Anda di halaman 1dari 9

KASUS KECURANGAN PERUSAHAAN ENRON CORPORATION

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengauditan Internal

Dosen Pengampu : Efraim Ferdinan Giri, Dr, M.Si, Ak., CA.

Disusun oleh :

1. Eliazer Christdianto 11 15 28119


2. I Gede Eka C 11 15 28022
3. Lm. Radly Damaiansyah 11 16 29332
4. Aldo Awan S 11 16 29383
5. Rizky Rahadian Putra 31 18 30507

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
TAHUN 2019/2020
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………….…………(1)

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….………...(2)

PROFIL PERUSAHAAN ENRON CORPORATION………………………………........(3)

KASUS ENRON CORPORATION………………………………………...……….….(4-5)

PENYEBAB TERJADINYA KASUS PADA ENRON CORPORATION…….………(5-6)

DAMPAK DARI KASUS ENRON CORPORATION……………….………………...(6-7)

KESIMPULAN…………………………………………………………………………...(8)

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………(9)

2
PROFIL PERUSAHAAN ENRON CORPORATION

Enron dibentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “Houston Natural Gas”
dengan “InterNorth” (penyalur gas alam melalui pipa), sebuah perusahaan lain dalam
pemipaan minyak sebagai hasil merger yang diwajibkan oleh peraturan perundangan
Pemerintah Federal Amerika. Pada tahun 1997 Enron membeli perusahaan pembangkit
listrik “Portland General Electric Corp” senilai US$ 2 milyar.

Sebelum tahun 1997 berakhir, manajemen mengubah perusahaan tersebut menjadi


“Enron Capital and Trade Resources” yang menjadi perusahaan energi di Amerika terbesar
khususnya dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi.
Pendapatan meningkat drastis dari US$ 2 milyar menjadi US$ 7 milyar dan telah
mempekerjakan sekitar 21.000 karyawan.

Tidak cukup dengan prestasi tersebut, Enron membentuk pula “Enron Online” (EOL)
pada bulan Oktober 1999. EOL merupakan unit usaha Enron yang secara online
memasarkan produk energi secara elektronik lewat website. Dalam sekejap, EOL berhasil
melaksanakan transaksi senilai US$ 335 milyar pada tahun 2000. Pada Januari 2000, Enron
mengumumkan sebuah rencana besar yang amat ambisius untuk membangun jaringan
elektronik broadbrand yang berkecepatan tinggi (high speed broadbrand) dengan kapasitas
jaringan penjualan brandwidth untuk melakukan penjualan gas alam serta listrik. Enron
membiayai ratusan juta dollar guna melaksanakan program ini, walaupun keuntungannya
belum nampak, namun harga saham Enron di Wall Street melonjak menjadi US$ 40,
bahkan meningkat menjadi US$ 90,56, sehingga Enron dinyatakan oleh majalah Fortune
maupun media lain sebagai “one of the most admired and innovative companies in the
world” (Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif) selama enam tahun berturut-turut.
Enron juga mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah US$101 miliar.

3
KASUS ENRON CORPORATION

Enron Corporation menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika
terungkapnya bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh
penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif.
Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari
kemudian, pada 2 Desember, di AS Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter
11. Saat itu, kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan
menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka .

Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis,
melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin
terkemuka di Amerika Serikat. Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun
2001 sebelum kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata
tiba-tiba melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis,
nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar
modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya
dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar.

Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya pada
Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak yang
mengatakan kebangkrutan Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah bisnis di
Amerika Serikat dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di berbagai media bisnis dan
ekonomi terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan Business Week.

Kontroversi lainnya adalah mundurnya beberapa eksekutif terkemuka Enron dan


dipecatnya sejumlah partner Andersen. Terbongkar juga kisah pemusnahan ribuan surat
elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron oleh petinggi di
firma audit Arthur Andersen. Kini, Arthur Andersen sedang berjuang keras menghadapi
serangan bertubi-tubi, bahkan berbagai tuntutan di pengadilan. Diperkirakan tidak kurang
dari US$32 miliar harus disediakan Arthur Andersen untuk dibayarkan kepada para

4
pemegang saham Enron yang merasa dirugikan karena auditnya yang tidak benar.
Belakangan, salah satu mantan petinggi Enron tewas bunuh diri karena tak tahan
menghadapi tekanan yang bertubi-tubi.

PENYEBAB TERJADINYA KASUS ENRON CORPORATION

Jeffrey Skilling menjelaskan kebangkrutan Enron disebabkan terganggunya proses


bisnis akibat credit rating perusahaan menurun pada November 2001. Hal ini dikarenakan
sebagai perusahaan trading, membutuhkan rating nilai investasi untuk melakukan
perdagangan dengan perusahaan lain.

Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang


terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudian
diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet). Hutangnya tidak
hanya sebesar US$13 juta tetapi bertambah hingga sebesar US$38 juta. Klasifikasi ulang
dilakukan karena terdapat banyak special purpose entity (SPEs) dan kerjasama yang tidak
tercatat dalam neraca yang memiliki banyak hutang. Sehingga terjadi ketidakcocokan saat
dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh.

Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan Enron dicurigai telah melakukan


praktek window dressing yaitu dengan cara penundaan pencatatan piutang karena kasnya
digunakan untuk kepentingan pribadi, misal ada piutang dari pihak A, pihak B, pihak C.
Pelunasan dari pihak A ditunda pencatatannya sampai terjadi pelunasan dari pihak B. Baru
kemudian piutang piutang pihak A dicatat di rekening perusahaan. Begitu seterusnya
sampai terbongkar penipuan tersebut.

Manajemen Enron juga telah menggelembungkan (mark up) atau memanipulasi


pendapatannya dengan mencatat keuntungannya US$ 600 juta padahal perusahaan sedang
mengalami kerugian, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar melalui
business partnership. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham

5
tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung
putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.

Menggelembungkan nilai pendapatan dan menyembunyikan utang senilai itu tentulah


tidak bisa dilakukan sembarang orang. Diperlukan keahlian khusus dari para profesional
yang bekerja pada atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-angka, sehingga selama
bertahun-tahun kinerja keuangan perusahaan ini tampak tetap mencorong. Dengan kata
lain, telah terjadi sebuah kolusi tingkat tinggi antara manajemen Enron, analis keuangan,
para penasihat hukum, dan auditornya. Belakangan diketahui bahwa auditor Enron, Arthur
Andersen kantor Hudson, telah ikut membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu.

Penyebab lainnya adalah pemberian opsi saham (stock option plan) yang masif tidak
hanya kepada karyawan kunci, bahkan komite audit, karyawan biasa serta program pensiun
karyawan dapat memperoleh opsi saham perusahaan. Serta penjualan saham dalam skala
besar oleh pihak orang dalam.

DAMPAK AKIBAT DARI KASUS ENRON CORPORATION

Akibat kebangkrutan Enron pada tahun 2001, sedikitnya 4.000 karyawan kehilangan
pekerjaan. Kolapsnya Enron juga mengguncang neraca keuangan para kreditornya yang
telah mengucurkan milyaran dolar (JP Morgan Chase dan Citigroup adalah dua kreditor
terbesarnya). Para karyawan Enron dan investor kecil-kecilan juga dirugikan karena
simpanan hari tua mereka yang musnah. Sebagian besar dana pensiun dan tabungan 20.000
karyawan Enron terikat dalam saham yang kini tanpa nilai.

Banyak lembaga keuangan internasional juga ikut menderita kerugian akibat


bangkrutnya Enron, sehingga membuat mereka semakin berhati-hati dalam membidik
peluang investasi. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal
diharuskan memenuhi persyaratan pembeberan (disclosure) yang luar biasa ketat.

6
Kasus Enron juga melatarbelakangi munculnya Sarbanes Oxley. Sarbanes Oxley adalah
nama lain dari undang-undang reformasi perlindungan investor (The Company Accounting
Reform and Investor Protection Act of 2002) yang ditandatangani George Bush bulan Juli
tahun 2002 lalu. Banyak yang menyebutkan bahwa undang-undang ini adalah reaksi keras
regulator AS terhadap kasus Enron pada akhir tahun 2001. Inti utama dari undang-undang
ini adalah upaya untuk lebih meningkatkan pertanggungjawaban keuangan perusahaan
publik (good corporate governance). Undang-undang ini berpengaruh signifikan terhadap
manajemen perusahaan publik, akuntan publik (auditor), dan pengacara yang berparaktek di
pasar modal. Mengingat sifatnya yang sangat ketat dan berdampak luas, undang-undang ini
terbilang kontroversial dan menjadi polemik hingga sekarang.

Arthur Andersen LLP (member di Amerika Serikat) yang dianggap ikut bersalah dalam
kebangkrutan Enron juga terkena imbasnya. Member Arthur Andersen di beberapa negara
seperti, Jepang dan Thailand, telah membuat kesepakatan merger dengan KPMG, Australia
dan Selandia Baru dengan Ernst & Young, dan Spanyol dengan Deloitte Touche Tohmatsu.
Di Amerika sendiri, aktivitas seluruh member Andersen dibekukan pemerintah. Akibatnya,
menurut Asian Wall Street Journal klien-klien Andersen LLP beralih ke berbagai auditor.
Antara lain Delotte and Touche (10 persen), KPMG (11 persen), PriceWaterhouseCooper
(20 persen), dan Ernst & Young (28 persen). Dan yang berpindah ke auditor-auditor kecil
lainnya atau mengaku belum tahu berpindah kemana sebanyak 40 persen.

Masih banyak lagi hal-hal yang dipengaruhi oleh keruntuhan Enron, seperti munculnya
trauma dalam bursa saham terhadap efek domino skandal Enron. Hal ini membuat para
investor mengurangi aktivitasnya di bursa saham sehingga gairah bursa dunia menjadi lesu.
Dan juga munculnya kebijakan pelarangan melakukan jasa konsultan bersamaan dengan
audit keuangan, pembatasan masa partner audit selama 7 tahun, serta keharusan auditor
untuk memberikan opininya terhadap keandalan Sistem Pengendalian Internal.

7
KESIMPULAN

Enron dan KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik dan ingkar dari
tanggung jawab yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan
tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Pelanggaran tersebut awalnya
mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat saja menjatuhkan
kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Di dalam
kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap menjunjung tinggi independensi dan
profesionalisme tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan
mereka inilah, kedua-duanya telah menuai kehancuran dimana Enron bangkrut
dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakan KAP Arthur Andersen
sendiri kehilangan ke-independensiannya dan kepercayaan dari masyarakat
terhadap KAP tersebut dan dapat juga berdampak pada karyawan yang bekerja di
KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan
akibat kasus ini. Dimana pentingnya peran profesi Akuntan khususnya Akuntan
Publik di pasar modal guna melindungi kepentingan publik.Tantangan Akuntan
Publik yakni menjaga kualitas dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat
dalam memberikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://hafikahadiyanti.wordpress.com/2013/09/10/sejarah-kasus-enron/

https://id.wikipedia.org/wiki/Enron

https://fuadramadan.wordpress.com/2014/11/12/kasus-enron-dan-akibatnya/

http://angel-smr.blogspot.com/2011/09/skandal-enron.html

http://diandrasavv.blogspot.com/2014/11/kasus-perusahaan-enron-pengantar-
ekonomi.html

http://tyaalora.blogspot.com/2014/11/kasus-enron-tugas-etika-profesi.html

Anda mungkin juga menyukai