Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Materi adalah objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang jumlahnya
diukur oleh suatu sifat yang disebut massa. Secara umum materi dapat juga
didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati volume. Massa
merupakan ukuran yang menunjukkan kelembaman atau bertahannya suatu benda
terhadap suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut. Massa juga merupakan ukuran
yang menunjukkan jumlah materi yang menyusun benda tersebut. Satuan massa
biasanya dalam gram (g). Massa (m) berbeda dengan berat (w). Berat merupakan gaya
yang bekerja pada suatu benda yang bermassa m dengan percepatan grafitasi (g) atau
biasa disebut gaya gravitasi.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis ingin mengetahui :
1. Pengertian Materi
2. Macam-macam Wujud Materi
3. Sifat materi
4. Perubahan materi

C. Tujuan
Dengan memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan
masalah adalah :
a. Untuk mengetahui sifat – sifat materi.
b. Untuk mengetahui perubahan materi.
c. Untuk mengetahui apa itu unsur, molekul, dan senyawa?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Materi adalah material fisik yang menyusun alam, yang bisa diartikan sebagai
segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Materi merupakan
sesuatu yang memiliki masa dan volume serta menempati ruang, benda-benda di
sekitar kita misalnya meja, mobil, buku, air dan udara juga merupakan materi selain
menempati ruang juga mempunyai masa.

B. Macam-macam Wujud Materi

Dikenal tiga macam bentuk (wujud) materi, yaitu :


1. zat padat
2. zat cair
3. zat gas
Wujud materi yang bisa dialami zat tertentu disebut fase zat. Air adalah jenis
materi yang sangat kita kenal. Air biasanya berada dalam fase padat (es), fase cair
(air) dan fase gas (uap).
1. Zat Padat
Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume (ruang yang
ditempati zat padat, cair, atau gas) tertentu. Materi dalam wujud padat misalnya :
baja, batu dan kapur. Ada dua cara partikel padat bisa tersusun : • Dalam baris-baris
teratur yang rapi • Dalam susunan yang tidak tentu. Zat padat yang partikelnya
tersusun dalam baris yang teratur rapi disebut kristal. Contoh umum kristal adalah
sebagian besar logam, intan, es, dan kristal garam. Zat padat yang partikelnya tidak
tersusun secara teratur disebut amorf. Zat padat amorf biasanya bertekstur mengilat
atau elastis. Contoh umum zat padat amorf adalah lilin, kaca, karet, dan plastik
Wujud Materi
2. Zat Cair
Zat cair mempunyai volume tertentu dan zat cair akan berbentuk seperti wadah
yang ditempatinya karena Zat cair digambarkan sebagai zalir (fluida). Zalir adalah
zat dengan molekul-molekul yang bergerak bebas saling melewati, sehingga zalir
menyesuaikan bentuk wadahnya. • Materi dalam wujud cair misalnya : air, minyak
goreng, alkohol, bensin, solar, larutan gula, air laut Wujud Materi.
3. Zat Gas
Gas adalah wujud materi yang mudah berubah bentuk dan volumenya. Seperti
zat cair, gas digambarkan sebagai zalir. Partikel-partikel di dalam gas dengan cepat
menyebar mengisi semua ruang yang tersedia. Karena terdapat jarak yang jauh
antara partikel-partikel gas, gas bisa dengan mudah dimampatkan untuk
mengurangi volumenya. Materi yang tergolong dalam wujud gas, misalnya : udara,
gas bumi, gas elpiji, uap air, gas kapur, kapur barus.

B. Sifat Materi

Berdasar kaitannya dengan perubahan materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan


menjadi:
1. Sifat fisika (sifat fisik), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik
yang biasanya dapat diamati dari luar materi. Sifat fisik ini tidak menyebabkan
terbentuknya zat lain. Contoh: warna, bau, rasa, titik didih, massa jenis.
2. Sifat kimia, yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang dapat
diamati didalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan perubahan
menjadi zat lain (menyebabkan terbentuknya zat lain). Contoh: keelektronegatifan,
kereaktifan, energi ionisasi, energi ikatan.
Berdasarkan kaitannya dengan ukuran atau jumlah materi, sifat-sifat materi
dapat dibedakan menjadi:
a. Sifat ekstrinsik, yaitu sifat yang besarnya bergantung pada jumlah/ukuran
materi.
Contoh: massa, berat, volume
b. Sifat intrinsik, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah/ukuran materi.
Contoh: bau, warna, rasa, massa jenis, titik didih, sifat kimia (misalnya:
keelektronegatifan, kereaktifan, energi ikatan).

C. Perubahan Materi

Menurut Einstein massa (m) dapat berubah menjadi energi (E), atau sebaliknya.
E = m . c2
c = cepat rambat cahaya (kecepatan cahaya).
Energi merupakan penyebab utama terjadinya perubahan materi. Tidak ada
yang abadi , kecuali Tuhan Yang Maha Esa, pencipta materi tersebut. Dengan
demikian materi di alam ini selalu mengalami perubahan. Perubahan terjadi karena
berubah massanya, berubah volumenya, berubah wujudnya, atau berubah menjadi
materi lain. Perubahan tersebut sering kali kita lihat, seperti : Air mendidih manjadi
uap, Besi berkarat, Susu menjadi basi, Ledakan mercon, Kapur barus menyublim.
Sesungguhnya, perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu
sendiri. Perubahan sifat ini ada yang hanya melibatkan perubahan sifat fisikanya saja,
dan ada juga yang melibatkan perubahan sifat kimianya. Biasanya perubahan sifat
kimia suatu materi selalu melibatkan juga perubahan sifat fisikanya. Para ahli kimia
mengelompokkan menjadi 2 perubahan yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai terjadinya zat
baru, tidak berubah zat asalnya, hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk
atau perubahan ukuran. Pada perubahan wujud, wujud dapat dikembalikan ke wujud
dan bentuk asalnya. Contoh : jika air dipanaskan akan berubah menjadi uap air,
sedangkan jika air didinginkan maka air akan membeku menjadi es. Es, air dan uap
adalah zat yang sama hanya wujudnya saja yang berbeda.
a) Perubahan Fisika Karena Perubahan Wujud
1) Benda atau zat padat berubah menjadi benda cair, Mencair atau Pencairan
Contoh:
 Es krim yang berubah menjadi cair terkena suhu panas.
 Permen atau coklat yang mencair terkena suhu panas.
2) Benda atau zat cair berubah menjadi benda padat = Membeku atau
Pembekuan Contoh :
 Membuat es kebo dari air sirup dalam plastik.
 Membuat agar-agar atau jelly.
3) Benda atau zat padat berubah menjadi benda gas = Menyublim atau
Penyubliman atauSublim, Contoh :
 Kapur barus yang menyublim menjadi gas berbau wangi.
 Biang es didalam kotak es tongtong untuk mendinginkan es.
4) Benda atau zat gas berubah menjadi benda padat = Menghablur atau
Penghabluran atau hablur atau mengkristal atau pengkristalan, Contoh :
pembuatan ammonium sulfat dan ammonium nitrat bahan pupuk.
5) Benda atau zat gas berubah menjadi benda cair = Mengembun atau
Pengembunan.
Contoh :
Hujan di malam minggu berasal dari uap awan yang menjadi air. Udara
lembab dan dingin di pagi hari membuat embun di pucuk daun.
6) Benda atau zat cair berubah menjadi benda gas = Menguap atau Penguapan,
Contoh :Air comberan menguap menjadi uap terkena sinar matahari.
b) Perubahan Fisika karena Perubahan bentuk
Contohnya : kayu diubah menjadi kursi/lemari dan beras diubah menjadi
tepung beras.
c) Perubahan Fisika karena Pelarutan/Pengeringan
Contohnya : nasi diubah menjadi bubur, gula diubah menjadi sirop dan
sayuran menjadi layu.
d) Contoh lain Perubahan Fisika
Contohnya : bola lampu lisrik menyala cermin memantulkan sinar dan mobil
dicat.

2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan terjadinya satu
atau lebih zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia selanjutnya disebut reaksi kimia.
Contoh : Besi berkarat, proses fotosintesis, pembuatan tempe (fermentasi), indutri
asam sulfat, industri alkohol dan lain-lain. Perubahan kimia dapat terjadi karena
beberapa proses yaitu :

a) Proses Pembakaran
Pada proses pembakaran terjadi reaksi antara zat yang terbakar dengan oksigen
dan adanya api. Pada proses pembakaran, zat asal akan berubah menjadi zat baru
yang berbeda sifatnya dari zat asal.
Contoh proses pembakaran :
Kertas dibakar akan berubah menjadi gas, asap, ataupun abu. Bensin terbakar,
Lilin menyala, Petasan meledak. Pada pembakaran sempurna bahan bakar
dihasilkan karbondioksida dan uap air. Jadi pada proses pembakaran dihasilkan
zat baru, yaitu karbondioksida, uap air, asap dan arang. Pada pembakaran yang
tidak sempurna dihasilkan gas beracun yaitu karbon monoksida yang
menyebabkan sesak napas.
b) Proses Peragian
Proses peragian merupakan proses di mana zat asal yang mengandung
karbohidrat/protein dengan bantuan mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah
menjadi zat-zat lain. Contohnya : Singkong , beras diubah menjadi tape, Kedelai
diubah menjadi kecap, tempe tauco, tepung gandum diubah menjadi roti
c) Proses Perusakan Atau Pelapukan
Proses perusakan atau pelapukan yaitu kerusakan yang terjadi karena
aktivitas mikroba, enzim atau reaksi kimia. Contohnya : Makanan menjadi basi
minyak menjadi tengik, pelapukan kayu, buah-buahan membusuk.
d) Dari Proses Mahluk Hidup
Proses fotositesis, terjadi dengan adanya klorofil (zat hijau daun). Dengan
bantuan sinar matahari tumbuh-tumbuhan mengubah karbondioksida dan air
menjadi glukosa dan gas oksigen.
Proses pencernaan makanan. Nasi (karbohidrat) dalam tubuh kita dengan
bantuan enzim diubah menjadi glukosa enzim Karbohidrat glukosa. Proses
pernapasan, terjadi di mana glukosa dari hasil pencernaan dalam tubuh akan
dibakar dengan oksigen menghasilkan karbondioksida, air, dan energi. Reaksi :
Glukosa + Oksigen karbondioksida + air + energi
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + energi
Bagaimana membedakan perubahan kimia dari perubahan fisika selain dengan
jalan membuktikan terjadinya zat yang jenisnya baru? Reaksi kimia (perubahan
kimia) sering disertai gejala atau tanda-tanda terbentuknya zat baru. Ada empat
macam petunjuk yang menandai berlangsungnya suatu reaksi kimia yaitu :
1) Pembentukan gas
2) Pembentukan endapan
3) Perubahan warna
4) Perubahan suhu
Dari uraian tentang perubahan materi di atas, maka kita bisa membedakan antara
perubahan fisika dengan perubahan kimia sebagai berikut.
Perubahan fisika
 Bersifat sementara
 Tidak menyebabkan terbentuknya materi baru
 Hanya melibatkan perubahan pada sifat fisika materi
Perubahan kimia
 Bersifat kekal (permanen)
 Menyebabkan terbentuknya materi baru
 Melibatkan perubahan pada sifat fisika maupun sifat kimia
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Materi adalah material fisik yang menyusun alam, yang bisa diartikan
sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
2. Wujud materi dapat digolong dalam 3 bentuk, yaitu, zat padat, zat cair
dan zat gas
3. Berdasar kaitannya dengan perubahan materi, sifat-sifat materi dapat
dibedakan menjadi Sifat fisika (sifat fisik), dan Sifat kimia.sedangkan
berdasarkan kaitannya dengan ukuran atau jumlah materi, sifat-sifat
materi dapat dibedakan menjsdi sifat ekstrinsik, dan sifat intrinsik
4. Perubahan materi dapat dibedakan atas 2, yaitu
a. Perubahan Fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai
terjadinya zat baru, tidak berubah zat asalnya, hanya terjadi perubahan
wujud, perubahan bentuk atau perubahan ukuran
b. Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan
terjadinya satu atau lebih zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia
selanjutnya disebut reaksi kimia.

Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan
pengetahuan kita, kita tahu apa itu materi dan bagaimana perubahannya, sehingga
materi tersebut bisa bermanfaat di dunia ini. Dan semoga kita bisa lebih kritis lagi
dalam membedakan perubahan materi. Sekian.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.dokterkimia.com/2010/06/perubahan-materi.html
http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=14539.0
http://www.slideshare.net/mithys/kelompok-1-materi-dan-perubahannya?related=1
http://ayimapiq.blogspot.com/
Disusun Oleh : Kelompok 1
- Erwin Sudirman - Raudatul Adawiah
- Ahmad Ardan - Nursiah
- Afifah Rahman - Siti. Khomariah
- Novita

Anda mungkin juga menyukai