Anda di halaman 1dari 1

SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

Sistem transportasi makro terdiri dari beberapa sistem transportasi mikro,yaitu sistem
kegiatan (transport demand), sistem jaringan (transport supply),sistem pergerakan (traffic), dan
sistem kelembagaan (goverment). Sistem-sistemtersebut saling berinteraksi dan diatur oleh
sistem kelembagaan.

Sistemkegiatan adalah pergerakan orang yang berpergian dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Kegiatan ini memerlukan sistem jaringan agar orang dapat mencapai tempat yang
dituju. Sistem jaringan yang biasanya digunakan adalah berupa jaringan jalan raya, kereta api,
terminal, bus, bandaradan pelabuhan laut. Singkatnya sistem jaringan adalah sistem yang
berfungsi untuk mendukung pergerakan manusia dan atau barang, moda ini berupa moda
transportasi (sarana)dan media (prasarana) tempat moda tersebut bergerak.

Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkan suatu
pergerakan manusia/kendaraan, sistem ini disebut dengan sistem pergerakan. Sistem
pergerakan berperan penting dalam menampung pergerakan penduduk/ orang dan/ atau barang
agar tercipta pergerakan yang lancar, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kembali sistem
sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada, dalam bentuk aksesibilitas dan mobilitas.

Untuk menjamin terjadinya pergerakanyang aman, nyaman, lancar, mudahdan handal


dan sesuai dengan lingkungan. Maka diperlukan suatu sistem yang mengatur tiga sistem diatas.
Sistem ini disebut sistem kelembagaan.

Contoh sistem kelembagaan yang berkaitan dengan masalah transportasiadalah


Bappeda, Bina Marga, dan Polantas. Beberapa contoh tersebut merupakaninstitusi-institusi
yang mengatur sistem kegiatan, sistem jaringan, dan sistem pergerakan. Koordinasi diantara
instansi-instasi yang termasuk dalam sistemkelembagaan sangat diharapkan untuk mencapai
tujuan dari sistem transportasimakro Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai