Adapun dalam RPJMN 2015-2019 terdapat Sembilan agenda prioritas (Nawa Cita)
sebagai berikut :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
sanitasi layak menjadi 100%; pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan perumahan
jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel, dengan indikator
berkurangnya proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak
layak menjadi 0%; dan pengembangan infrastruktur perdesaan, terutama untuk
mendukung pembangunan pertanian atau yang biasa disebut target 100-0-100.
Dalam rangka percepatan terhadap pencapaian kesejahteraan masyarakat yang
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2014 –
2019 tentunya dibutuhkan investasi yang cukup besar khusunya dalam rangka
pelayanan kebutuhan infrastrukutur dasar bagi masyarakat. Kebijakan pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat khusunya di bidang keciptakaryaan di fokuskan dalam
rangka pencapaian kebijakan program pemenuhan kebutuhan air minum, penanganan
kawasan kumuh serta penanganan sanitasi yang layak melalui agenda 100-0-100.
Direktorat Jenderal Cipta Karya telah mengidentifikasi data kawasan permukiman
kumuh yaitu 37.407 Ha yang tersebar di 2.883 kawasan di 415 kabupaten/kota di
seluruh Indonesia. Dari 415 kabupaten/kota tersebut, sebanyak 129 kabupaten/kota
telah menetapkan kawasan permukiman kumuh di wilayahnya dengan surat keputusan
Walikota/Bupati sebagai syarat mendapatkan program Pemerintah (APBN).
4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
5
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.1
Perkiraan Luas Lahan Kawasan Budidaya di Wilayah Kabupaten Bengkalis
2011 - 2031
Prosentase
No Kawasan Budi Daya Luas (Ha)
(%)
1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi 232.624 29,92
2 Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan 35.447,62 4,56
Basah
3 Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan 18.314,11 2,36
Kering
4 Kawasan Peruntukan Perkebunan Besar 112.941,19 14,53
Swasta
5 Kawasan Peruntukan Perkebunan Rakyat 74,506,94 9,58
6 Kawasan Peruntukan Pertambangan 7.669,85 0,99
7 Kawasan Peruntukan Kegiatan Industri 9.256,84 1,19
8 Kawasan Peruntukan Pariwisata 2.296,85 0,30
9 Kawasan Peruntukan Permukiman 14.625,66 3,21
10 Kawasan Peruntukan Lainnya 10.599,32 1,38
Total 551.152,28 69,24
Keterangan : Kawasan peruntukan lainnya, antara lain meliputi: Perikanan, zona pembatas kabel
bawah laut, zona lego jangkar dan peruntukan pertahanan dan keamanan
10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.2
Syarat – Syarat Kadar (Bilangan) Air Minum
Kadar (bilangan) Kadar (bilangan) yang
No. Syarat yang disyaratkan tidak boleh dilampaui
1 Keasaman sebagai PK 7,0 – 8,5 Dibawah 6,5 dan di atas 9,5
2 Bahan Bahan Padat Tak Melebihi 50 mg/l Tak Melebihi 1.500 mg/l)
3 Warna (Skala Pt CO) Tak Melebihi Kesatuan Tak Melebihi 50 Kesatuan
4 Rasa Tidak Mengganggu -
5 Bau Tak Menggangu -
Sumber : RTRW Kab. Bengkalis, 2015
13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
tangkapan air hujan (catchment area) agar volume air hujan yang
masuk kewaduk dapat ditangkap sebanyak-banyaknya. Sehingga
jaringan drainase perkotaan harus memiliki jaringan terpisah
dengan jaringan pembuangan limbah domestik guna meningkatkan
dan menjaga kualitas air baku;
• Mengambil air baku dari sungai yang ada, yang pada bagian hulu
sumbernya tidak berasal dari wilayah bertanah gambut (berasal dari
tanah mineral). Dengan air baku ini maka pengolahannya
menggunakan system IPAL (Instalasi Pengolahan Air Lengkap)
jaringan perpipaan;
• Memanfaatkan air gambut yang banyak diwilayah sekitar sebagai air
baku dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Gambut (IPAG)
dengan system cluster jaringan perpipaan. Wilayah pelayanan
direncanakan sedemikian rupa membentuk system cluster untuk
menekan biaya pembangunan jaringan pipa distribusi.
b. Pada wilayah dengan populasi yang tidak akan melebihi 10.000 jiwa,
pengembangan penyediaan air bersih dengan menggunakan IPAG
system cluster jaringan sederhana;
c. Pada pemukiman perdesaan yang secara umum lokasinya tersebar,
dalam penyediaan air bersih diarahkan menggunakan IPAG dengan
system terpusat jaringan sederhana serta menggunakan wadah -
wadah penampungan air pada rumah – rumah penduduk.
Dalam memproyeksikan kebutuhan air bersih Kabupaten Bengkalis sampai
dengan tahun 2031, digunakan pendekatan kebutuhan air bersih untuk
rumah tangga dan non rumah tangga sesuai dengan standar yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, yaitu ;
- Perkiraan jumlah penduduk sampai dengan akhir tahun perencanaan,
yaitu tahun 2031;
- Kebutuhan air bersih untuk penduduk diambil rata untuk penduduk
perkotaan dan perdesaan, yaitu 70 liter/jiwa/hari;
- Kebutuhan non rumah tangga diasumsikan 30% dari kebutuhan total
rumah tangga;
- Tingkat kehilangan/kebocoran sebesar 15%.
14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.3
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Bengkalis sampai dengan
Tahun 2031
Standard dan
Deskripsi Unit 2014 2019 2024 2031
Asumsi
Rumah 70 liter/jiwa/hari
Tangga liter/hari 45.857.140 54.038.880 63.680.470 75.042.240
30% dari
Kebutuhan Non Rumah kebutuhan
Air Bersih Tangga Rumah Tangga Liter/hari 13.757.142 16.211.664 19.104.141 22.512.672
15
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
16
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
17
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.5
Proyeksi Volume Sampah Kabupaten Bengkalis Tahun 2014 – 2031
18
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
19
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Kawasan Permukiman:
20
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.7
Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Bengkalis (KSK) berdasarkan RTRW
Kawasan Strategis Sudut Lokasi/
Kepentingan Batas Kawasan
KSK Kota Duri a) Merupakan kawasan perkotaan dengan kegiatan ekonomi regional Kota Duri,
yang mengikat perkembangan pusat-pusat kegiatan lokal/pusat Kecamatan Mandau
pertumbuhan ekonomi di wilayah daratan Kabupaten Bengkalis
Bengkalis;
b) Memiliki potensi pertumbuhan dan pergerakan penduduk yang tinggi
seiring dengan meningkatnya perkembangan sektor sekunder dan
tersier;
c) Memiliki potensi terjadi pergeseran pemanfaatan ruang dari sektor
primer ke sektorsekunder/tersier;
d) Memiliki potensi munculnya kawasan kumuh bila tidak direncanakan
dan dikendalikan perkembangannya.
KSK Sei Pakning – Buruk Bakul dan a) Posisi geografis kawasan strategis terletak pada posisi yang amat Kota Sei Pakning,
Bengkalis menguntungkan. Dari satu sisi, berhadapan dengan Malaysia sebagai Kecamatan Bukit Batu
pasar strategis produk lokal dan dari sisi lain, merupakan simpul Kota Bengkalis,
pertemuan dari Pekanbaru - Siak Sri Indrapura - Dumai melalui jalur
Kecamatan Bengkalis
pesisir dan dari Kawasan Perkotaan Duri ke Bengkalis melalui jalur
darat. Kondisi ini memperkuat fungsi kawasan strategis Bengkalis -
Buruk Bakul - Sei Pakning sebagai lokasi transito;
b) Pengembangan kawasan strategis didukung oleh ketersediaan
kantong-kantong produksi pertanian, perkebunan dan perikanan
yang tersebar diwilayah daratan, pesisir dan Kepulauan Bengkalis
dan sekitarnya (Rupat, Padang, Rangsang dan Tebing Tinggi).
Kantong-kantong produksi ini akan mendukung upaya
pengembangan kawasan industri pengolahan di Kawasan Perkotaan
Buruk Bakul.
21
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
22
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.8
Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Bengkalis terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Merupakan KSK Sumber Instansi
No Usulan Program Utama Lokasi
(Ya/Tdk) Pendanaan Pelaksana
1 Perwujudan Struktur Ruang
1.1. Meningkatkan keterpaduan sistem Bengkalis dan Bukit Tidak APBD Dinas PU
perkotaan melalui persiapan Batu,Mandau, Rupat Bappeda
pembangunan, peningkatan dan dan Rupat Utara,
Dinas Perhubungan
pembangunan baru fungsi-fungsi Seluruh Kecamatan di
perkotaan serta jaringan prasarana dan Kabupaten Bengkalis PLN
sarana PT. Telkom
1.2. Meningkatkan lebih lanjut keterpaduan Bengkalis dan Bukit Tidak APBD Dinas PU
sistem perkotaan melalui pembangunan Batu,Mandau, Rupat Bappeda
lanjut, peningkatan, dan pembangunan dan Rupat Utara,
Dinas Perhubungan
baru fungsi-fungsi perkotaan serta Seluruh Kecamatan di
jaringan prasarana dan sarana Kabupaten Bengkalis PLN
1.3. meningkatkan kapasitas dan kinerja Bengkalis dan Bukit Tidak APBD Dinas PU
pelayanan sistem perkotaan secara Batu,Mandau, Rupat Bappeda
terpadu melalui pembangunan lanjut, dan Rupat Utara,
Dinas Perhubungan
peningkatan dan pembangunan baru Seluruh Kecamatan di
fungsi-fungsi perkotaan serta jaringan Kabupaten Bengkalis PLN
prasarana dan sarana
1.4. memantapkan kinerja pelayanan sistem Bengkalis, Mandau, Tidak APBD Dinas PU
perkotaan secara terpadu melalui Bukit Batu, Rupat dan Bappeda
pembangunan lanjut, peningkatan, dan Rupat Utara
Dinas Perhubungan
pembangunan baru fungsi-fungsi Seluruh Kecamatan di
perkotaan serta jaringan prasarana dan PLN
Kabupaten Bengkalis
sarana sesuai kebutuhan dan
perkembangan
23
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
24
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
25
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
26
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
27
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
28
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Gambar 2.4 Konsep Wilayah Pengembangan Strategis Metro Medan – Tebing Tinggi –
Dumai – Pekanbaru
29
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.9
Strategi dan Kebijakan Empat Kawasan
Kawasan/Tujuan/
No Strategi Kebijakan
Sasaran
I.1 Tujuan :
Menjadikan Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan
Bantan sebagai Pusat Pendidikan dan Agrobisnis
I.2 Sasaran :
30
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Kawasan/Tujuan/
No Strategi Kebijakan
Sasaran
I.2.1 Meningkatnya kualitas SDM 1 Peningkatan 1 Menyiapkan Fasilitas Pendukung Pusat
kualitas SDM Pendidikan
melalui
perencanaan 2 Menyusun Feasibility Study,
dan Masterplan, DED dan Kajian Lainnya
pembangunan 3 Menyediakan Listrik dan Air Bersih
infrastruktur 4 Membangun Infrastruktur Jalan,
pendidikan Jembatan, Perhubungan dan
Penanganan Abrasi Pantai
I.2.2 Meningkatnya 2 Peningkatan 5 Mengembangkan Kawasan Wisata
perekonomian masyarakat perekonomian Selat Baru dan Prapat Tunggal
masyarakat
6 Mengembangkan Agrobisnis
melalui
pengembangan
agrobisnis dan
infrastrukur
pendukung
II.1 Tujuan :
Menjadikan Kecamatan Bukit Batu dan
Kecamatan Siak Kecil sebagai Kawasan Industri
dan Agrobisnis
II.2 Sasaran :
II.2.1 Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Membangun Infrastruktur Jalan,
perekonomian daerah infrastruktur Jembatan, Perhubungan dan
melalui pengembangan pendukung Penanganan Abrasi Pantai
kawasan industri kawasan
industri 2 Menyediakan Listrik dan Air Bersih
2 Perencanaan 3 Menyusun Tata Guna dan Tata Kelola
pengembangan Lahan Gambut
agrobisnis
4. Mengembangkan Agroindustri
untuk
mendukung 5. Menyusun FS, Masterplan, DED dan
kawasan Kajian lainnya
industri
III.2 Sasaran :
III.2.1 Meningkatnya 1. Perencanaan 1. Menyusun FS, Masterplan, DED dan
31
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Kawasan/Tujuan/
No Strategi Kebijakan
Sasaran
perekonomian daerah pengembangan Kajian Lainnya
melalui pengembangan kawasan
pariwisata pariwisata
2. Pembangunan 2. Membangun Infrastruktur Jalan,
infrastruktur Jembatan, Perhubungan dan
pendukung Penanganan Abrasi Pantai
pariwisata
3. Menyediakan Listrik dan Air Bersih
IV.1 Tujuan :
Menjadikan Kecamatan Mandau dan Kecamatan
Pinggir sebagai Kota Transit dan Petropolis
IV.2 Sasaran :
IV.2.1 Meningkatnya 1. Perencanaan 1. Menyusun FS, Masterplan, DED dan
perekonomian masyarakat pengembangan Perencanaan Lainnya
melalui pengembangan kota
kota
2. Pembangunan 2. Membangun infrastruktur jalan,
infrastruktur jembatan, perhubungan dan
dan fasilitas penanganan kebakaran hutan dan
pendukung lahan
kota transit 3. Menyediakan Listrik dan Air Bersih
dan petropolis 4. Menyediakan fasilitas pendukung Kota
Petropolis
Sumber: RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010-2015
3.1.4.1.2. Strategi dan Kebijakan Enam Jaminan Pada Masyarakat
Selain grand strategi pengembangan kawasan juga ditetapkan enam (enam)
jaminan kepada masyarakat sebagai berikut :
1. Jaminan berusaha masyarakat dan pengentasan kemiskinan;
2. Jaminan pendidikan, peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru;
3. Jaminan kesehatan dan keluarga sejahtera;
4. Jaminan akses infrastruktur dasar;
5. Jaminan pelayanan publik, pembinaan birokrasi dan kelembagaan
daerah;
6. Jaminan pemerataan dan percepatan pembangunan daerah.
7. Adapun strategi dan kebijakan terhadap enam jaminan kepada
masyarakat Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada matrik berikut ini :
Tabel 4.10
32
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Jaminan / Tujuan /
No. Strategi Kebijakan
Sasaran
I Jaminan I :
Jaminan Berusaha Masyarakat dan Pengentasan
Kemiskinan
I.1 Tujuan :
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
I.2 Sasaran :
I.2.1 Meningkatnya Taraf 1. Peningkatan 1. Mengalokasikan Anggaran
Hidup Masyarakat Kemampuan Usaha Ekonomi Desa
Berusaha
2. Sertifikasi Lahan Usaha
Masyarakat
Masyarakat Keluarga Miskin
3. Redistribusi Asset Produktif
2. Peningkatan 4. Raskin Gratis bagi Keluarga
Pemberdayaan Miskin
Masyarakat Miskin 5. Pembangunan Rumah
Sederhana Layak Huni
II. Jaminan II :
Jaminan pendidikan, kualitas dan kesejahteraan
guru
II.1 Tujuan :
Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat
II.2 Sasaran :
II.2.1 Meningkatnya derajat 1. Pengembangan 1. Sukses Wajib Belajar
pendidikan dan manajemen, pendidikan dasar 12 tahun
pengetahuan muatan lokal dan
masyarakat strata pendidikan
2. Menambah Muatan Lokal
Pendidikan Budi Pekerti dan
Akhlak
3. Meningkatkan Manajemen
Pendidikan baik Pendidikan
Umum maupun Agama
4. Meningkatkan prasarana
dan sarana mewujudkan
“Sekolah Sehat”
2. Pemerataan 5. Menjamin Pendidikan bagi
kesempatan Anak Usia Sekolah dari
pendidikan Keluarga Miskin
6. Pemberian Beasiswa
berprestasi Perguruan
Tinggi dan Beasiswa Khusus
serta Bantuan Pendidikan.
3. Pengembangan 7. Mengembangkan
budaya baca Perpustakaan Kecamatan
masyarakat dan Desa Potensial
II.2.2 Meningkatnya kapasitas 4. Peningkatan 8. Mengembangkan
guru Kualitas dan kemampuan guru
33
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Jaminan / Tujuan /
No. Strategi Kebijakan
Sasaran
Kesejahteraan 9. Memberikan
Guru insentif/tambah penghasilan
III.1 Tujuan :
Meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat
III.2 Sasaran :
III.2.1 Meningkatnya Cakupan 1. Peningkatan 1. Membangun dan
Layanan Kesehatan Prasarana dan meningkatkan fasilitas dan
Masyarakat Sarana Serta layanan kesehatan
Kualitas Layanan
Kesehatan
2. Meningkatkan mutu dan
kesejahteraan tenaga medis
dan paramedis
2. Pemerataan 4. Memberikan Jaminan
Layanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan bagi
Masyarakat
5. Mengadakan
Ambulance/Mobil Jenazah
untuk setiap desa/kelurahan
yang tidak memiliki fasilitas
Puskesmas Rawat Inap
IV Jaminan IV :
Jaminan akses infrastruktur dasar
IV.1 Tujuan :
Meningkatkan cakupan pelayanan infrastruktur
dasar
IV.2 Sasaran :
IV.2.1 Terpenuhinya akses 1. Pembangunan 1. Membangun dan
koneksitas inter dan jalan penghubung Meningkatkan Jalan Poros
antar kawasan inter dan antar dan Jalan Lingkar
kawasan
2. Pembangunan 2. Membangun Infrastruktur
infrastruktur dan pendukung di empat
fasilitas pendukung Kawasan
empat kawasan
3. Pembangunan dan 3. Pembangunan Kawasan
pengembangan Bandara di pulau Bengkalis
akses perhubungan dan Rupat Utara
34
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Jaminan / Tujuan /
No. Strategi Kebijakan
Sasaran
4. Pembangunan Kawasan
Pelabuhan Buruk Bakul
sebagai pelabuhan peti
kemas, kargo dan benda
cair
V. Jaminan V :
Jaminan pelayanan publik, birokrasi dan
kelembagaan daerah
V.1 Tujuan :
Meningkatkan kualitas pelayanan
V.2 Sasaran :
V.2.1 Meningkatnya 1. Peningkatan 1. Meningkatkan kualitas SDM
Kepuasan Publik Kapasitas SDM Aparatur dan pelayanan
Aparatur yang publik yang bebas KKN
Profesional
2. Meningkatkan kapasitas
kelembagaan desa
VI Jaminan VI :
Jaminan pemerataan dan percepatan
pembangunan daerah
VI.1 Tujuan :
Mengurangi kesenjangan pembangunan antar
wilayah
VI.2 Sasaran :
VI.2.1 Terarahnya 1. Memperluas 1. Mengoptimalkan hasil
Pembangunan sesuai keterlibatan pelaksanaan musrenbang
potensi dan masyarakat dalam desa, kecamatan dan
kekhususan setiap perencanaan kabupaten
wilayah pembangunan
2. Menyiapkan dokumen
perencanaan untuk semua
kegiatan fisik dan kegiatan
strategis lainnya
3. Memperkuat kapasitas
perencanaan,
penganggaran dan
pengeloaan keuangan
daerah
2. Memperluas 4. Mengoptimalkan
cakupan pelayanan pelaksanaan Otonomi Desa
kepada masyarakat
Sumber: RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010-2015
35
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
36
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
37
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.13
Data Program Pedesaan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
No Program Lokasi Volume/ Status Kondisi
Kegiatan Satuan Infra
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 PNPM Mandiri Kel. Air Jamban 1 paket Sudah selesai Masih baik
2 PAMSIMAS Bumbung 1 paket Sudah selesai Masih baik
Kasumbo Ampai 1 paket Sudah selesai Masih baik
Sebangar 1 paket Sudah selesai Masih baik
Petani 1 paket Sudah selesai Masih baik
Talang Mandi 1 paket Sudah selesai Masih baik
Harapan Baru 1 paket Sudah selesai Masih baik
Titian Antui 1 paket Sudah selesai Masih baik
Balai Raja 1 paket Sudah selesai Masih baik
Muara Basung 1 paket Sudah selesai Masih baik
Tanjung Medang 1 paket Sudah selesai Masih baik
Kadur 1 paket Sudah selesai Masih baik
Makeruh 1 paket Sudah selesai Masih baik
Parit Kebumen 1 paket Sudah selesai Masih baik
Batu Panjang 1 paket Sudah selesai Masih baik
Darul Aman 1 paket Sudah selesai Masih baik
38
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
39
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
40
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
2011-2015, yang bertujuan untuk menghilangkan praktik BAB di tempat terbuka pada
akhir 2015. Selain itu, kebijakan lainnya adalah menyediakan perangkat peraturan di
tingkat Pusat dan/atau Daerah untuk mendukung pelayanan air minum dan sanitasi
yang layak, melalui penambahan, revisi, maupun deregulasi peraturan perundang-
undangan.
Bersamaan dengan itu pemerintah berusaha meningkatkan pemahaman
masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melalui
komunikasi, informasi dan edukasi serta pembangunan sarana dan prasarana air
minum dan sanitasi di sekolah sebagai bagian dari upaya peningkatan sosialisasi
perilaku yang higienis bagi siswa sekolah dan penerapan praktek perilaku hidup bersih
dan sehat oleh masyarakat.
Tak kalah pentingnya adalah meningkatkan sistem perencanaan pembangunan
air minum dan sanitasi yang layak, melalui penyusunan rencana induk sistem
penyediaan air minum (RIS-SPAM) sesuai prinsip-prinsip pembangunan air minum dan
sanitasi berbasis masyarakat maupun lembaga; penyusunan Strategi Sanitasi
Kabupaten (SSK) yang selaras dengan RIS-SPAM; serta pemantauan dan evaluasi
pelaksanaannya.
Di sisi kelembangaan, meningkatkan kinerja manajemen penyelenggaraan air
minum dan sanitasi yang layak melalui (a) penyusunan business plan, penerapan
korporatisasi, pelaksanaan manajemen aset, dan peningkatan kapasitas sumber daya
manusia, baik yang dilakukan oleh institusi maupun masyarakat; (b) peningkatan kerja
sama antar pemerintah, antara pemerintah dan masyarakat, antara pemerintah dan
swasta, ataupun antara pemerintah, swasta, dan masyarakat; (c) peningkatan
keterkaitan antara sistem pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat dengan
pemerintah; dan (d) optimalisasi pemanfaatan sumber dana.
Di samping itu, peningkatan belanja investasi daerah untuk perbaikan akses air
minum dan sanitasi yang difokuskan pada pelayanan bagi penduduk perkotaan
terutama masyarakat miskin serta peningkatan iklim investasi yang mendukung
pembangunan guna merangsang partisipasi aktif sektor swasta dan masyarakat
melalui KPS dan CSR; dan juga untuk pengembangan dan pemasaran pilihan sistem
penyediaan air minum dan sanitasi yang tepat guna.
Untuk mempercepat pencapaian target MDGs tahun 2015, Presiden RI telah
memberikan perhatian khusus dengan mengeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 3
Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan, khususnya tentang
penyediaan air minum dan sanitasi yang layak. Hal ini telah sejalan dengan strategi
41
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
nasional dalam RPJMN 2010-2014 yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten/kota, dan partisipasi masyarakat.
Sasaran Umum dan Arahan Tahapan Pencapaian
Sasaran umum diarahkan pada upaya mengatasi tiga sasaran terkait pembangunan
sanitasi :
• Stop Buang Air Besar sembarangan (BABs), baik diperkotaan maupun di
perdesaan dengan target yang akan ditentukan kemudian sesuai dengan
renstra sanitasi
• Pengurangan timbulan sampah dari sembernya dan penanganan sampah yang
berwawasan lingkungan seperti penerapan sistem sanitary landfill untuk TPA,
serta teknologi lain yang aman
• Sasaran umum sanitasi yaitu meningkatkan jumlah rumah tangga yang memiliki
akses terhadap sarana air minum, sarana sanitasi dan menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat.
1. Bidang air limbah
Berdasarkan pertimbangan dalam pemilihan sistem pengolahan air limbah
domestik menurut Pedoman Pengelolaan Air Limbah Perkotaan Departemen
Kimpraswil tahun 2003 didasrkan pada faktor-faktor kepadatan penduduk,
sumber air yang ada, kedalaman muka air tanah, kemampuan membiayai.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut kemudian dilakukan pemilihan-pemilihan
sistem pengolahan air limbah dengan mempertimbangkan kondisi tersebut
terhadap kemungkinan penerapan sistem pengolahan terpusat (Off Site
System) ataupun sistem pengolahan setempat (On Site System) dengan
membandingkan keuntungan dan kerugian seperti pada Tabel 4.10. berikut ini.
Tabel 4.11
Perbandingan off site system dan on site system menurut pedoman pengelolaan air
limbah perkotaan
Off Site System On Site System
Keuntungan : Keuntungan :
• Menyediakan pelayanan yang terbaik • Menggunakan teknologi sederhana
• Sesuai untuk daerah dengan • Memerlukan biaya yang rendah
kepadatan tinggi • Masyarakat dan tiap-tiap keluarga
• Pencemaran terhadap air tanah dan dapat menyediakan sendiri
badan air dapat dihindari • Pengoperasian dan pemeliharaan oleh
• Memiliki masa guna lebih lama masyarakat
• Dapat menampung semua limbah • Manfaat dapat dirasakan secara
langsung
42
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Kepadatan penduduk di atas 100 orang per ha penggunaan sistem on site akan
memberikan dampak pencemaran yang sangat nyata terhadap air tanah dan air
permukaan sekitarnya (Bappenas, 2007). Di Kabupaten Bengkalis yang terdiri
dari 8 Kecamatan kepadatan penduduk baru mencapai 52,21 orang per ha,
sehingga penggunaan sistem on-site masih relevan.
Di dalam SSK dilakukan penentuan prioritas pengembangan system
pengelolaan air limbah (off site atau on site) secara umum dan juga jangka
waktu penanganan. Ada tiga kriteria dalam menentukan prioritas
pengembangan system pengelolaan air limbah. Ketiga kriteria tersebut adalah
kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), dan
resiko kesehatan lingkungan.
2. Bidang persampahan
Penentuan wilayah kebutuhan penanganan persampahan dikelompokkan
menurut wilayah pelayanan, yang didasari kepada perhitungan timbunan
sampah yang dihasilkan oleh aktifitas, kepadatan penduduk, kuantitas dan
kualitas sarana yang tersedia serta perilaku masyarakat.
Kriteria yang telah ditetapkan maka didapatkan zona-zona kebutuhan
penanganan sampah.
• Zona 1 (Jangka Pendek) atau area dengan resiko rendah yang dapat
dilakukan dengan merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan
persampahan dengan pola 3R. Zona ini meliputi
• Zona 2 (Jangka Menengah) atau area dengan resiko sedang yang
memerlukan penanganan melalui peningkatan sarana dan prasarana serta
penanganan persampahan dengan pola 3R. Zona ini meliputi
43
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
• Zona 3 (Jangka Panjang) atau area dengan dengan resiko tinggi yang
memerlukan penanganan penertiban pembuangan sampah di Daerah Aliran
Sungai, penyediaan sarana dan prasarana persampahan dengan pola
3R. Zona ini berada pada
3. Bidang Drainase
Dalam menentukan wilayah pengembangan saluran drainase yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing wilayah, maka disusun prioritas
pengembangan sistem drainase. Penentuan daerah prioritas ini disusun
berdasarkan 5 (lima) kriteria seleksi yang mengacu ke SPM, yaitu kepadatan
penduduk, tata guna lahan (perdagangan, jasa, maupun permukiman), daerah
genangan air hujan, serta tingkat resiko kesehatan.
Perencanaan penanganan ke depan dapat diilustrasikan sebagai berikut:
• Zona 1 (Jangka Pendek), merupakan area dengan tingkat resiko yang
relative kecil yang dapat diatasi dalam jangka. Dalam peta jika ada diberi
warna hijau.
• Zona 2 (Jangka Menengah), merupakan area dengan tingkat resiko
menengah yang dapat diatasi dalam jangka menengah dan panjang
mencakup Kecamatan Bantan, Rupat, Rupat Utara, Siak Kecil, Pinggir. Dalam
peta diberi warna kuning.
• Zona 3 (Jangka Panjang), merupakan area dengan tingkat resiko tinggi
karena merupakan kawasan padat dan kawasan bisnis (Central Business
District/CBD) yang harus diatasi secepatnya, mencakup Kecamatan
Bengkalis, Bukit batu dan Kecamatan Mandau. Dalam peta diberi warna
merah.
Gambar di bawah ini menunjukkan peta yang dihasilkan dari proses penetapan
zona area penanganan drainase :
44
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
45
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
46
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
47
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pemerintah Daerah
telah diberi kewenangan lebih luas dalam pengelolaan pajak, diantaranya kewenangan
terhadap Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dari pajak pusat menjadi pajak
daerah kabupaten/kota. Ketentuan peralihan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan retribusi Daerah, pelaksanaan pemungutan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan berdasarkan ketentuan yang lama yaitu
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan sebagaiman telah diubah dengan Undang-Undang 20 Tahun 2000, diberi
batas waktu sampai dengan paling lama 1 (satu) tahun sejak diberlakukannya Undang-
undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam upaya mewujudkan efisiensi dan efektifitas
pengelolaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan oleh daerah, maka
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan, perlu segera ditetapkan. Peraturan Daerah ini mengatur berbagai hal yang
terkait dengan pengelolaan pajak daerah terutama Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan, kewajiban dan hak pihak-pihak yang berkepentingan dalam pemungutan
pajak, serta sanksi admininistratif maupun sanksi pidana bagi pihak-pihak yang tidak
melaksanakan atau melanggar ketentuan dalam Peraturan Daerah ini. Hal ini
dimaksud agar dengan beralihnya pengelolaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah, pengelolaannya lebih berdaya
guna dan berhasil guna.
48
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
49
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
50
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
51
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
52
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
sungai atau jalur yang ada. Untuk efektivitas pengendalian tata lingkungan
dan keselamatan komunitas, sistem saluran drainase ini perlu ditata dan
dikendalikan seefektif mungkin sehingga derajat pencemaran air dapat
diminimalkan dan biota yang ada di kawasan perencanaan senantiasa
terjaga kelestariannya.
d. Konsep dan Strategi Sistem Pengelolaan Sampah
Saat ini sistem pembuangan sampah di Kota Bengkalis adalah dengan
ditumpuk dan dibakar, sedangkan sebagian penduduk lainnya membuang
secara liar melalui sungai. Untuk menciptakan keserasian di kawasan Kota
Bengkalis di masa akan datang, maka salah satu usahanya adalah
penataan sistem pengelolaan sampah sehingga mendukung upaya
peningkatan kualitas lingkungan perkotaan yaitu dengan cara :
1. Pembuatan/penambahan bak-bak sampah dan penyediaan tempat
pembuangan akhir yang memenuhi syarat.
2. Penyuluhan kepada masyarakat untuk membiasakan hidup bersih.
B. Strategi Pembangunan Berdasarkan RDTR Kota Duri
Konsep pengembangan Kota Duri tidak terlepas dari potensi ataupun
permasalahan yang melingkupinya. Hal tersebut merupakan dasar
pertimbangan dalam penyusunan konsep pengembangan Kota Duri.
Permasalahan yang dimiliki meliputi:
1. Penggunaan ruang masih terlihat campur, aturan tata bangunan dan
lingkungannya juga belum terlihat pada wujud fisiknya
2. Penggunaaan lahan yang ada belum dibarengi dengan sistem aturan
ketataruangan seperti dominasi tumbuhnya area perdagangan yang
mengabaikan kebutuhan area parkir sehingga memunculkan kemacetan lalu
lintas dan terganggunya jalur pejalan kaki
3. Tumbuhnya permukiman juga belum dibarengi dengan sistem drainase
yang mencukupi sehingga memunculkan banjir ketika hujan turun.
4. Struktur kota yang ada belum terlihat dengan jelas berkaitan dengan fungsi
Kota Duri yang tidak hanya sebagai pusat pelayanan wilayah Kecamatan
Mandau tetapi juga pusat pelayanan Kabupaten Bengkalis Daratan.
5. Pertumbuhan Kota Duri masih terkonsentrasi pada kawasan sekitar Jalan
Sudirman dan Hangtuah, sementara kawasan Selatan Kota Duri belumlah
tumbuh secara optimal.
53
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
54
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
55
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
56
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
57
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
58
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
melalui dua proses yaitu secara alami atau secara terencana (Carr,
dkk.,1992).
Tanaman tidak hanya mengandung atau mempunyai nilai estetis saja, tetapi
juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan
perkotaan umumnya tercemar oleh polusi kendaraan bermotor. Beberapa
jenis tanaman memiliki kemampuan menyerap gas nitrogen oksida di udara
misalnya Tanjung, Angsana, Palem Putri, dan Kerai Payung. Keberadaan
tamanan dalam lansekap merupakan elemen penting karena memiliki fungsi
yang beragam. Menurut Hakim dan Setiadi (2006), dalam suatu areal
tanaman memiliki berbagai fungsi yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
• Fungsi pembentuk ruang arsitektural
• Fungsi keindahan
• Fungsi rekayasa
• Fungsi pengontrol iklim
• Area Jalur Hijau
5. Rencana Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
a. Sistem Jaringan Air Bersih
Pertimbangan dasar dalam perencanaan penyediaan air bersih di
Kawasan Perkotaan Kecamatan Bukit Batu antara lain:
• Kebutuhan air bersih per orang per hari adalah 100 liter/hari.
• Kebutuhan air untuk fasilitas umum dan sosial diperkirakan 30 %
dari total keseluruhan rumah tangga.
• Penyusutan/kebocoran air sewaktu pengaliran diperhitungkan
sebesar 20 % dari kebutuhan.
• Sistem jaringan air bersih di Kawasan Perkotaan Kecamatan Bukit
Batu merujuk sepenuhnya pada sistem jaringan air bersih menurut
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkalis.
• Jika mungkin untuk instalasi saluran khusus utilitas bersama dengan
jaringan drainase dan perpipaan air bersih perkotaan, ditanam
dalam tanah (dengan sempadan yang memadai di sepanjang jalan
untuk menampung sistem utilitas ini).
• Penempatan jaringan air bersih diupayakan agar tidak berada dalam
deretan yang sama dengan jaringan listrik dan telepon yang
menggunakan jaringan kabel tanah, guna meminimalkan gangguan
pada jaringan tersbut. Sehingga, apabila terjadi suatu kebocoran
59
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
60
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
61
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
62
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) atau Floor Area Ratio (FAR) terhadap
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) atau Building Coverage Ratio (BCR).
c. Rencana Garis Sempadan Bangunan
Garis sempadan depan bangunan (yaitu jarak dari dinding terluar
bangunan dengan tepi Ruang Milik Jalan (Rumija) atau pagar
pekarangan, akan terkait dengan klasifikasi jalan yang terletak di
depannya, dengan prinsip umum adalah ½ dari lebar Ruang Milik Jalan
(Rumija) atau Right of Way (ROW). Melihat kondisi eksisting yang ada
dan kondisi bangunan yang sudah tidak mungkin dilakukan untuk
pelebaran, maka idealnya sempadan depan bangunan yang
direncanakan di wilayah perencanaan adalah 5-8 meter dan dapat
dipergunakan untuk Jalan Sudirman (Arahan RDTR Kecamatan Mandau
Tahun 2008).
3. Rencana Tata Bangunan
Untuk menjaga viasualitas lingkungan yang baik, maka bentuk tampak
bangunan harus diseragamkan dari segi GSB atau sempadan bangunan
agar sideback bangunan yang ada tidak berbeda jauh dan memberikan
kenyamanan visual bagi pejalan kaki maupun orang yang melintas di
kawasan Jl. Sudirman. Untuk menjaga hal tersebut maka dibuatlah GSB
Perencanaan GSB yang seragam yakni 5 meter, sesuai dengan arahan
RDTR Kecamatan Mandau tahun 2008 Selain itu perencanaan bangunan
juga akan mengatur pemanfaatan arcade di tiap-tiap bangunan baru yang
akan direncanakan kemudian harinya.
4. Rencana Sistem Sirkulasi Kawasan
Dengan lebar jalan 18 kawasan koridor Jl. Sudirman bias dilalui oleh
kendaraan dengan system dua arah. Lebar badan jalan 7 meter, parkir
sejajar on street 2,5 meter.
5. Rencana Tata Hijau dan Jalur Hijau Sepanjang Koridor Sudirman
Konsep ruang terbuka hijau pada koridor sudirman menurut RDTR Kota
Duri tidak ada diarahkan pada kawasan ini. Hampir semua blok kawasan
adalah permukiman dan jasa . Untuk itu pada koridor ini hanya difokuskan
kepada Konsep Tata Hijau berupa jalur hijau pada sepanjang jalan
Sudirman dengan menanam pohon-pohon peneduh dan pengarah.
Selain fungsinya sebagai penjaga lingkungan, pohon juga berfungsi sebagai
pelingung pengguna jalan dari panas dan hujan. Disepanjang koridor Jl.
63
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
64
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.12
Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Berdasarkan RTBL KSK
Dokumen Rencana Deliniasi Kawasan Strategi Pembangunan Kawasan Indikasi
Kawasan Prioritas Prioritas Program
RTBL KSK Kawasan Koridor Jalan Sudirman – Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan 1. Peruntukan lahan
Perkotaan Bengkalis Jalan Achmad Yani Blok A (perdagangan dan Jasa) 2. Pencapaian dan sirkulasi
3. Ruang terbuka dan Tata Hijau
4. Prinsip penataan
Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan 5. Peruntukan lahan
Blok B (Permukiman) 6. Pencapaian dan sirkulasi
7. Ruang terbuka dan Tata Hijau
8. Prinsip penataan
Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan 9. Peruntukan lahan
Blok C (Perdagangan dan Jasa) 10. Pencapaian dan sirkulasi
11. Ruang terbuka dan Tata Hijau
12. Prinsip penataan
Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan 13. Peruntukan lahan
Blok D (Ruang Terbuka dan Pelabuhan) 14. Pencapaian dan sirkulasi
15. Ruang terbuka dan Tata Hijau
16. Prinsip penataan
Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Blok E (Kantor Pemerintah)
Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Blok F (Perdagangan dan Jasa)
Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Blok G (Perdagangan dan Jasa)
Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Blok H (Kantor Pemerintah)
Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Blok I (Perdagangan dan Jasa)
RTBL KSK Kawasan Sub kawasan gerbang Struktur peruntukan lahan 1. Struktur peruntukan lahan sub
Perkotaan Sei Pakning perkotaan kawasan gerbang perkotaan
65
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
66
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
67
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
68
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
69
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
70
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 4.14
Matriks Identifikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bengkalis
No Produk Status Arahan Program/ Lokasi Sektor
Rencana (Ada/Tdk) Pembangunan Kegiatan
1 Rencana Tata Ruang Ada Kawasan Strategis 1.1 perwujudan kawasan- Bengkalis dan Bukit AM/PLP/Bangkim/PBL
Wilayah Kabupaten Kabupaten (KSK) kawasan strategis Batu, Mandau
Bengkalis Bengkalis kabupaten tahap pertama
1.2 perwujudan kawasan- Seluruh Kecamatan, AM/PLP/Bangkim/PBL
kawasan strategis Bengkalis dan Bukit
kabupaten tahap kedua Batu, Bukit Batu dan
Rupat Utara, mandau
1.3 perwujudan kawasan- Seluruh Kecamatan, AM/PLP/Bangkim/PBL
kawasan strategis Bengkalis dan Bukit
kabupaten tahap ketiga Batu, Bukit Batu dan
Rupat Utara, mandau
1.4 perwujudan kawasan- Seluruh Kecamatan, AM/PLP/Bangkim/PBL
kawasan strategis Bengkalis dan Bukit
kabupaten tahap keempat Batu, Bukit Batu dan
Rupat Utara, mandau
Perwujudan Rencana 1.1. meningkatkan efektivitas Pinggir, Bukit Batu, AM/PLP/Bangkim/PBL
Pola Ruang fungsi kawasan-kawasan Kecamatan di
lindung dan perwujudan Kabupaten Bengkalis,
kawasan-kawasan Mandau, Rupat Utara,
budidaya sesuai lokasi, Rupat
karakteristik ruang, dan
potensi sumber daya
yang dimiliki
1.2. meningkatkan keamanan Pinggir, Bukit Batu, AM/PLP/Bangkim/PBL
kawasan-kawasan Kecamatan di
lindung, meningkatkan Kabupaten Bengkalis,
kualitas kawasan- Mandau, Rupat Utara,
kawasan budidya, dan Rupat
71
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
72
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
73
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
SPAM bukan jaringan 2.1 PAMSIMAS 2008 Bukit Batu, Siak Kecil, Air Minum (AM)
perpipaan Bantan
2.2 PAMSIMAS 2009 Bengkalis, Pinggir, Air Minum (AM)
Bantan, Rupat, Rupat
Utara
2.3 PAMSIMAS 2010 Pinggir, Siak Kecil, Bukit Air Minum (AM)
Batu Rupat
2.4 PAMSIMAS 2011 Bukit Batu, Bengkalis, Air Minum (AM)
Bantan, Siak Kecil,
Pinggir
2.5 PAMSIMAS 2012 Mandau, Pinggir Rupat Air Minum (AM)
Utara, Rupat, bengkalis
2.6 PAMSIMAS 2013 Air Minum (AM)
3 Strategi Sanitasi Kota Ada Sektor Air Limbah 3.1 Perencanaan Penyehatan
(SSK) Domestik pengembangankota-kota Lingkungan
menengah Permukiman (PLP)
3.2 Penyehatan
PengembanganLingkunga Lingkungan
n Sehat Permukiman (PLP)
3.3 Program perencanaan Penyehatan
pengembangan Kota-kota Lingkungan
menengah dan besar Permukiman (PLP)
3.4 Penanggulangan Penyehatan
kemiskinan Lingkungan
Permukiman (PLP)
3.5 Pengendalian pencemaran Penyehatan
dan kerusakan lingkungan Lingkungan
hidup Permukiman (PLP)
3.6 Pengembangan kinerja Penyehatan
pengelolaan air minum Lingkungan
74
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
75
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
76
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
77