BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
implant di Klinik Heny Kasih khususnya Ny.M tanggal 31 Maret 2017. Maka penulis
1. Ny. M
4.1. Pengkajian
keluarga, riwayat KB, riwayat sosial ekonomi, activity daily living, dan pemeriksaan
fisik ibu. Dalam mengumpulkan data petugas tidak mengalami kesulitan karena Ny.
E dalam memberikan jawaban dengan baik. Tidak terjadi kesenjangan antara teori
dan praktek karena dalam teori terdapat format pengkajian sejalan dengan peraktek
yang dilakuan.
Antisipasi masalah potensial adalah dapat terjadi infeksi dan pembengkakan pada
Prioritas masalah atau tindakan segera adalah tindakan yang sesegera mungkin
dilaksanakan dan dapat dikerjakan. Dari permasalahan yang ada adalah melakukan
4.5. Intervensi
Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan karena sudah direncanakannya asuhan
yang menyeluruh terhadap masalah adalah yaitu diagnsa yang telah diidenfikasi.
implnt dan memberikan konseling dengan baik dan benar terhadap klien.
4.6. Implementasi
Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena telah
serta memberikan konseling. Rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah
untuk mendapatkan kerja sama yang baik antara petugas dan klien.
37
4.7 Evaluasi
Pada langkah ini dilakukn evaluasi secara efektif dari asuhan yang sudah diberikan.
Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena pada teori hasil dari
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada Ny.M umur 31
tahun dengan aseptor baru KB Implant. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
data, diagnosa dan masalah yg dialami klien, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan. Dari pengkajian tersebut, tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori
5.2. Saran
Sebagai klien, hendaknya lebih terbuka lagi dalam memberikan informasi dan
pemasangan KB implant secara serentak dan bersamaan serta tersedianya sarana dan
Pada tempat peraktek lebih ditingkatkan mutu pelayanannya dan semua tindakan
5.2.4. Mahasiswa