Anda di halaman 1dari 24

Matrissya Hermita

...COGNITIVE SCIENCE !
PERKEMBANGAN COGNITIVE...!
Jean Piaget
Knowledge

§  proses à hubungan antara orang yang


mengetahui dengan objek yang
diketahuinya
§  Dibangun secara aktif dengan memilih
dan menginterpretasikan informasi dari
lingkungan
§  kecenderungan berprasangka di mana
pengalaman dipilah melalui pemahaman
terkini dan sejalan dengan
perkembangan kognisi à dinamis
§  skema (schemes) à proses adaptasi dengan
lingkungan dikendalikan oleh organisasi mental à
perilaku

§  Hipotesa Piaget:


Bayi lahir dengan skema awal yang disebut dengan
refleks à membentuk skema à Pola interaksi tertentu.

§  Menurut Piaget, cara terbaik untuk memahami sifat


dasar pikiran orang dewasa adalah dengan
mempelajari aktivitas mental dari peristiwa kelahiran,
mengamati bagaimana perkembangannya dan
perubahan-perubahan dalam adaptasinya dengan
lingkungan
Tiga hal utama dalam teori Piaget:
1.  Structure
A set of cognitive operations for behaving
in certain ways
2.  Function
Organization & adaptation
3.  Content
Behavior / action
Organization
§  Kecenderungan untuk berpikir yang terdiri atas sistem-
sistem yang mana bagiannya digabungkan menjadi
bentuk keseluruhan
•  Integration of knowledge into system à menjadi semakin
akurat karena selalu dihubungkan dengan realita-realita
yang ada à sifatnya logis dan masuk akal

Adaptation
§  Adjustment to new information about the environment
§  Kecenderungan bawaan setiap organisme untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan
§  Interaksi antara individu dengan lingkungan
Adaptasi  
____________   Equilibrium  /  
Asimilasi  dan   Equilibration  
Akomodasi  

Komplementer   Tendency  to  seek  stable  balance    


among  cognitive  elements  

Asimilasi àTaking in new information and incorporating it into existing


cognitive structures
Akomodasi àChanges in a cognitive structure to include new information
Tahapan  Perkembangan  Kognitif  Anak  
1.  Sensory Period
Stadium 1 (lahir – 1 bulan): Modification of Reflexes
Refleks sebagai sejumlah skema tingkah laku seperti menghisap,
meraih atau memegang dan sebagainya
Stadium 2 (1 bulan – 4 bulan): Primary Circulation Reactions
Modifikasi stadium 1 atas dasar pengalaman à koordinasi mata
dan tangan yang tertuju pada diri sendiri seperti bermain-main
dengan jari-jari kakinya sendiri
Stadium 3 (4bulan – 8 bulan): Secondary Circular Reactions
Mengikuti objek dengan mata à fiksasi bila gerakan objek
berhenti
Stadium 4 (8 bulan – 12 bulan): Coordination of Secondary
Schemes
Mencoba memegang objek dengan tangan dan melihat objek
sampai menghilang dari pandangan mata. Mencoba mencari terus
objek di tempat ditemukan meskipun ia melihat kalau objek
tersebut dipindah
Stadium 5 (12 bulan – 18 bulan): Tertiary Circular Reactions
Trial & error yang sifatnya aktif. Mencari objek di tempat terakhir
menghilang.
Stadium 6 (18 bulan – 24 bulan): Invention of New Means
Through Mental Combinations
Permulaan berpikir. Mulai membayangkan sesuatu yang tidak
nampak sebagai sesuatu yang ada.
2. Preoperational Period (2 tahun – 7 tahun)
Semiotic Function à Mulai penguasaan bahasa yang
sistematik. Permainan simbolis. Perilaku imitasi juga mulai
tampak.
Egocentrism à Belum mampu berbagi.
Rigidity of Thought à Bila dikonfrontasikan dengan situasi
multidimensional tetap hanya akan berpusat pada satu
dimensi saja à mengabaikan dimensi-dimensi lain dan
hubungan antar dimensi.
Semilogical Reasoning à Belum mampu berpikir ke arah
kebalikannya.
Limited Social Cognition à Keterbatasan berpikir secara
sosial
3. Concrete Operational Period (7 tahun – 11 tahun)
Conservation
Berhubungan dengan pertanyaan bagaimana anak
memperoleh pengertian bahwa sifat-sifat tertentu suatu objek
akan sama meskipun terjadi transformasi pada objek tersebut
Class-Inclusion atau Classification
Membuat kategorisasi kelas-kelas à percobaan balok beda
bentuk dan warna & percobaan jumlah kucing dan anjing
Relation atau Seriation
Kemampuan untuk merangkai secara bersama-sama suatu
seri elemen menurut beberapa hubungan yang
mendasarinya. Bisa menghubungkan banyak hal atau
dimensi.
4. Formal Operational Period (11 tahun – 15 tahun)
Scientific Method
Berpikir secara teoritis à melakukan analisa terhadap
masalah à strategi penyelesaian
Hypothetical Reasoning
Percobaan kombinasi percampuran warna pada cairan
di gelas à berpikir secara teoritis à matriks dalam
bayangan à perilaku problem solving
1.  Suatu tahap adalah struktur keseluruhan dalam
suatu tahap keseimbangan
2.  Setiap tahap berasal dari tahap sebelumnya,
menggabungkan dan mentransformasikan tahap
tersebut dan bersiap untuk tahap selanjutnya
3.  Tahapan terdiri atas urutan-urutan yang tidak
berbeda
4. Tahapan tersebut bersifat universal
5. Setiap tahapan mencakup coming-into-being and being
Lev  Vygotsky  

§  The  Mozart  of  Psychology  from  


Rusia  
§  kri7k  terhadap  teori  Piaget  
§  Perbedaan  dengan  Piaget:  
   
  P i a g e t   à   p e r k e m b a n g a n  
mempersiapkan  belajar  
 
  Vigotsky   à   belajar   mempersiapkan  
perkembangan  
§  Seorang kontekstualist à perilaku seseorang ada
karena situasi tertentu atau konteks-konteks
keseluruhan yang ada pada saat perilaku terjadi
§  Kenapa harus sesuai konteks?
Karena tidak mungkin seseorang bereaksi atau
berperilaku terlepas dari konteks à pengetahuan
yang ada berasal dari luar atau dari orang lain
§  Yang menjadi konteks:
Mikro à anak – orang tua
Makro à unit di luar orang tua
Ekso à lingkungan sekolah dan kerja
Meso à bangsa dan negara
Interaksionis-­‐Interaksionis  Sosial  
§  Kebutuhan  untuk  berkomunikasi  dengan  
orang  lain  merupakan  suatu  
kecenderungan  alamiah  pada  anak-­‐anak  
§  Peneli7an  Susan  Goldin-­‐Meadow  (1982)  
à  anak-­‐anak  tuli  memiliki  kebutuhan  
berkomunikasi  yang  sangat  kuat  sehingga  
kemudian  mengembangkan  bahasa  
syarat  dari  diri  mereka  sendiri  semenjak  
dini  
§  Awalnya  hanya  gerakan-­‐gerakan  
khusus  sederhana  seperti  tanda-­‐tanda  
untuk  makan  
§  Setelah  4  tahun  à  mengembangkan  
pola  gerak  isyarat  yang  kompleks  
sehingga  paralel  dengan  pola-­‐pola  
kata  pada  anak-­‐anak  yang  tidak  tuli  à  
unik  dan  tidak  meniru  ibunya  
Perkembangan Keterampilan Memperoleh
Informasi  

The Sensory Register

§  Stase  pertama  pemerolehan  informasi  


§  Jika  orang  dewasa  mengingat  hal  lebih  banyak  dari  
anak  itu  karena  orang  dewasa  melakukan  strategi  
khusus  sedangkan  anak  7dak
Perhatian Selektif

§  Anak-­‐anak  kurang  dapat  mengontrol  perha7an  


mereka  à  mudah  kacau  dan  kurang  fleksibel  
dalam  menentukan  mana  informasi  yang  relevan  
dan  7dak
Perhatian terhadap Wajah
§  Ada  kecenderungan  pemberian  makna  yang  
meningkat  pada  bagian  wajah  yang  dilihat  bayi  
seiring  dengan  perkembangan  kogni7f  anak  à  
mulai  dari  bagian  tertentu  saja  kemudian  mata  
(ibu)  memiliki  posisi  yang  lebih  bermakna  (mata  
=  nilai  sosial  pen7ng  dalam  interaksi  sosial)
Short-Term Memory (Working Memory)  

Rehearsal
§  Semakin  tua  usia  anak  maka  ia  akan  semakin  
menunjukkan  primary  effect  (efek  item  urutan  pertama)  
à  anak  yang  lebih  tua  dapat  mengingat  lebih  baik  
dibandingkan  akan  yang  lebih  muda  (eksperimen  daOar  
kata-­‐kata  à  item  awal  diingat  lebih  sering  dibanding  
item  ditengah)  
§  Strategi  mengingat  anak-­‐anak  akan  semakin  membaik  
dan  terorganisir  seiring  dengan  pertambahan  usia
Organisasi
§  Keberadaan  faktor  lain  selain  rehearsal  dalam  
usaha  perkembangan  keterampilan  memori  à  
mengingat  item-­‐item  kata  yang  berhubungan  
lebih  baik  daripada  yang  7dak  berhubungan  
(mulai  memanfaatkan  sifat  kategori  s7muli)
Kognisi “Higher-Order” pada Anak-Anak

Struktur Pengetahuan dan Memori


§  Peneli7an  Mandler  à  tata  bahasa  (grammar)  à  cerita  
memiliki  “suatu  struktur  yang  mendasari  penyusunan  
bahwa  komponen  se0ng,  di  mana  pelaku  utama  dan  
latar  belakang  diperkenalkan  diiku7  oleh  suatu  episode  
yang  memiliki  kerangka  plot  cerita”  à  se7ap  episode  
memiliki  beberapa  jenis  permulaan,  kejadian  di  mana  
pelaku  utama  memberikan  reaksi  
§  Anak-­‐anak  pada  usia  yang  sangat  muda  dapat  
menemukan  skema  cerita  dengan  cukup  baik
Pembentukan Prototipe pada Anak-Anak

Karena  keterbatasan  sistem  gudang  memori  


maka  manusia  menyimpan  segala  konsep  dalam    
bentuk  prototype  (bentuk  dasar)  à  eksperimen    
Ross  (1980)  menjelaskan  bahwa  bayi  sudah    
dapat  membedakan  mainan  antara  mebel  dan    
apel  dengan  perbandingan  “baru”  dan  “lama”
....  to  be  continued  …  

Anda mungkin juga menyukai