Anda di halaman 1dari 60

REVIEW MATERI

INTERAKSI OBAT DAN


MAKANAN

PRA UTS

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Definisi Obat
Goodman and Gilman, 2005

• Zat kimia yang dalam dosis tertentu dapat mempengaruhi biokimia dan fungsi tubuh yang
dapat digunakan untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah penyakit

Page, C.P., et al., 2009

• Senyawa yang memiliki aktivitas biologis yang sering dikonsumsi guna menghasilkan satu
perubahan bagi tubuh termasuk ke dalamnya:
• Bahan yang familiar : kafein, nikotin, alkohol
• Bahan kimia lain yang sering disalahgunakan : ganja, heroin, kokain
• Bahan makanan : vitamin, mineral, asam amino
• Kosmetik
Obat
Sumber Jenis Nama

• Hewan • Obat tradisional • Kimia  struktur


• Tumbuhan • Obat jadi atom/molekul

• Mineral • Obat modern • Generik biasa digunakan


dalam ilmu biomedik
• Nama paten/ nama dagang 
oleh produsen
KONSEP FARMAKODINAMIK
Farmakodinamik

Ilmu yang mempelajari tentang pengaruh obat terhadap tubuh

Obat dapat mempengaruhi seluruh atau bagian-bagian tertentu dari


tubuh
Disebut pengaruh farmakologis.

Pengaruh atau efek obat meliputi :


Efek terapi
Kontraindikasi Toksisitas Efek samping
(Indikasi )
KONSEP FARMAKOKINETIK
Definisi

Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana obat


diperlakukan oleh tubuh
KONSEP FARMAKOKINETIK
Prinsip

• Absorpsi
• Distribusi Obat-obatan dan
• Ikatan metabolitnya dalam

• Biotransformasi tubuh

• Ekskresi

Ilmu ADME : Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Ekskresi


Absorpsi Obat
Absorpsi obat dalam usus sangat dipengaruhi
PH cairan lambung

• Ada obat yang diberikan sebelum atau sesudah makan

Contoh obat yang diberikan sebelum makan:

• (Covering agents)
• Appetizers (stomachica)
• Obat-obat yang tak tahan terhadap asam lambung (penicillin)
Biotransformasi Obat
Sebagian besar terjadi Reaksi kimia yang
di hepar terutama oleh terjadi dalam
enzim mikrosomal biotransformasi

Reaksi sintetik Reaksi nonsintetik


Untuk mengurangi
(konjugasi) yang dapat berupa oksidasi,
toksisitas dan ekskresi
mengurangi toksisitas reduksi, dan hidrolisis

Memerlukan ATP
Memerlukan NADPH
sebagai sumber energi
Ekskresi Obat

Dilakukan oleh:

Kelenjar Kelenjar Kelenjar


Renal Hepar Pulmo Anus
ASI keringat ludah
PEMBERIAN OBAT (ADMINISTRATION
OF DRUGS)
Solid • Kapsul, tablet, pil

Volatile liquid • Halothane, enflurane

Solution • Chlorpromazine

Aerosol • Beclomethasone

Gas • Oksigen, nitrous oxide

Crystalline
• Insulin
suspension
Pemberian Obat (Drug Delivery and Administration)

Agar pengobatan efektif mencapai lokasi target pada organisme

3 rute utama
pemberian obat:

Topikal Enteral Parenteral


Topikal (cutaneous)
• Mengaplikasikan obat untuk
Definisi: mendapatkan aktivitas lokal pada area
aplikasi

• Pengobatan antijamur
• Salep atau patch nitroglycerin untuk
mencegah nyeri angina
Contoh: • Ophtalmic (mata)
• Otic (telinga)
• Intrasal (hidung)
• Inhalation (paru-paru)
Enteral (via saluran gastrointestinal)
Paling umum dan mudah dilakukan

Jenis rute: Mekanisme umum:

• Per oral (PO)  paling umum • Obat dikonsumsi  terlibat


• Sublingually (SL)  dalam absorpsi zat gizi 
menggunakan tablet yang mentransportasikan obat ke
diformulasikan khusus dalam tubuh

• Via rektal
Parenteral
Paling invasif, dilakukan dengan injeksi
Jenis injeksi:

Menuju jaringan Menuju jaringan Pada spinal canal


Menuju aliran darah :
subkutan otot Pada kulit atau dura di
intravena (IV) atau
(subcutaneous (intramuscularly, (intradermal) sekitar sumsum
vena
tissue, SQ) IM) tulang belakang

Dilakukan Dalam waktu Dalam waktu


dengan cepat yang terbatas yang lebih lama

(IV push) (IV piggyback) (IV infusion)


Metabolisme
Di Hati

Ada banyak enzim yang berperan dalam metabolisme obat

Salah satu enzim hati yang paling berperan : sitokrom P450

Suatu obat atau zat gizi dapat mengubah aksi enzim-enzim tersebut terhadap
obat atau zat gizi selanjutnya dengan mengikat atau memiliki afinitas yang
lebih besar untuk enzim dibandingkan zat lain  mengakibatkan interaksi obat
dengan obat atau obat dengan zat gizi

Perubahan fungsi hati dapat mempengaruhi metabolisme obat


Eliminasi
Ginjal  organ paling penting

Organ homeostasis membuang obat dan produk sampingan obat dari sirkulasi
dengan aksi pasif (filtrasi) dan aksi aktif (sekresi dan resorpsi substansi dari
plasma)
Organ lain yang membantu eliminasi kimia dari tubuh: paru-paru, hati, kulit,
berbagai kelenjar
Substansi yang diproses oleh ginjal yang disekresikan melalui urin melewati nefron
(unit fungsional ginjal)
Proses tersebut dapat dipengaruhi oleh pH urin dan dapat ditingkatkan atau
dihambat dengan adanya zat-zat lain dalam urin atau darah
Obat yang telah melalui produksi urin (misal : diuretik) dapat mempengaruhi
ekskresi obat dan metabolit obat melalui urin dan dapat menyebabkan interaksi
Respons Fisiologis Gastrointestinal untuk
Mencerna Makanan dan Cairan
Laju Pengosongan Lambung (gastric emptying rate, GER)

Faktor yang mempengaruhi GER:


Parameter terpenting Karena sebagian besar obat
yang mempengaruhi diabsorpsi di usus halus, waktu • Jenis dan volume makanan yang
laju absorpsi obat yang dibutuhkan obat untuk dicerna
dari saluran sampai di usus halus dapat • Tingkat emosional pasien
gastrointestinal membatasi laju absorpsi obat • Posisi tubuh pasien
• Obat yang dikonsumsi bersamaan

GER lebih lambat pada produk


padat  lebih banyak proses
dibanding cairan
JENIS DAN MEKANISME INTERAKSI OBAT-OBAT
DAN OBAT-MAKANAN
• Jenis interaksi yang dapat muncul:
– Potentiation
– Inhibition
– Alteration of absorption
– Direct chemical interaction
– Alteration of metabolism
– Alteration of distribution
– Competition at the site action
– Alteration of elimination
Potentiation
Dapat berupa additive atau synergistic meningkatkan efek obat akibat
obat lainnya atau zat gizi

Contoh: Acetaminophen (obat analgesik) + narkotik (Tylenol#3,


Vicodin, Lortabs)  meningkatkan efek pereda sakit

Makanan tinggi kalium (pisang, kentang, dll) yang


dikonsumsi bersama dengan suplemen kalium dapat
menyebabkan efek makanan-zat gizi tambahan dengan
tujuan terapeutik
Inhibition
Penurunan efek ketika dua substansi memiliki efek yang berlawanan pada
suatu proses

Contoh: Penurunan efek antikoagulan warfarin (Coumadin) ketika


asupan vitamin K meningkat. Terapi warfarin membutuhkan
pengaturan tertentu karena inhibition tersebut, terutama
ketika pasien meningkatkan asupan sayuran daun hijau
yang kaya akan vitamin K.

Kafein dapat melawan efek farmakologis obat penenang


Alteration of Absoption
Penurunan absorpsi Fe nonheme dari makanan terjadi ketika
antasida dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung
Fe

Menyebabkan anemia defisiensi besi  mikrositik, hipokromik

Jus grapefruit meningkatkan bioavailabilitas cyclosporine (obat


imunosupresan/ penekan sistem kekebalan tubuh) sehingga dapat
menurunkan ootensi penolakan tubuh pada resipien transplantasi
organ tetapi dapat meningkatkan potensi toksisitas cyclosporine
Alteration of Absoption

Produk makanan yang mengandung kation di- dan


trivalen termasuk dairy foods dapat ber-chelate antibiotik
fluoroquinolone dan menurunkan bioavailabilitasnya

Susu sapi menurunkan bioavailabilitas obat karena


mengandung xanthine oksidase  butuh selang waktu 6
jam untuk mencegah interaksi
Efek Status Gizi terhadap Obat
Malnutrisi berpengaruh pada obat

Dosis beberapa obat disesuaikan dengan berat badan aktual

Dosis obat lainnya diberikan berbeda pada kondisi obesitas, normal,


underweight, berdasarkan pada berat badan ideal, atau berat badan adjusted
yang dikoreksi untuk lean body mass

Status protein somatik dapat mempengaruhi dosis pengobatan yang


berikatan dengan protein somatik
Efek Obat terhadap Status Gizi

Dysgeusia akibat obat  perubahan persepsi rasa dan


penolakan terhadap makanan tertentu

Beberapa obat menurunkan jumlah saliva dan menyebabkan


kekeringan pada membran mukosa  menurunkan intake oral

Efek samping paling sering : mual, muntah, diare, konstipasi 


menurunkan intake oral
Pendahuluan

Status gizi yang buruk dapat mengganggu metabolisme obat

Kelompok yang berisiko tinggi mengalami interaksi obat dengan makanan:


• Gangguan fungsi hati, ginjal, gastrointestinal
• Gangguan penggunaan zat gizi akibat penyakit kronis
• Baru saja mengalami penurunan berat badan atau dehidrasi
• Menjalani terapi obat multiple dan berkepanjangan
• Berusia ekstrem (lansia) dengan dengan perubahan lean body mass, total cairan tubuh, dan
konsentrasi plasma
PENDAHULUAN
Terapi obat dapat memberikan efek merugikan
terhadap status gizi, terutama obat yang:
• Memiliki narrow therapeutic window
• Harus dikonsumsi dalam jangka waktu lama
• Berpengaruh terhadap waktu asupan makanan
• Membutuhkan pembatasan atau pengaturan diet
• Memiliki efek samping yang berdampak pada nafsu
makan dan fungsi lambung
• Berkompetisi secara langsung dengan zat gizi
Jenis Interaksi
Obat – Status Gizi Status Gizi – Obat

• Mengganggu: • Mengganggu:
• Asupan makanan • Metabolisme obat
• Penyerapan dengan mengganggu
penyerapan obat
• Metabolisme
mengganggu
• Ekskresi zat gizi
efektivitas
Contoh Obat Dengan Instruksi Dosis Spesifik

Instruksi Obat Fungsi


Jangan dikonsumsi Ofloxacin Mengobati infeksi bakteri
bersamaan dengan Levofloxacin Mengobati infeksi bakteri
Fe, zink, atau
antasida Doxycycline Mengobati infeksi bakteri
Penicillamine Mengobati rheumatoid arthritis,
penyakit Wilson (kondisi di mana
tingkat tembaga dalam tubuh tinggi
yang menyebabkan kerusakan pada
hati, otak, dan organ lainnya), dan
gangguan tertentu yang menyebabkan
batu ginjal (cystinuria).
Anoreksia dan Penurunan Berat Badan

Anorexia  efek samping paling umum

Pasien dengan malnutrisi harus dipantau saat memulai


pemberian obat-obatan terkait anorexia monev rutin

Setiap penurunan BB harus segera diidentifikasi untuk


merumuskan tindakan korektif
Obat yang Berhubungan dengan Anoreksia
atau Penurunan Berat Badan
Obat Fungsi
Amantadine Antivirus, beberapa jenis influenza
Digoxin Mengobati gagal jantung, denyut jantung tidak
teratur
Fluoxetin Antidepresan
Levodopa Mengobati Parkinson
Lithium Mengobati episode manik dari manik depresi
Metformin Mengontrol gula darah tinggi, biasanya digunakan
oleh penderita diabetes tipe 2
Meningkatkan Nafsu Makan dan
Berat Badan
Peningkatan berat badan sekunder akibat terapi obat  pertimbangan utama dalam
pengobatan psikosis dan depresi  berhubungan dengan kepatuhan pengobatan
yang buruk & penurunan kualitas hidup

Efek negatif peningkatan BB  toleransi glukosa, profil lipid, tekanan darah 


morbiditas dan mortalitas
Sekitar 80% pasien yang menjalani terapi antipsikotik mengalami penambahan BB
Pasien yang mengonsumsi olanzapine mengalami peningkatan BB hingga 10-15 kg

Antipsikotik lainnya : risperindone dan haloperindol peningkatan BB lebih rendah


Butuh intervensi berupa konseling gizi, program olahraga, dan terapi perilaku untuk
menangani peningkatan BB
Obat yang Berhubungan dengan Peningkatan
Berat Badan
Obat Fungsi
Tricyclic antidepressants Antidepresi
Valproate Mengatasi kejang
Menghambat adrenoreseptor beta di jantung,
Beta blockers
pembuluh darah perifer, bronkus, pankreas, hati
Oral contraceptives Mengatur kehamilan
Antipsychotics Menangani gangguan mental
Menambah hormon steroid dalam tubuh,
Steroids meredakan inflamasi, menekan kerja sistem
kekebalan tubuh yang berlebihan
Membentuk otot dan mempercepat penyembuhan
Anabolic steroids
luka
Mual dan Muntah
Salah satu efek samping paling umum

Memberikan efek mendalam pada asupan zat gizi

Obat menyebabkan mual & muntah karena efek langsung pada


kemoreseptor di saluran pencernaan (reseptor serotonin/ 5HT3), efek
langsung pada zona pemicu kemoreseptor (reseptor serotonin/5HT3
dan dopamin), atau ketika kedua jalur bertemu di pusat muntah di
medula (kolinergik muskarinik)
Penurunan Motilitas Gastrointestinal
Penurunan motilitas gastrointestinal berkaitan dengan kembung, kepenuhan,
begah, dan konstipasi  berpotensi mengurangi intake makanan oral
Penyebab utama transit yang lambat dan kembung  obat-obatan yang
memblokir antikolinergik dan merangsang reseptor opiat

Sindrom distensi abdomen, nyeri, konstipasi, mual, dan muntah terjadi pada
>50% pasien yang mengonsumsi opiat
Efek samping opiat lainnya : konstipasi  menggunakan laksatif

Penatalaksanaan gizi untuk mengatasi konstipasi: asupan cairan oral dan enteral
serta suplementasi gizi
Diare
Terapi obat Peningkatan motilitas gastrointestinal
menyebabkan
diare melalui Perubahan flora usus
mekanisme:
Gangguan permukaan mukosa

Pasien dapat mengurangi asupan oral mereka untuk mengurangi


frekuensi diare

Obat antimikroba menyebabkan >25% diare, mulai dari diare ringan


hingga berat
Obat yang Berhubungan dengan Diare
Obat Fungsi
Erythromycin Mengobati infeksi bakteri
Metoclopramide & Obat pereda mual dan muntah  mendorong
domperidon makanan lebih cepat dari lambung ke usus
Membunuh bakeri gram positif dan negatif
Broad-spectrum antibiotics

Menghambat sekresi asam lambung dan pepsin, menin


Misoprostol
gkatkan resistensi mukosa terhadap luka
Proton-pump inhibitors Menurunkan asam lambung
Mengobati inveksi virus dan retrovirus : HIV, herpes,
Antivirals and antiretrovirals
hepatitis, dll
Mulut Kering

Fungsi saliva:
• Meningkatkan rasa
• Memfasilitasi bicara
• Mempermudah mengunyah, menelan, irigasi
• Melumasi dan melindungi membran mukosa saluran gastrointestinal atas

Stimulus saliva dipengaruhi oleh jalur parasimpatik dan simpatik


• Stimulasi parasimpatik meningkatkan volume saliva
• Stimulasi simpatik menurunkan volume dan meningkatkan viskositas
Mulut Kering
Beberapa obat mempengaruhi reseptor yang mengatur produksi saliva
 mulut kering  mempengaruhi persepsi tekstur dan rasa makanan

Penyebab paling umum kekeringan mulut blokade parasimpatik oleh


obat dengan antikolinergik atau aktivitas antimuscarinik

Prevalensi mulut kering dipengaruhi jumlah obat yang dikonsumsi per


hari
Gangguan Citarasa
Pahit dan asam efek buruk pada asupan

Sebagian besar toksin memiliki rasa pahit dan sebagian besar obat mengandung
toksin, terutama yang dikonsumsi dalam jumlah besar

Gangguan Ageusia : kehilangan total salah satu sensasi rasa  jarang


citarasa:
Hipogeusia : pengurangan keseluruhan rasa  sering

Disgeusia : persepsi rasa yang berubah, sering digambarkan sebagai


pahit atau metalik  sering
Parageusia : selera buruk dalam mulut, tanpa adanya sumber rasa 
jarang
Gangguan Penciuman
Aroma  satu-satunya jalur sensorik yang disalurkan melalui sistem
limbik
Aroma berhubungan dengan nafsu makan dan rasa kenyang bagian
pertama pada fase cephalic
Aroma makanan memicu peningkatan salivasi, gastrin, dan pelepasan
insulin
Gangguan indera penciuman dapat menyebabkan makan berlebihan
karena mencari sesuatu yang “enak” atau bahkan menyebabkan
pengurangan asupan makanan
Obat Infeksi Kronis
Non-nucleoside
Nucleoside
Reverse Newer
Reverse Protease
Teanscriptase Antiretroviral
Teanscriptase Inhibitor (Pis)
Inhibitor Agents
Inhibitor (NRTIs
(NNRTIs)
Nucleoside Reverse Teanscriptase Inhibitor (NRTIs)
Abacavir

Diserap secara aktif dan ekstensif setelah pemberian oral

Bioavailabilitas absolit rata-rata dari formulasi tablet : 83%

Abacavir yang dikonsumsi dengan makanan  konsentrasi obat maksimum dalam


plasma (Cmax): berkurang 35% dan jumlah dalam plasma (AUC) berkurang 5%

Tidak ada perbedaan signifikan dalam AUC pada saat makan atau puasa bisa
diberikan dengan atau tanpa makanan
Non-nucleoside Reverse Teanscriptase Inhibitor
(NNRTIs)
Delavirdine Efavirenz

• Cepat diserap setelah pemberian oral dgn • Hindari konsumsi obat


puncak konsentrasi plasma setelah 1 jam, bersama makanan tinggi
bioavalabilitas 85% lemak untuk
• Diberikan dengan atau tanpa makanan meminimalkan
kemungkinan efek
• Paparan (Cmax, AUC, Cmin) lebih rendah dan
samping
tingkat metabolisme lebih besar pada subjek
dengan hipoaciditas lambung • Harus diminum saat perut
kosong
• Jus jeruk meningkatkan penyerapan pada 50-
70% subjek dengan hipoaciditas lambung
Pengaruh Treatment Infeksi HIV
terhadap Metabolik

Abnormalitas
Akumulasi lemak Lipotrophy
Lemak

Gangguan
Hiperlaktatemia
metabolisme Gangguan tulang
dan lactic acidosis
glukosa
Lipoatrophy
Terjadi pada pasien HIV yang ditreatment dengan antiretroviral jangka panjang.

Etiologi belum jelas

Lipoartrophy dipengaruhi oleh penggunaan antiretroviral dan faktor host seperti


usia, ras, derajat imunosupresi

Obat PI, NRTI berperan pada patogenesis lipoatrophy. Risiko meningkat jika
keduanya digunakan dalam kombinasi.
Penatalaksanaan: pergantian antiretroviral, penggunaan thiazolidinedion,
antioksidan, cosmetic surgery
Pengobatan yang Digunakan untuk Mengobati Gangguan pada Mulut
dan Kerongkongan

Hiposalivasi/ xerostomia

•Mulut dan kerongkongan kering  pencernaan tidak nyaman


penurunan status gizi
•Penyebab utama :
• Operasi
• Radiasi dekat kelenjar ludah
• Infeksi
• Disfungsi atau obstruksi kelenjar saliva
• Peradangan mulut
• Faktor emosional : ketakutan, kecemasan
•Terapi pengganti saliva: Salivart®, Mouthkote®, Xerostoma®, dll; permen
rasa lemon
Kondisi Penyakit Gastrointestinal
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

• Lower esophageal spincter (LES)  penghalang fisiologis utama


untuk mencegah refluks isi lambung ke esofagus
• Tekanan LES yang sangat rendah dapat menyebabkan refluks
patologis yang dimanifestasikan oleh peradangan esofagus, ulserasi,
nyeri ulu hati, bahkan komplikasi Barret’s esophagus, striktur
esofagus, aspirasi paru, perdarahan
• Pengobatan nonfarmakologis:
• Menggunakan blok tempat tidur 4-6 inch di bawah kepala
tempat tidur
• Menghindari alkohol, peppermint, cokelat menurunkan
tekanan LES
• Mengindari makanan atau minuman sebelum berbaring
• Menghindari rokok dan obat-obatan yang meningkatkan refluks
asam
Kondisi Penyakit Gastrointestinal
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

• Manajemen farmakologis:
• Histamine 2 (H2)-receptor antagonist  peradangan esofagus
• Antasida
• Proton pump inhibitormenurunkan asam lambung dgn
menghalangi parietal pelepasan sel asam hidroklorik
• Motility agents metoclopramide meningkatkan pengosongan
lambung dan meningkatkan LES
Kondisi Penyakit Gastrointestinal
Peptic Ulcer Disease

• Sekelompok gangguan yang ditandai kehilangan selaput lendir


lambung, duodenum, atau bagian gastrointestinal lain yang terpapar
dengan asam lambung dan pepsin
• Lapisan lendir melindungi endotelium dari asam lambung dan
pencernaan enzim
• Tanpa lapisan lendir, asam lambung dan enzim akan mencerna
lapisan endotel
• Penyebab: Helicobacter pylori, bakteri gram negatif yang berada di
lambung dan duodenum
• Penatalaksanaan: pemberian 2 / 3/ 4 jenis obat selama 2 minggu,
operasi bila terjadi perforasi, obstruksi, perdarahan
Kondisi Penyakit Gastrointestinal
Mual dan Muntah

• Dapat disebabkan oleh:


• Penyakit sistemik
• Central nervous system disease
• Penyakit gastrointestinal primer
• Efek samping pengobatan agen antineoplastik dan terapi
radiasi, kemoterapi
• Penyakit akibat virus
• Kehamilan
• Obstruksi intestinal
• Jika tidak ditangani menyebabkan dehidrasi, gangguan metabolik,
penurunan BB, malnutrisi, pneumonia aspirasi, penurunan kualitas
hidup
Kondisi Penyakit Gastrointestinal
Mual dan Muntah

• Penatalaksanaan:
• Tindakan pendukung
• Nothing by mouth/ nihil per orem (NPO)
• Diet cair jika bisa ditoleransi, NGT
• Resusitasi cairan parenteral jika deplesi volume
intravaskular signifikan atau gangguan elektrolit
• Farmakologi
• obat antiemetik dopaminergik : fenotiazin,
metoklopramide muntah akibat obat
• Agen antikolinergik : antihistamin, trimethobenzamide,
skopolamin gangguan labirin
• Selective 5-HT3 receptor antagonist agents : dolasetron,
granisetron, ondansetron mual muntah akibat kemoterapi
dan terapi radiasi
Kondisi Penyakit Gastrointestinal
Diare
• Disebabkan oleh;
• Penyakit sistemik • Klasifikasi:
• Penyakit gastrointestinal • Diare akut (<3 hari)
• Toksin/ racun • Diare kronis (>14 hari)
• Efek samping pengobatan • Diare pada pasien HIV
• Bile-induced diarrhea
• Dampak:
• Ketidakseimbangan
elektrolit
• Gangguan keseimbangan
asam-basa
• Cardiovascular collapse
• Abnormalitas osmotik
• Kelainan sekresi
Kondisi Penyakit Gastrointestinal
Pengobatan Diare
• Metronidazole pseudomembranous colitis akibat toksin yang diproduksi
Clostridium difficile
• Cholestyramine diare akibat kelebihan asam empedu di feses
• Probiotik
• Untuk diare akibat antibiotik
• Digunakan untuk menggantikan mikroflora kolon
• Mengembalikan fungsi intestinal
• Menekan pertumbuhan bakteri patogen
• Contoh: lactobacillus, acidophilus, kultur yogurt hidup
Kondisi Penyakit Gastrointestinal
Pengobatan Konstipasi
• Stool softeners/ surfactants
• Memberi aktivitas detergen dan memfasilitasi pencampuran lemak
dan air untuk melembutkan feses
• Digunakan pada pasien pascabedah, pasien gangguan jantung
• Contoh: docusate sodium, docusate calsium, docusate potassium
• Saline cathartics
• Mempertahankan dan menarik air dalam lumen usus,
meningkatkan tekanan intraluminal dan pelepasan cholecystokinin
• Mengandung anion dan kation untuk mempertahankan tekanan
osmotik
• Contoh: magnesium citrate, magnesium hydroxide, magnesium
sulfate, sodium phosphate
• Lubricant cathartics/ emolient
• Mempermudah pengeluaran
Kondisi Penyakit Gastrointestinal
Pengobatan Konstipasi
• Lubricant cathartics/ emolient
• Mempermudah pengeluaran feses dengan menurunkan absorpsi
air dan melumasi usus
• Contoh: mineral oil
• Efek samping:
• menurunkan absorpsi vitamin larut lemak jika digunakan dalam
jangka waktu lama, sering, atau ketergantungan
• Pada
• Intestinal stimulants/ irritans
• Beraksi pada mukosa usus, menstimulasi myenteric plexux,
mengubah sekresi air dan elektrolit
• Contoh: bisacodyl (Dulcolax), senna, casanthranol
Obat yang Mempengaruhi Keseimbangan
Cairan

• Diuretik
• Meningkatkan eliminasi cairan pada penyakit tertentu:
CHF, hipertensi, edema, dll
• Contoh: loop, thiazide, carbonic anhydrase, potassium
sparing
STATUS GIZI PASIEN KANKER
• Gejala paling umum yang berkaitan dengan status gizi:
• Perut terasa penuh
• Disgeusia
• Konstipasi
• Mulut kering
• Mual
• Muntah
• Penggunaan analgesik oploid (untuk nyeri terkait
kanker) dapat memicu penurunan BB secara signifikan
Efek Pengobatan Terhadap Status Gizi
• Efek kemoterapi terhadap status gizi dapat lebih parah pada pasien yang
sudah cachexia atau menerima terapi radiasi atau keduanya
• Efek buruk kemoterapi relatif singkat, tetapi program berulang dalam
interval 2-4 minggu  pasien belum mampu pulih sepenuhnya
• Kebanyakan pasien mengalami kelelahan, gejala gastrointestinal, dan
asupan makanan oral yang buruk selama 1-2 minggu setelah program
kemoterapi diikuti oleh asupan makanan oral yang kurang optimal dan
perbaikan aktivitas sehari-hari secara perlahan pada 1-2 minggu
berikutnya
• Jangka waktu tersebut dapat lebih lama bergantung pada status
fungsional, status ekonomi, depresi, penggunaan opioid, dan terapi
radiasi.
Interaksi Obat dan Makanan
• Dampak kombinasi kemoterapi, terapi radiasi,
pembedahan:
• Defisiensi zat gizi tertentu
• Penekanan nafsu makan
• Perubahan persepsi rasa
• Gangguan penyerapan, metabolisme, dan
eksresi zat gizi
• Sebagian besar agen kemoterapi diberikan secara
parenteral
• Ada beberapa yang diberikan secara oral :
busulfan, melphalan, hydroxyurea, procarbazine,
fludarabine, capecitabine, dan temozolomide 
absorpsi menurun ketika diberikan bersamaan
dengan makanan
Interaksi Obat dan Makanan
• Penentuan dosis kemoterapi belum jelas  weight-
based dosing / body surface area-based dosing
• Dosis kemoterapi lebih baik jika didasarkan pada
variabel khusus pasien : status gizi, polimorfisme
gen, total body clearance
• Strategi antiangiogenesis : “merampas” pasokan
tembaga tumor ganas
• Tetrathiomolybdate dapat menurunkan total
tembaga tubuh pada pasien dengan kanker
payudara, ginjal, kolon, pulmo, kulit dan pankreas
stadium lanjut
• Pasien kanker tersebut yang mengalami defisiensi
tembaga ringan memiliki masa hidup yang lebih
lama dan penyakit lebih stabil

Anda mungkin juga menyukai