Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Genetika Unit V “Gen yang Dipengaruhi Oleh


Jenis Kelamin” Disusun oleh:
Nama : Ita Kasmita
NIM : 105441105917
Kelas : Biologi 17 C
Kelompok : 2 (Dua)
Setelah diperiksa dan dikonsultasikan secara saksama oleh asisten, maka
laporan ini dinyatakan diterima.

Makassar, Desember 2019

Asisten Praktikan

Reski Amalia Ita Kasmita


NIM: 105440008115 NIM: 105441105917
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Jodoh telah digariskan sebelum manusia itu lahir. Adapun
beberapa manusia menginginkan jodoh yang memiliki gen yang baik. Gen
yang baik ditandai dengan sempurnanya proporsi tubuh atau bahkan
memenuhi segala aspek dibidang pendidikan baik itu afektif, kognitif dan
psikomotorik. Hal tersebut mereka lakukan demi untuk memperoleh
keturunan yang baik pula hingga ke generasi-generasi selanjutnya.
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai beberapa manusia
memiliki perbedaan pada bagian-bagian tubuhnya, baik itu ukuran tubuh,
berat badan atau bahkan sifat dan sebagainya. Perbedaan seperti inilah yang
diakibatkan oleh gen. Gen sangat penting bagi manusia, karena gen
merupakan pembawa sifat keturunan. Namun, gen yang dimiliki oleh suatu
individu juga dipengaruhi oleh jenis kelamin. Gen ini disebut dengan gen
autosomal yang dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan karena
hormon yang berbeda.
Semua jenis keturunan yang terjadi dalam suatu tempat atau populasi
ditentukan oleh gen pertumbuhan kelamin. Biasanya gen yang lebih menonjol
memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki maupun perempuan.
Sifat yang ditentukan oleh gen ada pula yang dipengaruhi oleh seks. Sifat
tersebut akan nampak pada kedua jenis seks, tetapi ekspresinya akan jauh
lebih besar dibanding seks. Beberapa contohnya adalah kepala botak pada
laki-laki dan panjang jari tangan telunjuk maupun manis oleh laki-laki dan
perempuan. Hal seperti inilah menjadi contoh dari gen yang mempengaruhi
jenis kelamin.
Berdasarkan hal diatas dilakukanlah percobaan ini mengenai gen yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Adapun pada praktikum ini yang diamati
adalah jari tangan baik sebelah kanan maupun kiri untuk mengetahui panjang
dari jari telunjuk dan jari manis apakah sama atau berbeda.
B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu :
1. Untuk dapat mengamati sifat (panjang jari telunjuk) yang dipengaruhi
oleh jenis kelamin.
2. Untuk dapat menentukan genotif diri sendiri berdasarkan ukuran jari
telunjuk.
3. Untuk dapat menghitung frekuensi alel berdasarkan hukum Hardy-
Weinberg.
C. Manfaat
Adapun manfaat dilakukannya praktikum ini yaitu :
1. Agar praktikan dapat mengamati sifat (panjang jari telunjuk) yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin.
2. Agar praktikan dapat menentukan genotif diri sendiri berdasarkan ukuran
jari telunjuk.
3. Agar praktikan dapat menghitung frekuensi alel berdasarkan hukum
Hardy-Weinberg.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Genetika populasi mengenali arti penting dari sifat kuantitatif, karena cara
menentukan penyebaran alel tersebut dilakukan secara matematis. Salah satu saja
frekuensi dari suatu gen diketahui dapat digunakan untuk memprediksi frekuensi
gen yang lain. Hal tersebut dapat diaplikasikan dalam mendiagosa penyakit
genetik. Frekuensi gen dapat berubah apabila terdapat evalutionary forces yaitu
faktor-faktor yang berperan dalam mengubah frekuensi alel dan genotip, antara
lain mutasi, migrasi, perkawinan tidak acak, genetic drift dan seleksi alam.
Frekuensi gen dan frekuensi genotip merupakan hal penting dalam melakukan
karakterisasi suatu populasi (Khoiriyah, 2014).
Prediksi kemungkinan penurunan suatu gen dapat dilakukan dengan
melihat diagram silsilah yang memperlihatkan hubungan genetik antargenerasi.
Diagram silsilah dapat membantu mengidentifikasi apakah gen tersebut dibawa
dalam kromosom seks (X atau Y) atau autosom (kromosom non seks). Diagram
ini juga dapat menunjukkan apakah gen tersebut bersifat dominan atau resesif dan
apakah seseornag dapat menjadi pembawa gen (carrier) resesif yang dapat
diturunkan ke generasi berikutnya (James, 2010).
Dimorfisme seksual sudah terlihat sejak individu maish usia janin. Salah
satu faktor yang mempengaruhi ukuran jari ini adalah hormon seks prenatal yaitu
testosteron dan estrogen. Hormon ini akan mempengaruhi kerja dua buah gen
yaitu HOXA dan HOXD yang berperan dalam mengendalikan panjang jari
seseorang. Kadar testosteron atau androgen yang rendah, estrogen prenatal tinggi
biasanya akan menyebabkan jari telunjuk yang lebih panjang daripada jari manis
atau sebaliknya kadar testosteron atau androgen yang tinggi dan estrogen prenatal
rendah, menyebabkan tangan pada jari telunjuk lebih pendek daripada tangan di
jari manis (Purwaningsih, 2016).
Manusia memiliki 23 pasang kromosom di dalam setiap selnya. Tiap
kromosom serupa dengan pasangannya dalam hal ukuran, bentuk, dan susunan
genetiknya. Tetapi ada satu pengecualian penting, pengecualian tersebut adalah
pasangan kromosom seks. Kombinasi dari kromosom seks menentukan apakah
individu yang dilahirkan laki-laki atau perempuan (Brookes, 2015). Selain
ditentukan oleh kromosom seks, jenis kelamin juga ditentukan oleh faktor lain
misalnya faktor ploidi sel. Ploidi adalah jumlah set kromosom. Sebagai contoh
penentuan jenis kelamin pada lalat buah (Drosophila). Jenis kelamin lalat buah
ditentukan berdasarkan perbandingan kromosom seks X dengan set kromosom
tubuh (Arumingtyas, 2016).
Pada laki-laki, kromosom seks terdiri dari satu kromosom besar yang
dinamakan dan satu kromosom berukuran jauh lebih kecil dan tampak membulat
yang dinamakan koromosom Y sebaliknya perempuan memiliki dua kromosom
X. Karena laki-laki memiliki dua kromosom seks yang berbeda, mereka
menghasilkan dua jenis gamet yang berbeda. Separuh dari sel-sel sperma yang
dihasilkan membawa kromosom X, dan separuhnya lagi membawa kromosom Y.
Sebaliknya, semua sel telur membawa kromosom X. Jadi, penentuan sebuah
embrio merupakan perempuan (XX) atau laki-laki (XY) tergantung pada apakah
sel telur tersebut dibuahi oleh sel sperma yang membawa kromosom X atau
kromosom Y (Brookers, 2015).
Ada sifat-sifat tertentu yang terdapat pada laki-laki dan tidak terdapat pada
perempuan, misalnya kebotakan. Kebotakan sepintas menyerupai gen tertaut
kromosom Y dalam pola pemindahannya. Akan tetapi, sebenarnya kebotakan
ditetukan oleh hormon-hormon seks yang ekspresinya dipengaruhi oleh gen-gen
autosomal. Hal ini dikarenakan gen yang menyebabkan kebotakan merupakan gen
autosomal dominan pada laki-laki dan gen autosomal resesif pada perempuan.
Namun, ekspresi gen-gen ini bergantung dari jenis kelamin. Oleh karenanya
ekspresinya disebut sifat yang dipengaruhi seks (Arumingtyas, 2016).
Rasio panjang jari telunjuk terhadap jari manis pada seseorang merupakan
suatu karakter atau sifat yang diwariskan melalui gen yang ekspresinya
dipengaruhi oleh jenis kelamin (sex influence gene). Panjang jari kedua atau
telunjuk (2D) dan jari keempat atau jari manis (4D) telah menjadi perhatian
beberapa ahli karena terkait perbedaan jenis kelamin. Rasio 2D terhadap 4D untuk
sebagian besar laki-laki ternyata lebih kecil daripada perempuan sehingga
perempuan memiliki jari telunjuk yang lebih panjang (Purwaningsih, 2016).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini yaitu :
Hari/tanggal : Ahad, 8 Desember 2019
Waktu : Pukul 13.30-15.30 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu :
1. Alat
a. Penggaris : 1 buah
b. Alat tulis : 1 set
2. Bahan
a. Jari tangan sendiri : 10 buah
b. Kertas HVS : 1 buah
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada saat praktikum yaitu :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Membuat garis lurus pada kertas HVS menggunakan penggaris.
3. Meletakkan telapak kanan maupun kiri dengan ujung jari manis
menyentuh garis lurus yang telah dibuat.
4. Memberi tanda dimana posisi dari ujung jari telunjuk tersebut.
5. Mengamati apakah jari telunjuk lebih panjang atau lebih pendek
dibandingkan dengan jari manis.
6. Membuat tabulasi data seluruh anggota kelas.
7. Melakukan perhitungan frekuensi alel sesuai dengan hukum Hardy-
Weinberg berikut : p2 + 2pq + q2 = 1
p+q=1
8. Mengambil dokumentasi jari tangan tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Tabel 4.1 Gambar Hasil Pengamatan
No Nama Gambar foto
1 Ita Kasmita

2 Sriwahyuni

3 Sadrawawan

2. Tabel Hasil Pengamatan


a. Tabel 4.2 Panjang Jari Telunjuk dan Jari Manis (Tangan Kanan)
Jari yang lebih panjang
No Nama
Jari telunjuk (R) Jari manis (D)

1 Nunu 

2 Putri 
3 Alifka 

4 Khaeriyah 

5 Indah 

6 Anna 

7 Taty 

8 Pitra 

9 Hadi 

10 Ita 

11 Uni 

12 Wawan 

13 Ummu 

14 Iis 

15 Zahra 

16 Ayu 

17 Rahma 

18 Ummul 

19 Fitri 

Jumlah 5 14
b. Tabel 4.3 Panjang Jari Telunjuk dan Jari Manis (Tangan Kiri)
Jari yang lebih panjang
No Nama
Jari telunjuk (R) Jari manis (D)

1 Nunu 

2 Putri 

3 Alifka 

4 Khaeriyah 

5 Indah 

6 Anna 

7 Taty 

8 Pitra 

9 Hadi 

10 Ita 

11 Uni 

12 Wawan 

13 Ummu 

14 Iis 

15 Zahra 

16 Ayu 

17 Rahma 

18 Ummul 

19 Fitri 

Jumlah 6 13
B. Analisis Data
p2 + 2pq + q2 = 1
p+q=1

Keterangan :
p = Frekuensi alel dominan, pria dan wanita berjari manis panjang (TT)
q = Frekuensi alel resesif, pria dan wanita berjari telunjuk panjang (tt)
pq = Frekuensi alel intermediet

1. Tangan kanan
Diketahui : Jumlah probandus perempuan (n) = 17 orang
Jumlah probandus laki-laki (n) = 2 orang
Laki-laki berjari manis panjang (p) = 0 orang
Laki-laki berjari telunjuk panjang (q) = 2 orang
Perempuan berjari manis panjang (p) = 14 orang
Perempuan berjari telunjuk panjang (q) = 3 orang

Penyelesaian :
a. Frekuensi alel pria TT dan tt
p = TT
q = tt
p2 = 1
1
=1
p = √1
p =1

p+q =1
q =1–1
=0
2pq = 2 (p x q)
= 2 (1 x 0)
=2x0
=0
Sehingga,
p2 + 2pq + q2 =1

(1 )1 + 0 + (0)2 =1
1+0+0 =1
1 =1

b. Frekuensi alel wanita TT dan tt


PP = TT
q = tt
q2 = 7
22
= 0.3
q = √0.3
= 0.5

p+q =1
p =1-q
p = 1 – 0.5
= 0.5
2pq = 2 (p x q)
= 2 (0.5 x 0.5)
= 2 x 0.25
= 0.5
Sehingga,
p2 + 2pq + q2 =1
(0.5)2 + 0.5 + (0.5)2 =1
0.25 + 0.5 + 0.25 =1
1 =1
2. Tangan Kiri
Diketahui : Jumlah probandus perempuan (n) = 22 orang
Jumlah probandus Laki-laki (n) = 1 orang
Laki-laki berjari manis panjang (p) = 0 orang
Laki-laki berjari telunjuk panjang (q) = 2 orang
Perempuan berjari manis panjang (p) = 13 orang
Perempuan berjari telunjuk panjang (q) = 4 orang
Penyelesaian :
a. Frekuensi alel pria TT dan tt
p = TT
q = tt
p2 = 1
1
=1
p = √1
p =1

p+q =1
q =1–1
=0
2pq = 2 (p x q)
= 2 (1 x 0)
=2x0
=0
Sehingga,
p2 + 2pq + q2 =1
(1 )2 + 0 + (0)2 =1
1 +0+0 =1
1 =1
b. Frekuensi alel wanita TT dan tt
p = TT
q = tt
q2 =2
22
= 0.1
q = √0.1
q = 0.3

p+q =1
p = 1 – 0.3
= 0.7
2pq = 2 (p x q)
= 2 (0.7 x 0.3)
= 2 x 0.21
= 0.4
Sehingga,
p2 + 2pq + q2 =1
(0.7 )2 + 0.4 + (0.3)2 =1
0.5 + 0.4+ 0.1 =1
1 =1

C. Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah mengenai gen yang dipengaruhi oleh
jenis kelamin. Adapun jari tangan probandus yang digunakan baik jari tangan
bagian kanan maupun bagian kiri. Hal ini untuk mengetahui jari tangan yang
lebih panjang, yakni jari telunjuk dan jari manis.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data bahwa
dalam suatu populasi kelas jenis kelamin wanita berjumlah 17 orang
sedangkan jenis kelamin pria hanya berjumlah 2 orang. Data panjang jari
yang diketahui yaitu ; Pada jari tangan bagian kanan khususnya bagian
telunjuk diperoleh sebanyak 5 orang sedangkan jari tangan bagian manis
diperoleh sebanyak 14 orang. Berbeda dengan jari tangan bagian kiri
khususnya bagian telunjuk diperoleh sebanyak 6 orang sedangkan jari tangan
bagian manis diperoleh sebanyak 13 orang. Selain itu, diketahui pula pada
jenis kelamin wanita lebih banyak memiliki jari manis yang panjang
dibandingkan dengan jari telunjuk. Hal tersebut sama halnya dengan jenis
kelamin laki-laki.
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa panjang dari jari manis lebih
dominan dibandingkan dengan jari telunjuk. Hal tersebut diketahui
dipengaruhi oleh adanya gen yang dapat mempengaruhi jenis kelamin.
Adapun dari data yang diperoleh pada praktikum ini sesuai dengan teori
menurut Purwaningsih (2016:2) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
ukuran dari jari adalah hormon seks prenatal yaitu testosteron dan estrogen.
Hormon ini akan mempengaruhi kerja dua buah gen yaitu HOAX dan HOXD
yang berperan dalam mengendalikan panjang jari seseorang. Kadar
testosteron atau androgen yang rendah, estrogen prenatal tingi biasanya akan
menyebabkan jari telunjuk yang lebih panjang daripada jari manis atau
sebaliknya kadar testosteron atau androgen yang tinggi dan estrogen prenatal
rendah, menyebabkan jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis.
Pada perhitungan frekuensi alel dominan dari tangan kanan pada
panjang jari manis dari pria lebih besar yakni 1 dibandingkan wanita sebesar
0.5. Lain halnya dengan frekuensi alel resesif pada pria lebih kecil yakni
sebesar 0 dibandingkan dengan wanita sebesar 0.5. Sedangkan untuk
frekuensi alel intermediet pada pria juga lebih kecil yakni 0 dibandingkan
dengan wanita sebesar 0.5. Demikian pula frekuensi alel dominan, resesif dan
intermediet pada jari kiri. Data tersebut dikatakan sesuai dengan teori
menurut Purwaningsih (2016:2) bahwa panjang jari kedua atau telunjuk (2D)
dan jari keempat atau jari manis (4D) untuk sebagian besar laki-laki ternyata
lebih kecil daripada perempuan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu :
1. Panjang jari telunjuk seseorang benar-benar dipengaruhi oleh jenis
kelamin. Hal ini diketahui pada data diperoleh dari jari tangan bagian
kanan maupun kiri yakni jenis kelamin wanita lebih banyak memiliki jari
manis yang panjang dibandingkan dengan jari telunjuk. Hal tersebut sama
halnya dengan jenis kelamin laki-laki. Sedangkan pada jari tangan bagian
kiri pun tidak begitu jauh perbedaannya bahwa jari manislah yang lebih
dominan panjang dibandingkan dengan panjang jari telunjuk
2. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa data genotif
diri sendiri yang diperoleh yaitu jari telunjuk di telapak tangan kanan
maupun kiri yang lebih panjang dibandingkan dengan jari manis
3. Frekuensi alel berdasarkan Hukum Hardy-Weinberg sudah sesuai dengan
data yang diperoleh dimana semua frekuensi dari masing-masing sifat
mendekati atau sama dengan 1 yang menandakan bahwa data yang
diperoleh akurat dan pernyataan fenotif dari sifat yang diselidiki bisa
dikatakan sempurna
B. Saran
Adapun saran setelah melakukan praktikum yaitu :
1. Sebaiknya praktikan mengetahui tata tertib dilaboratorium serta
memahami alat dan bahan yang akan digunakan saat praktikum
2. Sebaiknya asisten laboratorium tetap berada pada di meja praktikum
untuk membimbing praktikan, agar dapat meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang akan terjadi
3. Sebaiknya laboratorium menyediakan secara lengkap alat yang akan
digunakan saat praktikum, agar praktikum dapat berjalan dengan lancar
serta praktikan dapat lebih mudah mengambil data
DAFTAR PUSTAKA

Arumingtyas, Estri Laras. 2016. Genetika Mendel Prinsip Dasar dan Pemahaman
Ilmu Genetika. Malang: UB Press

Brookes, Martin. 2015. Bengkel Ilmu Genetika. Jakarta: Erlangga

James, J., Baker, C., & Swain, H. 2010. Prinsip-Prinsip Sains Untuk
Keperawatan. Jakarta: Erlangga

Khioiriyah, Yustin Nur. 2014. Karakter Genetik Populasi Bedeng 61B Desa
Wonokarto Kabupaten Lampung Timur Pasca Program Kolonisasi
Pemerintah Belanda. Jurnal Ilmu Biologi. Vol. 2 No. 2. ISSN: 2302-1616

Purwaningsih, Endang. 2016. Insidensi Panjang Jari Telunjuk Terhadap Jari


Manis (Rasio 2D:4D) pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI Angkatan 2013-2014. Jurnal Kedokteran YARSI. Vol. 24 No. 1.
ISSN: 4590-2165

Anda mungkin juga menyukai