CSIS-Skills Development PDF
CSIS-Skills Development PDF
P. Agung Pambudhi
APINDO Research Institute
Slide 3
Mengapa Pengembangan SDM
Sumber: The Global Human Capital Index 2017, World Economic Forum (2017)
Sumber: Lembaga Demografi FEB UI (2018) Sumber: Lembaga Demografi FEB UI (2018)
Lembaga Demografi FEB UI (2018) menemukan bahwa keberadaan pelatihan dapat mengurangi efek wage
penalty (ketidaksesuaian upah) pada pekerja yang mengalami mismatch pekerjaan baik secara vertikal
(berdasarkan masa tempuh pendidikan) maupun horizontal (berdasarkan kesesuaian bidang).
Fasilitas Training
• 33% memiliki fasilitas training khusus
• 33% memiliki workshop untuk training &
produksi
• 34% tidak memiliki fasilitas training
Trainer
• Supervisor Produksi: 42%
World Bank: hanya 4.7% perusahaan yang • Trainer dengan ketrampilan teknis: 25%
menyelenggarakan training formal, salah satu • Trainer dengan Sertifikat Teknis: 22%
alasannya adalah keterbatasan dana • Trainer dengan Sertifikat Teknis & Pedagogi: 11%
Slide 11
Shifting of Technology
Slide 15
Skills Development di China: Talent Management
4. 1980 1990-sekarang
Produksi masih
sebatas barang Peningkatan harga minyak
5. Memberikan dorongan bagi
perusahaan dalam bentuk
primer dan masih menurunkan permintaan • Siklus perekonomian membaik subsidi agar dapat menyediakan
di tahun 1990 Korea mampu pelatihan
bergantung pada AS ekspor
memenuhi kebutuhan tenaga
kerja tanpa kesulitan • Perusahaan diwajibkan
Mengadopsi kebijakan • Pelatihan yang diberikan swasta • Sejak tahun 1995: untuk membayar retribusi
berorientasi ekspor menurun secara signifikan. Pelatihan fokus untuk pelatihan sebagai bagian
melalui Rencana • Namun, pemerintah tetap meningkatkan dari premi asuransi
Pembangunan meningkatkan jumlah pelatihan tenaga kerja.
Ekonomi Lima
keterampilan yang sudah • Pemerintah mengganti
publik .
Tahunan (asumsi: pengembangan sumber daya ada biaya pelatihan bagi
manusia dan peningkatan produktivitas Diperuntukkan untuk perusahaan yang
tenaga kerja akan memiliki dampak seluruh industri dan menyediakan pelatihan
positif dalam jangka panjang) dengan sistem vokasi secara
pekerja sukarela.
Pendidikan Vokasi Pendidikan Vokasi Sektor swasta di Thailand secara terus-menerus mendorong Pemotongan pajak
Formal Non-Formal pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi hingga 200% dari biaya
formal pelatihan yang dilakukan
Setara dengan
Dapat diikuti oleh di tempat kerja
berbagai kalangan Dibentuklah Komite Kerjasama Publik-Swasta terkait
SMA/SMK
masyarakat Pengembangan SDM Lintas Sektor dan Daerah Pembebasan bea masuk
dan pajak pertambahan
Tantangan: Sektor swasta mendorong nilai (PPN) untuk
Sektor swasta mendorong
• Sektor swasta tidak memiliki andil Kementerian Pendidikan peralatan dan mesin yang
Kementerian Perindustrian
dalam penyusunan program studi, untuk mengadakan kerja sama diimpor untuk pelatihan
untuk mendirikan Thai-
seluruhnya dikelola pemerintah dengan Jerman (Dual
German Institute
Thailand Vocational Training)
• Kualitas lulusan dianggap kurang Potongan biaya utilitas
memenuhi kebutuhan industri Melakukan re-training pekerja
untuk tagihan listrik
Penyediaan pelatihan berbasis di sektor manufaktur yang dan air sebesar dua kali
praktik yang disesuaikan sudah qualified untuk belajar biaya pelatihan
dengan kebutuhan industri lebih lanjut mengenai teknologi
produksi modern
Slide 20
Tahapan Pencapaian Pembangunan Industri
2025-2035
2020-2024
Menjadi
negara
Mencapai industri
keunggulan tangguh
2015-2019 kompetitif
dan
Meningkatkan berwawasan
nilai tambah lingkungan
sumber daya
alam
Costs of hiring
skilled worker
Employer cost
Costs of hiring apprentice
(wage, tuition etc.)
Adopted from Lerman R. “Do firms benefit from apprenticeship investment?” IZA World of Labour 2014:55
Ministry of
Manpower
Slide 26
Studi APINDOO di Industri Padat Karya