I. PENGERTIAN
II. ETIOLOGI
III. MANIFESTASI KLINIS
IV. PATOFISIOLOGI
V. PATHWAY KEPERAWATAN
VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
VII. KOMPLIKASI
VIII. PENATALAKSANAAN
IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN
X. INTERVENSI
Diagnosa 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 jam, diharapakan bersihan jalan nafas efektif.
Kriteria hasil:
INDIKATOR 1 2 3 4 5
Tidak didapatkan kecemasan
Irama nafas sesuai yang diharapkan
Frekuensi pernafasan sesuai yang diharapkan
Tidak didapatkan tercekik
Pengeluaran sputum pada jalan nafas
Bebas dari suara nafas tambahan
Tidak menggunakan alat bantu nafas
Manmpu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dpt
menghambat jalan nafas
1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
4. Pasang OPA bila perlu
5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
8. Berikan oksigen menggunakan NRM
9. Lakukan suction pada OPA
10. Berika bronkodilator bial perlu
11. Berikan pelembab udara
12. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
13. Monitor respirasi dan status O2
Kriteria hasil:
INDIKATOR 1 2 3 4 5
RR sesuai yang diharapkan
Irama nafas sesuai yang diharapkan
Kedalaman inspirasi
Ekspansi dada simetris
Pengeluaran sputum pada jalan nafas
Tidak didapatkan penggunaan otot2 tambahan
Tidak didapatkan kontraksi dada
Tidak didapatkan suara nafas tambahan
Tidak didapatkan pernafasan pursed lips
Tidak didapatkan dyspnea saat istirahat
Perkusi suara sesuai yang diharapkan
Auskultasi suara nafas sesuai yang diharapkan
x-ray dada sesuai yang diharapkan
NIC:
Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Terapi Oksigen