BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui , berdasarkan data statistik, kasus kecelakaan yang
terjadi di tempat kerja dalam pekerjaan konstruksi sangat tinggi. Hal ini disebabkan
karena masih banyak pengurus maupun tenaga kerja belum mengenal dan memahami
bidang konstruksi sehingga dapat dicapai kondisi dan lingkungan kerja yang aman.
dengan terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja bearti dapat menekan biaya
ditimbulkan tidak hanya menyangkut aspek financial dana, tetapi yang menyebabkan
lama. Dalam melaksanakan pekerjaan, secara tidak sengaja dalam keadaan sadar atau
berusaha untuk tidak mengalami kecelakaan atau kejadian serupa tidak akan terulang
lagi. Tentunya cara-cara yang diterapkan pada jaman dahulu, berbeda dengan yang
diterapkan sekarang. Yang jelas upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki
B. Rumusan Masalah
berikut:
1. Apa itu pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada organisasi kerja ?
C. Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut Pepkin’s sehat adalah
suatu keadaan keseimbangan dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh yang dapat
sosial, dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan
produktif. Dan sehat menurut Pender (1982) adalah aktualisasi (perwujudan yang
perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan
struktural.
2. Sehat merupakan gaya hidup, desain gaya hidup menuju pencapaian potensial
putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and
now.”
4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan,
sekitar.
5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusialakukan,
senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang
yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap
Dikutip dari buku Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja 2010 oleh L. Meily
5
kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua
tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif
b. Bersifat medis.
kesehatan masyarakat di dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dan
sebagainya) dan yang menjadi pasien dari kesehatan kerja ialah masyarakat pekerja
(pencegahan penyakit) dan promotif (peningkatan kesehatan). Oleh sebab itu, dalam
kesehatan kerja pedomannya ialah: “ penyakit dan kecelakaan akibat kerja dapat
perusahaan adalah sangat menguntungkan karena tujuan akhir dari kesehatan kerja
Keselamatan Kerja merupakan hal yang sangat penting demi melindungi pekerja dari
hal-hal yang tidak di inginkan. Oleh karena sekarang ini telah banyak di terapkan
keselamatan kerja untuk melindungi keamanan para pekerja. Dapat dilihat dari kutipan
Suma’mur 1996, Keselamatan Kerja merupakan sebuah sarana yang di lakukan untuk
melakukan upaya pencegahan terhadap adanya kecelakaan, cacat, ataupun kematian sebagai
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan,
dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan
Bersifat teknik.
Dalam organisasi kerja keselamatan kerja menjadi hal yang sangat dibutuhkan, karena Organisasi
mencapai tujuan perusahaan. Selama keselamatan kerja yang menjadi fokus perhatian, sudah
sepantasnya perusahaan membuat tindakan berjaga-jaga yang tidak hanya berlaku bagi para
pekerjanya, tetapi juga bagi para tamu yang berkunjung, kontraktor yang dipekerjakan, para
undangan, lingkungan sekitar, atau anggota masyarakat lainya yang mungkin terkena pengaruh
kegiatan-kegiatan perusahaan.
Cara-cara yang dapat dipakai untuk memastikan bahwa upaya yang sudah dilakukan oleh suatu
Memberi panutan
Jenis-jenis organisasi keselamatan kerja tersebut dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu formal,
Formal adalah struktur organisasi ditentukan oleh para direktur sebagai organisasi yang bertujuan
Informal adalah sekelompok orang dengan minat-minat tertentu yang bergabung bersama.
Mereka memutuskan sendiri bagaimana mereka berperilaku dalam lingkungan dimana tempat
mereka bekerja dan menetapkan target kerja mereka sendiri, seringkali justru bertentangan
dengan tuntutan organisasi formal. Pemenuhan norma-norma yang ditetapkan oleh kelompok
Resmi yang biasanya berupa departemen pemerintahan. Dalam kesehatan dan keselamatan kerja,
Profesi, misalnya berupa institution of Occupational Safety and Health, Chartered Institute
Peran keselamatan dan kesehatan kerja dalam suatu organisasi dilaksanakan secara bervariasi
tergantung pada posisi pelaksanaannya dalam hirarki struktur organisasi. Dengan demikian:
9
Mengendalikan sumber daya dan memastikan bahwa fasilitas-fasiitas untuk mencapai tujuan
Menjamin ketersediaan sumber daya untuk masalah-masalah kesehatan dan keselamatan kerja
Manajer Produksi
Bertanggung jawab mengelola pekerjaan dan memastikannya sudah dilaksanakan dengan aman.
Menyediakan sarana-sarana (pekerja, material, dan keuangan) untuk mencapai dan memelihara
Memberi masukan tentang materi-materi kesehatan dan keselamatan kerja kepada para manajer
10
Ruang lingkup atau bisa dikatakan dengan Objek sasaran yang biasa digunakan dalam penerapan
Sistem Manajemen K3 ( Kesehatan Keselamatan Kerja ), Sasaran dari objek Kesehatan dan
Keselamatan kerja itu sendiri dapat diartikan dengan suatu sistem keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsusr manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan
kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.( Dikutip dari buku
Lalu objek sasaran K3 yang dicanangkan Undang – Undang No.1 tahun 1970 yang dapat
bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan
bahwa setiap orang tainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya;
bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien;
bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina norma-norma
perlindungan kerja;
11
bahwa pembinaan nama-nama itu periu diwujudkan dalarn Undang-undang yang, memuat
Bagi tenaga kerja maupun perusahaan pasti memiliki sasaran untuk menerapkan sistem K3 ini
pada perusahaan atau dirinya sendiri , sasaran tersebut ialah : ( Dikutip dari E-Book Iosi Pratama
Adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang yang bekerja dalam lingkungan perusahaan,
terlebih yang bergerak di bidang produksi khususnya, dapat memahami arti pentingnya kesehatan
dan keselamatan kerja dalam keseharian kerjanya untuk kepentingannya sendiri atau memang
diminta untuk menjaga hal-hal tersebut agar mampu meningkatkan kinerja dan mencegah potensi
Bagi Perusahaan
Untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja.
2x24 jam dana Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai perundang 2016 Perusahaan
Keselamatan Kerja.
Meningkatkan Ikut serta dalam program BPJS Kesehatan dan Maret HRD dan
tenaga kerja Melaksanakan kerja sama dengan rumah sakit Maret HRD
kerja
dan Kesehatan Menjalin kerjasama dengan dinas dinas terkait Mei HRD dan
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga
melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua
organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat
14
tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja)
meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan
untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu
kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi
Identifikasi dan Melakukan Penilaian terhadap resiko dari bahaya kesehatan di tempat kerja
Memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian dan praktek kerja termasuk
Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang kesehatan kerja dan APD
Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja.
Ukur, periksa kembali keefektifitas pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya.
Pendapat Penulis
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan
sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa
kecelakaan di lingkungan kerja. Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang
lebih tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis
kecelakaannya.
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan dan
keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap timbulnya
16
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3
diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari
dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja
Dalam sistem penerapan objeknya pun harus di manajemen kan dengan sempurna agar tidak
adanya kerugian bagi pegawai pekerja maupun perusahaan itu sendiri. Sehingga dibentuklah
satuan K3 dalam suatu perusahaan untuk menerapkan dan memanajemenkan sistem K3 dalam
suatu perusahaan.
Dilihat dari fungsinya K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi
memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada
pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk