Sampah Kata Nya
Sampah Kata Nya
kewirausahaan merupakan alat dasar untuk membangun ekonomi dan sosial yang dapat
meningkatkan daya saing serta pertumbuhan ekonomi nasional dari suatu negara. Peran
kewirausahaan dalam hal ini ialah peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara,
pendapatan secara merata. Wirausaha sebagai penggerak roda usaha memegang peran
pertumbuhan ekonomi.
Wirausaha dalam mengelola usaha harus didorong oleh ilmu pengetahuan yang cukup
baik. Karena wirausaha akan berperan sebagai sumber tenaga kerja yang menjadi objek
Kopi luwak merupakan kopi yang dihasilkan dari proses fermentasi di dalam perut binatang
luwak atau musang yang memakan buah kopi matang (berwarna merah). Kopi luwak
memiliki nilai jual yang sangat tinggi di pasaran, terutama pasar dunia. Hal ini dilihat dari
harga jual yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan dengan kopi biasa.
Peluang pasar kopi luwak yang menjanjikan dan masih terbuka luas dengan didukung
ketersediaan bahan baku yang melimpah di Kabupaten Lampung Barat menjadikan usaha
ini cukup diminati oleh sejumlah masyarakat.
Kompetensi Wirausaha ialah kemampuan, pengetahuan, kreativitas, imajinasi dan
menangkap mudah sebuah peluang. Hal ini adalah faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan usaha tidak hanya di tahap awal tetapi juga di masa mendatang, dan menjadi
Aspek penting dari sebuah kompetensi ialah sebagai berikut: 1) Kompetensi mencakup
karakteristik keseluruhan individu yang terkait dengan kinerja efektifnya dari pekerjaan
yang diberikan; 2) Kompetensi dimanifestasikan dalam perilaku individu, dan oleh karena
itu bisa diamati dan terukur; 3) Kompetensi memfasilitasi pencapaian tujuan dan sasaran; 4)
Kompetensi adalah sumber daya organisasi yang dapat dikembangkan (Ahmad et al, 2010).
tujuan bisnis apa pun adalah menjadi sukses, tidak peduli bagaimana konsepnya kesuksesan
bisnis didefinisikan. Dengan bukti mengenai pencapaian UKM sedang agak meremehkan,
ada keharusan untuk lebih memahami faktor-faktor itu berkontribusi pada kesuksesan
UKM. Untuk melakukan ini, pertama-tama perlu mengidentifikasi yang paling kriteria
keberhasilan yang relevan, seperti yang dirasakan oleh pengusaha di UKM. Yang akurat
pengukuran kinerja dan keberhasilan terutama di UKM sangat penting untuk memastikan
akurasi dalam mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan suatu UKM (Murphy, Tailer, &
Hill, 1996). Demikian juga, Watson, Newby, & Woodliff (2000) menyarankan bahwa itu
penting untuk dimiliki langkah-langkah keberhasilan UKM yang dapat diandalkan dan valid
bisnis, dan untuk mengembangkan model bisnis yang masuk akal sukses di perusahaan
kecil.
Tinjauan literatur jelas menunjukkan bahwa masih ada kekurangan kesepakatan atas apa
yang merupakan ukuran keberhasilan terbaik. Satu kelompok peneliti menganjurkan ketat
langkah keuangan tradisional kesuksesan seperti profitabilitas, omset penjualan, dan laba
atas investasi, adalah yang terpenting di mengukur sejauh mana suatu perusahaan berhasil
Peneliti dalam kelompok ini berpendapat bahwa untuk organisasi yang dianggap sukses, itu
penting bagi mereka untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan laba, dan untuk
dan pendapatan mereka (Perren, 2000). Hall dan Fulshaw (1993) menambahkan bahwa
semua perusahaan kecil bertujuan untuk pertumbuhan karena, bagi sebagian pengusaha,
sukses berarti bertahan hidup atau mempertahankan bisnis yang mereka ciptakan (Beaver,
2002), kelompok ini menegaskan bahwa meskipun pertumbuhan tidak dianggap penting,
kelangsungan hidup dalam bisnis juga membutuhkan perusahaan yang layak secara
finansial.
Para peneliti yang mengikuti jalan ini mungkin telah dipengaruhi oleh anggapan itu
“Bisnis hanya dapat berjalan jika mereka mampu secara finansial” (Marlow & Strange,
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sukses didefinisikan sebagai berhasil atau
beruntung. Riyanti (2003:24) menjelaskan bahwa usaha sukses atau berhasil didefinisikan
sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi. Untuk mencapai keberhasilan usaha
sehubungan dengan pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang
2. Pendekatan sistem bahwa keberhasilan usaha dinilai dengan cara yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan akhir yaitu bagaimana hubungan antar individu dalam unit usaha dapat
hubungan baik dengan mitra kerja yang menjadi pendukung kelanjutan unit usaha. Kotler
(1997:58) menyebutkan bahwa yang termasuk mitra usaha atau pihak yang berkepentingan
4. Pendekatan nilai-nilai bersaing bahwa keberhasilan usaha dikatakan berhasil apabila unit
Keberhasilan usaha industri kecil menurut Suyanto dan Purnama (2010:179) di pengaruhi
oleh berbagai faktor usaha. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari
setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
dalam pencapaian maksud atau tujuan yang 36 diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan
usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti kinerja keuangan dan
image perusahaan. Menurut Dalimunthe dalam Noersasongko (2005:27) menyatakan bahwa
kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan
yang dapat dirumuskan melalui perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai
yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang di miliki. Keberhasilan usaha
menurut Suryana (2003:285) adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya.
Indikator keberhasilan suatu usaha menurut Suryana (2003:85) terdiri dari permodalan,
pendapatan, volume penjualan dan output produksi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Modal
Modal merupakan semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan secara langsung maupun
tidak langsung dalam program untuk menambah output, yaitu terdiri dari barang-barang
yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa yang akan datang (Irawan dan
Suparmoko, 1998:75). Modal usaha merupakan faktor pendukung dalam kegiatan usaha
karena merupakan kebutuhan utama bagi seorang pengusaha dalam menjalankan usaha baik
pada saat memulai, pengembangan maupun pada saat penurunan usaha. Modal usaha
mempunyai peranan penting yang akan menetukan keberhasilan usaha karena tersedianya
modal usaha yang cukup akan mempengaruhi kelancaran dan pengembangan usaha yang
dijalankan. Modal yang besar akan mengakibatkan volume usaha yang besar pula sehingga
dalam perusahaan, usaha modal dapat dibedakan menjadi 2 macam (Riyanto, 2005), yaitu:
a. Modal kerja yaitu sejumlah dana yang digunakan untuk menutup kebutuhan sehari-hari.
Modal ini dapat lebih mudah diperbesar atau diperkecil, disesuaikan dengan kebutuhan dan
sesuai dengan keadaan gelombang ekonomi yang ada. Elemen-elemen dalam modal kerja
akan berubah-ubah sesuai kebutuhan dan modal kerja mengalami proses perputaran dalam
tetap seperti tanah, bangunan atau peralatan-peralatan usaha. Modal ini tidak mudah
dikurangi atau diperkecil meskipun dalam keadaan gelombang ekonomi yang sedang
menurun. Modal ini relatif permanen dalam jangka waktu tertentu. Serta modal tetap
mempunyai proses perputaran dalam jangka waktu yang panjang atau lebih dari 1 tahun.
2. Pendapatan
Pendapatan adalah sejumlah penghasilan yang diperoleh masyarakat atas prestasi kerjanya
dalam periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan (Sukirno,
2006:47). Rahardja dan Manurung (2001) mengemukakan bahwa pendapatan adalah total
penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga dalam periode
tertentu. 38
3. Volume Penjualan
Volume adalah tingkat aktivitas perusahaan baik produksi maupun penjualan. Volume
penjualan merupakan penjualan yang nyatakan dalam jumlah penjualan banyaknya satuan
fisik atau jumlah uang yang harus dicapai. Menurut Mulyadi (2005:239) volume penjualan
merupakan ukuran yang menunjukkan banyaknya atau besarnya jumlah barang dan jasa
yang terjual. Dalam suatu perusahaan tujuan pemasaran adalah untuk meningkatkan volume
penjualan yang menguntungkan dalam arti dapat menghasilkan pendapatan secara optimal
dan meningkatkan laba. Menurut Kotler (2000) volume penjualan adalah barang yang
terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi
pelayanan yang baik. Ada beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan,
diantaranya adalah:
perhatian konsumen.
5. Mengadakan pameran.