PENDAHULUAN
Peran desain dan struktur organisasi yang sangat strategis dan penting bagi
pencapaian visi, misi dan tujuan suatu organisasi merupakan salah satu motif yang
mendorong orang-orang selalu menyelidiki sesuatu yang berkaitan dengan desain dan
struktur organisasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam tugas ini yaitu:
1
3. Bagaimana konsep mengenai desain pekerjaan?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari tugas ini yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Blau (1974) yang dikutip oleh Djatmiko (2002) mengatakan bahwa “struktur
organisasi adalah distribusi orang-orang dengan posisi sosial tertentu, dan peranan serta
hubungannya satu dengan yang lain melalui berbagai saluran”. Dari pengertian ini
terkandung dua hal yaitu, adanya orang-orang yang dilimpahi tugas, dan organisasi
adalah berhirarki yang berarti bahwa orang-orang yang duduk dalam posisi tertentu
memiliki hokum dan aturan tersendiri.
3
organisasi dengan kerangka mana tugas- tugas pekerjaan dabagi- bagi, dikelompokkan
dan dikoordinasikan”.
Ada 6 pertanyaan utama yag perlu dijawab, para manajerdalam merancang struktur
organisasi yang tepat ( Robbins,2002).
4
karyawan dan manajer?
1. Adalah proses membagi pekerjaan ke dalam pekerjaan yang ke arah khusus guna
mencapai keunggulan spesialisasi (Gibson, 1996).
2. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi menjadi sejumlah
pekerjaan tersendiri (Robbins dan Coulter, 2004).
Prinsip dasar dari pembagian kerja / spesialisasi kerja adalah efisiensi dapat
dicapai jika pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap orang mempunyai tugas tertentu/
khusus.
Alasan spesialisasi: tugas-tugas yang terlalu besar atau kompleks dapat lebih
mudah ditangani, dan memungkinkan orang untuk bekerja dengan efisiensi sehingga
dapat mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.
3. Departementalisasi/Departementasi
5
1. Fungsional, organisasi/ kegiatan disusun berdasarkan kelompok-kelompok
fungsional yaitu dengan membentuk departemen-departemen produksi,
keuangan, pemasaran, dll. Atau mengelompokkan sejumlah pekerjaan
berdasarkan fungsi yang dilaksanakan.
2. Produk, organisasi/ kegiatan dibagi menurut macam/ produk/iasa yang
dihasilkan. Atau mengelompokkan pekerjaan atas dasar lini produk.
3. Wilayah, organisasi/ kegiatan dibagi atas dasar wilayah. Atau mengelompokkan
pekerjaan berdasar wilayah/ geografis.
4. Proses arus produk/ pelanggan, organisasi/ kegiatan dibagi atas dasar arus
produk atau pelanggan. Atau mengelompokkan pekerjaan berdasar arus produk
atau pelanggan
5. Pelanggan/ pasar, organisasi/ kegiatan dibagi menjadi unitunit kerja atas dasar
kelompok pelanggan. Atau mengelompokkan pekerjaan berdasar pelanggan
6. Waktu kerja, organisasi/ kegiatan dibagi menurut waktu kerja. Atau
mengelompokkan pekerjaan berdasar waktu kerja.
7. Proses/ peralatan, organisasi/ kegiatan dibagi menurut jenis proses/ peralatan
yang dipakai. Atau mengelompokkan pekerjaan berdasar proses produksi atau
peralatan yang dipergunakan.
8. Campuran. Organisasi dibentuk menggunakan pembagian campuran. Kriteria
yang paling penting dalam melakukan pembagian kerja adalah bagaimana
pembagian tersebut akan memberikan hasil yang maksimal. Dalam penentuan
organisasi secara campuran, yang terpenting diperhatikan adalah bagaimana
pengaruh departementasi tersebut terhadap koordinasi dan prestasi organisasi.
4. Rentang Kendali
1. Adalah jumlah individu yang bertanggung jawab pada manajer tertentu (Gibson,
1996)
2. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan secara efisien dan efektif oleh seorang
manajer (Robbins, 2002)
Jadi istilah rentang kendali menunjuk pada jumlah orang yang disupervisi oleh
seorang atasan. Prinsip ini diterapkan dalam organisasi dengan menentukan beberapa
orang yang dapat secara efektif disupervisi seorang atasan.
6
efisiensi organisasi. Bila organisasi terlalu lebar (tingkatan manajemen terlalu sedikit),
maka supervise seorang atasan akan berkurang efektivitasnya. Sebaliknya bila terdapat
banyak tingkatan manajemen, efisiensi berkurang dan komunikasi menjadi lebih sulit.
Berapa jumlah rentangan yang ideal? Hingga kini belum ada jawaban yang mutlak.
Graicunas menawarkan dengan formula sebagai berikut: R=n (2n-1 + n-1) diaman
R= jumlah hubungan, dan n= jumlah bawahan. Menurut rumus ini seandainya ada lima
bawahan maka aka nada 100 hubungan, bila ada sepuluh bawahan maka ada 5210
hubungan.
Lyndall F. Urwick lebih jauh menyimpulkan bahwa tidak ada eksekutif yang
mampu mengendalikan secara langsung lebih dari lima, atau maksimal enam bawahan.
Jenderal Ian Hamilton berdasarkan pengalaman militernya, menyimpulkan bahwa rata-
rata otak manusia hanya memiliki dimensi yang efektif dalam hal pengawasan dari tiga
sampai enam otak manusia. (Handoko. 2003).
5. Rantai Komando
Garis wewenang yang tidak putus dari yang terentang dari puncak
organisasi/tingkatan atas hingga ke eselon terbawah dan memperjelas siapa melapor
kepada siapa. Rantai ini membantu para pegawai menjawab pertanyaan seperti “Kepada
siapa saya harus pergi mengadu kalau saya punya masalah?” atau “Kepada siapa saya
bertanggungjawab?”.
Ketika membicarakan rantai komando mesti juga dibahas tentang tiga konsep
lain yaitu: wewenang, tanggungjawab, dan kesatuan komando.
7
1. Wewenang adalah hak yang dimiliki seorang manajer untuk mengambil keputusan,
memberi instruksi dan penugasan serta melakukan penilaian terhadap bawahannya.
Wewenang karena suatu hal bisa didelegasikan/dilimpahkan kepada pihak lain.
2. Tanggung jawab adalah kewajiban yang harus dijalankan. Tidak seperti wewenang,
tanggung jawab tidak dapat didelegasikan/dilimpahkan kepada bawahan.
Kesatuan komando adalah prinsip manajemen yang menyatakan bahwa tiap-tiap
orang harus melapor kesatu manajer saja. Atau setiap bawahan hanya punya satu
atasan.
8
Struktur organisasi yang terdiri atas unit atau divisi atau terpisah dan semi
otonom. Contohnya adalah Wal-Mart Stores, yang terdiri dari berbagai divisi
seperti Wal-Mart Realty, International, specialty Stores dan yang lainnya.
2. Desain Organisasi Kontemporer
a. Struktur berbasis tim, desain organisasi di mana ganisasi kontemporer
keseluruhan organisasi tersusun oleh sejumlah kelompok kerja atau tim. Dalam
stuktur ini, pemberdayaan karyawan menjadi penting karena akan menentukan
sukses organisasi. Bentuk ini telah menghancurkan batas batas departemen dan
mendesentralisasikan pengambil keputusan ketingkatan tim kerja.
b. Struktur matriks, desain organisasi yang menugaskan para spesialis dari
departemen fungsional yang berbeda-beda untuk bekerja pada satu atau lebih
proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek.
c. Struktur proyek, desain organisasi di mana para karyawan secara terus menerus
ditugaskan ke sejumlah proyek. Struktur ini sangat cair dan fleksibel, tidak ada
departementasi dan hirarki yang kaku. Para manajer berperan sebagai fasilitator,
pembina dan pelatih dan melayani tim-tim proyek.
d. Unit internal mandiri, adalah unit-unit bisnis mandiri yang terdesentralisasi,
masing-masing mempunyai produk, pelanggan, pesaing, dan sasaran laba. Ada
juga yang menyebutnya organisasi virtual.
e. Organisasi tanpa tapal batas, suatu organisasi yang mengusahakan penghapusan
rantai komando, rentang kendali yang tak terbatas, mengganti departemen
dengan tim yang diberdayakan.
f. Organisasi pembelajar, organisasi yang telah mengembangkan kemampuan
untuk terus menerus beradaptasi dan berubah, karena para anggota berperan
aktif dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang terkait dengan
pekerjaan.
9
tingkat yang tinggi, kemampuan adaptasi dan pengembangan melalui aturan dan
prosedur desentralisasi wewenang, dan derajat spesialisasi rendah.
Berbagai faktor-faktor kontingensi yang mempengaruhi desain organisasi adalah
strategi, ukuran, teknologi dan lingkungan.
1. Desain Pekerjaan
2. Karakteristik Pekerjaan
10
Dalam merancang ulang pekerjaan perlu dilakukan analisis terhadap karateristik
masing-masing pekerjaan, dan memutuskan karakteristik mana yang diubah. Kegiatan
ini meliputi :
1. Peninjauan terhadap cakupan pekerjaan yaitu terkait dengan jumlah dari aktivitas
yang berbeda yang diperlukan oleh suatu pekerjaan tertentu dan pengulangan siklus
pekerjaan Semakin sedikit jumlah pekerjaan semakin tinggi frekuensi pengulangan,
maka makin sempit atau rendah,
Arthur Tener dan Paul Lawerence yang dikutip oleh Indriyo udarmo dan Sudita
(1997) mengidentifikasi enam faktor yang paling penting dalam menentukan pekerjaan
yang diinginkan yaitu:
4. Interaksi pilihan yaitu jumlah atau peluang komunikasi yang dimungkinkan terjadi
dari lingkungan tata ruang kerja.
5. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan yaitu tingkat kesiapan mental yang
diperlukan atau melibatkan proses belajar dalam melaksanakan tugas dengan tepat.
6. Tanggung jawab yaitu tingkat pertangungjawaban yang dituntut oleh suatu tugas.
11
Ada lima dimensi inti pekerjaan yang tidak kalah penting. Oleh J.R.Hackman
dan G.R.Oldham (1975) yang dikutip oleh Robbins dan Coulter (2004) menyebutkan
sebagai model karakteristik pekerjaan (Job Carracteristics Model) dimana setiap
pekerjaan dapat dirumuskan dari lima segi dimensi inti, yaitu:
1. Keanekaragaman Keterampilan
2. Identitas Tugas
4. Otonomi
Sejauh mana pekerja bebas dari pengaruh langsung atasan dan dapat memutuskan
cara terbaik dalam melaksanakan tugasnya.
5. Umpan Balik
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manfaat dari struktur organisasi antara lain: Pimpinan dengan mudah mengetahui
tugas, tanggung jawab da wewenangnya demikian juga tentang tugas, tanggung
jawab serta wewenag dari bawahan. 2) Menghindari terjadinya perselisihan
(konflik), saling menyalahkan, saling lempar tanggung jawab antar pegawai. 3)
Penghematan biaya. 4) Pembagian kerja dengan lebih tepat dan jelas.
13
Beberapa kemungkinan departementalisasi/departementasi: fungsional
organisasi, produk organisasi, wilayah organisasi, proses arus produk, pelanggan,
waktu kerja, proses dan campuran.
Rantai Komando Garis wewenang yang tidak putus dari yang terentang dari
puncak organisasi/tingkatan atas hingga ke eselon terbawah dan memperjelas siapa
melapor kepada siapa. Tiga konsep rantai komando yaitu: wewenang,
tanggungjawab, dan kesatuan komando.
Model desain organisasi dapat dibagi menjadi dua yaitu model organisasi
mekanistik adalah struktur/desain organisasi yang dikendalikan secara kaku dan
14
sangat ketat serta Model organisasi organik adalah struktur/desain organisasi yang
sangat fleksibel dan mudah beradaptasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16