Anda di halaman 1dari 16

Pengertian Dasar Pompa

Pompa adalah suatu alat pengangkut untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan
memberikan gaya tekan terhadap zat yang akan dipindahkan. Pada dasarnya gaya tekan yang diberikan untuk
mengatasi friksi yang timbul karena mengalirnya cairan di dalam pipa saluran karena beda elevasi (ketinggian) dan
adanya tekanan yang harus dilawan.

Perpindahan zat cair dapat terjadi menurut arah horizontal maupun vertical, seperti zat cair yang berpindah secara
mendatar akan mendapatkan hambatan berupa gesekan dan turbulensi, sedangkan zat. Pada zat cair dengan
perpindahan ke arah vertical, hambatan yang timbul terdiri dari hambatan-hambatan yang diakibatkan dengan
adanya perbedaan tinggi antara permukaan isap (suction) dan permukaan tekan (discharge).

Secara umum pompa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu dynamic pump dan positive
displacement pump. Dua kelompok besar ini masih terbagi kedalam beberapa macam lagi,
dan mari kita bahas satu-persatu.

http://bangsakubangkit.blogspot.com/2016/03/dasar-dan-tipe-pompa.html

Jenis-jenis Pompa

Fluida cair yang dialirkan dalam pipa dengan menggunakan alat bantu berupa pompa seperti yang telah dijabarkan
di atas misalnya minyak mentah. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang jenis-jenis pompa, karena pompa hadir
dengan berbagai jenis serta fungsinya masing-masing.

Pada Prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai macam pompa, biasanya pompa jenis sentrifugal yang
yang lebih ekonomis penggunaanya diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating.
A. Pompa Dinamik

Pompa dinamik juga dikarakteristikan oleh cara pompa tersebut beroperasi yaitu, impeler yang berputar akan
mengubah energi kinetik menjadi tekanan ataupun kecepatan yang diperlukan untuk memompa fluida. Terdapat dua
jenis pompa dinamik, yaitu:

1. Pompa Sentrifugal

Pompa ini merupakan pompa yang sangat umum didalam suatu industri, biasanya sekitar 70% pompa yang
digunakan dalam suatu industri ialah pompa sentrifugal. Pompa Sentrifugal adalah pompa dengan prinsip kerja
merubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (tekanan) melalui suatu impeler yang berputar
dalam suatu casing. Pompa ini terdiri dari komponen utama berupa kipas (impeler) yang dapat berputar dalam
sebuah casing (rumah pompa), casing tersebut dihubungkan dengan saluran isap dan saluran tekan. Untuk
menjaga agar didalam casing selalu terisi cairan, maka ada saluran isap yang harus dilengkapi dengan katup kaki
(foot valve). Impeler yang berputar akan memberikan gaya sentrifugal sehingga cairan yang ada pada bagian pusat
impeler akan terlempar keluar dari impeler yang kemudian ditahan casing sehingga menimbulkan tekanan alir.

2. Pompa Desain khusus

Pompa jenis ini dirancang untuk suatu kondisi khusus di dalam berbagai bidang sesuai dengan
kebutuhannya, misalnya saja jet pump atau ejector, pompa jenis ini adalah pompa yang terdiri dari
sebuah tabung pancar, nozel kovergen dan ventury yang berbentuk diffuser. Cara kerjanya ialah, pada
bagian kovergen dihubungkan dengan pipa yang berfungsi sebagai pengisap cairan, fluida dapat terisap
oleh pompa karena adanya daya penggerak dalam bentuk energi tekanan fluida yang selanjutnya
dialirkan melalui nozel dan masuk kedalam tabung dengan kecepatan yang tinggi sehingga
menyebabkan kevakuman di dalam tabung pompa. maka fluida akan terisap dan bercampur dengan
fluida penggerak. Pompa jenis ini dapat digunakan untuk mencampur dua jenis zat cair, seperti misalnya
pencampuran air dengan liquid foam pada pemadam kebakaran.

3. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian
besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak
digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikalsingle-stage lebih umum
digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis
penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar
dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.
Pompa Aksial

4. Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk ke dalam
pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram, dan electromagnetic. Pompa jet-
eductor (injector) adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi dari nozzle
konvergen-divergen untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi
gerak sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di
sisi suction.
Pompa Injektor
Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom dengan
jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan turunnya berat hidrostatik dari
fluida tersebut sehingga reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan.
Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower).
Hydraulic Ram Pump

Dan pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam dengan jalan
menggunakan gaya elektromagnetik.

Prinsip Pompa Elektromagnetik

B. Pompa Positive Displacement

Macam - macam pompa positive displacement adalah pompa reciprocating dan rotary.
Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada volume
fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis
ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan
juga memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya.
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui valve inlet
pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif melalui
valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari pompa reciprocating, berdenyut dan
hanya bisa berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena volume sisi inlet
yang konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan dan lumpur.
Pompa Reciprocating

Metering Pump termasuk ke dalam jenis pompareciprocating, adalah pompa yang digunakan
untuk memompa fluida dengan debit yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Pompa ini
biasanya digunakan untuk memompa bahan aditif yang dimasukkan ke dalam suatu aliran
fluida tertentu.
Metering Pump

2. Rotary Pump
Adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi. Vakum
terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk. Keuntungan dari
tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa
alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara tersebut
secara manual.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya
maka clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin, dan
mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa
bekerja pada kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat menyebabkan
erosi pada sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:

 Gear pumps – sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan dengan menggunakan dua roda gigi.
Prinsip Gear Pump

 Screw pumps – pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk menghasilkan aliran fluida
sesuai dengan yang diinginkan.
Prinsip Screw Pump

 Rotary Vane Pump – memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang menggunakan rotor silindrik
yang berputar secara harmonis menghasilkan tekanan fluida tertentu.
Prinsip Rotary Vane Pump
Pompa positive displacement memiliki tipe yang lebih bervariasi daripada pompa dinamik.
Secara general pompa positive displacement dibagi kedalam dua kelompok besar, yakni
pompa jenis rotari dan jenis reciprocating. Keduanya masih dibagi menjadi berbagai jenis
pompa lagi. Dan berikut adalah pompa-pompa tersebut:
Pompa Positive Displacement Tipe Rotari
Pompa positive displacement tipe rotari ini memindahkan fluida kerja melalui mekanisme
rotari dengan jalan menimbulkan efek vakum sehingga dapat menghisap fluida kerja dari
sisi inlet, dan memindahkannya ke sisi outlet. Jika ada udara yang terperangkap di dalam
pompa rotari, secara natural pompa ini akan mengeluarkan udara tersebut, sehingga
mengurangi kebutuhan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam pompa
secara manual.
Berikut adalah macam-macam pompa positive displacement tipe rotari :
 Pompa Roda Gigi Internal (Internal Gear Pump). Pompa ini menggunakan dua
roda gigi sebagai penggerak fluida kerja di dalamcasing pompa. Satu roda gigi
menjadi penggerak dan yang lainnya menjadi yang digerakkan. Roda gigi penggerak
berada di dalam roda gigi yang digerakkan. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan
gambar berikut.
Pompa Roda Gigi Internal

Dan berikut adalah proses dimana fluida kerja dipompa oleh pompa roda gigi internal
ini.

Prinsip Kerja Pompa Roda Gigi Internal

Terlihat bahwa fluida kerja masuk melalui inlet pompa menuju sela-sela roda gigi luar
yang diputar oleh roda gigi dalam. Fluida tersebut bergerak menuju sisi outlet akibat
dorongan dari roda gigi luar. Selanjutnya roda gigi dalam masuk ke sela-sela roda
gigi luar sehingga mendorong fluida kerja untuk keluar ke sisi outlet pompa.

Animasi Pompa Roda Gigi Internal

 Pompa Roda Gigi Eksternal (External Gear Pump). Sama dengan pompa roda
gigi internal, pompa roda gigi eksternal ini juga menggunakan dua roda gigi sebagai
komponen utamanya. Yang membedakan adalah kedua roda gigi berada pada posisi
yang sejajar, dan roda gigi penggerak tidak berada di dalam roda gigi yang
digerakkan.

Prinsip Pompa Roda Gigi Eksternal

 Pompa Screw (Ulir). Pompa ulir pertama kali dikembangkan oleh Archimedes,
ia menggunakan satu buah ulir untuk memindahkan air dari tempat yang rendah ke
sawah-sawah untuk keperluan irigasi. Oleh karena hal inilah pompa ulir dengan satu
ulir disebut juga Pompa Ulir Archimedes.

Pompa Ulir Archimedes

Desain pompa ulir telah berkembang menjadi beberapa tipe seperti twin-rotor,triple-
rotor, dan 5-rotor. Perbedaan ketiganya ada pada jumlah rotor ulirnya. Berikut
adalah video pompa ulir dengan twin-rotor.

Twin Rotor Screw Pump


Prinsip kerja pompa ulir dengan multi-rotor adalah fluida kerja yang masuk melalui
sisi inlet pompa dipindahkan oleh rotor ulir melalui sela-sela ulir sisi luar. Saat
sampai di sisi outlet, fluida akan terdorong keluar dari pompa.

 Progressive Cavity Pump. Pompa jenis ini adalah pengembangan dari pompa
jenis ulir. Prinsip kerjanya pertama kali dikenalkan oleh Rene Moineau pada tahun
1930-an. Pompa ini terdiri atas sebuah rotor yang berbentuk spiral, serta stator yang
juga berbentuk spiral namun didesain memiliki jarak pitch spiral yang 2 kali lebih
besar dari pitch rotor. Rotor pompa progressive cavity terhubung dengan shaft yang
digerakkan oleh motor listrik. Diantara shaft dengan rotor dihubungkan oleh flexible
coupling yang apabila shaft berputar, kopling ini bergerak mengikuti gerakan rotor
dan shaft. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan animasi berikut ini.

Bagian-bagian Pompa Progressive Cavity


Pompa progressive cavity dapat digunakan pada berbagai macam jenis fluida kerja,
dari fluida encer sampai dengan fluida berviskositas tinggi. Namun pompa ini tidak
cocok dengan partikel-partikel solid. Untuk operasionalnya, pompa ini perlu dilakukan
proses pengisian awal (priming) serta pembuangan udara yang terperangkap
(venting) di dalamnya sebelum beroperasi. Hal ini bertujuan untuk memperpanjang
umur pompa.
 Rotary Lobe Pump dan Rotary Piston Pump. Pompa rotary lobe mirip dengan
pompa roda gigi, hanya saja menggunakan semacam rotor berbentuk cuping (lobe).
Terdapat dua rotor cuping di dalam casing pompa, yang keduanya digerakkan oleh
sumber penggerak dan diatur sedemikian rupa oleh roda gigi yang berada di luar
bodi pompa sehingga kedua rotor berputar seirama. Putaran dari rotor ini
menimbulkan ruang kosong sehingga fluida dapat masuk ke dalamnya dan ikut
berpindah ke sisi outlet. Pada sisi outlet kedua cuping rotor bertemu sehingga
menutup rongga yang ada dan mendorong fluida kerja keluar melalui outlet pompa.

Prinsip Kerja Rotary Lobe Pump


Pompa rotary piston adalah pengembangan dari pompa rotary lobe. Rotor
pompa rotary piston didesain sedemikian rupa sehingga volume rongga pompa
menjadi lebih luas. Selain itu pada sisi outlet pompa, rotor pompa tidak lagi
“menghimpit” fluida kerja agar keluar seperti pada pompa rotary lobe, namun bentuk
rotor pompa rotary pistonakan mendorong fluida agar keluar ke sisi outlet pompa.
Pompa Rotary Piston
 Vane Pump. Dalam Bahasa Indonesia vane pump berarti pompa baling-baling.
Pompa rotari ini menggunakan silinder di bagian rotor, pangkal silinder terpasang
pegas yang terhubung dengan rotor pompa. Sumbu rotor tidak segaris dengan
sumbu casing pompa, sehingga saat rotor berputar, silinder rotor akan mengikuti
bentuk casing dan mendorong fluida kerja untuk menuju outlet pompa.

 Pompa Peristaltik. Pompa tipe rotari yang terakhir adalah pompa peristaltik.
Pompa jenis ini menggunakan prinsip kerja yang mirip dengan gerakan peristaltik
pada kerongkongan. Pompa ini menggunakan semacam selang elastis sebagai
saluran fluida kerja. Selang tersebut ditekan oleh rotor dengan ujung berupa roller
sehingga membentuk gerakan dorongan.
Animasi Pompa Peristaltik

Pompa peristaltik awalnya banyak digunakan pada laboratorium-laboratorium saja,


namun seiring dengan pengembangan teknologi karet, saat ini pompa peristaltik
dapat digunakan untuk memompa bahan-bahan yang lebih “berat” termasuk bahan-
bahan solid.

Pompa Positive Displacement Tipe Reciprocating


Pompa resiprocating menggunakan piston yang bergerak maju-mundur sebagai komponen
kerjanya, serta mengarahkan aliran fluida kerja ke hanya satu arah dengan bantuan check
valve. Pompa positive displacement ini memiliki rongga kerja yang meluas pada saat
menghisap fluida, dan akan mendorongnya dengan mempersempit rongga kerja tersebut.
Dengan bantuan check valve untuk mengatur arah aliran fluida, maka akan terjadi proses
pemompaan yang harmonis.
Pompa resiprocating terdiri atas beberapa macam, yaitu :
 Pompa Piston. Pompa ini menggunakan piston untuk menghisap dan
mendorong fluida kerja. Jumlah dari piston tergantung dari desain pabrikan yang
menyesuaikan pula dengan kebutuhan sistem. Semakin sedikit jumlah piston pada
pompa piston, maka akan semakin tidak stabil pula besar debit aliran air yang keluar
dari pompa ini. Untuk mendapatkan aliran fluida yang stabil dapat
dipergunakan pressure relief valve atau pompa dengan piston lebih banyak.
Pompa Piston

 Plunger Pump. Pompa jenis ini mirip dengan pompa piston. Yang
membedakan adalah pompa ini tidak menggunakan piston, bagian pompa yang
mendorong fluida tidak secara penuh memenuhi ruangan silinder. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar perbedaan antara pompa piston dengan
pompa plungerberikut ini.

Perbedaan Plunger Pump dengan Piston Pump


 Pompa Diafragma. Pompa ini juga mirip dengan pompa piston namun
komponen pompa yang melakukan gerakan maju-mundur adalah diafragma yang
terhubung dengan engkol penggerak. Diafragma akan bergerak maju dan mundur
untuk menciptakan perubahan rongga ruang di dalam pompa. Dengan bantuan check
valvemaka aliran fluida kerja dapat terjadi.
Pompa Diafragma

Pompa diafragma umumnya beroperasi pada tekanan yang lebih rendah daripada
pompa piston maupun pompa plunger. Namun, karena desainnya yang unik, pompa
diafragma dapat terus beroperasi sekalipun suatu saat tidak ada fluida yang mengalir
di dalamnya. Dan secara otomatis apabila fluida kerja tersedia lagi, pompa ini dapat
secara alami melakukan pengisian fluida (priming) dan pengeluaran udara (venting).
 Swashplate Pump. Jenis pompa yang terakhir akan kita bahas adalah
pompa swashplate. Pompa ini merupakan pengembangan dari pompa piston.
Beberapa piston disusun secara sejajar dengan ujung yang satu terhubung
dengan plate tegak, sedangkan ujung yang lain terhubung dengan platemiring. Saat
poros pompa berputar piston-piston yang terusun sejajar tadi ikut berputar sehingga
menghasilkan gerakan maju-mundur. Untuk lebih memahami pompa jenis ini, mari
kita perhatikan video animasi berikut.

Swashplate Pump
Yang menarik dari pompa ini adalah dapat diubah-ubahnya besar debit fluida
keluaran pompa tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah besar
sudut kemiringan plate yang terhubung dengan piston-piston pompa tersebut.
Diposting oleh Unknown di 14.14
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

2 komentar:
1.
ocim permana21 Maret 2018 19.44
Salam kenal saya mico ini WA saya 082245934151 , mungkin ada yg mencari
oli filter regulator, barang" pneumatic, solenoid valve, proces automation,
sensors and accessories, tubing and fitting silahkan hub.in saya
Produk merek FESTO dan kantor di Surabaya sebagai distributor resmi Festo
Balas

2.
POMPA INDONESIA17 September 2019 08.56

Sangat bermanfaat Artikelnya sangat Inspiratif, Terimakasih

Jual Pompa KSB Centrifugal


Jual Pompa Multistage Horizontal – KSB
Pompa hot water KSB
Harga Pompa oli panas KSB
Jual Pompa Hot Water KSB
Jual Pompa KSB type Etanorm
Jual Pompa KSB Pump Cairan
Balas
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog

 ▼ 2016 (7)
o ▼ Maret (5)
 TIPE ULIR BAUT
 Bahan Bakar Air
 BASIC MECHANICAL ENGINEERING
 DASAR CENTRIFUGAL PUMP
 DASAR DAN TIPE POMPA
o ► Februari (2)

Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii - 1
    Bab Ii - 1
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii - 1
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • Pump Presentation 2
    Pump Presentation 2
    Dokumen18 halaman
    Pump Presentation 2
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Adsorpsi
    Bab Iv Adsorpsi
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv Adsorpsi
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • Tabel Foto
    Tabel Foto
    Dokumen1 halaman
    Tabel Foto
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • Flat Cartoon co-WPS Office
    Flat Cartoon co-WPS Office
    Dokumen23 halaman
    Flat Cartoon co-WPS Office
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii - 1
    Bab Ii - 1
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii - 1
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • Stripper 2
    Stripper 2
    Dokumen3 halaman
    Stripper 2
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • Cover Makalah Tangki
    Cover Makalah Tangki
    Dokumen1 halaman
    Cover Makalah Tangki
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • HTTP
    HTTP
    Dokumen1 halaman
    HTTP
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • HTTP
    HTTP
    Dokumen1 halaman
    HTTP
    Iin Mutmainah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen12 halaman
    Bab 2
    Titisan Planet
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi Pompa
    Klasifikasi Pompa
    Dokumen5 halaman
    Klasifikasi Pompa
    Muhammad Thowil Afif Pc
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi Pompa
    Klasifikasi Pompa
    Dokumen5 halaman
    Klasifikasi Pompa
    Muhammad Thowil Afif Pc
    Belum ada peringkat