Desiminasi Perancangan
Desiminasi Perancangan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
jagung yang sesuai dengan kebutuhan. Jagung dikupas pada saat masih menempel
pada batang atau setelah pemetikan selesai. Pengupasan dilakukan untuk menjaga
agar kadar air di dalam tongkol dapat diturunkan dan kelembaban di sekitar biji
tidak menimbulkan kerusakan biji atau mengakibatkan tumbuhnya cendawan.
Pengupasan dapat memudahkan atau memperingan pengangkutan selama proses
pengeringan.
“Mesin Pengupas Jagung Praktis” yang akan dibuat merupakan salah satu
solusi yang diharapkan mampu membantu dalam mengolah dan memproduksi
proses produksi jagung yang berkualitas dan tidak merusak hasil dari pengupasan
jagung dengan berlandaskan perancangan alat sederhana dan dengan harga yang
relatif dapat dijangkau oleh para petani.
c. Bagi Masyarakat
Dengan dirancangnya alat pemipil jagung praktis ini, diharapkan dapat
menjadi solusi untuk proses produksi pengolahan industri jagung yang lebih
inovatif.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
c. Beban Mekanis
Berdasarkan mekanisme yang ditentukan pada fase-fase, beban
mekanisme (torsi, gaya, daya, tegangan dan jumlah putaran per waktu)
yang terjadi harus dihitung berdasarkan dengan data, hingga didapat
gaya-gaya yang bekerja pada elemen mesin tersebut.
5
d. Pemilihan Material
Pemilihan bahan dilakukan bila telah diketahui dengan tepat
kesesuaian perhitungan beban dan kekuatan bahan. Kesesuaian
perhitungan beban dengan kekuatan bahan menjadi dasar penempatan
klasifikasi bahan yang dibutuhkan, terutama sifat-sifat mekaniknya yaitu
kekuatan tarik, kekerasan, keuletan, dan lain-lain. Perhitungan beban,
kekuatan bahan dan pilihan beban elemen mesin dengan aman. Untuk
mengevaluasi keamanan dari suatu elemen mesin perlu diketahui faktor
keamanannya.
e. Menentukan Ukuran
Berdasarkan pada hasil perhitungan beban mekanis dan kekuatan
bahan yang dipilih dengan memperhatikan faktor keamanan. Ukuran
hasil perhitungan yang tidak sesuai dengan ukuran standar hendaknya
disesuaikan dengan ukuran standar.
f. Modifikasi
Modifikasi bentuk diperlukan bila elemen mesin yang direncanakan
telah pernah dibuat sebelumnya dan hanya dilakukan jika ada kepastian
bahwa perubahan bentuk, ukuran, bahan dan susunan akan menjamin
fungsi elemen mesin lebih baik.
g. Gambar Mesin
Pembuatan gambar kerja merupakan kegiatan merangkum proses
perencanaan sebelumnya, gambar kerja merupakan kesimpulan akhir
dari rangkaian proses kreatif berupa informasi gambar, bentuk, dengan
ukuran lengkap (termasuk toleransi dan sesuaian), tanda pengerjaan, dan
bahan yang ditetapkan.
Keuntungannya adalah:
Sambungan sekrup dapat digunakan berbagai operasi
Mudah dipasang dan dibongkar
Relatif lebih murah dalam produksi
Kekuatannya dapat diandalkan
Kerugiannya adalah:
7
2.6 Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros. Poros yang biasanya
berupa berpenampang bulat pada bagian mesin berfungsi untuk memindahkan
daya dan putaran. Pada poros dapat dipasang rantai, roda gigi, dan bearing yang
akan ikut berputar bersama poros.
2.6.1 Macam-macam Poros
Adapun poros yang dibedakan menurut pembebanannya yang dikenakan
pada poros:
a. Poros Transmisi
Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya
yang ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk
atau sproket rantai, dll.
b. Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas,
dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel. Syarat yang
harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta
ukurannya harus teliti.
c. Gandar
Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak
mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar,
disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika
digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban punter
juga.
10
4500.𝑃
T=
2.𝜋.𝑛
Dimana:
T = Momen puntir atau torsi yang terjadi (kg.m)
P = Daya (HP)
n = jumlah putaran poros (rpm)
60.𝑃
Mp = T =
2.𝜋.𝑛
12
Dimana:
1
τg(maks) = 2 √𝜎𝑏 2 + 4𝜏𝑔2
16𝑀𝑝
=
𝜋𝑑 3
√𝑀2 + 𝑇 2
Atau
𝜋
= √𝑀2 + 𝑇2
16𝜏𝑔(𝑚𝑎𝑘𝑠).𝑑3
2.7 Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga
putaran atau gesekan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan
panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta
elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan
baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja secara
15
BAB III
RANCANGAN PERHITUNGAN
Cara kerja alat ini sangat sederhana, mulai dari tuas penggerak yang
menghasilkan putaran secara manual yang dihubungkan langsung dengan gir yang
terhubung oleh rantai. Dengan susunan gir yang telah ditentukan, dan menggunakan
rantai yang telah dirangkai sesuai dengan besar gir dan jarak gir tersebut. jagung yang
masih utuh bijinya diletakkan atau dijepit pada pemipil biji jagung yang berbentuk
tabung.
Berikut data awal perencanaan mesin pengupas jagung praktis antara lain :
a. Ukuran Diameter Jagung = 5 cm
b. Ukuran Panjang Jagung = 22 cm
c. Berat Tongkol Jagung = 450 gr
d. Jari-jari Tabung Pemipil = 7 cm dan 10 cm
e. Massa Sprocket = 0,2 Kg
f. Jari-jari Tuas Pemutar = 10 cm
g. Perbandingan Sprocket kecil dan besar =1:2
Maka Gaya Sentrifugal yang terjadi pada tabung pemipil jagung, dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Gaya Sentrifugal (Fs) = m x ω2 x R(rata-rata)
= 7,536 Kg x (3,14 rad/s)2 x 0.085 m
= 6,315 Kg m/s2
Daya Inersia
1. Momen inersia Tabung = ½ m (r12 + r22)
= 0,0561 Kg m2
= 0,00098 Kg m2
Maka total momen inersia (I) yang terjadi pada mekanisme pemipil jagung
adalah momen inersia tabung dijumlahkan dengan momen inersia sprocket.
Inersia total = 0,0561 Kg m2 + 0,00098 Kg m2
= 0,05708 Kg m2
Untuk mengetahui torsi inersia yang bekerja, maka perlu diketahui percepatan
sudut (α) yang terjadi pada rancangan pemipil jagung.
18
Δω
α =
Δt
ω2− ω1
= (dimana ω1 = 0 dan t1 = 0), maka :
t2−t1
3,14 rad/s
=
2s
= 1,57 rad/s2
Maka dengan demikian dapat diketahui total daya yang terjadi pada
mekanisme rancangan pemipil jagung, dengan menjumlahkan daya tabung pemipil
dan daya inersia sebagai berikut :
= 1,96637 Kg m2/s3
19
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
95 % = m2 x 100 %
1,96637 Kg
s3
m2
1,96637 Kg 𝑥 95
s3
Daya Input =
100
= 1,868056 Kg m2/s3
Maka dengan demikian, dapat diketahui gaya atau tenaga yang perlu untuk
menggerakkan tuas pemipil jagung dengan menggunakan tangan dengan
perbandingan ukuran sprocket sebagai transmisi dayanya dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
F =
2 𝑥 ω x Rtuas
m2
1,86805 Kg
s3
=
2 𝑥 3,14 x 0,1 m
m2
1,86805 Kg
s3
= 𝑚
0,628 𝑠
= 2,9746 Kg m/s2
20
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perencanaan dapat disimpulkan bahwa alat pemipil jagung
ini menggunakan tabung sebagai tempat proses pemipilan jagung yang memanfaatkan
gaya sentrifugal sebesar 6,315 Kg m/s2 dan total daya mekanisme perencanaan alat
sebesar 1,96637 Kg m2/s3. Maka dengan demikian, dapat diketahui gaya atau tenaga
yang perlu untuk menggerakkan tuas pemipil jagung dengan menggunakan tangan
dengan perbandingan ukuran sprocket sebagai transmisi dayanya sebesar 2,9746 Kg
m/s2.
4.2. Saran
Mesin pemipil jagung praktis yang dirancang ini tentunya masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu perlu adanya saran - saran yang akan menunjang pengembangan
selanjutnya, saran – saran tersebut antara lain :
1. Desain pemipil yang dapat memipil jagung dalam jumlah besar dan
menghasilkan biji jagung yang baik tanpa kerusakan akibat pemipilan.
2. Dalam pengoperasiannya diperlukan kebersihan agar menjaga kehigienisan
hasil pemipilan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Sularso, Suja Kuyukatsu. 1983. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.
PT Pradja Paramita, Jakarta.
Khurrni R.S.,Gufta J.K. 1976. Theory of Machines. S Chand & Company Ltd. New
Delhi.