Anda di halaman 1dari 8

TELAAH JURNAL

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN KOMBINASI


DAN HYPENOBREASTFEEDING PADA INVOLUSI
UTERI DAN KUALITAS/MUTU PROLAKTIN PADA IBU-IBU
POST PARTU

DISUSUN OLEH:
SYARIFAH KHAIRUN NADIRAH
191110241082

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SAMARINDA
TAHUN 2019
FORMAT TELAAH JURNAL

I. DESKRIPSI UMUM
No. Item.

1. Judul Jurnal : Pengaruh pijat oksitosin kombinasi dan hypenobreastfeeding


pada invoulusi uteri dan kualitas/mutu prolaktin pada ibu-ibu
post partum
2. Penulis Jurnal : Yuni Nor Aini dkk
3. Nama Jurnal/Dipublikasikan Oleh : Aini YN, et al. Belitung Keperawatan Journal. 2017 Juni; 3 (3):
213-220
4. Penelaah/Review Jurnal :-
5. Sistematika Penulisan : Abstract, Pendahuluan, Metode, Hasil, Pembahasan,
Kesimpulan, Daftar pustaka.
6. Referensi Daftar Pustaka : Dalam kepustakaan peneliti menggunakan Referensi terlama
tahun 1996 dan terbaru 2015.

II. DESKRIPSI KONTEN

No. Komponen Jurnal Item Question’s to help “TELAAH JURNAL”

1. Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian ?


Pengaruh kombinasi pijat oksitosin dan relaksasi involusi uterus
dan kadar prolaktin pasca partum ibu

2. Seberapa besar masalah tersebut ? (prevalensi / insiden


masalah, ada peningkatannya?)
Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian akibat
penyebab apa pun selama siklus kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.1 Beberapa penyebab yang diduga tingkat kematian yang
lebih tinggi termasuk status sosial ekonomi rendah, terbatas atau
tidak ada asuransi, bias di antara penyedia layanan kesehatan, dan
kualitas pelayanan.1 Kurangnya perawatan selama pregancy
merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap hasil yang
buruk.1 Dengan demikian, peningkatan kualitas perawatan
diperlukan sebagai indikator pembangunan sektor kesehatan yang
sukses.

Jumlah kematian ibu di Semarang Indonesia meningkat dari 109,2


di 2.013-122,25 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. 2
Penyebab tertinggi kedua kematian ibu setelah eklampsia (48,48%)
adalah perdarahan (24,24%) dengan kebanyakan kematian selama
masa nifas (54,55%) dan pada saat persalinan (27,2%). 2
3. Dampak masalah jika tidak diatasi ?
Dalam upaya mempercepat penurunan AKI di Indonesia, berbagai
kegiatan telah dilakukan, terutama dengan mencegah terjadinya
perdarahan selama periode nifas dengan pemberian suntikan
oksitosin sejak kedua dan tahap ketiga persalinan; dan dengan
melakukan oksitosin pijat, yang oksitosin berperan dalam kontraksi
dan retraksi otot rahim yang akan menekan pembuluh darah dan
mengurangi suplai darah ke rahim.3 oksitosin refleks memainkan
peran utama dalam proses involusi uterus. Involusi uterus atau
rahim penyusutan adalah proses dimana rahim kembali ke pra-
kehamilan kondisi berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai karena
kontraksi otot polos rahim.3,4

4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi ? bandingkan masalah


yang ada/kenyataan dengan harapan / target ?
Dalam jurnal tidak disebutkan apakah terdapat kesenjangan antara
jumlah yang ada dengan target/harapan kedepannya.

5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis


yang ditetapkan oleh peneliti ?
Tujuan dalam jurnal adalah untuk melihat Pengaruh kombinasi
pijat oksitosin dan relaksasi involusi uterus dan kadar prolaktin
pasca partum ibu

2. Metode
1. Disain penelitian 1. Desain penelitian apa yang digunakan ?
Penelitian ini menggunakan studi eksperimental kuasi dengan
desain kelompok kontrol posttest pretest .
Untuk desain eksperimen :
a. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan
efektivitas suatu intervensi ?
Menggunakan desain kolompok kontrol psosttest pretest.
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi) ?
Dalam penelitian ini, total 40 responden direkrut dengan
menggunakan simple random sampling, dengan 20 responden
ditugaskan pada kelompok perlakuan dan kontrol

c. Jika peneliti menggunakan randomisasi, bagaimana


prosedurnya apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok,
stratifikasi ? siapa yang melakukan randomisasi ?
Pengacakan digunakan untuk menetapkan setiap responden dengan
menggunakan amplop yang berisi tulisan dari nama grup. Setiap
responden yang dibutuhkan untuk mengambil satu amplop. Kriteria
inklusi dari sampel adalah: 1) wanita postpartum normal, 2) Tidak
mengkonsumsi herbal dan suplemen menyusui, 3) ibu dan bayi
berada dalam kondisi sehat, 4) tenaga kerja spontan dengan tahap
ketiga persalinan, dan 5) Bersedia menjadi responden.
d. Jika ternyata pada data dasar (baseline) terdapat perbedaan
karakteristik/variabel perancu pada kedua kelompok, apakah
peneliti melakukan pengendalian pada uji statistik dengan
statifikasi atau uji multivariat ?
Tidak disebutkan peneliti menggunakan statifikasi dan peneliti
tidak melakukan uji multivariat.

e. Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam


memberikan perlakuan pada responden (responden tidak
menyadari apakah sedang mendapatkan intervensi yang
sedang diuji cobakan) ?
Tidak disebutkan dalam jurnal.
f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti
melakukan blinding saat mengukur outcome ? Blinding
merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak mengetahui
kedalam kelompok mana sampel dimasukkan (eksperimen
atau kontrol). Hal ini menunjukkan upaya peneliti untuk
meningkatkan validitas informasi.
Dalam jurnal peneliti tidak melakukan blinding karena semua
responden mendapat perlakuan.
2. Populasi dan 1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau ?
Sampel Populasi dalam penelitian adalah ibu pasca melahirkan di Rumah
Sakit Umum Semarang.

2. Siapa sampel penelitian ? apa kriteria inklusi dan eksklusi


sampel ?
Dalam penelitian ini, total 40 responden direkrut dengan
menggunakan simple random sampling, dengan 20 responden
ditugaskan pada kelompok perlakuan dan kontrol. Pengacakan
digunakan untuk menetapkan setiap responden dengan
menggunakan amplop yang berisi tulisan dari nama grup. Setiap
responden yang dibutuhkan untuk mengambil satu amplop. Kriteria
inklusi dari sampel adalah: 1) wanita postpartum normal, 2) Tidak
mengkonsumsi herbal dan suplemen menyusui, 3) ibu dan bayi
berada dalam kondisi sehat, 4) tenaga kerja spontan dengan tahap
ketiga persalinan, dan 5) Bersedia menjadi responden.

3. Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih


sampel populasi target ?
Dalam jurnal peneliti menggunakan simple random sampling.

4. Berapa jumlah sampel yang digunakan yang digunakan dalam


peneitian ? Metode atau rumus apa yang digunakan untuk
menetukan jumlah sampel ?
Dalam penelitian ini, total 40 responden direkrut dengan
menggunakan simple random sampling, dengan 20 responden
ditugaskan pada kelompok perlakuan dan kontrol
3. Pengukuran atau 1. Variabel apa saja yang diukur dalam penelitian ?
pengumpulan data Independent : Pengaruh kombinasi pijat okstitosin dan relaksasi
involusi uterus dan kadar prolaktin
Dependent: Pasca partum ibu

2. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?


Para peneliti dan enumerator (bidan) adalah orang-orang yang
memberikan intervensi dari hari pertama sampai hari keenam
postpartum.

Oksitosin pijat adalah pijat di sepanjang tulang belakang ke


tulang dari costae 5-6. Ini merupakan upaya untuk merangsang
hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Apa responden
lakukan adalah duduk, bersandar ke depan, melipat tangannya di
atas meja di depannya, dan menempatkan kepalanya di lengannya.
Payudara menggantung, tidak ada pakaian, dan handuk tersebar di
pangkuan pasien. Peneliti mengusap kedua sisi tulang belakang,
menggunakan kepalan tangan di kedua tangan dan ibu jari
menghadap ke atas atau depan. Peneliti

ditekan kuat, membentuk gerakan melingkar kecil dengan


kedua ibu jari; maka peneliti menggosok bawah kedua sisi tulang
belakang, pada saat yang sama, dari leher ke tulang belikat. Saat
melakukan pijat, peneliti juga memberikan hypnobreastfeeding
secara lisan dengan memberikan motivasi, misalnya, "Saya lebih
tenang dan santai, produksi susu yang halus dan banyak, bayi saya
selalu sehat, dan saya seorang ibu yanghebat".Kombinasi ini
dilakukan selama 30 menit dan dilakukan 2 kali sehari, pagi dan
sesi sore.

3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?


Instrumen yang digunakan untuk mengukur involusi uterus
menggunakan metline di hari pertama dan keenam postpartum. Uji
laboratorium (ELISA) dilakukan untuk pemeriksaan hormon
prolaktin yang pertama dan hari ketiga postpartum di GAKI Labs
Semarang.

4. Bagaimana validitas dan realibilitas alat ukur/instrument yang


digunakan ? Apakah peneliti menguji validitas dan reliabilitas
alat ukur ? Jika dilakukan metode apa yang digunakan untuk
menguji validitas dan reliabilitas alat ukur dan bagaimana
hasilnya ?
Tidak menggunakan uji validitas dan realibilitas dalam jurnal.

5. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data ?


Apakah dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang
melakukan pengukuran ?
Dalam jurnal ini peneliti melakukan sendiri pengukuran dan
pengumpulan datadan melibatkan enumerator (bidan).
4. Analisis Data 1. Uji statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau
menganalisis data ?
Uji-t berpasangan dan mandiri t-test.

2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan


metode intention to treat atau on treatment analysis?
Dalam jurnal peneliti tidak disebutkan.

a. Intention To Treat adalah menganalisis semua sampel yang


mengikuti penelitian, baik yang drop out, loss of follow up atau
berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out
dianggap hasil intervensi yang gagal.

b. on treatment analysis hanya menganalisis sampel yang


mengikuti penelitian sampai selesai saja, sedangkan sampel drop
out dianggap tidak mengikuti penelitian dan tidak diikutkan
dalam analisis.

3. Program atau Software statistik apa yang digunakan peneliti


untuk menganalisis data ?
Tidak disebutkan dalam jurnal.
Hasil Penelitian
1. Alur penelitian dan 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan
data base line responden yang mengikuti penelitian sampai selesai, drop out
dan loss of follow up?
Oksitosin pijat adalah pijat di sepanjang tulang belakang ke tulang
dari costae 5-6. Ini merupakan upaya untuk merangsang hormon
prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Apa responden lakukan
adalah duduk, bersandar ke depan, melipat tangannya di atas meja
di depannya, dan menempatkan kepalanya di lengannya. Payudara
menggantung, tidak ada pakaian, dan handuk tersebar di pangkuan
pasien. Peneliti mengusap kedua sisi tulang belakang,
menggunakan kepalan tangan di kedua tangan dan ibu jari
menghadap ke atas atau depan. Peneliti

ditekan kuat, membentuk gerakan melingkar kecil dengan kedua


ibu jari; maka peneliti menggosok bawah kedua sisi tulang
belakang, pada saat yang sama, dari leher ke tulang belikat. Saat
melakukan pijat, peneliti juga memberikan hypnobreastfeeding
secara lisan dengan memberikan motivasi, misalnya, "Saya lebih
tenang dan santai, produksi susu yang halus dan banyak, bayi saya
selalu sehat, dan saya seorang ibu yanghebat".Kombinasi ini
dilakukan selama 30 menit dan dilakukan 2 kali sehari, pagi dan
sesi sore.

Selama intervensi, tidak ada hambatan yang dirasakan oleh peneliti


atau responden karena intervensi tidak membahayakan kondisi
kesehatan responden atau peneliti sendiri. Sementara kelompok
kontrol dalam penelitian ini diterima latihan postpartum dari hari 1
sampai hari 6 postpartum, yang dilakukan dua kali sehari pada pagi
dan sore hari.
2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Sebelum dan sesudah perlakuan atau sesuai kriteria inklusi

3. Pada penelitian eksperimen apakah variabel perancu


(counfounding variabel) dalam data base line tersebar seimbang
pada setiap kelompok?jika tidak seimbang apa dilakukan
peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variabel perancu?
Tidak disebutkan.

2. Hasil Penelitian 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji
hipotesis, apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak
terbukti (bermakna atau tidak secara statistik)? apakah hasil
penelitian juga bermakna secara klinis?
Ada penurunan yang signifikan dari involusi uterus pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol setelah intervensi dengan p-
value 0,000 (<0,05), dan dapat dilihat bahwa involusi uterus pada
kelompok eksperimen (6.05) lebih cepat dari uterin involusi pada
kelompok kontrol (7,00). Temuan juga menunjukkan bahwa
tingkat prolaktin pada kelompok eksperimen (273,53) lebih tinggi
dari tingkat prolaktin pada kelompok kontrol (209,37).

2. Untuk penelitian eksperimn dengan variabel dependen


kategorik, apakah peneliti menjelaskan tentang nilai
kpentingan klinis dari hasil penelitian seperti number need to
treat (NNT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk
reduction (ARR)
Tidak disebutkan
Diskusi (Discuss) 1. Bagaimana interprestasi peneliti terhadap hasil penelitian?
Apakah peneliti membuat interprestasi yang rasional dan
ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini?
Peneliti dalam jurnal menginterprestasikan hasil berdasarkan teori-
teori dan hasil penelitian sebelumnya.

2. Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya


dengan penelitian penelitian terdahulu serta teori yang ada
saat ini untuk menunjukkan adanya relevansi?
Dalam jurnal peneliti juga membandingkan hasil penelitian dengan
penelitian terdahulu dan terdapat relevansi.

3. Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil


penelitiannya dengan perkembangan ilmu keperawatan /
kesehatan serta terhadap pemecahan masalah?
Adanya intervensi Para peneliti dan enumerator (bidan) adalah
orang-orang yang memberikan intervensi dari hari pertama sampai
hari keenam postpartum. hypnobreastfeeding secara lisan dengan
memberikan motivasi, misalnya, "Saya lebih tenang dan santai,
produksi susu yang halus dan banyak, bayi saya selalu sehat, dan
saya seorang ibu yanghebat".Kombinasi ini dilakukan selama 30
menit dan dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sesi sore.
4. Bagaiman nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?
Nilai kepentingan dalam penelitian sangat penting dalam bidang
keperawatan karena bisa dilakukan dalam lahan praktik klinik.

5. Bagaimana applicability hasil penelitian menurut peneliti?


apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik
keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber
daya manusia, dan aspek legal?
Terkait dengan hasil penelitian ini dimana dari kombinasi
oksitosin pijat dan hypnobreastfeeding pada involusi uterus dan
tingkat prolaktin pada ibu pasca melahirkan di Rumah Sakit Umum
Semarang Diharapkan bahwa kombinasi dari oksitosin pijat dan
hypnobreastfeeding dapat digunakan sebagai pertimbangan dan
referensi dalam memberikan asuhan kebidanan postpartum.

6. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada setting


praktik klinik lainnya?
Bisa, Hal ini dapat dijadikan sebagai dasar protap tindakan
keperawatan pre operatif pada post partum.

7. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan


penelitian? Apakah kelemahan ini tidak menurunkan validitas
hasil penelitian?
Kelemahan penelitian ini adalah masih ada beberapa menggunakan
teori-teori lama.

Anda mungkin juga menyukai