Anda di halaman 1dari 12

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGENDALIAN


INTERNAL AKUNTANSI, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
(Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam Di Kecamatan Buleleng)
1
Ni Made Trisna Sapitri
1
I Gst Ayu Purnamawati, 2Edy Sujana

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {madetrisna_sapitri@yahoo.com, ayupurnama07@yahoo.com,


ediesujana_bali@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh
kapasitas sumber daya manusia, pengendalian internal akuntansi, pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan menggunakan data dari kuesioner dan diukur dengan
menggunakan skala likert. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pegawai bagian akuntansi/keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan
Buleleng sebanyak 38 karyawan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji regresi
linier berganda. Data dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 19.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan,
(2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengendalian internal akuntansi
terhadap kualitas laporan keuangan, (3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan, dan (4)
terdapat pengaruh signifikan antara kapasitas sumber daya manusia, pengendalian
internal akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan
keuangan.
Kata Kunci: sumber daya manusia, pengendalian internal, teknologi informasi, dan
kualitas laporan keuangan.

Abstract

The aim of this study was to obtain empirical evidence about the effect of human
resource capacity, accounting internal control, use of information technology on quality of
financial reports. This was a qualitative research using data collected by questionnaire
and measured by Likert’s scale. This study used purposive sampling technique. The
sample was 38 accounting /finance section employees in Koperasi Simpan Pinjam in
Buleleng regency. The study used multiple linear regression analysis. The data were
analyzed using SPSS version 19 software.
The results showed that (1) there is a positive and significant effect of human
resource capacity on quality of financial reports, (2) there is a positive and significant
effect of accounting internal control on quality of financial reports. (3) there is a positive
and significant effect of use of information technology on quality of financial reports and
(4) there is a positive and significant effect of human resource capacity, accounting
internal control, use of information technology on quality of financial reports.
Keywords: human resource, internal control, information technology, and quality of
financial reports
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

PENDAHULUAN koperasi simpan pinjam adalah bagian


Perkembangan perekonomian keuangan, di mana bagian ini mempunyai
nasional yang dihadapi dunia usaha fungsi yang meliputi semua aktivitas
termasuk koperasi dan usaha kecil koperasi simpan pinjam yang berhubungan
menengah saat ini sangat cepat dan dengan usaha untuk mendapatkan dana
dinamis. Koperasi merupakan salah satu serta mengalokasikan dana tersebut.
bentuk badan usaha yang sesuai dengan Koperasi sebagai organisasi di bidang
kepribadian bangsa Indonesia yang pantas ekonomi dan sosial sangat rawan terhadap
untuk ditumbuhkembangkan sebagai badan risiko kerugian hingga koperasi menjadi non
usaha penting. Koperasi harus tampil aktif. Kerawanan tersebut dapat bersumber
sebagai organisasi yang dapat membentuk dari adanya oknum yang kurang menyukai
kekuatan ekonomi bersama-sama untuk kegiatan usaha koperasi karena persaingan
mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih atau faktor-faktor lain atau mungkin juga
baik bagi anggotanya. Akan tetapi dalam adanya kecenderungan dari oknum
perkembangannya ada berbagai anggota koperasi yang ingin mendahulukan
permasalahan yang dihadapi oleh koperasi kepentingan pribadi dengan cara
dan UKM saat ini, misalnya dalam segi memanfaatkan kelemahan manajemen
pembiayaan dan permodalan masih sulitnya koperasi (Tambunan, 2008). Sistem
koperasi dan UKM untuk mengakses pengendalian intern yang tidak dilakukan
lembaga keuangan Perbankan mengingat dengan baik dapat menimbulkan
syarat-syarat yang ditetapkan cukup berat, kecurangan dalam organisasi sehingga
yaitu: (1) permasalahan pada jaminan yang mengalami kebangkrutan atau non aktif.
cukup terbatas, misalnya jaminan terbatas Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan
pada sertifikat property atau SK sebagai Buleleng terdapat 31 koperasi yang
PNS sehingga pelaku usaha kecil tersebar dibeberapa tempat di wilayah
menengah mengalami kesulitan untuk Kecamatan Buleleng, di antaranya 20
memenuhi persyaratan jaminan, (2) koperasi yang termasuk kategori masih aktif
permasalahan pada melampirkan bukti dan 11 koperasi yang sudah non aktif.
secara tertulis besar penghasilan tetap Koperasi simpan pinjam (KSP) yang non
setiap bulan dan penghasilan minimal aktif adalah KSP. Sari Kumla, KSP.
sudah ditentukan oleh pihak Bank sehingga Pagosadata, KPS. Darma Yasa Sri Rejeki,
kredit untuk lapisan masyarakat kecil KSP. Sari Amerta Jati, KSP. Sami Liang,
menengah tidak mudah dicairkan, dan (3) KSP. Karya Buleleng Bersatu, KSP. Ayu
harus terbebas dari hutang pada lembaga Luwih, KSP. Mandiri, KSP. Bina Insani,
keuangan lain untuk mencairkan kredit. KSP. Suryanadi, dan KSP Dana Samudra.
Untuk mengatasi permasalahan Kondisi 11 koperasi simpan pinjam yang
permodalan pada UKM, maka hadir suatu mengalami non aktif menunjukkan bahwa
lembaga perkreditan, yaitu salah satunya terdapat permasalahan dalam pengelolaan
koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan keuangan koperasi simpan pinjam. Hal ini
pinjam di dalam menjalankan usaha berupa menunjukkan bahwa pengelolaan
simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam keuangan pada koperasi simpan pinjam
merupakan salah satu lembaga keuangan harus menekan pada kualitas pembukuan
bukan bank yang bertugas memberikan atau laporan keuangan. Oleh karena itu,
pelayanan kepada masyarakat, berupa laporan keuangan koperasi sangat penting
pinjaman dan tempat penyimpanan uang untuk menghindari resiko kerugian koperasi
bagi masyarakat. Koperasi simpan pinjam akibat kecurangan oknum anggota
mempunyai peran yang sangat penting, koperasi.
maka dari itu koperasi simpan pinjam ini Laporan keuangan merupakan
perlu dengan administrasi dan pembukuan sebuah produk yang dihasilkan oleh bidang
yang baik. Secara umum tujuan jangka atau disiplin ilmu akuntansi (Roviyantie,
pendek dari perusahaan adalah untuk 2011). Oleh karena itu, dibutuhkan kualitas
mendapat laba dan keuntungan. Salah satu sumber daya manusia yang kompeten
bagian yang perlu diperhatikan perannya untuk menghasilkan sebuah laporan
dalam mengendalikan kelangsungan hidup keuangan yang berkualitas. Begitu juga di
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

koperasi, untuk menghasilkan laporan laporan keuangan, akuntansi dihadapkan


keuangan daerah yang berkualitas pada kemungkinan bahaya penyimpangan,
dibutuhkan sumber daya manusia yang dan ketidaktepatan. Untuk meminimumkan
memahami dan kompeten dalam akuntansi bahaya ini, profesi akuntansi mengesahkan
keuangan. Kualitas laporan keuangan akan seperangkat standar dan prosedur umum
meningkat apabila didukung oleh pegawai yang disebut prinsip-prinsip akuntansi yang
koperasi yang memahami standar diterima umum. Di Indonesia prinsip
akuntansi keuangan. Kualitas pegawai yang akuntansi ini, disusun dalam standar
terlibat dalam penyusunan laporan akuntansi keuangan Entitas Tanpa
keuangan harus mengerti dan memahami Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).
bagaimana proses dan pelaksanaan Untuk hubungan pengendalian
akuntansi itu dijalankan dengan internal akuntansi dengan kualitas laporan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku. keuangan, peneliti mengacu pada
Seseorang dikatakan paham terhadap penelitian yang dilakukan oleh Soimah
akuntansi adalah mengerti dan pandai (2014), yang menunjukkan bahwa
bagaimana proses akuntansi itu dilakukan pengendalian intern berpengaruh positif
sampai menjadi suatu laporan keuangan dan signifikan terhadap kualitas laporan
dengan berpedoman pada prinsip dan keuangan. Jika tinggi pengendalian internal
standar penyusunan laporan keuangan akuntansi, maka kualitas laporan keuangan
yang diterapkan dalam Pernyataan Standar semakin tinggi. Berdasarkan uraian
Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 27 tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis
tentang Akuntansi Perkoperasian Tahun kedua:
1998. H2: pengendalian internal akuntansi
Untuk hubungan kapasitas sumber berpengaruh positif dan signifikan terhadap
daya manusia dengan kualitas laporan kualitas laporan keuangan.
keuangan, peneliti mengacu pada Sistem informasi yang membantu
penelitian yang dilakukan oleh Wati (2014), proses pencatatan dan pelaporan anggaran
yang menunjukkan bahwa kompetensi dan keuangan, membantu proses
sumber daya manusia berpengaruh positif identifikasi, pengukuran, dan pelaporan
dan signifikan terhadap kualitas laporan transaksi ekonomi dari suatu daerah yang
keuangan. Jika tinggi kapasitas sumber dijadikan sebagai informasi dalam
daya manusia, maka kualitas laporan pengambilan keputusan ekonomi. Dengan
keuangan semakin tinggi. Berdasarkan dimanfaatkannya teknologi, informasi yang
uraian tersebut, maka peneliti mengambil didapatkan diharapkan dapat membantu
hipotesis pertama: pihak yang berkepentingan dalam
H1: kapasitas sumber daya manusia mengidentifikasi suatu masalah,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap menyelesaikan masalah dan
kualitas laporan keuangan. mengevaluasinya, sehingga informasi yang
Kualitas laporan keuangan tersebut didapatkan haruslah sebuat informasi yang
tercermin dari ukuran-ukuran normatif yang berkualitas. Sistem informasi dapat
perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi dikatakan efektif apabila sistem mampu
agar dapat memenuhi tujuannya. Laporan menghasilkan informasi yang dapat diterima
keuangan yang andal terpenuhi jika dan mampu memenuhi harapan informasi
informasi dalam laporan keuangan bebas secara tepat waktu (timely), akurat
dari pengertian yang menyesatkan dan (accurate), dan dapat dipercaya (reliable)
kesalahan yang material, menyajikan setiap (Widjajanto, 2001). Dengan memanfaatkan
fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. teknologi, informasi keuangan menjadi
Untuk itu, diperlukan adanya sistem berkualitas, yaitu akurat, tepat waktu, dan
pengendalian intern. Sistem pengendalian relevan.
intern merupakan hal yang paling penting Untuk hubungan pemanfaatan
dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya teknologi informasi dengan kualitas laporan
sistem ini, maka akan sering terjadi keuangan, peneliti mengacu pada
kecurangan yang akan merugikan penelitian yang dilakukan oleh Zuliarti
perusahaan itu sendiri. Dalam menyusun (2012), yang menunjukkan bahwa
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

pemanfaatan teknologi informasi Pengendalian intern yang efektif akan


berpengaruh positif dan signifikan terhadap membantu melindungi aset perusahaan,
kualitas laporan keuangan. Jika tinggi menjamin tersedianya pelaporan keuangan
pemanfaatan teknologi informasi, maka dan manajerial yang dapat dipercaya,
kualitas laporan keuangan semakin tinggi. meningkatkan kepatuhan terhadap
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ketentuan dan peraturan yang berlaku,
mengambil hipotesis ketiga: serta mengurangi risiko terjadinya kerugian,
H3: pemanfaatan teknologi informasi penyimpangan dan pelanggaran (Susanto,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap 2008). Pengendalian intern diharapkan
kualitas laporan keuangan. mampu mencegah atau mendeteksi
Kapasitas sumber daya manusia, terjadinya kesalahan dalam proses
pemanfaatan teknologi informasi, dan akuntansi serta dapat memberikan
sistem pengendalian intern merupakan perlindungan bagi data organisasi dari
suatu kesatuan yang saling berkaitan satu adanya ancaman penyelewengan atau
dengan yang lain. Dalam menghasilkan sabotase sistem. Dengan kualitas sumber
suatu informasi yang bernilai, menyangkut daya manusia serta pemanfaatan teknologi
dua elemen pokok yaitu informasi yang informasi yang memadai serta didukung
dihasilkan serta sumberdaya yang dengan sistem pengendalian intern yang
menghasilkannya. Laporan keuangan baik, karyawan mampu untuk menyusun
tersebut harus dibuat sedemikian rupa laporan keuangan secara tepat dan akurat.
sehingga laporan keuangan yang dihasilkan Hal ini dikarenakan karyawan memiliki
tersebut benar atau valid. Sumber daya bekal pengetahuan, pelatihan serta
manusia yang akan menjalankan sistem pengalaman yang baik di bidang akuntansi.
tersebut dituntut untuk memiliki kemampuan Untuk hubungan kapasitas sumber
atau keahlian akuntansi yang memadai daya manusia, pengendalian internal
yang dapat dicapai dengan adanya akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi
kemauan untuk belajar dan mengasah dengan kualitas laporan keuangan, peneliti
kemampuannya dibidang akuntansi. mengacu pada penelitian yang dilakukan
Kemampuan sumber daya manusia itu oleh Sembiring (2013), yang menunjukkan
sendiri sangat berperan dalam bahwa kualitas sumber daya manusia,
menghasilkan informasi yang andal pemanfaatan teknologi informasi, dan
sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem pengendalian internal berpengaruh
penyajian laporan keuangan. Namun, signifikan terhadap keterandalan laporan
dalam penyusunan laporan keuangan keuangan. Jika tinggi kualitas sumber daya
kapasitas sumber daya manusia baik harus manusia, pemanfaatan teknologi informasi,
didukung dengan pemanfaatan teknologi dan sistem pengendalian internal, maka
informasi yang tepat karena teknologi keterandalan laporan keuangan semakin
informasi akan memberikan kecepatan tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, maka
pemrosesan transaksi dan membantu peneliti mengambil hipotesis keempat:
dalam penyiapan laporan. Selain itu dapat H4: kapasitas sumber daya manusia,
menyimpan data dalam jumlah besar, pengendalian internal akuntansi,
meminimalisir terjadinya kesalahan, dan pemanfaatan teknologi informasi
biaya pemrosesan yang lebih rendah. berpengaruh signifikan terhadap kualitas
Pemanfaatan teknologi informasi yang baik, laporan keuangan.
diharapkan dapat menghasilkan pelaporan
keuangan yang berkualitas. METODE
Kapasitas sumber daya manusia dan Penelitian ini dilaksanakan pada
pemanfaatan teknologi informasi yang baik Koperasi Simpan Pinjam di wilayah
harus didukung dengan sistem Kecamatan Buleleng. Rancangan penelitian
pengendalian intern yang kuat. Dengan ini menggunakan penelitian kuantitatif.
adanya pengendalian internal organisasi, Variabel penelitian ini yaitu kapasitas
maka dengan sendirinya sistem yang akan sumber daya manusia, pengendalian
melakukan pengawasan guna mencapai internal akuntansi, dan pemanfaatan
visi, misi dan tujuan organisasi. teknologi informasi yang merupakan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

variabel bebas. Sedangkan, variabel terikat HASIL DAN PEMBAHASAN


dalam penelitian ini, yaitu kualitas laporan HASIL
keuangan. Kuesioner kapasitas sumber daya
Teknik pengambilan sampel yang manusia terdiri dari 7 butir dengan indeks
digunakan adalah purposive sampling. validitas bergerak dari 0,691 s.d 0,715 dan
Sampel dalam penelitian ini adalah indeks reliabilitas Alpha Cronbach sebesar
karyawan Koperasi Simpan Pinjam yang 0,774 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner
masih aktif sebanyak 20 di wilayah pengendalian internal akuntansi terdiri dari
Kabupaten Buleleng dengan jumlah seluruh 7 butir dengan indeks validitas bergerak
karyawan sebanyak 38 karyawan. Teknik dari 0,652 s.d 0,753 dan indeks reliabilitas
pengumpulan data yang digunakan dalam Alpha Cronbach sebesar 0,770 dengan
penelitian ini yaitu teknik kuesioner. Skala klasifikasi tinggi. Kuesioner pemanfaatan
yang digunakan dalam penyusunan teknologi informasi terdiri dari 7 dengan
kuesioner penelitian ini adalah skala likert. indeks validitas bergerak dari 0,679 s.d
Skala likert yaitu skala yang digunakan 0,704 dan indeks reliabilitas Alpha
untuk mengukur, sikap, pendapat, dan Cronbach sebesar 0,772 dengan klasifikasi
persepsi seseorang atau sekelompok orang tinggi. Kuesioner kualitas laporan
tentang fenomena sosial. Setiap keuangan terdiri dari 7 butir dengan indeks
pernyataan disediakan 5 (lima) alternatif validitas butir bergerak dari 0,576 s.d 0,647
jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju dan indeks reliabilitas Alpha Cronbach
(S), ragu-ragu (RG), tidak setuju (TS), dan sebesar 0,749 dengan klasifikasi tinggi.
sangat tidak setuju (STS). Hasil pengujian normalitas data
Analisis data yang digunakan dalam menggunakan statistik Kolmogiorov-
penelitian ini adalah (1) uji kualitas data Smirnov menunjukkan bahwa nilai Asymp.
yang terdiri dari uji validitas dan uji Sig. (2-tailed) sebesar 0,633. Nilai tersebut
reliabilitas, (2) Uji hipotesis menggunakan lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria
uji regresi linier berganda dengan uji asumsi uji normalitas, data terdistribusi normal jika
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran
data berdistribusi normal.

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolgomorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 38
Normal Parametersa,b Mean 0,000
Std. Deviation 0,950
Most Extreme Differences Absolute 0,121
Positive 0,072
Negative -0,121
Kolmogorov-Smirnov Z 0,747
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,633
(Sumber: data di olah 2015)

Hal ini menunjukkan bahwa sebaran dari masing-masing variabel bebas lebih
data kapasitas sumber daya manusia, kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar
pengendalian internal akuntansi, dari 0,1. Berdasarkan nilai VIF dan
pemanfaatan teknologi informasi, dan tolerance, korelasi di antara variabel bebas
kualitas laporan keuangan berdistribusi dapat dikatakan mempunyai korelasi yang
normal. Pada Tabel 2 hasil pengujian lemah. Dengan demikian di antara variabel
multikolinieritas mengunakan Variance bebas tidak ada korelasi atau tidak terjadi
Inflation Factor (VIF) menunjukkan nilai VIF multikolinearitas pada model regresi linier.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Tabel 2. Hasil Uji Multikolineritas

Collinearity Statistics
Model Keterangan
Tolerance VIF
Kapasitas sumber daya manusia 0,611 1,636 Non Multikolineritas
Pengendalian internal akuntansi 0,480 2,085 Non Multikolineritas
Pemanfaatan teknologi informasi 0,458 2,185 Non Multikolineritas
(Sumber: data di olah 2015)

Hasil pengujian heteroskedastisitas dari 0,05, yang ditunjukkan pada Tabel 3.


menggunakan uji Glejser menunjukkan Dengan demikian, tidak ditemukannya
bahwa nilai signifikansi antara variabel masalah heteroskedastisitas pada model
bebas dengan absolut residual lebih besar regresi.

Tabel 3. Hasil Pengujian Asumsi Heterokedastisitas

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,309 1,186 1,946 0,060
X1 0,045 0,046 0,204 0,989 0,330
X2 -0,027 0,047 -0,131 -0,564 0,577
X3 -0,072 0,053 -0,326 -1,368 0,180
(Sumber: data di olah 2015)

Pada penelitian ini diajukan tiga uji koefesien determinasi disajikan pada
hipotesis. Pengujian hipotesis digunakan Tabel 4.
analisis regresi linier ganda. Hasil analisis

Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Koefesien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 0,893 0,798 0,780 0,99111
(Sumber: data di olah 2015)

Berdasarkan Tabel 4, ditunjukkan sedangkan 22,0% dipengaruhi oleh faktor


bahwa hasil perhitungan koefisien lain.
determinasi sebesar 0,780. Hal ini Hasil regresi berganda antara variabel
menunjukkan bahwa 78,0% variabel kapasitas sumber daya manusia,
kualitas laporan keuangan dipengaruhi pengendalian internal akuntansi, dan
oleh variabel kapasitas sumber daya pemanfaatan teknologi informasi terhadap
manusia, pengendalian internal akuntansi, kualitas laporan keuangan secara parsial
pemanfaatan teknologi informasi, dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Secara Parsial

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6,023 2,035 2,960 0,006
X1 0,244 0,079 0,306 3,098 0,004
X2 0,315 0,081 0,434 3,900 0,000
X3 0,232 0,091 0,292 2,560 0,015
(Sumber: data di olah 2015)
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Berdasarkan Tabel 5 diperoleh model kualitas laporan keuangan. (c) Variabel


persamaan regresi linier berganda yaitu: pengendalian internal akuntansi (X2)
Yˆ  6,023  0,244 X1  0,315 X2  0,232 X3  ε. memiliki koefisien positif sebesar 0,315 dan
nilai signifikan 0,000. Nilai probabilitas
Model persamaan regresi linier signifikan untuk pengendalian internal
berganda di atas dapat diinterpretasikan akuntansi (X2) adalah 0,000. Nilai ini lebih
sebagai berikut: (a) Konstanta sebesar kecil dari nilai probabilitas α = 5%, maka
6,023 menunjukan jika variabel kapasitas dapat dinyatakan bahwa pengendalian
sumber daya manusia (X1), pengendalian internal akuntansi (X2) berpengaruh
internal akuntansi (X2), dan pemanfaatan terhadap kualitas laporan keuangan (Y).
teknologi informasi (X3) bernilai konstan, Sedangkan, nilai koefisien regresi yang
maka variabel kualitas laporan keuangan positif menunjukkan bahwa dengan
(Y) memiliki nilai positif sebesar 6,023 pengendalian internal akuntansi akan
satuan. (b) Variabel kapasitas sumber daya meningkatkan kualitas laporan keuangan.
manusia (X1) memiliki koefisien positif (d) Variabel pemanfaatan teknologi
sebesar 0,244 dan nilai signifikan 0,004. informasi (X3) memiliki koefisien positif
Nilai probabilitas signifikan untuk kapasitas sebesar 0,232 dan nilai signifikan 0,015.
sumber daya manusia (X1) adalah 0,004. Nilai probabilitas signifikan untuk
Nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas α = pemanfaatan teknologi informasi (X3)
5%, maka dapat dinyatakan bahwa adalah 0,015. Nilai ini lebih kecil dari nilai
kapasitas sumber daya manusia (X1) probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan
berpengaruh terhadap kualitas laporan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
keuangan (Y). Sedangkan, nilai koefisien (X3) berpengaruh terhadap kualitas laporan
regresi yang positif menunjukkan bahwa keuangan (Y). Sedangkan, nilai koefisien
kapasitas sumber daya manusia (X1) regresi yang positif menunjukkan bahwa
terhadap kualitas laporan keuangan (Y) dengan pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh positif. Hal ini akan meningkatkan kualitas laporan
menggambarkan bahwa dengan kapasitas keuangan.
sumber daya manusia akan meningkatkan

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Secara Simultan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 131,655 3 43,885 44,676 0,000
Residual 33,398 34 0,982
Total 165,053 37
(Sumber: data di olah 2015)

Hasil regresi berganda antara variabel PEMBAHASAN


kapasitas sumber daya manusia, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
pengendalian internal akuntansi, dan Manusia terhadap Kualitas Laporan
pemanfaatan teknologi informasi terhadap Keuangan
kualitas laporan keuangan secara simultan Hipotesis pertama yang menyatakan
dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan bahwa kapasitas sumber daya manusia
Tabel 4.6, diperoleh nilai F hitung sebesar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
44,676 dengan nilai sig hitung adalah kualitas laporan keuangan diterima.
0,000. Nilai sig hitung tersebut lebih kecil Berdasarkan teori, Roviyantie (2011)
dari 0,05, maka keputusannya secara menyebutkan bahwa laporan keuangan
simultan terdapat pengaruh antara merupakan sebuah produk yang dihasilkan
kapasitas sumber daya manusia, oleh bidang atau disiplin ilmu akuntansi.
pengendalian internal akuntansi, Oleh karena itu, dibutuhkan kualitas sumber
pemanfaatan teknologi informasi terhadap daya manusia yang kompeten untuk
kualitas laporan keuangan diterima. menghasilkan sebuah laporan keuangan
yang berkualitas. Begitu juga di koperasi,
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

untuk menghasilkan laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap


daerah yang berkualitas dibutuhkan sumber kualitas laporan keuangan diterima.
daya manusia yang memahami dan Secara teori, laporan keuangan
kompeten dalam akuntansi keuangan. merupakan bagian dari proses pelaporan
Kualitas laporan keuangan akan meningkat keuangan. Laporan keungan yang lengkap
apabila didukung oleh pegawai koperasi biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
yang memahami standar akuntansi laporan perubahan posisi keuangan (yang
keuangan. Kualitas pegawai yang terlibat disajikan dalam laporan arus kas atau
dalam penyusunan laporan keuangan harus laporan arus dana), catatan dan laporan
mengerti dan memahami bagaimana proses lain serta materi penjelasan yang
dan pelaksanaan akuntansi itu dijalankan merupakan bagian integral dari laporan
dengan berpedoman pada ketentuan yang keuangan (IAI, 2007). Suatu laporan
berlaku. Seseorang dikatakan paham keuangan dapat memberi manfaat bagi
terhadap akuntansi adalah mengerti dan para pemakainya, maka laporan keuangan
pandai bagaimana proses akuntansi itu tersebut harus mempunyai nilai informasi
dilakukan sampai menjadi suatu laporan yang berkualitas dan berguna dalam
keuangan dengan berpedoman pada pengambilan keputusan. Kualitas laporan
prinsip dan standar penyusunan laporan keuangan tersebut tercermin dari ukuran-
keuangan yang diterapkan dalam ukuran normatif yang perlu diwujudkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dalam informasi akuntansi agar dapat
(PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi memenuhi tujuannya. Laporan keuangan
Perkoperasian Tahun 1998. yang andal terpenuhi jika informasi dalam
Jadi, rasionalnya adalah dengan laporan keuangan bebas dari pengertian
adanya kapasitas sumber daya manusia yang menyesatkan dan kesalahan yang
yang baik, maka waktu pembuatan laporan material, menyajikan setiap fakta secara
keuangan dapat efisien, efektif, dan jujur, serta dapat diverifikasi. Untuk itu,
ekonomis. Hal ini karena sumber daya diperlukan adanya sistem pengendalian
manusia tersebut telah memiliki intern. Sistem pengendalian intern
pengetahuan dan pemahaman mengenai merupakan hal yang paling penting dalam
hal-hal yang harus dikerjakan, sehingga suatu perusahaan. Tanpa adanya sistem
laporan keuangan yang disusun dapat ini, maka akan sering terjadi kecurangan
diselesaikan dan disajikan tepat pada yang akan merugikan perusahaan itu
waktunya. Semakin cepat laporan sendiri. Dalam menyusun laporan
keuangan disajikan maka akan semakin keuangan, akuntansi dihadapkan pada
baik dalam hal pengambilan keputusan. kemungkinan bahaya penyimpangan, dan
Berdasarkan konsep-konsep tersebut, ketidaktepatan. Untuk meminimumkan
tampak bahwa kapasitas sumber daya bahaya ini, profesi akuntansi mengesahkan
manusia dan kualitas laporan keuangan seperangkat standar dan prosedur umum
daerah berbanding lurus, jika semakin tinggi yang disebut prinsip-prinsip akuntansi yang
kapasitas sumber daya manusia pegawai, diterima umum. Di Indonesia prinsip
maka semakin tinggi pula kualitas laporan akuntansi ini, disusun dalam standar
keuangan daerah yang dihasilkan. Secara akuntansi keuangan Entitas Tanpa
empiris hasil penelitian ini konsisten dengan Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).
penelitian yang dilakukan oleh Wati (2014), Penerapan SAK-ETAP, yaitu tentang
yang menunjukkan bahwa kompetensi akuntansi perkoperasian diwujudkan dalam
sumber daya manusia berpengaruh positif bentuk penyajian laporan keuangan yang
dan signifikan terhadap kualitas laporan terdiri dari posisi keuangan ,kinerja
keuangan. keuangan dan arus kas suatu entitas
(Mulyani, 2013). Di dalam SAK-ETAP juga
Pengaruh Pengendalian Internal dijelaskan tentang perlunya pengendalian
Akuntansi terhadap Kualitas Laporan intern dalam suatu perusahaan.
Keuangan Penggunaan SAK-ETAP diharapkan
Hipotesis kedua yang menyatakan perusahaan kecil, menengah, mampu untuk
bahwa pengendalian internal akuntansi menyusun laporan keuangannya sendiri
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

dan dapat diaudit sehingga dapat informasi yang dapat diterima dan mampu
menggunakan laporan keuangannya untuk memenuhi harapan informasi secara tepat
mendapatkan dana untuk pengembangan waktu (timely), akurat (accurate), dan dapat
usaha. Perusahaan yang menggunakan dipercaya (reliable) (Widjajanto, 2001).
SAK-ETAP harus secara eksplisit Sistem informasi yang membantu proses
menyatakan secara penuh atas kepatuhan pencatatan dan pelaporan anggaran dan
terhadap SAK-ETAP dalam catatan laporan keuangan, membantu proses identifikasi,
keuangan sehingga pengendalian intern pengukuran, dan pelaporan transaksi
suatu perusahaan sangat diperlukan untuk ekonomi dari suatu daerah yang dijadikan
menjaga diterapkannya peraturan tersebut sebagai informasi dalam pengambilan
dengan baik. keputusan ekonomi. Dengan
Jadi, rasionalnya adalah sistem dimanfaatkannya teknologi, informasi yang
pengendalian intern dapat memperbaiki didapatkan diharapkan dapat membantu
berbagai kebijakan terkait dengan catatan pihak yang berkepentingan dalam
keuangan, memberikan keyakinan yang mengidentifikasi suatu masalah,
memadai bahwa laporan keuangan telah menyelesaikan masalah dan
disusun sesuai dengan standar akuntansi mengevaluasinya, sehingga informasi yang
keuangan, serta penerimaan dan didapatkan haruslah sebuat informasi yang
pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi berkualitas.
yang memadai, memberikan keyakinan Jadi, rasionalnya adalah dengan
yang memadai atas keamanan aset yang memanfaatkan teknologi, informasi
berdampak material pada laporan keuangan menjadi berkualitas, yaitu akurat,
keuangan. Jika penerapan sistem tepat waktu, dan relevan. Akurat berarti
pengendalian intern berjalan dengan baik, bebas dari suatu kesalahan, tidak bias
maka laporan keuangan yang dihasilkan karena apabila suatu informasi yang bias
akan mempunyai nilai informasi yang baik, dapat menyesatkan penerima atau
begitu juga sebaliknya jika penerapan pengguna informasi tersebut. Laporan
sistem pengendalian intern tidak berjalan keuangan yang andal terpenuhi jika
dengan baik maka akan memungkinkan informasi dalam laporan keuangan bebas
laporan keuangan yang dihasilkan tidak dari pengertian yang menyesatkan dan
mempunyai nilai informasi yang baik. kesalahan yang material, menyajikan setiap
Secara empiris hasil penelitian ini konsisten fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.
dengan hasil penelitian terdahulu yang Secara empiris hasil penelitian ini konsisten
dilakukan oleh Soimah (2014), yang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
menunjukkan bahwa pengendalian intern Zuliarti (2012), yang menunjukkan bahwa
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi
kualitas laporan keuangan. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keterandalan pelaporan keuangan.
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
Informasi terhadap Kualitas Laporan Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Keuangan Manusia, Pengendalian Internal
Hipotesis ketiga yang menyatakan Akuntansi, dan Pemanfaatan Teknologi
bahwa pemanfaatan teknologi informasi Informasi Terhadap Kualitas Laporan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keuangan
kualitas laporan keuangan diterima. Hipotesis keempat yang menyatakan
Secara teori, sistem informasi bahwa kapasitas sumber daya manusia,
akuntansi merupakan bagian yang sangat pengendalian internal akuntansi, dan
penting untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan teknologi informasi
organisasi dan mendukung daya saing berpengaruh terhadap kualitas laporan
dengan menyediakan informasi keuangan keuangan diterima.
dan akuntansi bagi manajemen (Alsarayreh Kualitas sumber daya manusia,
et al., 2011 dalam Ratnaningsih, 2014). pemanfaatan teknologi informasi, dan
Sistem informasi dapat dikatakan efektif sistem pengendalian intern merupakan
apabila sistem mampu menghasilkan suatu kesatuan yang saling berkaitan satu
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

dengan yang lain. Dalam menghasilkan Pengendalian intern disusun agar


suatu informasi yang bernilai, menyangkut pelaporan keuangan dapat memenuhi asas
dua elemen pokok yaitu informasi yang ketertiban yang merupakan cerminan
dihasilkan serta sumber daya yang ketaatan terhadap peraturan perundang-
menghasilkannya. Laporan keuangan undangan. Perwujudan dari asas ketertiban
tersebut harus dibuat sedemikian rupa tersebut adalah dengan penyampaian
sehingga laporan keuangan yang dihasilkan pelaporan keuangan secara tepat waktu
tersebut benar atau valid. Sumber daya (Mirnayanti, 2013). Dengan kualitas sumber
manusia yang akan menjalankan sistem daya manusia serta pemanfaatan teknologi
tersebut dituntut untuk memiliki kemampuan informasi yang memadai serta didukung
atau keahlian akuntansi yang memadai dengan sistem pengendalian intern yang
yang dapat dicapai dengan adanya baik, karyawan mampu untuk menyusun
kemauan untuk belajar dan mengasah laporan keuangan secara tepat dan akurat.
kemampuannya dibidang akuntansi. Hal ini dikarenakan karyawan memiliki
Kemampuan sumber daya manusia itu bekal pengetahuan, pelatihan serta
sendiri sangat berperan dalam pengalaman yang baik di bidang akuntansi.
menghasilkan informasi yang andal Secara empiris hasil penelitian ini
sehingga dapat meningkatkan kualitas konsisten dengan hasil penelitian yang
penyajian laporan keuangan. Namun, dilakukan oleh Sembiring (2013), yang
dalam penyusunan laporan keuangan menunjukkan bahwa kualitas sumber daya
kapasitas sumber daya manusia baik harus manusia, pemanfaatan teknologi informasi,
didukung dengan pemanfaatan teknologi dan sistem pengendalian internal
informasi yang tepat karena teknologi berpengaruh signifikan terhadap
informasi akan memberikan kecepatan keterandalan laporan keuangan.
pemrosesan transaksi dan membantu
dalam penyiapan laporan. Selain itu dapat SIMPULAN DAN SARAN
menyimpan data dalam jumlah besar, Simpulan
meminimalisir terjadinya kesalahan, dan Berdasarkan hasil penelitian, maka
biaya pemrosesan yang lebih rendah. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Pemanfaatan teknologi informasi yang baik, (1) Variabel kapasitas sumber daya
diharapkan dapat menghasilkan pelaporan manusia berpengaruh positif dan signifikan
keuangan yang berkualitas. terhadap kualitas laporan keuangan, yang
Kapasitas sumber daya manusia dan ditunjukkan dengan koefisien regresi yang
pemanfaatan teknologi informasi yang baik positif sebesar 0,244 dan nilai probabilitas
harus didukung dengan sistem uji-t sebesar 0,004 yang lebih kecil dari α =
pengendalian intern yang kuat. Dengan 5%. Artinya, apabila kapasitas sumber daya
adanya pengendalian internal organisasi, manusia semakin tinggi, maka kualitas
maka dengan sendirinya sistem yang akan laporan keuangan akan semakin tinggi. (2)
melakukan pengawasan guna mencapai Variabel pengendalian internal akuntansi
visi, misi dan tujuan organisasi. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pengendalian intern yang efektif akan kualitas laporan keuangan, yang
membantu melindungi aset perusahaan, ditunjukkan dengan koefisien regresi yang
menjamin tersedianya pelaporan keuangan positif sebesar 0,315 dan nilai probabilitas
dan manajerial yang dapat dipercaya, uji-t sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α =
meningkatkan kepatuhan terhadap 5%. Artinya, apabila pengendalian internal
ketentuan dan peraturan yang berlaku, akuntansi semakin tinggi, maka kualitas
serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, laporan keuangan juga semakin tinggi. (3)
penyimpangan dan pelanggaran (Susanto, Variabel pemanfaatan teknologi informasi
2008). Pengendalian intern diharapkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
mampu mencegah terjadinya kesalahan kualitas laporan keuangan, yang
dalam proses akuntansi serta dapat ditunjukkan dengan koefisien regresi yang
memberikan perlindungan bagi data positif sebesar 0,232 dan nilai probabilitas
organisasi dari adanya ancaman uji-t sebesar 0,015 yang lebih kecil dari α =
penyelewengan atau sabotase sistem. 5%. Artinya, apabila pemanfaatan teknologi
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

informasi semakin tinggi, maka kualitas pada Koperasi Mandiri Jaya


laporan keuangan juga semakin tinggi. (4) Tanjungpinang dan Koperasi
Variabel kapasitas sumber daya manusia, Karyawan Plaza Hotel
pengendalian internal akuntansi, Tanjungpinang. E-jurnal. Universitas
pemanfaatan teknologi informasi Maritim Raja Ali Haji. Vol.3 No 1.
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan, yang ditunjukkan Ratnaningsih, I. K. dan Suaryana, I. G. N.
dengan nilai probabilitas uji F sebesar A. 2014. Pengaruh Kecanggihan
0,000 yang lebih kecil dari α = 5%. Artinya, Teknologi Informasi, Partisipasi
apabila kapasitas sumber daya manusia, Manajemen, dan Pengetahuan
pengendalian internal akuntansi, Manajer Akuntansi Pada Efektivitas
pemanfaatan teknologi informasi semakin Sistem Informasi Akuntansi. E-
tinggi, maka kualitas laporan keuangan juga Jurnal Akuntansi Universitas
semakin tinggi. Udayana. Vol.1 No 16, 9-12.

Saran Roviyantie, D. 2011. Pengaruh Kompetensi


Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Sumber Daya Manusia Dan
saran yang dapat diberikan adalah sebagai Penerapan Sistem Akuntansi
berikut. (1) Bagi manajemen koperasi, perlu Keuangan Daerah Terhadap
dipertahankan dan ditingkatkannya Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
kapasitas sumber daya manusia, Skripsi. Universitas Siliwangi.
pengendalian internal akuntansi,
pemanfaatan teknologi informasi agar bisa Sembiring, Febriady Leonard. 2013.
meningkatkan kualitas laporan keuangan. Pengaruh Kualitas Sumber Daya
(2) Keterbatasan penelitian ini variabel Manusia, Pemanfaatan Teknologi
independen yang digunakan hanya tiga Informasi, dan Sistem Pengendalian
variabel, yaitu kapasitas sumber daya Intern Terhadap Keandalan dan
manusia, pengendalian internal akuntansi, Ketepatwaktuan Pelaporan
pemanfaatan teknologi informasi sehingga Keuangan Pemerintah. Artikel
bagi peneliti selanjutnya dapat Skripsi. Universitas Negeri Padang,
menggunakan variabel lain yang Padang.
mempengaruhi kualitas laporan keuangan
namun tidak masuk dalam model yang diuji Soimah, S. 2014. Pengaruh Kapasitas
dalam penelitian ini. Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Sistem Pengendalian Intern
DAFTAR PUSTAKA Pemerintah terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Daerah Kabupaten Bengkulu Utara.
Akuntansi Keuangan. Jakarta: Skripsi. Universitas Bengkulu.
Salemba Empat.
Susanto, A. 2008. Sistem Informasi
Mirnayanti. 2013. Pengaruh Kapasitas Akuntansi: Struktur Pengendalian
Sumber Daya Manusia, Resiko Pengenbangan. Bandung:
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Lingga Jaya.
dan Pengendalian Intern Terhadap
Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Wati, K. D. 2014. Pengaruh Kompetensi
Pemerintah Daerah. Skripsi (tidak SDM, Penerapan SAP, dan Sistem
diterbitkan).Universitas Hasanuddin, Akuntansi Keuangan Daerah
Makassar. terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Daerah. e-Journal S1 Ak.
Mulyani. 2013. Analisis Penerapan Standar Universitas Pendidikan Ganesha.
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Vol. 2 No. 1.
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Widjajanto, N. 2001. Sistem Informasi


Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber


Daya Manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan
Pengendalian Intern Akuntansi
terhadap Nilai Informasi Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah:
Studi Pada Pemerintah Kabupaten
Kudus. Skripsi. Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muria Kudus.

Anda mungkin juga menyukai