Anda di halaman 1dari 5

35

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada aseptor pemasangan KB

implant di Klinik Heny Kasih khususnya Ny.M tanggal 31 Maret 2017. Maka penulis

membahas dengan membandingkan teori dari hasil pelaksanaan manajemen

kebidanan yang telah dilaksanakan sesuai dengan 7 langkah manajemen yaitu

pengkajian, identifikasi data dasar, antisipasi masalah potensial, tindakan segera,

intervensi, implementasi dan evaluasi. Penulis akan mengemukan masalah seluruh

data-data sesuai yang terdapat antara teori dengan pelaksanaan dilapangan.

1. Ny. M

4.1. Pengkajian

Dalam pengkajian dilakukan pengumpulan data Ny. M yaitu : pengkajian identitas

keluarga, riwayat menstruasi, riwayat kehamilan, persalinan, nifas, riwayat penyakit

keluarga, riwayat KB, riwayat sosial ekonomi, activity daily living, dan pemeriksaan

fisik ibu. Dalam mengumpulkan data petugas tidak mengalami kesulitan karena Ny.

E dalam memberikan jawaban dengan baik. Tidak terjadi kesenjangan antara teori

dan praktek karena dalam teori terdapat format pengkajian sejalan dengan peraktek

yang dilakuan.

4.2. Identifikasi Data Dasar

Setelah melakukan pengkajian data maka langkah berikutnya adalah penentuan

idenfikasi data dasar dengan menegakan diagnosa masalah dan kebutuhan.

Diagnosa : ibu pasangan usia subur dengan calon aseptor KB implant.

Masalah : ibu ingin menggunakan KB implant.


36

Kebutuhan :jelaskan tentang KB implant dan melakukan pemasangan KB implant.

4.3. Antisipasi Masalah Potensial

Antisipasi masalah potensial adalah dapat terjadi infeksi dan pembengkakan pada

luka area pemasangan KB implant dan dibutuhkan perawatan untuk menghindari

terjadinya hal tersebut.

4.4. Prioritas Masalah

Prioritas masalah atau tindakan segera adalah tindakan yang sesegera mungkin

dilaksanakan dan dapat dikerjakan. Dari permasalahan yang ada adalah melakukan

perawatan dan personal hygiene pada area pemasangan KB implant.

4.5. Intervensi

Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan karena sudah direncanakannya asuhan

yang menyeluruh terhadap masalah adalah yaitu diagnsa yang telah diidenfikasi.

Petugas memberikan informasi tentang KB implant dan melakukan pemasangan KB

implnt dan memberikan konseling dengan baik dan benar terhadap klien.

4.6. Implementasi

Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena telah

dilaksanakan menginformasikan mengenai kontrasepsi implant, memberikan pilihan

kontrasepsi yang akan di gunakan, memberikan surat persetujuan bahwa klien

bersedia dilakukan pemasangan KB implant dan melakukan pemasangan KB implant

serta memberikan konseling. Rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah perencanaan. Petugas memberikan pelayanaan yang terbaik

untuk mendapatkan kerja sama yang baik antara petugas dan klien.
37

4.7 Evaluasi

Pada langkah ini dilakukn evaluasi secara efektif dari asuhan yang sudah diberikan.

Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena pada teori hasil dari

evaluasi semua masalah yang ada dapat teratasi.


38

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada Ny.M umur 31

tahun dengan aseptor baru KB Implant. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

melakukan asuhan kebidanan dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengkaji

data, diagnosa dan masalah yg dialami klien, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di

inginkan. Dari pengkajian tersebut, tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus, sehingga tidak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan.

5.2. Saran

5.2.1. Bagi klien

Sebagai klien, hendaknya lebih terbuka lagi dalam memberikan informasi dan

mengungkapkan keluhan yang dirasakan.

5.2.2. Institusi Prodi DIII Kebidanan

Sebagai institusi sebaiknya menyediakan lokasi tempat dimana akan dilakukan

pemasangan KB implant secara serentak dan bersamaan serta tersedianya sarana dan

prasarana persiapan dalam pemasangan KB implant yang di program ka pendidikan

5.2.3. Tempat peraktek pemasangan KB implant

Pada tempat peraktek lebih ditingkatkan mutu pelayanannya dan semua tindakan

yang dilakukan didokumentasikan.


39

5.2.4. Mahasiswa

Mahasiswa hendaknya dapat menjalinkan hubungan baik antara petugas kesehatan,

klien sehingga terjalin kepercayaan dalam melakukan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai