BAB VI
PENUGASAN (ASSIGMENT)
1. Susun data dalam matrik bujur sangkar, jika ada pemblokiran maka unsur
data yang bersesuaian diubah menjadi +m untuk tujuan meminimumkan
atau –m untuk tujuan memaksimumkan. Matrik data dikalikan negatif satu
bila tujuan memaksimumkan.
2. Tentukan nilai terkecil dari unsur-unsur pada tiap baris kemudian unsur-
unsur dari setiap baris dikurang (reduksi) dari nilai terkecilnya.
3. Tentukan nilai terkecil dari unsur-unsur pada setiap kolom , kemudian unsur-
unsur tiap kolom dikurangi dengan nilai terkecilnya
4. Buatlah garis yang melintasi baris atau kolom, dimulai dengan baris atau
kolom yang memiliki paling banyak unsur nolnya.
5. Hitung banyaknya garis yang melintasi kolom atau baris, jika banyaknya
garis sama dengan banyaknya baris atau kolom maka menuju ke (8).
6. Tentukan nilai terkecil dari unsur-unsur yang tidak dilintasi garis, kemudian
unsur-unsur tersebut dikurang dengan nilai terkecinya, sedangkan unsur-
unsur yang dilintasi dua garis ditambah oleh nilai terkecil tsb.
7. Kembali ke langkah (4)
8. Solusi optimal ditemukan, dimana mementukan pasangan penugasan
optimal dari model penugasan ditunjukkan oleh unsur nol yang terletak
pada baris atau kolom yang memiliki satu unsur nol
Dalam penempatan karyawan yang paling cocok adalah satu pekerjaan ditangani
satu orang karyawan.
Contoh :
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 19 25 21 17
B 27 21 18 22
C 17 19 13 20
D 25 31 15 33
Pekerja I II III IV
Karywan
Dalam Rupiah
A 6 0 4 8
B 0 6 9 5
C 3 1 7 0
D 8 2 18 0
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 6 0 0 8
B 0 6 5 5
C 3 1 3 0
D 8 2 14 0
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 6 0 0 8
B 0 6 5 5
C 3 1 3 0
D 8 2 14 0
Penugasan belum optimal, karena jumlah garis=3 yang dibuat itu masih lebih kecil
dibanding dengan jumlah baris=4 atau kolom=4 yang belum terliput garis. Untuk
merubah table diatas dilakukan langkah sebagai berikut :
• Pilih angka terkecil diantara semua angka yang belum terliput dengan garis
dan kurangkan semua angka yang belum terliput garis dengan angka
terkecil tersebut.
• Angka yang terliput dengan garis vertical dan horizontal, tambahkan dengan
angka terkecil yang belum terliput dengan garis, sehingga menghasilkan
tabel Perubahan Total Opportunity Cost Matrix sebagai berikut :
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 6 0 0 9
B 0 6 5 6
C 2 0 2 0
D 7 1 13 0
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 19 25 21 17
B 27 21 18 22
C 17 19 13 20
D 25 31 15 33
Tabel diatas sudah optimal, karena garis yang dibuat sudah 4 garis, sama dengan
jumlah baris atau jumlah kolom. Setelah itu letakkan karyawan pada salah satu
pekerjaan yang nilainya pada Total Opportunity Cost = 0 (Cari Biaya Terendah)
tiap kolom atau baris, dan satu pekerjaan bisa diisi oleh satu orang saja dan
tambahkan semua biaya agar diperoleh biaya keseluruhan sebagai berikut :
A III Rp. 21
B I Rp. 27
C II Rp. 19
D IV Rp. 33
Jumlah Rp.100
Contoh :
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 19 25 21 17
B 27 21 18 22
C 17 19 13 20
D 25 31 15 33
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 0 6 2 2
B 9 3 0 4
C 4 6 0 7
D 10 16 0 18
- Ternyata pada kolom II dan IV belum ada elemen bernilai nol, maka
harus dibuat agar memiliki nilai nol dengan cara : Mengurangi elemen
pada kolom tersebut dengan nilai paling kecil di kolom tersebut.
Setelah semua memiliki nilai nol disetiap kolom, maka diperoleh table
Total Opportunity Cost Matrix sebagai berikut :
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 0 3 2 0
B 9 0 0 2
C 4 3 0 5
D 10 13 0 16
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 0 3 2 0
B 9 0 0 2
C 4 3 0 5
D 10 13 0 16
Penugasan belum optimal, karena jumlah garis yang dibuat itu masih lebih kecil
dibanding dengan jumlah baris atau kolom yang belum terliput garis.
• Pilih angka terkecil diantara semua angka yang belum terliput dengan
garis dan kurangkan semua angka yang belum terliput garis dengan
angka terkecil tersebut.
• Angka yang terliput dengan garis vertical dan horizontal, tambahkan
dengan angka terkecil yang belum terliput dengan garis, sehingga
menghasilkan table Perubahan Total Opportunity Cost Matrix sebagai
berikut :
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 0 3 5 0
B 9 0 0 2
C 1 0 0 2
D 7 10 0 13
Pekerja I II III IV
Karyawan
Dalam Rupiah
A 19 25 21 17
B 27 21 18 22
C 17 19 13 20
D 25 31 15 33
Tabel diatas sudah optimal, karena garis yang dibuat sudah 4 garis, sama dengan
jumlah baris atau jumlah kolom. Setelah itu letakkan karyawan pada salah satu
pekerjaan yang nilainya pada Total Opportunity Cost = 0 (Cari Biaya Terendah)
tiap kolom atau baris, dan satu pekerjaan bisa diisi oleh satu orang saja dan
tambahkan semua biaya agar diperoleh
A IV Rp. 17 IV Rp. 17
D - -
Dalam model ini tujuan kita meminimumkan pengorbanan biasanya dalam bentuk
biaya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan oleh seorang karyawan. Dalam
penempatan karyawan yang paling cocok adalah satu pekerjaan ditangani satu
orang karyawan.
Contoh :
Langkah ke 1). Membuat Tabel Opportunity Cost dengan mengurangi elemen tiap
baris dengan elemen terkecil dari baris itu. Sehingga Menghasilkan Tabel berikut :
Pekerja I II III IV
Karywan Dalam Rupiah
A 0 8 5 4
B 4 2 2 0
C 0 11 10 20
D 5 0 3 0
Setelah semua memiliki nilai nol disetiap kolom, maka diperoleh table Total
Opportunity Cost Matrix sebagai berikut :
Pekerja I II III IV
Karywan Dalam Rupiah
A 0 8 3 4
B 4 2 0 0
C 0 11 8 20
D 5 0 1 0
Pekerja I II III IV
Karywan Dalam Rupiah
A 0 8 3 4
B 4 2 0 0
C 0 11 8 20
D 5 0 1 0
Apakah penugasan sudah optimal? Belum optimal karena jumlah garis yang
dibuat itu masih lebih kecil dibanding dengan jumlah baris atau kolom yang
belum terliput garis.
• Pilih angka terkecil diantara semua angka yang belum terliput dengan
garis dan kurangkan semua angka yang belum terliput garis dengan
angka terkecil tersebut.
• Angka yang terliput dengan garis vertical dan horizontal, tambahkan
dengan angka terkecil yang belum terliput dengan garis, sehingga
menghasilkan table Perubahan Total Opportunity Cost Matrix sebagai
berikut :
Pekerja I II III IV
Karywan Dalam Rupiah
A 0 5 0 4
B 7 2 0 0
C 0 8 5 17
D 8 0 1 0
Tabel diatas sudah optimal, karena garis yang dibuat sudah 4 garis, sama
dengan jumlah baris atau jumlah kolom.
Setelah itu letakkan karyawan pada salah satu pekerjaan yang nilainya pada
Total Opportunity Cost = 0 (Cari Biaya Terendah) tiap kolom atau baris,
dan satu pekerjaan bisa diisi oleh satu orang saja dan tambahkan semua
biaya agar diperoleh biaya keseluruhan sebagai berikut :
Biaya yang tercantum pada kolom ke 3 merupakan biaya yang diambil dari
Tabel Biaya Awal Penugasan.
Surabaya 15 20 24
Ahli
Ujung 22 19 17
Pandang
Penyelesaian :
• Iterasi 1 : Buatlah Tabel opportunity cost baris(elemen setiap baris –
elemen terkecil pada baris tersebut )
0 6 10
0 5 9
5 2 0
0 4 10
0 3 9
5 0 0
• Iterasi 3 : Kurangi semua angka yang tidak tertutup garis (dua angka nol
pada setiap garis yang terbentuk) dengan angka terkecil yang tidak
tertutup.
0 1 7
0 0 6
5 0 0
Kesimpulan :
• Alokasi sumber daya yang ada, yaitu ahli domisili Jakarta ditugaskan
ke Pontianak, ahli domisili Surabaya ditugaskan ke Yogyakarta, ahli
domisili Ujung pandang ditugaskan ke Denpasar dengan total biaya
perjalanan sebesar 25 + 20 +17 = 62 juta
Pasar
P Q R
A 25 31 35
menhli
Sales
B 15 20 24
C 22 19 17
Penyelesaian :
• Iterasi 1 : Buatlah Tabel regret (elemen terbesar setiap baris – setiap
elemen baris tersebut )
10 4 0
9 4 0
0 3 5
10 1 0
9 1 0
0 0 5
Menjadi
9 0 0
8 0 0
0 0 6
Kesimpulan :
Pekerjaan
A 15 20 18 22
B 14 16 21 17
C 25 20 23 20
D 17 18 18 16
A B C D
Pekerjaan 1 1 4 6 3
Pekerjaan 2 9 7 10 9
Pekerjaan 3 4 5 11 7
Pekerjaan 4 8 7 8 5
Tentukan mesin apa yang harus mengerjakan tiap pekerjaan agar biayanya
minimum.
DEPOT
D 50 50 80 80 110
E 55 35 70 80 105
DAFTAR PUSTAKA