Alat Bor Dan Kompresor
Alat Bor Dan Kompresor
KATA PENGANTAR
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LAMPIRAN
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
menggerakn unit alat bor untuk dapat berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Dalam suatu sistem pada pemboran ini terbagi kembali berdasarkan kepada
tingkat keterterapannya atau penerananya maka di bagi menjadi yaitu sebagai
berikut :
a. Mekanik : Perkusif, rotasi, rotasi dan perkusif
b. Termal : Pembakaran, plasma, cairan panas, pembekuan
c. Sonik : Vibrasi dari frekuensi tinggi
d. Hidrolik : Panas (Jet), erosi, cavitasi
e. Kimiawi : Microblast, disolusi
f. Elektrik : Elektrik arc, Industri magnetis
g. Seismik : Sinar laser
h. Nuklir : Fusi, fisi
Meskipun terdapat banyaknya sistem pemboran, pada hal ini proses
pemboran ini hanya untuk menyediaan lubang ledak untuk kegiatan peledakan
maka penggunaannya yakni kebanyakan menggunakan sistem mekanik yang
antarnya Perkusif, rotasi, rotasi dan perkusif dengan berbagai bentuk ukuran dan
kemampuan pada kapasitas alat yang di miliki oleh dalam suatu produksinya maka
dari itu suatu alat harus di pertimbangkan secara teknis di lapanagn dan juga
secara biaya ekonominya, maka proses pemboran dengan menggunakan sistem
mekanik ini lebih efektif dari pada penggunaan sistem pemboran yang lain.
menghilangkan dari serbuk-serbuk yang ada atau menempel pada alat bor atau
yang dikenal dengan (cutting) untuk memindahkan keluarnya lubang bor,
berdasarkan keada sumbu dari energi mekaniknya, dalam hal ini sistem pemboran
mekanik kembali terbagi kedalam 3 bagian yaitu di antaranya sebagai berikut :
1. Bor tumbuk (Percussion Drill)
Dalam proses dari pemboran tumbuk ini dinamakan yaitu sebagi (percusif)
yang mana energi dari suatu mesin bor yang akan di turunan energinya ke
batang bor dan mata bor, pada komponen utama dari alat ini yaitu piston
yang akan mendorong dan juga akan menarik tungkai (Shank), dengan
contoh dari alat bor yang memakai sistem ini yaitu hammer drill dan chum
drill.
ini metode kembali terbagi kedalam dua jenis yaitu Hydrolic top
hammer dan Pneumatic top hammer.
8. Volume/Pressur
9. Working Pressure
Dalam hal ini juga terdapat beberapa hal penting yang perlu untuk di perhatika
pada suatu pompa diantaranya yaitu sebagai berikut ini :
1. Tipe acting piston
2. Diameter piston
3. Dimensi
4. Power
5. Berat
6. Volume/Pressure
7. Working Pressure
Kemudian terdapat juga hal-hal yang mestinya harus di perhatikan dalam alat
kompresor yaitu di antarnya sebagai berikut ini :
1. Tekanan udara yang di hasilkan
2. Volume udara yang dihasilkan per satuan waktu
9
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
3.1.1 Terdapat suatu udara bebas sebesar 80 cuft, dimana setiap menitnya
harus diberi tekanan dari 120 psi (1 atm = 14,7 psi). berapa HP
kompresor yang dibutuhkan secara isothermal dan adiabatic ?
3.1.2 Ada 10 buah Jack Hammer, dengan ukuran torak ᶲ = 5” , digerakkan
dengan udara bertekanan 80 psi dan dipakai pada elevasi 4200 ft di
atas permukaan air laut, kompresor terletak pada ketinggian yang
sama, berapa udara bebas yang diperlukan ?
3.1.3 Sebuah kompresor ditekan pada elevasi 3300 ft, sedangkan Jack
Hammer yang dipakai diletakkan pada 3500 ft. Tekanan udara yang
dihasilkan dari Jack Hammer 80 psi, dengan ukuran torak ᶲ = 5”.
Berapa tekanan udara pada kompresor ?
3.1.4 PT Tarabatuh Manunggal melakukan kegiatan pemberaian batu
andesit dengan peledakan. Selama satu shift kerja (7 jam), waktu
produktif yang digunakan untuk kegiatan pengeboran adalah 6,8 jam,
serta waktu hambatan dapat dilihat pada tabel 3, lubang yang dibuat
memiliki rata rata kedalaman 3 m, burden 2 m dan spacing 2 m.
Dengan rincian cycle time pemboran pada tabel 1, tentukan
Produktivitas alat bor tersebut, Jika target produksi perusahaan
tersebut adalah 2.500 BCM/hari, berapa alat bor yang dibutuhkan.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Soal Nomor 1
Dik : v = 80 + 9 cuft = 89
P1 = 1atm = 14,7 psi
P2 = 120 psi + 9 psi = 12,9 psi
N = 1,406 (gram molekul udara)
9
10
= 12,415 HP
2. Adibatic
n-1
n P2 n
HP = n-1
x 0,0643 x V x [( P1 ) -1]
1,406 - 1
1,406 129 Psi 1,406
= 1,406-1 x 0,0643 x 100 x [( 14,7 Psi ) -1]
= 17,2810 HP
3.2.2 Soal Nomor 2
Dik: n = 10
P = 80 psi + 9 = 89 psi
elevasi = 4200 ft
Diameter torak (ᶲ) = 5”
Dit : Volume (udara bebas yang dibutuhkan)
Jawab :
1. Faktor penggali 10 alat bor
Ydik - Ymin
Fp = Xmin + (Xmax – Xmin) x
Ymax - Ymin
4200-4000
=8,09 + (8,31 – 8,09)
5000-4000
= 8,09 + 0,044
= 8,134
2. Udara yang dibutuhkan untuk tekanan 84 psi
X2-X1 X-X1
= =
Y2-Y1 Y-Y1
210 - 190 X - 190
= =
90 – 80 89 - 80
20 X – 190
= =
10 9
= 180 = 10.x – 1900
11
180 +1900
=x=
10
= 208 ft3
3. Mencari V
V = P x FP
= 208 ft3 x 8,134
= 1691,872 ft3
3.2.3 Soal Nomor 3
Dik : Elevasi kompresor 3536 ft
Elevasi Jack Hammer 3736 ft
ΔH = 200
P2 = 89 psi
Dit : Tekanan udara pada kopresor (log PB) ?
Jawab :
X2-X1 X-X1
Tekanan atmosfir = =
Y2-Y1 Y-Y1
12,67- 12,901 X - 12,90
= =
4000 - 3500 3736 - 3500
-54,28 + 6450
=x=
500
= 12,79
Pb = P1 bar + P2 bar
= 12,79 Psi + 89 Psi
= 101,79 Psi
Log PB = Log PA – 0,0000157 x ΔH
Log (101,79 Psi) = Log PA – 0,0000157 x 2000 ft
Log PA = 2,0077 + 0,00314
Log PA = 2,01084
= 102,527 Psi
3.2.4 Soal Nomor 4
Dik : WT = 7 jam
H =3m
B =2m
S =2m
Wp = 6,8 jam = 408 mnt
12
TP = 2500 BCM/hari
Rata-rata Cycle Time Tabel 1 = 3,89 mnt
Rata-rata Cycle Time Tabel 2 = 4,55 jam/hari
Dit : Produktivitas alat bor
Jumlah alat bor yang dibutuhkan
Jawab :
Tabel 3.1
Cycle Time Tabel 1
Batang 1 Cycle
Tanggal Manuver Leveling Naik
Time
Penetrasi Ganti
06-Aug 9.35 13.11 189.01 0,00 11.38 233.3
07-Aug 14.19 10.36 192.76 0,00 10.57 227.88
08-Aug 13.58 14.30 212.50 0,00 9.65 250.03
09-Aug 14.81 15.12 188.10 0,00 10.57 228.84
12-Aug 8.03 15.51 199.10 0,00 11.28 233.92
13-Aug 6.76 12.46 203.29 0,00 8.27 230.78
14-Aug 18.11 14.78 200.27 0,00 9.71 242.87
15-Aug 14.08 9.65 207.93 0,00 9.09 240.75
16-Aug 6.35 16.43 178.64 0,00 8.87 210.29
19-Aug 18.51 10.75 211.94 0,00 9.64 250.84
20-Aug 16.94 10.66 207.88 0,00 11.42 246.9
21-Aug 9.02 13.09 206.34 0,00 9.82 238.27
22-Aug 8.17 15.39 210.03 0,00 8.21 241.8
23-Aug 15.54 14.07 194.06 0,00 8.68 232.35
27-Aug 12.47 15.73 209.02 0,00 8.02 245.24
28-Aug 12.18 15.98 185.00 0,00 10.99 224.15
29-Aug 7.65 16.31 188.92 0,00 9.98 222.86
30-Aug 17.05 12.97 214.01 0,00 8.59 252.62
02-Sep 6.20 11.79 194.69 0,00 10.32 223
03-Sep 10.96 11.07 200.29 0,00 8.74 231.06
04-Sep 12.83 17.06 179.49 0,00 11.19 220.57
05-Sep 10.81 10.76 181.50 0,00 9.85 212.92
Sumber : Dokumen pribadi, 2019
13
Σ= 5131,24
5131,24
=
22
5131,24
=
60
= 3,89 menit/hari
Tabel 3.2
Cycle Time Tabel 2
Batang 1 Cycle
Tanggal Manuver Leveling Naik
Time
Penetrasi Ganti
06-Aug 17.35 21.11 197.01 8,00 19.38 263.3
07-Aug 22.19 18.36 200.76 8,00 18.57 267.8
08-Aug 21.58 22.30 220.50 8,00 17.65 290.03
09-Aug 22.81 23.12 196.10 8,00 18.57 268.84
12-Aug 16.03 23.51 207.10 8,00 19.28 273.92
13-Aug 14.76 20.46 211.29 8,00 16.27 270.78
14-Aug 26.11 22.78 208.27 8,00 17.71 282.87
15-Aug 22.08 17.65 215.93 8,00 17.09 280.75
16-Aug 14.35 24.43 186.64 8,00 16.87 250.29
19-Aug 26.51 18.75 219.94 8,00 17.64 290.84
20-Aug 24.94 18.66 215.88 8,00 19.42 286.9
21-Aug 17.02 21.09 214.34 8,00 17.82 278.27
22-Aug 16.17 23.39 218.03 8,00 16.21 281.8
23-Aug 23.54 22.07 202.06 8,00 16.68 272.35
27-Aug 20.47 23.73 217.02 8,00 16.02 285.24
28-Aug 20.18 23.98 193.00 8,00 18.99 264.15
29-Aug 15.65 24.31 196.92 8,00 17.98 262.86
30-Aug 25.05 20.97 222.01 8,00 16.59 292.62
02-Sep 14.20 19.79 202.69 8,00 18.32 263
03-Sep 18.96 19.07 208.29 8,00 16.74 271.06
04-Sep 20.83 19.06 187.49 8,00 19.19 260.57
05-Sep 18.81 18.76 189.50 8,00 17.85 252.92
Sumber : Dokumen pribadi, 2019
Σ = 6011,24
14
6011,24
=
22
273,24
=
60
= 4,45 menit/hari
Waktu Repair = 34341,43 detik/hari : 60 detik
572,375 mnt/hari
=
22 hari
= 26,01 mnt/hari
Waktu Repair = 201733,5 detik/hari : 60 detik
3362,23 mnt/hari
=
22 hari
= 152,83 mnt/hari
Wp = 6,8 jam = 408 menit/hari
We = Wp – R – S
= 408 menit/hari – 26,01 menit/hari – 152 menit/hari
= 229,16 menit/hari
We 229,16 mnt/hari
E = x 100 % = x 100 %
Wp 408 mnt/hari
= 56,16 %
BxSxH
Veq =
H
3m x 2m x 2m
=
3m
= 4 BCM/meter
Tabel 1
rata-rata kedalaman 3m
Ѵpemboran = = = 0,771 meter/menit
Cycle Time (tabel 1) 3,89 mnt
Pa = Ѵp x Veq x E x Wp
= 0,771 meter/menit x 4 BCM/meter x 0,5616 x 408 menit/hari
= 706, 645 BCM/hari/alat
TP 2500 BCM/hari
N alat = = = 3,537 = 4 alat
Pa 706,645 BCM/hari/alat
Tabel 2
15
rata-rata kedalaman 3m
Ѵpemboran = = = 0,659 m/mnt
Cycle Time (tabel 2) 4,55 mnt
Pa = Ѵp x Veq x E x Wp
= 0,659 m/mnt x 4 BCM/m x 0,5616 x 408 menit/hari
= 603,99 BCM/hari/alat
TP 2500 BCM/hari
N alat = = = 4,13 = 4 alat
Pa 603,99 BCM/hari/alat
16
BAB IV
ANALISIS
Pada praktikum alat bor dan kompresor hal yang perlu dianalisi yaitu pada
kegiatan pengeboran pada PT Tarabatuh Manunggal ini jika dilihat kembali pada
tabel jika dilihat pada tabel cycle time terdapat waktu siklus dalam pengeboran
dimana waktu ini akan mempengaruhi produktivitas dalam hal ini jika dilihat waktu
dari manuver, lavelin, naik waktu yang dibutuhkan tidak telalu lama berbeda halnya
dengan waktu penetrasi yang memiliki waktu yang lebih lama dari tiga waktu
pengeboran lainya jadi cycle time ini berpengaruh sekali pada penetrasi alat bor
jika penetrasi alat bornya semakin lama maka akan berdampak pada produktivitas
alat bor tersebut dan juga berpengaruh pada jumlah alatnya sebenarnya baik
manuver, lavelin, ganti , naik alat bor juga berpengaruh namun waktu yang sangat
berpengaruh ini pada penetrasi karena penetrasi ini mebutuhkan waktu yang lama
untuk cycle time pengeboran.
Pada jumlah produktivitas dan jumlah alat juga tergantung kepada waktu
hambatan waktu hambatan ini yang memepengaruhi pada produktivitas dan juga
jumlah alat bornya dimana waktu hambatan ini terbagi menjadi dua macam yaitu
waktu stand by dan waktu repair. Kedua faktor ini jika waktu baik itu stand by dan
repairnya tinggi maka di dapat juga % efektivitas kerja juga dapat menurun jika
efektivitas kerja menurun akan berdampak kepeda nantinya ke produksi dan
berdampak juga pada produktivitas dan jumlah alat bornya dalam data di dapat
produktivitas alat bor yaitu 706,645 Bcm/hari/alat dengan jumlah alat yang
dibutuhkan 4 alat bor dan untuk table kedua didapat produktivitas alat yaitu 603,99
dengan jumlah alat yaitu 4 alat bor jadi dlam produktivitas alat dan jumlah alat yang
sudah didpat ini akan berbeparuh pada nantinya biaya alat yang disesuaikan
dengan data produktivitas alat bor dan juga pada jumlah alat bornya. Sehingga jika
produktivitas alat yang tinggi maka biaya yang di butuhkan akan semakin besar
dan berpengaruh kepda jumlah alatnya juga.
16
17
BAB V
KESIMPULAN
Pada materi alat bor dan kompresor ini dapat disimpulkan yaitu diantarnya
sebagai berikut ini :
1. Pada alat bor ini terdapat suatu kompresor dimana kompresor ini
memberikan suatu bentuk tekanan udara yang berfungsi untuk
memberikan energi tambangah dalam mengerakan alat bor ini dalam hal
ini kompresor terbagi menjadi dua yaitu isotermal dan adiabatic dalam
penentuan Hp pada kedua jenis cara penekan kompresor ini di dapat dari
hasil perhitungan yaitu di dapat Hp isothermal sebesar 12,415 Hp dan
adiabatic sebesar 17,2810 Hp dalam hal ini terlihat bahwa Hp adiabatic
lebih besar dari pada Hp dari Isotermal sehingga adiabatic ini
membutuhkan energi yang lebih besar dari isothermal.
2. Dalam pelaksanaan pemborann terdapat udara bebas yang dibutuhkan
dan tekanan udara pada kompresor dalam hal ini untuk menentukan udara
beas yang dibutuhkan dan tekanan udara pada kompresor dalam dilakukan
dengan perhitungan menggunakan rumus yang berada di atas pada hal ini
udara bebas yang dibutuhkan yaitu sebesar 1691,872 Ft3 kemudian
tekanan udara kompresor di dapatkan yaitu sebesar yaitu 102,5274
3. Pada produktivitas alat bor dan juga jumlah alat bor ini data yang harus ada
yaitu waktu standy by, waktu repair, waktu produksi, waktu efektif, efesiensi
kerja, kecepatan pengeboran, volume setara kemudian yang nantinya di
dapatkan produktivitas alat bor dan juga jumlah alat bor. Dalam hal ini
produktivitas alat bor ini di dapatkan yaitu pada tabel 1 di dapatkan
produktivitas alat bor sebesar 706,645 Bcm/hari/alat dengan jumlah alat
yaitu 4 alat sedangakn tabel 2 di peroleh produktivitas kerja sebesar 603,99
Bcm/hari/alat dengan jumlah alat yaitu 4 alat.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Hamphill, Gary B.P.E. 1981. “Blasting Operation”. Mcgraw-hill Inc; New York
2. Jimeno C.L. and Jimeno E.L., 1995, Drilling and Blasting of Rocks, Balkema/
Rotterdam/Brookfield.
4. Konya Calvin J. and Walter E.J. 1990. Surface Blast Design, Prentice Hall,
Englewood Cliffs, New Jers.
18