Anda di halaman 1dari 50

BAB 2

PENGENALAN TEORI DAN


PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

1
Setelah mempelajari topik ini, anda akan mengerti
tentang:

1. Definisi dari proposisi, hipotesis dan teori


2. Perumusan teori
3. Metode yang digunakan untuk perumusan teori
4.1 teori sebagai bahasa: sintaktik, semantik, dan
pragmatik
4.2 teori sebagai penalaran logis: penalaran deduktif dan
induktif
4.3 teori sebagai pembenaran
4.4 teori sebagai penjelasan dan prediksi
5. Pengujian teori
2
Pengertian Teori
Istilah teori sering digunakan secara berbeda. Teori sering
dinamakan hipotesis atau proposisi.

Proposisi: Pernyataan tentang konsep yang memiliki nilai


kebenaran bila dikaitkan dengan fenomena.
 Proposisi a priori: nilai kebenarannya dapat ditentukan dengan
menggunakan penalaran murni dengan menganalisis kata-kata
yang digunakan.
 Proposisi a posteriori: nilai kebenarannya hanya dapat
ditentukan setelah diketahui adanya realitas di alam nyata.

Hipotesis: Proposisi yang dikaitkan dengan pengujian empiris.

3
Pengertian Teori
a priori?
a posteriori?
Proposisi a priori

2+2 =4,

Mempunyai tiga sisi

Proposisi a posteriori

Lampu lalu lintas

Lampu merah berarti berhenti


4
Pengertian Teori

Proposisi a priori

2+2 =4,

Mempunyai tiga sisi

5
Pengertian Teori

Proposisi a posteriori

Lampu merah berarti berhenti

6
Pengertian Teori
 Braithwait (1968)
Teori ilmiah merupakan sistem deduktif dimana konsekuensi
yang diobservasi secara logis mengikuti hubungan antara
fakta yang diobservasi dengan seperangkat hipotesis dari
sistem tersebut. Oleh karena itu, studi mengenai scientific
theory merupakan studi tentang sistem deduktif yang
digunakan dalam teori tersebut.

 Popper (1968)
Teori adalah area yang digunakan untuk menangkap apa
yang dinamakan ”dunia”, untuk merasionalkan, dan
menjelaskannya.

Berdasarkan definisi-definisi ini, teori dapat dikatakan


sebagai argumen logis, sedang pernyataan terhadap
keyakinan baik berupa penjelasan, prediksi atau preskripsi,
merupakan suatu hipotesis. Teori semacam itu terdiri dari
seperangkat premis atau pernyataan yang dihubungkan
secara logis untuk menghasilkan suatu hipotesis. 7
Perumusan Teori
Pembentukan suatu teori umumnya berawal dari fenomena
yang terjadi dalam kehidupan manusia. Fenomena tersebut
menimbulkan suatu pertanyaan yang membutuhkan jawaban.

PENOMENA PERTANYAAN JAWABAN

? GRAVITASI
BUMI

8
Perumusan Teori

Akuntansi mungkin dapat dipandang sebagai "social science”.

Metode dalam perumusan teori terdiri atas:

 Metode ilmiah (scientific), lebih bersifat terstruktur dan


terencana dalam perancangan risetnya, dimana masalah,
hipotesis dan teknik penelitiannya dinyatakan secara jelas.

 Metode alamiah (naturalistic/ interactive), menolak penggunaan


prosedur yang terstruktur. Teori mungkin akan dihasilkan oleh
peneliti tidak terkenal dan pasif. Peneliti tersebut mungkin tidak
memiliki konsepkonsep sebelumnya terhadap masalah dan
bentuk penelitian yang akan dihasilkan.

9
Perumusan Teori

 Metode ilmiah (scientific), lebih bersifat terstruktur dan


terencana dalam hal perancangan risetnya, dimana masalah,
hipotesis dan teknik penelitiannya dinyatakan secara jelas.
KASUS 1:

HUBUNGAN PROMOSI (X) DAN


PENJUALAN (Y) DI INDONESIA

KASUS 2:

TES GOLONGAN DARAH

10
Perumusan Teori
Metode alamiah (naturalistic/ interactive), menolak penggunaan
prosedur yang terstruktur. Teori mungkin akan dihasilkan oleh
peneliti tidak terkenal dan pasif.

15O 37O 42O

11
Perumusan Teori

1. Teori Sebagai Bahasa


Teori harus diekspresikan dalam bentuk bahasa
baik yang bersifat verbal atau matematis. Teori
dapat dinyatakan dalam bentuk kata atau tanda
(simbol).

Studi tentang simbol, dalam filsafat


pengetahuan, dikenal dengan istilah semiology.
Semiology terdiri dari tiga bagian, yang dapat
dikatakan sebagai unsur teori, yaitu: Sintaktik,
Semantik, dan Pragmatik
12
Perumusan Teori: Bagian Semiology
Sintaktik, studi tentang tata bahasa atau
hubungan antara simbol dengan simbol.
Pertanyaan utama dalam unsur ini adalah
apakah kata-kata atau simbul digunakan secara
konsisten dan logis?

Sintaktik, berhubungan dengan aliran logika,


bukan keakuratan proposisi argumen dari dunia
nyata.

13
Perumusan Teori: Bagian Semiology
Pernyataan 1: Jika semua elektron memiliki unsur
magnetis
Pernyataan 2: Partikel X tidak memiliki unsur
magnetis
Konklusi : Maka partikel X bukan suatu elektron

Pernyataan 1: Semua akun yg berkaitan


dengan aset bersaldo debit
Pernyataan 2:Akumulasi depresiasi berkaitan
dengan aset
Konklusi : Akumulasi depresiasi bersaldo debit
14
Perumusan Teori: Bagian Semiology

Semantik, menunjukkan makna atau hubungan


antara kata, tanda atau simbol dengan obyek yang
ada didunia nyata. Pertanyaan yang berkaitan
dengan unsur semantik adalah: apakah arti dari
setiap kata atau simbul yang digunakan dalam teori?

Kebenaran/Keakuratan semantik suatu pernyataan


didasarkan pada pernyataan atau konklusi
individual, bukan aliran logika.

15
Perumusan Teori: Bagian Semiology

 Pernyataan 1 : Semua aset dan akun


Kontranya bersaldo debit
 Pernyataan 2 : Retur penjualan bukan akun
aset
 Konklusi : Retur penjualan bersaldo debit

Pernyataan 1 salah  aliran logika tidak valid


konklusinya benar bahwa Retur penjualan bersaldo
debit

16
Perumusan Teori: Bagian Semiology

Pragmatik, menunjukkan pengaruh kata-


kata atau simbul terhadap seseorang.

 Dalam kaitannya dengan akuntansi, aspek


pragmatis berkaitan dengan bagaimana
konsep dan praktik akuntansi
mempengaruhi perilaku seseorang.

17
Perumusan Teori: Bagian Semiology

aspek pragmatis
SETUJU…

KASUS:
PENERBITAN
SAK BARU
OLEH IAI
TIDAK
SETUJU…
TIDAK
SETUJU…

18
Perumusan Teori: Bagian Semiology

aspek pragmatis
LAPORAN KEUANGAN/
INFORMASI YANG SAMA

TAHAN…
KASUS:
INVESTOR

BELI…

JUAL…

19
Perumusan Teori
2. Teori Sebagai Penalaran (Reasoning)
Teori juga dapat dirumuskan berdasarkan model
penalaran yang digunakan. Artinya, bagaimana
teori tersebut dihasilkan apakah:
 Penalaran deduktif, melalui argumen/penalaran
yang berasal dari sesuatu yang bersifat umum
ke khusus.
 Penalaran induktif, berasal dari sesuatu yang
bersifat khusus ke umum.

20
aset
aset

aset

aset
aset

21
Perumusan Teori
3. Teori Sebagai Justifikasi (Pembenaran)
Teori sebagai pembenaran merupakan pendekatan dalam
perumusan teori yang bersifat normatif. Atas dasar pendekatan
ini teori dianggap sebagai resep untuk dijadikan acuan dalam
praktik tentang apa yang seharusnya dilakukan.

Jadi, teori normatif ini berusaha memberikan pedoman apa


yang seharusnya dilakukan berdasarkan pertimbangan nilai
(value judgment) yang digunakan dalam merumuskan teori.
Teori normatif sering dinamakan teori a priori (artinya dari
sebab ke akibat, atau bersifat deduktif).

22
Perumusan Teori

4. Teori Sebagai Penjelasan dan Prediksi


Atas dasar pendekatan ini, teori dianggap bebas nilai
(netral). Jadi, teori dirumuskan berdasarkan bukti
empiris untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam
praktik dan memprediksi apa yang akan terjadi
seandainya ada perubahan tertentu. Aliran positif
merupakan pandangan yang dikenal luas di
kalangan akademisi saat ini.

Aliran ini pada awalnya dikenalkan oleh akademisi di


University of Chicago dan meluas ke berbagai
universitas seperti Rochester, California , Barkley,
Standford dan New York.

23
Definisi
Pengujian Teori Kebenaran

Dalam pengujian suatu teori:

Kriteria
kebenaran
 Definisi Kebenaran: Apakah
yang dimaksud dengan
pernyataan yang benar?

 Kriteria kebenaran:
Bagaimana mengakui suatu
pernyataan itu benar?

24
Pengujian Teori – Kriteria kebenaran

1. Dasar Dogmatis
BENAR…

TEXT BOOK MATERI AJAR DOSEN

25
Pengujian Teori

2. Terbukti Sendiri (Self-Evident)


Justifikasi terhadap kebenaran yang terbukti sendiri
adalah kelogisan (reasonableness), perasaan
(sensibility), kejelasan (obviousness) dari pernyataan
yang didasarkan pada pengetahuan umum,
pengalaman dan pengamatan.

Contohnya, pernyataan bahwa ”akuntansi


menggunakan harga pasar” merupakan kebenaran
yang terbukti dengan sendirinya. Untuk membuktikan
kebenaran ini, rasanya tidak perlu untuk melakukan
studi empiris.

26
Pengujian Teori

3. Dasar Ilmiah
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tiga unsur
teori yang berbeda (sintaktik, semantik, dan
pragmatik). Setiap unsur menghasilkan metode
ilmiah yang berbeda dalam merumuskan atau
mengembangkan suatu teori.

Meskipun demikian, cara-cara yang digunakan untuk


mengembangkan dan menguji teori ilmiah
merupakan sesuatu yang sering menimbulkan
perdebatan dalam filsafat ilmu pengetahuan seperti
perdebatan tentang sintaktik dan induksi, falsifikasi,
paradigma dan revolusi, dan research programmes.

27
Siklus induktif-Deduktif

28
Kritik Terhadap Pendekatan Deduktif

Fallibility of
Observation
29
Fallibility of
Observation
30
31
32
33
34
Teori dan Praktik Akuntansi
Menurut Hendricksen,

 Teori merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang


saling terkait, yang bersifat hipotetis, konseptual dan
pragmatis, yang membentuk rerangka referensi
umum untuk bidang pengetahauan tertentu.
 Teori akuntansi sebagai penalaran logis dalam
bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas yang
memberikan rerangka referensi umum untuk
mengevaluasi praktik akuntansi dan memberikan
pedoman dalam mengembangkan praktik dan
prosedur akuntansi yang baru.
35
Teori dan Praktik Akuntansi
Apa teori ??!!...Banyak
akuntansi..... pendapat
Itu...?? tentang teori
akuntansi..

 Ternyata tidak satupun


dari teori tersebut yang
mampu menjelaskan
secara tuntas dan
menyeluruh tentang apa
yang dinamakan "teori"
akuntansi.
36
Teori dan Praktik Akuntansi
Akuntansi tidak dapat dikatakan sebagai
ilmu pengetahuan murni.

Akuntansi dapat dikatakan sebagai ilmu


sosial (social science).

Karena seperti halnya ilmu sosial


lainnya,
• Konsep akuntansi tidak didasarkan pada
kebenaran yang sifatnya universal
(Glautier and Underdown, 1994).
• Konsep akuntansi mengakar pada sistem
nilai masyarakat dimana akuntansi
37 dipraktikkan.
Teori dan Praktik Akuntansi
Ternyata tidak satupun dari teori
tersebut yang mampu Bagaimana
menjelaskan secara tuntas dan struktur teori
menyeluruh tentang apa yang akuntansi??
dinamakan "teori" akuntansi. ??????

 Meskipun teori akuntansi


yang betul-betul
komprehensif tidak
ditemukan pada saat
sekarang, secara umum
struktur teori yang ada
sekarang dapat
digambarkan sbb:
38
39 Struktur Teori Akuntansi Keuangan
KLASIFIKASI PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

3. Klasifikasi Berdasarkan
Tujuan

NAT PAT

40
Teori Akuntansi Normatif (Preskriptif)
Teori Akuntansi Normatif (Preskriptif)
Teori akuntansi normatif berusaha menjelaskan
bagaimana seharusnya akuntansi dipraktikkan.
Dengan kata lain, teori normatif berusaha untuk
membenarkan tentang apa yang seharusnya
dipraktikkan.

Teori Akuntansi normatif pada periode ini


berkonsentrasi pada:
 Penciptaan laba sesungguhnya (true income)
selama satu periode akuntansi
 Diskusi tentang tipe informasi yang bermanfaat
dalam pengambilan keputusan (decision-
usefulness).
41
Teori Akuntansi Positif
(Positive Accounting Theory)
Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)
bertujuan menjelaskan (to explain) dan memprediksi (to
predict) praktik akuntansi.
- Penjelasan berarti memberikan alasan-alassan
terhadap praktik yang diamati.
- Prediksi terhadap praktik akuntansi berarti teori
berusaha mempredikdi fenomena yang belum
diamati.

Misal:
Teori akuntansi positif berusaha menjelaskan mengapa
perusahaan tetap menggunakan akuntansi cost historis,
mengapa perusahaan tertentu mengubah teknik
akuntansi mereka.

42
Teori Akuntansi Positif
(Positive Accounting Theory)
 Positive Accounting Theory (PAT)
dimaksudkan untuk menjelaskan dan
memprediksi konsekuensi yang terjadi
jika manajer menentukan pilihan tertentu.

 Penjelasan dan prediksi dalam PAT


didasarkan pada proses kontrak
(contracting process) atau hubungan
keagenan (agency relationship) antara
manajer dengan kelompok lain seperti
investor, kreditor, auditor, pihak
pengelola Pasar Modal, dan institusi
43 pemerintah (Watts dan Zimmerman,
1986).
Teori Akuntansi Positif
(Positive Accounting Theory)
Teori akuntansi positif berusaha
menguji tiga hipotesis sebagai
berikut:

1) Hipotesis Rencana Bonus (Bonus


Plan hypothesis)
Manajer perusahaan dengan
rencana bonus tertentu cenderung
lebih menyukai metode yang
meningkatkan laba periode
berjalan. Pilihan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan
44 nilai sekarang bonus yang akan
diterima.
Teori Akuntansi Positif
(Positive Accounting Theory)

1) Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan hypothesis)

?
Cap

?
Bogy

Manager
?
45
Teori Akuntansi Positif
(Positive Accounting Theory)
2) Hipotesis Hutang/Ekuitas (Debt/Equity
Hypothesis)

 Makin tinggi rasio hutang/ekuitas


perusahaan, makin besar kemungkinan
bagi manajer untuk memilih metode
akuntansi yang dapat menaikkan laba.

 Manajer akan memilih metode akuntansi


yang dapat menaikkan laba supaya dapat
mengendurkan batasan kredit dan
mengurangi biaya kesalahan teknis
(Watts dan Zimmerman, 1990).

46
Teori Akuntansi Positif
(Positive Accounting Theory)

3) Hipotesis Cost Politik (Political Cost


Hypothesis)
 Perusahaan besar cenderung
menggunakan metode akuntansi yang
dapat mengurangi laba periodik
dibandingkan perusahaan kecil.

 Proses Politik tidak berbeda jauh


dengan proses pasar. Atas dasar cost
informasi dan cost monitoring tersebut,
manajer memiliki insentif untuk
memilih laba akuntansi tertentu dalam
proses politik tersebut (Watts dan
Zimmerman, 1990)
47
NAT +-+-+-+ PAT
???!!!

What should be What is

Accounting rule Accounting policy


choices

Financial Financial
Statement Statement
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan teori, perumusan teori, dan
pengujian teori?
2. Apa yang dimaksud dengan teori sebagai bahasa, penalaran
logis, justifikasi, penjelasan dan prediksi?
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa cara yang dapat digunakan
untuk menguji kebenaran suatu teori.
4. Jelaskan perbedaan pendekatan deduktif dan induktif dalam
pengujian teori.
5. Apa yang dimaksud dengan teori akuntansi?
6. Dapatkah teori akuntansi disebut sebagai ilmu pengetahuan
murni? Jelaskan pendapat anda.
7. Jelaskan hubungan teori akuntansi dengan praktik akuntansi.
8. Apa perbedaan tujuan teori akuntansi normatif dan teori
akuntansi positif?

49
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai