Anda di halaman 1dari 9

TUTORIAL KASUS I

KEPERAWATAN PALIATIF

DOSEN PEMBIMBING :

IMARDIANI, S.Kep, Ns.,M.Kep.

DI SUSUN OLEH:

1. RANTI AGUSTINI (21117098)


2. RIZKY AMRIN SIDIQ (21117102)
3. SHINTA PRIMA DEWI (21117110)
4. SUWINDRI (21117116)
5. TIA NOVELIA (21117119)
6. TIARA AMELIA (21117120)
7. TRI CAHYANI (21117124)
8. WELLA OKTARAMA (21117129)
9. WENI DWI CAHYANI (21117130)
10. WINDY PUSPITA UTAMI (21117135)
11. YULI NOPITA SARI (21117141)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis


kelancaran dalam menyusun laporan ini, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu dalam tutorial ini dan berbagai sumber yang telah penulis pakai sebagai
data dan fakta pada karya tulis ini.

Penulis mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai


hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah selesaikan. Tidak semua hal dapat
penulis deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Penulis melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang penulis miliki. Di mana penulis
juga memiliki keterbatasan kemampuan.

Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran. Penulis akan
menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki karya tulis penulis di masa mendatang. Sehingga semoga karya tulis
berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.

Palembang, Desember 2019

Penulis
SKENARIO KASUS TUTORIAL 2

Seorang wanita berusia 46 tahun dilarikan ke RS Sriwijaya dengan


kondisi tidak sadarkan diri disertai kejang. Sebelumnya pasien
mangalami nyeri kepala yang hebat pada pagi hari disertai mual
dan muntah, kondisi ini akan membaik di siang hari. pasien
memiliki riwayat tumor otak ganas. Hasil pemeriksaan tanpak
tekanan intrakranial meningkat dan terjadi papiledema. Pasien
terlihat hemiparesis, aphasia, visual-feld deficits, ekstremitas kaku.
Hasil pemeriksaan ct-scan tampak sudah bermetastase ke berbagai
kubah cranial meliputi cerebrum, kelenjar pituitari, bahkan terjadi
residual jaringan embrionik dan menginfiltrasi jaringan otak..
Dokter merekomendasikan untuk melakukan perawatan paliatif,
karena sudah tidak dapat dilakukan pengobatan lagi dan angka
harapan hidup pasien sangat kecil. Keluarga pasien menangis dan
khawatir terhadap kondisi pasien. Ibu pasien mengatakan apabila
ia menjaga pola makan dengan baik pasti penyakit tersebut tidak
akan muncul kembali dan makin memburuk seperti ini. Pasien saat
ini menjalani homecare di rumah.

Tahap Tutorial :

1. Klarifikasi Istilah
2. Perumusan Masalah
3. Menjawab Pertanyaan
4. Pathway (Pohon Masalah)
5. Menentukan Learning Outcome (Tujuan Pembelajaran)
6. Belajar Mandiri
7. Menjawab Learning Outcome
1. Step Pertama:

Klarifikasi Istilah

No Istilah Jawaban Istilah

1. Papilidema (wella)  Tiara : pembengkakan yang


terjadi pada saraf optic mata,
menimbulkan gangguan
pengelihatan

2. Hemiparesis (tiara)  Wella : Kondisi ketika salah


satu sisi tubuh mengalami
kelemahan sehingga sulit
digerakan

3. Aphasia (yuli)  Weni dc : Gangguan fungsi


bicara yang disebabkan oleh
adanya kelainan pada otak

4. Tekanan intracranial  Yuli : nilai tekanan dalam


(weni) rongga kepala

5. Kelenjar pituitary  Suwindry : organ kecil yang


(ranti) berada di bawah otak
menghasilkan hormone untuk
membantu mengendalikan
fungsi tubuh

6. Embrioni (windy)  Ranti : sel punca pluripotent


yang berasal dari massa sel
dalam blastosis (embrio dalam
tahap awal)

7. Cerebrum (suwindry)  Tia : otak besar

8. Infiltrasi (tia)  Windy : Difusi atau akumulasi


(dalam jaringan atau sel)
Visual – field  Tri : lantang pandangan
(shinta)

9.

10. Metastase (risky)  Shinta : penyebaran sel

2. Step Kedua:

Membuat Pertanyaan

1. Mengapa kondisi pasien membaik pada siang hari? (wella)


2. Apa yang terjadi bila tekanan kranial terus meningkat? (yuli)
3. Perawatan paliatif apa yang dilakukan pada pasien tumor otak?
(tiara)
4. Bagaimana peran kita sebagai perawat, untuk memberitahu kelurga
pasien tentang cara memberikan dukungan terhadap pasien? (ranti)
5. Apa yang menyebabkan pasien terebut tidak sadarkan diri dan
disertai dengan kejang? (weni dc)
6. Terapi paliatif apakah yang cocok yuntuk pasien yang menjalani
home care? (shinta)
7. Apakah tumor otak dapat disembuhkan total? (tia)
8. Apa penyebab hemiparesis dan cara menangani hemiparesis pada
pasien? (suwindry)
9. Apa saja makanan penyebab tumor otak? (tri)
10. Bagaimana cara untuk mengurangi resiko tumor otak? (rizky)
11.

3. Step 3:

Menjawab Pertanyaan

1. Karena pada pagi hari hormone endorphin dalam tubuh rendah


dibandingkan pada siang hari itulah mengapa pada siang hari pasien
membaik. (tiara)
2. Bisa menyebabkan kerusakan otak dengan menekan struktur otak dan
membatasi aliran darah ke otak bahkan bias menyebabkan kematian (weni
dc)
3. Perawat paliatif yang dilakukanpada kasus tersebut lebih berfokus pada
dukungan dan motivasi ke penderita. Perawatan paliatif dituitik beratkan
pada pengendalian gejala dan keluhan, serta bukan terhadap penyakit utama
nya karena penyakit utamanya sudah tidak dapat dilakukan pengobatan lagi
angka harapan hidup pasien sangat kecil. (ranti)
4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa dukungan kelurga sangat penting, agar
pasien merasa diperhatikan, disayangi. Merasa bahagia, merasa berharga,
percaya diri dan menumbuhkan harapan sehingga mampu menangkal atau
mengurangi stress dan dukungan emosional misalnya dengan memberikan
perhatian, kasih sayang, empati, dukungan instrumental missal nya dengan
memberikan bantuan tenaga dan waktu. (wella)
5. Karena adanya gangguan aktifitas di otak yang mempengaruhi fungsi otak
dan seringkali ditandai oleh gerakan tubuh yang tidak terkendali dan
hilangnya kesadaran.(yuli)
6. Terapi music dan terapi murotal ( Tri )
7. Tumor otak pada kasus pasien tidak bias di sembuhkan lagi dan bahkan
dengan pengobatan , sebagian besar orang tidak mampu bertahan hidup
lebih dari 3 tahun sejak di diagnose penyakit tumor otak ( swindri )
8. Penyebab hemiparesis Karen adanya kerusakan pada salah satu sisi otak
yang disebabkan oleh tumor otak , penangannya dengan terapi medis obat ,
fisioterapi , dan terapi opukasi ( Tia )
9. - Makanan dan minum berpermanis
- Daging olahan
- Olahan serba di bakar
- Alcohol
- Produk makanan yang terkontaminasi dengan pestisida
- Pop corn instan
- Gula halus
- Makanan yang goreng ( rizky )
10. Menghindari merokok , menghindari paparan radiasi , menghindari
paparan kimia , menghindari paparan peptisida dan insektisida ( Shinta )

Step 4 learning outcome

1. Mahasiswa mampu mengetahui terapi komplementer yang dapat digunakan


untuk mengurangi nyeri pada kasus tersebut ?
2. Mahasiswa mampu mengetahui konsep keperawatan paliatif ?
3. Mahasiswa mampu mengetahui karakteristik keperawatan paliatif ?
4. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan pelayanan homecare pada kasus
tersebut ?
5. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip home care pada kasus tersebut ?
6. Mahasiswa mampu mengetahui terapi komplementer untuk mengatasi mual
muntah pada pasien tersebut ?
Step 4:

Pathway

Genetik virus zat kimia radiasi

Pertumbuhan sel abnormal

Massa pada cerebral

Infiltrasi jaringan pada cerebral

suplai darah ke serebri volume otak

nekrosis jaringan serebral obstruksi vena kranid

Gangguan perfusi
edema
jaringan: serebral

mual,muntah nyeri, pusing kepala

Kebutuhan
Nyeri
nutrisi kurang
dari kebutuhan
4. Step 5:
Learning Outcome

Step 6:
Menjawab Learning Outcome:
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai