Anda di halaman 1dari 4

1.

PLTA (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR)


Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat Listrik Tenaga
Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air tersebut tersebar di seluruh
Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi penghematan penggunaan bahan
bakar minyak. Selain itu, PLTA juga memiliki keuntungan bagi pengembangan pariwisata, perikanan
dan pertanian.Pada dasarnya, energi listrik yang dihasilkan dari air, sangat tergantung pada volume
aliran dan tingginya air yang dijatuhkan. Sumber air potensial didapat dari hasil pembelokkan arah
arus air sungai di daerah pegunungan tinggi oleh sebuah bendungan/waduk yang memotong arah
aliran sungai dan mengubah arah arus menuju PLTA.

Ilustrasi siklus perubahan wujud energi pada PLTA

2. PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)


Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap
(PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik.
Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud padat, cair
maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan wujud cairnya.
Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam bahan bakar.
PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya. Mula-mula air dipompakan
ke dalam pipa air yang mengelilingi ruang bakar ketel. Lalu bahan bakar dan udara yang sudah
tercampur disemprotkan ke dalam ruang bakar dan dinyalakan, sehingga terjadi pembakaran yang
mengubah bahan bakar menjadi energi panas/ kalor.
Ilustrasi siklus energi pada PLTU
3. PLTG (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS)
Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan
menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama
halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam).
Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.Prinsip kerja PLTG
adalah sebagai berikut, mulamula udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air
filter/penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor
tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.

Ilustrasi siklus perubahan wujud energi pada PLTG

4. PLTP (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI)


Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik
Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja uap
yang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu, PLTP
biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih
murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun memerlukan biaya investasi
yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.

Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP

5. PLTD (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL)


Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan
bahan bakar gas (BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar
tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi putar.
Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP

6.PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT


Lebih dari 70% bagian permukaan bumi adalah lautan, sedangkan Indonesia sendiri
merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber energi alternatif yang melimpah, yaitu
energi yang terbarukan dan tak terbarukan. Sumber energi yang terbarukan dari laut adalah energi
gelombang, pasang surut, energi yang timbul akibat perbedaan suhu antara permukaan air dan dasar
laut (OTEC), serta energi arus laut.

7. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)


Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana
panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk
dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan
(meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang
dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe.

8. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH


Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Gedebage adalah sebuah fasilitas pembangkitan listrik
berkapasitas 7 MW yang menggunakan sampah sebagai bahan bakarnya. PLTSa Gedebage dibangun
di Bandung Timur untuk mengatasi masalah sampah di kota Bandung Raya. PLTSa ini akan dibangun
oleh PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) diatas lahan seluas 10 hektar , 3 hektar akan digunakan
untuk fasilitas Pembangkita listrik , sedangkan 7 hektar akan digunakan sebagai sabuk hijau
mengelilingi fasilitas pembangkit.

9. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN


Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga
Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau
kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan
untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan
energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

10. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)


Energi Matahari telah diketahui dapat dirubah menjadi energi listrik dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan menggunakan Solar Cell (Sel Surya/Matahari) dengan teknologi Photovoltaic.
Pembangkit listrik tenaga surya jenis Solar Cell menggunakan konsep sederhana,yaitu mengubah
cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari
sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya
listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam
jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari cahaya matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan
tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai