Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat.


Begitu juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesatnya
mengikuti semakin modernnya zaman. Dengan hal itu lah dapat memunculkan
teknologi-teknologi yang dapat menolong umat manusia mengobati penyakit.
Di makalah ini dijelaskan teknologi-teknologi yang dapat menolong pasien di
dalam kelainan system gerak. Sebelum itu akan dijelaskan terlebih dahulu
tentang system gerak dan kelainan dalam system gerak.

1.1. Latar belakang


Kegiatan ini di latar belakangi kengin tahuan lebih jauh dan dalam lagi
tentang “Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem
Gerak”, dan juga untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

1.2. Pembatasan masalah


1. Rangka tubuh manusia
2. kelainan pada sistem gerak
3. Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Gerak
Manusia

1.3. Tujuan penelitian


1. Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan pembaca.
2. Dan Mengetahui lebih dalam tentang Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan
dan Kelainan Pada Sistem Gerak Manusia.

1.4. Metode penelitian


Metode yang kami gunakan yaitu dari dunia maya atau internet dan buku.

1.5. Kegunaan penelitian


Kegunaan karya tulis ini adalah agar semua orang yang membaca makalah ini
khususnya pelajar dapat mengetahui lebih jauh lagi tentang Teknologi Untuk
Mengatasi Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Gerak Manusia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Rangka Tubuh Manusia


Rangka tubuh manusia terdiri atas berbagai bentuk tulang yang saling
berhubungan. Tulang-tulang yang menyusun manusia dibedakan menjadi tiga,
yaitu bagian tengkorak(kranium), bagian tulang badan, dan tulang anggota
badan. Tulang merupakan alat gerak pasif karena tulang dapat bergerak jika
digerakkan oleh otot. Tulang pada manusia berfungsi sebagai alat gerak.
Melindungi organ-organ dalam, dan sebagai tempat penghasil sel-sel darah.

2.2. Pengertian kelainan pada sistem gerak


Gangguan pada system rangka: gangguan pada system rangka dapat terjadi
karena adanya gangguan secara fisik, gangguan secara fisiologis, gangguan
persendian, dan gangguan kedudukan tulang.

a.Gangguan Fisik
- Fraktura Sederhana
- Fraktura Kompleks
- Greenstick
- Comminuted
b.Gangguan Fisiologis
- Rakhitis
- Mikrosefalus
- Osteoporosis
- Kelainan akibat penyakit
c. Gangguan Persendian
- Dislokasi
- Terkilir(keseleo)
- Ankilosis
- Artritis

d. Gangguan Tulang Belakang


- scoliosis
- kifosis
- lordosis
- subluksasi
B. Gangguan Pada Sistem Otot
1. artrofi
2. hipertrofi
3. hernia abdominalis
4. tetanus
5. distrofi otot
6. miastenia gravis
2.3. Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan dan Kelainan Pada Sistem
Gerak Manusia

1. Penyembuhan Patah Tulang


Patah tulang adalah suatu kelainan yang terjadi akibat dari cidera yang
menyebabkan rapuhnya atau patahnya tulang dari seseorang. Hal ini bias terjadi
karma kecelakaan, terjatuh ataupun terkena benda-benda tajam yang dapat
menyebabkan patahnya tulang-tulang manusia.
Patah tulang dapat disembuhkan dengan beberapa cara, antara lain :
1. Pembidaian
Yaitu berupa banda-benda keras yang ditempatkan didaerah sekelliling
tulang yang patah
2. Pemasangan
Yaitu berupa bahan kapur yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah.
3. Pembedahan internal
aitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada
tulang yang patah.
4. Penarikan (traksi)
Yaitu menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada
tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi
pengobatan utama untuk patah tulang pinggul.

2. Penyembuhan Kanker Tulang


Kanker tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang
membentuk tulang. Lebih dari 2,000 orang-orang didiagnosis di Amerika setiap
tahun dengan suatu tumor tulang. Tumor-tumor tulang terjadi paling umum
pada anak-anak dan remaja-remaja dan lebih kurang umum pada orang-orang
dewasa yang lebih tua. Kanker yang melibatkan tulang pada dewasa-dewasa
yang lebih tua adalah paling umum akibat dari penyebaran metastasis dari
tumor yang lain.
Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari kanker tulang. Tumor-tumor tulang
yang paling umum termasuk osteosarcoma, Ewing’s sarcoma, chondrosarcoma,
malignant fibrous histiocytoma, fibrosarcoma, dan chordoma. Penyembuhan
kanker tulang dapat dilakukan dengan cara pembedahan dan amputasi. Cara lain
seperti, kemoterapi dan radioterapi juga efektif.

3. Transplantasi Sumsum Tulang


Sumsum merah dapat ditransplantasikan dari satu orang ke orang lainnya.
Diperlukan suatu teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang
sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya, karena sumsum
sangat lunak. contohnya yakni, tulang janin usia 4 bulan yabgmasih berada
dalam kandungan.
Sumsum merah ayahnya disuntikkan melalui perut ibunya.
4. Hypophosphatemic Rickets
Hypophosphatemic rickets (dahulu dikenal vitamin D-resintan rickets)
adalah gangguan dimana tulang menjadi terasa agak menyakitkan dan mudah
bengkok karena darah mengandung kadar posfat rendah.
Pengobatan: Tujuan pengobatan Hypophosphatemic rickets adalah
meningkatkan kadar posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk
tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan
dengan calcitriol, bentuk aktif dari vitamin D. Menggunakan Vitamin D tunggal
tidak mencukupi. Jumlah posfat dan calcitriol harus disesuaikan dengan hati-
hati karena pengobatan ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di
dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan ginjal, atau batu ginjal. Efek
ini bisa membahayakan ginjal dan jaringan lain. Pada beberapa orang dewasa,
Hypophosphatemic rickets dihasilkan dari perbaikan kanker secara dramatik
setelah kanker diangkat.

5. Artritis Rematoid.
Pengobatan:Prinsip dasar dari pengobatan artrtitis rematoid adalah
mengistirahatkan sendi yang terkena, karena pemakaian sendi yang terkena
akan memperburuk peradangan. Mengistirahatkan sendi secara rutin seringkali
membantu mengurangi nyeri.
Pembidaian bisa digunakan untuk imobilisasi dan mengistirahatkan satu atau
beberapa sendi, tetapi untuk mencegah kekakuan, perlu dilakukan beberapa
pergerakan sendi yang sistematis. Obat-obatan utama yang digunakan untuk
mengobati artritis rematoid adalah obat anti peradangan non-steroid, obat slow-
acting, kortikosteroid dan obat imunosupresif.
Biasanya, semakin kuat obatnya, maka semakin hebat potensi efek sampingnya,
sehingga diperlukan pemantaun ketat.

6. Osteoporosis
Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan
radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-
X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi
mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang
dipasang pada alat kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang
wanita pada usia menupause (mati haid) sehingga menyebabkan tulang mudah
patah.

7. Fisiologi Terapan
Teknik pemantauan Otot, diterapkan memungkinkan fisiologi tubuh untuk
mengungkapkan apa yang keluar dari keseimbangan dan memberikan informasi
untuk mengembalikan keseimbangan. Otot dimasukkan melalui gerak normal,
dimonitor untuk menentukan di mana tekanan berbohong. Inti dari teknik ini
menggunakan acupoints untuk bertanya tentang fisiologis dan anatomi spesifik
menekankan.

8. Artroskopi
Penggunaan peralatan artroskopi terutama sekali untuk pasien cedera.
Artroskopi dirintis di awal 1950′-an oleh dr. Masaki Watanabe dariJepang untuk
melakukan bedah dan rekonstruksi kartilago invasif minimal dari ligamentum
yang robek. Artroskopi membantu pasien sembuh dari pembedahan dalam
hitungan hari, daripada minggu ataupun bulan dalam bedah biasa dan ‘terbuka’.
Artroskopi lutut adalah salah satu operasi yang paling umum dilakukan oleh
dokter bedah ortopedi sekarang dan sering digabungkan dengan menisektomi
atau kondroplasti—yang merupakan pemindahan dari tulang rawan yang robek.

9. Penggantian sendi
Penggantian sendi tersedia untuk sendi lain pada dasar yang terbatas, yang
paling utama bahu, siku, pergelangan tangan dan kaki serta jari. Di tahun-tahun
terkini, penggantian permukaan sendi, khususnya sendi panggul, sudah menjadi
lebih terkenal di antara pasien yang lebih muda dan aktif. Jenis operasi ini
menunda perlunya penggantian panggul total yang lebih kuno dan kurang
mempertahankan tulang, namun membawa risiko signifikan pada gagal awal
akibat fraktur dan kematian.
Salah satu masalah utama dalam penggantian sendi adalah pemakaian
permukaan komponen yang timbul, yang dapat menimbulkan kerusakan tulang
di sekitarnya dan akhirnya menyebabkan gagal implan. Penggunaan permukaan
timbul alternatif telah bertambah di tahun-tahun terkini, khususnya pada pasien
yang lebih muda, untuk mencoba mengembangkan sifat pemakaian komponen
penggantian sendi, yang termasuk keramik dan semua implan logam
(berlawanan dengan logam pada plastik yang asli). Plastik itu (sebenarnya
polietilena berbobot molekul yang ultratinggi) juga bisa diubah dalam berbagai
cara yang dapat memperbaiki sifat pemakaian.

10. Viscosupplementasi
Viscosupplementasi adalah pilihan baru yang ada bagi pasien dengan
gejala lutut osteoarthritis, yang melibatkan rentetan injeksi intra-artionlar asam
hyaluronic. Sementara, pasien yang tidak menyukai pengobatan tradisional
sebaiknya mencoba perawatan ini. Suplemen Hyalgan disuntikkan secara
langsung ke dalam sendi lutut untuk memperbaiki gizi dan pelumasan. Pada
kebanyakan kasus, pasien menemukan kenyamanan dalam berjalan setelah
injeksi. Tetapi, penting untuk memperhatikan bahwa Viscosupplementasi ini
biasanya dilakukan jika semua jenis pengobatan lain telah dilakukan namun
gagal untuk mengurangi rasa sakit.
2.4. Keadaan Teknologi-teknologi Untuk Mengatasi Gangguan Pada
Sistem Gerak Manusia di Indonesia

Di Indonesia teknologi-tekinologi tersebut masih sangat jarang atau


hanya ada di rumah sakit tertentu malah ada beberapa teknologi yang belum di
miliki oleh rumah sakit yang ada di Indonesia.misalnya ada seseorang yang
menderita suatu penyakit karena kurang memadainya teknologi di Indonesia ia
harus berobat ke rumah sakit yang ada di luar negeri. Jadi dapat disimpulkan
bahwa teknologi-teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
manusia di Indonesia.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin
hari semakin pesat. Begitu juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang
dengan pesatnya mengikuti semakin modernnya zaman. Dengan hal itu lah
dapat memunculkan teknologi-teknologi yang dapat menolong umat manusia
mengobati penyakit-penyakit yang ada di seluruh permukaan bumi.

3.2. Saran
Seluruh rakyat Indonesia harus lebih kreatif dalam menciptakan
teknologi-teknologi agar tidak hanya mengandalkan dari luar negri dan lebih
maju lagi dalam masalah teknologi kedokteran agar masyarakat di Indonesia
tidak perlu berobat ke luar negeri dan juga tidak lagi hanya mengandal
penyembuhan secara tradisional.

Anda mungkin juga menyukai