara
bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap manusia. Oleh
karena itu, agar seluruh bawahan merasa turut bertanggung jawab maka
mereka harus berpartisipasi dalam setiap aktivitas perencanaan, evaluasi, dan
penyeliaan, setiap inidividu bawahan merupakan potensi yang berharga dalam
usaha merealisasikan tujuan.
5. Kepemimpinan Paternalistik
Kepemimpinan yang paternalistik dicirikan oleh suatu pengaruh yang
bersifat kebapakan dalam hubungan antara manajer dengan perusahaan.
Tujuannya untuk melindungi dan memberikan arah, tindakan, perilaku ibarat
peran seorang bapak kepada anaknya.3

D. Teori-teori Kepemimpinan
1. Teori Harismatis
Kepemimpinan merupakan kualitas perorangan. Individu tertentu
meliki kepribadian dan kecerdasan secara otomatis dapat menempatkannya
sebagai pemimpin kelompok atau organisasi. Dia merupakan magnitisme
pribadi dan penampilan hipnotik. Kepribadian yang harismatis itu
menyebabkan tiap orang mengakui dan rela hati mengikutinya sebagai
pemimpin. Penampilan pribadi seolah-oleh merupakan mistik, sehigga
dipandang sebagai pemimpin pada zamannya.
2. Teori Kelompok
Kepemimpinan ditentukan oleh kelompok. Seseorang menjadi
pemimpin karena dia mampu memenuhi kebutuhan kelompok berkat
kemampuan pengetahuan dan perlengkapan. Bila kebutuhan kelompok berubah

3
Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h. 158-159.

9
maka pemimpin juga harus berubah. Ini berarti, kepemimpinan ditentukan oleh
tuntunan situasional dalam kelompok atau organisasi bersangkutan.4
E. Kekuasaan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab
1. Kekuasaan
Kekuasaan sering kali dikonotasikan negatif jika dikaitkan dengan isu
politik. Padahal dalam pengertian yang paling sederhana kekuasaan atau power
berarti suatu kemampuan untuk memegaruhi orang atau merubah situasi orang.
Jika perubahan pada orang atau situasi adalah perubahan yang baik, tentunya
power tersebut memberikan konotasi yang positif bahkan sangat diperlukan.
Konotasi negatif dari kekuasaan sering kali muncul dikarenakan terdapat
berbagai kasus dimana seseorang atau sebuah organisasi yang diberikan
kekusaan tidak menggunakannya untuk hal yang positif.
Kekuasaan sesungguhnya merupakan konsekuensi logis yang muncul
dari setiap organisasi yang didalamnya terdapat pemimpin dan bawahan, atau
manajemen puncak dan manajemen tingkat bawah karena organisasi
merupakan kumpulan orang dalam untuk mencapai tujuan, maka organisasi
ditujukan untuk mengubah situasi melalui orang-orang agar perubahan terjadi.
Agar perubahan imi dapat terjadi, maka kekuasaan diperlukan.
2. Kewenangan
Kewenangan pada dasarnya merupakan bentuk kata lain dari kekusaan
yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Kewenangan
merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi yang
ditunjuk atau dipilih untuk memimpin suatu organisasi, bagian, atau
departemen memiliki kewenangan atau kekuasaan yang terlegitimasi.
Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi manager perseonalia dengan
sendirinya terlegitimasi untuk memiliki kewenangan dalam mengatur berbagai
hal yang terkit sumber daya manusia atau orang-orang yang terdapat didalam
organisasi.

4
Oemar Hamalik, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2000), h. 169.

10
3. Tanggung jawab
Setiap bagian atau departemen yang telah dibentuk atau ditentukan
serta dihubungkan melalui garis-garis kewenangan maupun garis perintah
memiliki satu konsekuensi penting lainnya dalam sebuah organisasi yaitu apa
yang dinamakan sebagai tanggung jawab. Mereka yang diposisikan dalam
suatu bagian atau departemen tertentu tidak hanya diberikan kewenangan, dan
juga tanggung jawab. Jika kewenangan merupakan kekuasaan atau melakukan
sesuatu, tanggung jawab justru memberikan arah untuk apa dan kemana
semestinya kekuasaan itu dipergunakan. Dengan kata lain, tanggung jawab
mengingatkan orang-orang untuk tidak saja mempergunakan kewenangan yang
dimilikinya tetapi juga melaporkan apa saja yang telah dilakukan sehubungan
kewenangan yang telah diberikn kepadanya. Apakah kewenangan yang telah
diberikan misalnya telah mendukung pencapaian tujuan organisasi atau
sebaliknya. Oleh karena itu, perlu didasari bahwa setiap bagian dalam
organisasi memiliki kewenangan sekaligus juga tanggung jawab dalam
pencapaian tujuan organisasi. Berbagai persyarat kemampuan tentunya
dibutuhkan untuk menduduki posisi tertantu dalam sebuah organisasi.5

5
Ernie Tisnawati Sule, dkk., Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 175-
180.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok ,
memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Dan adapun
syarat-syarat untuk menjadi seorang pemimpin yang baik antara lain:
1. Problem Solver
2. Bersikap Positif
3. Komunikasi
4. Menjadi Inspirasi
5. Tumbuhkan Motivasi
6. Hubungan Baik
Setelah syarat-syarat menjadi seorang pemimpin telah terpenuhi maka
seorang pemimpin juga memiliki tipe-tipe tersediri didalam kepemimpinannya
yaitu:
1. Kepemimpinan Pribadi
2. Kepemimpinan Nonpribadi
3. Kepemimpinan Otoriter
4. Kepemimpinan Demokratis
5. Kepemimpinan Paternalistik
Kemudian adapun teori kepemimpinan sebagai berikut:
1. Teori Harismatis, Kepemimpinan merupakan kualitas perorangan
2. Teori Kelompok, Kepemimpinan ditentukan oleh kelompok.
Kekuasaan atau power berarti suatu kemampuan untuk memegaruhi orang
atau merubah orang atau situasi. Kewenangan merupakan kekuasaan formal atau
terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi yang ditunjuk atau dipilih untuk
memimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen memiliki kewenangan atau
kekuasaan yang terlegitimasi. Jika kewenangan merupakan kekuasaan atau

12
melakukan sesuatu, tanggung jawab justru memberikan arah untuk apa dan
kemana semestinya kekuasaan itu dipergunakan. Dengan kata lain, tanggung
jawab mengingatkan orang-orang untuk tidak saja mempergunakan kewenangan
yang dimilikinya tetapi juga melaporkan apa saja yang telah dilakukan
sehubungan kewenangan yang telah diberikn kepadanya.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya buat mengenai teori atau materi
yang saya bahasa dalam tugas makalah “Pengantar Manajemen” ini yang dimana
tentunya didalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan karena kita
juga terbatas masalah pengetahuan atau referensi yang telah dicari dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan tentunya kepada pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, Pengantar Manajemen, Cet. I; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.


Feriyanto, Andri, Shyta, Endang, Triana, Pengantar Manajemen (3 in 1), Cet. I;
Yogyakarta: MEDIATERA, 2015.
Sule, Tisnawati, Ernie, Saehullah, Kurniawan, Pengantar Manajemen, Cet. I;
Jakarta: PRENADA MEDIA, 2005.

14

Anda mungkin juga menyukai