A. Data Pasien
B. Nama : Rasya Nurul Nazma
C. Umur : 8 tahun
D. Alamat : jl. Cilosari no 7
E. No RM : 14258
F. Elemen Gigi : 75
G. Pemeriksaan Subjektif
1. Chief Complain
Pasien datang dengan keluhan gigi geraham bawah kirinya berlubang besar, sehingga
pasien ingin giginya ditambal.
2. Present Illness
Pada gigi geraham di sebelah kiri pasien menyadari mulai berlubang sejak 2 tahun
yang lalu Gigi pasien yang berlubang tidak pernah sakit secara spontan pada malam
hari dan tidak pernah ngilu saat makan makanan manis dan air dingin. Pasien belum
pernah menambal gigi sebelumnya.
3. Post Dental History
Pasien menyikat gigi 2 x sehari pagi dan sore. Pasien pernah ke dokter gigi
sebelumnya untuk mencabut gigi.
4. Post Medical History
Pasien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit, pasien tidak pernah mengonsumsi
vitamin secara rutin dan obat obatan dalam jangka panjang dan pasien dalam keadaan
sehat.
5. Family History
Orang tua pasien tidak dicurigai adanya penyakit sistemik
6. Social History
Pasien seorang siswa sekolah dasar kelas 3 SD. Pasien sibuk sekolah dan mengaji.
Pasien tinggal bersama orang tua. Pasien sering mengonsumsi biskuit coklat . Pasien
rutin minum susu setiap pagi, namun jarang mengonsumsi sayur dan buah
H. Pemeriksaan Objektif
Elemen gigi : karies media pada gigi 75 di oklusal
Perkusi (-)
Palpasi (-)
Termal (+)
I. Diagnosis
Karies Dentin
J. Rencana perawatan
Build Up dengan GIC
Restorasi SSC
L. Penatalaksanaan
Alat :
Diagnostik set
Bur diamond set
Glass lab
Plastis Instrumen
Semen Spatula
Stone Bur
Gunting
Sliding Caliper
Tang Paruh burung
Bahan :
GIC Restorasi
Cotton roll
GIC luting
Cotton Pellet
SSC
Prosedur kerja
1. Tahap Preparasi SSC :
a. Pengukuran materi gigi
Sebelum gigi dipreparasi, ukur jarak mesio distal dengan caliper pada model
gigi pasien, pengukuran ini bertujuan untuk memilih besarnya ssc yang akan
dipakai, sesuai besarnya gigi.
Ukuran lebar mesio distal gigi 75 : 10,5 mm
b. Pembuangan jaringan karies
Dengan round bur putaran rendah atau dengan menggunakan ekskavator.
Setelah itu dilakukan Build Up menggunakan GIC Restorasi. Retensi GIC
terhadap jaringan gigi berupa ikatan fisiko-kimia tanpa menggunakan teknik
etsa asam. Ikatan kimianya berupa ikatan ion kalsium yang berasal
dari jaringan gigi dengan gugus COOH (karboksil). Gugus karboksil (COOH)
multipel membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Dalam hal ini memungkinkan
pasta semen untuk membasahi, adaptasi, dan melekat pada permukaan email.
b. Pemotongan SSC.
Letakkan ssc yang sudah dipilih diatas gigi yang telah dipreparasi.
Tekan SSC kearah gingival :
Bila terlalu tinggi atau rendah, maka oklusi tidak baik.
Bila terlalu besar atau kecil, SSC tidak dapat memasuki sulkus gingiva.
Tentukan kelebihan ssc, lalu buang dengan stone bur atau potong dengan
gunting. Pembuangan SSC dimulai dari bagian proksimal (mesial-distal).
Cobakan lagi SSC dan perhatikan :
Oklusi gigi geligi
Jika gingiva terlihat pucat berarti SSC kepanjangan, potong atau
kurangi lagi SSC
c. Pembentukan SSC.
Pembentukan ssc memerlukan tang khusus, yaitu tang crimping plier.
Tempatkan tang dengan paruh cembung sebelah dalam dan paruh cekung
sebelah luar mahkota yang akan dibentuk. Bagian bukal dan lingual serta
servikal dibentuk sesuai kontur gigi.
d. Penghalusan SSC
Penghalusan merupakan langkah terakhir dan penting jika SSC telah sesuai.
Permukaan kasar akan mengiritasi gingiva dan memudahkan penumpukan
plak. Untuk tindakan ini daerah margin SSC diasah kearah gigi supaya
pinggirnya tidak mengiritasi gingiva, kemudian pinggir dihaluskan dan
dilicinkan dengan stone bur hijau atau rubber whell. Sebelum disemenkan,
terlebih dahulu lakukan try in SSC dan cek oklusi pasien dengan articulating
paper.
e. Pemasangan SSC.
Lakukan isolasi daerah kerja dengan cotton roll, siapkan SSC. Pasang saliva
ejector agar gigi tetap kering. Aduk GIC luting, lalu alirkan ke dinding sebelah
dalam SSC sehingga hampir penuh. Pasang SSC dari arah lingual kebukal,
tekan dengan jari sampai posisi yang tepat, lalu instruksikan pasien menggigit
wooden blade. Bersihkan semua kelebihan bahan terutama pada celah gingiva
dan daerah interdental papil dengan cotton pellet lembab dan dental floss.
Semen yang berlebih dapat mengakibatkan inflamasi gingiva dan
ketidaknyamanan. Lakukan penekanan sampai semen mengeras. Cek lagi
oklusi pasien dengan articulating paper. Berikan instruksi kepada pasien untuk
tidak memakan makanan keras terlebih dahulu pada gigi yang dirawat SSC
dan pasien dianjurkan untuk membersihkan celah gingiva dan daerah
interdental papil dengan sikat gigi dan dental floss dan instruksikan untuk
kontrol 1 minggu kemudian.