1
Lusana Resty Ardiana dkk / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (1) (2013)
memberikan pinjaman dalam bentuk fasilitas orang dari berbagai macam divisi. Kaidah studi
kredit. populasi diberlakukan dalam penelitian ini.
Sebagai perusahaan dan organisasi yang Jenis validitas yang digunakan dalam
baik PD. BPR Bank Daerah Pati memiliki visi penelitian ini adalah validitas internal yang
dan misi dalam menjalankan perusahaanya. tercapai apabila terdapat kesesuaian antara
Berikut adalah visi PD. BPR Bank Daerah Pati bagian-bagian instrumen dengan instrumen
“Ke depan merupakan Banknya orang Pati, secara keseluruhan. Reliabilitas instrumen pada
sehat dan terpercaya”, sedangkan misi PD. penelitian ini dicari menggunakan rumus alpha.
BPR Bank Daerah Pati adalah “membantu Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya
meningkatkan taraf hidup masyarakat organisasi dalam penelitian ini terbagi atas
menengah ke bawah di Kabupaten Pati, serta empat faktor yang menggambarkan bagaimana
ikut membantu dalam upaya menambah budaya organisasi dapat berjalan dengan baik.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Empat faktor yang mempengaruhi budaya
Pati”. Visi dan misi tersebut akan tercapai organisasi tersebut adalah karakter perorangan,
apabila sebuah perusahaan memiliki aturan etika perusahaan, pembagian kekuasaan dan
yang baik serta kehidupan karyawan yang baik. struktur organisasi dibagi kedalam 78 aitem
Budaya Organisasi di PD. BPR Bank kuesioner yang dibagikan kepada semua anggota
Daerah Pati dapat disimpulkan telah berjalan PD. BPR. Bank Daerah Pati.
dengan baik, hal ini terlihat dari hasil Perhitungan frekuensi setiap aitem
wawancara dan observasi yang menunjukkan dilakukan dengan maksud agar dapat diketahui
indikasi positif bahwa slogan “SEHAT” mampu seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut
berfungsi optimal di PD. BPR Bank Daerah pada penerapan perusahaan bagi setiap individu
Pati. pegawai PD. BPR Bank Daerah Pati.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis
mengambil 4 faktor utama yang akan diteliti dan HASIL DAN PEMBAHASAN
dianalisa faktor apa sajakah yang berpengaruh
pada perkembangan budaya organisasi pada 1) Faktor Karakter Perorangan
PD. PBR Bank Daerah pati.
Faktor yang berperan dalam sebuah
METODE PENELITIAN budaya organisasi adalah individu yang berada
dalam organisasi tersebut, setiap perusahaan
Pendekatan penelitian yang digunakan memiliki budaya organisasi yang berbeda-beda
dalam penelitian ini adalah pendekatan hal ini disebabkan oleh perbedaan nilai,
kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan kepribadian dan etik setiap individu dalam
adalah penelitian deskriptif. Variabel yang akan organisasi masing-masing. Berdasarkan hasil
diteliti dalam penelitian ini adalah budaya perhitungan distribusi frekuensi tampak bahwa
organisasi di PD. BPR Bank Daerah Pati. 74% responden menjawab bahwa aitem
Budaya organisasi ini akan diteliti dengan favorable pada faktor karakter perorangan
mempergunakan faktor-faktor yang „selalu‟ muncul dan 78,5% menjawab bahwa
mempengaruhi tumbuh dan berkembangan aitem unfavorable pada faktor karakter
budaya organisasi, faktor-faktor tersebut adalah perorangan „tidak pernah‟ muncul hal ini
faktor karakter perorangan (characteristics menunjukan bahwa karakter perorangan sebagai
personal), faktor etika perusahaan (organizational faktor yang mempengaruhi baiknya
ethics), faktor pembagian kekuasaan (property of perkembangan budaya organisasi pada PD.
rights), faktor struktur organisasi (organizational BPR. Bank Daerah Pati. Hal tersebut
structure). Populasi dalam penelitian ini adalah membuktikan bahwa karakter perorangan sangat
seluruh pegawai bank pasar yang berjumlah 50 berpengaruh untuk membangun budaya
organisasi dalam sebuah perusahaan.
3
Lusana Resty Ardiana dkk / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (1) (2013)
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa melalui keteladannya akan memperkuat budaya
fenomena yang didapat dari wawancara pada organisasi.
awal penelitian ini tentang keramahan karakter
perorangan, tanggung jawab perorangan, dan b) Sub-faktor pegawai
harmonisasi hubungan antar karyawan telah
dijalankan dengan baik dalam peningkatan Sub-faktor anggota sebuah organisasi
kemajuan perusahan. Dimana ketika pertama adalah orang yang memiliki karakteristik,
kali datang penulis mendapatkan sambutan pandangan dan kepercayaan yang sama
ramah dari petugas keamanan sampai kebagian terhadap nilai-nilai budaya organisasi yang ada
hrd, mereka dengan ramah memberikan dalam sebuah organisasi/ perusahaan yang
instruksi dan arahan. Harmonisasi hubungan dipilih oleh pemimpin perusahaan.
terbukti dengan pemandangan kantin yang Hasil analisis pada penelitian ini
dialami oleh peneliti, dimana setiap orang tanpa menjelaskan sub-faktor pegawai sebagai
memandang status, bercanda dan bergurau pendukung faktor karakter perorangan yang
membahas setiap permasalahan tentang kerjaan mempengaruhi perkembangan budaya
ataupun tentang hal di luar kerjaan dalam satu organisasi sehat pada PD. BPR Bank Daerah
ruangan Pati. Setiap aitem favorable pada kuesioner
Faktor ini didukung oleh dua buah sub- mendapatkan nilai „selalu‟ sebesar 70% dari
faktor yaitu sub-faktor pemimpin dan sub-faktor keseluruhan responden. Sementara setiap aitem
anggota : unfavorable mendapatkan nilai „tidak pernah‟
sebesar 83%.
a) Sub-faktor pemimpin Hal ini sejalan dengan Jebarus (dalam
Yuningsih, 2008:4) yang menyatakan bahwa
Sub-faktor pemimpin organisasi/ budaya kerja dalam suatu organisasi berkaitan
perusahaan memiliki pengaruh yang sangat dengan nilai yang dianut oleh individu yang ada
penting dalam sebuah perusahaan, karena nilai- dalam organisasi. Nilai-nilai tersebut
nilai kepribadian dan kepercayaanya. Pemimpin menginspirasi individu untuk menentukan
memberikan skenario yang mempengaruhi tindakan dan perilaku yang dapat diterima oleh
perkembangan budaya organisasi. organisasinya.
Hasil analisis pada penelitian ini
menjelaskan sub-faktor pemimpin sebagai 2) Faktor Etika Perusahaan
pendukung faktor karakter perorangan yang
mempengaruhi. Setiap aitem favorable pada Perusahaan yang baik adalah perusahaan
kuesioner mendapatkan nilai „selalu‟ sebesar yang memiliki etika yang baik terhadap
78% dari keseluruhan responden. Sementara pelanggan ataupun sesama karyawan. Etika
setiap aitem unfavorable mendapatkan nilai perusahaan disini meliputi moral, kepercayaan
„tidak pernah‟ sebesar 74%. Hal tersebut sejalan dan aturan yang menjaga kestabilan hubungan
dengan Schein (dalam Suprapto, 2011) dengan sesama anggota organisasi.
mengemukakan peranan pemimpin dalam Berdasarkan hasil perhitungan, tampak
budaya organisasi, di mana para pemimpin bahwa 73,1 % responden menjawab bahwa
mempunyai potensi yang paling besar dalam aitem 13,14,15,19, 20, 21, 25, 26, 27 atau aitem
menanamkan budaya dan memperkuat faktor- favorable pada faktor etika perusahaan „selalu‟
faktor budaya. Selain itu Widodo (2010:67) muncul dan 66,2 % menjawab bahwa aitem 16,
menyatakan kepemimpinan berperan dalam 17, 18, 22, 23, 24, 28, 29, 30 yang merupakan
memperkuat dan mengubah budaya organisasi, aitem unfavorable pada faktor etika perusahaan
karena pemimpin menjadi teladan dalam „tidak pernah‟ muncul hal ini menunjukan
menjaga budaya organisasi. Pengaruh pemimpin bahwa etika perusahaan sebagai faktor yang
4
Lusana Resty Ardiana dkk / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (1) (2013)
37, 38, 39 atau aitem favorable pada faktor perusahaan. Pada penelitian ini hak anggota
pembagian kekuasaan „selalu‟ muncul dan 77,3 diwakili oelh 6 aitem yaitu aitem 37-42.
% menjawab bahwa aitem 34, 35, 36, 40, 41, 42 Hasil analisis favorable dan unfavorable
yang merupakan aitem unfavorable pada faktor frekuensi pada penelitian ini menjelaskan sub-
pembagian kekuasaan „tidak pernah‟ muncul faktor hak manajer sebagai pendukung faktor
hal ini menunjukan bahwa pembagian pembagian kekuasaan yang ikut mempengaruhi
kekuasaan sebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan budaya organisasi sehat pada
baiknya perkembangan budaya organisasi pada PD. BPR Bank Daerah Pati. Setiap aitem
PD. BPR. Bank Daerah Pati. favorable pada kuesioner mendapatkan nilai
Penjelasan tersebut menguatkan pendapat „selalu‟ sebesar 66% dari keseluruhan
Jones (1995: 184) yang menyebutkan pembagian responden. Sementara setiap aitem unfavorable
hak yang umum dilakukan disebuah mendapatkan nilai „tidak pernah‟ sebesar 78%.
perusahaan/organisasi adalah hak untuk Dari hasil analisis sub-faktor di atas maka
manager, dan hak untuk pegawai. Sebuah peneliti menyimpulkan bahwa faktor
budaya organisasi yang baik adalah cerminan pembagian kekuasaan merupakan faktor yang
dari pembagian hak yang baik. memiliki pengaruh pada perkembangan budaya
Penjelasan ini juga menggambarkan organisasi pada PD. BPR Bank
bahwa budaya SEHAT berlaku di PD. BPR Daerah Pati.
Bank Daerah Pati. Kesalahan individu dibenahi
dan diberikan teguran kepada setiap karyawan 4) Faktor Struktur Organisasi
yang melakukannya membuat peningkatan
individu dan perusahaan menjadi sangat baik. Struktur organisasi adalah sistem formal
tentang tugas dan hubungan kekuasaan yang
a) Hak Manajer digunakan untuk mengatur jalannya
perusahaan/ organisasi tersebut. Perbedaan
Pembagian kekuasaan untuk manajer dalam pemilihan struktur organisasi akan
merupakan hal yang dilakukan pada setiap menyebabkan perbedaan nilai budaya organisasi
perusahaan. Pada faktor pembagian hak ini hak dalam tiap-tiap perusahaan. Stuktur organisasi
manager diwakilkan dengan 6 aitem. memiliki peranan penting dalam budaya
Hasil analisis favorable dan unfavorable organisasi karena hal inilah yang membentuk
frekuensi pada penelitian ini menjelaskan sub- karyawan dalam melakukan aktifitas mereka
faktor hak manajer sebagai pendukung faktor serta berjalannya informasi dalam organisasi.
pembagian kekuasaan yang ikut mempengaruhi Faktor ini didukung dengan enam buah yaitu
perkembangan budaya organisasi sehat pada spesialisasi kerja, departementialisasi, rantai
PD. BPR Bank Daerah Pati. Setiap aitem komando, rentang kendali, sentral-desentralisasi,
favorable pada kuesioner mendapatkan nilai formalisasi.
„selalu‟ sebesar 70,7% dari keseluruhan Berdasarkan hasil perhitungan di atas
responden. Sementara setiap aitem unfavorable tampak bahwa 78 % responden menjawab
mendapatkan nilai „tidak pernah‟ sebesar bahwa aitem favorable pada faktor struktur
76,7%. organisasi selalu muncul dan 67,3 % menjawab
bahwa aitem unfavorable pada faktor struktur
b) Hak Anggota (pegawai) organisasi tidak pernah muncul hal ini
menunjukan bahwa struktur organisasi ssebagai
Hak anggota juga menjadi salah satu sub- faktor yang mempengaruhi baiknya
faktor pada pembagian kekuasaan. Hak anggota perkembangan budaya organisasi pada PD. BPR
penting diperhatikn agar sebuah perusahaan Bank Daerah Pati. Hal ini sesuai dengan
dapat berjalan dengan baik. Hak anggota fenomena yang ada bahwa budaya SEHAT
berpengaruh pada budaya kerja sebuah pada PD. BPR Bank Daerah Pati telah berjalan
6
Lusana Resty Ardiana dkk / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (1) (2013)