Anda di halaman 1dari 95

PT.

TATA TEKNIK KONSTRUKSI


Komp. Villa Surya Mas J No. 11 Makassar, Sulawesi Selatan

Kepada Yth:

POKJA 07 ULP MALUKU PJPA, PJSA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

di

Tempat

Perihal : Penawaran Pekerjaan Pembangunan Embung Kab. Kepulauan Aru (Tersebar);Kab.


Kepulauan Aru;Maluku;2 buah; juta m3;F;K;SYC.

Sehubungan dengan pengumuman Tender dengan Pascakualifikasi dan Dokumen


Pemilihan Nomor: tanggal dan setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen Pemilihan dan
Berita Acara Pemberian Penjelasan (serta adendum Dokumen Pemilihan), dengan ini kami
mengajukan penawaran untuk pekerjaan Pembangunan Embung Kab. Kepulauan Aru
(Tersebar);Kab. Kepulauan Aru;Maluku;2 buah; juta m3;F;K;SYC sebesar Surat Penawaran.

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Penawaran ini berlaku selama 90

hari kerja, sejak batas akhir pemasukan dokumen penawaran.

Sesuai dengan persyaratan pada Dokumen Pemilihan, bersama ini Surat Penawaran kami
lampirkan Persyaratan Dokumen dan Penawaran Harga.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

Makassar, 02 Januari 2018

PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI

ANDI WIDYA YUSTIKA RINY


Direktris Utama
PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI
Komp. Villa Surya Mas J No. 11 Makassar, Sulawesi Selatan

REKAPITULASI
SNVT : PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR MALUKU-PROVINSI MALUKU
KEGIATAN : DANAU SITU DAN EMBUNG
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN EMBUNG KAB KEPULAUAN ARU (TERSEBAR)
TAHUN ANGGARAN : 2019

NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp)

1 LOKASI I
A. PEKERJAAN PERSIAPAN 750.431.806,19
B PEKERJAAN KOLAM EMBUNG /GENANGAN 2.838.147.929,67
C PEKERJAAN TUBUH EMBUNG 1.255.383.107,28
D PEKERJAAN PAGAR DAN BAK RESEVOIR 1.380.253.492,50
E PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG /SPILL WAY 558.917.055,16
2 LOKASI II
A. PEKERJAAN PERSIAPAN 770.577.146,19
B PEKERJAAN KOLAM EMBUNG /GENANGAN 2.862.344.182,67
C PEKERJAAN TUBUH EMBUNG 1.383.025.685,28
D PEKERJAAN PAGAR DAN BAK RESEVOIR 1.552.721.279,50
E PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG /SPILL WAY 478.874.145,26
Jumlah I + II 13.830.675.829,69
PPN 10% 1.383.067.582,97
SUB TOTAL 15.213.743.412,66
DIBULATKAN 15.213.743.000,00
Terbilang : Lima Belas Milyar Dua Ratus Tiga Belas Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah

Makassar, 02 Januari 2019

PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI

ANDI WIDYA YUSTIKA RINY


Direktur
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
SNVT : PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR MALUKU-PROVINSI MALUKU
KEGIATAN : DANAU SITU DAN EMBUNG
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN EMBUNG KAB KEPULAUAN ARU (TERSEBAR)
TAHUN ANGGARAN : 2019

NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOL HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

1 LOKASI I
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilsasi : Ls 1,00 300.000.000,00 300.000.000,00
2 Pembuatan Papan Nama Proyek Bh 1,00 442.796,19 442.796,19
3 Nomenklatur M3 17,00 1.509.460,00 25.660.820,00
4 Beton
Pembersihan Lokasi M2 8.100,00 40.595,00 328.819.500,00
5 Pembuatan Jalan Kerja /Inspeksi M2 1.400,00 50.363,35 70.508.690,00
6 APD dan P3K Ls 1,00 25.000.000,00 25.000.000,00
TOTAL A 750.431.806,19
B PEKERJAAN KOLAM EMBUNG /GENANGAN
1, Galian Tanah ( Mekanik) M3 5.200,00 59.588,57 309.860.546,67
2, Beton K 100 M3 323,00 1.273.487,00 411.336.301,00
3 Pemasangan Geotextile M2 9.600,00 68.875,00 661.200.000,00
4 Pemasangan Geomembran M2 5.900,00 188.250,00 1.110.675.000,00
5 Buangan Hasil M3 2.600,00 132.721,57 345.076.082,00
TOTAL B 2.838.147.929,67
C PEKERJAAN TUBUH EMBUNG
1, Galian tanah (Mekanik) M3 3.767,00 59.588,57 224.470.130,63
2 Beton K 175 M3 564,00 1.386.295,00 781.870.380,00
3 Bekesting M2 877,00 103.655,25 90.905.654,25
4 Pembesian Kg 247,00 14.844,20 3.666.517,40
5 Pemadatan Tanah dilokasi Pekerjaan M3 1.634,00 53.950,00 88.154.300,00
6 Acian M2 435,00 46.575,00 20.260.125,00
7 Gebalan M' 912,00 50.500,00 46.056.000,00
TOTAL C 1.255.383.107,28
D PEKERJAAN PAGAR DAN BAK RESEVOIR
1 Beton Tumbuk 1 : 3 : 5 M3 462,00 1.173.437,00 542.127.894,00
2 Pemasangan Pipa GIP 3'' M' 612,00 363.630,00 222.541.560,00
3 Pipa HDPE Ø 100 mm M' 350,00 223.699,18 78.294.713,00
4 Pipa Suling PVC 2" M' 250,00 60.518,75 15.129.687,50
5 Beton K 175 M3 263,00 1.386.295,00 364.595.585,00
6 Bekesting M2 612,00 103.655,25 63.437.013,00
7 Urugan Pasir M2 261,00 360.640,00 94.127.040,00
TOTAL D 1.380.253.492,50
E PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG /SPILL WAY
1, Galian tanah (Mekanis) M3 531,24 59.588,57 31.655.830,16
2, Beton K 175 M3 354,00 1.386.295,00 490.748.430,00
3 Kubus Beton (1x1x1m3) Bh 17,00 1.509.460,00 25.660.820,00
4 Acian M2 233,00 46.575,00 10.851.975,00
TOTAL E 558.917.055,16
Jumlah A+B+C+D+E 6.783.133.390,79
2 LOKASI II
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilsasi : Ls 1,00 300.000.000,00 300.000.000,00
2 Pembuatan Papan Nama Proyek Bh 1,00 442.796,19 442.796,19
3 Nomenklatur M3 17,00 1.509.460,00 25.660.820,00
4 Beton
Pembersihan Lokasi M2 8.100,00 40.595,00 328.819.500,00
5 Pembuatan Jalan Kerja /Inspeksi M2 1.800,00 50.363,35 90.654.030,00
6 APD dan P3K Ls 1,00 25.000.000,00 25.000.000,00
TOTAL A 770.577.146,19
B PEKERJAAN KOLAM EMBUNG /GENANGAN
1, Galian Tanah ( Mekanik) M3 5.200,00 59.588,57 309.860.546,67
2, Beton K 100 M3 342,00 1.273.487,00 435.532.554,00
3 Pemasangan Geotextile M2 9.600,00 68.875,00 661.200.000,00
4 Pemasangan Geomembran M2 5.900,00 188.250,00 1.110.675.000,00
5 Buangan Hasil M3 2.600,00 132.721,57 345.076.082,00
TOTAL B 2.862.344.182,67
C PEKERJAAN TUBUH EMBUNG
1, Galian tanah (Mekanik) M3 3.767,00 59.588,57 224.470.130,63
2 Beton K 175 M3 655,00 1.386.295,00 908.023.225,00
3 Bekesting M2 985,00 103.655,25 102.100.421,25
4 Pembesian Kg 227,00 14.844,20 3.369.633,40
5 Pemadatan Tanah dilokasi Pekerjaan M3 1.634,00 53.950,00 88.154.300,00
6 Acian M2 233,00 46.575,00 10.851.975,00
7 Gebalan M' 912,00 50.500,00 46.056.000,00
TOTAL C 1.383.025.685,28
D PEKERJAAN PAGAR DAN BAK RESEVOIR
1 Beton Tumbuk 1 : 3 : 5 M3 468,00 1.173.437,00 549.168.516,00
2 Pemasangan Pipa GIP 3'' M' 627,30 363.630,00 228.105.099,00
3 Pipa HDPE Ø 100 mm M' 450,00 223.699,18 100.664.631,00
4 Pipa Suling PVC 2" M' 223,00 60.518,75 13.495.681,25
5 Beton K 175 M3 339,74 1.386.295,00 470.979.863,30
6 Bekesting M2 611,00 103.655,25 63.333.357,75
7 Urugan Pasir M2 352,08 360.640,00 126.974.131,20
TOTAL D 1.552.721.279,50
E PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG /SPILL WAY
1 Galian tanah (Mekanis) M3 606,10 59.588,57 36.116.630,26
2 Beton K 175 M3 296,00 1.386.295,00 410.343.320,00
3 Acian M3 145,00 46.575,00 6.753.375,00
4 Kubus Beton (1x1x1m3) Bh 17,00 1.509.460,00 25.660.820,00
TOTAL E 478.874.145,26
ANALISA HARGA SATUAN
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Harga Satuan `
No. Uraian Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
MOBILISASI
A Peralatan
Excavator unit 2,000 35.000.000 70.000.000
Buldozer unit 1,000 15.000.000 15.000.000
Vibrator Roler unit 1,000 15.000.000 15.000.000
Stamper unit 1,000 500.000 500.000
Molen unit 4,000 1.500.000 6.000.000
Dump Truck unit 4,000 3.500.000 14.000.000
Water Tank Truck unit 1,000 3.500.000 3.500.000
Thedolit unit 1,000 500.000 500.000
Waterpass unit 1,000 500.000 500.000
Pompa Air Unit 2,000 500.000 1.000.000
Genset unit 2,000 1.000.000 2.000.000
DE MOBILISASI
A Peralatan
Excavator unit 2,000 35.000.000 70.000.000
Buldozer unit 1,000 15.000.000 15.000.000
Vibrator Roler unit 1,000 15.000.000 15.000.000
Stamper Unit 1,000 500.000 500.000
Dump Truck unit 4,000 3.500.000 14.000.000
Water Tank Truck unit 1,000 3.500.000 3.500.000
Molen unit 4,000 1.500.000 6.000.000
Thedolit unit 1,000 500.000 500.000
Waterpass unit 1,000 500.000 500.000
Pompa Air Unit 2,000 500.000 1.000.000
Genset unit 2,000 1.000.000 2.000.000

Jumlah Harga Peralatan 256.000.000


B Jumlah Harga 256.000.000
C Jumlah Harga (D+H+L) 256.000.000
D Overhead + Profit ( 0% x M) -
E Harga Satuan Pekerjaan (M+N) 256.000.000
Halaman : 347
LA.03 Pembuatan papan nama pekerjaan
LA.03b 1 buah papan nama pekerjaan menggunakan multiflex 10mm, frame allumunium siku dan tiang kayu 5/7,
printing banner plastik
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,75 93.000,00 69.750,00
2 Tukang kayu L.02 OH 0,75 115.000,00 86.250,00
3 Kepala tukang kayu L.03 OH 0,10 135.000,00 13.500,00
4 Mandor L.04 OH 0,075 160.000,00 12.000,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 181.500,00
B. Bahan
1 Multiplek tebal 10 mm M.38.d Lbr 0,18 140.000,00 24.590,16
2 Tiang Kayu 5/7 kelas II, tinggi 3 m' M.33.a m3 0,021 2.700.000,00 56.700,00
3 Frame alumunium M.52.g kg 0,10 17.500,00 1.750,00
4 Paku campuran 5 cm dan 7cm M.65.b kg 1,25 22.000,00 27.500,00
5 Cat kayu M.115.b kg 1,50 62.000,00 93.000,00
Jumlah Harga Bahan 203.540,16
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C ) 385.040,16
E Overhead & profit (Contoh 15%) 15% x D 57.756,02
F Harga satuan pekerjaan ( D + E ) 442.796,19
**) Koefisien disesuaikan dengan kebutuhan, dalam contoh ini untuk papan nama ukuran 0,6 x 0,8 m2
***) Disesuaikan kebutuhan, misalnya dapat menggunakan frame kayu atau allumunium panjang 4m'

01. Pembersihan Lokasi Kerja ( 1M2)


Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,200 93.000,00 18.600,00
3 Mandor OH 0,020 160.000,00 3.200,00

Jumlah Harga Peralatan 21.800,00


B Bahan

Jumlah Harga Peralatan -


C Peralatan
1 Cainsaw Hari 0,1000 135.000,00 13.500,00
Jumlah Harga Peralatan 13.500,00
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 35.300,00
E Overhead + Profit 15% X D 5.295,00
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 40.595,00

Halaman : 248
B.05.b Beton K 175 Menggunakan molen
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 1,32300 93.000 123.039
2 Tukang batu L.02 org / hr 0,18900 115.000 21.735
3 Kepala tukang batu L.03 org / hr 0,01900 135.000 2.565
4 Mandor L.04 org / hr 0,13200 160.000 21.120
Jumlah Harga Tenaga Kerja 168.459
B BAHAN
1 PC / Portland Cement M.15 Kg 326,00 1.800,00 586.800
2 PB / Pasir Beton M.14.a M3 0,543 250.000 135.714
3 Kr/ Krikil M.12 M3 0,5717 300.000 171.500
4 Air M.02 Liter 215 200 43.000
Jumlah Harga Bahan 937.014
C PERALATAN
1 Molen kapasitas 0,3 m3 E.29.b sewa/hari 0,25000 400.000 100.000
Jumlah Harga Peralatan 100.000
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 1.205.473
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 180.821
3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 1.386.294
Harga Satuan 1.386.295
Hal 271
1 M2 Bekesting balok Beton dengan Multiflex 12 mm
Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A. Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,240 93.000 22.320,00
3 Tukang Kayu OH 0,120 115.000 13.800,00
5 Kepala Tukang Besi OH 0,012 135.000 1.620,00
6 Mandor OH 0,024 160.000 3.840,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 41.580,00
B. Bahan
Kaso 5/7 cm m2 0,011 2.700.000,00 29.700,00
Paku kg 0,25 22.000,00 5.500,00
Minyak Bakesting ltr 0,20 30.000,00 6.000,00
Multiflex 12 mm lbr 0,13 190.000,00 24.320,00
Jumlah Harga Bahan 65.520,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan

D Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C ) 107.100,00


E Overhead + Profit 15% X D 16.065,00
F Harga satuan pekerjaan ( D + E ) 123.165,00
Jumlah Harga Pek Nomenklatur Beton 1.509.460,00

Halaman : 94
T.02.a) 1 m3 galian tanah Berbatu 2 m s/d 3 m
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 jam 0,55000 93.000 51.150
2 Mandor L.04 jam 0,05500 160.000 8.800
Jumlah Harga Tenaga Kerja 59.950
BAHAN
B
BBM (non Subsidi) M136 b liter 1,25000 12.000 15.000
Jumlah Harga Bahan 15.000
PERALATAN
C
Jack Hammer E.14.a jam 0,12500 743.814 92.977
Jumlah Harga Peralatan 92.977
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 167.927
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 25.189
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 193.116
Harga Satuan 193.116

HAL 181 - 182


1 M3. Pekerjaan Pasangan Batu Ad. 1 : 3 (Mengunakan Molen)

Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 1,80 93.000 167.400,00
2 Tukang batu OH 0,90 115.000 103.500,00
4 Mandor OH 0,18 160.000 28.800,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 299.700,00
B Bahan
1 Batu m3 1,200 250.000 300.000,00
2 Pasir Pasang m3 0,485 225.000 109.125,00
3 Portland Cement Zak 4,040 90.000 363.600,00
Jumlah Harga Bahan 772.725,00
C Peralatan
1 Molen Sewa-hari 0,076 400.000,00 30.400,00
Jumlah Harga Peralatan 30.400,00
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 1.102.825,00
E Overhead + Profit (Contoh 15%) 15% X D 165.423,75
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 1.268.248,75

Halaman 194
P.04 1 m2 Pekerjaan plesteran dengan mortar jenis PC-PP
P.04.b Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar tipe S (setara campuran 1 PC : 3 PP)
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 0,30000 93.000 27.900
2 Tukang Batu L.02 org / hr 0,15000 115.000 17.250
3 Kepala tukang L.03 org / hr 0,01500 135.000 2.025
4 Mandor L.04 org / hr 0,03000 160.000 4.800
Jumlah Harga Tenaga Kerja 51.975
B BAHAN
1 Pasir pasang M.14.b m3 0,01600 225.000 3.600
2 Portland cement M.15 kg 5,84000 1.800 10.512
Jumlah Harga Bahan 14.112
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan 0
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 66.087
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 9.913
2
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 76.000
Harga Satuan 76.000
Halaman : 250
B.07.b Beton K 225 Menggunakan molen
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 1,323 93.000 123.039
2 Tukang batu L.02 org / hr 0,189 115.000 21.735
3 Kepala tukang batu L.03 org / hr 0,019 135.000 2.565
4 Mandor L.04 org / hr 0,132 160.000 21.120
Jumlah Harga Tenaga Kerja 168.459
B BAHAN
1 PC / Portland Cement M.15 Kg 371,00 1.800 667.800
2 PB / Pasir Beton M.14.a M3 0,499 250.000 124.643
3 Kerikil M.12 M3 0,582 300.000 174.500
4 Air M.02 Liter 215 200 43.000
Jumlah Harga Bahan 1.009.943
C PERALATAN
1 Molen kapasitas 0,3 m3 E.29.b sewa/hari 0,250 400.000 100.000
Jumlah Harga Peralatan 100.000
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 1.278.402
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 191.760
3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 1.470.162
Harga Satuan 1.470.163

ANALISA HARGA SATUAN


Halaman : 259
B.17.b Untuk pembesian kolom, balok, ring balok, dan sloof
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 2,100 93.000 195.300
2 Tukang besi L.02 org / hr 1,400 115.000 161.000
3 Kepala tukang besi L.03 org / hr 0,140 135.000 18.900
4 Mandor L.04 org / hr 0,210 160.000 33.600
Jumlah Harga Tenaga Kerja 408.800
B BAHAN
1 Besi beton M.55.d kg 105,000 8.000 840.000
2 Kawat ikat M.67 kg 2,100 20.000 42.000
Jumlah Harga Bahan 882.000
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan 0
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 1.290.800
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 193.620
F Harga Satuan Pekerjaan per - 100 kg (D+E) 1.484.420
Harga Satuan 1.484.420

Halaman : 173
TM.04.c Pemadatan tanah di lokasi pekerjaan
Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 jam 0,1422 93.000 13.225
2 Mandor L.04 jam 0,0142 160.000 2.272
Jumlah Harga Tenaga Kerja 15.497
B Bahan
Jumlah Harga Bahan 0
C Peralatan
1 Bulldozer 100-150 HP E.05.b jam 0,0200 915.578 18.312
2 Water Tank Truck E.50 jam 0,0078 429.375 3.349
3 Roller Vibro E.49 jam 0,0178 548.110 9.756
Jumlah Harga Peralatan 31.417
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 46.914
E Overhead + Profit (Contoh 15%) 15% x D 7.037
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 53.950

Halaman : 197
P.04.e 1 m2 Pekerjaan Acian
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 0,200 93.000 18.600
2 Tukang Batu L.02 org / hr 0,100 115.000 11.500
3 Kepala tukang L.03 org / hr 0,010 135.000 1.350
4 Mandor L.04 org / hr 0,020 160.000 3.200
Jumlah Harga Tenaga Kerja 34.650
B BAHAN
1 Portland cement M.15 Kg 3,25000 1.800 5.850
Jumlah Harga Bahan 5.850
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan 0
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 40.500
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 6.075
2
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 46.575
Harga Satuan 46.575
Hal. 240
P.16 1 m' pasangan pipa suling-suling
Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.)
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 oh 0,1000 93.000 9.300
2 Mandor L.04 oh 0,0100 160.000 1.600
Jumlah Harga Tenaga Kerja 10.900
B Bahan
1 Pipa PVC Æ 2" M.107.e m 1,0500 32.500 34.125 8.125
2 Ijuk M.30 kg 0,1000 16.000 1.600
3 Kerikil M.12 m3 0,0200 300.000 6.000
Jumlah Harga Bahan 41.725
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A + B + C) 52.625
E Overhead + Profit (15 %) 15 % x D 7.894
F Harga Satuan Pekerjaan per - m' (D + E) 60.519

Halaman : 243
B.01 1 m3 beton untuk lantai kerja (bedding)
B.01.a Tipe-1: mengunakan campuran beton tumbuk
fc' = 1,8 s.d 3,7 (BO: K-40 s,d, K-60) atau setara 1 PC : 3PB : 5Kr
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 1,32000 93.000 122.760
2 Tukang batu L.02 org / hr 0,22000 115.000 25.300
3 Kepala tukang batu L.03 org / hr 0,02200 135.000 2.970
4 Mandor L.04 org / hr 0,13200 160.000 21.120
Jumlah Harga Tenaga Kerja 172.150
B BAHAN
1 PC / Portland Cement M.15 Zak 4,00000 90.000 360.000
3
2 PB / Pasir Beton M.14.a m 0,52200 250.000 130.500
3
3 Kr/ Krikil M.12 m 0,86200 300.000 258.600
Jumlah Harga Bahan 749.100
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan 0
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 921.250
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 138.188
3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 1.059.438
Harga Satuan 1.059.438

Hal 781
Pemasangan GIP dia. 3 inc
Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,400 93.000,00 37.200,00
2 Tukang Pipa OH 0,200 115.000,00 23.000,00
4 Mandor OH 0,040 160.000,00 6.400,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 66.600,00
B Bahan
1 GIP dia. 3" M 1,00 183.000,00 183.000,00
Jumlah Harga Bahan 183.000,00

D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B) 316.200,00


E Overhead + Profit (Contoh 15%) 15%xd 47.430,00
F Harga Satuan Pekerjaan per - m' (D+E) 363.630,00

Hal 779
Pemasangan Pipa HDPE Ø 100 mm
Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,040 93.000,00 3.720,00
2 Tukang pipa OH 0,020 115.000,00 2.300,00
4 Mandor OH 0,004 160.000,00 640,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 6.660,00
B Bahan
1 Pipa HDPE Ø 100 mm M 1,00 180.000,00 180.000,00

Jumlah Harga Bahan


c Peralatan
1 Sewa Tripod / Trackle 2 T Hari 0,019 63.212 1.201
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B) 194.521,03
E Overhead + Profit (Contoh 15%) 15%xd 29.178,15
F Harga Satuan Pekerjaan per - m' (D+E) 223.699,18

Halaman : 248
B.05.b Beton K 175 Menggunakan molen
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 1,32300 93.000 123.039
2 Tukang batu L.02 org / hr 0,18900 115.000 21.735
3 Kepala tukang batu L.03 org / hr 0,01900 135.000 2.565
4 Mandor L.04 org / hr 0,13200 160.000 21.120
Jumlah Harga Tenaga Kerja 168.459
B BAHAN
1 PC / Portland Cement M.15 Kg 326,00 1.800,00 586.800
2 PB / Pasir Beton M.14.a M3 0,543 250.000 135.714
3 Kr/ Krikil M.12 M3 0,572 300.000 171.500
4 Air M.02 Liter 215 200 43.000
Jumlah Harga Bahan 937.014
C PERALATAN
1 Molen kapasitas 0,3 m3 E.29.b sewa/hari 0,25000 400.000 100.000
Jumlah Harga Peralatan 100.000
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 1.205.473
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 180.821
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 1.386.294
Harga Satuan 1.386.295
Hal 276
1 M2 Bekesting Kolom Beton Dengan Multiflex 12 mm
Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A. Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,220 93.000,00 20.460,00
3 Tukang Kayu OH 0,110 115.000,00 12.650,00
5 Kepala Tukang OH 0,011 135.000,00 1.485,00
6 Mandor OH 0,022 160.000,00 3.520,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 38.115,00
B. Bahan
Kaso 5/7 cm m3 0,006 2.700.000,00 16.200,00
Paku kg 0,25 22.000,00 5.500,00
Minyak Bakesting ltr 0,20 30.000,00 6.000,00
Multiflex 12 mm lbr 0,128 190.000,00 24.320,00
Jumlah Harga Bahan 52.020,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan

D Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C ) 90.135,00


E Overhead + Profit 15% X D 13.520,25
F Harga satuan pekerjaan ( D + E ) 103.655,25

Halaman 116
T.14,c.1 M3 Timbunan Pasir sebagai bahan pengisi
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 0,400 93.000 37.200
4 Mandor L.04 org / hr 0,040 160.000 6.400
Jumlah Harga Tenaga Kerja 43.600
B BAHAN
1 Pasir Pasang M.14 m3 1,20000 225.000 270.000
Jumlah Harga Bahan 270.000
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan 0
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 313.600
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 47.040
2
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 360.640
Harga Satuan 360.640

HAL 151 - 152


V.1. Menggali dengan Excavator dan hasil galian dimuat ke Dump Truck (DT)
Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Mandor OH 0,1630 160.000 26.080,00
2 Pekerja OH 0,0163 93.000 1.515,90

Jumlah Harga Peralatan 27.595,90


B Bahan

Jumlah Harga Peralatan -


C Peralatan
1 Exavator Jam 0,0372 743.814,00 27.684,76

Jumlah Harga Peralatan 37.257,31


D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 64.853,21
E Overhead + Profit 15% X D 9.727,98
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 74.581,19

V.2 DT angkut material membuang hasil galian sejauh 1 km


Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
1 Biaya Operasi Dump truck Jam 0,0783 235.000 18.400,50
Jumlah Harga Peralatan 18.400,50
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 18.400,50
E Overhead + Profit 15% X D 2.760,08
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 21.160,58

V. 3 Tanah dihampar, diratakan dan dirapihkan


Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,1439 93.000 13.382,70
2 Mandor OH 0,01439 160.000 2.302,40
Jumlah Harga Tenaga Kerja 15.685,10
B Bahan -
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Biaya Operasi Bulldozer Jam 0,01799 915.578,00 16.471,25
Jumlah Harga Peralatan 16.471,25
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 32.156,35
E Overhead + Profit 15% X D 4.823,45
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 36.979,80
Total Harga Buangan Hasil Galian 132.721,57
Halaman : 248
B.05.b Beton K 175 Menggunakan molen
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 1,32300 93.000 123.039
2 Tukang batu L.02 org / hr 0,18900 115.000 21.735
3 Kepala tukang batu L.03 org / hr 0,01900 135.000 2.565
4 Mandor L.04 org / hr 0,13200 160.000 21.120
Jumlah Harga Tenaga Kerja 168.459
B BAHAN
1 PC / Portland Cement M.15 Kg 326,00 1.800,00 586.800
2 PB / Pasir Beton M.14.a M3 0,543 250.000 135.714
3 Kr/ Krikil M.12 M3 0,572 300.000 171.500
4 Air M.02 Liter 215 200 43.000
Jumlah Harga Bahan 937.014
C PERALATAN
1 Molen kapasitas 0,3 m3 E.29.b sewa/hari 0,25000 400.000 100.000
Jumlah Harga Peralatan 100.000
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 1.205.473
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 180.821
3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 1.386.294
Harga Satuan 1.386.295

Hal 271
1 M2 Bekesting balok Beton dengan Multiflex 12 mm
Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A. Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,240 93.000 22.320,00
3 Tukang Kayu OH 0,120 115.000 13.800,00
5 Kepala Tukang Besi OH 0,012 135.000 1.620,00
6 Mandor OH 0,024 160.000 3.840,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 41.580,00
B. Bahan
Kaso 5/7 cm m2 0,011 2.700.000,00 29.700,00
Paku kg 0,25 22.000,00 5.500,00
Minyak Bakesting ltr 0,20 30.000,00 6.000,00
Multiflex 12 mm kg 0,13 190.000,00 24.320,00
Jumlah Harga Bahan 65.520,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan

D Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C ) 107.100,00


E Overhead + Profit 15% X D 16.065,00
F Harga satuan pekerjaan ( D + E ) 123.165,00
Total Harga Kubus Beton (1x1x1M3) 1.509.460,00

Halaman 116
T.14,c.1 M3 Timbunan Pasir sebagai bahan pengisi
Harga Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
Satuan (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 0,400 93.000 37.200
4 Mandor L.04 org / hr 0,040 160.000 6.400
Jumlah Harga Tenaga Kerja 43.600
B BAHAN
1 Pasir Pasang M.14 m3 1,20000 225.000 270.000
Jumlah Harga Bahan 270.000
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan 0
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 313.600
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 47.040
2
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 360.640
Harga Satuan 360.640

Hal 321
Pemasangan Pipa Air H = 3m, B = 1m, H1 = 4-5m
Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 2,520 93.000,00 234.360,00
2 Tukang OH 1,260 115.000,00 144.900,00
3 Kepala Tukang OH 0,130 135.000,00 17.550,00
4 Mandor OH 0,250 160.000,00 40.000,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 436.810,00
B Bahan
1 Besi Pengaku dari Profil siku M 1,20 20.000,00 24.000,00
2 Kawat Las Kg 1,68 12.000,00 20.160,00
Jumlah Harga Bahan
c Peralatan
1 Mesin Las sewa/Hari 0,378 1.312.500 496.125
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B) 1.413.905,00
E Overhead + Profit (Contoh 15%) 15%xd 212.085,75
F Harga Satuan Pekerjaan per - m' (D+E) 1.625.990,75

Pembuatan Jalan Kerja

Harga Satuan
No Uraian Satuan Koefisien Jumlah (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,030 93.000,00 2.790,00
2 Mandor OH 0,020 160.000,00 3.200,00

5.990,00
B Bahan

-
C Peralatan
1 Bulldozer Jam 0,0413 915.578,00 37.804,22

37.804,22
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 43.794,22
E Overhead + Profit 15% X D 6.569,13
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 50.363,35
1 m² BEKISTING UNTUK PERMUKAAN BETON BIASA DENGAN MULTIFLEX 18 mm (pemakain ke-3)
Harga Satuan
No. Uraian Satuan Koefisien
(Rp)
1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,240 93.000
2 Tukang kayu OH 0,120 115.000
3 Kepala tukang kayu OH 0,012 135.000
4 Mandor OH 0,024 160.000
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Multiflex 12 mm lbr 0,128 190.000
2 Kaso 5/7 cm m³ 0,005 2.700.000
3 Paku 5 cm dan 7 cm kg 0,240 22.000
4 Minyak bekisting ltr 0,020 35.000
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C)
E Overhead + Profit ( 0% x D)
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah
(Rp)
6

22.320
13.800
1.620
3.840
41.580

24.320
13.500
5.280
700
43.800

-
85.380
-
85.380
ANALISA HARGA SATUAN
Halaman : 219
P.12 1 m2 pasangan lempengan rumput
P.12.a Penanaman Rumput Lempengan
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 0,10000 93.000 9.300
2 Mandor L.04 org / hr 0,01000 160.000 1.600
Jumlah Harga Tenaga Kerja 10.900
B BAHAN
2
1 Gebalan Rumput M.136 m 1,10000 31.000 34.100
Jumlah Harga Bahan 34.100
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan 0
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 45.000
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 6.750
2
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 51.750
Harga Satuan 51.750
Halaman : 243
B.01 1 m3 beton untuk lantai kerja (bedding)
B.01.a Tipe-1: mengunakan campuran beton tumbuk
fc' = 1,8 s.d 3,7 (BO: K-40 s,d, K-60) atau setara 1 PC : 3PB : 5Kr
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp.)
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 org / hr 1,32000 93.000 122.760
2 Tukang batu L.02 org / hr 0,22000 115.000 25.300
3 Kepala tukang batu L.03 org / hr 0,02200 135.000 2.970
4 Mandor L.04 org / hr 0,13200 160.000 21.120
Jumlah Harga Tenaga Kerja 172.150
B BAHAN
1 PC / Portland Cement M.15 Zak 4,00000 90.000 360.000
3
2 PB / Pasir Beton M.14.a m 0,52200 250.000 130.500
3 Kr/ Krikil M.12 m3 0,86200 415.000 357.730
Jumlah Harga Bahan 848.230
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan 0
Jumlah Harga Tenaga, Bahan,
D
dan Peralatan (A+B+C) 1.020.380
E Overhead + Profit (contoh 15%) 15% x D 153.057
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 1.173.437
Harga Satuan 1.173.437
Hal 271
1 M2 Bekesting balok Beton dengan Multiflex 12 mm

Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp)
(Rp)

1 2 4 5 6 7
A. Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,240 93.000 22.320,00
3 Tukang Kayu OH 0,120 115.000 13.800,00
5 Kepala Tukang Besi OH 0,012 135.000 1.620,00
6 Mandor OH 0,024 160.000 3.840,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 41.580,00
B. Bahan
Kaso 5/7 cm m2 0,011 2.700.000,00 29.700,00
Paku kg 0,25 22.000,00 5.500,00
Minyak Bakesting ltr 0,20 30.000,00 6.000,00
Multiflex 12 mm kg 0,13 190.000,00 24.320,00
Jumlah Harga Bahan 65.520,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan

D Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C ) 107.100,00


E Overhead + Profit 15% X D 16.065,00
F Harga satuan pekerjaan ( D + E ) 123.165,00

Hal 276
1 M2 Bekesting Kolom Beton Dengan Multiflex 12 mm

Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp)
(Rp)

1 2 4 5 6 7
A. Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,220 93.000,00 20.460,00
3 Tukang Kayu OH 0,110 115.000,00 12.650,00
5 Kepala Tukang Besi OH 0,011 135.000,00 1.485,00
6 Mandor OH 0,022 160.000,00 3.520,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 38.115,00
B. Bahan
Kaso 5/7 cm m2 0,006 2.700.000,00 16.200,00
Paku kg 0,25 22.000,00 5.500,00
Minyak Bakesting ltr 0,20 30.000,00 6.000,00
Multiflex 12 mm kg 0,128 190.000,00 24.320,00
Jumlah Harga Bahan 52.020,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan

D Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C ) 90.135,00


E Overhead + Profit 15% X D 13.520,25
F Harga satuan pekerjaan ( D + E ) 103.655,25
GALIAN TANAH MEKANIS, ANGKUT, PERAPIAN
HAL 151 - 152
V.1. Menggali dengan Excavator dan hasil galian dimuat ke Dump Truck (DT)
Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp)
(Rp)
1 2 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Mandor OH 0,1630 160.000 26.080,00
2 Pekerja OH 0,0163 93.000 1.515,90

Jumlah Harga Peralatan 27.595,90


B Bahan

Jumlah Harga Peralatan -


C Peralatan
1 Exavator Jam 0,0372 743.814,00 27.684,76

Jumlah Harga Peralatan 37.257,31


D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 64.853,21
E Overhead + Profit 15% X D 9.727,98
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 74.581,19

V.2 DT angkut material membuang hasil


DTgalian
angkut
sejauh
material
DT angkut
1 kmsejauh
material
1 kmsejauh 1 km

Jumlah Harga
No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp)
(Rp)

1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
1 Biaya Operasi Dump truck Jam 0,1489 392.497 58.438,88
Jumlah Harga Peralatan 58.438,88
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 58.438,88
E Overhead + Profit 15% X D 8.765,83
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 67.204,71

V. 3 Tanah dihampar, diratakan dan dirapihkan

Jumlah Harga
No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp)
(Rp)

1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,1439 93.000 13.382,70
2 Mandor OH 0,0144 160.000 2.302,40
Jumlah Harga Tenaga Kerja 15.685,10
B Bahan -
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Biaya Operasi Bulldozer Jam 0,0180 915.578,00 16.471,25
Jumlah Harga Peralatan 16.471,25
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 32.156,35
E Overhead + Profit 15% X D 4.823,45
3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 36.979,80

Total Pekerjaan Galian Tanah Mekanis M3 178.765,70


HAL 151 - 152
V.1. Menggali dengan Excavator dan hasil galian dimuat ke Dump Truck (DT)

No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1 2 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Mandor OH 0,1630 160.000 26.080,00
2 Pekerja OH 0,0163 93.000 1.515,90

Jumlah Harga Peralatan 27.595,90


B Bahan

Jumlah Harga Peralatan -


C Peralatan
1 Exavator Jam 0,0372 743.814,00 27.684,76

Jumlah Harga Peralatan 37.257,31


D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 64.853,21
E Overhead + Profit 15% X D 9.727,98
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 74.581,19

V.2 DT angkut material membuang hasil galian sejauh 1 km

No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)

1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
1 Biaya Operasi Dump truck Jam 0,0783 235.000 18.400,50
Jumlah Harga Peralatan 18.400,50
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 18.400,50
E Overhead + Profit 15% X D 2.760,08
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 21.160,58

V. 3 Tanah dihampar, diratakan dan dirapihkan

No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)

1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja OH 0,1439 93.000 13.382,70
2 Mandor OH 0,01439 160.000 2.302,40
Jumlah Harga Tenaga Kerja 15.685,10
B Bahan -
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Biaya Operasi Bulldozer Jam 0,01799 915.578,00 16.471,25
Jumlah Harga Peralatan 16.471,25
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 32.156,35
E Overhead + Profit 15% X D 4.823,45
3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 36.979,80
Total Pekerjaan Buangan Hasil Galian M3 132.721,57
PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI
Komp. Villa Surya Mas J No. 11 Makassar, Sulawesi Selatan

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Pembangunan Embung Kab. Kepulauan Aru (Tersebar);
;
Kab. Kepulauan Aru;Maluku

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
I. Pembersihan Lapangan
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembersihan lapangan dan dilaksanakan
seawal mungkin sebelum pekerjaan yang lainnya dimulai. Tujuan dari
pembersihan lapangan antara lain yaitu untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan pengukuran MC0%. Pelaksanaan pembersihan lapangan pada proyek
ini dilakukan secara simultan untuk seluruh lokasi rencana proyek. Pembersihan
terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar yang ada di lokasi
pekerjaan. Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya
dengan tanah kemudian membuang dari tempat pekerjaan semula bahan-bahan
hasil pembersihan lapangan.
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak harus
ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus
melindunginya dari kerusakan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan
dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.

1
Pada tahap pertama Bulldozer maju membuka lahan, lahan – lahan dibersihkan dan
pohon semak serta tanaman lain juga di bersihkan

2
Pada tahap kedua Bulldozer terus maju membuka lahan, sementara itu Excavator membantu proses loading
waste ( bekas material pembersihan ) ke dump truck untuk kemudian di buang ke area disposal
B. PEKERJAAN KOLAM EMBUNG
II. Pekerjaan Tanah Berbatu

Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian
tanah biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari
tanah, pasir dan kerikil. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya
diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang langsung /
ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi.
seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan
yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh
dan atas biaya Penyedia Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan penggalian
terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak
dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran volume ini akan
termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi
pekerjaan.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk
pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai
untuk timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya
akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan
material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau
kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi
jaringan.Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan
material yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang
sedekatdekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung
ditebar pada bagian yang akan ditimbun.Khusus untuk jaringan tersier yang
dimensinya relatif kecil dan berada didaerah persawahan, agar diperhitungkan
terhadap tingkat kesukaran peggalian atau alternatif lain berupa galian secara
manual.Pekerjaan Galian untuk embung dilakukan secara bertahab dimana
tahap - tahap yang akan dikerjakan meliputi :Penggalian dilakukan dengan
menggunakan ExcavatorSelanjutnya Excavator menuangkan material hasil
galian kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar
lokasi pekerjaan pada tempat yang sudah di sediakan.Sekelompok pekerja akan
merapikan hasil galian.dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus
ditunjukan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah
pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan ketinggian tanah” dalam spesifikasi
adalah tinggi “permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum
pekerjaan tanah dimulai.

III. Pekerjaan Beton Mutu K175

Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang


berlaku dengan jenis beton yang akan dilaksanakan sesuai dengan Rencana
Anggaran dan Biaya (RAB) di mana Persyaratan uji adalah sebagai berikut :
1. Trial Test dan Mix Design, Merupakan uji awal sebelum pengecoran
dilaksanakan, untuk mengetahui takaran sesuai dengan mutu beton yang
disyaratkan dan dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya, khususnya untuk pelaksanaan beton struktur.
2. Actual Random Test, Merupakan uji acak selama pelaksanaan pengecoran
berlangsung untuk mengetahui mutu beton pada bagian struktur tertentu.
3. Slump Cone Test, Merupakan uji acak untuk mengetahui mutu adukan
beton dalam hal ini jumlah volume airnya, untuk menjaga konsistensi
perbandingan air, semen sehingga didapat mutu beton seperti yang
disyaratkan.
4. Tes Tekan Beton, Pada saat pelaksanaan pengecoran pondasi, balok, plat
dan kolom harus dibuatkan silinder dengan ukuran dan jumlah disesuaikan
dengan ketentuan, dan dilakukan pengetesan di Laboratorium konstruksi
beton.
Proses pengetesan pada pekerjaan ini dilakukan secara bertahap di mulai dari
setelah 7 hari, 14 hari dan 28 hari dimana perhitungan hari pengetesan di
mulai dari awal pekerjaan pengecoran Box Culvert atau pun pengecoran
pekerjaan struktur lainnya.

Bahan untuk adukan beton :


Semen :
1. Untuk pekerjaan konstruksi beton bertulang harus memakai semen sesuai
standart SNI.
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan diharuskan memakai semen satu
produk/merk.
3. Semen yang didatangkan harus baik dan baru serta di dalam kantong-
kantong semen yang masih utuh.
4. Untuk penyimpanan diletakkan min. 20 cm diatas tanah. Semen yang mulai
mengeras harus segera dikeluarkan dari lapangan/lokasi.

Agregat Beton :
1. Pasir beton harus tajam, keras, bersih dari kotoran-kotoran dan bahan
kimia, bahan organik dan susunan diameter butirnya memenuhi
persyaratan-persyaratan jumlah butiran lumpur lembut harus kurang dari
5% keseluruhannya.
2. Ukuran maksimum dari batu pecah/split adalah 2 cm dengan bentuk lebih
kurang seperti kubus dan mempunyai “bidang pecah” minimum 3 muka
dan split harus bersih, keras dan bebas dari kotoran-kotoran lain yang dapat
mengurangi mutu beton dan memenuhi persyaratan.
3. Susunan ukuran koral/pembagian butir harus termasuk susunan batu
agregat campuran di daerah baik menurut.

Air :
1. Untuk adukan, air yang dipergunakan harus bebas dari asam, garam,
bahan alkali dan bahan organik yang dapat mengurangi mutu beton.
Besi Beton :
1. Pembengkokkan dan pemotongan baja tulangan harus dilaksanakan
menurut gambar / rencana detail dengan menggunakan alat potong dan
mal-mal yang sesuai dengan diameter masing-masing.

Kayu untuk cetakan beton :


1. Kayu untuk beton dipakai kayu kelas II sesuai syarat dalam PPKI 70 atau
dipakai kayu meranti.
2. Papan bekisting dari papan meranti tebal 2 cm / multiplek tebal ± 9 mm
dan pemakaiannya maksimum 2 (dua) kali. Sebelum pengecoran bidang
multiplek dilapis cairan mud oil sampai rata agar pada waktu
pembongkaran, beton tidak menempel pada papan / multiplek, perancah
bekesting dipergunakan kayu meranti ukuran minimum 5/7 cm atau rangka
baja/schafolding.

Pelaksanaan Pekerjaan Beton :


1. Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan
penghentian pengecoran, kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat-
tempat yang aman.
2. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata harus memakai
mesin Pengaduk beton / Concrete mixer pengaduk (untuk pembuatan
beton praktis campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr) dan memakai Ready Mix (untuk
pembuatan beton struktur dengan mutu beton fc’ 15 Mpa).
3. Segera setelah beton dituangkan kedalam bekesting, adukan harus
dipadatkan dengan concrete vibrator
4. Selama waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan yang
terlalu cepat dan melindunginya dengan menggenangi air diatas
permukaan terus menerus selama paling tidak 10 (sepuluh) hari setelah
pengecoran plat lantai, sedangkan untuk kolom struktur harus dilindungi
dengan membungkus dengan karung goni yang dibasahi.
5. Pembongkaran bekesting tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan
dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan dengan hati-hati dan tidak
merusak beton yang sudah mengeras
6. Apabila konstruksi beton bertulang langsung terletak diatas tanah, maka
sebelumnya harus dibuat lantai kerja yang rata dengan campuran 1 pc : 3
ps : 6 kr dengan ketebalan minimum 5 cm.

Pekerjaan Bekisting :
1. Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran dari beton seperti yang
ditentukan dalam gambar konstruksi, bekesting harus dikerjakan dengan
baik, teliti dan kokoh.
2. Bekesting untuk pekerjaan beton, yaitu kolom, lantai, balok dll. dibuat dari
papan/ multiplek t = 9 mm yang berkwalitas baik dan tidak pecah-pecah.
3. Konstruksi dari bekesting seperti sokongan-sokongan perancah dan lain-lain
yang memerlukan perhitungan
4. Cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk,
ukuran dan tepi-tepi yang sesuai dengan gambar-gambar rencana dan
syarat-syarat pelaksanaan.
5. Bambu disarankan tidak digunakan sebagai tiang cetakan, disamping
kekuatan dan kekakuan dari cetakan juga stabilitas perlu diperhitungkan
dengan baik, terutama terhadap berat beton sendiri serta bahan-bahan
lainnya yang timbul selama pengecoran, seperti akibat vibrator dan berat
para pekerja.
6. Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekesting harus bersih dan
kering dari air limbah, minyak dan kotoran lainnya.
IV. Pekerjaan Buangan Hasil Galian

Hasil galian dikerjakan setelah pekerjaan galian dilakukan, tanah buangan


galian diangkat mengunakan excavator dan diangkut mengunakan dump
truk sejauh 1 km, setelah itu tanah dibuang pada tempat yg telah ditentukan,
kemudian tanah tersebut dirapikan mengunakan bulldozer.

C. PEKERJAAN TUBUH EMBUNG


V. Pekerjaan Galian Tanah
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian
tanah biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari
tanah, pasir dan kerikil. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya
diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang langsung /
ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi.
seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan
yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh
dan atas biaya Penyedia Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan penggalian
terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak
dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran volume ini akan
termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi
pekerjaan.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk
pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai
untuk timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya
akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan
material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau
kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi
jaringan.Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan
material yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang
sedekatdekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung
ditebar pada bagian yang akan ditimbun.Khusus untuk jaringan tersier yang
dimensinya relatif kecil dan berada didaerah persawahan, agar diperhitungkan
terhadap tingkat kesukaran peggalian atau alternatif lain berupa galian secara
manual.Pekerjaan Galian untuk embung dilakukan secara bertahab dimana
tahap - tahap yang akan dikerjakan meliputi :Penggalian dilakukan dengan
menggunakan ExcavatorSelanjutnya Excavator menuangkan material hasil
galian kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar
lokasi pekerjaan pada tempat yang sudah di sediakan.Sekelompok pekerja akan
merapikan hasil galian.dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus
ditunjukan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah
pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan ketinggian tanah” dalam spesifikasi
adalah tinggi “permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum
pekerjaan tanah dimulai.
VI. Pekerjaan Pasangan Batu
Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir dan
air dilokasi kerja, kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti
kotakpenampung adukan, penampung air, plastik pelindung hujan, tukang
batu danburuh pembantu, tenaga dan sarana pengangkutan adukan. Tatakan
lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design bangunan .Dalam
kotak dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 1 - 96 cm sebagai lantai kerja.
Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur !oleh juru ukur dan
mintapersetujuan Direksi bila telah selesai gambar kontrak. Sebelum dipasang,
batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yangmelekat serta basahi
dengan air agar ikatan dengan adukan menjadi kuat. Pemasangan lapis batu
pertama, diawali dengan menghamparkan adukansetebal 2 - 1 cm, kemudian
menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 0 – 2 cm tidak bersinggungan
pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan. isi
rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh mampat
denganmenggunakan sendok adukan. Bila memerlukan suling-suling resapan
sesuai design kontrak pada dinding penahan, sayap bendung dan sebagainya
Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam
dipasang bersamaan dengan pasangan batu.
Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horisontal dengan jarak
tertentu sesuai gambar kontrak. Baris pipa suling berikutnya diatasnya
dipasang berselang-seling arah vertikal. Dan apabila hujan atau setelah selesai,
pasangan diitutup plastik agar pasanganyang masih baru tersebut tidak rusak
karena air hujan.
VII. Pekerjaan Pelasteran
Secara umum tahap pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian dinding dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Pekerjaan plesteran dimulai dengan jalan membuat kepalaan plesteran
pada sisi vertical dengan jarak 1 m sesuai dengan ketebalan plesteran yang
diinginkan. Diamkan kepalaan plesteran paling tidak 1 hari supaya kering.
2. Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram atau
dibasahi dengan air. Air yang digunakan untuk membasahi dinding dan
mencampur adukan plesteran tidak boleh mengandung zat kimia seperti
asam dan garam.
3. Selanjutnya adukan plesteran dapat dikamprotkan secara merata dari
bawah ke atas di antara ke dua kepalaan plesteran ,setelah itu ratakan
dengan menggunakan jidar aluminium. Untuk jidar yang digunakan harus
lebih panjang dari jarak kepalaan plesteran, rata dan lurus.
4. Lakukan curing atau perawatan plesteran dengan cara dibasahi minimal 1
kali per hari selama 3 hari.
5. Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian
dilanjutkan dengan pekerjaan acian.
VIII. Pekerjaan Selimut Beton
Selimut Beton dilakukan setelah pasangan batu pada tubuh Embung selesai
dilakukan, Selimut beton bertujuan untuk menjaga tubuh embung dari
porus atau pengikisan saat berbenturan dengan air.

IX. Pekerjaan Pembesian


Pembesian dikerjakan pada saat pekerjaan beton dilakukan, pembesian
mengunakan besi beton polos sesuai dengan spesifikasi, pembesian yang
dimaksud dengan berat 100 kg.
Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan
bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta
memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971). Pabrikasi besi beton berdasarkan
ukuran gambar kerja dan direksi pengawas lapangan.

X. Pekerjaan Pemadatan Tanah


Tanah yang akan dipadatkan diangkut atau di dorong mengunakan Buldozer
pada tempat yang akan dipadatkan, setelah itu tanah dipadatkan
mengunakan roler vibro sebelum tanah dipadatkan tanah disiram
mengunakan water tank truk.
Pemadatantimbunan dapat dilaksanakan dengan padatdan diratakankan
sampai kepadatan maksimum atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah
seterusnya sampai timbunan selesai.

XI. Pekerjaan Acian


Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran, acian mengunakan air
dan semen dengan ketebalan 0,05 cm

XII. Pekerjaan Pemasangan Pipa Suling


Pemasangan Pipa suling dilakukan pada saat pekerjaan pasangan batu
dilakukan, tujuan pemasangan pipa suling untuk mengeluarkan air pada
tanah sehinga tidak terjadi beban yang berat yang menekan pasangan batu,
pengunaan ijuk dan kerikil pada pipa sebelum dipasang

XIII. Pemasangan Pintu Air

Pintu air yang dimaksud adalah pintu baja dengan lebar 1 m dan tingi 3 - 4
m dan mengunakan roda gigi double spindle, bertujuan untuk pengendalian
air pada embung
D. PEKERJAAN PAGAR DAN Bak RESEVIOR

XIV. Pekerjaan Beton Tumbuk 1 : 3 : 5

Pekerjaan beton 1 : 3 : 5 merupakan pekerjaan rabat beton yang diperuntungkan


untuk pekerjaan jalan setapak mengelilingi kolam embung
1. Pipa GIP 3 “
Pipa GIP 3 “ didistribusi dari tempat pembelian dan disediakan di tempat
proyek, selanjutnya direksi yang bertangun jawab mengistrusikan kepadan
pelaksana lapangan untuk pemasangan Pipa GIP 3 “ untuk pekerjaan pagar
2. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE 3 “
Pipa HDPE 2 “ didistribusi dari tempat pembelian dan disediakan di tempat
proyek, selanjutnya direksi yang bertangun jawab mengistrusikan kepadan
pelaksana lapangan untuk pemasangan Pipa HDPE 3 “
3. Beton K 175
Beton k 175 dikerjakan sebagai kolom untuk pembuatan pagar pengaman
dengan dimensi 30 x 30 cm dengan tinggi 1,3 M
4. Bekesting
Pekerjaan bekisting diprentuhkan untuk pekerjaan beton, bekisting
mengunakan kaso 5/7 dan multipleks 12 mm

XV. PEKERJAAN BAK AIR BERSIH

1. Galian Tanah Dengan Alat Berat

Galian Tanah berbatu dikerjakan mengunakan alat berat Excavator


sedalam 2 sampai 3 m, direksi dan pengawas perlu memperhatikan
pekerjaaan galian harus sesuai dengan dimensi yang tertera di Shop
Drawing
2. Pasangan Batu Kali ad 1 : 3

Pekerjaan pasangan batu kali ad 1 : 3 setelah dilakukan pengalian, perlu


diperhatikan ukuran dan elevasi sehingga pada waktu pekerjaan pasangan
tidak terjadi kesalahan dalam bentuk tinggi, lebar, dan panjang. Pengawas
harus teliti dalam hal campuran pasir dan semen, pekerjaan pasangan
batu harus sesuai dengan Shop Drawing sehingga tidak terjadi kesalahan.

3. Plesteran 1 : 3 ( Tebal 1 Cm )

Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pasangan batu sudah selesai, dalam


pekerjaan plesteran merupakan pekerjaan finising untuk pekerjaan pasangan,
dalam hal ini perlu diwasi ketat oleh pengawas lapangan , direksi juga
terlibat dalam pengawasan pekerjaan plesteran, kontraktor harus
memperhatikan kualitas campuran ad 1 : 3 dan ketebalan plesteran 1, 5 cm
harus diperhatikan penuh.
4. Acian
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran, acian mengunakan
air dan semen dengan ketebalan 0,05 cm

5. Kubus Beton (1x1x1 M3)


Kubus beton dikerjakan setelah pekerjaan saluran selesai, kubus beton
dengan dimensi 1x1x1 M3 disusun dan diatur berdekatan. Kubus beton
dengan mutu K 175

E. PEKERJAAN AKHIR

XVI. Pembersihan Lokasi Pekerjaan

Pastikan bahwa lokasi pekerjaan bersih setelah pekerjaan selesai. Singkirkan sisa
sisa kotoran bekas material dan sampah sampah lainnya ke luar lokasi
pekerjaan.

Demikian Metode Pelaksanaan ini dibuat sebagai pedoman dalam proses pelaksanaan
pekerjaan.

Makassar, 02 Januari 2019

Penyedia Barang/Jasa
PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI

ANDI WIDYA YUSTIKA RINY


Direktris Utama
PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI
Komp. Villa Surya Mas J No. 11 Makassar, Sulawesi Selatan

TIME SCHEDULE
SNVT : PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR MALUKU-PROVINSI MALUKU
KEGIATAN : DANAU SITU DAN EMBUNG
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN EMBUNG, KEPULAUAN ARU (TERSEBAR)
TAHUN ANGGARAN : 2019

JUMLAH HARGA BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6 BULAN 7 BULAN 8
No. URAIAN PEKERJAAN KET
(Rp) BOBOT (%) M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
A PEKERJAAN PERSIAPAN 750.431.806,19 5,43% 0,90% 0,90% 0,90% 0,90% 0,90% 0,90%

B PEKERJAAN KOLAM EMBUNG /GENANGAN 2.838.147.929,67 20,52% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03%

C PEKERJAAN TUBUH EMBUNG 1.255.383.107,28 9,08% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57% 0,57%

D PEKERJAAN PAGAR DAN BAK RESEVOIR 1.380.253.492,50 9,98% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62%

E PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG /SPILL WAY 558.917.055,16 4,04% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34%

A PEKERJAAN PERSIAPAN 770.577.146,19 5,57% 0,93% 0,93% 0,93% 0,93% 0,93% 0,93%

B PEKERJAAN KOLAM EMBUNG /GENANGAN 2.862.344.182,67 20,70% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03% 1,03%

C PEKERJAAN TUBUH EMBUNG 1.383.025.685,28 10,00% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62%

D PEKERJAAN PAGAR DAN BAK RESEVOIR 1.552.721.279,50 11,23% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70%

E PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG /SPILL WAY 478.874.145,26 3,46% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29%

13.830.675.829,69 100,00%

Rencana Progress Pekerjaan Perminggu 1,83% 1,83% 3,89% 3,89% 3,89% 2,06% 2,06% 2,06% 3,25% 3,25% 3,25% 3,25% 3,25% 3,25% 4,58% 4,58% 4,58% 4,58% 4,58% 4,58% 5,20% 5,20% 3,14% 3,14% 1,95% 1,95% 1,95% 1,95% 1,95% 1,95% 0,63% 2,46%
Rencana Kumulatif Progress Pekerjaan Perminggu 1,83% 3,67% 7,56% 11,45% 15,35% 17,41% 19,47% 21,53% 24,78% 28,04% 31,29% 34,54% 37,79% 41,05% 45,63% 50,20% 54,78% 59,36% 63,94% 68,52% 73,72% 78,93% 82,07% 85,21% 87,16% 89,11% 91,06% 93,02% 94,97% 96,92% 97,54% 100,00%
PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI
Komp. Villa Surya Mas J No. 11 Makassar, Sulawesi Selatan

DAFTAR PERSYARATAN PERALATAN

Satker : SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Maluku


Paket : Pembangunan Embung Kab. Kepulauan Aru (Tersebar); Kab Kepulauan Aru Maluku

No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Lokasi Status


1 Excavator 0,7 s/d 0,9 M3 4 Unit Ambon Sewa
2 Buldozer 8 - 10 M3 2 Unit Ambon Sewa
3 Vibrator Roler 5 - 8 Ton 2 Unit Ambon Sewa
4 Dump Truck 3 - 4 M3 8 Unit Ambon Sewa
5 Water Tank Truck 2 Unit Ambon Sewa
6 Pompa Air 3'' 4 Unit Makassar Milik
7 Stamper 2 Unit Makassar Milik
8 Concerete Mixer 350 ltr / 0,5 M3/ 50 Kg 8 Unit Ambon Sewa
9 waterpas - 2 Unit Makassar Milik
10 Thedolit - 2 Unit Ambon Sewa
11 Genset 5 KVA 2 Unit Makassar Milik

Makassar, 02 Januari 2019

PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI

ANDI WIDYA YUSTIKA RINY


Direktur
PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI
Komp. Villa Surya Mas J No. 11 Makassar, Sulawesi Selatan

DAFTAR PERSYARATAN PERSONIL


Satker : SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Maluku
Paket : Pembangunan Embung Kab. Kepulauan Aru (Tersebar); Kab Kepulauan Aru Maluku

No Nama Jabatan Jumlah Personil Pendidikan Pengalaman SKA dan SKT

SKA Ahli utama SDA


1 IR. GUSBAENI Project Manager / Kepala Proyek 1 Orang S1 Teknik Sipil 7 Tahun
SKA Ahli Utma Manajemen Proyek
SKA Ahli utama SDA
2 I NYOMAN RUPAWAN, ST Site Manager 1 Orang S1 Teknik Sipil 5 Tahun
SKA Ahli Utma Manajemen Proyek
Ahli Madya K3 Kontruksi
3 ANDI MUH. RAHMAT RIZKY, ST Ahli K3 1 Orang S1 Teknik Sipil 4 Tahun
Dari BNSP atau KEMENAKERTRANS
BRAMANTO AJI, ST
4 Pelaksana 2 Orang S1 Teknik Sipil 4 Tahun SKA Ahli Madya SDA
HARYANTO WINGSENA, ST

5 ARION VINANG S. SITUORUS, ST Quality Control 1 Orang S1 Teknik Sipil 3 Tahun Ahli Madya Sistem Manajemen Mutu

6 EDWARD Penanggung Jawab Teknis 1 Orang S1 Teknik Sipil 3 Tahun SKA Ahli Madya SDA

SKT Juru Ukur /


7 T PUTRA FIRAMANSYAH, ST Suveyor / Juru Ukur 1 Orang S1 Teknik Sipil 3 Tahun
Teknik Survei Pemetaan

8 I MADE SUWECHA Drafter / Juru Gambar 1 Orang S1 Teknik Sipil 3 Tahun SKT Juru Gambar - Sipil

9 MUH. FAISAL, SE Keuangan / Administrasi 1 Orang S1 Ekonomi 3 Tahun Ijasah

10 MUHAMMAD ABDILLAH Logistik 1 Orang SMA / SMK Sederajat 3 Tahun Ijasah

PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI

ANDI WIDYA YUSTIKA RINY


Direktur
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI (RKK)

DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan Operasi
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ANDI WIDYA YUSTIKA RINY


Jabatan : DIREKTRIS UTAMA
Bertindak untuk : PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI

dalam rangka pengadaan Pembangunan Embung Kab. Kepulauan Aru Tersebar Kab. Kepulauan Aru;Maluku;2 buah; juta m3;F;K;SYC
pada Kelompok Kerja Pemilihan Pokja Pemilihan 07 ULP Maluku PJPA, PJSA Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident , dengan memastikan bahwa seluruh
pelaksanaan konstruksi;

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja yang kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikain;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP);

Makassar, 02 Januari 2019

Penawar,

ANDI WIDYA YUSTIKA RINY


DIREKTRIS UTAMA
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

NO URAIANPEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK PENGENDALIANRISI PROGRAMSUMBERDAYA BIAYA(Rp)


(1) (2) (3) ( KO
( (6) (7)
4 5
) - )
Diberikan
penyuluhan Bahan / Peralatan K3 1
Gangguan kesehatan akibat bahaya set, Pengadaan Rambu
kondisi kerja secara umum, Nihil Peringatan Bahaya
Mobilisasi & Kecelakaan akibat pengaturan kecelakaan kerja mobilisasi jalur lalu-
1 lalulintas kurang baik, Kecelakaan sebelum bekerja lintas, Pelaksana K3 1 org
Demobilisasi Kerja Fatal
Kecelakaan akibat jenis dan cara - Memakai
penggunaan peralatan, tertimpa
material. peralatan
keselamatan
Pembuatan papan -- Menggunakan
Diberikan
2 Nihil alat pelindung
penyuluhan Bahan / Peralatan K3 1
nama proyek Gangguan kesehatan akibat Kecelakaan diri yang sesuai set, Pengadaan Rambu
bahaya
kondisi kerja secara umum, Kerja Fatal - Memakai Peringatan Bahaya
Kecelakaan akibat tangan kecelakaan kerja mobilisasi jalur lalu-
terkena palu, tertimpa papan pengatur.bekerja
sebelum lintas, Pelaksana K3 1 org
-- Bekerja
Memakai dengan
hati – hati
peralatan
-- Memasangrambu
Diberikan
keselamatan
Gangguan kesehatan akibat - -rambu jalan
penyuluhan
Menggunakan
kondisi kerja secara umum, bahaya
alat pelindung
Kecelakaan akibat penggunaan kecelakaan
diri yang sesuai Bahan / Peralatan K3 1
3
Nomenklatur Beton peralatan kurang baik,
Nihil -- kerja sebelum
Memakai set, Pengadaan Rambu
Kecelakaan akibat terjepit alat
Kecelakaan bekerjaasanganBatudengan
pengatur. Peringatan Bahaya
Mortar Dilokasi Pekerjaan,
Kerja Fatal --
pembuat beton, terkena paku saat Memakai
Bekerja dengan
pembuatan bekesting - peralatan Pelaksana K3 1 org
hati – hati
keselamatan
- Menggunakan
alat pelindung
diri yang sesuai
- Memakai
pengatur.
- Bekerja dengan
hati – hati
- Pekerja
dilengkapi atau
menggunakan
Alat Pelingung
- Pekerja
4
Gangguankesehatanakibat dilengkapi atau
kondisi kerja secara umum, menggunakan
Bahan / Peralatan K3 1
Kecelakaan akibat terkena alat Alat Pelingung set, Pengadaan Rambu
Pembersihan Lokasi Peringatan Bahaya
kerja Buldozer, kecelakaan Diri (APD)
Dilokasi Pekerjaan,
Nihil
akibat tertimpa Pohon saat (Safety Helmet, Pelaksana K3 1 org
Kecelakaan
pembersihan, tertusuk benda Kerja Fatal Masker, Safety
tajam berupa beling dll shoes, Sarung
5 Tangan)
Gangguankesehatanakibat - Pekerja
Memasang jenis
kondisi kerja secara umum,
Kecelakaan akibat terkena alat dilengkapi
rambu dan atau Bahan / Peralatan K3 1
kerja Buldozer, kecelakaan Nihil set, Pengadaan Rambu
Pembuatan Jalan akibat tertimpa Pohon saat menggunakan
semboyan K3-L
Kecelakaan Peringatan Bahaya
Kerja pembersihan, tertusuk benda Kerja Fatal Dilokasi Pekerjaan,
tajam berupa beling dll Alat
sesuaiPelingung
dengan Pelaksana K3 1 org
Diri
SOP (APD)
(Standard
(Safety Helmet,
Operating
6 - Pekerja
Masker, Safety
Prosedure)
- dilengkapi
shoes, atau
Sarung
Dipasang rambu
menggunakan
Tangan)
peringatan Bahan / Peralatan K3 1
set, Pengadaan Rambu
APD dan K3 Nihil - Alat Pelingung
Memasang jenis Peringatan Bahaya
Kecelakaan Dilokasi Pekerjaan,
Kerja Fatal Diri
rambu(APD)
dan Pelaksana K3 1 org
(Safety
semboyanHelmet,
K3-L
Masker, Safety
sesuai dengan
shoes, Sarung
SOP (Standard
Tangan)
Operating
- Memasang
Prosedure) jenis
- rambu danrambu
Dipasang
semboyan
peringatanK3-L
sesuai dengan
SOP (Standard
Operating
Prosedure)
II. PEKERJAAN KOLAM EMBUNG/GENANGAN

NO URAIANPEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARANK3 PENGENDA PROGRAMSUM BIAYA(Rp)


PROYEK LIANRISIKO BERDAYA
K3
(1) (2) (3) ( ( ( (7)
4 5 6
Gangguan kesehatan akibat kondisi ) - Diberikan
) )
kerja secara umum, Kecelakaan penyuluhan
1 akibat penggunaan peralatan bahaya Bahan / Peralatan
Galian Tanah Berbatu K3 1 set,
kurang baik, Kecelakaan akibat kecelakaan
terkena peralatan gali, tertimpa Nihil Kecelakaan asanganBatudengan
Pengadaan Rambu
kerjaMortar Peringatan Bahaya
material. Terjatuh pada lubang Kerja Fatal
sebelum Dilokasi Pekerjaan,
galian bekerja Pelaksana K3 1 org
- Memakai
2 Helm
- Pekerja
Gangguan kesehatan akibat kondisi - Menggunak
kerja secara umum, Kecelakaan Nihil Kecelakaan dilengkapi
Kerja Fatal an alat
akibat penggunaan peralatan Bahan / Peralatan
kurang baik, Kecelakaan akibat pelindung
atau K3 1 set,
Beton K 175 terkena peralatan gali, tertimpa diri Pengadaan Rambu
material. Terjatuh pada lubang menggunaka
yangsesuai Peringatan Bahaya
galian - nMemakai
Alat Dilokasi Pekerjaan,
sepatu Pelaksana K3 1 org
Pelingung
kerja.
3 - Pekerja
Diri (APD)
Gangguan kesehatan akibat kondisi Nihil Kecelakaan dilengkapi
Kerja Fatal (Safety
kerja secara umum, Kecelakaan Bahan / Peralatan
akibat penggunaan peralatan atau
Helmet, K3 1 set,
Buangan Hasil Galian kurang baik, Kecelakaan akibat
Pengadaan Rambu
tertimpa Tanah. Tertabrak turk - Bekerja Peringatan Bahaya
menggunaka
Masker,
pengangkut dengan
n Alat hati Dilokasi Pekerjaan,
Safety
-hati Pelaksana K3 1 org
Pelingung
shoes,
Diri (APD)
Sarung
(Safety
Tangan)
- Helmet,
Memasang
Masker,
jenis rambu
Safety
dan
shoes,
semboyan
Sarung
K3-L sesuai
Tangan)
dengan SOP
- Memasang
(Standard
III. PEKERJAAN TUBUH EMBUNG

NO URAIANPEKERJ IDENTIFIKASI SASARANK3 PENGEND PROGRAMSUM BIAYA(Rp)


AAN BAHAYA PROYEK ALIANRISI BERDAYA
KOK3
(1) (2) (3) ( ( ( (7)
4 5 6
Gangguan kesehatan akibat ) - Diberikan
) )
kondisi kerja secara umum, penyuluhan
1 Bahan / Peralatan
Galian Tanah Berbatu Kecelakaan akibat penggunaan bahaya
K3 1 set, Pengadaan
peralatan kurang baik, asanganBatudengan
kecelakaan Rambu Peringatan
Kecelakaan akibat terkena Nihil Kecelakaan kerja Mortar Bahaya Dilokasi
peralatan gali, tertimpa material. Kerja Fatal
sebelum Pekerjaan, Pelaksana
Terjatuh pada lubang galian bekerja K3 1 org
- Memakai
` Helm
- Pekerja
- Menggunak
Gangguankesehatanakibat an alat
dilengkapi
pelindung
kondisi kerja secarau mum, atau Bahan / Peralatan
diri
2 K3 1 set, Pengadaan
Pemasangan 1 M3 Kecelakaan akibat terkena alat yangsesuai
menggunak
Rambu Peringatan
batu Camp. 1 : 4 - Memakai
kerja, kecelakaan akibat tertimpa an Alat Bahaya Dilokasi
Nihil Kecelakaan sepatu
Pekerjaan, Pelaksana
material batu, tengan pekerja Pelingung
kerja.
Kerja Fatal K3 1 org
terjepit batu, iritasi terkena Diri (APD)
adukan semen (Safety
Helmet,
- - Memakai
Bekerja
Masker,
Sarung hati
dengan
Gangguan kesehatan akibat
-hati
tangan
3 kondisi kerja secarau mum, Safety Bahan / Peralatan
Plesteran Camp. 1 : 3
Kecelakaan akibat terkena alat - Menggunak
shoes, K3 1 set, Pengadaan
kerja, kecelakaan akibat terhirup an alat
Nihil Kecelakaan Rambu Peringatan
semen, tangan iritasi terkena pelindung
Sarung
Kerja Fatal Bahaya Dilokasi
adukan semen diri yang
Tangan) Pekerjaan, Pelaksana
sesuai
K3 1 org
-- Memasang
Memakai
Masker.
- jenis rambu
Memeriksa
alat kerja
dan
sebelum di
semboyan
gunakan
- Memakai
Gangguan kesehatanakibat Sarung
4 Selimut Beton K 225 kondisi kerja Secara umum, tangan Bahan / Peralatan
Kecelakaan akibat cara - Menggunak
K3 1 set, Pengadaan
penggunaan peralatan, an alat
Nihil Kecelakaan
tertimpa material Ready Mix, pelindung Rambu Peringatan
Kerja Fatal Bahaya Dilokasi
diri yang
tangan terjepit besi tulangan,
sesuai Pekerjaan, Pelaksana
tertusuk ujung kayu bekisting - Memakai K3 1 org
sepatu
- kerja.
Memakai
Gangguan kesehatanakibat - Memeriksa
Sarung
kondisi kerja Secara umum, alat kerja
tangan
Pembesian Bahan / Peralatan
5 Kecelakaan akibat tangan terjepit - sebelum di
Menggunak
gunakan K3 1 set, Pengadaan
besi tulangan, tertusuk Besi an alat
Nihil Kecelakaan - pelindung Rambu Peringatan
Tidak
tulangan, tejepit alat pemotong Kerja Fatal bercanda
diri yang Bahaya Dilokasi
besi sambil
sesuai Pekerjaan, Pelaksana
- bekeja
Memakai K3 1 org
- Bekerja
sepatu
- Memakai
dengan hati
kerja.
Gangguan kesehatan akibat Sarung
- – hati
Memeriksa
6
Pemadatan Tanah
kondisi kerja secara umum, - tangan
Diberikan
alat kerja Bahan / Peralatan
Kecelakaan akibat terkena alat - Menggunak
penyuluhan
dilokasi Pekerjaan sebelum di K3 1 set, Pengadaan
kerja, kecelakaan akibat an alat
sebelum
Nihil Kecelakaan gunakan Rambu Peringatan
Tertimpa tanah timbunan pelindung
Kerja Fatal - bekerja
Tidak Bahaya Dilokasi
- diri yang
Diberikan
bercanda Pekerjaan, Pelaksana
sesuai
rambu
sambil K3 1 org
- Memakai
peringatan
- bekeja
Memakai
Masker.
Gangguan kesehatan akibat - keselamata
Bekerja
Sarung
- Memeriksa
ntangan
kerja hati
kondisi kerja secarau mum, dengan
7 Acian alat kerja
Kecelakaan akibat terkena alat - – hati
Menggunak
sebelum di Bahan / Peralatan
kerja, kecelakaan akibat terhirup - Diberikan
an alat
Nihil Kecelakaan gunakan
semen, tangan iritasi terkena penyuluhan K3 1 set, Pengadaan
pelindung
Kerja Fatal - Tidak Rambu Peringatan
adukan semen sebelum
diri yang
bercanda Bahaya Dilokasi
bekerja
sesuai
sambil Pekerjaan, Pelaksana
- Diberikan
Memakai
bekeja
rambu
Masker. K3 1 org
- Bekerja
- peringatan
Memeriksa
dengan hati
keselamata
alat kerja
– hati
n kerja di
sebelum
- Diberikan
gunakan
penyuluhan
- Tidak
sebelum
bercanda
bekerja
sambil
bekeja
- Bekerja
- Memakai
8 Gangguan kesehatan akibat Sarung
kondisi kerja secara umum, tangan
Pemasangan Pipa
Kecelakaan akibat terkena alat - Menggunak
Suling Bahan / Peralatan
kerja, kecelakaan akibat tertimpa an alat
Nihil Kecelakaan
pipa pelindung K3 1 set, Pengadaan
Kerja Fatal diri yang Rambu Peringatan
sesuai Bahaya Dilokasi
-- Memakai Pekerjaan, Pelaksana
9 Pemasangan Gangguan kesehatan akibat Memakai
Pintu Air Masker. K3 1 org
kondisi kerja secara umum, Nihil Kecelakaan Sarung Bahan / Peralatan
Kecelakaan akibat terkena alat - Memeriksa
tangan K3 1 set, Pengadaan
Kerja Fatal alat kerja
kerja, kecelakaan akibat tertimpa - Menggunak Rambu Peringatan
Pintu, terjepit pintu sebelum
an alat di Bahaya Dilokasi
pelindung Pekerjaan, Pelaksana
gunakan
- Tidak
diri yang
K3 1 org
bercanda
sesuai
- sambil
Memakai
bekeja
Masker.
IV. PEKERJAAN PAGAR DAN BAK RESVOIR -- Bekerja
Memeriksa
dengan hati
alat kerja
NO URAIANPEKERJ IDENTIFIKASI SASARANK3 – hati
PENGEND
sebelum di PROGRAMSUM BIAYA(Rp)
AAN BAHAYA PROYEK - Diberikan
ALIANRISI
gunakan BERDAYA
- penyuluhan
KOK3
Tidak
(1) (2) (3) ( sebelum
bercanda( ( (7)
4 - bekerja
Memakai5
sambil 6
Gangguan kesehatanakibat ) Sarung )
bekeja )
1
kondisi kerja Secara umum, - tangan
Bekerja Bahan / Peralatan
Beton Tumbuk 1:3:5 Kecelakaan akibat cara - Menggunak
dengan hati K3 1 set, Pengadaan
penggunaan peralatan, an alat
asanganBatudengan
– hati
Nihil Kecelakaan Mortar Rambu Peringatan
tertimpa material Ready Mix, Kerja Fatal - pelindung
Diberikan
tangan terjepit besi tulangan, penyuluhan Bahaya Dilokasi
diri yang
sesuai
sebelum Pekerjaan, Pelaksana
tertusuk ujung kayu bekisting - Memakai
bekerja K3 1 org
sepatu
kerja.
- Memeriksa
alat kerja
sebelum di
gunakan
- Tidak
bercanda
sambil
bekeja
- Bekerja
dengan hati
– hati
2
- Memakai
Sarung
Gangguan kesehatan akibat tangan
Pemasangan kondisi kerja secara umum, - Menggunak
Pipa Gip 3’ Kecelakaan akibat terkena alat an alat Bahan / Peralatan
Nihil Kecelakaan
kerja, kecelakaan akibat tertimpa pelindung K3 1 set, Pengadaan
pipa Kerja Fatal diri yang Rambu Peringatan
sesuai Bahaya Dilokasi
- Memakai Pekerjaan, Pelaksana
3 Masker. K3 1 org
-- Memakai
Memeriksa
Sarung
alat kerja Bahan / Peralatan
Pipa HDPE Ø 100 Gangguan kesehatan akibat tangan di K3 1 set, Pengadaan
sebelum
mm kondisi kerja secara umum, - Menggunak
gunakan Rambu Peringatan
Kecelakaan akibat terkena alat
Nihil Kecelakaan - an alat
Tidak Bahaya Dilokasi
kerja, kecelakaan akibat tertimpa pelindung
bercanda Pekerjaan, Pelaksana
pipa Kerja Fatal diri yang
sambil K3 1 org
sesuai
bekeja
4 -- Memakai
Gangguan kesehatanakibat - Memakai
Bekerja
Sarung
Masker.
dengan hati
kondisi kerja Secara umum, - tangan
Memeriksa Bahan / Peralatan
– hati
Kecelakaan akibat cara - Menggunak
- alat kerja K3 1 set, Pengadaan
Diberikan
Beton K 175 penggunaan peralatan, an alat di
sebelum
Nihil Kecelakaan penyuluhan Rambu Peringatan
tertimpa material Ready Mix, pelindung
gunakan
Kerja Fatal sebelum
- diri yang
Tidak Bahaya Dilokasi
tangan terjepit besi tulangan, bekerja
sesuai
bercanda Pekerjaan, Pelaksana
tertusuk ujung kayu bekisting - Memakai
sambil K3 1 org
5 - Memakai
sepatu
bekeja
Gangguan kesehatanakibat Sarung
- kerja.
Bekerja
kondisi kerja Secara umum, - tangan hati Bahan / Peralatan
Memeriksa
dengan
Kecelakaan akibat tertimpa - Menggunak
alat
– kerja
hati K3 1 set, Pengadaan
Bekesting Papan, tangan terjepit papan, Nihil Kecelakaan - an alat di
sebelum
Diberikan
pelindung
gunakan Rambu Peringatan
terkena paku, tertusuk ujung Kerja Fatal penyuluhan
kayu bekisting - diri
Tidakyang
sebelum Bahaya Dilokasi
sesuai
bercanda
bekerja Pekerjaan, Pelaksana
- Memakai
sambil K3 1 org
sepatu
bekeja
- kerja.
Bekerja
- Memeriksa
dengan hati
alat kerja
– hati
- sebelum
Diberikandi
gunakan
penyuluhan
- Tidak
sebelum
bercanda
bekerja
- sambil
Diberikan
bekeja
rambu
- Bekerja
peringatan
6 - Memakai
Gangguan kesehatanakibat Sarung
kondisi kerja Secara umum, tangan Bahan / Peralatan
Kecelakaan akibat Tertimbun - Menggunak
K3 1 set, Pengadaan
pasir, iritasi mata an alat
Urungan Pasir Nihil Kecelakaan
pelindung Rambu Peringatan
Kerja Fatal Bahaya Dilokasi
diri yang
sesuai Pekerjaan, Pelaksana
- Memakai K3 1 org
sepatu
kerja.
- Memeriksa
alat kerja
sebelum di
gunakan
- Tidak
bercanda
sambil
bekeja
- Bekerja
dengan hati
– hati
- Diberikan
penyuluhan
sebelum
bekerja
- Diberikan
rambu
peringatan
keselamata
n kerja
V. PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG/SPILLWAY

NO URAIANPEKERJ IDENTIFIKASI SASARANK3 PENGEN PROGRAMSUM BIAYA(Rp)


AAN BAHAYA PROYEK DALIANR BERDAYA
ISIKOK3

(1) (2) (3) (4) ( ( (7)


5 6
Gangguan kesehatan akibat - Diberikan ) )
kondisi kerja secara umum, penyuluh
1 Kecelakaan akibat penggunaan anBahan / Peralatan K3 1 set,
bahaya
Galian Tanah Berbatu Pengadaan Rambu
peralatan kurang baik, kecelakaaPeringatan Bahaya
asanganBatudengan
Kecelakaan akibat terkena Nihil Kecelakaan Kerja Mortar
n kerja Dilokasi Pekerjaan,
peralatan gali, tertimpa material. Fatal
sebelum Pelaksana K3 1 org
Terjatuh pada lubang galian bekerja
- Memakai
2 Helm
-- Pekerja
Menggun
akan alat
Gangguankesehatanakibat dilengkapi
pelindung
kondisi kerja secarau mum, diri
atau Bahan / Peralatan
yangsesua K3 1 set, Pengadaan
Pemasangan batu ad. Kecelakaan akibat terkena alat mengguna
i Rambu Peringatan
1:3 kerja, kecelakaan akibat tertimpa - Memakai
kan Alat Bahaya Dilokasi
Nihil Kecelakaan Kerja sepatu Pekerjaan, Pelaksana
material batu, tengan pekerja Pelingung
kerja.
Fatal K3 1 org
terjepit batu, iritasi terkena Diri
adukan semen (APD)
3 (Safety
- - Memakai
Bekerja
Helmet,
dengan
Gangguan kesehatan akibat Sarung
kondisi kerja secarau mum, hati -hati
tangan
Masker,
Plesteran ad. 1 : 3 Bahan / Peralatan
Kecelakaan akibat terkena alat Safety K3 1 set, Pengadaan
kerja, kecelakaan akibat terhirup - Menggun
Nihil Kecelakaan Kerja Rambu Peringatan
semen, tangan iritasi terkena shoes,
akan alat
Fatal Bahaya Dilokasi
adukan semen pelindung
Sarung Pekerjaan, Pelaksana
diri yang
K3 1 org
Tangan)
sesuai
- Memasan
- Memakai
gMasker.
jenis
rambu dan
- Memeriks
semboyan
a alat
kerja
K3-L
sebelum
sesuai
di
4 - Memakai
Gangguan kesehatanakibat Sarung
kondisi kerja Secara umum, tangan Bahan / Peralatan
Kecelakaan akibat cara - Menggun
K3 1 set, Pengadaan
Kubus Beton K 175 penggunaan peralatan, Nihil Kecelakaan Kerja
akan alat
tertimpa material Ready Mix, pelindung Rambu Peringatan
Fatal Bahaya Dilokasi
diri yang
tangan terjepit besi tulangan,
sesuai Pekerjaan, Pelaksana
tertusuk ujung kayu bekisting - Memakai K3 1 org
5 sepatu
- kerja.
Memakai
Gangguan kesehatan akibat - Memeriks
Sarung
atangan
alat Bahan / Peralatan
kondisi kerja secarau mum,
Acian K3 1 set, Pengadaan
Kecelakaan akibat terkena alat - kerja
Menggun
sebelum
akan alat Rambu Peringatan
kerja, kecelakaan akibat terhirup
Nihil Kecelakaan Kerja di Bahaya Dilokasi
semen, tangan iritasi terkena pelindung
adukan semen Fatal yang Pekerjaan, Pelaksana
gunakan
diri
- Tidak
sesuai K3 1 org
- bercanda
Memakai
sambil
Masker.
- bekeja
Memeriks
- Bekerja
a alat
dengan
kerja
hati – hati
sebelum
- Diberikan
di
penyuluh
gunakan
- an
Tidak
sebelum
bercanda
bekerja
sambil
- Diberikan
bekeja
- rambu
Bekerja
peringata
dengan
n
hati – hati
- keselamat
Diberikan
an kerja
penyuluh
an
sebelum
bekerja
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

BAB I
SPESIFIKASI UMUM

1.1. Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan yang meliputi pekerjaan pembuatan embung baru dengan sarana
pendukungnya, dapat dilihat pada album gambar-gambar.

1.2. Ruang Lingkup Kontrak


Pekerjaan konstruksi termasuk pembuatan bangunan embung baru yang dilengkapi
dengan bangunan pelimpah, intake, bak treatment, bak distribusi, jalan masuk dan
melengkapi bangunan fasilitas lainnya.
Pekerjaan lainnya termasuk pembuatan gambar hasil pelaksanaan (as built drawing).

1.3. Jalan Masuk ke Daerah Kerja


Jalan masuk ke daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan setempat yang ada yang
berhubungan dengan jalan raya yang berdekatan dengan daerah proyek.
Kontraktor hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang
berkedudukan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggungjawab
terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.
Kontraktor harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan
memperkuat jembatan sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutannya, sejauh yang
dibutuhkan untuk pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dimaksudkan Kontraktor untuk dikerjakan dalam hubungannya
dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu lalu lintas dan harus mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan
sebaik-baiknya dengan Badan Pemerintah setempat dan Badan Swasta.
Kontraktor dapat menggunakan tanah yang sudah dibebaskan oleh pemberi Tugas untuk
keperluan jalan masuk ke daerah kerja. Apabila Kontraktor membutuhkan tambahan
jalan masuk demi kemajuan pekerjaan, dalam hal ini Kontraktor diminta membuat
permohonan tertulis kepada Direksi jauh sebelumnya, sehingga tambahan pembebasan
tanah dapat dilakukan.
Pemberi tugas tidak bertanggungjawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau
bangunan yang digunakan oleh Kontraktor selama pelaksanaan pekerjaan.
Apabila kontraktor membutuhkan jalan lain di luar yang tidak ditentukan oleh Direksi
harus dikerjakan oleh Kontraktor atas bebannya sendiri dan harga untuk semua
pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Kontrak.

1.4. Gambar-gambar yang Dimiliki Kontraktor


1.4.1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Kontraktor haruslah gambar-gambar yang
telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan harus diserahkan kepada
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai. Perubahan-


perubahan tersebut harus sesuai dengan Pasal 42 (Perubahan, Penambahan,
Pengurangan Pekerjaan) dalam Syarat-syarat Umum (Jilid II).
a. Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Kontraktor haruslah gambar-gambar
yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.
b. Gambar-gambar pelaksanaan
Kontraktor harus menggunakan Gambar-gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan. Gambar-gambar itu dibuat lebih
detail untuk pekerjaan tetap dan dimana mungkin dapat memperhatikan penampang
melintang dan memanjang beton, peraturan batang pembesian termasuk rencana
pembengkokan, pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan,
mutu, tempat dan ukuran yang tepat.
c. Gambar-gambar bengkel/gedung
Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan oleh Kontraktor untuk keperluan
penyimpanan peralatan dan bahan-bahan milik Kontraktor.
d. Kontraktor harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap di lapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah
menjadi tanggungjawab Kontraktor. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar
tersebut tidak akan meringankan tanggungjawab Kontraktor atas kebenaran gambar
tersebut.

1.4.2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara


a. Umum
Semua gambar yang disiapkan oeh Kontraktor harus terperinci dan diserahkan
kepada Direksi sebelum tanggal program pelaksanaan atau dalam waktu yang telah
ditentukan dalam kontrak. Gambar-gambar harus menunjukkan detail dari
pekerjaan sementara seperti cofferdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan
sebagainya. Gambar perencanaan yang diusulkan Kontraktor yang dipakai dalam
pelaksanaan konstruksi juga harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga)
rangkap.
b. Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yang diusulkan Kontraktor hendaknya
mengusulkan pekerjaan, sementara yang berkaitan dengan pekerjaan tetap, secara
lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk mengubah dan mendapat
persetujuan, sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan.
1.4.3. Gambar-gambar yang Sebenarnya Terbangun/Terpasang (As Built Drawing)
Selama masa pelaksanaan, Kontraktor harus memelihara satu set gambar yang
dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang memperlihatkan
perubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar tersebut sudah
dilaksanakan dengan benar kemudian dicap "sudah dilaksanakan".
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan oleh Direksi
dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan dan apabila diketemukan hal-hal yang tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan paling lambat harus diperiksa kembali selama 6
(enam) hari kerja.

1.5. Standart
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
Normalisasi Standart Indonesia.
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standard Indonesia, maka dapat dipakai
British Standard yang sesuai dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci di sini atau tidak
dicakup oleh Standard Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan klas utama.
Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan atau
diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut dan
keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.

1.6. Program Pelaksanaan dan Laporan


1.6.1. Program Pelaksanaan
Kontraktor harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan isyarat-syarat
Kontrak dengan menggunakan CPM Network. Program tersebut harus dibuat dua
bentuk yaitu bar-chart dan daftar yang setiap kegiatan :
a. Mulai tanggal paling awal
b. Mulai tanggal paling akhir
c. Waktu yang diperlukan
d. Waktu float
e. Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan dan juga
kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.

1.6.2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan


Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan Direksi,
Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan kemajuan bulanan dalam bentuk
yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan
selama bulan yang terdahulu. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai
berikut :
a. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan
laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.
b. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase rencana
yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

c. Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal
permulaan dan penyelesaiannya.
d. Daftar tenaga kerja setempat.
e. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan di lapangan yang digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan.
f. Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan
sebagai berikut :
1. Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton
2. Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan
3. Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan
4. Jumlah volume dari pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan
5. Jumlah banyaknya bangunan dan lain-lain
g. Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan
h. Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran
yang diperlukan pada bulan berikutnya
i. Hal-hal yang diminta sesuai dengan kontrak dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan

1.6.3. Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan


Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan yang sudah
disetujui oleh Direksi setiap akhir Minggu dan untuk minggu-minggu berikutnya.
Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi lainnya
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan
bahan dan peralatan lain-lain yang diminta Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara tertulis
semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupun untuk hari-hari
berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan
kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan sistim bar-chart pada
akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana Kerja ini harus memperlihatkan
tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan utama dengan volume pekerjaannya,
Rencana Kerja ini harus diserahkan kepada Direksi pada hari ketiga tiap bulan untuk
perbaikan dan perubahan.

1.6.4. Rapat Bersama untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan


Rapat tetap antara Direksi dan Kontraktor diadakan seminggu sekali pada waktu yang
telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini membicarakan kemajuan
pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya
dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

1.7. Bahan dan Perlengkapan yang Harus Disediakan Oleh Kontraktor


1.7.1. Umum
Kontraktor harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan kecuali yang tercantum dalam kontrak. Semua bahan dan
perlengkapan yang merupakan bagian, dari pekerjaan harus baru dan sesuai dengan
standar yang diberikan dalam Spesifikasi atau standar dalam Spesifikasi Umum.
Bila Kontraktor dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan tidak sesuai
dengan suatu standar seperti tersebut di atas, kontraktor harus segera memberitahukan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi.

1.7.2. Perlengkapan Konstruksi


Kontraktor harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang diperlukan
dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi memandang belum
sesuai dengan Kontrak, maka Kontraktor harus segera memenuhi kekurangannya.
Dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan harus dengan spare parts yang
cukup dan memeliharanya agar dapat dikerjakan dengan sempurna.

1.7.3. Bahan Pengganti


Kontraktor harus mendatangkan bahan yang ditentukan. Bila bahan tersebut tidak
tersedia di pasaran maka dapat digunakan bahan pengganti dengan mendapat ijin tertulis
dari Direksi. Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan
adanya pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti.

1.7.4. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan


Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Kontraktor akan dilakukan pemeriksaan
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pada salah satu atau lebih tempat yang
ditentukan Direksi :
a. Tempat produksi dan pembuatan
b. Tempat pengapalan
c. Lapangan
Kontraktor supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut perlengkapan dan bahan
kepada Pemberi Tugas sesuai yang dimintanya, untuk tujuan pemeriksaan, tetapi
bagaimanapun juga tidak meringankan Kontraktor dari tanggungjawabnya untuk
menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi.

1.7.5. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus Disediakan oleh Kontraktor
Kontraktor supaya menyerahkan kepada Direksi tiga set spesifikasi yang lengkap,
brosur dan data bahan dan perlengkapan untuk mendapat persetujuan dan harus
disediakan sesuai dengan Kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dari sejak
penerimaan Surat Perintah Kerja. Persetujuan dari spesifikasi, brosur dan data
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

bagaimanapun juga tidak meringankan Kontraktor dari tanggungjawabnya dalam


hubungannya dengan kontrak.

1.8. Survey dan Pengukuran Pekerjaan


1.8.1. Bench Mark
Tanda dasar untuk proyek merupakan Bench Mark yang terletak berdekatan dengan
Bangunan Utama seperti terlihat pada gambar. Ketinggian dari Bench Mark ini adalah
didasarkan pada titik tetap utama.
Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada gambar yang diberikan
kepada Kontraktor sebagai referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out
pekerjaan, Kontraktor perlu melakukan pengukuran pemeriksaan untuk kepuasan ia
sendiri atas ketelitiannya. Pemberi Tugas tidak akan bertanggungjawab atas ketelitian
Bench Mark yang lain begitu juga dengan titik referensinya.
Kontraktor perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk kemudahannya,
tetapi setiap Bench Mark sementara yang didirikan dan akan merupakan rencana dan
tempatnya harus disetujui oleh Direksi dan akan merupakan ketelitian yang
berhubungan dengan Bench Mark yang didirikan oleh Direksi.

1.8.1. Permukaan Tanah Asli untuk Tujuan Pengukuran


Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan kontrak.
Apabila terjadi keraguan dari Kontraktor kebenaran dari muka tanah, sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) hari sebelum mulai bekerja Kontraktor memberitahukan kepada
Direksi secara tertulis untuk menyesuaikan dan melaksanakan pengukuran kembali
ketinggian muka tanah tersebut.
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Kontraktor akan
mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki pekerjaan, dengan
menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui Direksi pada saat Wakil
Direksi berada. Ketinggian muka tanah yang diperoleh perlu mendapat persetujuan
Direksi. Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang
disetujui.
1.8.3. Bantuan Pengukuran Staf Direksi
Kontraktor bekerjasama dengan Direksi dalam pemeriksaan setting out dan dalam
melaksanakan pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan pekerjaan yang
diperlukan dalam proses pembayaran.
Dalam pemasangan patok yang cukup, tiang, pinggir yang lurus, penyangga cetakan
profil dan lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan setting out dan pengukuran kemajuan
pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi. Semua biaya untuk bahan dan buruh
untuk maksud tersebut di atas merupakan beban kontraktor. Dan biaya tersebut sudah
termasuk dalam harga satuan di dalam pekerjaan lain-lain pada daftar volume
pekerjaan.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

1.9. Pekerjaan Sementara


1.9.1. Umum
Kontraktor akan bertanggungjawab terhadap perencanaan, spesifikasi, pelaksanaan dan
berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk pelaksanaan pekerjaan sebaik-
baiknya. Detail dari pekerjaan sementara untuk pelaksanaan sementara dimana
Kontraktor bermaksud untuk melaksanakan di lapangan, pertama-tama diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur dalam Spesifikasi
Umum. Apabila Kontraktor bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan
sementara di luar daerah lapangan seperti terlihat pada gambar, semua biaya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan
sebagainya, ditanggung oleh Kontraktor dan biayanya sudah termasuk pada uraian
pekerjaan pada daftar volume pekerjaan. Keterlambatan akan meringankan Kontraktor
terhadap tanggungjawab untuk ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak
diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.

1.9.2. Lapangan Kerja


Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, dijamin oleh Pemberi Tugas dan bebas dari biaya pembebasan tanah.
Kontraktor sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah tadi seperti
pada gambar atau seperti petunjuk Direksi. Kontraktor hendaknya membatasi kegiatan
peralatan dan anak buahnya pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk arah jalan
masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan tanaman/pemilikan.
Kerusakan tanah bekas dilalui kendaraan supaya diperbaiki. Sebelum diterimanya
pekerjaan oleh Pemberi Tugas tanah harus dikembalikan ke keadaan semula.
Kontraktor bertanggungjawab langsung kepada pemberi tugas untuk semua kerusakan
misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik Pemberi Tugas atau
orang lain, kontraktor mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan
karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

1.9.3. Kantor Kontraktor, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan Tenaga Kerja dan
sebagainya
Kontraktor harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan memindahkan bangunan
sementara seperti kantor kontraktor, perkampungan stafnya, gudang, bengkel,
pemondokan tenaga kerja dan bangunan sementara lainnya setelah selesai pekerjaan
supaya diserahkan kepada Pemberi Tugas.
Kontraktor supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan sementara
secara umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan.
Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi.
Perkampungan staf Kontraktor dan pemondokan tenaga kerja harus dilengkapi dengan
semua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang, penerangan, jalan, gang, tempat
parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan kebakaran dan peralatan
pencegahan api sesuai dengan batas yang ditentukan dalam kontrak.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Kontraktor supaya juga melengkapi keperluan air bersih dan penerangan yang cukup
untuk kantor Kontraktor, perkampungan stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan
tempat lainnya di daerah kerja.

1.9.4. Perlengkapan Kantor Direksi


Kontraktor harus menyediakan sebuah bangunan yang luasnya sekurang-kurangnya 75
m² dari lantai yang terdiri dari 3 kantor kira-kira 15 m² dilengkapi satu toilet dan kamar
mandi dengan luas 4 m². Kantor Direksi tersebut harus dibangun dengan baik, tahan air
dan dilengkapi dengan jendela untuk memberikan penerangan yang cukup untuk setiap
kantor dan dilindungi dengan teralis besi dan kerai, air minum, alat penerangan,
pembuangan dan alat komunikasi. Semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung
Kontraktor.
Kantor Direksi harus dilengkapi dengan barang-barang sebagai berikut :
a. 3 meja dengan 6 kursi dan satu set meja tamu
b. 2 almari/rak
c. Penerangan lampu secukupnya
d. 3 lampu sudut
e. Papan untuk menempatkan gambar pelaksanaan
f. Toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan :
1. 1 WC Jongkok
2. 1 Bak Mandi
3. 1 Lampu
g. Radio komunikasi

1.9.5. Pekerjaan Pengeringan Selama Pelaksanaan


Pembuangan air dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan seperti cofferdam, saluran,
drainase dan genangan atau bangunan sementara yang lain pada saat pembuangan air
dilaksanakan, Kontraktor harus memasang, mengerjakan, memelihara semua pipa dan
peralatan lain yang diperlukan untuk pembuangan air dari bermacam-macam pekerjaan
dan untuk pemeliharaan pondasi serta sesuai dengan syarat-syarat. Kontraktor
bertanggungjawab untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir atau kegagalan
pembuangan air atau pekerjaan pengaman atas biaya Kontraktor.
Setelah cofferdam semua tanggul atau pembuangan air sementara sudah berfungsi
segera dibongkar atau diratakan sehingga baik dan tidak mengganggu kelancaran
bangunan-bangunan yang berhubungan dengan pembuangan atau aliran alam.
Cara pembuangan air yang dilakukan oleh Kontraktor harus mendapat persetujuan
Direksi. Kecuali lebih jauh sebagaimana disetujui atau diijinkan oleh Direksi untuk
pekerjaan pembuangan air Kontraktor tidak akan mengganggu jalannya air yang
dibutuhkan untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada.
Apabila pelaksanaan pekerjaan berada di bawah muka air tanah, air tersebut supaya
dipompa dahulu sebelum dilakukan penggalian.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Pembuangan air sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara kestabilan dari dasar dan
sisi miring yang digali sehingga semua pelaksanaan konstruksi dikerjakan pada keadaan
kering.

1.10. Keamanan dan Pemeriksaan Kesehatan


1.10.1. Umum
Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan,
antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin,
pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh
Kontraktor atas biaya Kontraktor. Kontraktor harus bertanggungjawab terhadap
keamanan dan pemeriksaan kesehatan dan menyerahkan peraturan dan organisasi untuk
mendapatkan persetujuan Direksi. Tidak ada pembayaran tambahan dan dalam hal ini
semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak.

1.10.2. Sistim Pengawasan Keamanan


Kontraktor supaya mengatur sistim pengawasan keamanan dan organisasinya dan
diserahkan untuk mendapat persetujuan kepada Direksi. Sistim pengawasan keamanan
dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk menghindari kecelakaan dan
kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang bersangkutan.
Sistim pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program yang disetujui
dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di Indonesia.

1.10.3. Peraturan Kesehatan


Kontraktor harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan keadaan
sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan tenaga yang
dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Direksi dan oleh Penguasa
setempat.
Kontraktor hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah-langkah
pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih.

1.10.4. Bahan Bakar


Kontraktor hendaknya juga membuat peraturan untuk mengangkut dan
menyimpan/mengendalikan bahan peledak dan bensin seaman mungkin untuk
melindungi masyarakat sesuai dengan hukum dan peraturan, keamanan yang berlaku.
Kontraktor harus memiliki semua Surat Keterangan yang diperlukan dan membayar
semua biaya yang diperlukan untuk pemindahan bahan bakar dari suatu tempat ke
tempat lainnya dan menyimpan dengan baik seperti semula.
Kontraktor supaya menyediakan dan memasang sistim peringatan yang cukup dan
memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bahaya yang mungkin timbul
sehubungan dengan bahan bakar.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Kontraktor harus yakin bila hendak mengeluarkan bahan bakar bahwa daerah yang akan
diledakkan benar-benar kosong dari; semua penduduk, orang jalan kaki dan lalu lintas
kendaraan. Kontraktor harus memasang papan nama pada setiap jalan masuk ke daerah
sehingga lalu lintas masuk ke daerah tersebut dengan memberikan pengumuman daerah
itu sudah aman.
Tempat gudang bahan bakar harus disetujui oleh Direksi. Gasolin di atas tanah dan tanki
gas minyak tanah tidak diperbolehkan diletakkkan pada batas perkampungan atau lebih
dekat daripada 100 m ke bangunan yan ada di lapangan.
Kontraktor tidak diperbolehkan menggunakan bahan peledak tanpa persetujuan tertulis
dari direksi dan bertanggungjawab pada saat pelaksanaan peledakan.

1.10.5. Pencegahan Kebakaran


Kontraktor harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api yang terjadi pada
atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang diperlukan/ peralatan
pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan pada semua bangunan air dan
bangunan gedung atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk
perkampungan tempat tinggal, pemondokan buruh dan bangunan gedung lainnya.
Kontraktor akan memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang
dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan diterima oleh Pemberi Tugas.
Kontraktor akan berusaha keras memadamkan kebakaran yang terjadi di lapangan kerja.
Dalam hal ini Kontraktor menyediakan perlengkapan yang mutlak diperlukan dan
tenaga buruh yang dikerjakan di lapangan, termasuk peralatan dan tenaga Sub
Kontraktor.
1.11. Penyelidikan Tanah Tambahan
Kontraktor atas perintah Direksi akan melakukan penggalian dan atau pengeboran yang
berhubungan dengan penyelidikan tanah pada pengeboran yang berhubungan denngan
penyelidikan tanah pada bangunan-bangunan yang telah ada di lapangan atau tempat-
tempat lain.
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan akan mencakup contoh tanah "undisturb" atau
"disturb" dari material pondasi untuk pemeriksaan (analisa), pengetesan langsung pada
pondasi dengan disaksikan oleh Direksi dan menyerahkan contoh-contoh (samples)
kepada Direksi untuk pengetesan laboratorium.
Kontraktor akan menyerahkan hasil penyelidikan tanah kepada Direksi dengan segera
untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Pekerjaan penyelidikan tanah tambahan ini akan menjadi pekerjaan tambahan dalam
bagian pekerjaan cadangan, pada syarat-syarat.
Pembayaran pekerjaaan tersebut dibuat dalam jumlah cadangan (prov.Sum) dalam
Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

1.12. Mobilisasi
1.12.1. Umum
Kegiatan-kegiatan mobilisasi dapat meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Pembelian atau penyewaan tanah yang diperlukan untuk base camp Kontraktor dan
kegiatan pembangunannya.
b. Penyediaan kendaraan-4 sebanyak 2 buah dan kendaraan bermotor roda-2 sebanyak
2 buah, ke semuanya harus berumur kurang dari 3 tahun pada saat permulaan
periode kontrak, untuk digunakan oleh pengawas Lapangan. Hal ini juga harus
meliputi semua biaya operasi yang mencakup pemeliharaan, bahan bakar,
perbaikan, pembuatan surat kendaraan, asuransi dan sebagainya. Sebagai tambahan
kontraktor harus menyediakan seorang pengemudi dengan gaji, uang lembur yang
layak, tunjangan dan akomodasi sakit dan sebagainya. Untuk hal-hal lain
sebagaimana yang diuraikan dalam bab VII. Kendaraan akan tetap menjadi hak
milik kontraktor pada waktu penyelesaian proyek.
c. Mobilisasi dan pemasangan konstruksi dari tempat perakitan/pabrik yang ada
sampai lokasi pekerjaan.
d. Pembangunan dan pemeliharaan Base Camp Kontraktor, meliputi kantor, tempat
tinggal, bengkel, gudang dan sebagainya.
e. Penyediaan dan pemeliharaan peralatan pengujian laboratorium apabila diperlukan.
Peralatan ini akan tetap menjadi hak milik kontraktor pada waktu penyelesaian
proyek.
f. Semua alat-alat berat dan kendaraan yang akan dipakai operasional kontraktor
selama pengerjaan proyek.
g. Peralatan sarana telekomunikasi berupa pesawat radio telekomunikasi. Peralatan ini
akan tetap menjadi hak milik kontraktor pada waktu penyelesaian proyek.
h. Mobilisasi semua tenaga kontraktor yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.

1.12.2. Program Mobilisasi


a. Sebelum pelaksanaan proyek Kontraktor harus mengajukan program mobilisasi
kepada Direksi.
b. Program mobilisasi dibuat dalam jangka waktu 10 hari pertama sejak
ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Bekerja.
c. Program Mobilisasi yang ada harus menetapkan pengaturan waktu dari semua
kegiatan sebagaimana diterangkan dalam pasal 1.12.1 dan memasukkan informasi
tambahan yang dapat ditetapkan, antara lain :
1. Lokasi Base Camp Kontraktor dengan suatu rencana lokasi umum dan rencana
tempat kerja terinci yang menunjukkan lokasi kantor kontraktor, bengkel,
kantor Direksi dan sebagainya.
2. Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi semua peralatan, jumlah
peralatan dan saran transportasi yang dipakai.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

3. Suatu daftar terinci yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan


untuk lintasan lalu-lintas yang aman, berikut dengan metodologi pelaksanaan
yang diusulkan berikut tanggal-tanggal permulaan dan akhir yang dijadwalkan
untuk perkuatan setiap struktur.
4. Setiap perubahan dalam daftar peralatan dan personil yang diajukan dengan
Penawaran Kontraktor diharuskan untuk meminta persetujuan dari direksi.
5. Suatu jadwal pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan dalam bentuk grafik
balok yang menunjukkan setiap kegiatan pokok mobilisasi dan suatu kurva
pelaksanaan pekerjaan yang diukur menurut persentase penyelesaian.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

BAB II
PERSYARATAN BAHAN

2.1. Umum
Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan-
ketentuan yang dicantumkan di bawah ini.
Bilamana akibat salah satu dan lain hal bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh,
pemborong boleh mengajukan usul perubahan tenaga ahli/direksi sepanjang mutunya
paling tidak sama atau lebih tinggi dari apa yang disyaratkan.
Tenaga ahli/Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara tertulis.
Sepanjang memenuhi persyaratan teknis, pemborong diwajibkan mempergunakan
bahan-bahan produksi dalam negeri.

2.2. Core Material


2.2.1. Kualitas dari Core Material
Core material nantinya akan memenuhi bagian bendungan yang tidak tertembus air dan
kualitasnya hendaknya memenuhi batasan-batasan sebagai berikut :
Core material hendaknya terdiri dari clay yang mempunyai nilai Liquid limit maximum
70% dengan IP25%. Koefisien permeabilitas dari uji 80% kepadatan standard proctor
harus mencapai nilai n x 10-5 cm/det. Tidak mengandung zat organik atau zat lain yang
mudah terlarut dalam air.

2.2.2. Pemeriksaan Moisture Content dari Material Core


Moisture content dari material core hendaknya dipertahankan sekitar harga
optimumnya. Moisture content pada suatu lapisan hendaknya dipertahankan pada
O.M.C ± 5% dan sedemikian rupa sehingga pengangkutan, penempatan serta
pemadatannya mudah dilaksanakan dan efektif serta tidak terlalu banyak mengubah
bentuk lapisan.
Material-material yang basah hendaknya dikeringkan sampai moisture contentnya
menurun hingga tingkat yang disyaratkan dengan menebarkannya pada stock yard
dengan cara lain yang ditunjukkan oleh tenaga ahli.
Penyimpanan dari batas bawah harga moisture content hendaknya tidak lebih dari 5%
O.M.C. Bila perlu, air dipercikkan pada material core di stock yard sebelum
penempatan/pemboran dan pemadatan.
Bila permukaan lapisan yang telah dipadatkan terlalu kering waktu tertentu, dibasahi
sampai pada moisture content yang dikehendaki dan dipadatkan lagi untuk
mendapatkan kualitas material core yang dikehendaki.
Pada saat hujan, permukaan hendaknya dilindungi baik-baik untuk menjaga
penembusan air hujan ke dalam material core. Atau, permukaan tersebut dipadatkan
seteliti mungkin sehingga mengakibatkan pengeringan yang baik.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Setelah hujan, pada lapisan sepatutnya untuk mempertahankan persyaratan yang


dikehendaki dengan mengeruk permukaan tersebut setebal 30 cm dengan
mengeringkannya sampai pada moisture yang diinginkan.

2.2.3. Test dan Pemeriksaan Kualitas Material Core


Material core hendaknya ditest dan dikontrol sedemikian rupa sehingga dapat dicapai
nilai spesifikasinya pada saat penimbunan dan dapat memenuhi fungsinya setelah
penyelesaian pengerjaan.
Pemeriksaan dan test hendaknya dilakukan atas material itu pada borrow pits, stock pile
dan daerah timbunan. Test di lapangan dan test laboratorium hendaknya dilakukan dan
harus sesuai dengan metode test yang umum atau seperti yang ditunjukkan oleh tenaga
ahli.

2.2.4. Test dan Pemeriksaan Kualitas dari Material-material Borrow Pits


Moisture content dari soil material hendaknya diukur, beberapa kali dalam sehari.
Percobaan tanah hendaknya dilakukan setiap dua minggu, untuk mendapatkan harga
specific gravity, gradasi, batas-batas atterberg, compaction shear dan permeabilitas.
Jika terdapat jenis tanah yang berlainan hendaknya segera dilakukan test terhadapnya.
Sesuai dengan hasil test, pemakaian dari material tanah yang tidak memenuhi
persyaratan hendaknya seizin tenaga ahli.

2.2.5. Test dan Pemeriksaan Kualitas untuk Material dari Stock Pile
Material-material dari stock pile akan digali dengan shovel dan akan dibawa ke daerah
penimbunan dengan dump truck.
Pada proses ini soil material dan material dari quarry hendaknya dikombinasikan.
Moisture content dari material campuran ini hendaknya diukur beberapa kali sehari dan
hendaknya berada dalam daerah penyimpangan ± 5% dari optimum moisture
contentnya.
Di samping itu test gradasi dari material campuran tersebut hendaknya dilakukan
setidak-tidaknya sekali sehari.
Percobaan tanah tersebut hendaknya dilakukan setiap 5000 m³ material campuran. Hasil
test hendaknya segera dilaporkan kepada petugas yang bekerja di stock yard.
Bila hasil test menunjukkan kondisi yang tidak memuaskan, maka pengangkutannya
hendaknya ditunda dan material tersebut hendaknya diperbaiki sesuai dengan petunjuk
tenaga ahli.

2.2.6. Test dan Pemeriksaan Kualitas untuk Material Inti Kedap Air untuk Tanggul
Berat jenis tanah basah dan material content dari setiap lapisan yang telah dipadatkan
baik di bagian utama maupun di bagian abutment hendaknya diperiksa. Setidak-
tidaknya lima potong contoh tanah diambil dari setiap lapisan untuk ditest pada bagian
utama dan dua potong setidak-tidaknya diambil dari setiap lapisan pada bagian tepi
(bagian abutment).
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Berat jenis tanah kering dari lapisan yang telah dipadatkan bisa didapat dari pengukuran
berat jenis tanah basah dan moisture contentnya.
Harga rata-rata dari d (rata-rata setiap contoh tanah) hendaknya lebih besar dari 35%
dari berat jenis tanah maksimum dari material-material tersebut, dmax yang ditetapkan
dengan percobaan-percobaan dan semua harga C yang harus lebih besar dari 30% dari
harga dmax tersebut. Moisture content dari seluruh contoh tanah yang ada hendaknya
berada dalam daerah penyimpangannya ±5% dari optimum content (OMC ± 5%).
Khusus untuk density test, daerah-daerah berikut ini hendaknya diselidiki secara teliti :
a. Daerah daerah yang diperkirakan terlalu padat
(kepadatan lapisannya melampaui batas)
b. Dekat batas dari pemadatan oleh roller dan peralatan tumbuk
c. Daerah yang diperkirakan penempatan lapisannya terlalu tebal
Gradasi test dan percobaan-percobaan tanah yang lalu hendaknya dikerjakan untuk
setiap lapisan dengan menggunakan contoh dari masing-masing lapisan. Hasil test
hendaknya seluruhnya sesuai dengan harga perencanaan. Test permeabilitas di lapangan
hendaknya dilakukan setiap 3 m timbunan.
Permeabilitas lapangan hendaknya juga diukur pada beberapa titik dan hendaknya
ditemukan harga permeabilitas yang kurang dari n x 10-6 cm/dt pada semua titik.
Pada keadaan di mana lapisan yang telah dipadatkan dapat diterima sesuai dengan hasil
test, para petugas di bendungan hendaknya diinstruksikan supaya melanjutkan
pekerjaan penimbunan oleh para pekerja laboratorium.
Pada keadaan di mana lapisan yang telah dipadatkan itu tidak dapat diterima, instruksi-
instruksi seperlunya akan diberikan kepada petugas-petugas di bendungan oleh petugas-
petugas laboratorium melalui tenaga ahli (misal : pemadatan lebih lanjut, pemercikan
pengeringan atau pembuangan dan lain-lain).

Jumlah
Alat Kandung Test yang
Kompaksi Berat Jenis Macam Test
Pemadat an Air Lain
(pemadatan)
Moisture content
Direct
Buldozer Kandunga B. relatif ukuran butiran berat
8 shear test
(27 ton) n air asli 95% isi & berat jenis
skala besar
permeabilitas

Average compaction degree = tingkat pemadatan rata-rata. Harga rata-rata dari berat
jenis tanah kering (rata-rata dari semua contoh) hendaknya lebih besar dari 95% dari
berat jenis tanah kering yang maksimum.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Di samping itu semua harga berat jenis tanah kering hendaknya lebih besar dari 90%
dari berat jenis kering maksimum.
2.3. Material Batuan (Rock Fill Materials)
2.3.1. Umum
Material yang dipakai sebagai rockfill material hendaknya mempunyai kualitas yang
terbaik. Seorang tenaga ahli akan melaksanakan segala macam test yang diperlukan
untuk membuktikan bahwa material-material tersebut mempunyai kualitas yang baik
dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
Setelah test-test tersebut selesai dilakukan, tenaga ahli tersebut mempunyai hak untuk
menolak atau mengapkir material-material yang ternyata hasil testnya tidak
memuaskan.

2.3.2. Kualitas dari Rockfill Material


Material batuan yang dipakai dalam konstruksi ini hendaknya cukup keras untuk
dihempaskan dan digilas oleh peralatan-peralatan mekanik, tanpa menjadi pecah atau
tercerai-berai.
Material tersebut hendaknya homogen, tidak terjemur maupun terendam air dan bebas
dari retakan-retakan. Proporsi dari elemen-elemen yang terpilih yang lolos dari lubang
saringan 5 mm² hendaknya tidak mencapai 10% dari berat totalnya.
Di atas 5 mm tidak disyaratkan suatu gradasi tertentu. Meskipun demikian distribusi
dari partikel-partikel yang sesuai dengan dimensinya akan cenderung memberikan
ruang kosong yang minimum.

2.4. Material Filter


2.4.1. Kualitas Material Filter
Material filter bendungan hendaknya diambil dari quarry yang ditentukan oleh tenaga
ahli. Material-material tersebut akan diangkat dari quarry di atas kemudian diproses
dalam crushing plant yang disediakan. Filter ini hendaknya terdiri dari partikel-partikel
yang tahan lama. Juga hendaknya tidak mengandung lempeng-lempeng tipis atau
butiran yang tidak dibutuhkan dan yang mudah larut atau zat-zat organik dalam jumlah
yang berarti.

2.4.2. Timbunan dari Filter


Filter hendaknya didirikan di atas lapisan setebal 30 cm setelah pemadatan. Setiap
segregasi harus dihindari secara teliti untuk memadatkan hasil yang homogen.
Setiap lapisan hendaknya dipadatkan dengan peralatan berat, traktor setidak-tidaknya 10
ton yang memadatkan seluruh permukaan lapisan. Traktor tersebut akan hilir mudik
sebanyak yang dikehendaki dengan baik.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Pelaksana dapat mengusulkan suatu metode yang lain, seperti pemadatan dengan motor
penggetar (Vibrator), selama ia dapat menjamin suatu hasil yang sama dengan metode
yang ditentukan tenaga ahli.
2.5. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan
lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda--
noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya. Batu tersebut harus
diambil dari sumber yang disetujui Direksi.

2.5.1. Ukuran Batu


Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan
berukuran sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu
harus mempunyai berat antara 6 Kg sampai 25 Kg, akan tetapi batu yang lebih kecil
dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal
dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum di atas. Sebagai
contoh : sebuah batu berukuran 0,20 x 0,20 x 0,25 m³ akan mempunyai berat kira-kira
25 Kg.

2.6. Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus produksi
dalam negeri dan sesuai dengan PBI-1971, NI-2. Pemborong harus menyediakan contoh
semen apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Pemborong di
lapangan dan dari pabrik atau Pemborong harus menguji semennya menurut PBI 1971
(NI-2).
Portland Cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi persyaratan
teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka tidak boleh
dipakai untuk campuran.

2.7. Bahan Agregat Beton


Bahan batuan untuk beton dan adukan harus memenuhi Pasal Standar Nasional
Indonesia NI-2.
2.7.1. Pasir
Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir
dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak
memenuhi gradasinya. Kandungan maximum terhadap lempung lanau dan debu tidak
boleh lebih dari 3% perbandingan berat.
Saringan (mm)
10 5 2,5 1,2 0,6 0,3 0,15
% 100 90-100 80-100 50-40 25-65 10-35 2-10
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

2.7.2. Bahan Batuan (Kerikil)


Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan dan bergradasi baik dengan
diameter maximum tergantung dari klas betonnya. Kerikil harus dari batu pecahan.
Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka bahan batuan
harus diambil dari lokasi setempat yang menurut penilaian Direksi adalah yang terbaik.
Pemborong harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh Direksi.
Di samping itu pemborong harus membuat percobaan dari contoh material sesuai
dengan PBI-1971 secara rutin dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta
mengirimkan kepada Direksi setiap copy laporan test. Apabila test abrasi dibutuhkan
oleh Direksi, maka pemborong harus melakukannya. Bahan batuan untuk beton tahan
abrasi harus berberat jenis 2,6 dan nilai tahan abrasi harus berberat jenis 2,6 dan nilai
tanah harus kurang dari 15 apabila diuji menurut PBI-1971.
Saringan (mm)
30 25 20 15 10 5 2,5
% 100 90-100 30-70 0-10 0-5

2.8. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar Nasional Indonesia
PUBI.

2.9. Zat Tambahan


Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air sebagaimana
ditentukan. Tidak boleh ada campuran bahan-bahan lain dengan beton atau adukan
tanpa persetujuan Direksi. Pemborong boleh memakai zat pelambat untuk memudahkan
persiapan pembuatan sambungan-sambungan cor, bagaimana susunan zat pelambat dan
cara pemakaiannya harus mendapat persetujuan Direksi.

2.10. Tulangan
Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan digilas panas, sesuai
dengan PBI 1971 seperti ditunjukkan gambar-gambar. Dan khusus pada pekerjaan
jembatan kendaraan tulangan pokok/utama harus memakai baja ulir.
Untuk tiap-tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan,
pemborong harus menyediakan untuk tiap-tiap pembuatan kepada Direksi suatu hasil
pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh Direksi.
Untuk tiap-tiap kiriman tulangan anyaman baja yang dikirim ke tempat pekerjaan,
pemborong harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan yang diakui dari catatan-
catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan-pemuatan
darimana kiriman itu dibuat.
Pemborongan harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja yang
telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai
dipekerjakan tanpa persetujuan Direksi.

2.11. Penyimpanan Bahan-bahan Bangunan


Semua semen harus dikirim ke tempat pekerjaan dalam karung kertas yang ditandai,
utuh dan tertutup sepatutnya atau bungkusan lainya yang disetujui. Semua semen harus
disimpan dalam gudang tidak terpengaruh oleh cuaca, dilengkapi khusus untuk maksud-
maksud tersebut.
Lantai dari gudang harus dinaikkan di atas permukaan tanah untuk mencegah
pengisapan air. Penyimpanan di tempat terbuka dapat diijinkan pada pekerjaan kecil
dengan penguasaan tertulis dari Direksi dalam hal mana selalu harus ditempatkan di atas
tempat yang dilindungi dengan tutup yang tahan air menurut persetujuan Direksi.
Masing-masing kiriman semen harus disimpan terpisah sedemikian, ada jalan masuk
dengan mudah untuk pemeriksaan dan pengujian. Setelah disetujui Direksi penggunaan
semen harus menurut urutan pengiriman.
Tiap jenis batuan pasir dan kerikil maupun batu merah dan batu-batu harus disimpan
dalam petak-petak terpisah atau di halaman yang tanahnya ditutup dengan lembaran
logam atau tutup lainnya yang keras dan bersih, yang harus bisa kering sendiri dan
dilindungi dari percampuran dengan tanah atau benda-benda lainnya yang merusak.
Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah yang diganjal untuk mencegah perubahan
bentuknya.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

BAB III
PEKERJAAN TANAH

3.1. Uraian Umum


Dalam uraian ini disebutkan detail dari spesifikasi teknik untuk pekerjaan dan
pengerjaannya akan diselenggarakan secara hati-hati dan effisien disesuaikan dengan
spesifikasi teknik ini dan dengan petunjuk-petunjuk tenaga ahli/Direksi. Material-
material untuk Embung terdiri dari :
 Urugan Tanah Homogen

 Filter zone material

 Rip-rap material
Mutu dan kelayakan material tersebut harus terlebih dahulu dilakukan test lapangan dan
test laboratorium yang ditunjuk direksi, agar sesuai dengan yang disyaratkan.
Urugan tanah homogen akan didapatkan di daerah genangan dan sekitar lokasi proyek
(borrow area). Filter material dan Rip-rap material akan diambil di sekitar lokasi proyek
atau lokasi lain yang ditunjuk oleh direksi.
Kelayakan dari setiap bagian dasar penempatan material timbunan akan ditentukan oleh
tenaga ahli/Direksi. Semak belukar, akar-akar dan ranting-ranting atau material-material
lain hendaknya disingkirkan.
Untuk pemilihan peralatan-peralatan berat yang akan digunakan terlebih dahulu harus
diajukan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

3.2. Pembersihan Lapangan


Pemborong harus membersihkan lapangan kerja untuk saluran dan bangunan yang ada
dari semua tumbuhan dan bambu, termasuk pohon-pohon. Pemborong harus
membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan tanah dan dipadatkan
kemudian membuang dari tempat pekerjaan semua bahan-bahan hasil pembersihan
lapangan.

3.3. Jalan Masuk


Pemborong harus memanfaatkan dan memelihara jaringan jalan masuk yang sudah ada
beserta bangunan pelengkapnya yang dilalui selama pelaksanaan fisik berlangsung guna
pengangkutan guna material, pengukuran dan pengawasan pekerjaan, seperti disebutkan
pada pasal 1.3.

3.4. Pekerjaan Tanah


Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran dan
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut ukuran dan ketinggian lain,
yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau
berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada
Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

dimaksud dengan "ketinggian tanah" dalam spesifikasi adalah tinggi "permukaan tanah"
sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.

3.4.1. Luasnya Penggalian


Luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut petunjuk Direksi, untuk pekerjaan
bangunan. Penggalian dimulai dari muka tanah dengan harus mengambil lebar yang
cukup sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Pembangunan (pipa) harus dibatasi panjangnya dan harus mendapat persetujuan Direksi
lebih dahulu secara tertulis. Kecuali persetujuan secara tertulis dari Direksi, pekerjaan
pada setiap panjang yang sudah disetujui harus diselesaikan sampai memuaskan
Direksi, sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai.

3.4.2. Tanah Pinjaman (Borrow Area)


Dimana disebutkan atau diperintahkan oleh Direksi, bahan timbunan yang diperlukan
untuk pekerjaan harus diambilkan dari daerah pinjaman (Borrow Area) yang disetujui,
setelah diuji untuk mengetahui kecocokkan bahan.
Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaannya harus dikupas dari tanaman-
tanaman termasuk akar-akarnya. Apabila diperintahkan Direksi, tanah harus dikupas
sampai kedalaman 0,25 m, untuk sementara ditimbun dan ditempatkan di sekitarnya.
Setelah selesai penggalian, pemborong harus meninggalkan daerah tersebut dalam
keadaan rapi sampai memuaskan Direksi termasuk semua pekerjaan tanah yang
diperlukan untuk mencegah penggenangan air di daerah tersebut. Apabila tanah
pinjaman pada sawah atau tegalan, tanah yang dipakai untuk timbunan tidak boleh lebih
dalam dari 0,5 m, kecuali ditentukan lain dan setelah semua penggalian selesai, daerah
tersebut harus ditinggalkan dalam keadaan sedemikian sehingga daerah tersebut bisa
dipakai kembali untuk pertanian, termasuk hal-hal yang menyangkut pengairan dan
drainase dari daerah itu. Batas tanah pinjaman minimum harus 20 meter di luar batas
pekerjaan tetap. (Borrow area ditunjukkan pada peta lokasi).
Pemborong harus menggali, memuat, mengangkut, membuang, membentuk dan
memadatkan bahan-bahan timbunan tersebut, sesuai dengan ukuran yang tercantum
dalam gambar.

3.4.3. Percobaan Pendahuluan untuk Bahan Timbunan


Bila diperintahkan oleh Direksi, bahan-bahan yang diusulkan sebagai bahan timbunan
harus diuji di tempat menurut ketentuan di dalam BS 1377 guna mendapatkan
karakteristik dan sifat-sifatnya.

3.4.4. Penggalian Tanah Jelek


Jika sesuatu bahan yang jelek terdapat di tempat fondasi, pemborong harus
memindahkan dan membuangnya ke tempat yang disetujui oleh Direksi. Jika tidak ada
ketentuan atau perintah lain dari Direksi, pemborong harus mengisi lubang dalam
fondasi tersebut dengan pasangan batu untuk bangunan, dengan bahan timbunan
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

tanggul untuk tanggul dan dengan bahan berbutir yang dibenarkan untuk pasangan dan
lapis lindung tebing.
Jika pemborong menjumpai sesuatu bahan yang menurut pendapatnya mungkin tidak
baik, dia harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Direksi, yang akan
memberi petunjuk kepada pemborong apakah bahan tersebut akan ditentukan sebagai
bahan jelek atau baik. Biaya yang berhubungan dengan bahan yang jelek itu harus
dipikul oleh pemborong, jika menurut pendapat Direksi ketidakbaikkan itu disebabkan
oleh kegagalan pemborong untuk memenuhi Spesifikasi, termasuk menjaga agar galian
bebas dari air.
Persetujuan Direksi untuk hal-hal di atas tidak dapat dipakai untuk menghilangkan
tanggungjawab pemborong apabila terdapat kegagalan di dalam melaksanakan
bangunan pada tanah jelek.
Seluruh permukaan yang akan berlaku sebagai pondasi/dasar timbunan atau untuk
struktur yang permanen hendaknya dikupas. Pekerjaan ini termasuk menyingkirkan top
soil, tumbuh-tumbuhan. Akar-akaran dan semua material benda-benda yang tidak
dikehendaki. Kedalaman stripping akan ditentukan oleh tenaga ahli. Material-material
yang didapat dari pekerjaan stripping hendaknya disimpan pada suatu tempat yang
ditunjukkan oleh tenaga ahli sedemikian sehingga operasi pengambilan material dari
quarry tidak terganggu. Sampah-sampah, akar-akaran dan tumbuh-tumbuhan lain
hendaknya dibakar atau ditimbun pada suatu tempat yang ditentukan oleh tenaga ahli.

3.4.5. Galian Rock Fill


a. Galian untuk dasar tubuh embung
Seluruh daerah yang akan ditempati oleh tubuh embung daerah-daerah tertentu yang
ditunjukkan oleh tenaga ahli akan dikupas dan digali sampai pada tingkat
kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh tenaga ahli untuk menyingkirkan segala
material-material yang tidak diperlukan untuk dasar tubuh bendung.
Peralatan - peralatan berat yang akan digunakan harus disetujui oleh direksi.
Material-material yang tidak diperlukan yang akan disingkirkan itu termasuk: top
soil, sampah-sampah, segala ]enis tanaman, akar-akaran, material-material yang
membusuk, serta semua batuan-batuan yang lepas, lunak atau hancur yang dapat
mengganggu ikatan dari timbunan tubuh embung.
Selama dalam pengerjaan penggalian, tenaga ahli tersebut boleh memerintahkan
untuk merubah garis penggalian dengan pertimbangan dari kondisi nyata yang ada.
Material yang terjadi dari pondasi akan disimpan pada tempat yang ditunjukkan
dalam gambar atau yang dirancang oleh tenaga ahli.
Atas petunjuk tenaga ahli, sebagian material yang layak akan dapat diambil/ digali
sebagian dari material yang telah disingkirkan tadi dan hendaknya ditempatkan
pada stock pile yang bersifat sementara.
Permukaan batuan dari dasar atau cut-off blocks hendaknya bebas dari material-
material yang rusak oleh karena cuaca batuan lepas, yang tersingkap dan
dibersihkan dengan udara berkecepatan tinggi atau air untuk menyingkirkan debu-
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

debu, tanah/lumpur, minyak, keratan kayu dan benda-benda yang tidak diinginkan
lainnya. Dasar dan dinding galian hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga
terjadi ikatan yang baik dengan timbunan tanah dari bagian inti.
Bila ditemukan kerusakan-kerusakan asli pada permukaan pondasi embung selain
dari akibat kesalahan kontraktor, tenaga ahli dapat merubah garis galian dan
memerintahkan penggalian kembali sesuai dengan garis galian yang baru.
Biaya penggalian tersebut akan dibayarkan kepada kontraktor dengan menggunakan
harga satuan yang sama untuk penggalian seperti tertera pada schedule.
b. Galian pada quarry
Metode pengambilan material dari quarry diserahkan pada kebijaksanaan pelaksana.
Pelaksana hendaknya membuang rock material yang tidak memenuhi syarat, yang
tidak dapat digunakan untuk pengisian batuan (rockfill) ketumpukan pembuangan di
sektor quarry sesuai dengan instruksi tenaga ahli.
c. Galian pada borrow pit
Segala macam material tanah yang dikehendaki untuk pembangunan dan akan
diambil dari borrow pit, lokasi borrow pit ini ditentukan di daerah sekitar embung.
Material tanah yang digali dari dasar tubuh embung dapat digunakan untuk material
inti setelah mendapatkan persetuJuan dari tenaga ahli.
Area borrow pit hendaknya dibersihkan dari segala tumbuh-tumbuhan serta
material-material lain yang tidak diinginkan. Kontraktor harus membersihkan
daerah tersebut dengan hati-hati, juga daerah-daerah lain yang diperlukan dari
segala material yang tidak dikehendaki. Tempat pembuangan dari segala material
yang tak terpakai dari stripping akan tergantung pada penentuan tenaga ahli.
Jika material-material yang tidak bisa digunakan untuk penimbunan inti embung
atau tujuan lain ditentukan pada borrow pit, material-material tersebut hendaknya
ditinggalkan saja di tempat semula atau digali dan dibuang sesuai dengan petunjuk
tenaga ahli.
Jika ditentukan pecahan-pecahan batu yang mempunyai dimensi maksimum atau
lebih dari 150 mm, batuan-batuan tersebut akan disingkirkan baik pada tempat
penggalian atau tempat penimbunan setelah diangkat sebelum material tersebut
diroll dan dipadatkan.
Selokan-selokan pengering/drainase yang tepat hendaknya diusahakan di dalam
borrow pit, sehingga tidak terjadi genangan di dalam borrow pit.
3.4.6. Pembuangan Material Galian
Material yang layak dari semua galian yang dikehendaki dan setiap pengupasan dasar
hendaknya digunakan untuk timbunan embung atau bagian-bagian lain. Material galian
yang tidak layak untuk tujuan tersebut di atas hendaknya dibuang dan disimpan pada
tempat pembuangan (waste piles) pada suatu tempat yang ditentukan kemudian oleh
tenaga ahli.
Tenaga ahli dapat langsung memerintahkan pelaksana untuk memindahkan
tempat/lokasi dari waste piles tetapi pelaksana tidak dibenarkan menuntut tambahan
pembayaran sehubungan dengan pemindahan tempat tersebut. Pemindahan atau
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

penambahan dari waste piles atas kehendak pelaksana sendiri akan dilaksanakan dengan
biaya pelaksana itu sendiri.

3.4.7. Penyiapan Tanah


Sebelum mengerjakan timbunan, permukaan dari tanah yang akan ditimbun harus
disiapkan. Permukaan tanah tersebut di atas harus dibersihkan dari segala tumbuh-
tumbuhan termasuk akar-akarnya.
Sebelum mulai menimbun, permukaan tanahnya harus digaruk sampai kedalaman yang
lebih besar dari retak-retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0,15 m
dan kadar air dari tanah yang digaruk harus dijaga baik secara pengeringan alami atau
pembasahan dengan alat semprot.
Kalau pelaksanaan pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk
kembali dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pekerjaan timbunan atau
pemadatan dilanjutkan.
Sebelum pekerjaan penimbunan dilakukan, semua lubang-lubang dan bekas-bekas yang
terjadi pada permukaan tanah, harus diratakan termasuk pematang sawah sampai
memuaskan Direksi.

3.4.8. Memuat dan Membawa/Mengangkut Material


Bila dikehendaki dapat dilaksanakan penempatan material dalam suatu stock pile
sementara, selain material yang tergali dari borrow pit.
Stock pile tersebut akan ditempatkan sedekat mungkin dengan tempat pemakaian akhir.
Pada saatnya nanti, pelaksana akan memuat dan mengangkut material dari stock pile ke
berbagai bagian dari pembangunan sesuai dengan petunjuk tenaga ahli.

3.4.9. Stock Piling


Urugan tanah homogen hendaknya distock pada posisi sebagaimana ditunjukkan oleh
tenaga ahli. Tempatnya penyediaan bahan hendaknya dibuat dari material tanah dan
material dengan butiran kecil pada kedua sisinya yang diambil dari daerah quarry.
Tebal penempatan dari material tanah dan material yang berasal dari daerah quarry
hendaknya masing-masing 50 cm dan 70 cm. Tinggi tempat penyimpanan bahan
diambil sekitar 10 m untuk tujuan efektifitas pekerjaan pengaliran pada material tanah
dan efektifitas pekerjaan power-shovel. Material tanah hendaknya dikeringkan sekering
mungkin di daerah pengambilan (borrow area).
Untuk tujuan tersebut daerah pengambilan yang lebar dengan kemiringan yang cukup
hendaknya disediakan supaya menghasilkan pengeringan yang dikehendaki.
Pada keadaan dimana permukaan dari lapisan yang terdahulu sangat lunak dan tak dapat
diharapkan berhubungan dengan lapisan berikutnya, permukaan dari lapisan yang
terdahulu hendaknya dilonggarkan dengan peralatan-peralatan sebelum penempatan dari
lapisan berikutnya.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Pada keadaan dimana hasil test dari lapisan terdahulu tidak memuaskan, maka lapisan
tersebut harus dipadatkan atau dikeringkan atau disingkirkan, sesuai dengan persetujuan
tenaga ahli/Direksi.
Tebal pengurugan lapisan hendaknya kurang dari 30 cm pada bagian utama dan kurang
dari 7 m bagian abutment.
Penempatannya hendaknya dilaksanakan dengan hati-hati supaya tidak terjadi
perubahan bentuk, mencekung atau mengelupas, tercampur dengan material-material
dari daerah yang berdekatan dan tidak berubah komposisi dan gradasinya.
Pekerja dan peralatan secukupnya hendaknya disiapkan di site untuk membongkar dan
menebarkan material-material tersebut, mengontrol moisture content selama waktu
pembangunan dan menyingkirkan material-material yang tidak terpakai.
Material yang disingkirkan tersebut akan dibuang di tempat yang ditunjukkan/ disetujui
oleh tenaga ahli/Direksi.
Bekas-bekas jejak roda tractor & roller pada setiap lapisan akan dibersihkan dengan
seksama sebelum memulai pemadatan.
Sebelum pemisahan, permukaan tanah hendaknya dikais/digaruk terlebih dahulu dengan
dozer dan tanah yang baik pengeringannya dibawa ke stock-yard dengan dump truck
atau motor grader dan material-material tanah akan dikeringkan lebih lanjut pada saat
ditimbun pada tempat penyediaan.
Di samping itu sistim drainase (pengeringan) pada stock yard hendaknya diatur dengan
sebaik-baiknya. Sebagaimana material-material core yang kasar, material-material yang
berbutir kecilpun hendaknya dikumpulkan dan diangkut ke stock yard dan pada saat
melakukan stock pilling, butiran yang berdimensi lebih besar dari 100 mm hendaknya
disingkirkan dengan dozer atau dengan tenaga manusia.

3.4.10. Penempatan Urugan Tanah Homogen


Urugan Tanah Homogen akan dibawa dari stock pile ke daerah penimbunan, setelah
percobaan-percobaan tanah yang diperlukan selesai dilakukan.
Bila ternyata hasil soil test material-material pada stock pile tidak memuaskan,
penempatan material-material tersebut tergantung pada persetujuan dan instruksi tenaga
ahli/Direksi.
Penempatan dari core material tersebut akan dimulai dari tempat yang ditentukan oleh
tenaga ahli, setelah menyelesaikan pekerjaan pemadatan dan soil test dari material yang
telah ditempatkan terlebih dahulu.
Setiap urugan tanah hendaknya dibangun pada garis dan tingkatan yang ditunjukkan
pada gambar atau disetujui oleh tenaga ahli. Pelaksana hendaknya memadatkan urugan
tanah tersebut seperti yang ditunjukkan pada gambar atau disetujui oleh tenaga ahli.
Bila urugan tanah tersebut akan dilakukan pada tanah lunak atau tanah miring, agar
dikonsultasikan kepada tenaga ahli.
Selain ketentuan pada spesifikasi, tabel berikut ini menyajikan kondisi timbunan tanah
atau material yang ada untuk pertimbangan kemungkinan settlement.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Tinggi Urugan Extra Urugan (% terhadap Tinggi Urugan)


(m) Tanah Pasir atau Batuan
0-3 9-7 6-3
3-6 8-6 5-2
6-9 7-5 4-2
9 - 12 6-4 3-1
Material urugan tanah hendaknya bebas dari campuran pasir, gravel, batuan buangan
yang didapat dari galian atau pekerjaan-pekerjaan lain. Semak-semak, ranting-ranting,
akar-akaran dan material lain yang tak diinginkan jangan sampai tercampur dalam
material urugan.
Lokasi dari borrow pit hendaknya sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar atau
sebagai ditunjukkan oleh tenaga ahli. Pelaksana tidak berhak menuntut kompensasi
tambahan akibat perubahan kecil pada borrow pit yang mungkin dilakukan sehubungan
dengan keadaan konstruksi.
Pengukuran untuk pembayaran akan didasarkan pada garis pengukuran yang tertera
pada gambar. Pada urugan tanah yang berhubungan dengan permukaan inklinasi dari
galian, garis batas hendaknya dibuat seperti garis yang dipakai untuk galian.
Harga satuan per meter dalam schedule akan termasuk biaya dari galian, pengangkutan
dan penebaran material urugan tersebut, clearing dan membajak tempat urugan dan
pekerjaan lain yang sehubungan dengannya.

3.4.11. Pemadatan Urugan Tanah Homogen


Urugan Tanah Homohen dipadatkan tiap ketinggian urugan tanah maksimal 30 cm,
secara berulang-ulang sampai density yang dikehendaki dengan moisture content
tertentu, kemudian dilanjutkan urugan tanah sampai ketinggian 30 cm dan selanjutnya
dipadatkan lagi. Kegiatan ini dilakukan secara menerus sampai ketinggian yang telah
direncanakan.
Dalam keadaan dimana moisture content material di lapangan dan distribusi dari
penebaran material core tidak memuaskan material tersebut hendaknya dicampur
kembali dengan menggunakan dozer atau grader diperciki atau dikeringkan sebelum
pemadatan sesuai dengan petunjuk tenaga ahli.
Bila moisture content serta distribusi yang dikehendaki dapat dicapai, core material
pada bagian utama hendaknya dikompak lebih dari 12 kali dengan sheep foot roller 20
ton.
Jumlah kompaksi bisa diubah bila dikehendaki sesuai dengan saran dan persetujuan
tenaga ahli supaya tidak terjadi over compact pada material inti.
Di dekat batas antara material core dan material filter, kompaksi hendaknya betul-betul
sesuai dengan pendapat dan petunjuk dari tenaga ahli.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

3.4.12. Tambahan untuk Penurunan Tanah pada Tanggul


Pemborong harus memperhitungkan tambahan pengisian untuk pemadatan sendiri, dan
penurunan dari tanggul, baik disebutkan atau tidak, maka tinggi, lebar dari ukuran
permukaan yang telah selesai, pada akhir masa pemeliharaan harus sesuai dengan tinggi
dan ukuran yang ditunjukkan dalam gambar-gambar.

PEKERJAAN GEOTEXTILE

1. Geotextile
Umum
Untuk pekerjaan geotextile ini untuk type atau jenis dari bahan geotekstil harus sesuai
dengan yang telah ditentukan digambar perencanaan atau oleh Direksi.
Pekerjaan geotextile terdiri dari pengadaan serta penerapan pemasangan yang
merupakan penghamparan pada lokasi-lokasi yang diarahkan oleh Direksi. Standart
rujukan geotextile mempunyai sifat teknis sesuai dengan desain seperti :
a. Sifat mekanis
 Tensile strength, dimensi = N/m
 Elongation, dimensi = %
 Tear strenght, TrapeZoidal tear test, dimensi = N
 Burst strength, CBR pucture test, dimensi KN = KN
b. Sifat hidraulis
 Permeability test
 Pore size, dimensi = um
c. Sifat fisik
 Massa, dimensi = gram/m²
 Ketebalan

 Ukuran kemasan
3.9.2. Pelaksanaan Penghamparan Geotextile
Di dalam penerapan pelaksanaan pekerjaan mulai penghamparan sampai dengan
penyambungan atau finishing disarankan dilakukan oleh produsen atau tenaga ahli
geotextile.
 Persiapan permukaan tanah

Sebelum geotextile dihampar atau digelar, kontraktor harus menjamin bahwa
permukaan tanah yang akan dihampar geotextile adalah bersih dari benda-benda
tajam dan batu-batu tajam.

 Penerapan pelaksanaan

1. Setiap penghamparan geotextile sebelumnya harus melalui persetujuan Direksi,
daerah mana yang saja yang akan dihampar terlebih dulu.
2. Kontraktor harus mengukur terlebih dulu daerah yang akan dihampar geotextile
3. Pemotongan geotextile harus sesuai dengan ukuran daerah yang akan dihampar.
4. Penyambungan geotextile harus dijahit dengan menggunakan mesin jahit
dimana overlap minimum 5 cm dan menggunakan benang dengan bahan yang
sejenis.
5. Selama material belum ditimbun, seluruh permukaan geotextile harus
dilindungi terhadap gangguan-gangguan dari manusia, tidak boleh diinjak-injak.
6. Jumlah dari geotextile yang dibayar merupakan jumlah meter persegi dari
permukaan yang akan dihampar geotextile sesuai dengan desain.

SURFACE: SMOOTH/SMOOTH
RAW MATERIAL CHARACTERISTICS
Property Unit Test Method Value
3 TM <0.940
Resin density g/cm AS D-1505
3 TM
Sheet density (1) g/cm AS D-792 >0.940
TM 1.0
AS D-1239
Melt Index g/10mm
1902.16
Carbon Black 20-
% ASTM D-4218
conten (2) 30
Carbon Black Cat.1/
Catagory ASTM D-5596
dispersion Cat. 2
OIT-standard 100
min ASTM D-3895
(avg.)

DURABILITY CHARACTERISTICS

UV-Resistancen - % retained after 1600 gr % GRI-GM-11 50


TM
HP OIT (min. Avg) AS D-5885
TM
Stress crack resistance (SP-NCTL) AS D-5397 500

Oven Aging - % retained after 90 days % ASTM D-5721 90


TM
HP OIT (min. Avg) AS D-5885

GEOMEMBRANE
MACLINE SDH
PHYSICAL - MECHANICAL PROPERTIES
Test Property Units Test Method 150
Thickness (min.avg.) mm ASTM D-5199 1.50
TM
Thickness (min.) mm AS D-5199 1.35
TM
Tensile properties (3) AS D-6693
•Tensile strength at yield kN/m 23
•Elangation at yield % 13
•Tensile strength at break kN/m 43
•Elangation at break % 700
Puncture resistance N ASTM D-4833 540
TM
Tear Resistance (min. avg.) N AS D-1004 187
TM
Dimensional stability (min. avg.) % AS D-1204 ±40
Polypropylene Needle Punched Nonwoven Geotextile

MXS
Property Test Std Unit
500
Mechanical Property
Longitudinal tensile strength ASTM kN/m 44
D4595
Transversal tensile strength ASTM kN/m 30
D4595
Elongation at break ASTM % 67
(Longitudinal) D4595

Elongation at break ASTM % 70


(Transversal) D4595

Grab tensile strength ASTM N 1965


(Longitudinal) D4632

Grab tensile strength ASTM N 1566


(Transversal) D4632

Grab elongation at break ASTM % 74


(Longitudinal) D4632

Grab elongation at break ASTM % 82


(Transversal) D4632

CBR puncture resistance ASTM N 1020


D4833
Thickness ASTM mm 4.06-4.16
D5119
Apparent opening size (AOS) ASTM µm 63<AOS≤75
D4751

Hydraulic Prorety
Water permeability ASTM mm/s 1.55
D4491
Water flow rate ASTM l/m².s 20.3
D4491
Water permittivity ASTM l/s 0.37
D4491

Form of Supply
Nominal mass ASTM g/m² 502
D5261
Width m 4
Length m 100
Area m² 400
BAB IV
PEKERJAAN BETON

4.1. Umum
4.1.1. Acuan
Acuan harus dibuat dari bahan yang tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari
beton dan untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan. Pemborong harus
menyerahkan rencana rencana dan penjelasan tentang acuan dan harus membuat
contoh-contoh acuan untuk mendapat pengesahan Direksi.
Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang
benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar. Cara pendukungan yang
akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh
lebar dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan. Acuan penutup harus
dibuat pada permukaan beton, dimana kemiringannya lebih curam dari 1 : 3 (1 atas 3).
Acuan untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya
bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika
dibutuhkan oleh Direksi acuan untuk permukaan beton yang kelihatan harus sedemikian
rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis atau kelihatan
terputus.
Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan
memberi persetujuan terhadap acuan yang telah dibangun. Untuk pembetonan di cuaca
panas atau kering, pemborong harus membuat rencana acuan dan membukanya,
sehingga permukaan-permukaan beton dapat terlihat untuk dimulai perawatan sesegera
mungkin.
Acuan hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah
mendapat ijin harus dilaksanakan di bawah pengawasan seorang mandor yang
berwenang. Harus diberi perhatian yang besar pada waktu pembukaan acuan untuk
menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan beton.
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usul pemborong untuk membuka acuan
belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya,
maka ia boleh memerintahkan pemborong untuk menunda pembukaan acuan dan
pemborong tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut.
Acuan beton hanya bisa digunakan 2 kali pemakaian saja.
Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan acuan
pada cuaca normal ( > 15 C ) harus menurut daftar di bawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding 7 hari
Bagian bawah/penopang pelat/balok beton 21 hari
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

4.1.2. Perancah
Tiang-tiang cetakan harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan harus mudah
distel dengan baji. Tiang perancah boleh mempunyai paling banyak satu sambungan
yang tidak disokong ke arah samping.
Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang-tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan
terutama terhadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama
pengecoran seperti akibat getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-lain.

4.1.3. Pekerjaan Permukaan


Untuk penyelesaian permukaan beton dibedakan dua jenis, sebagaimana diuraikan
berikut :
1. Penyelesaian kasar
Penyelesaian kasar dari beton adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh cor yang
menggunakan cetakan dari kayu yang digergaji baik dan disambung-sambung
dengan tajam dan siku-siku.
Permukaan beton yang diacu dengan penyelesaian kasar, harus teratur bebas dari
tonjolan tapi tetap agak kasar dan dengan tanda-tanda dari sambungan, mata-mata
kayu masih tampak.
Permukaan beton yang tanpa acuan dan ditentukan dengan penyelesaian kasar,
harus digaruk rata dengan kayu lis tetapi dengan mutu yang sama seperti muka
beton yang diacu dan dengan penyelesaian kasar.
2. Penyelesaian halus
Penyelesaian halus adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh pemakaian papan kayu
rata, plywood atau pelat baja untuk acuan. Muka beton yang diacu dan diselesaikan
dengan halus harus bebas dari tanda-tanda kayu, lekuk-lekuk dan lain-lain
kesalahan pemotongan. Pola dari papan cetak harus teratur, muka beton yang diacu
dengan penyelesaian halus harus digaruk kemudian digosok halus dengan
penggosok kayu atau baja sampai rata dan dengan mutu yang sama seperti yang
diacu. Kecuali ditentukan lain, maka penyelesaian halus harus dituntut untuk
permukaan beton yang tetap kelihatan.
Muka beton yang terbuka, kedap air harus digosok halus dengan cetok baja sampai
halus. Muka beton yang tampak lainnya harus digosok dengan penggosok/lepa kayu
sampai halus.
Pekerjaan menggosok harus dilakukan setelah beton cukup keras agar tidak terjadi
timbulnya air dengan butiran halus di permukaan. Muka beton tidak boleh
diperbaiki tanpa ijin Direksi sesudah dibongkar cetakannya.

4.1.4. Kelas Beton dan Mutu Pekerjaan


a. Kelas-kelas beton
Kelas-kelas beton yang dipergunakan dalam pekerjaan dan batasan dari bahan-
bahan pokok untuk tiap kelas, harus sesuai dengan Standar Indonesia PBI 71, NI-2
dan sifat-sifatnya yang terpenting diberikan dalam tabel berikut :
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Ukuran Berat
max. Berat min. max. Peng
Kelas dari dari PC tiap dari air Tingkat Pemakaian awas
kerikil m³ beton (kg) tiap kg an
(mm) PC (kg)
K300 20 350 0,40 - Beton prestres pratekan
- Tiang-tiang beton bertulang
Ketat
- Bagian beton bertulang pracetak
- Lapisan beton tahan abrasi/aus
K225 20 230 0,50 - Beton bertulang untuk konstruksi
besar utama dan pelat beton Ketat
pracetak
K175 40 275 0,55 - Beton bertulang
- Beton masa Ketat
- Pipa
K125 40 250 0,60 - Beton masa Ketat
B0 - Lantai kerja Ketat
ringan

Bila dipandang perlu oleh Direksi, perbandingan campuran beton pada saat
pekerjaan berlangsung pemborong tidak boleh merubah perbandingan campuran
bahan-bahan tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.
Pada pekerjaan ini material beton yang akan digunakan disarankan memakai beton
siap pakai (Ready mixed concrete) seperti yang ditentukan dalam standart ASTM
C94-94 atau dry mix yang penggunaannya harus dengan persetujuan direksi dan
harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi.
b. Perbandingan campuran
Pemborong harus menentukan perbandingan bahan untuk beton sesuai dengan
klasnya sampai mendapat persetujuan Direksi (harus membuat Mix Design dahulu).
Penentuan perbandingan di atas harus sesuai dengan petunjuk Standar National
Indonesia PBI 71, NI-2, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Pemborong tidak boleh merubah perbandingan atau sumber bahan yang sudah
disetujui tanpa persetujuan dari Direksi lebih dahulu.
Persetujuan dari Direksi tentang campuran yang diusulkan tidak akan diberikan
sebelum pemborong mengadakan percobaan campuran dengan pengujiannya untuk
tiap kelas beton dan telah menyerahkan keterangan lengkap hasil percobaannya
tentang mutu pekerjaan (faktor kepadatan dan slump), kekuatan dan berat jenis
kepada Direksi untuk persetujuannya. Pemborong tidak boleh mulai dengan
pekerjaan sebelum usul campuran tersebut disetujui.
c. Campuran percobaan (trial mixes)
Pemborong harus membuat campuran percobaan untuk setiap klas beton dengan
memakai alat-alat yang sama yang akan dipakai dipekerjakan. Campuran percobaan
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

akan diijinkan bila kekuatan dari uji kubus yang diambil dari tiap kelas beton
memenuhi syarat-syarat Spesifikasi untuk masing-masing kelas beton memenuhi
syarat-syarat Spesifikasi untuk masing-masing kelas beton. Pembuatan contoh dan
pengujiannya harus memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-2, PBI 1971.

4.1.5. Pengujian Beton


Pemborong harus melaksanakan pengujian beton menurut prosedur yang digariskan,
dalam Standar Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971. (Untuk setiap jumlah 5 m³
pengecoran dalam satu tempat dibuat minimal 3 buah contoh beton).
Pemborong harus mengambil contoh beton untuk test kubus dari campuran percobaan
dan dari tempat penuangan beton pada pekerjaan kemudian dirawat seperlunya dan
menyerahkan kepada laboratorium yang disetujui untuk diadakan pengujian sesuai
diperintahkan.
Kubus-kubus harus dibuat dalam cetakan 15 cm x 15 cm x 15 cm seperti disyaratkan
dalam Standar Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971. Pemborong harus menjaga untuk
menghindari kerusakan pada kubus-kubus uji sepanjang tahap pengujian.
Selama pengecoran pemborong harus selalu melakukan Slump Test pada saat memulai
pengecoran. Test-test itu harus dilakukan berdasar Standard Nasional Indonesia, NI-2,
PBI 1971. Kecuali ditentukan lain, maka hasil test harus sesuai dengan tabel 4.4.1 dari
Standar Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971.
Pemborong harus pasti bahwa untuk tiap test dibuat laporan, yang menjelaskan hasil-
hasil tersebut dalam satuan metrik. Pemborong diwajibkan membuat laporan itu dengan
format yang disetujui Direksi dan penyerahannya dilakukan dalam rangkap tiga tidak
lebih dari 3 hari setelah test itu dilaksanakan.
Pemborong harus juga menyerahkan laporan tekanan udara, temperatur beton dan
bahan-bahan beton untuk mendapat persetujuan dari Direksi. Pemborong harus
menyediakan peralatan dan tenaga dilapangan untuk melaksanakan percobaan kubus,
slump dan juga alat pencatat temperatur.

4.1.6. Mengawasi dan Mencampur Bahan Beton


Pemborong harus mencampur dengan hati-hati bahan-bahan dari tiap kelas beton
dengan perbandingan berdasar ukuran volume. Air harus ditambahkan pada bahan
batuan, pasir dan semen di dalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut
jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh. Alat
pengukur air harus menunjukkan banyaknya air yang diperlukan dan di rencana agar
secara otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan ke dalam campuran.
Dan kemudian bahan-bahan beton seluruhnya harus benar-benar tercampur. Beton
pracampur boleh digunakan dengan mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu. Apabila
pencampuran beton klas K-125 diijinkan dilakukan dengan tenaga manusia, maka
semen, batuan dan pasir harus dicampur dasar lantai kayu yang rapat. Bahan-bahan
harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan paling sedikit tiga kali
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang
sama/merata. Pemborong harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat
bahan-bahan untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan
untuk mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahan
ditempatkan.

4.1.7. Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton


Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan, beton
masih mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi, dan tak
terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan.
Pemborong harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan yang direncanakan,
sebelum pekerjaan pembetonan dimulai. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan
dari ketinggian lebih dari 1,5 m, ketebalan beton dalam tuangan tidak boleh lebih dari
1,0 m untuk satu kali pengecoran.
Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ke tempat sambungan cor yang di
rencana sebelumnya. Pemborong harus mengingat pemadatan dari beton adalah
pekerjaan yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan
kepadatan maximum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari
jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah
dan jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus
dengan persetujuan Direksi.

4.1.8. Sambungan Cor


Penjelasan dan kedudukan dari tempat sambungan-sambungan cor harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum mulai dengan pengecoran.
Tempat sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh dari
penyusutan dan suhu sangat diperkecil. Dimana pekerjaan beton panjang atau luas dan
menurut Direksi pelaksanaannya lebih praktis, maka pemborong harus mengatur
rencana pelaksanaan sedemikian rupa, sehingga sebelum beton baru dicorkan
menyambung yang lama, beton sudah berumur 4 minggu.
Sambungan cor harus rapat air dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan acuan
yang kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat
dilaksanakan, pada tempat gaya lintang/geser yang terkecil. Sambungan itu merupakan
jenis pertemuan biasa, kecuali jika jenis lain dikehendaki oleh Direksi. Sebelum beton
yang baru dicor di samping beton yang sudah mengeras, beton yang lama harus
dibersihkan dari batuan di atas seluruh penampangnya dan meninggalkan permukaan
kasar yang bersih serta bebas dari buih semen.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pengecoran harus tidak lebih
dari 1,0 m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari 7 m, meskipun tanpa adanya
persetujuan lebih dahulu dari Direksi.

4.1.9. Pembetonan di atas Permukaan yang tidak Kedap Air


Pemborong tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap air
sebelum permukaan itu ditutup dengan kulit/membran kedap air atau bahan kedap
lainnya yang disetujui oleh Direksi.

4.1.10. Pembetonan dalam Cuaca yang tidak Menguntungkan


Pemborong tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan deras tanpa perlindungan,
pemborong harus menyiapkan alat pelindung beton terhadap hujan dan terik sinar
matahari sebelum pengecoran.
Apabila suhu udara melebihi 35º Celcius pemborong tidak boleh ngecor tanpa
persetujuan Direksi dan tanpa mengambil pencegahan seperlunya untuk menjaga supaya
suhu beton waktu pencampuran dan penuangan kurang dari 35º Celcius misalnya
dengan menjaga bahan-bahan beton dan acuan agar terlindung dari matahari atau
menyemprot air pada bahan batuan dan acuan.

4.1.11. Melindungi dan Merawat Beton


Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dari 7 hari, pemborong
harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu tinggi atau
rendah pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum waktunya,
lendutan atau tumbukan dan air tanah yang merusak.
Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi, Permukaan beton yang harus dijaga supaya terus
basah sesudah dicor, tidak dari 7 hari untuk beton dengan semen Portland, atau 3 hari
untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan seperti itu segera setelah
dibuka acuannya, maka harus segera ditutup dengan karung goni yang dibasahkan atau
pasir atau lain-lain bahan yang mungkin disetujui Direksi. Pemborong harus membuat
perlengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan dan pembasahan yang
dimaksud sepanjang masa dari 6 sampai 24 jam masa pengecoran beton dengan semen
yang cepat mengeras.

4.1.12. Tulangan Baja


a. Daftar bengkokan
Pemborong harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam
gambar dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai
dalam pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada
pemborong harus diperiksa dan diteliti.
Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan
bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokkan dalam keadaan dingin oleh
tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

dibengkokkan dengan mesin pembengkokkan yang direncanakan untuk itu dan


disetujui oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia NI-2, PBI 1971 kecuali jika ditentukan lain atau diperintahkan
oleh Direksi. Bentuk-bentuk tulangan baja harus dipotong sesuai dengan gambar,
tidak boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi.
b. Pemasangan
Pemborong harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa
tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton.
Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu dapat diijinkan
untuk menyambung tulangan-tulangan yang saling menyilang dengan sudut tegak
lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat
perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi. Perenggang dari
beton harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan
dicor.
Perenggang tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan bahan
tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara.
Batang utama dari tulangan anyaman ex pabrik yang berdampingan harus
disambung dengan overlap 300 mm dan batang melintang dengan overlap 150 mm.
Pemborong tidak boleh mengecor beton menutup tulangan baja, sebelum Direksi
memeriksa dan menyetujuinya.
c. Selimut beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan baja harus dipasang sedemikian
rupa, hingga terdapat selimut/penutup minimum sampai permukaan penyelesaian
beton, sebagai berikut :
Kelas Selimut Minimum
Jenis Pekerjaan
Beton (mm)
K-300 Beton prestress tiang beton bertulang bagian- 25
bagian pracetak
K-300 Bidang yang terkena gesekan/atau pada air laut 50
K-225 Pelat beton pracetak pipa beton 25
K-175 Beton bertulang umumnya 40

4.1.13. Sambungan Gerak


a. Penahanan air (water stops)
Pemborong harus menyediakan dan memasang penahanan air pada semua tempat
sambungan gerak pada bagian yang memerlukan atau tercantum seperti di dalam
gambar. Sambungan tersebut harus kedap air.
Apabila tidak diminta lain, penahan air (water stops) dibuat dari karet seperti
tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar dan dijelaskan dalam “daftar
banyaknya pekerjaan”. Penahanan air di atas harus didapatkan dari pabrik yang
disetujui Direksi dan harus disimpan dan dipasang sesuai petunjuk dari pabrik.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Penahan air di atas harus dicetak sampai kepanjangan yang memungkinkan dan
lengkap dengan bagian yang membentuk sudut dan persilangan dan harus dibuat
untuk keperluan bangunan-bangunan di bawah air secara menerus atau seperti yang
tercantum di dalam gambar. Usul dari pemborong untuk menyambung penahan air
di lapangan harus disetujui Direksi lebih dahulu dan semua sambungan harus rapat.
Ukuran minimum dan bentuk dari penahan air harus seperti daftar tersebut di bawah
ini :
Diameter Diameter
Bahan Lebar Tebal Diameter Lubang
Lingkaran Lingkaran
(mm) (mm) (mm) Tengah (mm)
Ujung (mm) Tengah (mm)
Karet 225 9,5 25 38 19
150 9,5 19
Pada bagian ujungnya karet penahan air harus mempunyai potongan lingkaran.
Karet penahan air harus selalu dijaga pada kedudukan seperti tercantum pada
gambar dan harus dilindungi dari kerusakan akibat kena panas selama
pemasangannya. Papan acuan pada kedua ujungnya harus dibentuk sedemikian
hingga menggambarkan potongan dari penahan airnya. Pada pengecoran betonnya
harus dirapatkan dengan hati-hati dan seksama sehingga tidak ada lubang-lubang
yang terjadi.
Pemborong harus menyediakan hasil pengujian dari pabrik untuk setiap penahan air
yang dikirim ke lapangan dan apabila diminta oleh Direksi harus mengadakan
percobaan uj1 terhadap penahan air tersebut untuk mendapatkan keyakinan akan
mutu barang tersebut.
b. Karet penahan air
Karet untuk penahan air harus memenuhi persyaratan-persyaratan di bawah ini
apabila bahannya dicoba menurut percobaan yang dinyatakan pada BS 903.
Kuat tarik minimum 2 kg/mm²
Pertambahan panjang sebelum 500%
Putus min Kekerasan 60-65 deraiat
Kepadatan max pada methode
deflection secara tetap 20 dari defleksi asli
Penyerapan air max setelah
2 hari pada 20º Celcius 5
Sesudah percepatan pemuaian (selama 48 jam pada 70ºC dalam zat asam dalam
tekanan 0,20 kg/mm²)
1. Kuat tarik minimum 80% dari nilai asli
2. Pertambahan panjang sebelum putus 80% dari nilai asli

c. Pengisi sambungan
Pemborong harus menyediakan dan memasang pengisi sambungan pada semua
sambungan apabila tidak ditentukan lain, sambungan harus Fibre Board yang
direndam bitumen seperti "Expandite flexcell".
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Pengisi sambungan harus didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan
harus disimpan dan dipasang menurut instruksi dari pabrik. Bahan pengisi
sambungan dan ketebalan yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan di dalam
daftar banyaknya harus dipotong menurut bentuk dan dipasang untuk mengisi
seluruh ruang antara muka beton, kecuali yang terisi dengan penahan air dan
penutup sambungan.
Lembaran pengisi sambungan dipasang rapat sehingga sambungan menutupi pada
sisi-sisinya untuk mencegah keluarnya semen. Kontraktor harus menyediakan
sertifikat uji dari pabrik untuk setiap jenis penahan karet yang dikirimkan ke
lapangan pekerjaan dan macam pengujian itu harus dikerjakan sesuai dengan
metode pengujian standar.
d. Batang dowel
Bila batang Dowel menembus sambungan harus dibungkus, bungkus-bungkus harus
dibuat lebih dahulu dari bahan yang memenuhi untuk pengisi sambungan atau
bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
e. Penutup sambungan
Pemborong harus membuat alur pada sambungan gerak dan sambungan kontraksi
pada kedua permukaan dari pekerjaan betonnya kecuali bagian bawah dari
pekerjaan beton yang ada penyangganya. Alur tersebut harus dibuat lurus dan
berukuran sesuai yang ditunjukkan oleh gambar-gambar.
Pemborong harus menyiapkan permukaan dari alur dan menyiapkan bahan penutup
sambungan kemudian mengisi alur tersebut dengan bahan di atas. Penutup
sambungan harus dari bahan semacam bitumen seperti dijelaskan di dalam.

4.1.14. Konstruksi Blanket


Konstruksi blanket adalah untuk lapis pertama merupakan lapisan, aspal cair dengan
jalan penyemprotan yang merata sampai dengan menutup permukaan tanah yang akan
diblanket.
Lapisan kedua berupa tanah lempung (clay) yang mempunyai sifat kedap air setebal ±
15 cm.
Kemudian di atasnya diberi lapisan batu ± 20 cm.

4.2. Unit Beton Pracetak (Precast)


4.2.1. Umum
Persyaratan dari pasal yang berkenaan dengan beton pada umumnya, penulangan dan
cetakan harus diperhatikan dalam hal pekerjaan beton pracetak (precast concrete),
sejauh itu dapat dilaksanakan maka persyaratan-persyaratan tersebut baik pula untuk
pekerjaan precast khususnya.

4.2.2. Lapangan untuk Pengecoran


Beton bertulang precast umumnya dibuat oleh Kontraktor di lapangan. Kontraktor harus
menyerahkan usulan secara detil dari persiapan, operasi pengecoran serta pemindahan
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

dari lapangan. Lapangan dimana pekerjaan pengecoran dilaksana- kan, harus bersih
dan mempunyai alas datar dari beton dengan drainase di antara alas-alas tersebut untuk
menghindari penggenangan air setempat.

4.2.3. Pengecoran
Unit precast harus dicor sekaligus dan dalam sekali operasi.

4.2.4. Penggetaran
Semua beton precast harus digetarkan,untuk pelat beton permukaan atasnya
dilaksanakan dengan mistar penggetar atau papan untuk meyakinkan bahwa permukaan
itu telah merata.

4.2.5. Pembuatan Siar Pelaksanaan


Semua permukaan unit precast yang akan disambung (dihubungkan) unit precast yang
lain atau dihubungkan dengan beton in-situ, prosedur pelaksanaan seperti yang
ditentukan sebelumnya.

4.2.6. Tanda dari Unit Pracetak (precast)


Semua unit pracetak harus mudah dikenal posisinya, tanggal pembuatannya dengan
huruf atau angka yang mudah dibedakan, semuanya akan mendapat petunjuk dari
Direksi Pengawas.

4.2.7. Toleransi
Unit beton pracetak harus dibuat dengan ukuran yang cukup presisi untuk menghindari
kesulitan pemasangan di lapangan dan mempengaruhi sistem struktur secara
keseluruhan. Toleransi yang diijinkan untuk hasil pembuatan unit pracetak di lapangan
adalah sebagai berikut :
1 Variasi ketebalan atau lebar ± 5 mm
2 Variasi panjang ± 12 mm
3 Maksimum kelentingan salah satu sudut terhadap ketiga sudut lainnya ± 5 mm
pada permukaan bagian bawah, diukur pada pracetak diletakkan mendatar
pada 2 buah tumpuan yang sejajar.
4 Maksimum variasi kelurusan/kesejajaran antara dua sisi memanjang, ± 10 mm
diukur pada saar pracetak diletakkan mendatar pada 2 buah tumpuan yang
sejajar.
5 Maksimum variasi kesikuan (squareness) dan ketegaklurusan (vertical 1 : 100
plumbess) bagian ujung-ujungnya apabila pracetak diletakkan serupa
dengan kondisi kerjanya.
6 Maksimum perbedaan kelengkungan (camber) antara pelat yang ± 5 mm
Berdekatan
7 Maksimum variasi posisi penanaman (embedments) seperti baut, sparing, ± 2 mm
dll. (kecuali ditentukan lain).
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

4.2.8. Finishing Permukaan dan Pengeringan (Curing)


Apapun cara yang dipakai untuk perawatan proses pengerasan beton precast, harus
sesuai dengan yang diminta atau disetujui Direksi Pengawas. Sisi dari cetakan dapat
diambil 48 jam setelah beton keseluruhannya mengeras dan harus terlindung dari
pengaruh hujan dan angin yang kencang yang dapat merusak beton tersebut.
Pengeringan unit beton precast harus sesuai dengan ketentuan untuk beton in-situ.
Apabila Kontraktor mengusulkan pengeringan unit beton precast secara penguapan,
usulan detil harus diserahkan kepada Direksi Pengawas untuk persetujuannya sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan sebelum dimulainya setiap pekerjaan. Permukaan atas pelat
beton pracetak dibuat kasar dengan memberikan alur-alur (goresan memanjang).
Untuk pelat beton pracetak yang bagian atasnya tidak akan diberi beton tambahan
(topping concrete), permukaannya diberi alur-alur sedalam ± 2 mm. Sedangkan pelat
pracetak yang nantinya akan diberi beton tambahan, maka kedalaman alur-alur atau
goresan memanjangnya adalah ± 5 mm.

4.2.9. Penumpukan dan Pengangkutan


Usulan Kontraktor untuk mengangkat, memuat, mengangkut, membongkar dan
menumpuk seluruh unit pracetak (precast), harus disampaikan kepada Direksi
Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya. Unit pracetak (precast) harus diangkat
tepat pada titik-titik yang ditunjukkan digambar atau apabila tidak disebutkan secara
khusus dalam gambar, maka Kontraktor harus mengajukan usulan mengenai detail cara
pengangkatan kepada Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan.
Kontraktor harus menyampaikan usulan untuk setiap bentuk kait untuk tempat
mengangkat yang akan ditanam dalam beton pracetak (precast). Beton pracetak
(precast) dapat diangkat dari tempat pengecorannya untuk dibawa ketempat
penumpukan atau tempat penyimpanan, apabila kekuatan dan umurnya telah
mencukupi. Sebelum melakukan pemindahan dari tempat pengecoran ketempat
penumpukan atau penyimpanan, Kontraktor harus meminta ijin terlebih dahulu kepada
Direksi Pengawas. Unit pracetak (precast) harus ditumpuk sedemikian rupa sehingga
diyakinkan bahwa tidak terjadi "bridging". Tumpukan harus diatur sedemikian dan
ditutup, sehingga unit pracetak terhindar dari sinar matahari secara langsung. Unit
pracetak (precast) tidak diperkenankan langsung dipasang pada pekerjaan permanen
sebelum hasil uji benda uji berumur 28 hari, memuaskan dan disetujui Direksi
Pengawas.

4.2.10. Pengujian
Sejumlah unit pracetak (precast) harus diadakan pengujian terhadap lentur (in bending).
Detail dari cara pengujian terhadap momen lentur (bending moment) yang harus
dilakukan terhadap unit tersebut, akan diberikan oleh Direksi Pengawas, selain itu juga
akan memilih unit-unit mana untuk diadakan pengujian.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

BAB V
JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN SALURAN PENGELAK

5.1. Umum
Semua pasal yang termasuk di dalam pekerjaan tanah secara umum yaitu dari pasal
1.11.10 berlaku untuk bagian pemasangan pipa transmisi atau pipa beton yang jenis dan
tipenya sesuai dengan gambar perencanaan kecuali apabila kedua pasal bertentangan,
maka bagian dari pasal di bawah ini yang berlaku.

5.2. Penggalian untuk Pipa


Dasar galian untuk pipa akhirnya harus dirapikan dengan tenaga manusia atau dengan
metoda lain yang disetujui atau diperintahkan Direksi, secepatnya sebelum pipa
diletakkan.

5.3. Kelebihan Penggalian


Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar atau yang diperintahkan
menurut pasal 3.2.3. harus diisi kembali oleh pemborong dengan tanah yang dipadatkan
sebagaimana yang dikehendaki Direksi.

5.4. Pelaksanaan Pemasangan


Pada waktu pelaksanaan pemasangan penyambungan pipa harus extra hati-hati agar
tidak terjadi benturan yang akan menyebabkan rusaknya material pipa beton yang pada
akhirnya akan berakibat pada timbulnya kebocoran.

5.5. Perapian Permukaan Galian dengan Tangan


Dasar galian yang akan menerima pipa berupa isian pasir yang dipadatkan setebal 0,20
m kemudian setelah pipa diletakkan, ditimbun lagi dengan lapisan pasir setebal 0,20 m
yang terakhir dari galian harus dirapikan dan diurug dengan tanah bekas galian atau
dengan cara lain yang mungkin dibenarkan atau diperintahkan oleh Direksi. Hal ini
dilakukan setelah pembersihan semua lumpur pada waktu akan menempatkan isian.

5.6. Gebalan Rumput


5.6.1. Persyaratan Gebalan Rumput
 Rumput gebalan harus tebal dan bersama akar-akarnya.

 Bukan berasal dari tanah yang susut besar.

 Ukuran-ukuran 25 cm x 25 cm.

5.6.2. Pegangan untuk Gebalan


Crucuk-crucuk bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang gebalan rumput.
Ukuran dari crucuk-crucuk tadi paling tidak panjangnya 30 cm dengan diameter 2-3 cm
dan dipasang 3 buah crucuk untuk setiap gebalan ukuran 25 cm x 25 cm x 4 cm.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

BAB VII
PEKERJAAN BESI

7.1. Bahan-bahan dan Mutu Pekerjaan


7.1.1. Spesifikasi Standar
Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi persyaratan
dari Standar Nasional Indonesia yang berlaku. Spesifikasi Standar lain yang sama
sebagai pengganti dapat ditambahkan sesuai dikehendaki oleh Direksi.
Semua bahan yang belum termasuk dalam Spesifikasi di atas haruslah macam bahan
klas I. Bila pemborong mengajukan bahan yang berbeda dengan standar di atas, ia harus
menyertakan penjelasan dari standarnya di dalam Penawarannya.

7.1.2. Pengadaan Pekerjaan Besi oleh Sub-kontraktor


Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi daftar semua pekerjaan besi yang
diusulkan untuk di sub-kontrakkan. Sebelum melakukan pesanan harus didapatkan
persetujuan tertulis lebih dulu perihal Sub-kontraktor yang akan ditugaskan.
Pemborong harus bertanggungjawab dalam pemesanan pekerjaan besi kepada Sub-
kontraktor dan semua administrasinya. Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi
tembusan semua surat-menyuratnya.

7.1.3. Rencana, Perhitungan dan Gambar


Gambar-gambar Perencanaan dan spesifikasi menunjukkan macam logam yang
dibutuhkan dan ukuran-ukuran pokoknya. Sub Kontraktor harus mengacu pada gambar
rencana bangunan-bangunan dan pintu-pintu. Setiap perubahan yang dilakukan oleh
Direksi harus dibuat tanpa pembayaran extra.
Pemborong/Pabrik dilarang memulai pelaksanaan pembuatan sebelum menerima
persetujuan Direksi secara tertulis dengan telah memberi tanda pada setiap set gambar
(satu untuk Direksi, satu untuk pemborong dan satu untuk Sub Kontraktor). Sub
Kontraktor juga harus menyediakan gambar kerja yang menunjukkan usulan dari
metode yang akan digunakan dan gambar-gambar harus mendapat persetujuan gambar-
gambar yang akan dikerjakan pabrik di atas, sebelum pemborong memulai pelaksanaan
pekerjaannya pada bangunan-bangunan yang bersangkutan.
Apabila ukuran dan ketebalan dari bagian-bagian pintu tercantum di dalam gambar
bestek, ukuran dan ketebalan di atas dianggap sebagai ukuran dan ketebalan minimum
yang diperkenankan.

7.1.4. Pengelasan
Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala besi (metal arc welding) yang
bersinggungan terus dan pemborong harus menyediakan contoh-contoh untuk
pemeriksaan atau pengujian sesuai Spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

7.1.5. Pelapisan Seng (Pelapisan Galvani)


Bilamana baja atau besi tempat ditentukan harus dilapisi seng, pelapisan itu harus
dilaksanakan sesudah semua pembuatan di pabrik selesai. Barang-barang itu harus
dibersihkan dan diproses menurut Standar Nasional Indonesia, PUBI-1982.

7.1.6. Pipa Lapis Galvani


Pipa besi galvanisir harus memenuhi syarat BS 1387. Sambungan-sambungan harus
sambungan ulir sesuai dengan BS 21 dan dipasang menurut persetujuan Direksi.
Sambungan ulir harus besi tuang yang digalvanisir sesuai dengan BS 143.
Setelah semua penyambungan dan pemasangan dari sandaran lengkap dan bangunan,
yang berhubungan selesai, besi sandaran tersebut harus dibersihkan dari sisa-sisa beton
dan dicat menurut syarat 5.2.4 dari Spesifikasi kecuali penyemprotan dengan pasir besi
(blasting) atau pembersihan dengan sikat kawat.

7.1.7. Sambungan Baut dan Paku Keling (Bolted and Riveted Joints)
Pemborong harus menyediakan semua paku keling, baut, mur, ring dan sebagainya yang
diperlukan untuk memasang pekerjaan baja, di samping sebagai cadangan. Sambungan
baut yang menahan getaran harus terpasang kokoh. Semua lubang paku keling dan baut
harus dibor dan bagian ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku keling harus tepat
memenuhi lubangnya sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia PUBI-1982 atau seperti yang berlaku untuk pekerjaan kelas utama.
Sebelum dikirim ke tempat pekerjaan, semua baut hitam kecuali baut Lewis dan baut-
baut yang digalvani harus dipanaskan dan dicelup ke dalam minyak pelumas (linseed)
atau cairan serupa yang disetujui. Di dalam penyimpanannya harus hati-hati untuk
menjamin ulirnya tidak rusak dan tetap bersih.

7.1.8. Perapat (Seals)


Dalam gambar mungkin ditunjukkan pemakaian karet atau bahan lain untuk perapat
pada pintu-pintu. Bahan yang dipakai harus sesuai dengan yang ditunjukkan di dalam
gambar-gambar atau bahan-bahan lain yang diijinkan sesuai dengan maksudnya,
berdaya guna sebagai perapat, tahan lama dalam kondisi iklim di Indonesia, terendam
terus-menerus dalam air dan terhadap pengaruh sinar matahari. Pemakaian karet sintetis
atau plastik dapat dipertimbangkan.
Bahan perapat di atas harus sedemikian sehingga mudah dipasang atau diganti, dan
baut-baut yang dipakai harus tahan terhadap korosi.

7.1.9. Penyambungan di Tempat Pekerjaan


Penyambungan di tempat pekerjaan sedapat mungkin harus sambungan dengan baut.
Apabila tidak memungkinkan bisa dipakai sambungan dengan las, dengan syarat
penyiapan permukaan yang akan dilas dikerjakan di pabrik dan dijaga agar tetap bersih
sewaktu pengirimannya ke tempat pekerjaan.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

7.2. Pengecatan
7.2.1. Bidang-bidang yang Tidak Dicat
Roda gigi kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang-bidang baja
yang setelah pemasangan lokasi akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga tali-
tali kawat tidak akan dicat.
Setelah pembersihan selesai, maka bidang-bidang demikian harus dilapisi dengan
lembaran plastik untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama
pengangkutan dan penyimpanan di lokasi. Selimut plastik ini harus dilepas, sebelum
peralatan itu dipasang.

7.2.2. Bahan Cat


Jika tidak ditentukan lain bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI-
1982. Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan contoh
dari tiap-tiap cat dan bahan campurannya yang diusulkan untuk dipakai, harus diser-
ahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang harus dikirim ke
tempat pekerjaan dalam kaleng atau drum dengan segel yang rnasih utuh. Cat yang telah
kadaluwarsa seperti yang dituliskan pada kalengnya tidak boleh dipakai, bahan cat
seperti itu harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Cat harus seluruhnya diaduk
di bawah pengawasan seorang mandor yang berwenang dengan cara yang dibenarkan
oleh Direksi dan tak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang
akan dicat selesai dipersiapkan betul-betul. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dalam
warna dan corak seperti diperintahkan oleh Direksi dan jika diperlukan, pemborong
harus membuat variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat.

7.2.3. Membersihkan dan Mempersiapkan Pekerjaan Baja


Kecuali ditentukan lain permukaan baja yang akan dicat harus dibersihkan dengan sikat
kawat.

7.2.4. Mencat Pekerjaan Baja


a. Sebelum pemasangan di pabrik, semua permukaan dari pekerjaan baja yang akan
selalu bersentuhan atau tidak kelihatan setelah pemasangan di pabrik harus
dibersihkan dan dicat dengan satu lapis cat dasar kecuali permukaan yang akan
dilas.
b. Sebelum pengiriman dari pabrik, permukaan harus dibersihkan dan dikerjakan atau
dicat sebagai berikut :
1. Yang dikerjakan dengan mesin, satu lapisan cat campuran timah putih dan lilin
atau dengan vernis tahan karat atau cat plastik yang disetujui.
2. Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika pemasangan di
lapangan, dua lapis cat dasar, kecuali ditentukan lain.
3. Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal, termakadam atau bitumen penahan
air, tidak perlu pengerjaan apa-apa atau pengecatan.
4. Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan bata, satu lapis cat dasar.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

5. Semua permukaan lainnya jika tidak ditentukan lain, satu lapisan cat dasar
sesudah diadakan pemeriksaan di pabrik oleh Direksi.
c. Sebelum pemasangan, permukaan yang diterangkan dalam B (b) di atas, harus
dibersihkan dan dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera sebelum dilaksanakan
penyambungannya.
d. Sesudah pemasangan di lapangan, permukaan harus dibersihkan sampai mendapat
persetujuan Direksi dan kemudian dikerjakan sebagai berikut :
1. Bila untuk bagian-bagian mekanik dibersihkan dengan larutan dan kemudian
dibersihkan dan digosok mengkilap.
2. Bila kontak dengan beton dibersihkan dengan cara dikerok dan disikat dengan
sikat baja, sesaat sebelum diselubungi beton.
3. Bila kontak dengan aspal, termakadam atau pengendap air dari bitumen
dibersihkan dan dilapisi dengan bitumen panas.
4. Bila kontak dengan pasangan bata, pasangan batu atau bila tertutup oleh beton
setebal kurang dari 4 cm dicat satu kali dengan cat bitumen.
5. Bila kontak dengan kayu, dibersihkan dan dicat dengan 2 lapis cat dasar dan 2
lapis campuran bitumen, lapisan terakhir harus dicatkan segera sebelum kayu
dipasang.
6. Bagi permukaan-permukaan tersebut dalam B (e) di atas yang sebelumnya
sudah diberi cat dasar dan menjadi rusak karena pemasangan, maka harus
diperbaiki dengan cara membersihkan bagian-bagian yang rusak sampai
disetujui Direksi, bila perlu sampai mencapai besinya. Kemudian tepi dari cat
yang masih utuh digosok dengan amplas dan dicat dengan cat dasar satu kali.
Tiap lapis penambal harus melampaui cat yang semula dan tidak rusak selebar
minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lain, maka semua permukaan yang sudah
diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dengan 2 lapis cat
penutup.

7.2.5. Tata Cara Pengecatan Pekerjaan Baja


Kecuali disyaratkan dalam Pasal 6.2.2 maka pekerjaan baja konstruksi dan alat-alat
pengatur air dan lain sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan
dalam pasal 6.2.4 dan 6.2.5 dengan tata cara sebagai berikut
a. Terbuka terhadap pengaruh iklim baik terlindung atau tidak :
1. Dibersihkan dengan sikat kawat baja kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
2. Dua lapis cat dasar timah meni.
3. Dua lapis cat oksida besi atau dua cat lapis aluminium.
b. Terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air, termasuk semua
pintu :
1. Dibersihkan dengan sikat kawat baja.
2. Dicat dasar dua lapis.
3. Dua lapis cat bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau dua lapis cat
oksida terbatubara.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi tuang
harus dilapisi dengan dua lapis cat bitumen atau yang sepertinya, sebagaimana
ditunjukkan oleh Direksi.

7.3. Pemeriksaan dan Perakitan


7.3.1. Pemeriksaan di Pabrik
Direksi atau pejabat yang diberi tugas harus mengadakan pemeriksaan terhadap bahan-
bahan ; mutu pekerjaan, Pabrik dan percobaan perakitan di Pabrik. Pemeriksaan ini
meliputi :
a. Pemeriksaan baja atau bahan-bahan lain yang dipakai untuk memastikan bahwa
bahan-bahan di atas sesuai dengan standar. Laporan percobaan kimia dan fisika dari
bahan-bahan yang dipakai harus ditunjukkan.
b. Memeriksa ukuran-ukuran.
c. Memeriksa pekerjaan las dan mengujinya bila diperlukan.
d. Memeriksa pembersihan dan pengecetan pekerjaan baja.
e. Percobaan perakitan dan menguji hasilnya.
f. Memeriksa cara pengepakan untuk pengiriman.

7.3.2. Pembangunan di Pabrik


Jika dibutuhkan Direksi, pekerjaan baja harus dipasang untuk sementara di tempat
pembuatannya, untuk diperiksa oleh Direksi dan jika dianggap perlu diuji sebelum
dikirim.

7.3.3 Pembangunan di Tempat Pekerjaan


Pemborong harus memasang pekerjaan baja selengkapnya dan harus dan membangun
semua panggung sementara dan persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan. Sebelum satupun pembangunan dimulai di lapangan, Pemborong harus
menyampaikan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan cara-cara yang diusulkan
untuk pembangunan pekerjaan baja dan harus dilaksanakan pengaturan dan pencegahan
yang ditunjukkan oleh Direksi.

7.3.4. Permukaan-permukaan yang Bersentuhan


Kecuali ditentukan lain, jika besi dipasang permanen pada besi atau permukaan lainnya,
maka permukaan besi yang bersentuhan harus dicat dengan dua lapis cat bitumen,
segera sebelum pemasangan.
Alumunium tidak boleh didirikan pada beton yang basah atau dipasang tetap pada beton
yang masih muda. Dimana perlu untuk menghubungkan aluminium dengan baja atau
besi tuang, kedua permukaan harus dipisahkan dengan bahan pemisah yang disetujui,
tebalnya, tidak kurang dari 1,5 mm. Dimana batang-batang bangunan dari aluminium
dipasang dalam pasangan batu, bata atau beton, permukaan-permukaan yang
bersentuhan harus dicat lebih dahulu dengan dua lapis cat bitumen. Dimana permukaan
aluminium bersentuhan, bahan sambungan harus diberi seng berchrom.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

7.3.5. Pengamanan dalam Perjalanan


Kontraktor harus mengamankan semua peralatan di dalam pengangkutan,
pembongkaran, pemasangan, penyimpanan di ruang terbuka dan perjalanan ke lapangan
pekerjaan.

7.3.6. Pemasangan Bagian-bagian


Untuk pemasangan bagian-bagian yang masuk dalam pekerjaan beton atau pasangan
batu yang permanen, maka bagian-bagian di atas seperti angkur, plat perletakkan dan
lain-lain harus dikirim lebih dahulu dari pada bagian lain.

7.3.7. Pengujian Setelah Dipasang di Lokasi


Setelah selesai dipasang di lokasi, harus diadakan uji coba terhadap semua
perlengkapan, sampai mendapat persetujuan Direksi. Setiap pintu pengatur air harus
digerakkan secara penuh untuk keperluan pengoperasian, dengan menggunakan semua
peralatan yang disediakan dan dengan persyaratan-persyaratan yang sudah ditetapkan
kecuali Direksi menentukan lain.

7.3.8. Penyerahan
Setelah uji coba selesai dengan baik maka untuk selama periode tertentu yang akan
disetujui bersama oleh Direksi dan Kontraktor, dengan perkiraan satu minggu,
pelaksana diminta untuk tinggal guna mengawasi pengoperasian pertama dari
bangunannya dan untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada Staf Pemilik
Pekerjaan dalam cara yang benar guna pengoperasian dan pemeliharaan dari Bangunan
tersebut.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

BAB VIII
PERLENGKAPAN DIREKSI

8.1. Kantor Sementara di Lapangan


Pemborong harus menyediakan dan memelihara sebuah kantor sementara di lapangan,
termasuk tempat berteduh mobil, jalan-jalan, lorong-lorong dan sebagainya, lengkap
dengan alat-alat untuk dipakai sendiri oleh Direksi Pelaksana beserta Stafnya. Kantor
sementara itu harus ditempatkan di lapangan pada tempat yang diputuskan dan
disediakan oleh Direksi. Kantor sementara itu harus mempunyai luas lantai minimal 75
m².
Bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan kantor Direksi/Tenaga Ahli harus sesuai
dengan Spesifikasi dan apabila tidak ada haruslah bahan-bahan yang baik. Pada
dasarnya, pemborong harus menyesuaikan dengan standar umum dari Konstruksi.
Luas lantai dari Kantor harus dibagi-bagi dalam beberapa kamar sesuai gambar denah.
Permukaan tanahnya harus dibersihkan dan diratakan dan daerah sekitarnya dibuat
dengan kemiringan keluar dari kantor Direksi. Konstruksi dari kantor Direksi dibuat
dari kayu dan pasangan bata untuk kamar mandi. Konstruksi kayu yang dipakai,
konstruksi itu harus didirikan di atas pondasi batu kali dan dindingnya terbuat dari
"fibre board" atau bahan sejenis yang disetujui dan dipasang rangkap dengan jarak 150
mm. Tiang penyangga dinding harus berdiri diatas fondasi batu kali.
Ketinggian lantai kantor harus minimum 500 mm lebih tinggi dari ketinggian tanah
sekitar dan diplester halus. Semua lantai harus dibuat rapat air sehingga dapat mencegah
perembesan air ke atas.
Atap kantor dibuat dari asbes gelombang dan bermutu baik. Atap kantor harus dibuat
sedemikian sehingga membentuk serambi luar selebar tidak kurang dari 2 m pada kedua
sisi dari kantor.
Kantor harus dilengkapi dengan pintu-pintu dan jendela-jendela, juga peralatan kantor
seperti almari, meja kursi dan lain-lain.
Kantor dan area parkir kendaraan harus dipagar dengan pagar setinggi 1,80 m kawat
berduri dengan pintu keluar berkunci ganda serta pintu keluar orang dengan kunci
tunggal. Pagar harus sesuai dengan persetujuan Direksi.
Semua bagian dalam dan luar dari bangunan harus dicat. Semua pekerjaan kayu dicat
dasar dan 2 kali cat kayu. Semua warna-warna dari cat harus atas persetujuan Direksi.
Bila perlu atau diperintahkan Direksi, bangunan itu harus dicat kembali apabila keli-
hatan sudah jelek.
Kantor Direksi harus dilengkapi dengan instalasi, air termasuk closet jongkok,
septictank dengan peresapannya, lengkap dengan penyediaan air untuk air minum dan
cuci. Perlengkapan lain seperti untuk penerangan lengkap dengan generatornya harus
juga disediakan.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Pemborong boleh menyewa rumah penduduk untuk dipakai sebagai kantor Direksi.
Kalau perlu rumah itu harus diperbaiki lebih dahulu sehingga sesuai dengan yang
disyaratkan. Semua ini harus atas persetujuan Direksi.
Halaman kantor sementara itu harus diratakan dan diberi kemiringan serta
diperlengkapi dengan lapisan perkerasan cukup untuk dua kendaraan.
Kantor, alat-alat perlengkapan dan pelayanan harus disiapkan dalam waktu 30 hari
mulai tanggal Direksi memberi perintah untuk menyiapkannya. Pemborong harus
menjaga supaya kantor tetap dalam keadaan baik, termasuk semua peralatan perabot,
perlengkapan dan alat-alat dan halaman sebagaimana ditentukan di atas. Penjagaan yang
demikian harus termasuk penyediaan air, kerosin, perawatan, pembersihan setiap hari,
penjaga, pesuruh dan semua hal-hal dan barang-barang lainnya yang diperlukan untuk
memperlancar dan effisiensi kerja pembangunan, dalam rangka memenuhi tujuan dari
perjanjian.
Apabila diperintahkan oleh Direksi, kantor sementara itu harus dipindahkan dan lapangan
dikembalikan ke keadaannya semula, sejauh mungkin dapat dikerjakan sampai pemuasan
Direksi. Semua bahan dan perlengkapan tetap menjadi miliknya pemborong.

8.2. Kantor yang Dapat Dipindahkan


Jika diperintahkan oleh Direksi, pemborong harus menyelenggarakan kantor yang dapat
dipindahkan, diperlengkapi sebagaimana akan diterangkan di bawah, untuk dipakai
sendiri oleh Direksi pelaksana dan Stafnya, pada tempat yang ditunjukkan oleh Direksi
dan harus memindahkannya dari lapangan pada waktu pekerjaan telah selesai atau pada
tanggal yang lebih duluan sebagaimana akan diputuskan oleh Direksi.
Dalam waktu pelaksanaan pemborongan, pemborong apabila diperintahkan, harus
membongkar kantor itu, mengangkatnya ke dan mernbangunnya kembali pada tempat
baru yang ditunjuk oleh Direksi.

8.3. Bantuan untuk Direksi


Pemborong harus memberikan bantuan kepada Direksi dengan menyediakan tenaga
kerja dan peralatan yang dibutuhkan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan setiap
saat atau dari waktu ke waktu.

8.4. Peralatan Pengukuran dan Perlengkapannya


Pemborong harus menyediakan dan memelihara Peralatan dan pengukuran dan
perlengkapannya untuk dipakai oleh Direksi seperti yang terdaftar dalam spesifikasi
khusus.
Alat dan perlengkapan itu harus baru atau apabila tidak baru harus menurut persetujuan
Direksi, serta dijaga supaya tetap dalam keadaan baik, jika ada kehilangan atau rusak
harus diganti segera.
Semua alat-alat dan perlengkapan itu tetap menjadi milik pemborong. Penjelasan
secukupnya harus diserahkan bersama penawaran, untuk memungkinkan Direksi
menilai mutu alat-alat dan perlengkapan yang akan disediakan pemborong, alat-alat dan
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

perlengkapan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan pemborongan, kecuali
dengan ijin atau perintah dari Direksi.

8.5. Transportasi
Pemborong harus menyediakan untuk dipakai oleh Direksi dan stafnya pada setiap
waktu yang dikehendaki, kendaraan bermotor seperti terdaftar dalam Spesifikasi
Khusus, untuk tugas dinas yang berhubungan dengan kontrak. Kendaraan itu harus
terpelihara sehingga setiap waktu berada dalam keadaan baik. Andaikata suatu
kendaraan menurut pandangan Direksi tidak dapat dipakai, pemborong harus
menggantinya tanpa penundaan.
Pemborong harus menyediakan pengemudi yang cakap, serta semua keperluan lain
seperti bahan bakar, pelumas dan sebagainya dan harus menanggung semua biaya yang
berhubungan dengan pemakaian, pemeliharaan, perijinan dan asuransi. Setelah
selesainya kontrak, kendaraan dikembalikan kepada pemborong.
Kendaraan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan kontrak, kecuali dengan ijin
atau atas perintah Direksi.

8.6. Foto-foto
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh tukang foto
yang berpengalaman.
Foto-foto harus berwarna dan ditujukan sebagai laporan/pencatatan tentang tahap
pelaksanaan yaitu pada awal, pertengahan dan akhir dari suatu bagian tertentu dari
pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi.
Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik
dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda
khusus untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto negatif dan cetakannya
tidak boleh diubah atau ditambah apapun.
Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana/denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan
kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 120 mm x 90 mm dan diberi
catatan sebagai berikut :
 Detail Kontrak

 Nama Bangunan atau Lokasi

 Tanggal Pengambilan

 Tahap Pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set
pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir
pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam album-
album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara berurutan menurut lokasinya masing-
masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50% dan 100% dan ditempel
pada satu halaman.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album


negatifnya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi keterangan atau tanda
yang sama untuk memudahkan mengidentifikasi negatif dan cetakannya.
Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh
diberikan/dipinjamkan kepada siapapun.

8.7. Gambar Kerja (Working Drawing)


Direksi mungkin memerlukan gambar kerja untuk memberikan penjelasan bagian dari
pekerjaan pokok, termasuk semua pekerjaan sementara yang perlu.
Pemborong harus menyediakan gambar kerja berdasar gambar desain, gambar standar,
permukaan tanah asli, ketinggian akhir yang diperintahkan dan lain-lain persyaratan dari
Direksi. Ukuran dan susunan gambar harus sama dengan gambar standar dari kontrak.

8.8. Gambar-gambar Pelaksanaan


Pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilaksanakan. Cetakan dari gambar-gambar harus diserahkan kepada Direksi untuk
disetujui. Gambar-gambar yang telah disetujui kemudian disalin di atas kertas film tebal
0,063 mm dengan memakai tinta dan diserahkan kepada Direksi setelah bagian
pekerjaan tersebut selesai.
Semua gambar-gambar harus berukuran standard seperti gambar-gambar pemborongan.
Gambar-gambar harus menunjukkan semua penjelasan dari pekerjaan yang
dilaksanakan.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung
Kabupaten Kepulauan Aru (Tersebar)

BAB X
PERLENGKAPAN OPERASIONAL

10.1. Umum
Perlengkapan yang disyaratkan pada pasal-pasal 1.2 sampai pasal 1.7 harus disediakan
oleh kontraktor sesuai dengan yang tertera dalam daftar banyaknya pekerjaan, tak
perduli apakah untuk tiap jenis ditunjukkan dalam detail atau tidak dalam gambar.
Ukuran bahan dan warna yang harus dipakai dan penjelasan secara umum dinyatakan
dalam Album Standar Perencanaan Irigasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pengairan.
Detail lain yang sesuai akan ditunjukkan dalam gambar kontrak. Kontraktor tidak boleh
menggunakan bentuk konstruksi atau detail lain tanpa pemberitahuan secara tertulis
terlebih dahulu.

10.2. Bench Mark


Tiap patok Bench Mark (BM) tambahan yang dipasang kontraktor untuk memenuhi
pasal 1.5 harus dibuat dari beton bertulang klas K. 175, dengan ukuran 0,2 x 0,2 x 1,0 m
sesuai dengan gambar dari album Standar Perencanaan Irigasi atau menurut petunjuk
lain dalam gambar.
Tiap BM harus dilengkapi dengan paku kuningan tanda elevasi dan pelat nama dari
marmer ukuran 0,12 x 0,12 m pada satu sisi.
Patok-patok BM harus dipasang vertikal dalam galian, kemudian dengan hati-hati
diurug kembali sampai tinggal 0,2 m di atas permukaan tanah. Penempatan patok-patok
BM dilaksanakan pemborong sesuai dengan petunjuk Direksi.

10.3. Skala Duga (Peilschal)


Skala duga untuk pengukuran permukaan air harus dipasang pada hulu bangunan
pelimpah harus diatur dengan titik nol sesuai mercu bangunan pelimpah dan dipasang
pada dinding, cukup jauh muka air terjun dari mercu bangunan pelimpah. Bila mungkin
pengukur dipasang pada dinding luar, untuk menghindari dari kerusakan akibat benda-
benda terapung pada waktu banjir, tapi harus mudah terlihat dari tubuh embung.
Skala duga dibuat dari pelat baja berlapis email dengan pembagian 0,1 meter, sesuai
dengan penjelasan dari Album Standar Perencanaan Irigasi atau menurut ketentuan lain
dalam gambar dan pemasangannya menggunakan baut-baut.

10.4. Tanda Petunjuk Duga


Untuk skala duga seperti yang disyaratkan dalam pasal 8.5, di samping tiap skala duga
harus dipasang suatu pelat baja lain terpisah dengan jarak 10 cm yang ditandai dengan
suatu alur yang menunjukkan garis teratas pada skala duga. Apabila karena sesuatu hal
skala duga menjadi rusak/hilang, pelat baja ini dapat menolong untuk pemasangan skala
duga baru. Pelat-pelat itu harus sama dengan penjelasan yang ditunjukkan pada gambar.
PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI
Komp. Villa Surya Mas J No. 11 Makassar, Sulawesi Selatan

FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) GABUNGAN


BARANG DAN JASA

Nama Penyedia : PT. Tata Teknik Konstruksi


Alamat : JL. Komp Villa Surya Mas J/11 Makassar
Paket Pekerjaan : Pembangunan Embung Kab. Kepulauan Aru (Tersebar);Kab. Kepulauan Aru;Maluku

TKDN BARANG
NILAI GABUNGAN BARANG/JASA (Rp)
DAN JASA (%)
URAIAN PEKERJAAN
BARANG/JASA
KDN KLN TOTAL

(1) (2) (3) (4) (5)


BARANG
I Material Langsung (Barang Baku) Rp 6.915.924.750,00 Rp 6.915.924.750,00 25,00%
II Peralatan (Barang Jadi) Rp 6.915.924.750,00 Rp 6.915.924.750,00 25,00%
A. Sub Total Barang Rp 13.831.849.500,00 Rp 13.831.849.500,00 50,00%
JASA
III Manajemen Proyek dan Perekayasaan Rp 4.149.554.850,00 Rp 4.149.554.850,00 15,00%
IV Alat Kerja/Fasilitas Kerja Rp 2.766.369.900,00 Rp 2.766.369.900,00 10,00%
V Konstruksi dan Fabrikasi Rp 4.149.554.850,00 Rp 4.149.554.850,00 15,00%
VI Jasa Umum Rp 2.766.369.900,00 Rp 2.766.369.900,00 10,00%
B. Sub Total Jasa Rp 13.831.849.500,00 Rp 13.831.849.500,00 50,00%
C. Total Biaya (A+B) Rp 27.663.699.000,00 Rp 27.663.699.000,00 100,00%

Formulasi Perhitungan :

Total Biaya (9A)


% TKDN Gabungan Barang & Jasa (9D) x 100 %
Total Biaya Gabungan Barang dan Jasa (9C)

Rp 27.663.699.000,00
% TKDN Gabungan Barang & Jasa (9D) x 100 % = 100%
Rp 27.663.699.000,00

Makassar, 02 Januari 2019

PT. TATA TEKNIK KONSTRUKSI

ANDI WIDYA YUSTIKA RINY


Direktur

Anda mungkin juga menyukai