Surveillance of Chemical Abuse of Dexamethasone Medicines in Sciatica Herbs
Using Near Infra Red and Chemometric Methods
in Jember Regency
Khrisna Agung Cendekiawan1) Sugeng Winarso2) Ancah Caesarina Novi2)
) Student in the Faculty of Public Health, Graduate University of Jember 2) Lecturer in the Faculty of Public Health, University of Jember e-mail: khrisna91agung@gmail.com
Keyword : Chemical Abuse, Dexamethasone, Sciatica Herbs, Near Infra Red, Chemometric Methods
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa masyarakat
diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengolah, memproduksi, mengedarkan, mengembangkan, meningkatkan, dan menggunakan obat tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. Adanya bahan kimia obat yang ditambahkan pada obat tradisional (Jamu) tidak sesuai dengan dosis terapetik sehingga mengakibatkan over dosis dan menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan bagi kesehatan konsumen. Salah satu metode analisis untuk mendeteksi adanya kandungan bahan kimia obat khususnya deksametason diantaranya menggunakan metode Near Infra Red Dan Kemometrik. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif non analitik. Populasi pada penelitian ini adalah toko jamu yang menjual jamu pegal linu di Kabupaten Jember sejumlah 28 toko jamu dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat distribusi frekuensi. Penelitian ini menunjukkan pada analisis menggunakan metode Near Infra Red pada seluruh sampel jamu tidak ditemukan adanya kandungan bahan kimia obat deksametasone dalam sediaan jamu sedangkan pengujian Kemometrik ditemukan adanya satu sampel jamu (kode J-C) mengandung bahan kimia obat deksametason sebesar 2%. Diperlukan sosialisasi kepada masyarakat dampak penggunaan jamu yang mengandung bahan kimia obat, serta perlu dianalisis menggunakan metode yang paling sensitif. PENDAHULUAN beranggapan bahwa Tahun 2012 obat tikus lebih dari 3000 Undang- undang jamu atau obat tradisional tidak mg/kg, LD50 Nomor 36 Tahun tradisional boleh mengandung intraperitoneal pada 2009 tentang mempunyai bahan kimia obat tikus 550 mg/kg, Kesehatan kedudukan yang atau hasil isolasi sedangkan pada menyebutkan bahwa khusus karena yang berkhasiat manusia efek masyarakat merupakan warisan obat sehingga tosisitas akut pada diberikan budaya bangsa di sangat diperlukan penggunaan jangka kesempatan yang bidang kesehatan. melakukan metode pendek meskipun seluas- luasnya Jamu merupakan analisis untuk dalam dosis besar untuk mengolah, salah satu warisan menditeksi ada atau tidak memberikan memproduksi, budaya bangsa yang tidaknya efek toksisitas yang mengedarkan, sudah sangat penambahan bahan sifatnya akut hanya mengembangkan, terkenal khasiatnya. kimia obat dalam beberapa perubahan meningkatkan, dan Oleh karena itu, jamu pada dermatologi menggunakan obat secara turun Uji toksikologi dan sensori yang tradisional yang temurun jamu menunjukkan perlu diwaspadai. dapat sering digunakan bahwa Metode analisis dipertanggungjawab oleh penduduk deksametason untuk menditeksi kan manfaat dan Indonesia. Obat memiliki bahaya adanya kandungan keamanannya. tradisional terhadap kesehatan bahan kimia obat Bentuk obat diperlukan oleh dengan organ khususnya tradisional yang masyarakat, sasaran adalah deksametason biasa digunakan di terutama untuk sistem reproduksi diantaranya Indonesia dikenal memelihara dan dan kelenjar menggunakan dengan sebutan meningkatkan pituitari atau metode Near Infra jamu hal ini sesuai kesehatan, hipofisi dimana Red Dan dengan uraian memelihara paparan jangka Kemometrik Kementerian keelokan tubuh pendek jika tertelan Kesehatan RI serta kebugaran mengakibatkan METODE (2010) bahwa bahan Bahan kimia obat iritasi pada saluran PENELITIAN atau ramuan yang yang ditambahkan cerna sedangkan Desain penelitian berupa bahan pada obat paparan jangka yang digunakan tumbuhan, bahan tradisional (Jamu) panjang jika tertelan dalam penelitian ini hewan, bahan ini tidak sesuai dapat menyebabkan adalah deskriptif mineral, sediaan dengan dosis sejumlah efek non analitik. sarian (galanik) atau terapetik sehingga dikarenakan inhibisi Penelitian dilakukan campuran dari mengakibatkan over sekresi sejak April sampai bahan tersebut yang dosis dan kortikosteroid dengan Juni 2019. secara turun menimbulkan secara fisiologis Tempat penelitian temurun telah efeksamping yang menurunkan dilakukan di toko digunakan untuk dapat pembentukan jamu yang berada pengobatan dan membahayakan bagi tulang, diwilayah kerja dapat diterapkan kesehatan meningkatkan Dinas Kesehatan sesuai norma konsumen dan hal glukogenesis dan Kabupaten Jember. masyarakat tersebut perubahan Sedangkan untuk uji (Kementerian bertentangan elektrolit. Toksisitas sampel jamu di uji Kesehatan, 2010) dengan ketentuan akut pada hewan kandungan bahan Masyarakat dalam Permenkes menunjukkan nilai kimia di Indonesia RI Nomor 007 LD50 oral pada Laboratorium Fakultas Farmasi J-F menggunakan Deksametasone (-) dalam jamu. Universitas Jember. J-G Deksametasone (-) metode kemometrik Kesalahan fatal Teknik pengambilan J-H Deksametasone (-) lebih sbaik yang dilakukan oleh sampel dalam J-I Deksametasone (-) dibandingkan produsen jamu penelitian ini J-J Deksametasone (-) dengan adalah menggunakan menggunakan menggunakan teknik Non Random Hasil Pengujian metode Near Infra deksametasone Sampling dengan Kemometrik Red. sebagai bahan pendekatan Total Adanya Kandungan Berdasarkan campuran dalam Sampling dengan Bahan Kimia Obat hasil menggunakan pembuatan jamu sampel jamu dari 28 Deksamatasone metode kemometrik pegal linu. toko jamu di pada Jamu Pegal yang dilakukan deksametasone Kabupaten Jember Linu di Jember terhadap 10 jenis secara sengaja Pengumpulan Kode Kemometrik jamu pegal linu ditambahkan ke data diperoleh Sampling yang beredar di toko dalam jamu dengan melakukan J-A 0% Deksamatasonobat dan toko jamu tradisional untuk J-B 0% Deksamatason sampling terhadap yang berada di menjadikan jamu J-C 2% Deksametasone jamu pegal linu wilayah kerja Dinas tersebut semakin J-D 0% Deksamatason melalui observasi. Kesehatan berkhasiat secara J-E 0% Deksamatason Setelah dilakukan J-F 0% Deksamatason Kabupaten Jember instan dalam upaya pengumpulan data J-G 0% Deksamatasonmenunjukkan memberikan efek kemudian data J-H 0% Deksamatasonbahwa sebagian menghilangkan dianalisa J-I 0% Deksamatasonbesar jamu tidak pegal linu. Produsen menggunakan J-J 0% Deksamatasonmengandung bahan memilih statistik untuk kimia obat deksametason mendapatkan PEMBAHASAN deksametasone karena merupakan gambaran dalam Berdasarkan namun 1 sampel obat generik yang bentuk tabulasi hasil analisa terindikasi adanya memiliki harga frekuensi dengan diketahui bahwa bahan kimia obat murah, namun tidak cara menggunakan pada pengujian deksametason. menghiraukan efek seluruh data menggunakan Penelitian ini samping yang kemudian diolah metode Near Infra dilakukan karena ditimbulkan apabila secara statistic Red tidak mengingat dikonsumsi dalam ditemukan adanya banyaknya jamu dosis yang HASIL kandungan bahan pegal linu yang berlebihan dan PENELITIAN kimia obat ditarik dari dalam jangka waktu Hasil Pengujian deksametason paredaran karena yang panjang. Near Infra Red dalam jamu mengandung bahan Berdasarkan Adanya Kandungan sedangkan pada kimia obat, di mana hasil analisis yang Bahan Kimia Obat pengujian salah satunya adalah dilakukan, diperoleh Deksamatasone menggunakan Deksametason. kadar pada Jamu Pegal metode kemometrik Menurut Peringatan deksametasone Linu di Jember ditemukan adanya Badan POM RI No. dalam jamu pegal No Kode Near infra Red sampel jamu KH.00.01.43.2773/2 linu yang beredar di Sampling mengandung bahan 008 tentang obat Kabupaten Jember 1 J-A Deksametasone (-) tradisional tidak terlalu tinggi kimia obat 2 J-B Deksametasone (-) mengandung bahan jika dibandingkan deksametasone hal 3 J-C Deksametasone (-) kimia obat, dengan ini mengindikasikan 4 J-D Deksametasone (-) deksametasone deksametasone 5 J-E Deksametasone (-) bahwa sensitifitas pengujian tidak boleh terdapat dalam bentuk obat golongan steroid. 1 mg sebanding sistemik dapat karena penghentian Dosis dengan memperparah pengobatan tiba- deksametasonen deksametason fosfat sindrom Cushing. tiba. Efek ini pada penggunaan 1,2 mg sebanding Pemberian menyerupai gejala oral secara umum dengan kortikosteroid dari suatu gangguan 0,5 - 10 mg/hari; deksametason sistemik jangka yang disebakan oleh anak 10 - 100 natrium fosfat 1,3 panjang atau produksi kortisol mcg/kg bb/hari; mg. Pemberian oral absorpsi sistemik yang berlebihan, lihat juga pemberian pada anak-anak: 6 dari preparat topikal yakni sindrom dosis di atas. Injeksi μg /kg - 85 μg /kg dapat menekan cushing. Gejala intramuskular atau sekali, 24 μg /kg hypothalamic- awal sindrom ini injeksi intravena -340 μg /kg sehari. pituitary-adrenal adalah retensi cairan lambat atau infus Pemberian oral pada (HPA) dan atau di jaringan- jaringan (sebagai dewasa: 0,5 mg -2 manifestasi sindrom yang menyebabkan deksametason mg sehari. Namun Cushing pada naiknya berat badan fosfat), awal 0,5 - walaupun demikian, beberapa pasien. dengan pesat, muka 24 mg; anak 200 - deksametasone Namun risiko menjadi bundar atau 400 mcg/kg bb/hari. mutlak tidak penekanan moon face, kaki dan Udema serebral diperbolehkan hypothalamic- tangan gemuk. yang berhubungan terdapat pada jamu pituitary-adrenal Selain itu terjadi dengan kehamilan sesuai dengan pada penggunaan penumpukan lemak (sebagai ketentuan dalam deksametason di bahu dan deksametason Permenkes RI topikal sangat tengkuk. Kulit fosfat), melalui Nomor 007 Tahun rendah. Insufisiensi menjadi tipis dan injeksi intravena, 2012 bahwasanya adrenal akut dan kulit mudah awal 10 mg, obat tradisional kematian dapat terluka . Efek kemudian 4 mg tidak boleh terjadi apabila samping ke organ- melalui injeksi mengandung bahan pengobatan sistemik organ antara lain intramuskular tiap 6 kimia obat atau dihentikan diantaranya Mata: jam selama 2-4 hari hasil isolasi yang mendadak. Obat- katarak subskapular kemudian secara berkhasiat obat. obat kortikosteroid posterior, bertahap dikurangi Mengingat efek harus digunakan peningkatan tekanan dan dihentikan samping dari dengan sangat hati- intaraokular, setelah 5-7 hari. mengkonsumsi hati pada penderita glaukoma dengan Pengobatan deksametasone ulkus peptikum, kerusakan nervus pendukung bakteri berupa penyakit jantung optikus, meningitis, (dimulai Hipersensitif atau hipertensi pengurangan daya sebelum atau terhadap dengan gagal penglihatan, infeksi dengan dosis deksametason atau jantung kongestif, sekunder, pertama pengobatan komponen lain infeksi, psikosis, eksoftalmus. antibakteri, sebagai dalam formulasi; diabetes, Kardiovaskular: deksametason infeksi jamur osteoporosis, tromboemboli, fosfat) sistemik, cerebral glaukoma serta aritmia, sinkop, (tanpa indikasi), malaria; jamur, atau efeksamping yang hipertensi, ruptur dengan injeksi penggunaan pada tidak diperhatikan miokardium, gagal intravena 10 mg tiap mata dengan infeksi dalam kandungan jantung kronik. 6 jam selama 4 hari; virus (active ocular jamu berupa Sistem Saraf Pusat : anak 150 mcg/kg bb herpes simplex). pemberian terus kejang, vertigo, tiap 6 jam selama 4 Pemberian menerus dengan sakit kepala, hari. Deksametason kortikosteroid dosis besar atau neuritis, psikosis. Efek pada saluran upaya perlindungan pada jamu Pendekatan pencernaan antara terhadap masyarakat pegal linu di praktik. lain pankreatitis, berupa tindakan Kabupaten Jakarta. distensi abdominal, tegas harus diambil Jember Rineka Cipta esophagitis bagi industri yang 3. Hasil analisis Awa.,et al. 2008. ulseratif, mual, memproduksi jamu menggunakan Selft muntah, pegal linu yang metode Modeling peningkatan nafsu mengandung bahan Kemometrik Curve makan dan kimia obat. ditemukan Resolution peningkatan berat Pengawasan yang adanya (SMCR) badan. Ulkus terus menerus harus kandungan Analysis of peptikum dengan selalu dilakukan bahan kimia Near perforasi dan oleh Dinas obat Infrared perdarahan, Kesehatan dan deksametason (NIR) perforasi usus. Badan Pengawasan dalam 1 sampel Imaging Sistem reproduksi: Obat dan Makanan jamu pegal linu Data Of peningkatan atau untuk tetap secara dengan Pharmaceu pengurangan jumlah konsisten mencari konsentrasi tical dan motilitas dan menemukan sebesar 2% di Tablets. sperma. produk jamu yang Kabupaten Analytica Hematologik: mengandung Jember Chimia leukositosis. Efek deksametasone. 4. Hasil penelitian Acta 619 musculoskeletal: menunjukkan Andasuryani.,et al. kelemahan otot, SIMPULAN adanya 2014. miopati, kehilangan 1. Tidak berbedaan hasil Prediction massa otot, ditemukan temuan antara of osteoporosis, fraktur penyalahgunaa Near Infra Red Catechin spontan. Kelainan n bahan kimia dengan Metode Content in sistem endokrin: obat kemometrik Gambier siklus menstruasi deksametason dimana using NIR tidak teratur, pada jamu sensitifitas Spectrosco cushingoid state, pegal linu pengujian py. Jurnal supresi menggunakan menggunakan Teknologi pertumbuhan pada metode Near Metode Industri anak-anak, Infra Red dan kemometrik Pertanian penurunan toleransi Kemometrik lebih sensitif Volume 1 karbohidrat, secara dalam No 24 hiperglikemia, signifikan di menganalisis Aditama. 2014. glikosuria, Kabupaten kandungan Jamu dan peningkatan Jember bahan kimia Kesehatan kebutuhan insulin 2. Hasil analisis obat dalam Edisi 2. atau sulfonilurea menggunakan sediaan jamu Jakarta: pada pasien metode Near pegal linu Badan diabetes, Infra Red tidak Penelitian peningkatan atau ditemukan DAFTAR dan penurunan gejala adanya PUSTAKA Pengemban infeksi, leukositosis, kandungan Arikunto. Arikunto. gan kelelahan, insomnia. bahan kimia 2013. Kesehatan Maka Dinas terkait obat Prosedur Penelitian Amin. 2011. perlu malakukan deksametason Pengkajian Suatu Metode Indonesia Calapai. 2008. Kementerian Near Badan Europen Kesehatan Infrared Pengawas Legislation RI. 2010. (NIR) Obat dan On Herbal Ilmu untuk Makanan Medicine a Kedoktera Evaluasi Republik Look Into n Mutu Indonesia The Future. Pencegaha Pakan BPOM. 2013. Dugs Saf n dan Ayam Deksameta Vol 5 No Komunitas. Broiler sone. 31 Jakarta: Secara Sentra Gad.,et al. 2012. Penerbit Cepat dan Keracunan Aplication Buku Akurat. Nasional. of Kedokteran Bogor: http://ik.po Chemomet Kementerian Institut m.go.id rics in Kesehatan. Pertanian diakses 22 Authenticat 2017. Bogor Mei 2019 ion Of Keputusan Baxter. 2008. pukul Herbal Menteri Stockley’s 14.146 Medicine. Kesehatan Drug Badan Pengawas Journal Of Republik Interaction Obat dan Phytochem Indonesia Rigth Makanan. ical Nomor Edition. 2004. Analysis HK.01.07/ United Peraturan Vol 24 No Menkes/18 Kingdom: Kepala 1 7/2017 Pharmaceut Badan Goodman. 2009. Tentang ical Press Pengawas Basic Formulari Berrueta et al, 2007. Obat dan Medical um Obat Supervised makanan Endicrinol Tradisional Pattern Nomor ogy Forth Indonesia. Recognitio HK.00.05. Edition. Jakarta: n in Food 41.1384 London: Menteri Analysis. tentang Elsevier Kesehatan Journal Of Kriteria Gamperline, 2006. Republik Chromatog dan New Indonesia raphy Vol Tatalaksan Pharmacet Kementerian 1158 Part a ical Perdaganga 196 Pndaftaran Applicatio n. 2014. Obat n Involving Obat Badan Peengawasan Tradisional Near Herbal Obat dan , Obat Infrared Tradisional Makanan Herbal Spectrosco . Warta RI. 2010. Terstandar py as A Ekspor Acuan dan PAT edisi Sediaan Fitofarmak Complaint 005/9/2014 Herbal. Vol a. Jakarta: Proses September. 5 Edisi 1. Peraturan Analyser. Jakarta: Jakarta: Kepala Belgium: Direktorat Direktorat BPOM University Jenderal Obat Asli of Liege Pengemban gan Ekspor Partial Konsumen. ogy and Nasional Least Skripsi Therapeuti Kementeria Square Program c Fith n (PLS) and Studi ilmu Edition. Perdaganga Ordinary Hukum. United n Least Depok: Kingdom: Square Universitas Hodder Kementerian (OLS) Indonesia Arnold Kesehatan. Regresion Nazir. 2011. Metode Ridho dan Ismail. 2013. Riset in Penelitian 2010. Kesehatan Predicting Cetakan Pengaruh Dasar of Couples Ke 6. Pemberian 2013. Mental Bogor: Deksameta Jakarta: Health Penerbit son Dosis Badan Based on Ghalia Bertingkat Penelitian their Indonesia per Oral dan Communic Notoatmodjo. 30 Hari Pengemban ational Notoadmodj terhadap gan Patterns. o. 2010. Kerusakan Kesehetan Philadephia Metodologi Tubulus Kementeria : Procedia Penelitian Ginjal n Nursalam. 2017. Kesehatan. Tikus Kesehatan Metodologi Jakarta. Wistar. RI Ilmu Rineka Cipta Skripsi Miller dan Miller. Keperawat Ozaki. 2012. Near- Fakultas 2010. an Edisi 4. Infrared Kedokteran Statistics Jakarta: Spectrosco . and Salemba py Its Semarang: Chemomet Medika Versatility Universitas rics for Nurmiati. 2008. in Diponegor Analytical Perlindung Analytical o Chemistry. an Chemistry. Sixth Konsumen Analytical Saputra. 2015. Edition. Terhadap Sciences, Identifikasi Harlow: PeredarN Vol.28. Bahan Pearson Obat Rajab,2009. Buku Kimia Education Tradisional Ajar Obat Mistry. 2009. A Berbahan Epidemiolo Dalam Handbook Kimia gi Untuk Jamu of Obat Mahasiswa Pegal Linu Spectrosco Ditinjau Kebidanan. Seduh dan pic Data Dari Jakarta: Kemasan Chaemestr Undang- Penerbit Yang y. Jaipur: Undang Buku Dijual di Oxford Nomor 8 Kedokteran Pasar Book Tahun EGC Bandar. Company 1999 Ritter et al. 2008. A Jurnal Nilsson. 2008. A Tentang Textbook Wiyata, Vol Comparasi Perlindung Of Clinical 2 No. 2 on of an Pharmacol Tahun 2015. Suprajitno, 2016. World Surakarta: Metodologi Health Universitas Penelitian Organizatio Setia Budi Epidemiolo n Schwanninger.,et al. gi Bidang 2011. A Kesehatan. Review Of Yogyakarta Bdan : Bursa Assigments Ilmu in Near Walker. 2012. Infrared Clinical Spectra of Pharmacy Wood dan and Wood Therapeuti Component cs. United . Journal Kingdom: Of Near Elesevier Ifrared Widyawati. 2015. Spectrosco Identifikasi py Vol 19 Kandunga No 287- n 308 Kortikoster Sugiono. 2012. oid Metode (Dexameta Penelitian son, Suatu Fenilbutas Pendekatan on, dan Praktik. Prednison) Jakarta. dalam Bumi Aksara Kandunga Swardjana, 2016. n Jamu Metodologi Pegal linu Penelitian yang Kesehatan. Beredar di Yogyakarta Empat : Andi pasar Kota Offset Bandung. Stuart. 2004. Prosiding Infrared Penelitian Spectrosco Program py: Studi Fundament Farmasi. al and Bandung: Applicatio Faklutas ns. MIPA Philadelphi Unisba a: Saunders WHO. 2003. College Traditional Publishing. Medicine. Geneva: