Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK

STRATEGI BISNIS

Disusun Oleh :
1. Rhesa Albe Janitra : 2016105007
2. Siti Febiana Kurnia Devi : 2016105020
3. Bagas Aji Saputro : 2016105025
4. Lizha Putri Viztyanda : 2016105030
5. Kurniawati : 2019115003

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE “AMA”
SALATIGA
2019

(1)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Makalah
Manajemen Strategik “Strategi Bisnis” tanpa ada suatu halangan apapun .

Penyusunan makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas Manajemen


Strategik yang telah diberikan ,serta untuk menambah pengetahuan kami tentang
Manajemen Strategik tentang “Strategi Bisnis”

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat .

Salatiga , Desember 2019

Penulis

(2)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. (dikutip dari:
Wikipedia, http://www.wikipedia.com/2011/06/definisi-dan-pengertian-
bisnis.html).
Kalau Anda berkunjung ke Hero, jangan lagi mencari minuman ringan
tanda khusus Hero (private label). Tidak ada! Sejak April 1997, Hero Selection Cola
(HSC) menghilang dari peredaran.Mengapa? “produksi HSC kami hentikan karena
tidak menguntungkan,” jelas Steve Sondakh, Direkur Group Hero.
Padahal, produk ini memiliki cukup banyak keunggulan.Pertama, HSC
dibuat berdasarkan formula Cott Corp., spesialisprivate label dari kanada yang
dibanyak Negara sudah merepotkan Coca-Cola. Kedua, HSC dikelola sebagai
house brand premium(produk-produk bermutu tinggi), yang dikenal dengan nama
Hero Selection. Ketiga, harga HSC kira-kira 15% lebih murah ketimbang Coca-
Cola, Pepsi, Sprite, ataupun Fanta.Keempat, kemasannya cukup alternative.Kelima,
HSC sengaja dipajang di rak-rak khusus yang menarik perhatian dalam waktu
cukup lama.
Pengamat pamasaran Handi Irawan mengatakan, biasanya produk tanda
khusus bisa diterima konsumen jika dikembangkan oleh ritel sekaliber Makro, Hero
ataupun Walmart. Ada tiga hal yang mendorong keberhasilannya, yaitu: seberapa
besar mereka membangun kekuatan; seberapa besar kekuatan dibangun lewat
jaringan; serta nama pengecernya. Jika ketiga elemen itu dimiliki, makaproduk
tersebut dapat mengimbangi merk-merk mapan.
Namun ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan
produk tanda khusus.Pertama, jenis produk harus dipilih benar-benar kompetitif,
dari segi harga maupun kualitas.Kedua, customer switching. Artinya, perlu

(3)
diperhatikan potensi konsumen jika digiring ke produk lain. Sebab, beberapa
produk memeliki loyal, yang sulit dibujuk agar pindah ke produk lain. Loyalitas
adalah perilaku puncak konsumen terhadap merk. Dan inilah situasi yang
diidamkan ribuan pemilik merk,karena dengan loyalitasnya, konsumen bersedia
melakukan apa saja demi mempertahankan merk pilihannya.
Apapun upayanya, loyalitas ini jelas tidak dibangun dalam satu hari,
melainkan merupakan proses terus-menerus. Untuk Coca-Cola, siapa yang
menyangkalnya? Produk yang tetap eksis selama113 tahun ini tanpa lelah berjuang
mempertahankan diri sebagai produk nomor satu. Coca-Cola tidak pernah mau
kecolongan oleh pesaing, dalam hal apa pun, sekecil apa pun. Memang, langkah itu
memperlihatkan keseriusan Coca-Cola menghabisi pesaing, meski secara tidak
langsung.Meskipun produk tanda khusus menyumbang keuntungan besar, Handi
menyarankan agar pengecer yang berniat mengembangkannya, hati-hati. Jangan
sampai upaya itu justru membuyarkan konsentrasi pada pengembangan nama
induknya. Justru, nama yang baik itu harus dijaga.
(dikutip dari: Harsi Ahmad, Contoh Kasus Strategi Pemasaran
http://harisahmad.blogspot.com/2010/05/contoh-kasus-strategi-pemasaran.html).
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis sangat
diperlukan untuk dapat menguasai pasar dan bertahan ditengah persaingan
produk.Oleh karena itu, untuk lebih dapat memahami arti dan pentingnya dari
strategi bisnis dalam berbagai bentuk industri kami menyajikan makalah dengan
judul “Srategi Bisnis”.

(4)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi bisnis ?
2. Bagaimana bentuk strategi bisnis pada industri yang sedang berkembang ?
3. Bagaimana bentuk strategi bisnis yang digunakan pada industri yang sudah
mapan ?
4. Bagaimana bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang
stagnan atau menurun ?
5. Apa saja bentuk-bentuk strategi internasional ?

1.3 Tujuan
1. Memahami definisi dari strategi bisnis.
2. Memahami bentuk-bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada
industri yang berkembang
3. Memahami bentuk-bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada
industri yang sudah mapan.
4. Memahami bentuk-bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada
industri yang stagnan atau menurun.
5. Menjelaskan tentang bentuk-bentuk strategi internasional

(5)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Strategi


Strategi adalah Perangkat luas rencana organisasi untuk
mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan
organisasi.(Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan,
2006 : 157)
Strategi adalah sekumpulan kegiatan yang terintegrasi yang
bertujuan pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan jangka panjang
perusahaan yang berhubungan dengan pesaing (dikutip dari: Ward dan
Peppard, 2002, p69, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-SI-
Bab%202.pdf).
Strategi adalah penempaan misi perusahaan, penetapan sasaran
organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan
kebijakan dan cara tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan
implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi
akan tercapai (dikutip dari: Steiner dan Miner, 1997, p18,
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf).

2.2 Pengertian Bisnis


Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk”
dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.Dalam artian,
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan.Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau
sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan
keuntungan. (dikutip dari: Dahlia, Pengertian Bisnis, http://dahlia-
lya.blogspot.com/2011/11/pengertian-bisnis.html).

(6)
2.3 Pengertian Strategi Bisnis
Strategi Bisnis (Strategi Persaingan) berlangsung pada tingkat unit
bisnis atau lini produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing.(dikutip
dari: Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisis Kedelapan, 2006
: 157).
Strategi bisnis adalah kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman
yang menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri
dan khususnya cara perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing
(dikutip dari: Grant, 2002, p31, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-
00778-SI-Bab%202.pdf).
Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada peningkatan
dari posisi kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam industri yang
spesifik atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut (dikutip
dari: Wheelen dan Hunger, 2004, p13,
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf)
Sebuah strategi bisnis biasanya adalah sebuah dokumen yang jelas
mengartikulasikan arah bisnis akan mengejar dan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuannya. Dalam rencana bisnis standar, hasil
strategi bisnis dari tujuan dibentuk untukmendukung misi lain dari bisnis.
Sebuah strategi bisnis yang khas dikembangkandalam tiga langkah: analisis,
integrasi dan implementasi. (dikutip dari : Araquila, Pengertian Strategi
Bisnis
http://nandayolanda.blogspot.com/2011/04/pengertian-strategi-
bisnis.html).
2.4 Macam-macam Strategi
Strategi Perusahaan bertujuan untuk menetapkan keseluruhan sikap
perusahaan terhadap pertumbuhan dan cara perusahaan mengeola bisnis
atau lini produknya. (dikutip dari : Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert,
Bisnis Edisi Kedelapan, 2006 : 157)
Strategi fungsional adalah strategi yang digunakan manager di
bidang khusus untuk memutuskan cara terbaik mencapai tujuan perusahaan

(7)
melalui produktivitas. (dikutip dari : Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert,
Bisnis Edisi Kedelapan, 2006 : 157).

(8)
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Strategi Bisnis


Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu
perusahaan untuk dapat bertahan ditengah persaingan yang ada. setiap
perusahaan memiliki sasaran jangka panjang, menengah, dan jangka
pendek.
a. Jangka Panjang
Sasaran ini berhubungan dengan periode waktu yang panjang, umumnya
lima tahun atau lebih.
b. Sasaran jangka menengah
Ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan
biasanya memiliki sasaran jangka menengah di beberapa bidang.
c. Sasaran Jangka Pendek
Ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa
bidang yang berbeda. Meningkatkan penjualan 2 persen tahun ini,
memotong biaya sampai 1 persen pada kuartal berikutnya, dan
mengurangi tingkat keluar masuk karyawan sampai 4 persen selama
enam bulan berikutnya, semuanya adalah sasaran jangka pendek.

3.1.1 Perumusan Strategi


Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek peraktis dalam
menetapkan sasaran, memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya
strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih luas. Strategi bisnis
membuat garis besar mengenai cara bisnis dalam mencapai tujuannya dan
memuat tanggapan organisasi terhadap tantangan dan kebutuhan baru.
Strategi yang diru,uskan dengan baik sangat penting bagi keberhasilan suatu
bisnis.
Perumusan strategi melibatkan tiga tahap dasar yaitu :
1. Mentapkan sasaran srategis

(9)
Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung
berasal dari pernyataan misi perusahaan.
2. Analisis SWOT
Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh
proses yang disebut analisis SWOT. Proses ini mencakup penilaian
kekuatan (strength), dan kelemahan (weakness) organisasi serta
peluang (opportunity) dan ancaman (threat) lingkungan.
3. Mencocokkan Organisasi dan Lingkungannya
a. Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian
lingkungan terhadap segala ancaman dan peluang. Perubaan selera
konsumen dan perlawanan usaha pencaplokkan oleh perusahaan
pesaing merupakan ancaman, seperti itu juga peraturan pemerintah
yang baru. Ancaman yang lebih penting adalah produk dan
kompetitor baru. Sementara itu peluang mencakup bidang-bidang
yang berpotensi untuk diperluas, dikembangkan, atau
dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada.
Analisis organisasi merupakan proses menganalisis
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tujuan analisis organisasi
adalah untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Faktor-faktor kekuatan meliputi surplus uang tunai,
angkatan kerja yang berdedikasi, cukup tersedianya bakat
manajerial, keahlian teknis, atau sedikitnya persaingan. Di lain
pihak, kurangnya uang tunai, pabrik yang sudah tua, serikat kerja
yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi kelemahan penting.

b. Menyesuaikan Organisasi dan Lingkungannya


Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah
menyesuaikan ancaman dan peluang dari lingkungan terhadap
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian adalah
jantung dari perumusan strategi.

( 10 )
Dalam jangka waktu lama, proses itu menentukan apakah
suatu perusahaan biasanya mengambil resiko atau berperilaku
lebih konservatif.

3.1.2 Hierarki Perencanaan


Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan yaitu strategis,
taktis, dan operasional.
a. Rencana Strategis
Rencana yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi
sumber daya, prioritas perusahaan, dan tahap-tahap yang dibutuhkan
untuk mencapai sasaran strategis.
b. Rencana Taktis
Rencanan jangka pendek yang berhubungan dengan
penerapan aspek spesifik dari rencana strategis perusahaan.
c. Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk
kinerja harian, mingguan, atau bulanan.

3.1.3 Target Pemasaran dan Segmentasi Pasar


a. Pasar sasaran adalah kelompok orang-orang yang memiliki keingingan
dan kebutuhan yang serupa.Target pemasaran jelas membutuhkan
segmentasi pasar yaitu pembagian pasar ke dalam kategori jenis atau
segmen pelanggan. Setelah mereka mengidentifikasi pangsa pasar,
perusahaan dapat menerapkan beragam strategi. Segmentasi
merupakan strategi untuk menganalisis konsumen, bukan produk.

b. Strategi Promosi
Ketika tujuan pemasaran sudah jelas, perusahaan harus
mengembangkan strategi promosi untuk mencapainya. Terdapat dua
jenis strategi promosi :
 Strategi Tarik (Pull Strategy)

( 11 )
Dirancang untuk pelanggan yang akan meminta produk langsung
dari pengecer.
contoh : suatu iklan pakaian yang ada di media cetak (majalah) yang
menarik minat konsumen sehingga mendorong mereka untuk
membelinya. Selanjutnya konsumen mencari produk tersebut ke
distributor dan distributor akan membelinya dari produsen.

 Strategi Dorong (Push Strategy)


Perusahaan memasarkan produknya kepada penjual grosir dan
pengecer untuk memasarkan produk ke konsumen atau konsumen
akhir.
contoh : Perusahaan memberikan motivasi berupa penghargaan atau
reward kepada distributornya agar mereka melakukan lebih banyak
penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pelanggan.

Selain menggunakan kedua jenis strategi promosi tersebut,


terdapat beberapa strategi yang dapat dikembangkan, yaitu
1. Biaya produksi rendah (Low Cost Production)
Ini adalah cara untuk mengefisiensi produksi yaitu, dengan
biaya yang cukup rendah, dapat menghasilkan produk sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Kualitas yang baik (Better Quality)
Meningkatkan standar mutu produksinya agar konsumen lebih
percaya pada produk yang kita miliki, seperti ISO dan SNI.
3. Diferensiasi Produk (Product Diferentiation)
Penciptaan produk atau citra produk yang berbeda dibandingkan
produk pesaing dalam rangka menarik konsumen.

3.1.4 Mengidentifikasikan Segmen Pasar


Dalam mengidentifikasi berbagai segmen, terdapat empat hal
penting yaitu :
1. Variabel Geografis

( 12 )
Mengidentifikasi konsumen sesuai dengan tempat atau wilayah. Unit
geografis yang dapat dipertimbangan dalam mengembangkan strategi
segmentasi.
2. Variabel Demografis
Menggambarkan populasi dengan mengidentifikasi ciri-ciri seperti
umur, latar belakang etnis, status perkawinan, suku, agama, dan kelas
sosial.
3. Variabel Psikografis
Variabel psikografis meliputi karakteristik konsumen, seperti gaya
hidup, pendapat, minat, dan sikap.
4. Variabel Perilaku
Merujuk pada cara-cara konsumen menggunakan produk, manfaat yang
mereka harapkan dari produk itu, alasan mereka membelinya, dan
kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.

Selain melakukan segmentasi pasar yang fokus tujuannya adalah


konsumen, perusahaan juga harus memperhatikan pesaingnya yaitu dengan
cara menilai pesaing, diantaranya adalah
a. Segmentasi berdasarkan jenis perusahaan
Contoh : Perusahaan yang sama-sama melakukan produksi jenis
makanan.
b. Segmentasi berdasarkan kualitas yang dirasakan
Contoh : kualitas antara berbagai jenis produksi kopi instan yang
berbeda satu sama lainnya.

3.2 Strategi Untuk Bersaing Dalam Industri Yang Berkembang


Perkembangan bisnis yang masih baru berkembang ditandai dengan
pertumbuhan yang cepat. Ketika suatu industri sedang berkembang akan
memberikan peluang yang menarik namun ancaman pun bisa sama besarnya. Pada
fase ini umumnya perusahaan baru mulai menata aktivitas bisnisnya atau sedang
belajar untuk dapat menemukan cara yang paling efektif dalam proses produksi,
pemasaran, distribusi dan mengenal konsumen.

( 13 )
3.2.1 Ciri-ciri Industri yang Berkembang
Industri yang berkembang adalah industri yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
 Pasar masih baru dan belum terbentuk sehingga banyak unsur ketidakpastian
mengenai bagaimana pasar berfungsi, seberapa cepat pertumbuhan pasar dan
seberapa besar akan tumbuh.
 Teknologi masih sederhana dan belum banyak diketahui orang, aktivitas proses
produksi masih bisa dikembangkan dalam industri rumahan.
 Belum ada standar ukuran yang pasti, baik mengenai kualitas, peralatan,
fasilitas dan pelayanan.
 Penghalang masuk cenderung masih rendah dan setiap pesaing bisa dengan
mudah masuk jika terdapat peluang bagus dalam industri tersebut.

3.2.2 Keadaan Pasar Pada Industri Berkembang


1. Definisi dan analisis pasar
Selama tahap pertumbuhan, pembeli telah berpengalaman dengan produk dan
sudah memiliki pola tanggapan terhadap perkembangan penjualan.

2. Segmentasi Pasar
Pengidentifikasian kelompok konsumen dengan kebutuhan yang hampir
sama memerlukan peningkatan penentuan sasaran, sedangkan pengalaman
dengan produk, proses dan teknologi material mengarah pada efisiensi serta
peningkatan standardisasi.

3. Struktur Industri dan Persaingan


Menggeneralisasi struktur industri pada pasar yang berkembang cukup sulit.
Ada beberapa bukti yang mengatakan bahwa perusahaan besar dan mantap
biasanya akan memasuki pasar yang berkembang dibanding pasar yang baru
muncul.
Strategi yang dapat digunakan untuk bersaing dalam Industri yang
berkembang :

( 14 )
a) Kreatif, mengembangkan strategi diferensiasi, dan raih peluang menjadi
“first mover”
b) Memperbarui terus teknologi untuk meningkatkan kualitas produk.
c) Memberikan kemudahan bagi konsumen pertama untuk membangun
generasi konsumen pertama.
d) Menggunakan potongan harga untuk menarik generasi konsumen
berikutnya.

3.3 Strategi Bersaing Dalam Industri Yang Sudah Mapan


Ciri utama industri ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan naik-
lambat.
Perusahaan yang berada pada situasi ini harus membangun inisiatif strategis
yang mencakup 3 wilayah atau horizon :
Horizon 1 : inisiatif strategis untuk memperkaya dan memperluas posisi perusahaan
dalam industri
Horizon 2 : inisiatif strategis untuk memperluas sumberdaya dan kapabilitas
dengan memasuki bisnis baru yang potensial
Horizon 3 : inisiatif strategis untuk investasi di bisnis lain.

Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang sudah mapan adalah
1. Membatasi model,bentuk,dan pilihan produk
Pada jenis perusahaan ini, lebih baik berkonsentrasi pada produk yang telah
dikembangkannya, dan telah dipercaya oleh konsumen, sehingga memiliki
generasi konsumen tidak perlu diragukan lagi. Sehingga untuk menciptakan
produksi baru kurang diminati bagi industri yang telah mapan, tetapi mereka
lebih senderung mengembangkan produk mereka, seperti meningkatkan
standar mutu.
2. Fokus pada inovasi rantai nilai
Inovasi rantai nilai ini meliputi penggalian ide, pengembangan ide dan
penyebaran atau penerapan ide. Ide yang dimaksud disini adalah
mengembangkan produk yang telah ada dan dipercaya konsumen.
3. Fokus pada pengurangan biaya

( 15 )
Pengurangan biaya atau low-cost-production ini bertujuan untuk efisiensi
produksi, yaitu berorientasi pada laba maksimum dengan biaya pengeluaran
yang sedikit.
4. Tingkatan penjualan
Karena sudah dirasa kurang perlu menciptkan produk baru, maka perusahaan
pada indistri semacam ini juga berfokus pada tingkat penjalannya.
5. Akuisisi biaya rendah(beli aset-aset pesaing)
Untuk mengurangi persaingan yang ada, maka perusahaan pada industri yang
mapan juga bisa menggunakan strategi akuisisi atau membeli aset-aset pesaing.
6. Ekspansi di pasar internasional
Berkonsntrasi untuk melakukan perluasan wilayah pangsa pasar hingga ke luar
negeri, baik dengan sistem multinasional ataupun global.
7. Menambah kapabilitas yang lebih fleksibel

3.4 Strategi Perusahaan Dalam Industri Yang Stagnan Atau Menurun


Ciri utama industri jenis ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan
telah sampai pada titik optimal dan akan cenderung menurun apabila tidak dikelola
dengan baik.
Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang stagnan atau menurun
adalah
a. Melakukan strategi yang fokus pada tercapainya titik pertumbuhan yang terus
optimal
b. Menekankan pada strategi diferensiasi,khususnya pada inovasi produk
c. Melakukan efisiensi dengan pengurangan biaya untuk menjadi “low-cost -
production”

1. Analisis dan Segmentasi Pasar


Pada tahap ini, pasarnya jelas ditentukan, seperti kebutuhan dan preferensi
pembeli serta struktur persaingan. Pasar tidak meluas atau menurun secara
drastis. Namun , pada akhirnya penrunan dapat terjadi, kecuali tindakan untuk
meningkatkan daur hidup produk melalui aplikasi inovasi dan pengembangan
produk baru dilakukan.

( 16 )
Karena pasar menjadi matang, maka akan terjadi pengurangan daya tarik
bagi perusahaan. Untuk itu lakukanlah sesuatu untuk mengembangkan strategi
alternatif seperti :
 Melacak lingkungan eksternal untuk peluang baru, yang konsisten dengan
keahlian dan sumber adanya organisasi.
 Mengidentifikasi ancaman pesaing yang potensial terhadap teknologi yang
ada dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
 Mengidentifikasi peluang di dalam segmen khusus produk baru dan yang
diperbaiki.
2. Struktur Industri dan Persaingan
Karakteristik industri yang matang terdiri atas persaingan yang gencar untuk
pangsa pasar, penekanan biaya dan pelayanan, pengurangan arus produk baru,
persaingan internasional, penekanan profit, dan peningkatan kekuatan dalam
saluran organisasi yang menghubungkan pabrik dan pemakai akhir.
3. Strategi Keunggulan Bersaing
Strategi perusahaan yang bersaing dalam pasar yang matang bersifat
menyetabilkan., mengubah, dan memanien (memetik hasil) bisnis ini ditujukan
untuk mencapai pengurangan biaya, penentuan sasaran selektif, atau
diferensiasi produk.

3.5 Bentuk-Bentuk Strategi Internasional


Strategi Bisnis secara umum dapat kita telaah melalui marketing mix.
Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern
pada saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan
pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar
maksimum profit.
Dalam hal ini Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix
adalah empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran
perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Selanjutnya Kotler (1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat
dibagi menjadi 4 P sebagai berikut :
1. Product (Produk)

( 17 )
2. Price (Harga)
3. Place (Distribusi/tempat)
4. Promotion (Promosi)

Keempat elemen di atas merupakan penentu dalam menganalisa pasar


secara keseluruhan, selanjutnya penulis akan menguraikan keempat komponen di
atas sebagai berikut :
1. Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna
mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat
memuaskan kebutuhan.
Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk
melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan.Untuk itu setiap
pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen melalui
penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat menyesuaikan diri dalam
menciptakan produk.

2. Price (harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi
produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi
pesaing perusahaan dalam merebut konsumen.
Harga merupakan indicator dari pada barang, dalam menetapkan harga
perlu hati-hati dalam memperhatikan potensi pasar.Oleh sebab itu, menentukan
harga perlu diperhatikan agar harga yang ditetapkan dapat dijangkau oleh
konsumen disamping itu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

3. Place (distribusi/tempat)
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi
kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat
dimana saja dibutuhkan.
Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan barang-
barang atau jasa.Secara efisien dari produsen ke konsumen, maka diperlukan

( 18 )
adanya kegiatan penyaluran (distribusi) sebagai mata rantai yang harus dilalui
oleh barang-barang dari produsen ke konsumen pada waktu dan jumlah yang
tepat.
Barang yang dihasilkan oleh para produsen biasanya tidak secara langsung
mereka menjualnya kepada konsumen, tetapi biasanya mereka melalui suatu
perantara agar produk yang dihasilkan dapat dengan mudah sampai ke tangan
konsumen.
Basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang saluran distribusi
sebagai berikut: Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen
sampai ketangan konsumen sebagai pemakai. Saluran distribusi yang
digunakan adalah suatu struktur yang menggambarkan alternativ saluran yang
dipilih oleh para produsen seperti: pedagang besar, agen, dan pengecer.

4. Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan
informasi dan mempengaruhi serta menarik konsumen sicara lansung terhadap
produk yang dihasilkan.
Promosi adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta
memperkenalkan barang-barang baru yang diproduksi.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pengembangan bisnis tidak
hanya dilakukan didalam suatu wilayah atau negara saja, tetapi juga telah
meluas menjadi bisnis internasional dan membuat keadaan semakin
kompetitif. Keadaaan demikian menuntut perusahaan yang menjalankan bisnis
internasional memutar otak untuk menemukan strategi yang menempatkan
mereka diposisi yang lebih depan dibandingkan yang lain. Strategi disini dapat
dipahami sebagai seperangkat rencana yang ditentukan oleh perusahaan tidak
lain agar perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan mereka (Wild, 2008:302).
Jika kita amati arti dari strategi ini, maka satu hal yang tidak boleh terlewatkan
adalah adanya tujuan yang jelas, karena tanpa tujuan yang jelas maka tidak ada
arah yang pasti pula kemana rencana-rencana tersebut diarahkan. Mengingat

( 19 )
pentingnya unsur tujuan dalam perumusan strategi, maka identifikasi tujuan
inilah yang menjadi langkah pertama dalam penetapan strategi.

Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-


batas negara. Definisi ini bukan hanya perdagangan internasional dan
pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di
bidang- bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Dalam Bisnis Internasional, terbagi menjadi dua jenis strategi yaitu
Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation) dan perusahaan Global.
Perusahaan Multinasional adalah perusahaan yang dikendalikan oleh satu
kantor pusat di suatu negara, tetapi kegiatan operasionalnya dilakukan di banyak
negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Tujuan dari perusahaan jenis
ini adalah untuk pemasaran produk. Contoh : Coca cola, Apple Computer, Nokia.
Perusahaan Global adalah jenis perusahaan yang memasarkan produknya ke
luar negeri, tanpa harus membuka perusahaan atau cabang di luar negeri.
Contoh: Perusahaan minuman dalam kemasan PT Sosro.
Tidak jarang tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dituangkan
dalam sebuah mission statement. Pernyataan misi ini akan memberi karyawan
pengertian mengenai tujuan dan arah kinerja mereka (Kotler & Keller, 2008:43).
Kemudian baru dilanjutkan dengan formulasi strategi itu sendiri (Wild, 2008:303).
Selanjutnya, perlu dilakukan analisa perihal mengidentifikasi kemampuan
khusus yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang menjadi nilai tambah dalam
bersaing dengan oleh kompetitornya (Wild, 2008:304). Sebelum menjalankan
strategi dan mencapai misi yang ada, perusahaan dituntut pula untuk mengerti nilai-
nilai yang ada dalam perusahaan, berkaitan pula dengan analisa SWOT
atau Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (Kotler & Keller, 2008:51)
Strategi yang akan diambil oleh perusahaan dapat berorientasi pada dua
bentuk pilihan, yaitu strategi multinasional atau strategi global (Wild, 2008:307).
Dalam strategi multinasional atau multidomesik, perusahaan mengupayakan
memahami pasar nasional sesuai selera lokal disana, agar produk yang mereka
tawarkan benar-benar diterima dan memuaskan konsumen.Dengan keadaan yang

( 20 )
demikian, maka perusahaan perlu mengeluarkan biaya ekstra. Tidak demikian
dengan strategi global yang lebih memilih mamasarkan produk mereka dengan cara
pemasaran yang sama tanpa membedakan pasar lokal dimana produk tersebut akan
diterima. Strategi ini memang tidak memerlukan banyak pengeluaran namun
sayangnya, tidak dapat memuaskan konsumen secara optimal. Empat strategi yang
dapat ditempuh pada bisnis global yaitu :
1. Strategi Desentralisasi Pengendalian, perusahaan induk membiarkan anak
perusahaannya mengembangkan produk dan operasi mereka sendiri. Dengan
pengaturan ini, sistem informasi memudahkan desentralisasi pengambilan
keputusan, dan terdiri dari proses dan database yang berdiri sendiri.
2. Strategi Sentralisasi Pengendalian, perusahaan induk melakukan pengendalian.
Dengan pengaturan ini, sebagian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi di
perusahaan induk dan dikirimkan kepada anak perusahaan.
3. Strategi Sentralisasi Keahlian, gabungan dari strategi sentralisasi pengendalian dan
strategi desentralisasi pengendalian. Strategi ini membutuhkan tim manajemen di
perusahaan induk yang memiliki keahlian dan kemampuan menembus pasar
global. Perusahaan yang menerapkan strategi bisnis ini menggunakan sistem
interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk
dengan anak perusahaan.
4. Strategi Penyebaran Keahlian dan Sentralisasi Pengendalian, Perusahaan induk
dan anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan
operasi serta mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat.
Strategi ini menempatkan tanggungjawab yang besar pada pengelola database
untuk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia.

Penetapan strategi terbagi atas tiga level, yaitu level korporat, level bisnis,
dan level departemen (Wild, 2008:308). Level korporat menyangkut tiga alternatif
pilihan, yaitu memperbesar dan memperluas aktivitas, mengurangi aktivitas, atau
bentuk stabilitas dimana mempersiapkan pilihan-pilihan logis ketika terjadi
perubahan. Tiga bentuk ini, dalam beberapa keadaan juga dapat digunakan secara
bersama, dalam bentuk kombinasi.Dalam level bisnis, Wild menyebutkan beberapa

( 21 )
strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan internasional dalam upaya
memenangkan kompetisi bisnis (Wild, 2008:311).
Pertama adalah low-cost-production yaitu cara perusahaan menekankan
pengeluaran relatif dibandingkan pesaingnya, sehingga profitpun maksimal.
Adapula bentuk diferensiasi yaitu memasukkan unsur brand dan menawarkan
sebuah keunikan dalam komoditi yang sama, tidak lain sebagai bentuk keunggulan
kompetitif (Kotler & Keller, 2008:301). Selanjutnya ada strategi fokus yang
berusaha memenuhi kebutuhan pasar pada segmen tertentu, semisal Johnson &
Johnson. Dalam level departemen adalah memaksimalkan kinerja secara spesifik,
baik dalam lingkup primary, sebagai rangkaian tindakan langsung, semisal
mengenai pemasaran, dan juga dalam lingkup aktivitas pendukung semisal
dilakukannya riset dan pengembangan untuk menjaga kualitas dan kepercayaan
konsumen (Wild, 2008:313).
Struktur organisasi adalah cara perusahaan membagi aktivitas-aktivitas
menjadi unit-unit yang terpisah dan mengkoordinasikan aktivitas di antara unit-unit
tersebut. (Wild, 2008:313). Penting dalam struktur organisasi untuk menentukan
apakah pembuatan keputusannya centralized (terpusat) atau decentralized
(menyebar).
Pembuatan keputusan terpusat membantu untuk mengkoordinasi operasi anak
perusahaan internasional sedangkan yang menyebar akan berguna untuk
menghadapi perubahan cepat lingkungan bisnis nasional. Masalah koordinasi dan
fleksibilitas juga perlu diperhatikan saat sebuah perusahaan menyusun struktur
organisasinya. Sebuah perusahaan internasional harus memperhatikan koordinasi
dari pemilik otoritas tertinggi hingga karyawan terbawah perusahaan tersebut.

( 22 )
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Strategi bisnis adalah suatu cara yang digunakan perusahaan untuk
menghadapi persaingan dalam dunia bisnis. dalam strategi bisnis terdapat tiga
langkah untuk menentukan tujuan yaitu, analisis, integrasi, dan implementasi.
Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT yaitu strength, weakness,
opportunity, dan threat. Strategi dalam bisnis juga tidak lepas dari 4P (Marketing
Mix) yaitu product, price, place, promotion. Dalam persaingan bisnis dibutuhkan
strategi yang sangat matang, sehingga tidak akan kalah bersaing dari pembisnis lain.
Dan juga dibutuhkan seorang yang berpengalaman dalam menjalankan strategi
bisnis. Oleh karena itu strategi bisnis akan menentukan keberhasilan dan hidup
matinya perusahaan.

4.2 Saran
Dalam menentukan strategi bisnis yang akan digunakan, sebelumnya
lakukanlah terlebih dahulu analisis, kemudian mengintegrasikan dan
mengimplementasikannya.

( 23 )
DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert.2007..Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:


Penerbit Erlangga.
Boone, Louis E. dan David L. Kurtz.2000.Pengantar Bsnis Jilid 1.Jakarta: Penertbit
Erlanggga.
Alma, Buchari.2010.Pengantar Bisnis.Bandung: Alfabeta.
Sukirno, Sadono.2012.Pengantar Bisnis.Cetakan Ke-Dua.
Gitosudarmo, Indriyo.1992.Pengantar Bisnis edisi 2.Yogyakarta: Penerbit BPFE
Muhammad Rasyidin.2010.Pengertian Strategi Global, (Onlne),
(http://mrasyidin.blogspot.com/2010/04/strategi-global.html), diakses 22
November 2012.
LibraryBinus.2010.Pengertian Perencanaan Strategis, (Online),
(http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf), diakses
22 November 2012.
Suwandi.2010.Model Perusahaan Multi Nasional, Strategi Bisnis Global dan Strategi GIS,
(Online), (http://wandaydoanx.blogspot.com/2010/11/model-perusahaan-multi-
nasional-strategi.html), diakses 22 November 2012.

( 24 )

Anda mungkin juga menyukai