Disusun Oleh:
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi” yang mana makalah ini disusun
bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perilaku Organisasi di
Semester Ganjil ini.
Makalah ini disusun dengan materi yang rinci dengan harapan dapat menambah
dan memperluas wawasan mahasiswa/mahasiswi untuk mengetahui pentingnya
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Alur pemaparannya dibuat
sedemikian rupa dengan bahasa yang sederhana agar pembaca lebih mudah untuk
memahaminya. Ada pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan
dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Selanjutnya, besar harapan dari tim penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat
terutama para teman mahasiswa dan terlebih lagi bagi penyusun sehingga apa yang
diharapkan dapat tercapai. Akhir kata, kami engucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice) yaitu pilihan dari dua atau
lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada
perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah
pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan
tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan atau kolektif.
Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu
keputusan ialah akhir dari suatu proses yang lebih dinamis yang diberi label
pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu seri
aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana.
Pengambilan keputusan hendaknya dipahami dalam dua pengertian yaitu
penetapan tujuan yang merupakan terjemahan cita-cita/aspirasi dan pencapaian tujuan
melalui implementasinya (Inbar,1979). Keefektifan organisasi seringkali menuntut
implementasi perubahan. Hampir semua organisasi selalu mmeperkenalkan
perubahan-perubahan kecil yang adaptif. Perubahan pada dasarnya menuntut
fleksibilitas, inovasi, dan tanggapan yang cepat.
Saat ini telah banyak kita temukan berbagai perubahan yang dilakukan oleh
sebuah organisasi demi bertahan di lingkungannya dan mewujudkan tujuan-tujuan
tertentu yang diharapkan akan membuat organisasi tersebut bisa terus bertahan
menghadapi persaingan yang kian kentara di tengah majunya zaman.
Pengambilan keputusan dalam dunia organisasi sangatlah penting, karena untuk
memecahkan suatu permasalahan. Apabila suatu organisasi pengambilan keputusan
telah rutin dilakukan, maka biasanya seseorang atau kelompok organisasi tidak lagi
berlama-lama berfikir untuk menetapkan keputusan tersebut. Setiap organisasi pasti
menghadapi permasalahan berbeda-beda dan harus ada pertimbangkan matang-
matang sebelum mengambil keputusan. Karena semua keputusan yang dibuat tentunya
didasari pada pertimbangan yang matang dari berbagai kemungkinan yang ada agar
dalam sebuah organisasi mendapatkan pilihan yang baik. Maka dari itu makalah ini
akan membahas tentang pengambilan keputusan didalam organisasi.
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan diatas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui tentang pengambilan keputusan
2. Untuk mengetahui gambaran tentang penerapan teori pengambilan
keputusan dalam organisasi
3. Untuk mengetahui metode-metode yang digunakan untuk membuat
keputusan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pengambilan keputusan dalam organisasi
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
dalam organisasi
1.4 Manfaat
Bertolak dari tujuan diatas, maka manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan mahasiswa mengenai pengambilan keputusan bertambah luas
2. Keputusan yang diputuskan oleh pimpinan diterima oleh semua pihak
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Herbert A. Simon
b) Ada beberapa pertimbangan yang harus dipilih salah satu yang terbaik
c) Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut
3. Prajudi Atmosudirjo
Keputusan adalah suatu hukum situasi. Apabila semua fakta dari situasi
5. Ralph C.Davis
semula.
keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang
Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai “apa yang
yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara
disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan
yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human
relations.
1. George R. Terry
2. Sondang P. Siagian
yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang
3. James. A. F. Stoner
keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh
alternatif yang ada agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
BAB III
PEMBAHASAN
Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu
sama lainnya tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan dibanding
metode yang lainnya, tapi dapat dikatakan efektif jika metode yang mana paling cocok
digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai.
3.3 Teori-Teori Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering
digunakan dalam mengambil kebijakan/ keputusan yaitu :
1) Teori Rasional Komprehensif
Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh
banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa
unsur :
Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang
dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai
sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain
(dapat diurutkan menurut prioritas masalah).
Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat
keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritas kepentingannya.
Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara
seksama.
Asas biaya manfaat atau sebab akibat digunakan untuk menentukan
prioritas.
Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk
membandingkan dengan alternatif lain.
Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai
tujuan, nilai, dan sasaran yang ditetapkan.
2) Teori inkremental
Pada teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak
masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan model yang harus ditempuh
pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambil keputusan. Teori ini memiliki pokok-
pokok pikiran sebagai berikut :
Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang
diperlukan untuk mencapainya merupakan hal yang saling terkait.
Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa
alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah dan
alternatif-lternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau
marjinal.
Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenai
sebab dan akibatnya
Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan didefinisikan secara
teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan
menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih
dapat ditanggulangi.
Tidak ada keputusan atau pemecah masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis
yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya adalah memperbaiki atau
melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan
penyempurnaan.
3) Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning Theory)
Beberapa kelemahan menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang
dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu
(mixed scanning) sebagai suatu pendekatan untuk mengambil keputusan baik yang
bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental
memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan
fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai. Model pengamatan terpadu
menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori
rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda. Model
pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang
menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental
dalam proses pengambilan keputusan.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran