Anda di halaman 1dari 3

Budaya / Tradisi pada Ibu Hamil

Tradisi Sei

Dengan Tradisi Sei Tanpa Tradisi Sei

Minum obat dari Penjelasan dari tenaga Adanya peraturan


Filososfi / Makna Kegiatan Ritual
rumah sakit kesehatan

Mengeluarkan darah kotor Dipanggang dengan arang

Agar darah putih tidak naik Dikompres air hangat


lagi
Sebagian masyarakat dulu setelah melahirkan biasanya melakukan tradisi Sei dengan menggunakan cara kompres air hangat yang biasanya
dilakukan selama 40 malam.

Masyarakat juga biasanya melakukan tradisi Sei dengan menggunakan api yang panas dengan cara di panggang menggunakan arang .Tata cara
pelaksanaan tradisi Sei biasanya ditaruh di bawah kolong tempat tidur, dan setelah mandi menggunakan air panas kemudian di kompres pakai
air panas. Manfaat dari tradisi Sei yaitu untuk mengeluarkan darah kotor.

“iya dipakai air panas kompres setiap kali”

”itu 40 malam harus dikompres terus”

“ iya untuk sei itu yang sering ada dari orang tua ceritkan itu kan juga bagus kan yang penting rutin apa itu harus panas sama air panas”

“di taruh di kolong tempat tidur, setelah mandi air panas di temple air panas baru”

“katanya supaya darah yang kotor dalam itu harus keluar”

“itu bisa menjadi penyakit”

“harus kompres pake air yang panas baru pakai air lagi supaya darah pith itu tidak naik lagi”

Namun seiring berkembangnya zaman, Tradisi Sei sudah tidak lakukan oleh masyarakat karena umumnya masyarakat sudah mendapat
penejalasan dari tenaga kesehatan seperti bidan, petugas puskesmas, dan juga karena adanya peraturan.Selain itu pada umumnya masyarakat
yang melahirkan di rumah sakit akan diberikan obat dari rumah sakit tersebut.

“tetap kembali ke rumah yang pasti setelah bersalin di Rumah Sakit pasti tetap kembali ke rumah”

“ya di rumah itu kan nanti ada obat bidan kasik dari sana ”

“ya, diminum”

“itu tidak mungkin sekarang kan jaman sudah berubah tidak seperti dulu”
“saya sendiri tidak mau karena dari istri dan puskesmas itu sudah kasih kita penjelasan semuanya itu kita harus mengikuti peraturan yang ada”

“sejak anak pertama sudah ke puskesmas ya”

Anda mungkin juga menyukai