Rois Solichin-Fkik PDF
Rois Solichin-Fkik PDF
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
OLEH :
ROIS SOLICHIN
1111101000132
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
Rois Solichin
i
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Skripsi, 6 Desember 2016
ABSTRAK
Sulfur dioksida (SO2) sebagai salah satu zat pencemar udara yang sebagian
besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, dimana pembangkit listrik
dengan bahan bakar batubara memiliki peran terbesar penghasil SO2 yang ada di
dunia. Tujuan penelitian ini untuk memprakirakan besaran risiko gangguan
kesehatan pada penduduk yang bermukim di sekitar industri PT. Pupuk Sriwidjaja
(Pusri) Kota Palembang terhadap pajanan SO2 pada tahun 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis risiko
kesehatan lingkungan, dilakukan selama bulan September sampai Oktober 2016
dengan 297 responden penduduk usia dewasa yang terbagi pada 3 cluster wilayah
yaitu 800 meter, 1050 meter dan 1300 meter dari pusat emisi SO2 yang ada di
dalam area pabrik PT. Pusri Palembang.
Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi SO2 di pemukiman sekitar
industri PT. Pusri Palembang adalah 0,246 mg/m3. Berat badan dengan nilai
median 56,4 kg, rata-rata laju asupan harian adalah 0,60 m3/jam, waktu pajanan
dengan median 24 jam/hari, frekuensi pajanan dengan median 365 hari/tahun, dan
durasi pajanan dengan median 31 tahun. Nilai intake non karsinogenik yang
didapatkan untuk intake SO2 (real time) adalah 0,053 mg/kg/hari. Tingkat risiko
yang didapatkan adalah 0,252 (RQ<1) yang artinya tidak memiliki risiko yang
dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi masyarakat yang bermukim di
sekitar industri PT. Pusri Palembang.
Kesimpulan penelitian ini adalah masyarakat yang bermukim di sekitar area
industri PT. Pusri Palembang tidak berisiko memiliki gangguan kesehatan non
karsinogenik akibat paparan SO2. Walaupun begitu, baik pihak PT. Pusri
Palembang maupun pemerintah Kota Palembang sebagai pemangku kebijakan
dapat melakukan kajian lebih lanjut dan pemantauan rutin terhadap zat-zat
pencemar yang keluar dari aktivitas industri termasuk SO2 agar tidak
membahayakan masyarakat yang tinggal berdekatan langsung dengan area industri
ii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
PUBLIC HEALTH
PROGRAM STUDY SPECIALIZATION OF ENVIRONMENT HEALTH
ABSTRACT
Sulfur dioxide (SO2) as one of the air pollutants is largely formed by the
combustion of fossil fuel, therefore fuel power plants with coal has a big role in
producing SO2 in the world. The purpose of this study is to predict the risk of
health problems occured in residents living around industrial of PT. Pupuk
Sriwidjaja (Pusri) Palembang on exposure of SO2 in 2016.
This research is using a quantitative method analysis about the
environmental health risks, conducted during October 2016, with 297 respondents
age more than 17 years old, divided in three clusters area of 800 meters, 1050
meters and 1300 meters, from the center of SO2 emissions in the plant area of PT.
Pusri Palembang.
The results showed the concentration of SO2 in the settlements around the
industrial area of PT. Pusri Palembang is 0.246 mg/m3. The weight with a median
value of 56.4 kg, average daily intake rate is 0.60 m3/h, the time of exposure to a
median 24 hours/day, frequency of exposure to a median 365 days/year, and
duration of exposure to a median of 31 years. Non-carcinogenic intake value
obtained for the intake SO2 (real time) is 0.053 mg/kg/day. The level of risk
obtained is 0.252 (RQ <1), which means there is no risk that can cause health
problems for people living around industrial area of PT. Pusri Palembang.
The conclusion of this paper is the communities living around industrial
area of PT. Pusri Palembang have no risk in getting non-carcinogenic health
problems due to exposure of SO2. However, both the PT. Pusri Palembang and
Palembang city government as policy maker can do further studies and do routine
monitoring of the contaminants out of the industrial activities including SO2 in
order not to endanger the people who live directly close to the industrial area.
Citation : 73 (1978-2016)
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
OLEH:
ROIS SOLICHIN
1111101000132
Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI
Mengetahui
Penguji I
Penguji II
Penguji III
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
1. Nama Lengkap : Rois Solichin
2. Tempat Tanggal Lahir: Palembang, 2 Mei 1994
3. Alamat Asal : Jl. H.A.Halim Perumahan Dosen
Politeknik Negeri Sriwijaya No. 04 RT. 13
RW. 41 Kelurahan Bukit Lama Kecamatan
Ilir Barat I Kota Palembang
4. Alamat Domisili : Jl. Kertamukti, pisangan raya no. 20 RT.03
RW.09 Kelurahan Cireundeu Kecamatan
Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan
5. Agama : Islam
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. Golongan Darah :A
8. Status : Belum Menikah
9. Program Studi : Kesehatan Masyarakat
10. Nomor Telepon : 085764360644
11. Alamat Email : roizz.08@gmail.com/
roissolichin@yahoo.com
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang atas rahmat dan
Pada penulisan skripsi ini, penulis merasa masih banyak kekurangan baik
teknis maupun materi mengingat akan kemampuan penulis yang belum mencapai
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan bagi
2. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
3. Ibu Fajar Ariyanti, Ph.D selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
dan Ibu Dewi Utami Iriani, SKM, Ph.D selaku Sekretaris Program Studi
4. Ibu Dr.Hj. Ela Laelasari, SKM, M.Kes selaku dosen Pembimbing I dan Ibu
vii
5. Kedua Orang Tua saya yang telah membimbing, senantiasa mendoakan,
kalian berdua mungkin tidak akan pernah terbalas, akan tetapi kami selaku
6. Kepada kedua saudara/i ku Aditya Rachmadi dan Kartika Nur Dilana yang
7. Sahabat karib seperjuangan, satu daerah, satu pintu kosan, satu piring makan
dan satu gelas minum saya Chandra Perdana, Muslim, Sugi, Haidar, Bahtiar
(BTR), Kak Iid, Hatan dan Kak Bayu. Keluarga besar SJD-SS, teman-teman
Jakarta. Semoga kita bisa menjadi ahli kesehatan masyarakat yang bisa
diandalkan didunia nyata nantinya. Ilmu yang dipelajari mendapat berkah dari
Allah swt.
serta pencerahan khususnya bagi penulis, sehingga tujuan yang diharapkan dapat
Penulis
Rois Solichin
viii
DAFTAR ISI
ix
2.1.4.3 Dampak SO2 Terhadap Kesehatan Manusia ........................................... 27
x
4.6.2 Analisis Risiko .............................................................................................. 81
BAB V HASIL .................................................................................................................. 84
5.1 Profil Lokasi Penelitian......................................................................................... 84
5.2 Karakteristik Responden ....................................................................................... 84
5.2.1 Umur .................................................................................................................... 84
5.2.2 Jenis Kelamin ....................................................................................................... 86
5.2.3 Jenis Pekerjaan ..................................................................................................... 87
5.3 Deskriptif Variabel Penelitian .............................................................................. 88
5.3.1 Konsentrasi SO2 ................................................................................................... 90
5.3.2 Berat Badan.......................................................................................................... 92
5.3.3 Laju Asupan ......................................................................................................... 93
5.3.4 Waktu Pajanan ..................................................................................................... 95
5.3.5 Frekuensi Pajanan ................................................................................................ 96
5.3.6 Durasi Pajanan ..................................................................................................... 98
5.3.7 Nilai Intake (Asupan SO2) ................................................................................... 99
5.3.8 Karakteristik Risiko ........................................................................................... 102
BAB VI PEMBAHASAN............................................................................................... 107
6.1 Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 107
6.2 Konsentrasi SO2 di Udara ................................................................................... 107
6.3 Berat Badan......................................................................................................... 111
6.4 Laju Asupan ........................................................................................................ 112
6.5 Waktu Pajanan .................................................................................................... 113
6.6 Frekuensi Pajanan ............................................................................................... 115
6.7 Durasi Pajanan .................................................................................................... 116
6.8 Nilai Intake (Asupan SO2) .................................................................................. 118
6.9 Karakteristik Risiko ............................................................................................ 120
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 124
7.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 124
7.2 Saran ................................................................................................................... 125
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 126
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Laju Inhalasi Kombinasi Laki-Laki dan Perempuan per Kelompok
Umur untuk Durasi Pajanan Jangka Panjang ............................................ 36
Tabel 2.4 Contoh RfC beberapa agen risiko atau spesi kimia jalur inhalasi ............. 50
Tabel 2.5 Keterangan Perhitungan Intake Non Karsinogenik Pada Jalur Inhalasi.... 52
Tabel 5.5 Distribusi Konsentrasi SO2, Berat Badan, Laju Asupan, Waktu Pajanan,
Frekuensi Pajanan, dan Durasi Pajanan Masyarakat di Pemukiman
Sekitar PT.Pusri Palembang Tahun 2016 .................................................. 89
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Konsentrasi SO2 di Pemukiman Sekitar PT. Pusri
Palembang Tahun 2016 ............................................................................. 91
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan tiap Cluster .. 92
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Laju Asupan tiap Cluster . 94
xii
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Asupan Pajanan SO2 ...... 101
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Besar Risiko ................... 103
Tabel 5.16 Prakiraan Besar Risiko 5,10,15,20,15 sampai 30 Tahun yang akan
datang ........................................................................................................ 104
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.3 Ilustrasi logika pengambilan keputusan untuk menentukan tipe studi
mana yang dapat dilakukan dalam mempelajari efek lingkungan
terhadap kesehatan manusia ...................................................................... 46
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Prakiraan Besar Risiko 5,10,15,20,25 sampai 30 tahun yang akan
datang ................................................................................................. 106
xv
DAFTAR ISTILAH
DDT : Dichloro-Dhphenyl-Trichloroethane
Ha : Hektar
xvi
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
PP : Peraturan Pemerintah
PT : Perseroan Terbatas
RI : Republik Indonesia
RQ : Risk Quotient
SF : Slope Factor
UU : Undang-Undang
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari sektor (1) transportasi, terutama mobil dan truk; (2)
pembangkit tenaga listrik yang membakar batubara atau minyak; dan (3)
kilang minyak, pabrik pulp dan kertas. Pada saat ini dunia industri adalah
sumber terbesar penghasil polusi udara yang ada di dunia dan terus
1
2
(Soedomo,2001).
terjadinya krisis moneter dan sempat menurun menjadi 6,1% pada tahun
1997 dan bahkan hingga 13,1% pada tahun 1998. Sedangkan laju
pertumbuhan yang terjadi di industri nonmigas pada tahun 2003 dan 2004
berturut-turut adalah 5,57% dan 7,7%. Pada tahun 2004, laju pertumbuhan
tertinggi tercatat pada industri alat angkut, mesin dan peralatan yaitu
17,7% yang kemudian disusul oleh industri lainnya sebesar 15,1% yang
Tahun 2012 lalu seperti yang data yang dikeluarkan oleh Badan
Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 3 juta orang di dunia tewas
karena terpapar polusi udara luar ruang. Sebanyak 72% kematian akibat
polusi luar ruang disebabkan oleh jantung dan stroke, 14% penyakit paru
obstruktif kronik atau infeksi pernapasan bawah akut dan 14% lainnya
kualitas udara yang buruk menurut WHO dan 87% diantaranya tinggal di
serupa yang diterbitkan WHO pada tahun 2011 lalu yang hasilnya
memburuk.
basis data tahun 2010, menunjukan kontribusi emisi partikel halus dari
partikel halus dan sekitar 75% dari total emisi gas-gas berbahaya terhadap
rumah tangga, komersial, dan lain-lain. Sedangkan, emisi GRK dari sektor
transportasi di perkotaan adalah sekitar 23% dari total emisi GRK dari
Sulfur dioksida (SO2) yang termasuk kedalam gas rumah kaca juga
Pencemaran udara oleh SO2 disebabkan oleh dua komponen gas yang tidak
berwarna, yaitu Sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan
2010).
berbanding lurus dengan konsentrasi SO2 yang juga ikut terus meningkat.
signifikan. Pada tahun 1970, emisi SO2 sekitar 11,25 juta ton dan
meningkat menjadi 20 juta ton SO2 pada tahun 1986 (Hammed and
Dignon, 1992 dalam Dewi, 2007). Indonesia sendiri, jumlah emisi SO2
terus mengalami peningkatan mencapai 797 ribu metrik ton pada tahun
listrik dengan bahan bakar batubara mempunyai pangsa yang paling besar
diantara lainnya yaitu sebesar 42,0% dari total pembangkitan. Pangsa yang
kedua adalah pembangkit listrik yang menggunakan gas alam yaitu sebesar
pembangkit listrik tenaga air (6,9%) dan pembangkit listrik tenaga panas
bumi (3,6%).
yaitu sekitar 900 µg/Nm3 (PP RI no. 41 tahun 1999) juga secara langsung
unsur air pada saat berada di atmosfer yaitu membentuk suatu ikatan Asam
sulfat (H2SO4) atau lebih dikenal sebagai hujan asam yang berdampak
sangat luas mulai dari hal yang bersifat lokal dan sistemik. Paru adalah
iritasi sistem pernapasan. Oleh Karena itu, SO2 dianggap pencemar yang
berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang
sebesar 25% tidak jauh berbeda dengan prevalensi ISPA pada laporan
2007 menjadi 20% pada tahun 2013. Untuk prevalensi ISPA di Kota
Palembang sendiri pada tahun 2014 sebesar 13,8%, sedangkan data yang
seluruh wilayah Indonesia dan yang terbesar se-Asia Tenggara. PT. Pusri
yaitu di pinggiran sungai Musi sebagai salah satu ikon dari kota yang
SO2 dalam bentuk gas yang dihasilkan oleh boiler-boiler dan alat-alat
Palembang. Sama halnya yang disimpulkan oleh Dwirani (2004) baik itu
limbah udara berupa ammonia maupun limbah gas-gas lainnya seperti SO2
dan NO2, apabila limbah ini dibuang langsung ke udara ambien dan
langsung dimanfaatkan oleh manusia untuk bernapas maka hal ini akan
7
Sumsel, 2014) didapatkan hasil rata-rata kadar pencemaran udara oleh gas
1999.
nilai default untuk pola aktivitas (waktu, frekuensi dan lama pajanan),
berat badan dan konsentrasi referensi SO2 sebesar 0,026 mg/m3 dari faktor
sebagai industri yang telah lama berdiri dan beroperasi di Kota Palembang
8
penting baik yang bersifat positif maupun negatif yang akan dihasilkan
yang tinggal di sekitarnya baik itu dari komponen fisik, kimia, biologi,
dampak dari segi lingkungan fisik, biologi, kimia, sosial, ekonomi dan
budaya yang akan timbul dari kegiatan dan/atau suatu usaha. Pedoman
nomor 876 tahun 2001 tentang pedoman teknis analisis dampak kesehatan
lingkungan.
9
daya alam secara efisien (Sucipto dan Asmadi, 2011). Selain itu, tujuan
manusia yang akan ditimbulkan dari kegiatan industri tersebut. Dalam hal
ini ARKL berperan dari segi dampak kesehatan masyarakat dari kegiatan
usaha yang dilakukan Oleh PT. Pussri Palembang. Baik ARKL maupun
bukan hanya terletak pada saat kegiatan atau usaha baru akan didirikan
dilakukan kapan saja yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan dalam hal
ini pada saat kegiatan ini sedang berlangsung maupun penilaian pada saat
tertera dalam studi AMDAL. Maka salah satu cara untuk melaksanakan
kegiatan usaha yang dilaksanakan PT. Pusri Palembang sejauh ini bagi
lainnya seperti anak-anak dan remaja. Pajanan SO2 sendiri lebih banyak
remaja (ATSDR, 1998). Oleh karena itu, maka diperlukanlah suatu analisis
industri PT. Pusri Palembang tahun 2014 menghasilkan tingkat risiko tidak
kardiovaskular.
Palembang.
Pusri Palembang berupa emisi natural berupa ammonia dan debu urea
2. Berapa nilai berat badan masyarakat yang bermukim di sekitar industri PT.
3. Berapa nilai laju asupan pajanan SO2 pada masyarakat yang bermukim di
sekitar industri PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang terhirup udara yang
sekitar industri PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang terhirup udara yang
sekitar industri PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang akibat pajanan SO2 pada
tahun 2016?
2016
2016
mengenai cemaran udara oleh SO2 di udara Kota Palembang akibat dari
buangan limbah udara (gas) pabrik PT. Pusri Palembang serta dapat
dari suatu pajanan agent biologi maupun kimia di masa yang akan datang.
ruang lingkupnya. Informasi dari penelitian ini juga dapat menjadi bahan
emisi SO2 yang selama ini dibuang ke lingkungan luar (udara ambien) dan
dampaknya pada makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu, studi ARKL ini
Sebagai informasi batas baku mutu cemaran udara oleh SO2 yang
yang memungkinkan jika cemaran udara oleh SO2 tersebut melebihi baku
mutu yang telah ada. Ataupun sebagai acuan bagi pemerintah untuk lebih
tingkat pencemaran udara oleh SO2 yang berasal dari asap hasil buangan
pengamatan 1.300 meter dari titik sumber emisi boiler- boiler pabrik yang
yang lebih besar karena mereka memiliki laju inhalasi yang lebih besar,
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Sulfur dioksida adalah gas yang tidak berwarna dengan bau yang
dengan mudah larut dalam air. SO2 di udara berasal dari kegiatan seperti
dalam pembuatan asam sulfat dan pulp sulfit. Hal ini juga digunakan
lain, biosida dan pengawet. (IARC, 1997). SO2 merupakan salah satu
produk logam akhirnya. Oleh Karena itu, SO2 secara rutin diproduksi
18
19
sebagai produk samping dalam industri logam dan sebagian akan terdapat
dari 8 ppm, gas ini berbau tajam dan dapat menyebabkan iritasi pada
manusia.
bau yang menyengat. SO2 sangat mudah larut dalam air. Hal ini tidak
perasa adalah 0,3-1 ppm di udara dan ambang bau adalah 0,5 ppm. Gas
ini bersifat iritan . SO2 merupakan senyawa kimia dengan rumus kimia
reaktif terhadap gas yang lain .Berdasarkan sifat fisika SO2 memiliki titik
didih -100 C, titik lebur -75,50 C, berat jenis relatif (air =1) 1,4.
Kelarutannya dalam air adalah 8,5 dalam 100 ml air pada suhu 250 C.
Gas ini lebih berat dari udara, berat jenis uap relatif di udara 2,25
tingkat 1 sampai 3 ppm (1 ppm setara dengan 2,62 mg/m3). SO2 bersama
dengan pencemar lainnya (CO, CO2, NO2, N2O, TSP, metana, senyawa
20
baik secara kimia maupun fisis dalam jangka waktu relatif lama yaitu
SO2 pada sumber titik pencemar (point source) dapat mencapai 3.000
meter horizontal (Suryani S.,et al, 2010 dalam Purnama 2013). Emisi
Nasstrom dkk., 2000; Stroh dkk., 2005 dalam Turyanti dkk., 2016).
Kelarutan air : Larut dalam air (11,3 g/100 ml pada 680 F [200C])
Sumber: ATSDR,2014
Sulfur dioksida larut dalam air atau uap untuk membentuk asam
vulkanik, dan beberapa sumber alam lainnya. Ini adalah polutan udara
tahan api untuk fumigants gandum cair. Sekitar 300.000 ton digunakan
mengandung sulfur lainnya (40%); untuk pemutih pulp kayu dan kertas
(20%); proses, hama, dan pemutih makanan (16%); untuk limbah dan
pengolahan air (10%); dalam logam dan bijih pemurnian (6%); dan
dilepaskan dari metabisulfit kimia pengawet dengan adanya air dan asam.
(ATSDR, 2014).
industri seperti yang terjadi di beberapa negara Eropa Barat dan Amerika,
dari alam yang berasal dari letusan gunung berapi, SO2 juga dapat
dilepaskan dari sulfit. Hal ini dapat ditemukan dalam pasokan makanan
seperti kentang kering, acar bawang, adonan pizza, selai, jeli, sirup maple.
Kaleng dan salad buah botol dapat memiliki sulfit di dalamnya untuk
23
makanan sulfit sebagai pengawet terdapat dalam berbagai produk. Hal ini
penting untuk membaca tulisan kecil pada label produk. Bir dan minuman
manusia yang memiliki alergi terhadap SO2 ini diharapkan sadar akan hal
pengasaman.
24
mana kontribusi zat alkali air kecil. Perairan asam telah terlihat
H2SO4 dan garam netral dari SO2 dibawa pada saat hujan atau
tercuci dari tanah yang asam alami dan sudah rendah dalam dua
nutrisi ini.
jelas untuk potensi rendah ini adalah bahwa SO2 dihirup hampir
orang jika terus terpapar dari polutan udara yang satu ini. (Nriagu,
1978)
Tabel 2.2
Dampak Paparan SO2 terhadap Kesehatan Manusia
Sulfur dioksida larut dalam air pada kulit, mata, dan membran
hati terhadap sulfat dan diekskresikan dalam urin. Ion bisulfit diproduksi
30
ketika SO2 bereaksi dengan air cenderung menjadi inisiator utama sulfur
a. Pernapasan
dan rasa sesak napas. Refleks laring kejang dan edema dapat
juga dapat terjadi pada hingga 80% dari individu yang terkena. Ini
berulang-ulang.
disebabkan asma.
31
daripada orang dewasa karena diameter yang relatif lebih kecil dari
dan mengiritasi saluran pernapasan bagian atas. Gas SO2 dapat pula
Jika sampai pada jaringan paru, maka fungsi sel makrofag juga
b. Kulit
lendir. Kontak kulit dengan kompresi gas atau SO2 cair dapat
c. Penglihatan
efek iritasi dari uap belerang dioksida atau gas terkompresi dan dari
d. Gastrointestinal
sebelumnya.
lebih serius bagi anak-anak karena potensi masa hidup mereka lebih lama.
a. Karsinogenik
manusia.
dioksida. Kebanyakan pajanan yang disebabkan oleh polusi udara, dan ini
peningkatan resistensi saluran napas pada 5 ppm, bersin dan batuk pada 10
sampai 100 ppm dapat ditoleransi selama lebih dari 30 sampai 60 menit,
obstruksi jalan napas. SO2 lebih berat daripada udara; dengan demikian,
paparan di ventilasi yang buruk, tertutup, atau daerah dataran rendah dapat
Anak-anak bisa terpapar pada tingkat yang sama dari polutan SO2
dosis yang lebih besar karena mereka memiliki luas permukaan paru-paru
yang lebih besar, rasio berat badan dan peningkatan volume/menit (EPA,
2011). Seperti yang dilansir pula dari ATSDR (1998) Pajanan SO2 sendiri
lebih banyak berdampak pada orang dewasa (susah bernafas hingga rasa
tidak lebih rentan kepeada efek menghirup SO2 dibanding kesehatan orang
dewasa.
dimana Layton menggunakan tiga (3) cara pendekatan untuk menilai laju
umur dewasa laki-laki sebesar 10-19 m3/hari dan 8-12 m3/hari untuk
dewasa perempuan. Untuk pendekatan kedua (2) dan ketiga (3) masing-
dewasa laki-laki dan 11-15 m3/hari untuk dewasa perempuan serta 13-17
lebih besar yaitu 22,8 m3/hari untuk laki-laki dan 21,1 m3/hari untuk
inhalasinya.
36
Tabel 2.3
≥ 81 tahun 12,2
ini berfokus pada paparan polusi udara, contoh pertama melihat pada
pajanan SO2. Dalam contoh ini, paparan inhalasi mengacu antara polutan
37
udara dan di permukaan tubuh manusia. Rute paparan inhalasi; agen (juga
stressor) yang tertarik adalah SO2; target adalah seorang laki-laki; media
titik di atas pintu masuk ke mulut dan hidung. Secara teoritis, konsentrasi
udara yang tersedia untuk inhalasi pada periode paparan yang tertarik.
pada permukaan kulit dianggap terkena jika massa kimia hadir dalam
melalui kontak kulit dengan kimia dalam media yang berbeda. Gambar 2.1
contohnya pestisida DDT Astra Honda Motor sebagai (agen atau stressor)
yang dilakukan media udara, air, dan tanah. Beberapa poin yang terkena
Paparan sesaat pada titik-titik pada permukaan paparan pada Gambar 2.1
bervariasi secara spasial karena media yang berbeda berada dalam kontak
Gambar 2.1 Paparan Dermal pada Berbagai Media (Zartarian, 1996 dalam IPCS
2004)
iritasi pada selaput lendir. Kontak langsung dengan kompresi gas atau SO2
cair dapat menghasilkan kerusakan kornea yang parah dan luka radang
dingin (frostbite) pada kulit. Namun, tidak ada data yang lengkap
2.1.5.3 Ingesti
Menelan SO2 sangat dimungkinkan karena SO2 merupakan gas
yang terdapat pada suhu kamar. SO2 digunakan dalam jumlah kecil sebagai
makanan atau minum anggur yang diawetkan dengan SO2 atau bahan
Alamiah
Dampak Kesehatan :
(Gunung Berapi, Manusia
Batuan yang Terpapar SO2: Saluran Pernafasan
mengandung sulfur, Dosis Bronkospasme
pembusukan bahan Inhalasi yang
Edema Paru
organic oleh mikroba (Pernapasan) diterima
Ingesti Sakit Tenggorokan
dan reduksi sulfat tubuh
(Mulut) manusia Mengi
secara biologis) Sesak Napas
Antropogenik Obstruksi Jalan
(Transportasi, Napas
Target Organ :
industri, pembangkit Mual-mual
tenaga listrik yang Paru-paru
menggunakan Tenggorokan
batubara) Saluran
Pencernaan
(Lambung)
hasil yang merugikan. Mengingat efek yang berbeda pada eksposur yang
durasi paparan, dasar untuk penilaian, dan identifikasi sub kelompok yang
dasar untuk pilihan yang akan dipilih pada tahap manajemen risiko
selalu muncul dari data jarang atau tidak memadai paparan, kurangnya
individu.
adalah komponen dari penelitian yang mendasari. Hal ini berbeda dari
lingkungan interaksi atau efek modifikasi dapat dinilai, dan juga dalam
Besmanto dkk )
Ciri ARKL dimana pajanan agen risiko yang diterima setiap individu
karakteristik antropometri (seperti berat badan dan laju inhalasi atau pola
konsumsi ) dan pola aktivitas waktu kontak dengan risk agent dan risiko
kesehatan oleh pajanan setiap risk agent dibedakan atas efek karsinogenik
menaksir risiko yang telah, sedang dan akan terjadi, besaran risiko pada
itu bisa difahami jika masih banyak salah persepsi dan pemertukaran EKL
1. Dalam ARKL, pajanan risk agent yang diterima setiap individu dinyatakan
berat badan dan laju inhalasi atau pola konsumsi) dan pola aktivitas
3. Dalam ARKL, risiko kesehatan oleh pajanan setiap risk agent dibedakan
yang berbeda. Dalam EKL, teknik analisis efek kanker dan nonkanker
dengan berbagai pernyataan risiko (seperti odd ratio, relative risk atau
risiko yang telah, sedang dan akan terjadi. Efek tersebut, yang dinyatakan
45
komunikasi risiko bukan bagian integral studi EKL dan jika ada, hanya
Bagan 2.3 Ilustrasi logika pengambilan keputusan untuk menentukan tipe studi
mana yang dapat dilakukan dalam mempelajari efek lingkungan terhadap
kesehatan manusia (ATSDR, 1996 dalam Rahman, 2007)
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya tadi, analisis risiko
Bagan 2.4 Ruang lingkup langkah-langkah analisis risiko. Penilaian risiko hanya
pada bagian di dalam kotak garis putus-putus. (Louvar-Louvar 1998 hal.5 dalam
Rahman 2007)
analisis dosis- respons yaitu mencari nilai RfD (Reference Dose untuk
dan/atau CSF (Cancer Slope Factor) dari agen risiko yang menjadi fokus
ARKL, serta memahami efek apa saja yang mungkin ditimbulkan oleh
agen risiko tersebut pada tubuh manusia. Analisis dosis respon ini tidak
dengan merujuk pada literatur yang tersedia. Langkah analisis dosis respon
tubuh.
slope factor (SF) dari agen risiko tersebut. Di dalam laporan kajian
ARKL sebagai cara/ metode kajian, analisis dosis – respon perlu dibahas
Uraian tentang dosis referensi (RfD), konsentrasi referensi (RfC), dan slope
RfC adalah nilai yang dijadikan referensi untuk nilai yang aman
karsinogenik.
percobaan ke manusia.
c. Untuk mengetahui RfC, RfD, dan SF suatu agen risiko dapat dilihat
situs www.epa.gov/iris.
d. Jika tidak ada RfD, RfC, dan SF maka nilai dapat diturunkan dari
Level), MRL (Minimum Risk Level), baku mutu udara ambien pada
per kilogram (kg) berat badan per hari, disingkat mg/kg/hari. Dalam
per meter kubik (m3) udara, disingkat mg/m3. Konsentrasi referensi ini
Tabel 2.4
Contoh RfC beberapa agen risiko atau spesi kimia jalur inhalasi
risiko pada media lingkungan yang dilakukan sendiri) atau data sekunder
yang logis atau menggunakan nilai default yang tersedia. Data yang
6. Berat badan
Keterangan :
Tabel 2.5
Keterangan Perhitungan Intake Non Karsinogenik Pada Jalur Inhalasi
lingkungan
kerja : 8 jam/hari
- Pajanan pada
sekolah dasar :
6 jam/hari
tahun (lifetime)
ataupun secara
realtime
Sama halnya dengan nilai laju inhalasi (asupan), untuk nilai durasi
Keterangan :
merugikan kesehatan
efek kesehatan
sehingga asupan lebih kecil atau sama dengan dosis referensi toksisitasnya.
Pada dasarnya hanya ada dua cara menyamakan intake dengan RfC, yaitu
diubah-ubah nilainya.
Dengan keterangan :
C = Konsentrasi SO2
tavg = Periode waktu rata-rata (30 tahun x 365 hari/tahun untuk zat
nonkarsinogenik)
Peningkatan zat
pencemar SO2 di
udara
Identifikasi Bahaya
Pola Aktivitas
Waktu Pajanan
Frekuensi Pajanan
Penelitian RfC Durasi Pajanan
Epidemiologi Periode Waktu
atau hewan Rata-rata Harian
Karakterisasi Risiko
(RQ)
RQ > 1 RQ ≤ 1
Manajemen Risiko
pada titik mana atau simpul mana kita bisa melakukan pencegahan. Tanpa
antropometri dan pola aktivitas dapat diperoleh dari hasil survey, hasil
Sumber: IPCS (2004),(Rahman (2007), (Achmadi,2012) dan Pedoman ARKL Kemenkes (2012), ATSDR(2014)
61
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
jalur inhalasi lalu masuk ke dalam tubuh manusia tersebut. Intake (Asupan
mempengaruhi konsentrasi SO2 ini tidak diukur dalam penelitian kali ini.
Yang termasuk variabel antropometri adalah laju asupan dan berat badan.
tingkat risiko kesehatan (RQ) lebih besar dari satu, maka perlu dilakukan
62
63
Karakteristik Individu
Berat Badan
Laju Asupan
Pola Aktivitas
Frekuensi Pajanan
Besar Risiko
Durasi Pajanan Intake (Asupan (RQ) SO2 dalam
Waktu Pajanan SO2) udara ambien
Konsentrasi SO2 yang
terpajan oleh masyarakat
yang bermukim di sekitar
industri PT. Pusri
Palembang
3 Laju Asupan Volume udara yang dihirup per Memasukkan nilai Rumus
m3/jam Rasio
(R) jam berat badan ke dalam perhitungan laju
64
regresi laju asupan asupan
(Rahman, 2005)
lokasi penelitian
SO2 ( SO2 yang memiliki efek non konsentrasi, laju mg/kg/hari Rasio
Rumus
kanker (tidak menyebabkan asupan, berat badan,
perhitungan
65
kanker) pada sebuah media waktu pajanan, Intake (Asupan)
2012).
Risiko (RQ) dalam angka tanpa satuan yang karakterisasi risiko Rumus tidak
66
risiko terhadap organisme, kesehatan
(Kemenkes, 2012).
67
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
ARKL sebagai dampak pajanan SO2 di udara pada penduduk yang bermukim
industri PT. Pusri Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016.
Langkah studi ARKL (Rahman, 2008) antara lain identifikasi bahaya, analisis
dengan radius 1.300 meter yang peneliti tentukan yaitu dengan asumsi dari
sumber cerobong emisi gas PT. Pusri Palembang (Packed Boiler) yang terdiri
68
69
Keterangan :
meter yang terpajan SO2 pada saat dan sebelum penelitian ini
berlangsung.
4.4.2 Sampel
1. Manusia
lokasi penelitian dengan radius 1.300 meter dari pusat industri PT.
Pusri Palembang
2. Lingkungan (Udara)
gas buang PT. Pusri Palembang yaitu 800 meter, 1.050 meter, 1.300
1050-1300 meter
Keterangan :
Keterangan:
n : Besar Sampel
N : Besar Populasi
: 1,96
σ : 0,6
d : 0,1
Deff :2
73
x2
diketahui, yaitu:
Proporsi =
Tangga Takat)
sebagai sampel cadangan, sehingga total sampel yang diambil sebesar 297
2000). Jumlah penduduk di lokasi penelitian ini adalah 5165 jiwa dan
arah angin dominan dimana arah angin dominan dapat berasal dari data
Keterangan :
Palembang, 2016) :
SO2
76
udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal (250C, 760 mmHg) dengan
Keterangan :
(mmHg)
Keterangan :
A = Jumlah SO2 dari contoh uji dengan melihat kurva kalibrasi (µg)
b) Konsentrasi SO2 dalam contoh uji untuk pengambilan contoh uji selama
a = Jumlah SO2 dari contoh uji dengan melihat kurva kalibrasi (µg)
50= Jumlah total larutan penjerap yang dipakai untuk pengambilan contoh
uji 24 jam
(SNI 19-7119.7-2005)
pada panduan cara uji kadar SO2 dengan metoda pararosanilin menggunakan
akan didapatkan hasil berupa nilai konsentrasi SO2 untuk setiap titik lokasi
pengambilan polutan udara SO2 yang dijadikan sampel penelitian. (SNI 19-
7119.7.2005)
pengumpulan data yang berupa data primer dan data sekunder yaitu sebagai
berikut
79
1. Data Primer
penelitian yang terdiri dari konsentrasi SO2, laju asupan, durasi pajanan,
2. Data Sekunder
terisi, konsisten, relevan dan dapat dibaca dengan baik. Kegiatan ini
kode oleh peneliti secara manual yakni mengubah data berbentuk kalimat
80
atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Kegiatan coding ini dilakukan
Data yang sudah diberi kode (huruf atau angka) sebelumnya tadi
variabelnya.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi dua (2), yaitu
persamaan berikut:
risiko (RQ) diatas dan akan didapatkan hasil perhitungan berupa nilai
besar risiko (RQ) > 1 ataupun RQ <1. Jika besar risiko (RQ) > 1 maka
jika didapatkan nilai besar risiko (RQ) < 1 maka polutan udara yang
Palembang.
Dengan keterangan :
C = Konsentrasi SO2
tavg = Periode waktu rata-rata (30 tahun x 365 hari/tahun untuk zat
nonkarsinogenik)
RQ = Risk Qoutient
BAB V
HASIL
PT. Pusri Palembang yang masuk ke dalam radius 800 meter (cluster
1), 1050 meter (cluster 2), dan 1300 meter (cluster 3) dari titik emisi
Daerah penelitian ini memiliki luas wilayah 1,33 km2 dengan batas-
5.2.1 Umur
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov data karakteristik
umur berdistribusi tidak normal, maka digunakan adalah nilai
median umur yaitu 42 tahun. Umur tertua responden adalah 78
85
Tabel 5.1
Distribusi Usia Masyarakat Dewasa di Pemukiman Sekitar
Kawasan PT.Pusri Palembang Tahun 2016
Tabel 5.2
Gambaran Umur Responden di Pemukiman Sekitar Kawasan
PT.Pusri Palembang Tahun 2016
Cluster
Kelompok
1 2 3
Umur (Tahun)
n % n % n %
≥ 42 26 61,9 50 50 79 51
< 42 16 38,1 50 50 76 49
Total 42 100 100 100 155 100
Tabel 5.3
Distribusi Jenis Kelamin Masyarakat Dewasa di Pemukiman
Sekitar PT.Pusri Palembang Tahun 2016
Jenis kelamin Cluster
1 2 3
n % n % n %
Laki-laki 21 50 33 33 37 23,9
Perempuan 21 50 67 67 118 76,1
Total 42 100 100 100 155 100
Tabel 5.4
Distribusi Jenis Pekerjaan Masyarakat Dewasa di Pemukiman
Sekitar PT. Pusri Palembang Tahun 2016
Cluster
Jenis pekerjaan 1 2 3
n % n % n %
Buruh/Pekerja lepas 5 11,9 14 14 11 7,2
Wiraswasta/Pedagang 9 21,4 22 22 25 16,1
Guru/Dosen 2 4,8 - - 1 0,6
IRT 14 33,3 53 53 96 62
Pelajar 2 4,8 2 2 1 0,6
Pengangguran 1 2,4 1 1 3 1,9
Pensiunan - - 1 1 3 1,9
Pegawai Swasta 9 21,4 7 7 15 9,7
Total 42 100 100 100 155 100
88
pajanan SO2 yang dikeluarkan dari menara cerobong pabrik PT. Pusri
Tabel 5.5
Distribusi Konsentrasi SO2, Berat Badan, Laju Asupan, Waktu
Pajanan, Frekuensi Pajanan, dan Durasi Pajanan Masyarakat di
Pemukiman Sekitar PT.Pusri Palembang Tahun 2016
Terkecil-
Variabel Mean Median SD
Terbesar
Konsentrasi SO2 0,245-
0,248 0,246 0,0043
(mg/m3) 0,254
Berat Badan (Kg) 57,6 56,4 11 27,9-100,5
Laju Asupan (m3/hari) 0,60 0,60 0,04 0,43-0,73
Waktu Pajanan
21 24 3,88 8-24
(jam/hari)
Frekuensi Pajanan
356 365 23,4 189-365
(hari/tahun)
Durasi Pajanan
31,3 31 17,7 2-75
(tahun)
sebesar 0,04; laju asupan terendah sebesar 0,43 m3/hari dan tertinggi
yang tertinggi sebesar 100,5 kg. Variabel waktu pajanan memiliki nilai
lokasi pengukuran yaitu pada jarak 800 meter (cluster 1), 1050
meter (cluster 2), dan 1300 meter (cluster 3) dari sumber emisi
lokasi penelitian.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Konsentrasi SO2 di Pemukiman Sekitar PT.
Pusri Palembang Tahun 2016
Cluster
Konsentrasi
1 2 3
SO2 (mg/m3)
n % n % n %
≥ 0,246 42 100 61 61 91 58,7
< 0,246 0 0 39 39 64 41,3
Total 42 100 100 100 155 100
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan tiap
Cluster
Cluster
Berat
1 2 3
Badan
n % n % n %
≥ 56,4 20 47,6 45 45 84 54,2
< 56,4 22 52,4 55 55 71 45,8
Total 42 100 100 100 155 100
sebesar 49,8%.
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Laju Asupan tiap
Cluster
Laju Cluster
Asupan 1 2 3
(m3/jam) n % n % n %
≥ 0,60 21 50 49 49 90 61,3
< 0,60 21 50 51 51 65 38,7
Total 42 100 100 100 155 100
Rata-rata 0,60 m3/hari 0,60 m3/hari 0,60 m3/hari
5.9 berikut.
Tabel 5.9
Cluster
Waktu Pajanan
1 2 3
(jam/hari)
n % n % n %
24 11 26,2 49 49 101 65,2
< 24 31 73,8 51 51 54 34,8
Total 42 100 100 100 155 100
orang (65,2%).
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Frekuensi Pajanan
tiap Cluster
Frekuensi Cluster
Pajanan 1 2 3
(hari/tahun) n % n % n %
365 31 73,8 71 71 107 69
< 365 11 26,2 29 29 48 31
Total 42 100 100 100 155 100
orang (69%).
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Durasi Pajanan
tiap Cluster
Cluster
Durasi Pajanan
1 2 3
(tahun)
n % n % n %
≥ 31 19 45,2 50 50 81 52,3
< 31 23 54,8 50 50 74 47,7
Total 42 100 100 100 155 100
Keterangan :
I : Asupan
R : Laju asupan
tE : Waktu paparan
fE : Frekuensi paparan
Dt : Durasi paparan
Wb : Berat badan
I = 0,065 mg/kg/hari
Tabel 5.12
Distribusi Menurut Asupan Pajanan SO2
Terkecil-
Variabel Mean Median SD
Terbesar
Asupan Pajanan 0,02-
0,058 0,053 0,038
SO2 (mg/kg/hari) 0,229
Tabel 5.13
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Asupan Pajanan SO2
Asupan Cluster
Pajanan SO2 1 2 3
(mg/kg/hari) n % n % n %
≥ 0,052 16 38,1 50 50 84 54,2
< 0,052 26 61,9 50 50 71 45,8
Total 42 100 100 100 155 100
berbanding 49,5%.
nilai asupan (intake) dengan nilai dosis acuan (RfC) yang dikenal
perhitungan RQ :
RQ = 0,05
Tabel 5.14
Distribusi Menurut Karakteristik Risiko
Terkecil-
Variabel Mean Median SD
Terbesar
Karakteristik 0,011-
0,274 0,252 0,181
Risiko (RQ) 0,972
Tabel 5.15
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Besar
Risiko
Besar Cluster
Risiko 1 2 3
(RQ) n % n % n %
≥1 0 0 0 0 0 0
<1 42 100 100 100 155 100
Total 42 100 100 100 155 100
untuk waktu saat ini (real time) tidak ada responden yang
Tabel 5.16
Prakiraan Besar Risiko 5, 10,15,20,15 Sampai 30 tahun
yang akan datang
Besar Cluster
Prakiraan Risiko 1 2 3
(RQ) n % n % n %
5 Tahun ≥1 0 0 1 0 0 0
<1 42 100 99 99 155 100
10 Tahun ≥1 0 0 2 2 1 0,7
<1 42 42 98 98 154 99,3
15 Tahun ≥1 1 2,4 2 2 1 0,7
<1 41 97,6 98 98 154 99,3
20 Tahun ≥1 1 2,4 2 2 1 0,7
<1 41 97,6 98 98 154 99,3
25 Tahun ≥1 2 95,2 2 2 2 1,3
<1 40 4,8 98 98 153 98,7
30 Tahun ≥1 3 7,2 3 3 3 1,9
<1 39 92,8 97 97 152 98,1
BAB VI
PEMBAHASAN
konsentrasi SO2.
Walaupun begitu, terdapat sumber alami dari SO2 antara lain dari
tingkat tinggi secara umum menjadi sumber utama emisi SO2 di dunia
yang berasal dari kegiatan manusia, yang diikuti oleh boiler industri
yang masuk dalam kawasan cemaran limbah gas dari PT. Pusri
Palembang yaitu dalam radius 1300 meter dari sumber emisi. Sebaran
cluster 3 tidak ada yang melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh
jam.
(2005) di 9 kota besar dengan nilai rata-rata SO2 nya sebesar 0,033
SO2 pada hari kerja sebesar 0,037 mg/m3 dan pada hari libur sebesar
0,0352 mg/m3.
bersumber dari sumber garis (jalan raya) dan sumber area (terminal
pencemar SO2 itu sendiri berasal dari sumber titik yaitu cerobong
ini berlangsung. Kondisi ini bisa saja terjadi apabila PT. Pusri
dan boiler beroperasi secara bersamaan tanpa henti. Hal ini diperkuat
polutan pencemar udara seperti SO2 . Menjaga kondisi hutan dalam hal
yang sangat mempengaruhi besar dosis aktual suatu risk agent yang
kecil dosis internal yang diterima. Berat badan berimplikasi pada nilai
Pada cluster 1 nilai median berat badan adalah 55,6 kg, pada cluster 2
berat badan adalah 57,1 kg, dan pada cluster 3 nilai median berat
Nukman, dkk (2005), berat badan pada 1378 responden pada 9 kota
ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Hafiyah serta Novirsa dan
normal Asia.
dengan nilai berat badan, sehingga semakin besar nilai berat badan
Rahman, dkk (2008) yang menghasilkan nilai laju asupan sebesar 0,6
default EPA yaitu 0,83 m3/jam. Perbedaan ini disebabkan nilai default
semakin besar laju asupan responden itu sendiri. Sesuai dengan teori
sekolah, dan ke pasar. Oleh karena itu sebagian besar waktu yang
besar pula peluang responden memiliki besar risiko yang tidak aman,
dapat diterima. Hal itu pun berlaku untuk kesemua zat pencemar udara
penuh dan juga banyak responden merupakan orang asli dari lokasi
116
penelitian sehingga pada saat hari raya keagamaan atau hari libur
lokasi penelitian. Pada peneilitian ini durasi paparan yang diteliti yaitu
Pada cluster 1 nilai durasi pajanan selama 31,9 tahun, pada cluster 2
menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda, hal ini pula disebabkan
117
sudah terpapar SO2 sejak mereka lahir hingga saat penelitian ini
tahun, nilai durasi pajanan pada penelitian ini lebih lama yaitu 31
menyatakan pada durasi lebih dari 27,5 tahun atau 63,7% responden
SO2. Jika merujuk pada hasil penelitian ini maka responden pada
risiko dilaksanakan.
118
badan dan periode waktu rata-rata, yaitu semakin besar berat badan
cluster 3 akan tetapi jika dilihat nilai asupan yang terbesar berada pada
cluster 3.
119
dilakukan oleh Sukadi (2014) dan Junaidi (2007) nilai asupan pajanan
dan sumber utama polutan SO2 berasal yaitu dari kendaraan bermotor
pajanan SO2 tersebut, namun hal tersebut juga sangat bergantung pada
nilai referensi (RfC) polutan seperti pada penelitian ini adalah SO2
dengan nilai RfC-nya adalah 0,21 mg/m3. Jika nilai asupan pajanan
SO2 masih dibawah nilai referensi maka responden masih aman dalam
sebaliknya jika nilai asupan pajanan SO2 lebih tinggi atau sama
Jika intake dari risk agent terjadi maka pengaruh dari risk
dengan SO2 berasal dari pembakaran fosil yang satu sama lain saling
dalam radius 1.300 meter dari pusat emisi gas buang pabrik.
pula risiko kesehatannya. Nilai dosis referensi (RfC) untuk SO2 adalah
121
yang dipakai pada penelitian ini berbeda dengan nilai yang digunakan
lebih besar dengan tingkat risiko pada penelitian ini yaitu sebesar
0,252 mg/kg/hari. Akan tetapi tingkat risiko penelitian ini tidak lebih
Sukadi (2014) dan Batubara (2014) tidak lebih tinggi tingkat risikonya
penduduk.
terdapat 1 orang responden yang memiliki nilai besar risiko lebih dari
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Nilai konsentrasi SO2 pada udara ambien di pemukiman sekitar
PT. Pusri Palembang 2016 sebesar 0,246 mg/m3. Dari semua hasil
pengukuran SO2 dalam penelitian ini tidak ada yang melewati baku
PT. Pusri Palembang 2016 memiliki nilai median sebesar 56,4 kg.
mg/kg/hari.
125
7.2 Saran
1. Diperlukan pengukuran konsentrasi SO2 secara rutin di
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia, Ayu. 2012. Tingkat Risiko Kesehatan Oleh Pajanan debu, SO2 dan
NO2 di Sepanjang Jalan Chairil Anwar Hingga Perempatan Bulak Kapal
Bekasi. Skripsi Universitas Indonesia
Badan Pusat Statistik Kota Palembang. 2012. Keadaan Geografi dan Iklim.
. 2012. Master File Data Kota Palembang
127
Batubara, Jenny R. 2014. Tingkat Risiko Kesehatan Pajanan NO2, SO2, TSP dan
Pb serta Opsi-Opsi Pengelolaannya Pada Populasi Berisiko di Kawasan
Perkantoran Kuningan Provinsi DKI Jakarta. Depok: Skripsi. Universitas
Indonesia
Cahyono, Waluyo Eko. 2011. Kajian Tingkat Pencemaran Sulfur Dioksida dari
Industri di Beberapa Daerah di Indonesia.Jurnal. Peneliti Pusat
Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim, LAPAN
Daud, Anwar; Soedinoto dan Biego. 2010. Analisis Risiko Konsentrasi SO2 dan
PM2,5 Terhadap Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Penduduk di sekitar
Kawasan Industri Makassar. J Lingkungan Tropis 4(2): 63-137
Dewi, AS. dan Armin Susandi. 2007. Proyeksi SO2 di Indonesia sebagai Implikasi
Perubahan Iklim Global: Dampak dan Biaya Kesehatan. Jurnal. Program
Studi Metereologi, Departemen Geofisika dan Metereologi, Institut
Teknologi Bandung.
Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2014. Jumlah Penderita ISPA Tahun 2014
128
Fatonah, Y.I. 2010. Analisis Risiko Kesehatan Pajanan Benzena Pada Pekerja
Bengkel Sepatu “X” di Kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK)
Pulogadung Jakarta Timur. Depok: Tesis Universitas Indonesia
Fitriany, Rina Nur. 2011. Analisis Risiko Pajanan Sulfur dioksida (SO2) Terhadap
Kesehatan Pekerja di Bagian Welding PT. Suzuki Indomobil Motor Plant
Tambun II. Depok: Skripsi Universitas Indonesia
Haryoto; Setyono, Prabang; dan Masykuri M. 2014. Fate Gas Amoniak Terhadap
Besarnya Resiko Gangguan Kesehatan Pada Masyarakat di Sekitar Tempat
129
International Agency for Research on Cancer (IARC). 1997. Sulfur Dioxide and
Some Sulfites, Bisulfites and Metabisulfites. Diakses melalui
http://www.inchem.org/documents/iarc/vol54/02-sulfur-dioxide.html pada
tanggal 28 Maret 2015
Junaidi. 2007. Analisis dan Manajemen Risiko Pencemaran Sulfur Dioksida (SO2)
Udara Ambien Pada Pedagang Kaki Lima di Terminal Bus Pasar Senen,
Jakarta Pusat 2007. Depok: Universitas Indonesia
Novirsa, Randy dan Achmadi, Umar Fahmi. 2012. Analisis Risiko Pajanan PM2,5
di Udara Ambien Siang Hari Terhadap Masyarakat di Kawasan Industri
Semen. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 7(4)
Nriagu, Jerome O. 1978. Sulfur In The Environment Part II: Ecological Impacts.
Canada: John Wiley & Sons,Inc.
P2PL Depkes. 2014. Dampak Kesehatan Akibat Polusi Udara. Diakses Melalui
http://pppl.depkes.go.id/berita?id=1382 pada tanggal 27 Januari 2015
Peraturan Gubernur Sumsel No. 17 Tahun 2005 Tentang Baku Mutu Udara
Ambien
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 142 Tahun 2015 Tentang Kawasan
Industri
131
Purnama, Didi. 2013. Konsentrasi PM10 dan Gas (SO2 dan NO2) dalam rumah
dan kejadian ISPA pada anak balita di kecamatan duren sawit, Jakarta
Timur.DKI Jakarta. Tesis. Universitas Indonesia.
Sucipto, Cecep Dani dan Asmadi. 2011. Aspek Kesehatan Masyarakat Dalam
AMDAL. Yogyakarta: Gosyen Pulishing
Sukadi. 2014. Analisis Risiko Kesehatan Pajanan PM10 dan SO2 di Kelapa
Gading Jakarta Utara Tahun 2014. Depok. Skripsi: Universitas Indonesia
Pusat Studi Lingkungan Hidup se-Indonesia ke-XX, tanggal 14-16 Mei 2010,
Pekanbaru, 2005
Syaifudin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Turyanti A, dkk. 2016. Analisis Pola Dispersi Partikulat dan Sulfurdioksida
Menggunakan Model WFRCHEM Disekitar Wilayah Industri Tangerang
dan Jakarta. Jurnal Manusia dan Lingkungan 23(2): 169-178
World Bank Group. 1998. Sulfur Oxides: Pollution Prevention and Abatement
Handbook
World Health Organization (WHO). 2016. Ambient (outdoor) Air Quality and
Health. Geneva: WHO diakses melalui
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs313/en/ pada tanggal 14
Desember 2016
Assalamualaikum Wr.Wb
Oleh sebab itu, saya meminta bantuan anda untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Saya sangat mengharapkan kesediaan waktu anda untuk dapat saya
wawancarai mengenai berapa lama berada dan menetap di lokasi penelitian (jam,
hari dan tahun) serta bersedia untuk dilakukan pengukuran berat badan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Pewawancara Responden
.......................... .........................
I. Data Umum
1. Nama Responden :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
5. Pekerjaan :
a. Tidak Bekerja
b. Pegawai Negeri Sipil
c. Pegawai BUMN
d. Pegawai Swasta
e. Wiraswasta/ pedagang
f. Buruh
g. Ibu Rumah Tangga
6. Pendidikan terakhir :
a. Tidak sekolah
b. Tidak tamat SD
c. Sekolah Dasar
d. SMP
e. SMA
f. D3/S1 dan seterusnya
II. Data Antropometri
1. Berat Badan :
2. Lama Tinggal :
3. Berada di Pemukiman :
a. ………………..jam/hari
b. ………………….hari/minggu
4. Lama Keluar dari pemukiman/tempat tinggal
a. Dalam seminggu : hari
b. Dalam 1 bulan : hari
c. Waktu liburan/lebaran: hari
d. Total libur dalam 1 tahun: hari
Lampiran Hasil Laboratorium Pengukuran Konsentrasi SO2 (1)
Lampiran Hasil Laboratorium Pengukuran Konsentrasi SO2 (2)
Lampiran Perhitungan Nilai Asupan (Intake) dan Besar Risiko
JLN. SULTAN
AGUNG 1 ILIR RT.12 0,25433333 72,6 0,658763087 24 245 11 0,013631756 0,064913125
3 NURLAELA RW.03
11 ANTON 1 ILIR NO 428. RT.16 0,25433333 56,4 0,603003606 22 365 2 0,003988187 0,018991367
12 FITRI NO. 411 0,25433333 56 0,601431832 22 365 27 0,054083757 0,257541702
NO.722 RT.19.
0,25433333 70,5 0,65228114 14 365 46 0,050514214 0,240543877
18 ZULKIFLI RW.03 1 ILIR
RT.19. RW.03
0,25433333 57,3 0,606499721 22 365 15 0,029612287 0,141010891
19 M. RIFAI NO.634
ABDULLAH
0,25433333 54,2 0,594217034 19 365 17 0,03002136 0,142958857
35 FIRMANSYAH 1ILIR
RT.19 RW.04 NO
0,25433333 48 0,567390223 24 365 17 0,04088677 0,194698904
37 YANTI 642 1 ILIR
RT.19.RW.04 NO
0,25433333 71,3 0,654772939 22 365 2 0,003425594 0,016312353
39 AHMAD SHALEH 642
RT.16 RW.04 NO
0,25433333 37,7 0,514049938 24 365 2 0,005548649 0,026422136
41 EKA RODIANAN 428
RT.16 RW.05 NO
0,25433333 86 0,696168361 15 365 46 0,04735294 0,225490191
42 DADANG 1428
RT.19 RW.04 NO
0,25433333 40,3 0,528777616 24 189 20 0,027647777 0,131656082
43 M.ANANG 691
44 DEDI RT.19 RW.04 702 0,25433333 59,2 0,613703507 16 365 5 0,007030868 0,033480321
RATU SIANUM 3
0,25433333 56,2 0,602219117 15 365 50 0,068133628 0,324445847
45 ROMLAH ILIR
RT.19 RW.04 NO
0,25433333 64,3 0,631952752 12 365 54 0,053992156 0,257105505
46 TAUFIK 440
RT.19 RW.04 NO
0,25433333 48,3 0,568766136 24 365 38 0,091046544 0,433554973
47 ELMAWATI 502
RT.19 RW.04 NO
0,25433333 45,3 0,554605303 19 365 17 0,033525122 0,159643438
48 SRI WAHYUNI 302
49 KHALIFAH RT.10 RW 03 0,25433333 56,9 0,604952721 23 365 24 0,04975426 0,236925049
52 NIA RT.11 RW.03 312 0,25433333 55,7 0,600245616 24 358 30 0,064517642 0,307226868
53 RUSDIANA RT.10 RW.03 1 ILIR 0,25433333 58,6 0,611453912 24 321 20 0,037342341 0,177820674
RT 10 RW 04 NO
0,25433333 59,1 0,613330162 22 365 33 0,063874203 0,304162869
57 ATIK 419
RT.10 RW. 04 NO
0,25433333 58,6 0,611453912 24 321 25 0,046677927 0,222275842
58 ERNA 469
RT 10 RW 03 NO
0,25433333 43,2 0,544123109 24 365 19 0,048692301 0,231868099
59 PUPUT 469
RT 06 RW 02 NO
0,25433333 45 0,553137966 18 365 50 0,093787615 0,446607691
70 TASLIM 266 LORONG AMAL
RT 19 RW 04 NO
0,25433333 54 0,593400644 24 365 9 0,020122875 0,095823215
71 SUSIANI 723
JALAN SULTAN
0,25433333 71,4 0,655082446 24 365 67 0,12507365 0,595588808
84 ARONI AGUNG NO 497
RT 09 RW 03 NO
0,25433333 55 0,597452745 22 189 58 0,060847468 0,28974985
94 AHMAD 391
RT 10 RW 04 NO
0,25433333 46 0,557991642 24 335 46 0,104201245 0,496196403
100 ABDURRAHMAN 138
RT 10 RW 04 NO
0,25433333 54 0,593400644 24 365 23 0,051425125 0,24488155
101 DEWI 138
RT 02 RW 05 NO
0,24466667 68,4 0,645603165 14 335 20 0,019782131 0,094200624
104 FATIMAH 205 1 ILIR
RT 04 RW 01 NO
0,24466667 55,8 0,600641729 14 351 20 0,023637804 0,112560974
105 SRIYATI 163
RT 01 RW 01 NO
0,24466667 85,5 0,6948807 17 365 2 0,002253599 0,010731423
106 SITI ROHMAH 163
RT 03 RW 01 NO 81
0,24466667 57,7 0,608035959 20 365 35 0,060159614 0,286474353
107 DEWI 1ILIR
RT 36 RW 7 NO 22 3
0,24466667 47,5 0,565077811 24 354 40 0,090333706 0,430160503
108 NURHAYATI ILIR
RT 36 RW 26 NO 26
0,24466667 50,3 0,577726121 24 365 33 0,074187844 0,353275448
109 SODARIA 3 ILIR
RT 02 RW 02 NO 71
0,24466667 62,8 0,626740079 22 363 52 0,092602169 0,44096271
110 NURHASANAH 1 ILIR
RT 03 RW 01 NO
0,24466667 73,8 0,662383387 24 358 43 0,074092881 0,352823241
112 EMA 101 1 ILIR
RW 1 RT 3 NO 118 1
0,24466667 29 0,456111162 24 365 60 0,184709293 0,879568061
113 NURSIDAH ILIR
RT 04 RW 01 NO
0,24466667 53,6 0,591758753 21 365 30 0,056724934 0,270118734
114 SUTINA 132
RT 04 RW 01 NO
0,24466667 65,9 0,637380572 24 365 70 0,132518417 0,631040081
115 SUHERI 132
RT 05 RW 02 NO
0,24466667 48,2 0,56830845 24 365 34 0,078465868 0,373646992
116 MERI 131
RT 05 RW 02 NO
0,24466667 55,1 0,597853896 18 365 38 0,060527553 0,288226443
117 M. AZHAR 227
RT 05 RW 02 NO
0,24466667 55,4 0,599052994 24 365 33 0,069844821 0,332594387
118 TINA 227
RW 02 RT 05 NO
0,24466667 56 0,601431832 24 365 21 0,044145096 0,210214745
119 YOPIE 227
RT 04 RW 01 NO
0,24466667 56,5 0,603394808 16 365 21 0,029264826 0,139356315
120 SETO 145 1 ILIR
RT 04 RW 61 NO
0,24466667 40,4 0,529324911 24 343 30 0,072298331 0,344277766
121 KARSIH 145 1 ILIR
RT 04 RW 01 NO
0,24466667 62 0,623908843 16 365 45 0,059090205 0,28138193
122 JOKO 145 1 ILIR
RT 14 RW 04 NO
0,24466667 49,4 0,573739052 14 365 15 0,019891169 0,094719852
123 MARYAM 165
RT 14 RW 04 NO
0,24466667 55,4 0,599052994 15 365 28 0,03703892 0,176375811
124 ABDUL GHANI 165
RT 14 RW 04 NO
0,24466667 51 0,580778161 24 358 3 0,006558678 0,0312318
125 YULI 165 1 ILIR
RT 04 RW 01 NO
0,24466667 59,2 0,613703507 24 343 4 0,007627161 0,036319816
134 ELIS 132
NO 132 RT 04 RW
0,24466667 50,3 0,577726121 12 365 33 0,037093922 0,176637724
135 JOHAN 01
RT 07 RW 02 NO
0,24466667 56,8 0,604564272 24 365 6 0,012500005 0,059523833
136 LINA 140
JAMIAH RT 05
0,24466667 55,4 0,599052994 23 365 43 0,087217839 0,415323041
137 RW 02 NO 2 27 1 ILIR
RW 01 RT 04 NO
0,24466667 76 0,668870279 24 365 47 0,080963814 0,38554197
139 NAROSIH 145
RT 07 RW 01 NO
0,24466667 57,1 0,605727576 22 365 26 0,049486965 0,235652213
140 SULASTRI 150
RT 04 RW 01 NO
0,24466667 49 0,571943649 24 365 21 0,047977902 0,228466198
141 KURNIATI 150
RT 04 RW 01 NO
0,24466667 57,4 0,606884784 20 365 52 0,089677036 0,427033505
142 AMINAH 149
RT 04 RW 01 NO
0,24466667 61,3 0,621401382 19 365 66 0,103672322 0,493677725
144 HUSNI 480
147 SITI ROCHMAH 1 ILIR 0,24466667 71,7 0,656008373 17 335 38 0,044241336 0,210673031
150 MARNI NO 135 1 ILIR 0,24466667 45,9 0,557511047 24 321 45 0,09408714 0,448033998
151 ZAINUN NO 310 1 ILIR 0,24466667 55,4 0,599052994 20 365 60 0,105825487 0,503930889
RT 07 RW 02 NO
0,24466667 44,8 0,552154297 24 277 35 0,064077002 0,305128581
152 DIAN 301
RT 07 RW 07 NO
0,24466667 56,1 0,601825825 23 365 41 0,082503658 0,39287456
153 HARI 302
157 SRI YUNIATI NO 302 1ILIR 0,24466667 40,9 0,532041222 24 329 39 0,089506465 0,426221264
158 SUKINAH RT 07 RW01 NO 302 0,24466667 57,5 0,607269176 22 343 30 0,053421015 0,254385785
RT 07 RW 02 NO
0,24466667 61,8 0,623195326 21 365 56 0,096715612 0,460550534
159 SUDIRMAN 176
160 AGUS CIK NO 274B RT 07 0,24466667 66,2 0,638383602 14 365 45 0,049547054 0,23593835
RT 06 RW 02 NO
0,24466667 38,9 0,520969564 24 332 15 0,035765477 0,170311795
161 TINI 251
162 TUTI NO 176 1 ILIR 0,24466667 63 0,627442252 24 365 35 0,068228535 0,324897787
RT 07 RRW 01 NO
0,24466667 74,2 0,663577083 23 365 36 0,06039088 0,287575621
163 MARYANI 176
RT 07 RW 03 NO
0,24466667 53,5 0,591346365 24 365 25 0,054087007 0,257557177
164 SUMI 301
RT 07 RW 02 NO
0,24466667 61,5 0,622120709 24 365 22 0,043559914 0,207428163
165 MERI 300
RT 07 RW 02 NO
0,24466667 76,6 0,670606854 24 365 10 0,017135785 0,081598977
166 FARIDA 299
RT 07 RW 02 NO
0,24466667 54 0,593400644 19 365 24 0,04086699 0,194604712
167 YETI 310
RT 07 RW 02 NO
0,24466667 61,2 0,621040838 24 365 31 0,061573696 0,293208076
169 YANTI 311
RT 07 RW 02 NO
0,24466667 61,2 0,621040838 19 335 20 0,028864087 0,137448034
171 PARTO 296
RT 08 RW 04 1 ILIR
0,24466667 56,9 0,604952721 24 343 32 0,062578507 0,297992888
172 M.YANTO NO 346
RT 08 RW 02 NO
0,24466667 58,8 0,612206326 16 335 30 0,037408235 0,178134452
173 KARINA 346
RT 10 RW 04 NO
0,24466667 51 0,580778161 24 354 13 0,028103386 0,133825646
174 NURBAITI 407
RT 19 RW 04 NO
0,24466667 81,9 0,685381027 24 321 35 0,050418878 0,240089897
175 ASNI AIDAH 660 1 ILIR
RT 06 RW 01 NO
0,24466667 54,2 0,594217034 23 365 30 0,061694785 0,293784688
176 SUKIYAH 270 1 ILIR
RT 06 RW 01 NO
0,24466667 57,3 0,606499721 24 365 41 0,084942421 0,404487717
177 RATIH 271 SUNGAI BUAH
RT 07 SUNGAI BUAH
0,24466667 41,7 0,536318999 24 314 15 0,032484782 0,15468944
178 AINI NO 330
RT 07 RW 01 NO
0,24466667 59,4 0,614448308 20 358 35 0,057921615 0,275817213
179 RUSLAN 365 SUNGAI BUAH
RT 07 RW 01 NO 37
0,24466667 81,4 0,684028706 24 365 10 0,016448061 0,078324101
180 SITI ROHMAH SUNGAI BUAH
RT 34 RW 07 NO 8
0,24466667 71,6 0,655700162 24 365 59 0,105756988 0,503604704
181 AMANAH JLN RATU SIANUM
RT 34 RW 07 NO 8
0,24466667 64,8 0,633663321 23 365 10 0,018342771 0,08734653
182 FIFIN JLN RATU SIANUM
183 YANI RT 14 NO 18 0,24466667 71,9 0,656623508 24 365 4 0,007150103 0,034048111
RT 10 RW 4 SUNGAI
0,24466667 57,5 0,607269176 24 365 5 0,010335897 0,049218559
184 ILHAM BUAH
RT 10 RW 04 NO
0,24466667 57,4 0,606884784 24 358 29 0,058863666 0,280303173
185 SANTI 628
YUDHA NO 628 RT 10 RW
0,24466667 51,7 0,583788593 18 365 19 0,031495225 0,149977263
186 PRATAMA 04
NO 628 RT 10 RW
0,24466667 37,5 0,512875289 24 365 31 0,082986413 0,395173395
187 KAMELIA 04
NO 630 RT 10 RW
0,24466667 49,4 0,573739052 16 358 44 0,065403928 0,311447278
188 M. RODI 04
NO 630 RT 10 RW
0,24466667 48,6 0,57013353 12 365 20 0,022961756 0,109341697
189 TONI 04
NO 630 RT 10 RW
0,24466667 45,9 0,557511047 22 358 48 0,102600251 0,488572623
190 SAMSIAH 04
3 ILIR RW 7 RT 33
0,24466667 68,9 0,647211573 24 332 31 0,051844031 0,246876336
191 DALIMAN NO 38
NO 38 RT 33 RW 07
0,24466667 71,6 0,655700162 24 365 31 0,055567231 0,264605861
192 HERMAWATI 3 ILIR
NO 272 RT 06 RW
0,24466667 46,1 0,558471193 24 358 13 0,030234177 0,143972274
194 KARTINI 01 SUNGAI BUAH
NO 272 RT 06 RW
0,24466667 68,5 0,645925785 24 365 40 0,073827274 0,351558449
195 WULATANI 01 SUNGAI BUAH
NO 330 RT 06 RW
0,24466667 59,8 0,615930417 24 358 32 0,063275473 0,301311776
196 ICE 01 SUNGAI BUAH
TANJUNG NO 08 RT 34 RW 07
0,24466667 58,5 0,611076742 24 365 40 0,081783308 0,389444323
198 SIMANJUNTAK 3 ILIR
R. NO 08 RT 34 RW 07
0,24466667 50 0,57640508 24 365 50 0,112821688 0,537246132
199 SIMANJUNTAK 3 ILIR
NO 20 RT 34 RW 07
0,24466667 77,4 0,672901247 24 365 55 0,093591812 0,445675294
200 KOMALUDIN 3 ILIR
NO 18 RT 34 RW 07
0,24466667 55,5 0,59945125 24 358 19 0,039397571 0,187607479
201 REDI 3 ILIR
WIWIN NO 39 RT 34 RW 07
0,24466667 51,4 0,58250343 24 314 7 0,013357801 0,063608578
202 RAHMAWATI 3 ILIR
RT 34 RW 07 NO 90
0,24466667 58,6 0,611453912 24 365 25 0,051058836 0,243137316
205 ITA 3 ILIR
RT 12. RW 04 NO 30
0,246 51,8 0,584215325 22 365 40 0,081384127 0,387543462
207 sobiha TANGGA TAKAT
RT 12 RW 04 NO 50
0,246 59,3 0,614076222 22 365 52 0,097142095 0,462581404
208 AMILIN TANGGA TAKAT
RW01 RT 01
0,246 51,8 0,584215325 10 365 10 0,009248196 0,04403903
209 ANIS TANGGA TAKAT
TANGGA TAKAT RT
0,246 47,2 0,563678651 24 365 40 0,094010134 0,447667307
210 PONIN 01 RW 01
RW 04 RT 01
0,246 50,1 0,576846306 14 365 40 0,052871821 0,251770577
211 SUPARMAN TANGGA TAKAT
TANGGA TAKAT NO
0,246 53,3 0,590519273 14 365 20 0,025437753 0,121132159
212 HUSEIN 66 RT 01 RW 2
NO 705 RT 13 RW
0,246 59,5 0,614819769 22 365 4 0,007456369 0,035506518
213 SANIMAH 01 TANGGA TAKAT
NO 808 RT 14 RW 5
0,246 50,8 0,579910445 24 365 2 0,004493164 0,021396021
216 SAMINAH TANGGA TAKAT
NO 125 RT 14 RW
0,246 54,4 0,595030417 19 365 18 0,030674693 0,146069967
217 MINAH 06
NO 322 RW 04 RT
0,246 61,1 0,620679704 15 365 47 0,058725849 0,2796469
219 ABDURAHMAN 07
NO 818 RT 14 RW
0,246 76,9 0,671470048 24 365 23 0,039523303 0,188206206
220 MEGA 05
RT 14 RW 05
0,246 50,2 0,577286652 24 365 57 0,128999417 0,614282939
221 TINI TANGGA TAKAT
NO 1136 RT 29 RW
0,246 61,9 0,623552373 17 365 42 0,058978585 0,280850406
227 SURYANI 07
NO 1171 RT 29 RW
0,246 61,2 0,621040838 24 364 37 0,073689239 0,35090114
228 EKA 07
RT 29 RW 6
0,246 36,3 0,505693085 24 365 49 0,134338831 0,639708717
229 MAIMUNAH TANGGA TAKAT
RT 29 RW 6
0,246 78 0,674606533 20 365 23 0,03262328 0,155348952
230 SUMAINI TANGGA TAKAT
RT 43 RW 12
0,246 59,7 0,615560821 24 365 55 0,111605198 0,531453324
242 RUSNA TANGGA TAKAT
NO 429 RT 23 RW
0,246 56,7 0,604175138 24 365 45 0,094366403 0,449363822
243 YULIA 05 TANGGA TAKAT
NO 1446 RT 24 RW
0,246 87 0,698721376 24 363 44 0,069163396 0,329349504
244 SASTRAWATI 08
NO 1403 RT 24 RW
0,246 65,8 0,637045214 16 365 5 0,006351089 0,030243281
245 ASNIRA 08
NO 1351 RT 23 RW
0,246 54 0,593400644 24 365 23 0,049740161 0,236857908
249 MARKASIH 08
NO 1446 RT 24 RW
0,246 52,9 0,588855737 24 365 2 0,004381354 0,02086359
252 YENI 08
NO 1403 RT 24 RW
0,246 67,1 0,641365643 24 365 18 0,033859518 0,1612358
253 ISA 8 TANGGA TAKAT
NO 62 RT 36 RW 8
0,246 62,9 0,627091444 24 365 48 0,094177371 0,44846367
255 NURHIDAH TANGGA TAKAT
1 ILIR RT 1 RW 1 NO
0,246 57,6 0,6076529 22 365 43 0,08183481 0,389689573
257 KOMARIYAH 24
NO 03 RT 1 RW 1 1
0,246 52,4 0,586758539 23 365 25 0,052797071 0,251414623
258 ANI ILIR
MUSTOPO
0,246 58,9 0,612581574 24 351 63 0,124001954 0,590485497
270 YUNUS NO 78 RT 38 RW 08
NO 19 RT 33 RW 07
0,246 63,9 0,630574692 16 365 43 0,055672147 0,265105461
280 TEGUH LRG SEPAK RAGA
290 MASNUN TANGGA TAKAT 0,246 51,8 0,584215325 24 321 25 0,048800071 0,232381292
LRG LANGGAR RT
0,246 60 0,616667757 24 365 34 0,068770788 0,327479944
296 SUMINI 38 RW 08
LRG LANGGAR RT
44,5 0,550670529 24 365 64 0,155860797 0,74219427
297 M. TEGUH 38 RW 08 0,25433333
Hasil Output Distribusi Tiap Variabel
Descriptives
Median 56.4000
Variance 120.445
Minimum 27.90
Maximum 100.50
Range 72.60
Median 31.00
Variance 313.353
Minimum 2
Maximum 75
Range 73
Interquartile Range 26
Median 24.00
Variance 15.021
Minimum 8
Maximum 24
Range 16
Interquartile Range 5
Median .6030
Variance .002
Minimum .43
Maximum .73
Range .30
Median 365.00
Variance 546.112
Minimum 189
Maximum 365
Range 176
Interquartile Range 7
Median .05287
Variance .001
Minimum .002
Maximum .229
Range .227
Median .25177
Variance .032
Minimum .011
Maximum .972
Range .961
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pengambilan Sampel Udara Pagi Hari Pengambilan Sampel Udara Siang Hari