Anda di halaman 1dari 13

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian yang Digunakan

Jenis penelitian adalah strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang

telah berperan sebagai pedoman atau penentuan peneliti pada seluruh proses

penelitian (Nursalam, 2008).

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai maka

jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dan menggunakan desain

penelitian pra eksperimen dengan bentuk rancangan “one-group pre test-

post test”. Ciri dari penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab

akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek

diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah

intervensi (Nursalam, 2016).

Tabel 4.1 Rancangan Penelitian

Subyek Pre test Perlakuan Post test


K O I OI
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Keterangan:

K: Subyek (Mahasiswa umur 18 – 30 tahun )

O: Observasi sebelum perlakuan hipnoterapi 5 jari

I: Intervensi (Hipnoterapi 5 jari)

OI: Observasi setelah perlakuan hipnoterapi 5 jari

37
38

4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja di dalam penelitian dimulai dari penetapan populasi,

sampel, dan seterusnya. Pada kerangka kerja disajikan alur penelitian,

terutama variabel yang akan digunakan dalam penelitian (Nursalam, 2016).

Populasi : Semua mahasiswa semester 8 di Stikes banyuwangi tahun


2018, N = 99 responden
Purposive sampling

Sampel : Sebagian mahasiswa semester 8 di stikes banyuwangi tahun


2018, n= 50 responden

Desain Penelitian : One Group pra test-post test


design

pre test (pengukuran tingkat stres sebelum dilakukan hipnoterapi)

Perlakuan / pemberian hipnoterapi 5 jari terhadap tingkat


stres

Post test ( pengukuran tingkat stres setelah dilakukan hipnoterapi)

Pengolahan data dan analisa :


Coding, Scoring, Tabulating

Wilcoxon match pair test


dengan SPSS 22 for windows 10

Hasil dan Kesimpulan

Bagan 4.2 Kerangka kerja: Pengaruh Hipnoterapi 5 Jari Terhadap


tingkat stres pada mahasiswa semester 8 di STIKES
Banyuwangi Tahun 2018.
39

4.3 Populasi, Sampel, dan Tekhnik sampling

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah subyek (misalnya manusia,

klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam,

2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

STIKES Banyuwangi semester 8 di Tahun 2018 berjumlah 99

responden.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2011). Pada penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah sebagian

mahasiswa semester 8 di STIKES Banyuwangi 50 responden yang

sesuai dengan kriteria Inklusi penelitian

4.3.3 Tekhnik sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang

benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian

(Nursalam,2008).

Pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

merupakan, suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih

sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti


40

(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat

mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

Peneliti menetapkan sampel sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

peneliti adalah sebagai berikut :

1. Kriteria Inkulsi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek peneliti dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan ilmiah

harus menjadi pedoman saat menentukan kriteria insklusi (Nursalam,

2013). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

(1) Responden tercatat sebagai mahasiswa STIKES Banyuwangi

semester 8.

(2) Mahasiswa yang bersedia menjadi responden penelitian dengan

menandatangani persetujuan ikut serta dalam penelitian.

(3) Mahasiswa yang berada pada saat penelitian dilakukan.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berabagi

sebab (Nursalam, 2013). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini

adalah :

(1) Mahasiswa yang tidak aktif mengikuti perkuliahan.

(2) Mahasiswa yang sedang mengalami gangguan kesehatan.

Dalam penelitian ini sampelnya adalah mahasiswa semester 8 yang


41

mengalami stres di STIKES Banyuwangi tahun 2018. Hasil ini

didapat dari rumus menghitung jumlah sampel penelitian, sebagai

berikut :

𝑁
n= 1+𝑁(𝑑) 2

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

N : Jumalah Populasi

d : Tingkat Kepercayaan atau ketetapan yang diingkan (0,1)

(Nursalam,2008)
99
n= 1+99(0.1) 2

99
n= 1+99.(0,01)

99
n= 1+0,99

99
n= 1,99 = 49,748

Jumlah sampel kemudian dibulatkan menjadi 50 responden.

4.4 Identifikasi Variabel

Jenis variabel diklasifikasikan menjadi bermacam-macam tipe untuk

menjelaskan penggunaannya dalam penelitian. Macam-macam tipe variabel

meliputi variabel independen, dependen, moderator, perancu, dan kontrol

(Nursalam, 2013). Variabel dalam penelitian ini adalah:


42

4.4.1 Variabel Bebas (Independent)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain

(Nursalam, 2013). Variabel independent dalam penelitian ini adalah

pengaruh hipnoterapi 5 jari.

4.4.2 Variabel Terikat (Dependent)

Variabel yang dipengaruhi nilainya oleh variabel lain (Nursalam,

2013). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah penurunan tingkat

stress pad mahasiswa semester 8 tahun 2018.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendeskripsikan atau menjelaskan semua

variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional

sehingga mempermudah pembaca atau penyaji dalam mengartikan makna

penelitian (Nursalam, 2018).

Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh Hipnoterapi 5 jari terhadap tingkat stress
pada mahasiswa semester 8 di STIKES Banyuwangi Tahun 2018.

Variabel Definisi Indikator Alat Skala Skor


Operasional Ukur
Variabel Suatu intervensi 1.Preinduction SOP
Independent: dengan cra 2.Suggestibiliy hipnote
Hipnoerapi 5 memberikan 3.Induction rapi 5
jari sugesti positif 4.Deepening jari
kealam bawah 5.Sugesti
sadar terhadap 6.Termination
klien
43

Variabel Gambaran Kriteria penilaian : Kuision Ordinal Ringan :


dependent: psikologis yang 1. Menjadi marah karena er 1-4 point
tingkat stres dinilai hal – hal kecil / sepel Sedang :
berdasarkan 2.Mulut terasa kering 41-80
fisik, emosional 3.Tidak dapat melihat yang point
dan perilaku positif dari suatu Berat : 81-
kejadian 120 point
4.Merasakan sepertinya
tidak kuat lagi untuk
melakukan suatu
kegiatan
5.Merasa sepertinya tidak
kuat lagi untuk
melakukan suatu kegiatan
6. Cenderung bereaksi
beerlebihan terhadap
sesuatu
7. Kelemahan pada anggota
tubuh
8. Kesulitan untuk relaksasi
/bersantai
9. Cemas yang berlebihan
dalam suatu situasi
namun bisa lega jika hal
situasi itu berakhir
10.Pesimis
11.Mudah merasa kesal
12.Merasa banyak
menghabiskan energy
karena cemas
13.Merasa sedih dan
depresi
14.Tidak sabaran
15.Kelelahan
16. Kehilangan minat pada
banyak hal

4.6 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan

dalam pengumpulan agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah. Variasi jenis instrument penelitian yang dipergunakan dalam ilmu


44

keperawatan dapat diklasifikasi menjadi 5 bagian yang meliputi :

pengukuran, biofisiologis, observasi, wawancara, kuisioner, dan skala

(Nursalam, 2013).

Penelitian ini menggunakan SOP Hipnoterapi 5 jari dan kuesioner DASS

(Depression Anxiety Stres Scale)

4.7 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di STIKES Banyuwangi . Penelitian dilakukan

pada bulan Maret – April 2019.

4.8 Pengumpulan data dan analisa data

4.8.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam

suatu penelitian. (Nursalam, 2013).

4.8.2 Proses pengumpulan data

Dalam penelitian birokrasi perijinan yaitu pertama untuk

menyerahkan surat kepada kepala prodi S1 keperawatan di STIKES

Banyuwangi. Setelah surat tersebut sampai ke Kaprodi, bila ada ijin

untuk melakukan pengumpulan data maka peneliti akan melakukan

pengumpulan data ditempat yang telah dituju.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi.Observasi merupakan suatu prosedur yang berencana

yang meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu

yang ada hubungannya dengan yang diteliti (Nursalam, 2016).


45

4.8.3 Analisis Data

a. Langkah-langkah analisa data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk

mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan

yang mengungkap fenomena (Nursalam, 2016).

Sebelum melakukan analisis data, secara berurutan data

yang berhasil dikumpulkan akan mengalami proses editing yaitu

dilakukan editing yaitu dilakukan coding, scoring, dan tabulating.

1. Editing

Sebelum data diolah bagian yang sangat penting dalam

metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat

diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan

masalah penelitian.

2. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data dimasukkan untuk

menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya

dalam bentuk angka (Jonathan Sarwono, 2006)

3. Scoring

a. Scoring

Penelitian nilai atau nilai untuk tiap item pertanyaan

dalam penentuan skor atau nilai penentuan, sebagai

berikut :
46

 Hipnoterapi

 Tingkat stres

Ringan : 1- 40 point

Sedang : 41 – 80 point

Berat : 81 – 120 point

4. Tabulating (Pengolahan data)

Tabulating merupakan penyajian data dalam bentuk

yang terdiri dari beberapa baris dan beberapa kolom. Tabel

dapat digunakan untuk memaparkan sekaligus beberapa

variabel hasil observasi, survei, atau penelitian hingga data

mudah dibaca dan dimengerti (Budiman Chandra, 2008).

b. Analisa Data

Penelitian ini merupakan penelitian Wilcoxon match pair

test, teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua

sampel yang berkolerasi bila datanya berbentuk ordinal dan

nominal (Sugiyono, 2010) dalam Susi Oktavia (2014). Uji

bertujuan untuk menilai Hipnoterapi 5 jari terhadap tingkat stres

pada mahasiswa semester 8. Dengan rumus sebagai berikut :

Tabel 4.2 Uji Wilcoxon

N XA1 Xa1 B Peringkat Tanda (+) Tanda (-)

JUMLAH
47

Keterangan :

N : Jumlah sampel

XA1 : Nilai sebelum ada perlakuan

Xa1 : Nilai sesudah ada perlakuan

B : Beda pengamatan sesudah dan sebelum

Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh

jenjang/peringkat terkecil. Selanjutnya nilainya di

bandingkan dengan harga kritis Wilcoxon pada VIII dimana

N dengan taraf kesalahan 0,05, jika nilai T hitung<dari

harga kritis Wilcoxon/ T tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Tetapi jika T hitung>dari harga kritis Wilcoxon

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Untuk sampel besar (n = ≥25)


𝑇−𝜇𝑇
Rumus : z = 𝑎𝑇

Keterangan :

T = Jumlah peringkat terkecil

𝜇𝑇 = n(n+1)/4

aT = √𝑛 (𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)/24

Analisa statistik digunakan pada data kuantitatif atau data

yang dikontingensi. Berdasarkan definisi operasional nominal-

ordinal, maka tergolong statistik non parametik. Dengan


48

demikian uji statistik yang dipakai: Uji Wilcoxon (Sugiono,

2017). Dengan menggunakan SPSS For 22 Wndows 10.

4.9 Etika penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti mengajukan

permohonan ijin kepada kepala prodi S1 Keperawatan STIKES

Banyuwangi untuk mendapatkan persetujuan pengambilan data

dan setelah di setujui peneliti melakukan observasi kepada subyek

yang diteliti dengan menekankan pada permasalahan tingkat stres.

4.9.1 Informed Concent (Persetujuan)

Informed concent adalah informasi yang harus

diberikan pada subyek secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan dan mempunyai hak

untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden

(Nursalam, 2016)

1. Sebelum melakukan penelitian telah mendapat ijin dari

responden.

2. Bila tersedia menjadi responden penelitian harus ada bukti

persetujuan yaitu dengan tanda tangan

3. Bila responden tidak bersedia menjadi subyek penelitian,

peneliti tidak boleh memaksa.

4.9.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Subyek tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data cukup menulis nomor atau kode saja


49

untuk menjamin kerahasiaan identitasnya.Apabila sifat

peneliti memang menuntut untuk mengetahui identitas

subjek, ia harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu

serta mengambil langkah-langkah dalam menjaga

kerahasiaan dan melindungi jawaban tersebut. (Wasis,

2008)

4.9.3 Confidentialy (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari subyek

akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Pengujian data

dari hasil penelitian hanya ditampilkan dalam format

akademik.

Anda mungkin juga menyukai