Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN TERHADAP PENINGKATAN


PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETANI TANAMAN PANGAN

Dosen Pengampu:

Cahyana SP.MP.

Disusun oleh:

Vita latiefah (24031118106)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GARUT

2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah senantias kami panjatkan kehadirat Allah swt yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah teknologi pertanian dengan
judul: “Penerapan teknologi pertanian terhadap peningkatan produktifitas
dan pendapatan petani tanaman pangan”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang deangan tulus memberikan banyak doa,saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki .Oleh
karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat membrikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Garut, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI………………….……………………………………………………………………………………………ii

BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Teknologi Pertanian ................................................................................ 3
2.2 Perkembangan Teknologi Pertanian ......................................................................... 3
2.3 Dampak Negatif dan Positif Teknologi Pertanian .................................................... 8
1. Dampak Positif.................................................................................................... 8
2. Dampak Negatif ................................................................................................. 8
2.4 Teknik Budidaya Tanaman Pangan .......................................................................... 9
1. Tahap – Tahap Teknik Budidaya Tanaman Pangan ........................................... 9
2. Tips Keselamatan Kerja ....................................................................................... 12
2.5 Peranan teknologi pertanian terhadap peningkatan produktivitas dan pendapatan
petani tanaman pangan. ................................................................................................. 15
BAB III............................................................................................................................. 17
PENUTUP........................................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 17
3.2 Saran ..................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia merupakan negara agraris yg memiliki banyak sumber daya
alam khususnya dalam bidang pertanian. Begitu pesatnya perkembangan
terknologi di dunia ini, begitu pula perkembangan teknologi dalam bidang
pertanian. Pada zaman sekarang sudah banyak alat modern yang di gunakan
dalam bidang pertanian. Selain untuk menghemat energi manusia penggunaan
teknologi ini juga untuk mengefisiensikan waktu pemanenan, penanaman, dll.

Dalam penggunaan teknologi pertaniaan ini banyak pula dampak yang


akan berengaruh baik pada tanaman itu sendiri ataupun pada tanah. Namun di
negara Indonesia penggunaan teknologi pertanian masih sangat sedikit. Hal yang
menyebabkan sedikitnya penggunaan teknologi ini adalah mahalnya harga paket
teknologi pertanian dan sedikitnya lahan yang dimiliki oleh para petani di
indonesia. Di beberapa negara maju sudah banyak petani yang menggunakan
teknologi pertanian yang sangat modern.

Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan


dari kemajuan teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-
mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian. Apabila tidak ada perubahan
dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun terhenti. Produksi terhenti
kenaikannya, bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan tanah atau
karena kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang semakin
merajalela.

Sekarang kita berada pada era informasi dimana semua informasi apapun
dapat kita peroleh dengan mudah melalui media-media pendukung informasi
seperti internet, televisi, media cetak, dan lain-lain. Dalam hal ini dunia pertanian
pun menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan pembangunan
pertanian berkelanjutan. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peranan
penting dalam mewujudkan pertanian yang modern secara tepat waktu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian teknologi pertanian ?

2. Bagaimana perkembangan teknologi pertanian ?

3. Bagaimana dampak negatif dan positif penggunaan teknologi pertanian ?

1
4. Bagaimana pengaruh penerapan teknologi pertanian terhadap peningkatan
produktivitas dan pendapatan petani tanaman terutama tanaman pangan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui apa itu teknologi pertanian.

2. Mengetahui bagaimana pesatnya perkembangan teknologi pertanina.

3. Mengetahui dampak negatif dan positif penggunaan teknologi pertanian.

4. Mengetahui pengaruh penerapan teknologi pertanian terhadap peningkatan


produktivitas dan pendapatan petani tanaman terutama tanaman pangan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi Pertanian


Teknologi Pertanian adalah alat, cara atau metode yang digunakan dalam
mengolah/memproses input pertanian sehingga menghasilkan otuput/hasil
pertanian sehingga berdayaguna dan berhasilguna baik berupa produk bahan
mentah, setengah jadi maupun siap pakai.

Teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan potensi


sumberdaya tanaman pangan, sumberdaya peternakan dan sumberdaya perikanan.
Teknologi yang dihasilkan dari penelitian dan pengkajian (litkaji) akan menjadi
sia-sia jika tidak diaplikasikan di lapangan, terutama dalam upaya pemberdayaan
masyarakat tani. Kondisi di lapangan menunjukkan masih rendahnya/terbatasnya
informasi teknologi yang diterima oleh petani/pengguna baik dari Balai
Penelitian, Balai Pengkajian maupun Perguruan Tinggi. Keberhasilan diseminasi
teknologi pertanian sangat tergantung pada kesesuaian antara informasi teknologi
pertanian yang didiseminasikan dengan yang dibutuhkan serta memperhatikan
kebutuhan pengguna. Hasil penelitian/pengkajian akan kurang bermanfaat apabila
tidak diikuti dengan usaha penyebarluasan informasi baik melalui media cetak,
elektronik dan pertemuan, salah satunya Temu Aplikasi Paket Teknologi
Pertanian.

2.2 Perkembangan Teknologi Pertanian


Indonesia merupakan Negara agrari dengan sumber daya alam yang tinggi,
sehingga potensi pertanian di Indonesia sangat mendukung. Indonesia juga
terbentang pada garis khatulistiwa yang memiliki iklim tropis, kelimpahan sinar
matahari yang cukup, tingkat kelembaban udara yang ideal, serta budaya
masyarakat yang mencintai keanekaragaman hayati. Indonesia pun menjadi lirikan
bagi negara-negara asing terutama pada sektor pertanian.

Pertanian merupakan sebuah sektor yang memiliki peranan penting dalam


kehidupan manusia. Karena inilah yang menjadi dasar penyedia sandang, pangan,
dan papan dalam menjalankan kehidupan. Selain itu di Indonesia, sektor pertanian
menjadi tumpuan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena Indonesia
merupakan negara agraris. Akibatnya banyak warga negara Indonesia yang
berprofesi sebagai petani.

Dalam sektor pertanian ini, peran teknologi sangat diperlukan untuk


keberhasilan produktivitas usaha tani yang dihasilkan. Apalagi seiring
bertambahnya jumlah penduduk, ototmatis kebutuhan akan sandang, pangan, dan
papan akan semakin meningkat. Terlebih kebutuhan akan pangan. Sebab tanpa

3
pangan, masyarakat tidak akan dapat hidup. Serta bagus tidaknya ketahanan
pangan suatu negara itu dapat menjadi indikator keberhasilan suatu negara. Hal ini
membuat dunia pertanian harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan
pangan dunia tersebut. Tahap demi tahap dilakukan supaya produksi yang
dihasilkan dapat memuaskan.

Sekarang kita berada pada era informasi dimana semua informasi apapun
dapat kita peroleh dengan mudah melalui media-media pendukung informasi
seperti internet, televisi, media cetak, dan lain-lain. Dalam hal ini dunia pertanian
pun menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan pembangunan
pertanian berkelanjutan. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peranan
penting dalam mewujudkan pertanian yang modern secara tepat waktu.

Pada saat ini penguasaan terhadap teknologi informasi semakin menguat.


Kini teknologi informasi merupakan hal mutlak yang tidak bisa ditawar lagi.
teknologi informasi diyakini sebagai alat pengubah untuk memperoleh
kemudahan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari dan selanjutnya memperoleh
manfaat yang sangat banyak dari teknologi informasi. Teknologi informasi
mempunyai peranan yang vital dalam segala bidang, salah satunya pada bidang
pertanian. Maka dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan baik maka
pertanian di Indonesia akan lebih maju.

Dunia pertanian pada zaman sekarang bergantung pada teknologi


informasi baik dalam bentuk apapun. Petani Indonesia membutuhkan informasi
yang berkaitan dengan dunia pertanian. Informasi-informasi tersebut dapat di
peroleh dengan mudahnya pada era informasi ini melalui media-media yang sudah
tersebar di masyarakat luas. Informasi-informasi hasil penelitian dan inovasi
dalam bidang pertanian membantu upaya peningkatan produksi komoditas
pertanian, sehingga tercapailah pembangunan pertanian yang diharapkan.
Informasi dan pengetahuan tentang pertanian akan menjadi pemicu dalam
menciptakan peluang untuk pembangunan pertanian dan ekonomi sehingga terjadi
pengurangan angka kemiskinan. Teknologi informasi dan komunikasi membantu
memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu sehingga memudahkan
petani untuk mengambil keputusan dalam sebuah peluang dan menghasilkan
produk yang maksimal.

Dalam dunia pertanian komunikasi sangatlah penting dalam membentuk


jaringan antar petani maupun antar instansi yang mendukung pembangunan
pertanian.Masalah produksi komoditas pertanian yang sama antar daerah yang
menjadikan mutu harga dari komoditas hasil pertanian tersebut kini tidak lagi
menjadi masalah karena adanya komunikasi yang terjalin antar petani di daerah
lain. Sehingga petani dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam pengelolaan

4
lahan pertaniannya. Begitu pun juga dengan masalah-masalah lain yang dapat di
atasi dengan berkomunikasi antar satu dengan yang lainnya.

Maka dari itu, untuk mengelola usaha taninya, para petani memerlukan
berbagai informasi di bidang pertanian, seperti: kebijakan pemerintah, hasil
penelitian dari berbagai disiplin ilmu, pengalaman petani lain, serta informasi
terkini mengenai prospek pasar yang berkaitan dengan sarana produksi dan
produk pertanian. Sumber-sumber informasi tersebut bisa mereka dapatkan salah
satunya dengan mengakses internet. Dengan mengakses internet, para petani bisa
mendapatkan berbagai informasi mengenai pertanian. Tidak hanya itu, mereka
juga dapat mengetahui informasi terkini mengenai prospek pasar internasional
yang berhubungan dengan sarana produksi dan produk pertanian. Namun,
pemerintah wajib pula unutk memberikan penyuluhan kepada para petani dalam
mewujudkan produksi serta produk-produk pertanian yang berkualitas.

Di dalam internet terdapat banyak sekali informasi-informasi yang


tersedia. Baik dari berita, artikel, dan masih banyak lagi. Informasi yang tersedia
berasal dari banyak sumber yang berbeda-beda. Begitu juga informasi tentang
pertanian. Banyak informasi-informasi yang sudah tersedia di dunia maya ini.
Internet memberikan infomasi kepada petani tentang cara penanaman,
pemupukan, pemeliharaan tanaman dan hewan, ramalan iklim, irigasi dan harga
pasaran. Internet juga membantu petani dalam kooperasi.

Internet memberi informasi kepada para petani dalam pemeliharaan


tanaman dan hewan, pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan harga pasaran.
Manfaat internet menguntungkan para petani dalam hal kegiatan advokasi dan
kooperasi.

Internet juga bermanfaat untuk mengkoordinasikan penanaman agar selalu


ada persediaan di pasar, lebih teratur dan harga jual normal. Jika para petani
memerlukan informasi khusus yang tidak dapat segera dilayani para petugas
penyuluhan pertanian, maka mereka bisa mendapatkan informasi tersebut dari
internet.

Teknologi Informasi juga berperan terhadap pemasaran hasil pertanian,


berbagai macam bisnis saai ini sudah semakin adaptif terhadap kemajuan
teknologi informasi. Pola bisnis konvensional sudah tidak terlalu sering dilakukan
dan cenderung bergerak ke arah bisnis dengan memasarkan produknya ke dunia
maya seperti pemasaran melalui media web, transaksi online, bahkan pemasaran
melalui jejaring sosial. Pemasaran produk pertanian melalui internet tentunya
lebih ekonomis daripada secara konvensional. Para petani dapat dengan mudah
mengetahui kebutuhan pasar. Petani dapat mengkoordinasikan penanaman
sehingga ketersediaan di pasar selalu ada dan stabil serta harga jual normal.

5
Dengan berkomunikasi secara cepat, petani dapat menjual hasil pertaniannya
secara cepat pula.

Permintaan terhadap produk-produk pertanian tidak akan pernah berhenti


selagi manusia masih membutuhkan pangan, dan akan semakin meningkat seiring
dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat pula.Di negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea sudah banyak petani-petani
yang memasdarkan hasil pertaniannya melalui internet. Mereka dapat memantau
pemasaran melalui website yang khusus dibuat untuk proses jual beli. Mereka
dengan mudah memasarkan hasil pertaniannya ke seluruh dunia dan biasa
melakukan transaksi dengan cara transfer, maka sangat canggih, praktis, dan
tentunya lebih ekonomis, serta efisien. Tak hanya untuk produksi. Ponsel, tanpa
dukungan koneksi internet sekalipun, juga bisa digunakan untuk memudahkan
petani memasarkan hasil pertanian.

Dalam pertanian berskala besar, teknologi informasi dan komunikasi


sangat membantu dalam proses pembangunannya. Salah satu diantara contohnya
adalah menggunakan program untuk membantu pemetaan bidang lahan pertanian.
Dengan begitu petani dapat dengan mudah memprakirakan atau menganalisis
hasil produksi pertaniannya, mengetahui arah penterbukan, mengetahui denah
penyabaran penyakit, dan lain-lain. Dalam contoh lain yaitu menggunakan
pesawat untuk proses pemupukan dalam skala besar dan luas yang didalamnya
menggunakan mesin otomasi penyemprot pupuk dan dirancang sesuai kebutuhan.
Pesawat tersebut juga dilengkapi dengan kamera sensor untuk melihat kondisi
lahan pertaniannya dan petani mengetahui informasi-informasi yang didapat
melalui proses berlangsungnya pertanian tersebut tanpa harus terjun langsung di
lapangan. Contoh tersebut juga salah satu manfaat dari berkembangnya teknologi
informasi dan komunikasi di dunia ini.

Teknologi informasi akan semakin penting peranannya dalam mendukung


pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Meskipun biaya yang dibutuhkan
untuk membangun infrastuktur Nasional TIK besar, tetapi kerugian bila tidak
melakukannya akan jauh lebih besar lagi.

Selain memberikan informasi, teknologi informasi juga dapat membantu


jalannya penyuluhan pertanian. Karena pada zaman sekarang tidak ada kegiatan
yang tidak menggunakan teknologi walaupun teknologi hanya sekedar mencari
informasi untuk diri sendiri ataupun mencari informasi yang akan disampaikan
kepada masyarakat.

Sejak menggunakan teknologi sebagai media informasi bagi petani,


aktivitas penyuluhan pertanian menjadi berubah. Selain dari informasi yang
disampaikan menarik yang dapat menumbuhkan motivasi juga kegiatan banyak

6
dilakukan langsung oleh petani itu sendiri sehingga menimbulkan kedisiplinan
terhadap diri petani itu sendiri.

Kita perlu menentukan prioritas penerapan tekologi informasi di bidang


pertanian agar memberikan hasil yang maksimal. Kita juga perlu membangun
kemampuan untuk mengadaptasi, memelihara, melakukan penyesuaian dan
mengkonfigurasi ulang solusi TIK yang ada agar menjawab kebutuhan di bidang
pertanian.

Seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya petani dan pelaku


pertanian serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta pertimbangan
efektivitas dan efisiensi penyeberluasan informasi, salah satu solusi ditawarkan
dalam rangka mengatasi persoalan transfer teknologi dan pengetahuan pertanian
adalah pemanfaatan information and communication technologies (ICTs) yang
untuk penyuluhan pertanian dikenal dengan sebutan “cyber extension” yang
merupakan penggunaan jaringan on-line, computer dan digital interactive
multimedia untuk memfasilitasi diseminasi teknologi pertanian. Model ini
dipandang sangat strategis karena mampu meningkatkan akses informasi bagi
petani, petugas penyuluh, peneliti baik di lembaga penelitian maupun maupun di
universitas serta para manajer penyuluhan. Selain menggunakan “cyber
extension” penyuluhan pertanian saat ini juga menggunakan multiple information
system bagi masyarakat pedesaan untuk mendukung usaha dan bisnis pertanian
serta perbaikan ekonomi rumahtangga pedesaan.

Dengan adanya teknologi yang digunakan dalam penyuluhan pertanian


diharapkan dapat meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas petani dalam
menyediakan inovasi pertanian yang semakin advance dan membantu petugas
penyuluhan pertanian dengan memainkan peran yang mengkoordinasi unsur
pertanian di daerah agar dapat menjalin kerjasama dengan pihak-pihak atau
otoritas terkait.

Betapa berpengarunya teknologi informasi dan komunikasi yang


dikembangkan didalam bidang pertanian khususnya supaya mepermudah proses
berjalannya pertanian dan meningkatkan hasil yang bekualitas. Petani kini tidak
lagi terpuruk kedalam keterbelakangan dalam pembangunan pertanian dunia,
tetapi petani bisa menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mewujudkan pembangunan pertanian yang berkualitas dan modern.

Begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari perkembangan


teknologi informasi dan komunikasi dari berbagai aspek. Dalam dunia pertanian,
teknologi informasi memberikan banyak manfaat yang sangat membantu dalam
terbantuknya proses pembangunan pertanian. Harapan masyarakat luas dalam
memenuhi kebutuhan pangan dapat terbantu dengan adanya teknologi informasi
dan komunikasi dalam pertanian.

7
Dengan ini salah satu tujuan Negara Indonesia yaitu “Memajukan
kesejahteraan umum” akan terealisasikan dengan masyarakat yang adil dan
makmur. Kebutuhan pangan dapat terpenuhi dan berkembangnya sektor pertanian
di Indonesia. Indonesia sebagai Negara agrari bisa menjadi panutan bagi Negara –
Negara lain.

Harapannya teknologi informasi dan komunikasi ini dapat digunakan oleh


sebanyak mungkin petani Indonesia atau bahkan para petani di dunia agar
produktivitas tani mereka meningkat, dan dijadikan sebagai alat pengembangan
pertanian, demikian pula untuk kesejahteraan hidupnya.

2.3 Dampak Negatif dan Positif Teknologi Pertanian

1. Dampak Positif
Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan
waktu yang lama tanpa adanya teknologi. Orang dapat menghabiskan
waktu 1 hari dalam mengolah lahan pertanian seluas 3 hetar. Namun
dengan adanya teknologi petani akan lebih mudah dan cepat dalam
mengolah lahan mereka. Contohnya saja dengan mengunakan mesin
traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang ada hanyalah mereka
menggunakan bantuan hewan seperti kerbau dan sapi untuk menarik garu
atau yang lebih sederhana lagi hanya menggunakan cangkul. Itulah yang
membuat mereka lama dalam mengolah lahan mereka. Selain dari segi
waktu yang pastinya lebih hemat penggunaan teknologi juga hasil yang
diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah. Dulu
petani biasa menanam jagung biasa, sekarang dengan cara pengawinan
tanaman (jagung) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih banyak
hasil dan lebih menarik bentuk fisik dari jagung tersebut. Dan masih
banyak lagi tentunya keuntungan-keuntugan dari penggunaan tekologi.

2. Dampak Negatif
Buah yang alami merupakan sumber vitamin dan gizi yang sangat
baik untuk tubuh. Ketika zaman dahulu nenek moyang kita menanam
tanaman cabe maupun tomat dan sayuran lainya dengan cara menyiramnya
setiap hari dan memberi pupuk kompos, sekarang karena karena kondisi
tanah tidak sama seperti dulu maka harus menyiraminya dengan pompa
dan sekarang hama tanaman yang bermacam-macam maka di gunakanlah
pertisida guna mengusir serta membunuh hama tanaman. Penggunaan
pestisida merupakan bukti kemajuaan teknologi, tapi tahukah anda bahwa
pestisida yang menempel di buah lalu dimakan pastinya akan sangan
berbahaya bila dikosumsi secara rutin. Selain itu penggunaan pestisida
juga akan mebuat hama yang belum jadi terbunuh menjadi laebih kuat.
Dampak lain dari penggunaan teknologi ialah biaya yang relatif tinggi.

8
Dengan biaya tinggi tentu nilai jual dari hasil panen akan tinggi dan hal ini
tidak baik untuk para penduduk yang masih kurang mampu. Apalagi bila
hasil panen yang mahal adalah bahan kebutuhan pokok dari penduduk
seperti padi dan cabe. Penduduk kurang mampu akan kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan pokok. Mengenai dampak negatif dari peran
teknologi masih banyak lagi.

2.4 Teknik Budidaya Tanaman Pangan

Teknik Budidaya Tanaman Pangan Makanan dan manusia merupakan dua


komponen yang saling berkaitan erat. Manusia memerlukan makanan setiap
harinya sebagai sumber energi untuk tumbuh. Maka tidak heran jika tanaman
pangan menjadi kebutuhan pokok untuk keberlangsungan hidup manusia.
Tanaman pangan mempunyai banyak jenis, baik itu sayuran, umbi-umbian, buah-
buahan, biji-bijian, kacang-kacangan dan lain – lain. Karena keberadaannya yang
sangat penting, budidaya terhadap tanaman pangan terus dilakukan.

1. Tahap – Tahap Teknik Budidaya Tanaman Pangan

Teknik budidaya tanaman pangan yaitu kegiatan menanam tanaman yang


dapat menjadi sumber karbohidrat utama dan protein yang dilakukan pada suatu
lahan, yang hasilnya dapat dikonsumsi sendiri atau dijual kembali sebagai sumber
penghasilan bagi petani atau penanamnya.Dari pengertian teknik budidaya
tanaman pangan tersebut, sebenarnya Indonesia adalah negara penghasil tanaman
pangan yang besar dahulunya. Namun, pada era saat ini Indonesia justru
mengimpor bahan makanan dari negara lain. Jika petani – petani di Indonesia
menginginkan hasil panen yang baik dan tidak ingin mengimpor bahan makanan
dari luar negeri maka harus paham teknik budidaya tanaman pangan yang
benar.Berikut ini teknik budidaya tanaman pangan yang benar.

 Pengolahan Lahan yang Baik

Untuk teknik budidaya tanaman pangan yang pertama adalah proses pengolahan
lahan yang baik agar hasilnya memuaskan. Lahan tanaman pangan sama seperti
lahan tanaman jagung manis. Sebenarnya, apabila warga Indonesia khususnya
para petani lebih memprhatikan dan didukung dalam kegiatan budidaya tanaman
pangan, lahan luas yang ada di Indonesia tentunya akan menghasilkan
swasembada pangan yang mampu mencukupi kebutuhan nusantara, bahkan
hingga ekspor ke mancanegara.

- Standar Penyiapan Lahan

1.Lahan yang akan digunakan harus bebas dari pencemaran limbah beracun

9
2. Sebelumnya lahan dibajak atau dicangkul agar tanah menjadi gembur
sehingga perakaran dapat tumbuh secara optimal.

3. Jika diperlukan, penyiapan lahan disertai dengan pengapuran, penambahan


pupuk organik, pembenahan tanah atau teknik perbaikan kesuburan tanah

4. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara manual atau dapat juga dengan
alat mesin pertanian

 Persiapan Benih dan Penanaman

Tahap kedua teknik budidaya tanaman pangan adalah penanaman dan


persiapan benih.Pada umumnya,kebanyakan benih tanaman pangan ditanam
langsung tanpa melewati proses penyemaian terlebih dahulu kecuali untuk
tanaman padi. Sebaiknya siapkan benih yang memiliki kualitas unggul.Benih
ditanam menggunakan cara ditugal (pelubangan pada tanah) sesuai jarak tanam
yang dianjurkan untuk setiap tanaman.

- Aturan Penanaman
1. Penanaman benih dapat dilakukan dengan mengikuti teknik budidaya yang
dianjurkan. Meliputi jarak tanam, kebutuhan benih per hektar, varietas
tanaman, dan jenis budidaya atau penanaman.
2. Sebaiknya penanaman dilakukan pada musim tanam yang tepat dan sesuai
dengan jadwal tanam
3. Saat penanaman, harus mengantisipasi agar tanaman tidak kekeringan,
tergenang, kebanjiran
4. Untuk menghindari serangan OPT, benih atau bahan tanaman dapat diberi
perlakuan yang bagus sebelum ditanam

 Pemupukan

Pemupukan berguna untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi


perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Biasanya setelah benih ditanam baru
dilakukan proses pemupukan.Pupuk dapat digunakan sekaligus saat tanam atau
diberikan secara bertahap. Pemupukan harus dilakukan secara tepat baik cara
penggunaanya, jenis pupuknya, dosis aplikasinya dan waktu aplikasinya.

- Standar Pemupukan
1. Harus tepat waktu, yaitu diberikan sesuai kebutuhan, tahap tumbuh
tanaman, dan kondisi lahan yang tepat
2. Tepat takarannya, yaitu pupuk yang diberikan hasru sesuai dengan anjuran
jangan terlalu berlebihan atau terlalu kurang
3. Dan tepat cara menggunakan, yaitu disesuaikan dengan jenis pupuk,
tanaman dan kondisi lapangan.

10
 Pemeliharaan Tanaman

Kegiatan pemeliharaan meliputi penyiraman, penyulaman dan pembubunan.


Penyiraman bertujuan agar tanah tetap dalam kondisi lembab. Penyulaman ialah
kegiatan membuang tanaman atau benih yang tidak tumbuh dan menggantinya
dengan menanam kembali tanaman yang baru. Fungsi dari pembubunan untuk
menutup pangkal batang dengan tanah.

- Standar Pemeliharaan Tanaman


1. Tanaman harus dipelihara sesuai dengan jenis tanamannya agar tanaman
dapat tumbuh dan berproduksi maksimal serta dapat menghasilkan produk
pangan yang bermutu tinggi
2. Tanaman harus dijaga agar terlindung dari gangguan hewan ternak, hewan
liar dan hewan atau hama lainnya.

 Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)

Pengendalian OPT atau hama tanaman bisa dilakukan secara manual atau
menggunakan pestisida. Jika menggunakan pestisida, pengendalian OPT harus
dilakukan dengan tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat dosis/konsentrasi, tepat
sasaran, tepat waktu serta tepat aplikasi dan tepat cara.

- Cara Penggunaan Pestisida


1. Penggunaan pestisida dianjurkan memenuhi 6 (enam) kriteria tepat yaitu
tepat jenis, tepat dosis, tepat mutu, tepat waktu, tepat dosis/konsentrasi,
tepat sasaran, serta tepat cara dan alat aplikasi.
2. Pestisida sebaiknya digunakan seminimal mungkin supaya tidak
meninggalkan residu (sisa bahan kimia) pada hasil panen.
3. Diusahakan agar menggunakan pestisida hayati, karena pestisida hayati
mudah terurai dan tidak meninggalkan residu pada hasil panen.
4. Penggunaan pestisida diusahakan tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan petani (dengan menggunakan pakaian pelindung atau
sarung tangan)
5. Pestisida yang residunya berbahaya bagi kehidupan manusia tidak boleh
digunakan menjelang panen atau saat panen

 Panen dan Pasca Panen

- Standar Panen

11
1. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada umur dan waktu yang sesuai
sehingga kualitas hasil produk tanaman pangan dapat maksimal pada saat
dikonsumsi
2. Penentuan saat panen yang sesuai mengikuti standar yang berlaku

3. Cara pemanenan tanaman pangan harus tepat dengan teknik untuk setiap
jenis tanaman sehingga akan diperoleh kualitas hasil panen yang tinggi,
tidak rusak, tetap segar dalam waktu lama dan meminimalkan persentase
kehilangan hasil
4. Wadah yang akan digunakan untuk hasil panen disimpan di tempat yang
aman
- Pasca Panen
1. Hasil panen hendaknya disimpan di tempat yang lembab
2. Untuk tanaman pangan yang membutuhkan perontokan atau penggilingan
dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan alat mesin pertanian
3. Alat dan mesin untuk budidaya diperlukan untuk mempercepat dan
mempermudah setiap tahapan budidaya tanaman. Peralatan atau mesin
budidaya diaplikasikan untuk kegiatan pengolah tanah, pemeliharaan,
penanaman, dan panen.

- Ketentuan Alat
1. Untuk usaha budidaya tanaman pangan butuh disediakan mesin dan alat
pertanian yang cocok dengan kebutuhan tanaman, termasuk alat pra panen
dan alat pasca panen.
2. Penggunaan mesin pertanian sebelum panen dan sesudah panen harus
dilakukan secara tepat sehingga tidak akan berdampak terhadap pemadatan
tanah, pelongsoran tanah, erosi tanah, atau kerusakan tanah serta tidak
berdampak negatif terhadap hasil tanaman.
3. Peralatan dan mesin juga harus dijaga dan dirawat dengan baik.

Itulah tadi teknik budidaya tanaman pangan yang benar agar mendapatkan hasil
dan keuntungan yang maksimal.Teknik budidaya tanaman pangan sangat penting
untuk petani – petani di Indonesia.

2. Tips Keselamatan Kerja


1. Sebaiknya hati-hati dalam menggunakan alat-alat budidaya
2. Gunakanlah peralatan yang tepat dan sesuai dengan fungsinya
3. Gunakan sepatu boot, masker, sarung tangan dan baju lengan panjang pada
saat beraktivitas di lahan
4. Cuci tangan setelah selesai bekerja agar hama – hama tanaman terhindar
dari tubuh

12
Jenis-jenis Tanaman Pangan

Serelia

Tanaman pangan jenis ini menghasilkan biji yang digunakan sebagai bahan
pangan. Contohnya padi, jagung, gandum dan sorgum.Serealia dapat di olah
menjadi bahan makanan.

1. Padi

Padi (Oriza Sativa) merupakan makanan pokok terbesar masyarakat Indonesia


saat ini. Tanaman padi memiliki akar serabut, memiliki batang yang berbulu dan
berongga.

Biji padi tumbuh dari bulu yang paling ujung dari bagian batangnya. Beberapa
contoh jenis budidaya tanaman padi yaitu padi sawah, padi rawa dan padi gogo.

2. Jagung

Jagung (Zea Mays L.) juga menjadi tanaman pangan karena jagung adalah sumber
karbohidrat untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia.Jagung banyak di
manfaatkan sebagai bahan makanan. Jagung manis merupakan jagung yang
banyak digunakan sebagai bahan makanan.Jika ingin menanam jagung
manis,harus tahu cara menanam jagung manis yang benar.

Batang pada tanaman jagung juga termasuk batang berbuku dan ruas pada setiap
bukunya ditumbuhi daun.

Bunga tanaman jagung ada dua jenis, yaitu bunga jantan yang bertempat di ujung
batang dan bunga betina yang berada di tengah batang. Biasanya jagung
dibudidayakan di lahan yang kering atau lahan bekas budidaya padi.

3. Gandum

Gandum (Triticum Spp) banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuat mie,
roti dan sereal karena gandum memiliki karbohidrat di dalamnya.

Meskipun para petani di Indonesia masih jarang menanam gandum, namun


tanaman yang juga menjadi sumber karbohidrat ini sebenarnya memiliki cara
tanam yang hampir sama dengan padi bahkan bisa dibilang lebih mudah.

4. Sorgum

Bagi Anda yang masih asing dengan tanaman ini, sorgum ialah tanaman semacam
jagung yang masih jarang ditemui di Indonesia.

Daerah yang banyak membudidayakan sorgum biasanya daerah kering seperti


Nusa Tenggara Timur. Tanaman sorgum dibudidayakan dari bijinya.

13
Biji-Bijian

Tanaman biji kebanyakan memiliki kandungan protein yang tinggi yang juga
mampu memberikan rasa kenyang bagi yang mengonsumsinya.

1. Kacang Tanah

Tanaman kacang dimanfaatkan dan di kembangbiakkan dari bijinya. Kacang


tanah pada umumnya ditanam di lahan kering atau pada lahan bekas budidaya
padi.

Tanaman kacang tanah bisa dipanen setelah 3 bulan ditanam. Batang dan daun
tanaman kacang tumbuh ke atas tanah, sedangkan kacangnya tumbuh di dalam
tanah.Contoh tanaman kacang sebagai berikut.

2. Kacang Kedelai

Tanaman kacang kedelai dibudidayakan pada lahan yang kering. Kacang kedelai
merupakan tanaman yang hidup semusim.

Tanaman kedelai juga dikembangbiakkan sama dengan kacang biasa yaitu melalui
bijinya. Biji kedelai yang telah matang bisa dilihat dari polongnya yang berubah
warna menjadi kecoklatan.

3. Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau juga termasuk tanaman yang hidup semusim yang dapat
dipanen setelah umur 55-65 hari. Kacang hijau dibudidayakan dengan bijinya.
Tumbuh tanaman kacang hijau di dalam polong yang berbulu halus.

Umbi-Umbian

Umbi juga termasuk dalam tanaman pangan diakibatkan karena memiliki


kandungan karbohidrat yang tinggi dan mengenyangkan.

1. Singkong

Tanamanyang dikembangkan dari batangya selain serealia yaitu singkong yang


juga dikembangbiakkan dengan batangnya. Umbi singkong tumbuh di dasar atau
dalam tanah, berwarna putih dan memiliki rasa tawar sedikit manis.

2. Ubi Jalar

14
Sesuai dengan namanya, batang ubi jalar berkembang dengan cara merambat di
atas tanah. Ada berbagai macam warna ubi jalar yaitu berwarna ungu, putih atau
oranye dan berwarna manis. Tanaman umbi jalar dikembangbiakkan dengan stek
batang atau dapat dengan cara lain yaitu dengan umbinya.

Tanaman Pangan Lain

Selain ketiga jenis tanaman di tersebut, masih ada tanaman jenis lain yaitu sagu
dan sukun. Sagu dapat dimanfaatkan dari batangnya untuk sumber makanan. Dan
sukun dapat menjadi makanan pokok alternatif.

2.5 Peranan teknologi pertanian terhadap peningkatan produktivitas dan


pendapatan petani tanaman pangan.
Peningkatan kesejahteraan petani sejak 2016 bisa dicatat sebagai keberhasilan
dalam meningkatkan produksi pangan secara luar biasa khususnya padi dan
jagung, penigkatan produksi padi dan jagung tidak saja meningkatkan
peningkatan rumah tangga petani tetapi juga meredakan lonjakan harga, tentu
keberhasilan ini tidak dating tiba-tiba, ditengah lajur zaman yang terus bergerak
dinamis,modernisasi pertanian merupakan sesuatu yang tidak dapat di tawar lagi.

Kementrian pertanian dibawah komando mentri Amran sulaiman hingga


saat ini telah menggelontorkan sedikitnya 180.000 alat mesin pertanian mulai dari
mesin penanaman,alat panen dengan berbagi bentuk dan jenis kini telah berada di
tangan petani. Tak ketinggalan adalah puluhan ribu mesin pompa air. Jumlah ini
meningkat 2000 % ketimbang alat mesin pertanian yang ada saat awal menjabat
2014 lalu. Seluruh alat mesin pertanian tersebut telah tersebar di rumah-rumah
kelompok tani.

Pengaruh alat mesin pertanian dalam budidaya tanaman pangan diantarany adalah:

1. Menekan biaya produksi 30-40%, secara otomatis meningkatkan


pendapatan petani.
2. Kehilangan.
Kehilangan yang biasanya 10 % menjadi 2 % jadi ada yang selamat 8%
kalau 8% kali gabah produksi nasional 70 juta berati ada 50 juta gabah
bias diselamatkan kalau kita uangkan dengan rupiah itu kurang lebih 20
triliun itu kita selamatkan.hal itu bias menjadi solusi pertanian kedepannya
untuk menjadi pertanian yang modern.

3. Mempercepat budidaya
Jika tidak menggunakan mesin dalam 1 Ha diolah selama 25 hari oleh 1
orang, tapi jika memnggunakan mesin bisa mencapai 3 jam seluas 1 Ha.

15
4. Efektif,efisien dan cepat dalam proses budidaya sehingga target pasar
dapat kita capai.
5. Menambah produtivitas karena penanaman tepat waktu
6. Bisa menambah indeks pertanaman.

Hingga saat ini mayoritas alat mesin pertanian yang katanya akan terus
digelontorkan pada petani prioritas saat ini adalah mesin pada tanaman padi dan
jagung mulai mesin yang berskala kecil sampai mesin yang berkapasitas
besar,mulai alat mengolah lahan hingga alat pasca panen

Ciri pertanian modern adalah produktivitas tinggi, berkualitas dan dengan


biaya yang efisien.terkait dengan terus menyusutnya lahan dan kurangnya petani-
petani muda di desa menteri pertanian akan terus memberdayakan petani dengan
teknologi, petani tidk lagi diberi cangkul, arit,atau kerbau pengolah tanah tetapi
terus didorong untuk menjadi petani modern.dalam rangka mekanisasi pertanian
itu pula menutup tahun 2017 Amran sulaiman telah menyiapkan 24 jenis alat
mesin pertanian baru, jika sebelumnya prioritas hanya pada tanaman padi dan
jagung tetapi sekarang akan diluncurkan alat mesin pertanian baru untuk tanaman
hortikultura mulai alat tanam dan panen bawang merah,cabai,kentang hingga
tanaman keras seperti tebu.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Semua hal dalam perkembangan teknologi pertanian mempunyai dampak
yang bisa merugikan kepada lingkungan dan makhluk hidup.Dampak penggunaan
mesin pengolah tanah/traktor yaitu bisa berupa dampak pada kebisingan, dan
dampak pada udara.

Dampak penggunaan pupuk kimia dan pestisida yaitu berupa dampak pada
pencemaran tanah dan air, bisa berupa kemasaman (PH) tanah yang lebih yang
bisa berpengaruh pada kesuburan tanah, dampak pada kesehatan yang diakibatkan
penggunaan pestisida yang menempel pada tanaman yang akhirnya ketika dipanen
pestisida itu terbawa pada tanaman.

Selain dampak tersebut diatas ada juga hal positif yang dapat dirasakan
oleh para petani dalam penguunaan teknologi pertanian terutama dalam
pendapatan dan produktivitas, secara tidak langsung alsintan atau alat mesin
pertanian dapat meningkatkan produktifitas pertanian yang berdampak pada
pendapatan juga.

3.2 Saran
Agar lingkungan tetap terjaga khususnya lingkungan pertanian hendaklah
selalu memperhatikan keseimbangan ekosistem yang ada didalamnya.Supaya
tidak terjadi kerusakan yang fatal akibat penggunaan teknologi dalam bidang
pertanian, hendaklah manusia mempersiapkan solusi-solusi yang bisa mengurangi
dampak kerusakan pada lingkungan akibat penggunaannya. Karena tidak bisa
dipungkiri lagi, setiap penggunaan teknologi pengembang pertanian pastinya akan
ada dampak buruk yang akan dirasakan. Serta kurangi penggunaan pupuk kimia
dan pestisida supaya keseimbangan ekosisem tertap terjaga, gunakan lah pupuk
kimia dan pestisida sekedarnya jangan jadikan pupuk kimia dan pestisida sebagai
bahan utama dalam menyuburkan tanaman.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_pertanian

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/KKN/deskriptor/TeknologiPertanian.docx

http://agroteknologi.web.id/teknologi-pertanian-terbaru-yang-indonesia-
punya/

http://erakini.com/teknologi-pertanian/

18

Anda mungkin juga menyukai