Anda di halaman 1dari 7

BAB II

ASPEK TEKNOLOGI

2.1 Bahan Baku Produksi

Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tahu susu


“Jaya Mulia” ini adalah :

a. Susu sapi layu (susu segar 6-8 jam setelah dilakukan pemerahan).
b. Kacang Kedelai.
c. Bahan yang bersifat asam, semisal bahan yang mudah didapat adalah asam
cuka,
d. Mentega.
e. Garam.
f. Air.
2.2 Peralatan Dan Mesin Produksi

Usaha tahu susu “Jaya Mulia” mempergunakan peralatan dan mesin


sebagai berikut:

a. Timbangan 1 unit.
b. Tong plastik 5 unit.
c. Mesin penggiling 1 unit.
d. Panci besar 3 unit.
e. Kain Saringan 5 unit.
f. Cetakan Tahu 5 unit.
g. Pengaduk 2 unit.
h. Kain Cetakan 5 unit.
i. Tungku Perebusan 2 unit.
j. Pisau 3 unit.
k. Plastik Kemasan
l. Mesin Press Plastik 1 unit.
2.3 Proses Produksi
Proses produksi disebut sebagai kegiatan mengolah bahan baku dan
bahan pembantu dengan memanfaatkan peralatan sehingga menghasilkan
suatu produk yang lebih bernilai dari bahan awalnya.
Hasil dari kegiatan produksi adalah barang dan jasa. Barang merupakan
sesuatu yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia, serta mempunyai masa waktu.
Sedangkan jasa merupakan sesuatu yang tidak memiliki sifat-sifat fisik dan
kimia, serta tidak mempunyai jangka waktu antara produksi dengan konsumsi.
2.3.1. Proses Pemilihan Bahan Baku
Pembuatan tahu susu “Jaya Mulia” melakukan kegiatan produksi di
mulai dengan pemilihan berbagai bahan dasar yang berkualitas baik.
A. Cara Memilih kedelai yang berkualitas :
 Kuning merata agak kecoklatan
Kedelai yang digunakan untuk pembuatan tahu susu adalah
yang warnanya kuning merata agak kecoklatan.
 Bulat
Ciri kedelai selanjutnya adalah bentuknya yang bulat. Untuk
kedelai dengan bentuk agak pipih biasanya jarang digunakan
karena agak sulit untuk lunak dan tidak mudah berkembang jadi
biasanya yang digunakan untuk membuat tahu yang bentuknya
bulat.
 Kering
Kedelai yang basah akan menghasilkan tahu yang berbeda
dengan kedelai yang kering saat memulai tahap pencucian.
Kedelai yang basah bila dicuci dan di rendam akan mudah busuk
yang yang berimbas pada rasa tahu yang kurang lezat. Untuk itu
pastikan kedelai yang akan digunakan telah benar-benar bersih
dan kering. Bila masih kurang kering bisa dijemur pada tampah
yang bersih agar saat direndam dan rebus air tetap jernih dan
kedelai tetap utuh.
 Cukup Tua
Kedelai yang bagus adalah kedelai yang cukup tua saat dipanen.
Dengan demikian tahu tidak akan terasa pahit kala
menyantapnya. Kedelai muda akan menghasilkan tahu yang
pahit.. Untuk itu pastikan saat akan membuat tahu, kedelai
cukup tua. Biasanya ditandai dengan kulit yang mulus, tidak
berkeriput, padat. Sedangkan yang muda kulit tidak rata,
bergelombang atau agak keriput dan tidak padat. Nilai gizi yang
terkandung dalam kedelai muda tidak sama dengan nilai gizi
kedelai yang telah cukup umur.
 Padat
Salah satu dari kedelai yang baik adalah padat. Setelah merebus
kedelai, biasanya kedelai yang terapung akan dibuang karena
kurang baik untuk digunakan sebagai tahu. Ada beberapa
penyebab kedelai tersebut kurang berkualitas salah satunya
mungkin telah dimakan sejenis semut atau kedelai yang telah
dipanen sebelum waktunya. Jadi kurang baik digunakan sebagai
bahan baku pembuatan tahu. Kedelai yang terapung dibuang
bersama dengan kulit kacang kedelai.
B. Cara memilih susu sapi yang berkualitas :
 Rasa
Susu murni yang baik cenderung tidak memiliki rasa manis.
Anda justru akan merasakan sedikit asin dan creamy ketika
mengonsumsinya. Meski telah dicampurkan dengan pemanis
sekalipun, rasa asin masih akan tetap terasa.
 Tekstur
Susu murni memiliki tekstur yang sedikit kental namun tidak
menggumbal. Perlu diketahui, jika susu memiliki gumpalan atau
bulir-bulir sebelum diminum, itu menandakan bahwa susu
sudah tidak layak untuk dikonsumsi.
 Warna
Susu murni seharusnya memiliki warna putih. Tapi ketika
dicampurkan dengan air, warnanya akan berubah menjadi agak
kebiruan. Tidak perlu khawatir perubahan warna itu secara
kimiawi membuktikan bahwa susu murni tersebut berkualitas
baik.
 Aroma
Selain dari rasa, tekstur, dan warna, Anda bisa mengetahui
kesegaran susu murni dari aromanya. Susu murni yang baik
cenderung mengeluarkan aroma creamy yang khas. Oleh karena
itu, jika bau sudah sedikit asam lebih baik jangan dikonsumsi
karena menandakan bahwa susu tersebut sudah tidak layak.
 Kebersihan
Walaupun belum dicampur bahan kimiawi, susu murni harus
tetap bersih. Pastikan ketika membelinya sudah tidak terdapat
kotoran fisik seperti darah atau bulu.
2.3.2 Proses Produksi
Proses pembuatan tahu susu “Jaya Mulia”, sebagai berikut:

1. Proses pembuatan tahu susu dimulai dengan perendaman kacang


kedelai selama 4 jam.
2. Setelah proses perendanam kacang kedelai dicuci sampai bersih.
3. Lalu kedelai dimasukan kedalam mesin penggiling.
4. Setelah digiling kacang kedelai dimasukan kedalam air mendidih
untuk direbus selama kurang lebih 1 jam sambil diaduk-aduk.
5. Setelah direbus kacang kedelai tersebut disaring untuk dipisahkan
antara ampas dan sari kedelai.
6. Kemudian sari kedelai dicampur dengan susu sapi murni yang
telah dilayukan tersebut, mentega, garam, serta asam cuka sampai
tercampur dengan rata dan dibiarkan mengendap atau
menggumpal. Bisa juga setelah dilakukan penyarinagn sari kedelai
tersebut dipanaskan lagi selama 30 menit dan kemudian dilakukan
penambahan asam cuka 25% sebanyak 3-4 sendok teh
untuk 1 liter larutan sari kedelai dan susu.
7. Lalu endapan sari kedelai dituangkan kedalam cetakan lalu di
pres.
8. Setelah dipres selama kurang lebih 1 jam kemudian tahu susu
diangkat dari cetakan.
9. Selanjutnya tahu susu dipotong-potong sesuai ukuran yang
diinginkan
10. Tahu susu siap dipasarkan.

2.3.3 Proses Kemasan

Dalam pembuatan kemasan tahu susu ini memiliki ciri kemasan


tahu susu pada umumnya yang memiliki beberapa unsur seperti
informasi berat, halal, suhu penyimpanan, komposisi, tanggal
kadaluarsa, izin Dinkes, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai