Anda di halaman 1dari 8

RANCANGAN CAMPURAN BETON

METODE ACI

A. TUJUAN

1. Untuk menentukan campuran beton dari data yang diperoleh dalam pengujian agregat.

2. Untuk mengetahui cara pencampuran material beton yang akan dicetak.

3. Untuk menentukan perbandingan bahan-bahan sehingga menghasilkan mutu beton yang


diinginkan.

B. DASAR TEORI

Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari agregat sebagai bahan pengisi, semen
sebagai bahan pengikat dan air sebagai bahan pencampur.
Beton adalah konstruksi yang memiliki kekuatan tekan yang khas, yang apabila
diperiksa dengan sejumlah benda uji nilainya menyebar disekitar nilai rata-rata tertentu.
Penyebaran dari hasil pemeriksaan sangat tergantung dari tingkat kesempurnaan dalam
pelaksanaan dan menganggap nilai dari besar kecilnya (variasi) penyebaran dari hasil tersebut
menjadi ukuran mutu pelaksanaan untuk deviasi standar.

C. ALAT dan BAHAN

A. Alat :
1. Mesin tekan
2. Molen (mesin pencampur YANMAR TF 55H-di)
3. Mistar perata
4. Sendok spesi
5. Alat pengujian slump (Abram test)
6. Alat kuat tekan (ENERPAG)
7. Cetakan berbentuk Silinder (15 x 30 cm)
8. Bak perendaman
9. Timbangan
10. Meja penggetar
B. Bahan :
1. Pasir
2. Batu pecah
3. Portland semen
4. Air

D. LANGKAH KERJA

1. Menentukan mutu beton yang diinginkan.

2. Menentukan deviasi standar.

3. Menghitung angka keamanan dan target mutu beton.

4. Menentukan jenis/tipe semen yang akan digunakan.

5. Menentukan jenis agregat yang akan digunakan.

6. Menentukan faktor air semen.

7. Menentukan analisa saringan untuk maximum agregat.

8. Menentukan kadar air bebas

9. Menentukan kadar semen.

10. Menentukan berat jenis spesifikasi gabungan.

11. Menghitung berat volume beton segar.

12. Menghitung kadar agregat gabungan.

13. Menghitung rancangan campuran beton.

14. Mengkoreksi campuran beton.

E. CONTOH DATA PENGUJIAN LABORATORIUM


1. Kuat Tekan yang disiaratkan untuk mutu beton K-300
f’c = 300 kg/ cm2

2. Berat volume agregat halus = 1,45

3. Berat volume agregat kasar = 1,54

4. Berat jenis agregat halus SSD = 2,58

5. Berat jenis agregat kasar SSD = 2,60

6. Penyerapan agregat halus = 4,01 %

7. Penyerapan agregat kasar = 1,02 %

8. Ukuran max agregat kasar = 38 mm

9. Presentase gabungan agregat halus = 30 %

10. Presentase gabungan agregat kasar = 70 %

11. Benda uji = silinder

F. contoh ANALALISA PERHITUNGAN


1. Kuat tekan yang disyaratkan untuk mutu beton K-300 :

f’c = 300 kg/cm2

2. Margin+ nilai tambah

M = ( 2,64 x Sr ) – 38
M = ( 2,64 x 65 ) – 38
M = 133,6 kg/cm2

3. Kuat tekan rata-rata

f’cr = f’c + M
f’cr = 300 + 133,6
f’cr = 433,6 ≈ 434 kg/cm2
f’cr = 43,4 Mpa

4. Factor air semen ( W/C )

 Benda uji = silinder

Dilihat pada grafik 4


 factor air semen ( w/c) = 0,42

5. Slump

 Nilai slump yang digunakan yaitu 75-100 mm.( ukuran maks. Agregat 37,5 mm)

6. Berat jenis gabungan agregat kasar = 2,60

7. Berat volume gabungan agregat kasar = 1,53 kg/liter = 1530 kg/m3

8. Berat jenis agregat halus = 2,58

9. Modulus kehalusan = 2,24

10. Kadar air bebas

Untuk ukuran max agregat 38 mm dengan nilai slump 75-100 adalah 179 kg/m3 (table 12).
Prosentse udara = 1,0 %
11. Kadar semen untuk 1 m3 beton

W/C = 0,42
179/C = 0,42
C = 179/0,42
C = 426,19≈ 427 kg/m3

12. Berat volume beton segar

Volume agregat kasar tabel 13


Vb = 75 % = 0,75

Berat volume agregat kasar = 0,75 x 1530 = 1.147,5 ≈ 1.148 kg/m3

13. Penentuan proporsi unsur beton bagi adukan untuk setiap m3 beton

Volume semen = = 0,138

Volume air = = 0,179

Volume agregat kasar = = 0,442

Volume udara terprangkap = 1,0% = 0,010

Total volume diluar unsur agregat halus = 0,749

Volume agregat halus dalam setiap m3 beton:

Volume agregat halus = 1,0 – 0,749 = 0,251

Berat rencana agregat halus = 0,251 x 2,58 x 1000 = 647,58 648 kg

14. Perhitungan berat bagi setiap m beton adalah:

Semen = 427 kg/m3

Air = 179 kg/m3

Pasir = 648 kg/m3

Kerikil = 1.148 kg/m3

Total = 2..402 kg/m3


G. PERHITUNGAN KOREKSI
1. Kadar air

 Agregat halus = 3,902% x 648 kg/m3 = 25,28 kg/m3

 Agregat kasar = 0.635% x 1148 kg/m3 = 7,29 kg/m3

Total kadar air = 32,57 kg/m3

2. Penyerapan air ( absorpsi )

 Agregat halus = 4,01% x 648 kg/m3 = 25,98 kg/m3

 Agregat kasar = 1,345% x 1148 kg/m3 = 15,44 kg/m3

Total penyerapan air = 41,42 kg/m3

Hasil perhitungan bahan setelah dikoreksi adalah :


 Semen = 427 = 427 kg/m3

 Pasir ( Bla ) = 648 + 25,28 -25,98 = 647,3 kg/m3

 Kerikil ( Blb ) = 1148 +7,29 – 15,44 = 1139,85 kg/m3

 Air = 179 – 32,57 + 41,42 = 187,85 kg/m3

Total = 2.402 kg/m3

Jika digunakan benda uji berupa silinder dengan ukuran, maka :


 Silinder besar (Ø 15 cm, h = 30 cm) =1/4 pi d2t

=1/4 x 3,14 x 0,15 2 x 0,302


= 0,0053 m3

 Silinder kecil (Ø 10 cm, h = 20 cm ) = 1/4 pi d2t


= 1/4 x 3,14 x 0,1 2 x 0,2
= 0,0016 m3
 Kubus 15 x 15 x 15 cm =SxSxS

= 0,15 x 0,15 x 0,15

= 0,0033 m3

Untuk 5 benda uji silinder besar dan 3 silinder kecil dan 2 kubus, kebutuhan bahan setelah
dikoreksi adalah :
 Semen = (C Vs1 sf jumlah silinder besar) + (C Vs2 sf jumlah silinder besar) +
(C Vs3 sf jumlah kubus)
= (427 0,0053 1,2x5 ) + (427 0,0016 1,2x3) + (427 0,0033 1,25x2 )
= 13,57 + 2,45 + 3,52
= 19,54 kg
 pasir = (Bla Vs1 sf jumlah silinder besar) + (Bla Vs2 sf jumlah silinder besar) +
(Bla Vs3 sf jumlah kubus)
= (648 0,0053 1,2x5) + (648 0,0016 1,2 ) + (648 0,0033 1,25x2)
= 20,61 + 3,73 + 5,35
= 29,69 kg

 agregat = (Blb Vs1 sf jumlah silinder besar) + (Blb Vs2 sf jumlah silinder besar)
(Blb Vs3 sf jumlah kubus)
= (1148 0,0053 1,2x 5) + (1148 0,0016 1,2 ) + (1148 0,0033 1,25x 2)
= 36,51 + 6,61 + 9,47
= 52,59 kg

Dengan
 Agregat 0,5-1 = x berat total agregat
= x 52,59

= 11,26 kg

 Agregat 1-2 = x berat total agregat


= x 52,59

= 41,32 kg
 air = (w Vs1 sf jumlah silinder besar) + (w Vs2 sf jumlah silinder besar)
(w Vs3 sf jumlah kubus)
= (179 0,0053 1,2x 5 + (179 0,0016 1,2 ) + (179x0,0033x1,25x2)
= 5,69 + 1,03 + 1,47
= 8,19 kg

Keterangan :
 Vs = volume 1 buah silinder ( m3 )

 C = berat semen setelah dikoreksi ( kg )

 Bla = berat lapangan agregat halus ( kg )

 Blb = berat lapangan agregat kasar ( kg )

 W = berat air setelah dikoreksi ( kg )

 SF = factor keamanan/penyusutan ( 1,2 untuk silinder dan 1,25 untuk kubus )

 Wa = kadar air agregat halus ( % )

 Wb = kadar air agregat kasar ( % )

 Ra = penyerapan agregat halus ( % )

 Rb = penyerapan agregat kasar ( % )

 A = 1 adukan ( m3 )

 Sampel = jumlah benda uji

Anda mungkin juga menyukai