TENTANG
FILM PROCESSING
Oleh
KELOMPOK B
2010/2009
“PROSES PEMBENTUKAN GAMBAR RADIOGRAFI/
FILM PROCESSING”
A. Pendahuluan
Salah satu dari faktor penting sinar-x adalah bahwa sinar-x dapat
menembus bahan. Tetapi hanya yang benar-benar sinar-x saja yang mampu
menembus objek yang dikenalinya dan sebagian yang lain akan diserap.
Sinar-x yang menembus itulah yang mampu membentuk gambaran atau
bayangan. Besarnya penyerapan sinar-x oleh suatu bahan tergantung tiga
faktor:
Setelah sinar-x yang keluar dari tabung mengenai dan menembus obyek
yang akan difoto. Bagian yang mudah ditembusi sinar x (seperti otot, lemak,
dan jaringan lunak) meneruskan banyak sinar x sehingga film menjadi hitam.
Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x (seperti tulang) dapat menahan
seluruh atau sebagian besar sinar x akibatnya tidak ada atau sedikit sinar x
yang keluar sehingga pada film berwarna putih. Bagian yang sulit ditembus
sinar x mengalami ateonasi yaitu berkurangnya energi yang menembus sinar
x, yang tergantung pada nomor atom, jenis obyek, dan ketebalan. Adapun
bagian tubuh yang mudah ditembus sinar x disebut Radio-lucen yang
menyebabkan warna hitam pada film. Sedangkan bagian yang sulit ditembus
sinar x disebut Radio-opaque sehingga film berwarna putih. Telah diketahui
bahwa panjang gelombang yang besar yang dihasilkan oleh kV rendah akan
mengakibatkan sinar-x nya mudah diserap. Semakin pendek panjang
gelombang sinar-x (yang dihasilkan oleh kV yang lebih tinggi) akan
membuat sinar-x mudah untuk menembus bahan (lihat pembahasan tentang
pengaruh kilovolt).
1. Pembangkitan
a. Sifat dasar
Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada
tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang
disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di
dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik
atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak.
Sementara butiran perak halida yang tidak mendapat penyinaran tidak
akan terjadi perubahan. Perubahan menjadi perak metalik ini berperan
dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai
dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film. Sedangkan yang
tidak mendapat penyinaran akan tetap bening. Dari perubahan butiran
perak halida inilah akan terbentuk bayangan laten pada film.
AgBr Ag + + Br –
Br - + radiasi Br - + e –
SS + e - SS –
SS - + Ag + Ag
c. Larutan developer terdiri dari:
2. Pembilasan
3. Penetapan
Asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) akan merusak bahan penetap
dan mengendapkan sulfur, seperti terlihat pada reaksi kimia berikut:
f. Pelarut (solvent).
Pelarut yang ummn digunakan adalah air bersih.
4. Pencucian.
5. Pengeringan
D. Penutup
Dari hasil makalah ini dapat kami simpulkan bahwa Proses pebentukan
dan pengolahan gambar radiografi merupakan hal yang harus diketahui bagi
ahli radiografi atau ahli kesehatan yang nanti akan berguna untuk dalam hal
mencetak gambar radiograf yang akan dipakai untuk mendiagnosa sesuatu
kelainan atau penyakit yang ada pada objek tertentu.