Anda di halaman 1dari 20

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Alhamdulillah, segala puji dan rasa syukur marilah kita panjatkan kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.
Tidak lupa juga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda kita
Muhaamad SAW, keluarganya, sahabat sahabatnya, dan kita semua umatnya
hingga akhir zaman.
Atas limpahnya pula laporan praktikum ini telah selesai penulis kerjakan
untuk menjadi syarat kelulusan praktikum. Tak lupa, terima kasih yang sebesar-
besarnya saya ucapkan kepada semua pihak baik Instruktur Praktikum Teknik
Peledakan Laboratorium Tambang Universitas Islam Bandung maupun pihak-
pihak lainnya yang telah banyak berjasa membantu dalam penyelesaian
penyusunan laporan ini sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Akhir kata, penulis meminta maaf apabila laporan ini masih terdapat
kesalahan dalam penyusunan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membaca laporan ini terkhusus untuk saya sebagai pembuat serta
bertujuan untuk memenuhi parameter kelulusan pada mata kuliah ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 24 Oktober 2019


Penyusun

Andika Malik Praja

i
ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum .......................................................... 2
1.2.1 Maksud ...................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan ....................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 3


2.1 Teknik Peledakan .............................................................................. 3
2.2 Alat Bor.............................................................................................. 3
2.3 Pompa atau Kompresor ..................................................................... 7

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 9


3.1 Tugas ................................................................................................ 9
3.2 Pembahasan ..................................................................................... 9

BAB IV ANALISIS ................................................................................... 16

BAB V KESIMPULAN ............................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 18

LAMPIRAN

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam penambangan akan selalu terkait dengan beberapa bentuk tahapan
yaitu penyelidikan umum, ekspolarsi, studi kelayakan, persiapan penambangan,
eksploitasi, pengolahan dan pemurnian, penjualan, reklamasi dan penutupan
tambang. Dalam kegiatan tersebut harus terpenuhi dalam melaksanakan kegiatan
pertambangan. Dalam kegiatan penambangan juga akan terkait dengan kegiatan
penggalian, pemuatan, dan pengankutan. Pada tahapan awal penambangan ini
yaitu penggalian. Kegiatan penggalian ini merupakan kegiatan yang pasti
dilakukan pada setiap kegiatan pertambangan.
Pada kegiatan penggalian ini terdapat berbagai macam metode yang dapat
dilakukan dalam penambangan yaitu metode penggalian secara manual atau
menggunakan alat manual dan metode yang selanjutnya yaitu metode mekanis
dan non mekanis. Pada penggunaan metode non mekanis ini merupakan
penggalian dimana dilakukan dnegan cara peledakan. Kegiatan peledakan
merupakan suatu bentuk kegiatan dari pemecahan material berupa batuan dengan
cara menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Untuk
melakukan proses peledakn ini maka harus di lakukan pembuatan lubang untuk
memasukan bahan peledak maka dari itu proses pembuatan lubang ini diperlukan
alat bor dan komprseor. Kegiatan pemboran ini merupakan kegiatan yang
dilakukan pertama kali dalam proses peledakan dengan tujuan membuat lubang
tembak yang tinggi.
Peledakan sendiri kaitanya pada dunia pertambangan ini yaitu sebagai
jalan terkahir yang dilakukan untuk menggali material berupa batuan yang sangat
keras yang hanya bisa dilakukan prsoses peledakan. Kegiatan peledakan ini
penting sekali tidak hanya dilakukan dengan langsung di ledakan tetapi perlu
adanya prosedur yang baik dan benar serta teknis peledakan yang baik dan benar.
Oleh sebab itu penting sekali mempelajari ilmu dari teknik peledakan ini bagi dunia
pertambangan.

1
2

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum


1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini agar lebih mengerti lagi tentang peledakan dari
mulai proses peledakan, jenis jenis peledakan, bahan bahan peledakan, dan
kaitanyanya dalam dunia pertambangan itu sendiri.
1.2.2 Tujuan
Dalam prraktikum alat bor dan kompresor ini terdapat bebrapa tujuan yaitu
sebagai berikut ini :
1. Untuk mengetahui Hp kompresor yang dibutuhkan secara isothermal dan
adiabatic
2. Untuk mengetahui udara bebas yang diperlukan dan tekanan udara pada
kompresor
3. Untuk mengetahui produktivitas alat bor dan jumlah alat bor yang
dibutuhkan
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teknik Peledakan


Peledakan adalah bentuk dari kegiatan pemecahan suatu material berupa
batuan dengan cara menggunakan bahan peledak atau dengan proses terjadinya
suatu ledakan. Dalam kegiatan penambangan, kegiatan peledakan ini bertujuan
untuk memecahkan massa batuan yang keras yang tidak bisa di lakukan dengan
alat mekanis atau hanya bisa untuk diledakan.
Pada kegiatan peledakan terdapat peralatan atau perlengkapan untuk
dilakkuanya proses peledakan (Blasting equipment) dalam hal ini terdapat alat-alat
yang dapat digunakan secara berulang kali pada proses peledakan yaitu blasting
machine, crimper dan sebagainya. Kemudian ada juga perlengkapan dan
peralatan peledakan yang hanya digunakan hanya satu kali proses peledakan atau
tidak bisa digunakan secraa berulang kali. Dalama setiap metode dari peledakan
sendiri terdapat perlengkapan dan juga peralatan yang diperlukan dan digunakan
berbeda-beda disesuaikan pada kegiatan penambangannya.

Sumber : Sahrul, 2015


Foto 2.1
Proses Peledakan

2.2 Alat Bor


Mesin bor atau alat bor ini merupakan suatu alat yang berfungsi untuk
mebuat lubang peledakan pada mesin bor ini sumber energi yang menghasilkan
gaya yaitu udara bertekanan tinggi (Pneumatic) yang dihasilkan oleh suatu
kompresor dalam hal ini komprsesor ini sekaligus sebagai tenaga untuk

3
4

menggerakn unit alat bor untuk dapat berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Dalam suatu sistem pada pemboran ini terbagi kembali berdasarkan kepada
tingkat keterterapannya atau penerananya maka di bagi menjadi yaitu sebagai
berikut :
a. Mekanik : Perkusif, rotasi, rotasi dan perkusif
b. Termal : Pembakaran, plasma, cairan panas, pembekuan
c. Sonik : Vibrasi dari frekuensi tinggi
d. Hidrolik : Panas (Jet), erosi, cavitasi
e. Kimiawi : Microblast, disolusi
f. Elektrik : Elektrik arc, Industri magnetis
g. Seismik : Sinar laser
h. Nuklir : Fusi, fisi
Meskipun terdapat banyaknya sistem pemboran, pada hal ini proses
pemboran ini hanya untuk menyediaan lubang ledak untuk kegiatan peledakan
maka penggunaannya yakni kebanyakan menggunakan sistem mekanik yang
antarnya Perkusif, rotasi, rotasi dan perkusif dengan berbagai bentuk ukuran dan
kemampuan pada kapasitas alat yang di miliki oleh dalam suatu produksinya maka
dari itu suatu alat harus di pertimbangkan secara teknis di lapanagn dan juga
secara biaya ekonominya, maka proses pemboran dengan menggunakan sistem
mekanik ini lebih efektif dari pada penggunaan sistem pemboran yang lain.

Sumber : Akbar, 2015


Foto 2.2
Mesin Bor
Pada suatu komponen utama dari sistem pemboran mekanik ini diantarnya
yaitu: sumbu energi mekanis yang meliputi batang bor (transmitter), mata bor yang
befungsi sebagi aplikator dari energi terhadap batuan yang akan dibor, peniup
udara yang sering disebut (flusing) ini yaitu sebagai dari pembersih mata bor untuk
5

menghilangkan dari serbuk-serbuk yang ada atau menempel pada alat bor atau
yang dikenal dengan (cutting) untuk memindahkan keluarnya lubang bor,
berdasarkan keada sumbu dari energi mekaniknya, dalam hal ini sistem pemboran
mekanik kembali terbagi kedalam 3 bagian yaitu di antaranya sebagai berikut :
1. Bor tumbuk (Percussion Drill)
Dalam proses dari pemboran tumbuk ini dinamakan yaitu sebagi (percusif)
yang mana energi dari suatu mesin bor yang akan di turunan energinya ke
batang bor dan mata bor, pada komponen utama dari alat ini yaitu piston
yang akan mendorong dan juga akan menarik tungkai (Shank), dengan
contoh dari alat bor yang memakai sistem ini yaitu hammer drill dan chum
drill.

Sumber : Anonim, 2017


Foto 2.3
Alat Bor Tumbuk
2. Bor putar tumbuk (Rotary-Percussion Drill)
Pemboran rotarydan prukusif ini merupakan suatu aksi penumbukan oleh
suatu mata bor yang dikombinasikan dengan bentuk aksi putaran dari mata
bor yang sehingga akan terjadinya suatu proses putaran dan juga
penggerusan oleh mata bor kepada bidang yang akan dilakukan
pemboran, pada metode ini dapat diguanakan pada bermacam-macam
jenis batuan, sehingga pada metode ini kemudian akan terbagi kedalam
tiga jenis yaitu di antaranya :
a. Top Hammer
Pada metode top hammer ini merupakan metode yang terbagi kepada
dua jenis dari kegiatan dasar yaitu pada putaran dan tumbukan, maka
dalam hal ini bentuk dari putaran ini terbagi kedalam gerakan gigi dan
gerakan piston yang bertujuan menggerakan mata bornya,
berdasarkan kepada putaran dan juga tumbukannya maka dalam hal
6

ini metode kembali terbagi kedalam dua jenis yaitu Hydrolic top
hammer dan Pneumatic top hammer.

Sumber : Anonim, 2018


Foto 2.3
Alat Top Hammer
b. Down the Hole Hammer (DTH Hammer)
Pada metode ini mengguanakan yaitu metode tumbuk putar yang
dimana suatu sumbu dasarnya akan mengguanakan udara yang
memiliki tekanan, dalam hal ini pada alat DTH Hamer di pasang di
bagian belakang dari mata bor, maka di dalam lubang dari alat bor ini
akan hanya mempunya sedikit energi yang hilang diakibatkan melewati
batang bor dan juga sambungan-sambunga, pada alat bor ini
mengguanakan suatu alat tempertumbuk putar yaitu Jack hammer.

Sumber : Anonim, 2016


Foto 2.4
Down the Hole Hammer
c. Bor Putar (Rotary Drill)
Berdasarkan kepada bentuk sistem penetrasiannya pada jenis alat ini
kembali terbagi berdasarkan dua sistem diantaranya yaitu sistem
Tricone dan system Drag bit. Dalam hal ini pada alat Tricone sendiri di
sebut yaitu sebagai alat penggerus (Crushing), sistem Tricone ini di
guanakan untuk jenis batuan yang sedang dan juga batuan yang lunak,
7

sedangkan dengan system Drag bit ini di sebut yaitu sebagai


pemotong, maka dari sistem Drag bit ini digunakan untuk jenis batuan
yang lunak saja, contoh pada alat ini menggunakan yaitu sistem Rotary
drill.

Sumber : Andi, 2015


Foto 2.5
Alat Bor Putar
2.3 Pompa atau Kompresor
Pada suatu tahapan dari pemboran ini terdapat lumpur dan juga tekanan
udara dari kompresor yang memiliki peran yang sangat besar, di mana pada hal
ini berfungsi sebagai dari suatu sumber tenaga untuk dapat mensirkulasi atau
memberi pelumas pada mata bor sehingga dalam hal ini mata bor tidak akan
mudah atau cepat aus yang dikarena adanya pergesekan antara mata bor dengan
suatu material yang akan di bor, pada flumas bor dari lumpur ini berfungsi sebagai
tenaga alat yaitu sebagai pompa yang berisikan lumpur dengan terdapat suatu
tekanan udara yang sehingga pada suatu tenaga yang akan di hasilkan akan
maksimal dan jika fluida bor yang di pakai yaitu udara maka sumber tenaganya
adalah udara yang akan mengalirkan yaitu flumas dengan bertekanan yang tinggi
ke mata bor, adapun pompa/kompresor yang akan menjadi pertimbangan untuk di
gunakan yaitu sebagai berikut :
1. Merk
2. Model
3. Kapasitor
4. Dimensi
5. Diameter Piston
6. Power
7. Berat
8

8. Volume/Pressur
9. Working Pressure
Dalam hal ini juga terdapat beberapa hal penting yang perlu untuk di perhatika
pada suatu pompa diantaranya yaitu sebagai berikut ini :
1. Tipe acting piston
2. Diameter piston
3. Dimensi
4. Power
5. Berat
6. Volume/Pressure
7. Working Pressure
Kemudian terdapat juga hal-hal yang mestinya harus di perhatikan dalam alat
kompresor yaitu di antarnya sebagai berikut ini :
1. Tekanan udara yang di hasilkan
2. Volume udara yang dihasilkan per satuan waktu
9

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
3.1.1 Terdapat suatu udara bebas sebesar 80 cuft, dimana setiap menitnya
harus diberi tekanan dari 120 psi (1 atm = 14,7 psi). berapa HP
kompresor yang dibutuhkan secara isothermal dan adiabatic ?
3.1.2 Ada 10 buah Jack Hammer, dengan ukuran torak ᶲ = 5” , digerakkan
dengan udara bertekanan 80 psi dan dipakai pada elevasi 4200 ft di
atas permukaan air laut, kompresor terletak pada ketinggian yang
sama, berapa udara bebas yang diperlukan ?
3.1.3 Sebuah kompresor ditekan pada elevasi 3300 ft, sedangkan Jack
Hammer yang dipakai diletakkan pada 3500 ft. Tekanan udara yang
dihasilkan dari Jack Hammer 80 psi, dengan ukuran torak ᶲ = 5”.
Berapa tekanan udara pada kompresor ?
3.1.4 PT Tarabatuh Manunggal melakukan kegiatan pemberaian batu
andesit dengan peledakan. Selama satu shift kerja (7 jam), waktu
produktif yang digunakan untuk kegiatan pengeboran adalah 6,8 jam,
serta waktu hambatan dapat dilihat pada tabel 3, lubang yang dibuat
memiliki rata rata kedalaman 3 m, burden 2 m dan spacing 2 m.
Dengan rincian cycle time pemboran pada tabel 1, tentukan
Produktivitas alat bor tersebut, Jika target produksi perusahaan
tersebut adalah 2.500 BCM/hari, berapa alat bor yang dibutuhkan.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Soal Nomor 1
Dik : v = 80 + 9 cuft = 89
P1 = 1atm = 14,7 psi
P2 = 120 psi + 9 psi = 12,9 psi
N = 1,406 (gram molekul udara)

9
10

Dit : Berapa HP kompresor yang dibutuhkan secara isothermal dan


adiabatic ?
Jawab:
1. Isothermal
P2
HP = 0,1479 x V x log (P1)
129 Psi
= 0,1479 x 89 x log ( )
14,7 Psi

= 12,415 HP
2. Adibatic
n-1
n P2 n
HP = n-1
x 0,0643 x V x [( P1 ) -1]

1,406 - 1
1,406 129 Psi 1,406
= 1,406-1 x 0,0643 x 100 x [( 14,7 Psi ) -1]

= 17,2810 HP
3.2.2 Soal Nomor 2
Dik: n = 10
P = 80 psi + 9 = 89 psi
elevasi = 4200 ft
Diameter torak (ᶲ) = 5”
Dit : Volume (udara bebas yang dibutuhkan)
Jawab :
1. Faktor penggali 10 alat bor
Ydik - Ymin
Fp = Xmin + (Xmax – Xmin) x
Ymax - Ymin
4200-4000
=8,09 + (8,31 – 8,09)
5000-4000
= 8,09 + 0,044
= 8,134
2. Udara yang dibutuhkan untuk tekanan 84 psi
X2-X1 X-X1
= =
Y2-Y1 Y-Y1
210 - 190 X - 190
= =
90 – 80 89 - 80
20 X – 190
= =
10 9
= 180 = 10.x – 1900
11

180 +1900
=x=
10

= 208 ft3
3. Mencari V
V = P x FP
= 208 ft3 x 8,134
= 1691,872 ft3
3.2.3 Soal Nomor 3
Dik : Elevasi kompresor 3536 ft
Elevasi Jack Hammer 3736 ft
ΔH = 200
P2 = 89 psi
Dit : Tekanan udara pada kopresor (log PB) ?
Jawab :
X2-X1 X-X1
Tekanan atmosfir = =
Y2-Y1 Y-Y1
12,67- 12,901 X - 12,90
= =
4000 - 3500 3736 - 3500
-54,28 + 6450
=x=
500

= 12,79
Pb = P1 bar + P2 bar
= 12,79 Psi + 89 Psi
= 101,79 Psi
Log PB = Log PA – 0,0000157 x ΔH
Log (101,79 Psi) = Log PA – 0,0000157 x 2000 ft
Log PA = 2,0077 + 0,00314
Log PA = 2,01084
= 102,527 Psi
3.2.4 Soal Nomor 4
Dik : WT = 7 jam
H =3m
B =2m
S =2m
Wp = 6,8 jam = 408 mnt
12

TP = 2500 BCM/hari
Rata-rata Cycle Time Tabel 1 = 3,89 mnt
Rata-rata Cycle Time Tabel 2 = 4,55 jam/hari
Dit : Produktivitas alat bor
Jumlah alat bor yang dibutuhkan
Jawab :
Tabel 3.1
Cycle Time Tabel 1

Batang 1 Cycle
Tanggal Manuver Leveling Naik
Time
Penetrasi Ganti
06-Aug 9.35 13.11 189.01 0,00 11.38 233.3
07-Aug 14.19 10.36 192.76 0,00 10.57 227.88
08-Aug 13.58 14.30 212.50 0,00 9.65 250.03
09-Aug 14.81 15.12 188.10 0,00 10.57 228.84
12-Aug 8.03 15.51 199.10 0,00 11.28 233.92
13-Aug 6.76 12.46 203.29 0,00 8.27 230.78
14-Aug 18.11 14.78 200.27 0,00 9.71 242.87
15-Aug 14.08 9.65 207.93 0,00 9.09 240.75
16-Aug 6.35 16.43 178.64 0,00 8.87 210.29
19-Aug 18.51 10.75 211.94 0,00 9.64 250.84
20-Aug 16.94 10.66 207.88 0,00 11.42 246.9
21-Aug 9.02 13.09 206.34 0,00 9.82 238.27
22-Aug 8.17 15.39 210.03 0,00 8.21 241.8
23-Aug 15.54 14.07 194.06 0,00 8.68 232.35
27-Aug 12.47 15.73 209.02 0,00 8.02 245.24
28-Aug 12.18 15.98 185.00 0,00 10.99 224.15
29-Aug 7.65 16.31 188.92 0,00 9.98 222.86
30-Aug 17.05 12.97 214.01 0,00 8.59 252.62
02-Sep 6.20 11.79 194.69 0,00 10.32 223
03-Sep 10.96 11.07 200.29 0,00 8.74 231.06
04-Sep 12.83 17.06 179.49 0,00 11.19 220.57
05-Sep 10.81 10.76 181.50 0,00 9.85 212.92
Sumber : Dokumen pribadi, 2019
13

Σ= 5131,24
5131,24
=
22
5131,24
=
60
= 3,89 menit/hari
Tabel 3.2
Cycle Time Tabel 2

Batang 1 Cycle
Tanggal Manuver Leveling Naik
Time
Penetrasi Ganti
06-Aug 17.35 21.11 197.01 8,00 19.38 263.3
07-Aug 22.19 18.36 200.76 8,00 18.57 267.8
08-Aug 21.58 22.30 220.50 8,00 17.65 290.03
09-Aug 22.81 23.12 196.10 8,00 18.57 268.84
12-Aug 16.03 23.51 207.10 8,00 19.28 273.92
13-Aug 14.76 20.46 211.29 8,00 16.27 270.78
14-Aug 26.11 22.78 208.27 8,00 17.71 282.87
15-Aug 22.08 17.65 215.93 8,00 17.09 280.75
16-Aug 14.35 24.43 186.64 8,00 16.87 250.29
19-Aug 26.51 18.75 219.94 8,00 17.64 290.84
20-Aug 24.94 18.66 215.88 8,00 19.42 286.9
21-Aug 17.02 21.09 214.34 8,00 17.82 278.27
22-Aug 16.17 23.39 218.03 8,00 16.21 281.8
23-Aug 23.54 22.07 202.06 8,00 16.68 272.35
27-Aug 20.47 23.73 217.02 8,00 16.02 285.24
28-Aug 20.18 23.98 193.00 8,00 18.99 264.15
29-Aug 15.65 24.31 196.92 8,00 17.98 262.86
30-Aug 25.05 20.97 222.01 8,00 16.59 292.62
02-Sep 14.20 19.79 202.69 8,00 18.32 263
03-Sep 18.96 19.07 208.29 8,00 16.74 271.06
04-Sep 20.83 19.06 187.49 8,00 19.19 260.57
05-Sep 18.81 18.76 189.50 8,00 17.85 252.92
Sumber : Dokumen pribadi, 2019
Σ = 6011,24
14

6011,24
=
22
273,24
=
60
= 4,45 menit/hari
Waktu Repair = 34341,43 detik/hari : 60 detik
572,375 mnt/hari
=
22 hari
= 26,01 mnt/hari
Waktu Repair = 201733,5 detik/hari : 60 detik
3362,23 mnt/hari
=
22 hari
= 152,83 mnt/hari
Wp = 6,8 jam = 408 menit/hari
We = Wp – R – S
= 408 menit/hari – 26,01 menit/hari – 152 menit/hari
= 229,16 menit/hari
We 229,16 mnt/hari
E = x 100 % = x 100 %
Wp 408 mnt/hari

= 56,16 %
BxSxH
Veq =
H
3m x 2m x 2m
=
3m
= 4 BCM/meter
Tabel 1
rata-rata kedalaman 3m
Ѵpemboran = = = 0,771 meter/menit
Cycle Time (tabel 1) 3,89 mnt

Pa = Ѵp x Veq x E x Wp
= 0,771 meter/menit x 4 BCM/meter x 0,5616 x 408 menit/hari
= 706, 645 BCM/hari/alat
TP 2500 BCM/hari
N alat = = = 3,537 = 4 alat
Pa 706,645 BCM/hari/alat

Tabel 2
15

rata-rata kedalaman 3m
Ѵpemboran = = = 0,659 m/mnt
Cycle Time (tabel 2) 4,55 mnt

Pa = Ѵp x Veq x E x Wp
= 0,659 m/mnt x 4 BCM/m x 0,5616 x 408 menit/hari
= 603,99 BCM/hari/alat
TP 2500 BCM/hari
N alat = = = 4,13 = 4 alat
Pa 603,99 BCM/hari/alat
16

BAB IV
ANALISIS

Pada praktikum alat bor dan kompresor hal yang perlu dianalisi yaitu pada
kegiatan pengeboran pada PT Tarabatuh Manunggal ini jika dilihat kembali pada
tabel jika dilihat pada tabel cycle time terdapat waktu siklus dalam pengeboran
dimana waktu ini akan mempengaruhi produktivitas dalam hal ini jika dilihat waktu
dari manuver, lavelin, naik waktu yang dibutuhkan tidak telalu lama berbeda halnya
dengan waktu penetrasi yang memiliki waktu yang lebih lama dari tiga waktu
pengeboran lainya jadi cycle time ini berpengaruh sekali pada penetrasi alat bor
jika penetrasi alat bornya semakin lama maka akan berdampak pada produktivitas
alat bor tersebut dan juga berpengaruh pada jumlah alatnya sebenarnya baik
manuver, lavelin, ganti , naik alat bor juga berpengaruh namun waktu yang sangat
berpengaruh ini pada penetrasi karena penetrasi ini mebutuhkan waktu yang lama
untuk cycle time pengeboran.
Pada jumlah produktivitas dan jumlah alat juga tergantung kepada waktu
hambatan waktu hambatan ini yang memepengaruhi pada produktivitas dan juga
jumlah alat bornya dimana waktu hambatan ini terbagi menjadi dua macam yaitu
waktu stand by dan waktu repair. Kedua faktor ini jika waktu baik itu stand by dan
repairnya tinggi maka di dapat juga % efektivitas kerja juga dapat menurun jika
efektivitas kerja menurun akan berdampak kepeda nantinya ke produksi dan
berdampak juga pada produktivitas dan jumlah alat bornya dalam data di dapat
produktivitas alat bor yaitu 706,645 Bcm/hari/alat dengan jumlah alat yang
dibutuhkan 4 alat bor dan untuk table kedua didapat produktivitas alat yaitu 603,99
dengan jumlah alat yaitu 4 alat bor jadi dlam produktivitas alat dan jumlah alat yang
sudah didpat ini akan berbeparuh pada nantinya biaya alat yang disesuaikan
dengan data produktivitas alat bor dan juga pada jumlah alat bornya. Sehingga jika
produktivitas alat yang tinggi maka biaya yang di butuhkan akan semakin besar
dan berpengaruh kepda jumlah alatnya juga.

16
17

BAB V
KESIMPULAN

Pada materi alat bor dan kompresor ini dapat disimpulkan yaitu diantarnya
sebagai berikut ini :
1. Pada alat bor ini terdapat suatu kompresor dimana kompresor ini
memberikan suatu bentuk tekanan udara yang berfungsi untuk
memberikan energi tambangah dalam mengerakan alat bor ini dalam hal
ini kompresor terbagi menjadi dua yaitu isotermal dan adiabatic dalam
penentuan Hp pada kedua jenis cara penekan kompresor ini di dapat dari
hasil perhitungan yaitu di dapat Hp isothermal sebesar 12,415 Hp dan
adiabatic sebesar 17,2810 Hp dalam hal ini terlihat bahwa Hp adiabatic
lebih besar dari pada Hp dari Isotermal sehingga adiabatic ini
membutuhkan energi yang lebih besar dari isothermal.
2. Dalam pelaksanaan pemborann terdapat udara bebas yang dibutuhkan
dan tekanan udara pada kompresor dalam hal ini untuk menentukan udara
beas yang dibutuhkan dan tekanan udara pada kompresor dalam dilakukan
dengan perhitungan menggunakan rumus yang berada di atas pada hal ini
udara bebas yang dibutuhkan yaitu sebesar 1691,872 Ft3 kemudian
tekanan udara kompresor di dapatkan yaitu sebesar yaitu 102,5274
3. Pada produktivitas alat bor dan juga jumlah alat bor ini data yang harus ada
yaitu waktu standy by, waktu repair, waktu produksi, waktu efektif, efesiensi
kerja, kecepatan pengeboran, volume setara kemudian yang nantinya di
dapatkan produktivitas alat bor dan juga jumlah alat bor. Dalam hal ini
produktivitas alat bor ini di dapatkan yaitu pada tabel 1 di dapatkan
produktivitas alat bor sebesar 706,645 Bcm/hari/alat dengan jumlah alat
yaitu 4 alat sedangakn tabel 2 di peroleh produktivitas kerja sebesar 603,99
Bcm/hari/alat dengan jumlah alat yaitu 4 alat.

17
18

DAFTAR PUSTAKA

1. Hamphill, Gary B.P.E. 1981. “Blasting Operation”. Mcgraw-hill Inc; New York

2. Jimeno C.L. and Jimeno E.L., 1995, Drilling and Blasting of Rocks, Balkema/
Rotterdam/Brookfield.

3. Konya, Calvin J. 1985. “Rock Blasting”. US Departement of Transportation;


New York

4. Konya Calvin J. and Walter E.J. 1990. Surface Blast Design, Prentice Hall,
Englewood Cliffs, New Jers.

5. Langefors, U. Kihlstrom B. 1978. The Modern Technique of Rock Blasting.


A Halsted Press Book; New York

18

Anda mungkin juga menyukai