517 Nasional
Seminar Al Halim Hukum
Volume 2 Nomor 1 Tahun 2016, 517-532
Pendahuluan
Setiap bangsa tentu membutuhkan ideologi nasional, yang berisi nilai-
nilai yang dianggap baik dan cocok bagi masyarakat, diterima dan
*Surel: halim_not@yahoo.co.id
diakui serta menjadi tujuan dan cita-cita mulia dari suatu bangsa. Bagi
bangsa Indonesia nilai-nilai itu terkandung dalam Pancasila. Selain
sebagai ideologi bangsa, Pancasila merupakan dasar negara dan
pandangan hidup bangsa yang mendasari pelaksanaan ketatanegaraan
negara Indonesia. Ideologi Pancasila yang diterapkan di Indonesia bila
dibandingkan dengan ideologi besar lain di dunia mempunyai suatu
perbedaan. di satu sisi terkadang perbedaan tersebut terasa dekat dan
tipis, tetapi di sisi lainnya perbedaan tersebut sangat jauh dan sangat
berbeda. Pancasila terbentuk melalui proses panjang dalam sejarah
bangsa Indonesia.
Begitu pula dengan sumber tertib hukum, atau yang biasa di
sebut dengan sumber dari segala sumber hukum, sumber hukum yang
terakhir dan tertinggi, mempunyai perbedaan yang sangat tajam,
bergantung pada masyarakat, bangsa dan negara masing-masing. Bagi
negara yang menganut paham teokrasi, yang menjadi sumber dari
segala sumber hukum adalah ajaran-ajaran tuhan yang berwujud
wahyu, yang terhimpun dalam kitab suci. Bagi negara yang menganut
paham negara kekuasaan, sumber dari segala sumber hukum nya adalah
kekuasaan atau kekuatan, kekuasaan negaralah yang diutamakan. Lain
halnya dengan negara yang menganut paham kedaulatan rakyat, sumber
dari segala sumber hukum nya adalah kedaulatan rakyat itu sendiri.
Kedaulatan rakyat dari negara Pancasila tidak sama dengan teori
kedaulatan rakyat dari Rousseau (teori kontrak sosial), tidan sama
dengan teori kedaulatan rakyat dari Hobbes (yang mengarah ke
absolutisme), juga tidak sama dengan teori kedaulatan John Locke
(yang mengarah ke demokrasi Parlementer), karena kedaulatan rakyat
negara Pancasila dijiwai dan diliputi oleh Ketuhanan yang Maha Esa
dan sila-sila yang lain dari Pancasila.
Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan
hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan
serta watak dari bangsa Indonesia, yaitu cita-cita mengenai
kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan,
keadilan sosial, perdamaian nasional, cita-cita politik mengenai sifat
bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral mengenai kehidupan
masyarakat dan keagamaan sebagai pengejawantahan dari nurani
manusia.1
Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis hendak menguraikan
dan mengkaji lebih lanjut pokok masalah yaitu dimana posisi Pancasila
dalam sistem ketatanegaraan negara Republik Indonesia? Dan apa
1
Darji Darmodihardjo, Sidharta, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Apa dan
Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1995, hal.210
519 Al Halim
2
M Budiarto, Pemberdayaan Pancasila Sebagai dasar Negara dan pandangan Hidup
Bangsa dalam Era Globalisasi (Aspek Yuridis Ketatanegaraan), Bahan ceramah
disampaikan pada ''Contimuing Legal Education" Badan Pembinaan Hukum
Nasional (BPHN) tgl. 2 Oktober 2016
3
Moh. Mahfud MD., Membangun politik Hukum Menegakkan Konstitusi,
Rajawali Pers, Depok, 2010, hal.50
Seminar Nasional Hukum 520
4
Syarbini, 2003, dalam http://irmairayanti.blogspot.co.id/2012/02/nilai-nilai-
dan-filsafat-pancasila.html, diakses 3 Oktober 2016.
5
Kaelan, 2000, dalam http://irmairayanti.blogspot.co.id/2012/02/nilai-nilai-
dan-filsafat-pancasila.html, diakses 3 Oktober 2016
521 Al Halim
1. Muh. Yamin
Muh.Yamin mengatakan ajaran Pancasila adalah tersusun
secara harmonis dalam suatu sistem filsafah6
2. Soediman Kartohadiprodjo
Soediman Kartohadiprodjo mengemukakan: Pancasila itu
disajikan sebagai pidato untuk memenuhi permintaan
memberikan dasar filsafat negara, maka disajikannya pancasila
sebagai filsafat, seperti halnya sebuah buah-buahan diberikan
lalu dimakan dengan keyakinan bahwa suatu penyakit tadi dapat
diberantas, jadi sebagai obat maka buah-buahan tadi adalah obat
pula. Pada saat itu maka pancasila masih merupakan filsafat
negara. Karena itu dapatlah dimengerti, kalau filsafat pancasilla
ini dibawakan sebagai inti-intinya hal-hal yang berkenaan
dengan manusia, disebabkan negara itu adalah manusia,
organisasi manusia. Dikiranya semua bahwa pancasila ini
adalah ciptaan Ir. Sukarno, tetapi ternyata Ir. Sukarno
menolakya disebut sebagai pencipta pancasila, melainkan
mengatakan bahwa pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia.
Kalau suatu filsafat itu adalah isi jiwa (sesuatu) bangsa”, maka
filsafat itu adalah filsafat bangsa tadi. Jadi pancasila itu adalah
filsafat bangsa Indonesia.7
3. Notonagoro
Notonegoro menyatakan bahwa dalam kalimat keempat
dalam pembukaan undang-undang dasar 1945, bahwa
disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu
undang-undang dasar negara indonesia yang tebentuk dalam
suasana susunan Negara Republik Indonesia yang bekedaulatan
dengan berdasar kepada : Ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Kata-kata”dengan
berdasar kepada” menentukan kedudukan pancasila dalam
negara republik Indonesia sebagai dasar negara, dalam
pengertian”dasar filsafat”. Sifat kefilsafatan dari dasar negara ini
terwujudkan dalam rumus abstrak dari kelima sila dari pancasila
yang kata-kata intinya ialah ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan.8
6
Muh. Yamin, 1962, Naskah persiapan Undang-Undang Dasar 1945
7
Soedirman Kartohadiprodjo, 1969, Beberapa pemikiran seputar pancasila
8
Notonagoro, 1976, dalam Lokarya Pengalaman Pancasila di Yogyakarta.
Seminar Nasional Hukum 522
4. Rosian Abdoelgani.
Pacasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai Colektive-
ideologie dari seluruh bangsa Indonesia. Di dalam kajian-kajian
dari dalam masih mengandung ruang yang luas untuk
berkembangnya penegasan-penegasan lebih lanjut. Dalam
fungsinya ia bertahan sebagai fundamen negara, ia telah
bertahan terhadap segala ujian baik yang datang dari kekuatan
contra-revolusioner maupun yang datang dari kekuatan extreem.
Dalam pancasila tercapailah keseimbangan nilai rohaniah dan
jasmaniah dari manusia Indonesia.9
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas
kerohanian yang dalam ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar
filsafat negara. Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai
dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara,
termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia.
Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta
penjabarnya senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
sila-sila Pancasila. Dalam konteks inilah maka Pancasila merupakan
suatu asas kerohanian negara, sehingga merupakan suatu sumber nilai,
norma dan kaidah hukum dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.10
Kedudukan Pancasila yang demikian ini justru mewujudkan
fungsinya yang pokok sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang
manifestasinya dijabarkan dalam suatu peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu Pancasila merupakan sumber hukum dasar negara baik
yang tertulis yaitu UUD negara maupun hukum dasar tidak tertulis atau
konvensi.
Pancasila, proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945 yang
merupakan cita-cita bangsa saling berkaitan dan kaitan itu mengarah
pada pembentukan ketatanegaraan Republik Indonesia dan segala
sistem pemerintahannya. Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia
merupakan kulminasi (puncak) dari tekad bangsa untuk merdeka.
Proklamasi memuat perjuangan penegakan jiwa Pancasila yang telah
berabad-abad lamanya dicita-citakan. Selanjutnya tujuan dan cita-cita
proklamasi ini tercermin dalam UUD 1945 yang terbagi dalam
Pembukaan dan Batang Tubuh UUD. Dan, UUD 1945 berlandaskan
dan didasari oleh Pancasila yang merupakan sumber tata tertib hukum
Indonesia. Pada pembukaan UUD 1945 terdapat dengan jelas maksud,
9
Roeslan Abdoelgani (1962), Dalam bukunya Resapkan Dan Amalkan Pancasila,
10
Benzmanroe, Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Bangsa Indonesia, 2015,
Benzmanroe.wordpress.com/2010/05/06/pancasila-dalam-konteks-
ketatanegaraan-bangsa-indonesia/, diakses 3 Oktober 2016.
523 Al Halim
11
Dani, “Pancasila sebagai Sumber dari Segalaa Sumber Hukum”, dalam
http://pedabuntung.blogspot.com/2013/10/pancasila-sebagai-sumber-dari-
segala.html, diakses 3 Oktober 2016
12
Husein, 2005, Hubungan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat dengan
Badan Pemeriksaan Keuangan dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Bandung:
Utomo,, hlm 58-59
525 Al Halim
13
Louise,” Pancasila sebagai Ideologi Bangsa”,dalam http://elizabethlouise
fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-81925
Studi%20Strategis%20Indonesia%20I%20%20Negara%20%20Bangsa%20dan%
20St ruktur%20Dasar-Pancasila%20Sebagai%20Ideologi%20Bangsa.html,
diakses pada tanggal 3 Oktober 2016
Seminar Nasional Hukum 528
Simpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan tersebut dapat diambil simpulan
Bahwa Secara filsafati, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian
yang dalam ilmu kenegaraan popular disebut sebagai dasar filsafat
negara (Philosofische Gronslag). Pancasila menempati posisi sebagai dasar
dan ideologi negara yang tidak dipersoalkan lagi, ketetapan Pancasila
sebagai ideologi negara tercantum dalam ketetapan MPR No. 18 Tahun
1998 tentang pencabutan dari ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pasal 1 ketetapan MPR tersebut
menyatakan bahwa Pancasila sebagaimana di maksud dalam
Pembukaan UUD 45 ialah Dasar negara dari NKRI yang harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Pancasila
merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di
negara Republik Indonesia. Konsekuensinya seluruh peraturan
perundang-undangan serta penjabaran-nya senantiasa berdasarkan nilai-
nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pancasila sebagai
Pandangan Hidup dan sebagai Dasar Negara, Kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai kaidah negara yang fundamental yang bersifat tetap,
sekaligus sebagai norma tertinggi, sumber dari segala sumber hukum
16
Moh. Mahfud MD., Membangun politik Hukum Menegakkan Konstitusi, Rajawali
Pers, Depok, 2010, hal.51
531 Al Halim
dalam negara. Karenanya, kaidah ini tidak dapat diubah, oleh siapapun
dan lembaga apapun, karena kaidah ini ditetapkan hanya sekali oleh
Pendiri Negara. Implikasi pencabutan Pancasila berarti pencabutan dan
atau pembubaran negara yang telah didirikan oleh pendiri negara.
Ucapan Terimakasih
Terimakasih yang setinggi tingginya penulis sampaikan kepada seluruh
rekan-rekan dan teman seperjuangan, serta seluruh civitas akademika
Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro Semarang, yang
telah membantu dalam penulisan ini, kritik dan saran yang membangun
senantiasa penulis nantikan demi perbaikan penulisan selanjutnya.
Daftar Pustaka
Buku
Darji Darmodihardjo, Sidharta, 1995, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Apa
dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama
Husein, 2005, Hubungan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat
dengan Badan Pemeriksaan Keuangan dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia. Bandung, Utomo.
Moh. Mahfud MD, 2012, Membangun Politik Hukum Menegakkan
Konstitusi, Depok, Radjawali Pers
Moh. Mahfud MD, 2012, Politik Hukum di Indonesia, Depok,
Radjawali Pers.
Muh. Yamin, 1962, Naskah persiapan Undang-Undang Dasar 1945
Notonagoro, 1976, dalam Lokarya Pengalaman Pancasila di
Yogyakarta.
Roeslan Abdoelgani (1962), Resapkan Dan Amalkan Pancasila.
Soedirman Kartohadiprodjo, 1969, Beberapa pemikiran seputar pancasila.
Perundang-Undangan
UUD 1945
Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/ 1966 tentang Memorandum DPR-
GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia Dan
Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia
Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 tentang Peninjauan
Produk- Produk Yang Berupa Ketetapan-Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia
Ketetapan MPR No.IX/ MPR / 1978 tentang Perlunya
Penyempurnaan Yang Termaktub Dalam Pasal 3 Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
V/Mpr/1973
Seminar Nasional Hukum 532
Internet
Dani, “Pancasila sebagai Sumber dari Segalaa Sumber Hukum”,
dalamhttp://pedabuntung.blogspot.com/2013/10/pancasila-
sebagai-sumber-dari-segala.html.
Benzmanroe, Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Bangsa Indonesia,
2015, Benzmanroe.wordpress.com/2010/05/06/pancasila-
dalam-konteks-ketatanegaraan-bangsa-indonesia/.
http://irmairayanti.blogspot.co.id/2012/02/nilai-nilai-dan-filsafat-
pancasila.html.
http://irmairayanti.blogspot.co.id/2012/02/nilai-nilai-dan-filsafat-
pancasila.html.
Louise,” Pancasila sebagai Ideologi Bangsa”, dalam http://elizabethlouise
isip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-81925
Studi%20Strategis%20Indonesia%20I%20%20Negara%20%20Ba
ngsa%20dan%20Struktur%20Dasar-
Pancasila%20Sebagai%20Ideologi%20Bangsa.html.
Yoga, 2010, Korelasi Pancasila, Pembukaan dan Btaang Tubuh UUD 1945,
http://www.pusakaindonesia.org/korelasi-pancasila-
pembukaan-dan-batang-tubuh-uud-1945/.
Lain-lain
M Budiarto, 2016, Pemberdayaan Pancasila Sebagai dasar Negara dan
pandangan Hidup Bangsa dalam Era Globalisasi (Aspek Yuridis
Ketatanegaraan), Bahan ceramah disampaikan pada ''Contimuing
Legal Education" Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) tgl.
2 Oktober 2016