Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN (KONSEP KDM)

Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman

NAMA : Rizki Darwati NC.


NIM : 19020077

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
2019
1.1 Definisi
1.1.1 Keamanan
keamanan adalah keadaan bebas dari cidera fisik dan psikologi atau bisa
juga keadaan aman dan tentramyang merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia yang harus dipenuhi. (Potter & Perry, 2006)
1.1.2 Kenyamanan
Perubahan kenyamanan adalah suatu keadaan dimana individu mengalami
sensasi yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan
yang berbahaya (Carpenito, Linda Jual, 2000)

1.2 Kebutuhan fisiologis


1.2.1 Keamanan
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen,
kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum akan
mempengaruhi keamanan seseorang:
a. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah system ventilasi yang tidak
berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem
pembuangan yang baik akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
b. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda
yang dapat menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan
meningkatkan resiko infeksi dan keracunan makanan pada pasien.
c. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika
kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi
dengan lambat
d. Suhu tubuh
Suhu tubuh yang abnormal dapat berdampak pada keamanan seseorang,
misalnya suhu yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi dan kejang.

1.2.2 Kenyamanan

a. Nyeri
Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh yang timbul
bilamana jaringan mengalami kerusakan dan menyebabkan individu
tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan tersebut. (Guyton Hall,
2000)
1) Nyeri Akut
Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang melaporkan adanya
ketidaknyamanan yang hebat. Awitan nyeri akut biasanya mendadak,
durasinya singkat kurang dari 6 bulan.
2) Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
nyeri yang berlangsung terus menerus, akibat kausa keganasan dan non
keganasan atau intermiten selama 6 bulan atau lebih
Proses perjalanan nyeri, yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi.
1) Tranduksi
Rangsangan (stimulus) yang membahayakan memicu pelepasan
mediator biokimia (misalnya histamin, bradikinin, prostaglandin, dan
substansi P). Mediator ini kemudian merangsang nosiseptor.
2) Transmisi
proses penyaluran impuls listrik yang dihasilkan oleh proses
transduksi sepanjang jalur nyeri, dimana molekul-molekul dicelah
sinaptik mentrasmisi informasi dari satu neuron ke neuron berikutnya.
3) Modulasi atau sistem desenden
Neuron dibatang otak mengirimkan sinyal-sinyal kembali ke tanduk
dorsal medula spinalis yang terkonduksi dengan nosiseptor impuls
supresif.
4) Persepsi
Individu mulai menyadari adanya nyeri dan tampaknya persepsi nyeri
tersebut terjadi di struktur korteks sehingga memungkinkan timbulnya
berbagai strategi perilaku kognitif untuk mengurangi komponen
sensorik dan afektif nyeri.
Skala Nyeri
1) Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat
berkomunikasi dengan baik
2) Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukkan
lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang
diberikan
3) Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa merespon,
namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang diberikan.Nyeri
sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.
Faktor-Faktor Penyebab Nyeri
1) Stimulasi Mekanik :Disebut trauma mekanik adanya suatu
penegangan akan penekana jarinagan
2) Stimulus Kimiawi : Disebabkan oleh bahan kimia
3) Stimulus Thermal: Adanya kontak atau terjadinya suhu yang ekstrim
panas yang dipersepsikan sebagai nyeri 44°C-46°C
4) Stimulus Neurologik : Disebabkan karena kerusakan jaringan saraf
5) Stimulus Psikologik :Nyeri tanpa diketahui kelainan fisik yang
bersifat psikologis

Fisiologi nyeri
Transduksi stimuli
(Kerusakan jaringan saraf senorik)

substansi P,bradikinin, prostaglandin

Transmisi melalui serabut saraf


Medulla spinalis, batang otak dan talamus

Terkonduksi dengan nosiseptor impuls

Nyeri timbul
b. Mual
Mual adalah keadaan dimana individu mengalami sesuatu
ketidaknyamanan, sensasi seperti gelombang dibelakang tenggorokan
epigastrium, atau seluruh abdomen yang mungkin atau mungkin tidak
menimbulkan muntah.

1.3 Faktor-Faktor Mempengaruhi Keamanan Dan Kenyamanan


1.3.1 Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
1.3.2 Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury
1.3.3 Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang berbahayaseperti
gangguan penciuman dan penglihatan

1.3.4 Keadaan Imunitas


Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit
1.3.5 Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis,
disorientasi, dan kurang tidur.
1.3.6 Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
1.3.7 Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-
anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
1.3.8 Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
1.3.9 Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu
mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka punyai

1.4 Konsep Keperawatan


1.4.1 Pengkajian
a. Posisi yang terlihatkan dari pasien
1) Pasien tampak takut bergerak, dan berusaha merusak posisi yang
memberikan rasa nyaman
b. Ekspresi umum
1) Tampak meringis, merintih
2) Cemas, wajah pucat
3) Ketakutan bila nyeri timbul mendadak
4) Keluar keringat dingin
5) Kedua rahang dikatupkan erat-erat dan kedua tangan tampak
dalam posisi menggenggam
6) Pasien tampak mengeliat karena kesakitan
7) Pasien dengan nyeri perlu diperhatikan saat pengkajian adalah
8) Lokasi nyeri
9) Waktu timbulnya nyeri
10) Reaksi fisik/psikologis pasien terhadap nyeri
11) Karakteristik nyeri
12) Faktor pencetus timbulnya nyeri
13) Cara-cara yang pernah dilakukan untuk mengatasi nyeri
c. Rasa mual dan muntah

1.4.2 Diagnosa Keperawatan


a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik atau trauma
b. Nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang tidak adekuat
c. Mual berhubungan dengan terapi, biofisik dan situasional
d. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
e. Resiko Infeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur infvasif,
tidak cukup pengetahuan dalam menghindari paparan patogen.
1.4.3 Kriteria Hasil dan Intervensi
DIAGNOSA
KEPERAWATAN NAMA DAN
NOC DAN INDIKATOR URAIAN AKTIVITAS RENCANA
NO TANGGAL DITEGAKKAN / TTD
SERTA SKOR AWAL DAN SKOR TARGET TINDAKAN (NIC)
KODE DIAGNOSA PERAWAT
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut berhubu- Setelah dilakukan tindakan keperawatan Menejemen Nyeri (1400)
selama 1x24 jam, diharapakan nyeri 1. Kaji tingkat nyeri,meliputi :
ngan dengan agen
berkurang dengan kriteria hasil: lokasi,karakteristik,dan
cedera fisik atau onset,durasi,frekuensi,kualitas,
Tingkat Nyeri (2102) intensitas/beratnya nyeri, faktor-
trauma
Kode Indikator S.A. S.T. faktor presipitasi.
210201 Nyeri yang 5 2. Berikan informasi tentang nyeri
dilaporkan 3. Ajarkan teknik relaksasi
210206 Ekspresi Nyeri 5 4. Tingkatkan tidur/istirahat yang
wajah cukup
210225 Mengeluarkan 5 5. Turunkan dan hilangkan faktor
keringat yang dapat meningkatkan nyeri
210210 Frekwensi 5 Monitor tanda-tanda vital
nafas (6680)
210212 Tekanan darah 5 1. Monitor tekanan darah, Suhu
dan Nadi.
Keterangan indikator (2102): Pemberian analgesik (2210)
1= Berat 1. Cek adanya riwayat alergi
2= Cukup berat obat
3= Sedang 2. Cek perintah pengobatan
4= Ringan meliputi obat, dosis dan
5= Tidak ada frekwensi obat yang
diberikan
3. Berikan analgesik sesuai
waktu paruhnya

NO TANGGAL DIAGNOSA NOC DAN INDIKATOR URAIAN AKTIVITAS RENCANA TINDAKAN NAMA
KEPERAWATAN
DITEGAKKAN /
SERTA SKOR AWAL DAN SKOR DAN TTD
KODE (NIC)
TARGET PERAWAT
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1 Nyeri kronis Setelah dilakukan Menejemen Nyeri (1400)
berhubungan tindakankeperawatan selama 3x24 1. Kaji tingkat nyeri,meliputi :
dengan kontrol jam,diharapakan nyeri berkurang lokasi,karakteristik,dan,durasi,frekuensi,kualit
nyeri yang tidak
dengan kriteria hasil: as, intensitas/beratnya nyeri Davin
2. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
adekuat Kontrol Nyeri (1605) mempengaruhi respon pasien terhadap
Kode Indikator S.A. S.T. ketidaknyamanan seerti suhu ruangan,
160502 Mengenali 1 pencahayaan dan suara bising.
kapan nyeri 3. Bantu keuarga dalam mencari dan
terjadi menyediakan dukungan
160511 Melaporkan 1 4. Libatkan keluarga dalam modalitas penurunan
nyeri yang nyeri
terkontrol 5. Dorong pasien untuk menggunakan obat-
obatan penurun nyeriu resep analgesik ata
Keterang indikator (1605): yang adekuat
1= tidak pernah menunjukkan Menejemen Pengobatan (2380)
2= jarang menunjukkan 1. Tentukan kemampuan pasien untuk
3= kadang-kadang menunjukkan mengobati diri sendiri secara cepat
4= sering menunjukkan 2. Tentukan obat yang diperlukan menurut
5= secara konsisten menunjukkan resep
3. Monitor pasien mengenai efek terapiutik
obat
4. Monitor efek samping obat

Tingkat agitasi (1214)


Kode Indikator S.A. S.T.
121401 Gelisah 4
121404 Mudah 4
marah
121429 Peningkatan 5
tekanan
darah
121432 Insomnia 5

Keterangan indikator (1214):


1= Berat
2= Cukup berat
3= Sedang
4= Ringan
5= Tidak ada
DIAGNOSA
KEPERAWATAN URAIAN AKTIVITAS NAMA DAN
NOC DAN INDIKATOR
NO TANGGAL DITEGAKKAN / KODE RENCANA TINDAKAN TTD
SERTA SKOR AWAL DAN SKOR TARGET
DIAGNOSA (NIC) PERAWAT
KEPERAWATAN
1 Mual berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama Menejemen Mual (1450)
terapi, biofisik dan 2x24 jam,diharapakan nyeri berkurang dengan 1. Observasi legkap mual
situasional kriteria hasil: termasuk frekwensi dan
tingka keparahan
Mual dan Muntah: Efek mengganggu 2. Kendalikan faktor
(2106) lingkungan yang
Kode Indikator S.A. S.T. membangkitkan mual
210601 Asupan Cairan 5 seperti bau, suara dan
menurun stimulasi visual yang tidak
210602 Asupan 5 menyenangkan
makanan 3. Ajari teknik penggunaan
berkurang nonfarmakologi seperti
210604 Perubahan 5 relaksasi, distraksi an
keseimbangan akupresur.
cairan Manajemen Cairan (4120)
210625 Kehilangan 5 1. Pertahankan intake dan
selera makan output cairan yang akurat
2. Monitor status hidrasi
3. Monitor hasil laboratorium
Keterangan indikator (2106):
berhubungan dengan
1= Parah
retensi cairan
2= Banyak
4. Monitor vital sign
3= Cukup
5. Monitor intake dan output
4= Sedikit 6. Monitor status hemodina-
5= Tidak ada mik
Monitor nutrisi (1100)
1. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
2. Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
3. Berikan kalori tentang
kebutuhan nutisi
4. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
Daftar Pustaka

Gloria et al .2015.Nursing Intervension Clasification(NIC): Mocomedia

Guyton Hall, 2000. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta:EGC

Lynda Jual.2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

Moorhead et al.2015.Nursing Outcome Clasification(NOC): Mocomedia

NANDA International.2015. Diagnosis keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2015-2017.


Jakarta: EGC

Potter & Perry, 2006. Fundamental of Nursing, USA: Mosby

Tarwoto &Wartonah. 2006.Kebutuhan Dasar Manusai dan Proses Keperawatan, Jakarta:


Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai