Anda di halaman 1dari 2

Latihan Logistik

Study kasus Nusantara dan Khatulistiwa


(diadaptasi dari the ICRC HELP course)

Laporan
Setelah terjadinya pertikaian kekerasan antara pemberontak Patriot dengan tentara pemerintah di
Nusantara, sejumlah penduduk Nusantara yang tidak diketahui mengungsi melintasi batas ke
Negara Khatulistiwa. Setidaknya 20,000 pengungsi membuat pemukiman dekat desa Karimun,
sekitar 34 km dari perbatasan Nusantara. Pengungsi mendapat limpahan sumber daya bagi yang
bermukim di Kabupaten Buah Pinang. Tidak sanggup mengakomodasi kebutuhan pengungsi,
pemerintah Khatulistiwa meminta bantuan internasional. Dalam waktu bersamaan pemerintah
Khatulistiwa mencoba melakukan mediasi dengan 2 pihak yang terlibat dengan konflik Nusantara.

Pengungsi tinggal di penampungan sementara yang dibuat dari rumput ilalang, ranting dan
beberapa daun pisang. Air diperoleh dari sungai Alam tidak jauh dari camp, tetapi ada masalah
dengan sumber air. Laporan menunjukkan adanya sanitas yang buruk untuk pengungsi, Oxfam
sudah diminta untuk membuat Toilet/WC dan menyusun titik distribusi air.
Ada masalah dengan bahan untuk memasak, tapi ada kayu dengan jarak sekitar 1 km, dimana
perempuan dapat pergi untuk mendapat kayu bakar. Pengungsi membawa beberapa bahan
makanan, tapi sudah habis. Penduduk lokal dan beberapa organisasi dari Khatulistiwa mencoba
membantu dan WFP telah memulai jalur pendistribusian makanan.

Masalah kesehatan di propinsi termasuk malaria, kolera, campak, tbc, HIV, meningitis, diare,
ISPA dan penyakit kulit. Meskipun belum ada survey yang dilakukan, nampaknya malnutrisi
merupakan masalah yang significant. Ada peningkatan kasus trauma karena banyak orang datang
dengan luka dan ada laporan tentang perkosaan , penculikan perempuan, gadis remaja, anak laki-
laki dan perempuan oleh laki-laki bersenjata. Komplikasi kebidanan umum terjadi dan meskipun
angka kematian ibu tidak diketahui, ini dianggap cukup tinggi.
Ada beberapa pusat kesehatan dan pos kesehatan tersebar di sekitar 3 kabupaten di propinsi
Nagari. Pelatihan untuk pekerja Pelayanan Kesehatan Primer telah dilakukan di Khatulistiwa
beberapa tahun yang lalu, tapi jumlah yang sudah dilatih masih belum memenuhi kebutuhan.
Beberapa dukun bayi mendapat pelatihan sekitar 10 tahun yang lalu. Beberapa organisasi mulai
memberikan layanan kesehatan terbatas untuk pengungsi (IRC, MSF, Betaland Red Cross, Islamic
Relief). Sudah terjadi kekurangan obat dan supplies yang cukup besar. Transportasi ke daerah ini
memungkinkan dengan jalur darat, kereta dan udara. Semua adalah problematis sekarang ini. Jalan
sekitar Taruna terkena banjir dan akses ke beberapa daerah terputus untuk beberapa hari.

Tugas anda:
Pagi ini ada pertemuan koordinasi darurat antar lembaga. Anda diberi penjelasan tentang kondisi
seperti di atas dan diminta untuk membuat koordinasi Kesehatan Reproduksi dan seksual bagi
pengungsi di propinsi Nagari. Sebelum pertermuan anda menemukan beberapa indikator.
Diskusikan langkah-langkah selanjutnya:
1. Assessment apa yang harus dilakukan?
2. Prioritas Kesehatan Reproduksi apa yang harus diutamakan?
3. Kit apa saja yang akan dipesan dan berapa banyak?
4. Hitung kebutuhan ruangan untuk penyimpanan (dalam meter kubik)
5. Buatlah
a. rencana distribusi untuk masing-masing kit,
b. kemana lokasi pengiriman, menggunakan alat transportasi apa ???
c. mengidentifikasi partner yang akan diajak bekerja sama. Buat table rencana distribusi
dengan petanya.

Tulis hasilnya dg tulis tangan…yang jelas

Anda mungkin juga menyukai