Kimia
Kimia
bersih di PDAM
PDAM merupakan perusahaan milik daerah yang bergerak di bidang pengolahan dan
pendistribusian air bersih.Beberapa fasilitas yang dimilki dalam pemprosesan air bersih antara
lain : intake, menara air, clarifier, pulsator, filter, dan reservoir. Semua perlatan – peralatan tadi
dapat dioperasikan melalui system computer yang ada. Selain berbagai macam peralatan, PDAM
juga menggunakan bahan kimia seperti : kaporit dan tawas dalam proses pengolahan air bersih.
Air yang diproduksi dipantau kualitasnya oleh laboratorium. Sehingga air yang dihasilkan selalu
memenuhi standar kesehatan air bersih.
1. Intake
Intake merupakan bangunan yang berfungsi untuk menangkap air dari badan air (sungai) sesuai
dengan debit yang diperlukan bagi pengolahan air bersih.
3. Clarifier
Clarifier sebagai tempat terjadinya koagulasi. Di Clarifier air dibersihkan dari kotoran-kotoran
dengan cara mengendapkan kotoran-kotoran yang terdapat didalam air tersebut pada lamlar yang
berupa jaring-jaring besi pada bagian bawah Clarifier. Kotoran-kotoran yang mengendap
akandibuang melalui pipa saluran pembuangan.
6. Bangunan filtrasi
Bangunan filtrasi yang berfungsi sebagai tempat proses penyaringan butir-butir yang tidak ikut
terendap pada bak sedimentasi dan juga berfungsi sebagai penyaring mikroorganisme atau
bakteri yang ikut larut dalam air. Bangunan filtrasi biasanya menggunakan pasir silica yang
berwarna hitam setebal 80 cm dan juga kerikil. Pasir ini digunakan karena lebih berat dan lebih
menempel flok-floknya.
7. Reservoir
Bangunan reservoir merupakan bangunan tempat penampungan air bersih yang telah diolah
sebelum didistribusikan ke rumah-rumah pelanggan.
Koagulasi
Koagulasi adalah proses pembubuhan bahan kimia Al2(SO4)3 (Tawas) kedalam air agar kotoran
dalam air yang berupa padatan resuspensi misalnya zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan
lain-lain dapat menggumpal dan cepat mengendap.
Flokulasi
Flokulasi adalah proses pembentukan flok sebagai akibat gabungan dari koloid-koloid dalam air
baku (air sungai) dengan koagulan. Pembentukan flok akan terjadi dengan baik jika di
tambahkan koagulan kedalam air baku (air sungai) kemudian dilakukan pengadukan lambat.
Sedimentasi
Setelah proses koagulasi dan flokulasi, air tersebut di diamkan sampai gumpalan kotoran yang
terjadi mengendap semua. Setelah kotoran mengendap air akan tampak lebih jernih.
Filtrasi
Pada proses pengendapan tidak semua gumpalan kotoran dapat diendapkan semua. Butiran
gumpalan kotoran kotoran dengan ukuran yang besar dan berat akan mengendap, sedangkan
yang berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang dalam air. Untuk mendapatkan air yang
betul-betul jernih harus dilakukan proses penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan
mengalirkan air yang telah diendapkan kotorannya ke bak penyaring yang terdiri dari saringan
pasir silika.
Desinfeksi
Pemberian desinfektan (gas khlor) pada air hasil penyaringan bertujuan agar dapat mereduksi
konsentrasi bakteri secara umum dan menghilangkan bakteri pathogen (bakteri penyebeb
penyakit).