Anda di halaman 1dari 2

3.4.

4 3 Uji Aktifitas Sitotoksik Fraksi TCM-4 dan TCM-5 Kulit Buah Kakao menggunakan
Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
3.4.5.1 Penetasan Larva Artemia salina Leach
Terhadap ekstrak metanol dilakukan uji toksisitas berdasarkan metode Lestari et.al,
(2015) menggunakan telur Artemia salina Leach. KistaArtemia salina Leach dimasukkan ke
dalam gelas piala yang berisi 500 mL air laut yang sudah disaring kemudian dipasang aerator.
Biarkan selama 48 jam dengan pencahayaan lampu 15-20 watt untuk menarik telur udang
yang telah menetas melalui lubang sekat, sehingga larva udang terpisah dari cangkang telur.
Setelah 48 jam telur udang tersebut akan menetas menjadi udang laut kecil yang disebut
naupii dan siap digunakan untuk penelitian.Setelah 48 jam larva menetas menjadi nauplii
dan siap untuk digunakan untuk penelitian. Diambil larva udang yang akan diuji dengan
pipet.

3.4.5.2 Persiapan Larutan Induk dan Larutan Uji


Ekstrak TCM kulit buah kakao ditimbang sebanyak 40 mg dan dilarutkan dalam air
laut sebanyak 20 mL. Ekstrak yang telah homogen ini untuk membuat konsentrasi sampel
2000 ppm sebagai larutan induk. Larutan induk yang telah jadi kemudian diencerkan menjadi
konsentrasi 1000 ppm, 200 ppm, 100 ppm, 20 ppm, dan 10 ppm. Konsentrasi 200 ppm dibuat
dengan memipet 2 mL larutan ekstrak 2000 ppm dan ditambahkan air laut sampai 20 mL.
Konsentrasi 20 ppm dibuat dengan memipet 2 mL larutan konsentrasi 200 ppm dan
ditambahkan air laut sampai 20 mL.Larutan 1000 ppm dibuat dengan cara memipet 5 mL
larutan ekstrak 2000 ppm dan ditambah air laut 5 mL. Konsentrasi 100 ppm dibuat dengan
cara memipet 5 mL larutan ekstrak 200 ppm dan ditambah air laut 5 mL. Larutan sampel 10
ppm dibuat dengan cara memipet 5 mL larutan ekstrak 20 ppm dan ditambah air laut 5 mL.

3.4.5.3 Prosedur uji sitotoksik dengan metode BSLT


Uji toksisitas dilakukan dengan memasukkan 10 ekor larva udang Artemia salina
Leach yang berumur 48 jam kedalam botol yang telah berisi larutan ekstrak dan air laut.
Setiap konsentrasi dilakukan 3 kali ulangan (triplo), sebagai kontrol adalah air laut yang tidak
diberi ekstrak sampel. Botol percobaan disimpan di bawah pencahayaan lampu TL.
Pengamatan dilakukan setelah 24 jam. Jumlah larva udang yang mati untuk tiap-tiap
konsentrasi dihitung dan dicatat. Kriteria standar mengukur kematian larva adalah apabila
larva tidak menunjukkan pergerakan selama pengamatan. Hasilnya dibandingkan dengan
kontrol.
3.4.5.4 Perhitungan LC50
Nilai LC50 diperoleh dengan menggunakan program
statistika Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dimana nilai LC50 yaitu
konsentrasi zat uji yang dapat membunuh larva udang sebanyak 50%. Selain menggunakan
SPSS, Nilai LC50 juga dapat dihitung dengan perhitungan manual.

Lestari, M. S., Himawan, T., Abadi, A. L., & Retnowati, R. (2015). Toxicity and
phytochemistry test of methanol extract of several plants from papua using Brine
Shrimp Lethality Test (BSLT). Chemical and Pharmaceutical Research Journal, 7(4),
866-872.

Anda mungkin juga menyukai