Diajukan Oleh:
ARI INDRIANTO
A510160190
Kepada :
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DESEMBER, 2019
A. JUDUL SKRIPSI
PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI
RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS ATAS DI SD N
2 SIDOWARNO.
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Menurut Djamarah (dalam Ningrum 2018 : 131), menyatakan bahawa
hasil belajar merupakan pola perbuatan, tindakan, nilai, sikap, apresiaisi dan
ketrampilan yang didapatkan peserta didik melalui proses belajar, yang
mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat
dinyatakan dengan nilai atau skor setelah mengerjakan suatu tes, dalam hal ini
hasil belajar dapat digunakan sebagai acuan untuk mengukur tingkat
pemahaman peserta didik terhadap materi guna untuk melakukan evaluasi
belajar agar tujuan belajar dapat tercapai secara optimal.
Sejalan sengan pernyataan diatas Benyamin Bloom (dalam Sudjana, 2017
: 22) menyebutkan hasil belajar terbagi menjadi tiga aspek, yakni aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil
belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, mengingat, pemahaman,
menerapkan, analisis, evaluasi dan mencipta. Aspek afektif berkenaan dengan
perkembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi, dan aspek psikomotorik
berkaitan dengan kegiatan manipulatif atau ketrampilan motorik.
Pada penelitian ini akan memfokuskan untuk mengukur hasil belajar pada
aspek kognitif saja. Karena pada aspek ini yang berkaitan dengan kemampuan
siswa dalam pemahaman materi pembelajaran. Hasil Penilaian Akhir Semester
(PAS) siswa akan digunakan pada penelitian ini untuk mengukur hasil belajar
kognitif siswa.
Hasil observasi awal disekolah para guru menyesalkan hasil belajar siswa
– siswa yang masih rendah, banyak anak yang nilainya di bawah KKM. Hasil
belajar dapat dipengaruhi dua faktor, menurut Slameto (2003 : 54) faktor
internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri siswa seperti kedisiplinan, kondisi fisik atau psikis sedangkan faktor
eksternal bersumber dari luar diri siswa seperti lingkungan sekolah, keluarga,
dan masyarakat.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hassil belajar adalah faktor
keluarga. Keluarga dapat diidentikkan dengan orangtua, Ningrum, (2018 : 132)
menyatakan keluarga tentunya peran orangtua sangat berpengaruh dalam
proses belajar anak dan hasil belajar anak. Orangtua memiliki tanggungjawab
atas pemenuhan kebutuhan baik dalam bentuk materi maupun non materi
seperti memberi pujian, mengawasi, menegur serta aktif dalam kegiatan
sekolah. Peranan orangtua merupakan suatu proses keikutsertaan orangtua
dalam proses belajar anak, memberikan bimbingan, memahami dan membantu
mengatasi kesulitan belajar serta membantu mengembangkan potensi anak
secara optimal.
Penelitian Wahyuni (2017) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
peran orangtua terhadap prestasi anak, semakin baik peran orangtua maka
semakin baik pula hasil belajar siswa, lebih lanjut dijelaskan dalam
penelitiannya beberapa faktor yang mempengarhui peran orangtua ialah tingkat
pendidikan dan pekerjaan orangtu siswa.
Selain peranan orangtua, lingkungan belajar juga faktor eksternal yang
dapat memengaruhi hasil belajar. lingkungan belajar merupakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan.
“Lingkungan belajar terbagi menjadi tiga yaitu lingkungan kelarga, sekolah
dan masyarakat” ( Slameto 2003 : 62). Lingkungan belajar berpengaruh
terhadap proses pembelajaran baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
Lingkungan belajar di rumah atau lebih tepatnya lingkungan di keluarga
merupakan lingkungan yang paling utama, bisa dikatakan bahwa lingkungan
keluarga merupakan lingkungna nomor satu seorang anak memperoleh
pembelajaran. Seorang anak sebagian besar waktunya berada dalam keluarga.
Maka lingkungan keluarga menjadi sangat penting dalam mengembangka
potensi yang dimiliki anak.
Penelitian ini akan mengambil obyek penelitian di SD 2 Sidowarno. Dari
survei awal menunjukkan bahwa masih banyak orangtua yang kurang
perhatiannya kepada anak seperti tidak memberikan bimbingan saat
mengerjakan PR, latar belakang pendidikan yang orangtua yang kurang
sehingga tidak bisa memberikan bantuan atas kesulitan belajar anak,
kurangnya pembatasan anak terhadap penggunaan gadged, orangtua terlalu
sibuk dengan pekerjaannya, dll.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mengambil judul “Pengaruh Peran
Orangtua Dan Lingkungan Belajar Di Rumah Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Kelas Tinggi Di SDN 2 Sidowarno”.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
a. Hasil belajar yang masih kurang
b. Peranan orangtua yang masih kurang sehingga mempengaruhi hasil belajar
anak
c. Lingkungan belajar yang kutrang mendukung dapat mempenagruhi hasil
balajar anak
d. Kurangnya perhatian orangtua terhadap prestasi akademik
3. Pembatasan Masalah
Hasil belajar siswa kelas tinggi SD N 2 Sidowarno dipengaruhi oleh
beberapa faktor, tetapi pada penelitian ini akan difokuskan pada hasil belajar
kognitif dan faktor – faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor peran orangtua
dan lingkungan belajar di keluarga.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
diatas maka rumusan masalah penelitian ini meliputi :
a. Apakah ada pengaruh peran orangtua terhadap hasil belajar kognitif kelas
tinggi di SDN 2 Sidowarno ?
b. Apakah ada pengaruh lingkungan belajar di rumah terhadap hasil belajar
kognitif kelas tinggi di SDN 2 Sidowarno ?
c. Apakah ada pengaruh antara peran orangtua dan lingkungan belajar di
rumah terhadap hasil belajar kognitif kelas tinggi di SDN 2 Sidowarno ?
5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan yang
ingin dicapai pada penelitian ini antara lain :
a. Menguji dan menganalisis pengaruh peranan orangtua terhadap hasil
belajar kognitif kelas tinggi.
b. Menguji dan menganalisis pengaruh lingkungan belajar di rumah
terhadap hasil belajar kognitif kelas tinggi.
c. Menguji dan menganalisis pengaruh simultan antara peranan orangtua
dan lingkungan belajar di rumah terhadap hasil belajar kognitif kelas
tinggi.
6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan pihak sekolah.
manfaat yang dapat diambil yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
a. Manfaat Teoretis
Memberikan pengetahuan tentang pengaruh peran orangtua dan
lingkungan belajar anak terhadap hasil belajar kognitif siswa.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat belajar untuk
meningkatkan hasil belajar kognitif
2) Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk bahan pertimbangan
dan evaluasi dalam proses pembelajaran agar dapat tercapainya hasil
belajar yang optimal.
3) Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian serta
pembinaan guna meningkatkan hasil belajar kognitif siswa
C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Wulan Ratna Ningrum (2016) dalam penelitiannya menyimpulkan bahawa
terdapat pengaruh signifikan anatara peranan orang tua dan pola asuh
oranggtua terhadap hasil belajar PKn siswa. Hal ini terlihat dari hasil
perhitungan Nilai F sebesar 192,634 dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05.
Rika Sri Wahyuni (2016) dalam penelitiannya menyimpulkan terdapat
hubungan antara peran orangtua terhadap prestasi siswa kelas 5 Di SD Alazhar
Syifabudi Pekanbaru. Hal ini terlihat dari perhitungan Hasil uji statistik
diperoleh dimana Hitung 13,4 lebih besar dari Tabel 3,84.
Badria, Fajarianingtyas dan Wati (2018) dalam penelitiannya
menyimpulkan Hasil penelitian ini adalah 1) tidak ada pengaruh peran orang
tua terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas VII SMPN 2 Saronggi, karena P-
value>0,05 yaitu 0,807, 2) ada pengaruh kesiapan belajar terhadap prestasi
belajar IPA siswa kelas VII SMPN 2 Saronggi karena nilai P-value
(0,032)<0,05 dan 3). Dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa tidak
adanya pengaruh peran orangtua terhadap prestasi belajar IPA karena siswa
ketika di rumah bermain dan belajar dengan teman sebaya baik teman kelas
maupun di lingkungan rumahnya.
Dari ketiga penelitian diatas, terdapat perbedaan focus penelitian dengan
penelitian yang akan diangkat. Dalam penelitian ini akan terfokuskan pada
pengaruh peran orang tua dan lingkungan belajar di rumah terhadap hasil
belajar kognitif kelas atas. Sedangkan dalam penelitian diatas lebih terfokus
pada variabel peran orang tua saja terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen
yaitu peran orang tua (X1) dan lingkungan belajar di rumah (X2) mempunyai
pengaruh yang signifikan dengan variabel dependen (Y) yaitu hasil belajar
kognitif kelas atas. Penelitian ini juga untuk memperkaya dan melengkapi
khasanah ilmu pengetahuan dan penelitian-penelitian sebelumnya.
2. Kajian Teori
a. Hasil Belajar Kognitif
Chaplin (dalam Syah 2010 : 88) Belajar merupakan perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai sebagai akibat praktik dan
pengalaman. “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
mmeperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sedniri dalam interaksi dengan lingkungannnya”
Slameto (2003 : 2). Dari pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan belajar
merupakan proses perubahan perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman yang ia dapatkan.
Menurut Sudjana, (2017 : 22) mengemukakan hasil belajar merupakan
kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Umumnya, hasil belajar dijadikan ukuran atau kriteria
oleh guru untuk menilai pencapaian suatu tujuan pembelajaran yang
dilakukannya.
Benyamin Bloom (dalam Sudjana, 2017 : 22) membagi hasil belajar
menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotoris. Ranah
kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yakni ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan
reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau
ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan Gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. dari ketiga
ranah tersebut ranah kognitiflah paling banyak dinilai oleh para guru di
sekolah, karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai bahan
materi pengajaran. Pada ranaf kognitif juga digunakan sebagai acuan untuk
melakukan evaluasi pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara optimal.
(Slameto, 2003 : 54) mengatakan hasil belajar dipengaruhi dua faktor,
yakni faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri
individu seperti faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan. Sedangkan faktor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, seperti faktor keluarga, sekolah
dan masyarakat.
3. Kerangka Berpikir
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu dan kajian teori, kerangka berpikir
diuraikan sebagai bwerikut :
Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar.
terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yakni faktor intern dan
faktor ekstern. Dalam penelitian ini akan berfokus pada faktor ekstern karena
peran orangtua dan lingkungan belajar di rumah termasuk faktor ekstern.
Lingkungan Belajar di
Rumah (X2)
Keterangan :
: menunjukkan pengaruh secara parsial
: menunjukkan pengaruh secara Bersama – sama
4. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini antara lain :
H1 : Adanya pengaruh peran orangtua terhadap hasil belajar kognitif kelas
tinggi di SDN 2 Sidowarno.
H2 : Adanya pengaruh lingkungan belajar di rumah terhadap hasil belajar
kognitif kelas tinggi di SDN 2 Sidowarno.
H3 : Adanya pengaruh antara peran orangtua dan lingkungan belajar di
rumah terhadap hasil belajar kognitif kelas tinggi di SDN 2 Sidowarno.
D. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2015 : 14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan mtode
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilannya sampel pada umumnta
secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini menggunakan tipe
penelitian eksperimen, Campbell dan Stanley (dalam Yusuf, 2014 : 77)
menyatakan penelitian eksperimental merupakan suatu bentuk penelitian di
mana variabel dimanipulasi sehingga dapat dipastikan pengaruh dan efek
variabel tersebut terhadap variabel lain yang diselidiki atau di-observasi.
Bulan
No. Kegiatan Nove Dese Janua Februa Mare
April Mei
mber mber ri ri t
Pengamatan
1.
dan Observasi
Penyusun
2. an
proposal
3. Perijinan
Pengumpul
4.
an data
5. Analisis Data
Penyusun
6. an
Laporan
7. Ujian
2). Dokumentasi
Dokumentasi menurut Arikunto (2013 : 131) merupakan cara
pengumpulan data dari catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dll.
Dokumentasi dalam penelitian ini dugunaka untuk pengumpulan data
hasil belajar kognitif siswa kelas atas. Sumber data diperoleh dari
dokumen hasil PAS siswa.
a. Kuesioner (angket)
Instrument penelitian untuk variabel bebas yaitu peran orang tua (X1)
dan lingkungan belajar di rumah (X2). Kuesioner penelitian ini
menggunakan alternative jawaban: Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak
setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Adapun kisis – kisi instrument
penlitiannya sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
= ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
n = jumlah responden
X = skor variabel (jawaban responden)
Y = skor total dari variabel (jawaban responden).
b. Uji Reliabilitas
Siregar (2013 : 55) menyatakan Reliabilitas adalah untuk
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Dalam
penelitian ini teknik uji reliabiltas yang digunakan yakni teknik
Alpha Cronbach. Menurut Siregar (2013 : 57) bahwa Teknik Alpha
Cronbach dapat digunakan untuk menentukan reliabilitas
instrument bila jawaban alternatif berbentuk skala 1-3, 1-5, dan 1-
7 atau jawaban responden yang mengintrepertasikan penilaian
sikap. Instrument pene;itian dikatakan reliabel, jika koefisien
reliabilitas ( ) > 0,6.
Siregar (2013 : 57-58) menyatakan tahapan perhitungan uji
reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu :
1). Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan.
∑
∑
=
∑
∑
=
∑"#
= 1− %
"$
Keterangan :
n = jumlah sampel
= jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
∑x = total jawaban responden untuk setiap butir
pertanyaan
= varians total
∑ & = jumlah varians butir
k = jumlah butir pertanyaan
= koefisien reliabilitas instrumen.
⋅∑ ∑ ⋅∑ ∑
' =( ' =(
2). Mencari Fhitung dengan dari varians X dan Y, dengan rumus:
*#+,-.
F=
*/+0 1
b. Uji Hipotesis
1). Analisis Regresi Ganda
Rumus regresi dengan dua variabel bebas yaitu :
Y=a+2 3 + 2 3
Keterangan :
Y = Variabel terikat
a = konstanta
3 = variabel bebas ke 1
3 = variabel bebas ke 2
2 = koefisien regresi antara 3 dengan Y
2 = koefisien regresi antara 3 dengan Y
√8 − 2
5=
√1 −
Keterangan:
t : Nilai Uji t
: Koefisien korelasi
: Koefisien determinasi
n : Jumlah sampel
Uji t menggunakan beberapa dasar analisis untuk menentukan
pengaruh dan hubungan variabel. Berikut dasar analisis yang digunakan
pada uji t:
a. Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan Hα ditolak.
b. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Hα diterima.
; ⁄<
: =
1−; ⁄ 8−<−1
Keterangan :
R : Koefisien korelasi ganda
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah anggota sampel.
Uji F menggunakan beberapa dasar analisis untuk menentukan
pengaruh dan hubungan variabel dalam penelitian. Berikut dasar
analisis yang digunakan pada uji F:
a. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Hα ditolak.
b. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Hα diterima.
4). Koefisien Determinasi
Siregar (2013 : 252) menyatakan koefisien determinasi (KD) digunakan
untuk mengetahui sumbangan yang diberikan masing – masing variabel
bebas terhadap variabel terikat, dengan rumus :
KD = (r x 100%
Daftar Pustaka