Anda di halaman 1dari 42

MARKETING PLAN

PT. Elang Sehat Jaya (Beverage Industry)


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

MANAJEMEN PEMASARAN

diampu oleh

Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.

Penyusun:

Kelompok 3:

1. Arif Dzulfikar K15190030


2. Fadhil Muhammad K15190035
3. Iriando Wijaya K15190037
4. Karina Zulkarnain K15190040
5. Nabila Natasha K15190046
6. Zana Aprillia K15190055

KELAS R62

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS


SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya sehingga Makalah ilmiah yang berjudul ”Marketing Plan PT.
Elang Sehat Jaya” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ilmiah ini
disusun untuk memenuhi tugas akhir Manajemen Pemasaran.
Dalam penyusunan makalah ilmiah ini, penulis mendapat banyak bantuan,
masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya yang tiada henti
sehingga kami diberi kelancaran dan kesehatan dalam menyusun tugas ini.
2. Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc sebagai dosen pengajar matakuliah
Manajemen Pemasaran yang telah meluangkan waktu, memberikan masukan,
memberikan motivasi, bimbingan, serta ilmu pengetahuan.
3. Arif Dzulfikar, Iriando Wijaya, Fadhil Muhammad, Karina Zulkarnain, Nabila
Natasha, Zana Aprillia sebagai tim penyusun yang telah meluangkan waktu dan
pikirannya dalam menyelesaikan tugas ini dengan semaksimal mungkin dan dengan
hasil yang luar biasa menakjubkan.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ilmiah ini yang telah kami selesaikan.
Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ilmiah
ini. Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca.

Bogor, 15 Desember 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Daftar Tabel 3
Daftar Gambar 4
Pendahuluan 5
Latar Belakang 5
Tujuan 6
Executive Summary 6
Company Description 9

Strategic Focus and Plan (Company Profiles) 9


Visi dan Misi Perusahaan 10
Struktur Organisasi Perusahaan 10
Core Competency and Suistanable Competitive Advantage 10
Situation Analysis 12
SWOT Analysis 12
Industry Analysis 16
Identifying Competitor 20
Costumer Analysis 22
Identifying Company’s Competitive Strategies 23
Strategies Formulation 24
Product and Market Focus, Scope of Marketing 25
Marketing and Product Objective 26
Segmentation 26
Target Market 27
Points of Difference 28
Positioning 29
Marketing Programs 29
Analyze Product Strategies 30
Analyze Price Strategies 30
Analyze Place Strategies 32
Analyze Promotion Strategies 33
Financial Data and Projection 34
Implementation Plan 34
Evaluation and Control 39
Daftar Pustaka 40
41

2
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Total estimasi penjualan produk Moboba per tahun 8


Tabel 2 Analisis SWOT, SO, ST, dan WT PT.Elang Sehat Jaya 15
Tabel 3 Biaya Classic Moba 34
Tabel 4 Biaya ReMo 34
Tabel 5 Biaya BluMo 34
Tabel 6 Biaya GreMo 35
Tabel 7 Biaya Yelmo 35
Tabel 8 Biaya bahan baku Omboba 35
Tabel 9 Skenario Penjualan A 37
Tabel 10 Skenario Penjualan B 38
Tabel 11 Skenario Penjualan C 38
Tabel 12 Skenario Penjualan D 38

3
DAFTAR GAMBAR

6
Gambar 1 Logo produk Moboba
Gambar 2 Produk Instan Moboba bubuk instan dan bubble 7
Gambar 3 PT. Elang Sehat Jaya 9
Gambar 4 Struktur organisasi perusahaan PT. Elang Sehat Jaya 10
Gambar 5 Five Forces Porter Analysis 16
Gambar 6 Pesaing Produk Moboba (Produk Instan) 17
Gambar 7 Pesaing Moboba produk fresh 17
Gambar 8 Produk subtitusi Moboba (Kopi dan teh) 19
Gambar 9 Perbandingan konsumsi minuman BOBA perorang perbulan 23
dikawasan Asia Tenggara
Gambar 10 Flow distribusi pemasaran 32

4
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Minuman merupakan kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi agar


dapat bertahan hidup. Tujuan utama dari minuman adalah untuk memenuhi
kebutuhan tubuh akan cairan, selain juga sebagai pelepas dahaga. Keinginan
konsumen akan minuman tidak hanya sekedar air saja, tetapi juga menginginkan
minuman yang memberi kenikmatan dan kesegaran. Minuman ringan adalah
minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk
bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik
alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi.
Minuman dapat berupa air, sari buah, seduhan teh, minuman berkarbonat dan
lain-lain. Berkembangnya ilmu pengetahuan tentang pangan khususnya minuman
menyebabkan semakin banyak variasi minuman mulai dari rasa, warna yang menarik,
dan juga manfaat bagi kesehatan. Minuman yang sering dijumpai ialah minuman
fresh atau dari suchset dengan varians rasa yang sering dijumpai kafe atau restaurant.
Selain itu, minuman yang banyak ditemukan yaitu minuman siap saji karena lebih
mudah dikonsumsi serta dapat ditemukan dimana saja. Minuman siap saji, yaitu
minuman yang telah mengalami serangkaian proses pengolahan terlebih dahulu yang
kemudian dikemas dan cara pengkonsumsianya lebih mudah karena dapat langsung
diminum tanpa harus melakukan persiapan terlebih dahulu.
Masalah kesehatan saat ini mulai timbul, dikarenakan banyak penjual
minuman yang tidak memerhatikan unsur kesehatan. Adanya gula yang berlebih yang
dapat menyebabkan diabetes. Penambahan zat pewarna dan pengawet yang tidak
sesuai standar Badan POM dan dapat berakibat buruk karena bersifat karsinogen.
Adanya minuman tinggi kalori dan lemak, yang dapat menghambat metabolisme
tubuh.

5
Salah satu minuman yang menimbulkan masalah kesehatan ialah BOBA. Saat
ini, anak muda atau generasi millennial sangat menyenangi minuman BOBA yang
banyak dijual di kafe, restaurant, atau toko toko retail minuman. Segelas BOBA yang
mengandung bulatan tapioka sebanyak seperempat gelas mengandung kalori cukup
tinggi, yaitu 136 kalori. Nutrisinya juga tinggi kalori, yaitu sekitar 230 kalori. Adapun
segelas boba 500 Ml mengandung 90 gram gula, lebih banyak tiga kali daripada Coca
Cola. Jika ditotalkan total kalori dari segelas BOBA dapat mencapai 540 kalori. Maka
dari itu, PT. Elang Sehat Jaya, perusahaan beverage yang baru berdiri mencoba
menghadirkan produk kesehatan. Salah satu produk yang mulai dibuat ialah Moboba,
merupakan produk instan yang menggunakan gula rendah kalori (gula jagung) dan
susu low fat. Produknya terdiri dari berbagai varians rasa, yang digemari anak muda
saat ini. Kedepannya PT. Elang Sehat Jaya akan terus mengembangkan produk
kesehatan yang bermanfaat untuk anak muda Indonesia.

Tujuan

Menyusun marketing plan dan coorporate strategic PT. Elang Sehat Jaya.

EXECUTIVE SUMMARY

Gambar 1 Logo produk Moboba

6
Gambar 2 Produk Instan Moboba bubuk instan dan bubble (Sebelah kiri), produk
Moboba aneka rasa yang sudah disajikan (sebelah kanan)

PT. Elang Sehat Jaya mengeluarkan produk terbarunya, yaitu Moboba.


Moboba merupakan produk boba instan yang baik untuk kesehatan karena rendah
kalori dan low fat. Bahan-bahan penyusun produk Moboba dan inovasinya :
- Gula Jagung (Gula rendah Kalori), jenis gula fruktosa, kandungan kalori
dalam 100 gram jagung mengandung 96 kalori. Sementara, jika dari gula pasir
atau gula pada umumnya 100 gramnya akan menghasilkan 400 kalori. Maka,
bahan ini aman untuk pencegahan diabetes maupun penderita diabetes.
- Susu low fat, kandungan lemak pada susunya kurang dari 1 %. Dengan
kandungan lemak yang sedikit aman untuk menjaga bentuk ideal tubuh dan
terhindar dari penyakit kolestrol. Selain itu susu rendah lemak ini, juga rendah
laktosa. Dengan kandungan laktosa yang lebih sedikit dibandingkan
kebanyakan susu cair lain, Moboba tergolong ideal untuk mereka yang
lambungnya sensitif.
- Bubble (bola-bola) yang terbuat dari tepung tapioka terdiri dari berbagai
warna dari perwarna alami.
- Varians rasa atau bahan yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, seperti
brown sugar, moringa, strawberry, bluberry, dan melon kuning. Brown sugar
memiliki manfaat meningkatkan energi tubuh, mengatasi perut kembung, dan
sebagai antiseptik (penyembuh luka). Moringa sebagai anti penuaan,
menghilangkan keriput, kesehatan kulit. Strawbery mengandung antioksidan

7
yang sangat tinggi dan baik untuk tubuh (meningkatkan sistem kekebalan).
Blue berry sebagai antioksidan dan meningkatkan daya ingat otak. Melon
kuning baik untuk nutrisi mata dan penyakit jantung.
- Produk dalam bentuk bubuk, melalui teknologi spray drying, pengubahan
cairan menjadi bubuk. Bubuk sudah terdiri dari susu, gula, dan bahan atau
perasa. Selain itu, terdapat pula bubble atau bola-bola. Penyajiannya praktis
dan mudah, hanya dengan mencampurkan air dan pemberian es, kemudian
mengaduknya. Produk dapat dinikmati dimana saja dan kapan saja.
- Harga lebih terjangkau dibandingkan yang lain, yaitu 13.000 rupiah.
Sementara harga kompetitor, yaitu fresh boba, dapat mencapai 25.000-35.000
rupiah.
- Kemasan dan warna produk variatif yang menarik konsumen.
Segmen pasar yang dituju ialah anak muda yang berumur 20-35 tahun, yang
selalu menginginkan produk kekinian dan menarik. Jumlah estimasi omset satu tahun
ialah 6.33 M/ tahun dengan estimasi keuntungan 1,48 M/ tahun.

No Minimarket Jumlah Penjualan/Bulan/Unit Total Total Penjualan/


Unit Penjualan/Bulan Tahun
Minimarket

1 Indomaret 50 Rp.5.200.000 Rp.260.000.000 Rp.3.120.000.000

2 Alfamart 50 Rp.5.200.000 Rp.260.000.000 Rp.3.120.000.000

3 Agrimart 3 Rp.2.600.000 Rp.7.800.000 Rp. 93.600.000

Total Keseluruhan Penjualan/Tahun Rp. 6.333.600.000

Tabel 1 Total estimasi penjualan produk Moboba per tahun

8
GAMBARAN PERUSAHAAN
PT. Elang Sehat Jaya

Gambar 3 PT. Elang Sehat Jaya

PT. Elang Sehat Jaya didirikan pada tanggal 17 Februari 2017, oleh keenam
mahasiswa IPB (Fadhil, Arif, Rian, Nabilla, Zana, dan Karina). Pada awalnya
keenam mahasiswa ini mempunyai ide bisnis untuk dikompetisikan. Ide bisnis ini
ialah menciptakan produk minuman sehat kekinian yang digemari anak muda. Ide
inovatif ini berhasil memperoleh dana pengembangan dana dari kementerian ristek
dan teknologi, sampai akhirnya berdiri perseroran atas nama PT. Elang Sehat Jaya.
PT. Elang sehat jaya yang berfokus pada beverage industry, mempunyai
tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia agar terhindar dari
berbagai penyakit yang mengancam. Diferensiasi produk menjadi strategi utama
perusahaan agar tidak kalah saing dengan kompetitor lainnya. Tentunya, inovasi
untuk menunjang kesehatan selalu ada pada setiap produk yang diluncurkan.

Addres :

Head office : Jl. Sudirman Jakarta, Sudirman Tower (Floor 17th)


Factory : Jl. Mercedes Benz No 2. Gunung Putri Bogor
Contact Person : Fadhil (Sales & Marketing) 08224256798

9
Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi industri beverage yang menyediakan produk inovatif dan sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Misi

1.Mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya minuman sehat di Indonesia


2. Memberikan berbagai alternatif minuman sehat yang menarik.
3. Meningkatkan konsumsi minuman sehat di Indonesia.

Struktur Organisasi Perusahaan

CEO
Arif Dzulfikar

Divisi Divisi Divisi Divisi


Divisi SDM
Keuangan Pemasaran Strategik Operasional
Nabila Karina Fadhil Iriando Zana

Gambar 4 Struktur organisasi perusahaan PT. Elang Sehat Jaya

KOMPETENSI INTI DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF YANG


BERKELANJUTAN

Kompetensi Inti adalah fitur-fitur yang dimiliki perusahaan yang tidak dapat
ditandingi, atau yang akan sulit ditandingi oleh perusahaan lain. Kompetensi Inti PT.
Elang Sehat Jaya meliputi differensiasi produk, biaya operasional efisien, hubungan
dengan konsumen, keahlian yang dimiliki oleh karyawan, pendalaman pekerjaan,
loyalitas dan kepercayaan terhadap perusahaan dari karyawan, dan yang terakhir
adalah melakukan pekerjaan dengan efektivitas dan efisien.

10
PT. Elang Sehat Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri
beverage yang menyediakan produk inovatif dan sehat untuk meningkaatkan kualitas
hidup masyarakat Indonesia. Dalam dua tahun terakhir perusahaan bekerjasama
dengan beberapa perusahaan distributor seperti Alfamart, AlfaMidi, Indomaret, dan 3
Mini Market UMKM IPB dalam mendistribusikan produknya. Karyawan perusahaan
berkontribusi besar pada model bisnis keberhasilan. Untuk memenuhi tujuan jangka
panjangnya, perusahaan secara aktif menumbuhkan tenaga kerja yang beragam dan
membangun budaya bisnis yang mendorong pembelajaran, inovasi, dan penciptaan
nilai sehari-hari.
Keunggulan kompetitif perusahaan berasal dari kemampuannya untuk
mengumpulkan dan mengeksploitasi kombinasi sumber daya yang tepat. Keunggulan
kompetitif berkelanjutan dicapai dengan terus mengembangkan sumber daya dan
kemampuan yang ada dan menciptakan yang baru sebagai tanggapan dengan kondisi
pasar yang berubah dengan cepat. PT. Elang Sehat Jaya memiliki strategi
differensiasi yang dilakukan oleh team Research and Development untuk
menghasilkan produk terkini dan digemari oleh generasi millenials saat ini.
Kampanye promosi perdagangan dengan meningkatkan jangkauan produk dan
layanan yang ditawarkan ke pasar dengan melakukan ekspor, membuat franchise,
joint ventures, akuisisi. PT. Elang Sehat Jaya berbeda dengan perusahaan beverage
lainnya yang lebih mementingkan produk yang ditawarkan terjual habis. PT. Elang
Sehat Jaya diposisikan sebagai perusahaan yang memberikan produk minuman yang
instan dibuat maupun dikonsumsi oleh konsumen dengan harga yang terjangkau
dengan mengedepankan kualitas produk dan kesehatan konsumen. Memang,
walaupun harga jualnya lebih mahal dibandingkan dengan produk minuman instan
lainnya, tetapi PT. Elang Sehat Jaya menjadi alternatif minuman kekinian yang sehat
dan praktis untuk konsumen. Moboba memiliki posisi unik dalam bisnis minuman
karena menggunakan produk yang berkualitas dan sehat namun tetap disukai oleh
masyarakat Indonesia.

11
ANALISIS SITUASI

SWOT Analysis
Analisis ini merupakan analisis lingkungan perusahaan dengan melihat empat
aspek yang mempengaruhi perusahaan. Empat aspek tersebut adalah kekuatan (S),
kelemahan (W), peluang (O), dan ancaman (T). SWOT juga merupakan suatu metode
yang dapat digunakan untuk memberikan alternatif bagi perusahaan dalam
menentukan strategic planning. Didalam analisis SWOT aspek yang dilihat akan
dibagi dua menurut arah datangnya, yaitu dari dalam dan dari luar. Aspek dari dalam
adalah kekuatan (S) dan kelemahan (W), sedangkan aspek dari luar adalah peluang
(O) dan ancaman (T). Kekuatan dan kelemahan dapat dilihat dari kondisi perusahaan
contohnya teknologi yang digunakan, sumber daya manusia yang ada, brand image
perusahaan yang telah terbangun dimasyarakat, dan juga keadaan keuangan. Peluang
dan ancaman bagi perusahaan contohnya saja pertumbuhan pasar yang berkembang
terus, isu-isu negatif tentang perusahaan, dan adanya pesaing yang merupakan
perusahaan lama yang sudah dikenal masyarakat.

Kekuatan (S)
 Sumber daya manusia yang masih masuk dalam golongan milenial dan
kemampuan untuk bersinergi secara baik untuk mencapai tujuan perusahaan
 Memiliki inovasi baru dalam bidang usaha minuman (Produk instan dan
praktis, terdiri dari berbagai varians rasa)
 Perusahaan selalu mengedepankan 3R (Reduce, Recycle, Reuse)
 Perusahaan selalu mengedepankan kesehatan bagi konsumennya
 Harga terjangkau

Kelemahan (W)
 Kondisi keuangan yang tidak banyak
 Belum memiliki brand image karena masih perusahaan baru
 Teknologi yang digunakan masih belum mutakhir

12
 Masih memiliki ketergantungan dengan pemasok

Peluang (O)
 Pasar milenial yang ingin mengonsumsi produk sehat
 Sifat milenial yang ingin kepraktisan dalam kegiatannya
 Permintaan pasar yang terus bertumbuh dengan sifat yang ingin menjaga alam
 Adanya pasar yang dapat dilakukan ekspansi dalam bidang minuman,
pertumbuhan industri makanan dan minuman terus meningkat, pada triwulan I
2019, pertumbuhan mencapai 6.77 % lebih tinggi dibandingkan rata-rata
pertumbuhan nasional yang hanya 5.07 %

Ancaman (T)
 Isu tentang minuman BOBA
 Brand image perusahaan lama yang telah terbangun dimasyarakat
 Perusahaan lama yang telah memiliki teknologi dan pemahaman akan keadaan
pasar yang lebih baik
 Sifat konsumen milenial yang terus berubah-ubah

Strategic planning

SO ─ Kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam bidang inovasi dan sumber


daya manusia yang masih masuk dalam golongan milenial dan kemampuan bersinergi
antar anggota perusahaan dapat menjawab peluang yang ada. Sumber daya manusia
yang baik dapat memberikan efek yang baik juga bagi perusahaan, sumber daya
manusia perusahaan juga masih masuk kedalam golongan milenial sehingga
perusahaan mampu melakakuan pendekatan untuk menganalisis keinginan milenial.
Rencana strategis yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjawab peluang yang
ada dengan kekuatannya adalah dengan meluncurkan minuman “Healthy” dengan
memasukkan inovasi baru dari segi rasa yang ditawarkan. Selain itu juga perusahaan
meluncurkan minuman sehat kekinian yang praktis untuk menjawab peluang sifat

13
milenial yang menginginkan kepraktisan dalam kegiatannya. Selanjutnya pada jangka
panjang perusahaan dapat melakukan strategi untuk terus menjawab permintaan pasar
yang memiliki sifat ingin menjaga alam dengan mengurangi penggunaan barang-
barang yang termasuk dalam golongan 3R, seperti penggunaan wadah ramah
lingkungan. Perusahaan juga melakukan pengamatan akan kondisi pasar yang dapat
memberikan rencana strategis untuk terus bersaing dengan perusahaan lain. Rencana
strategis tersebut adalah dengan melakukan ekspansi pasar minuman sehat bagi
konsumennya.
ST ─ Dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan mencoba untuk tetap
bertahan dari ancaman yang ada. Sumber daya manusia yang masih dalam golongan
milenial perusahaan diharapkan mampu untuk melakukan pendekatan kepada
milenial untuk menjawab isu tentang minuman tersebut, dengan cara melakukan
penanaman brand image BOBA yang dimiliki perusahaan seperti dengan melakukan
sosialisasi melaui media sosial perusahaan dan juga media sosial pribadi. Perusahaan
juga mampu mengambil strategis untuk selalu melakukan inovasi minuman sehat
untuk menjawab sifat konsumen milenial yang berubah-ubah. Sehingga pasar
milenial dapat terus menjadi konsumen tetap bagi perusahaan.
WO ─ Selain kekuatan perusahaan ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan
tersebut juga dapat digunakan untuk menentukan strategic planning yang ingin
diambil perusahaan. Perusahaan yang masih belum mempunyai brand image
dimasyarakat dan kondisi keuangan yang belum baik dapat menjawab peluang
dengan cara melakukan promosi dan mempertahankan kualitas dari produk yang
perusahaan tawarkan. Sehingga pasar milenial yang menginginkan produk sehat
dapat membangun brand image bagi perusahaan kami dengan adanya penilaian yang
baik dari konsumen setelah layanan diberikan. Konsumen yang memberikan nilai
baik tersebut juga diharapkan mampu menjadi konsumen yang loyal bagi perusahaan
sehingga dapat membantu perusahaan dalam hal memperbaik kondisi keuangan.
WT ─ Strategi yang diambil dikondisi ini adalah dengan tetap memberikan
layanan yang terbaik yang mampu perusahaan yang berikan tanpa membuat image
yang buruk sehingga perusahaan dapat terus bertahan dalam bisnis ini.

14
SWOT Opportunity Threat
 Pasar milenial yang  Isu tentang
ingin mengonsumsi minuman BOBA
produk sehat  Brand image
 Sifat milenial yang perusahaan lama
ingin kepraktisan yang telah
dalam kegiatannya terbangun
dimasyarakat

Strength Strategi SO Strategi ST


 Sumber daya 1. Meluncurkan 1. penanaman
manusia yang minuman brand image
masih masuk “Healthy” dengan BOBA melaui
dalam golongan memasukkan media sosial
milenial dan inovasi baru dari perusahaan dan
kemampuan segi rasa yang juga media
untuk bersinergi ditawarkan sosial pribadi
secara baik untuk 2. Penggunaan anggota
mencapai tujuan barang-barang perusahaan yang
perusahaan yang termasuk masih dalam
 Memiliki inovasi dalam golongan golongan
baru dalam 3R milenial.
bidang usaha 2. Melakukan
minuman inovasi
 Perusahaan minuman sehat
selalu
mengedepankan
3R (Reduce,
Recycle, Reuse)

Weakness Strategi WO Strategi WT


 Kondisi 1. Melakukan 1. Tetap
keuangan yang promosi dan memberikan
tidak banyak mempertahankan layanan yang
 Belum memiliki kualitas dari terbaik
brand image produk yang
karena masih perusahaan
perusahaan baru tawarkan

Tabel 2 Analisis SWOT, SO, ST, dan WT PT.Elang Sehat Jaya

15
Analisa Industri (5 Forces Analysis Porter)

Gambar 5 Five Forces Porter Analysis

Adanya Pesaing Pada Industri Yang Sama

Pesaing pada industri yang sama memuculkan adanya rivalitas antar industri
untuk mendapatkan posisi pada pasar. Persaingan tersebut dalam bentuk persaingan
harga, perang iklan, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan
kepada pelanggan. Adapun persaingan ini terjadi akibat sejumlah faktor struktural
yang saling beinteraksi. Pesaing dari produk Moboba ini ialah milk tea instan, seperti
Sari Wangi (Unilever), Kiyora (Ultra Jaya), dan Lipton. Untuk produk green tea
instan, pesaing yang ada, seperti Allure, Kiyora (Ultra Jaya), dan Max Tea. Namun,
produk ini memiliki keunggulan, yaitu adanya tambahan bubble, menggunakan gula
rendah kalori (gula jagung), menggunakan susu (low fat), dan terdiri dari berbagai
varians rasa. Dengan banyak keunggulan, produk Moboba dijual dengan harga yang
lebih terjangkau. Dari segi harga, produk Moboba jika dibandingkan satuan memang
lebih tinggi, namun dari segi khasiatnya lebih banyak manfaat yang didapatkan
karena kalori lebih rendah dan nilai gizi lebih tinggi. Harga Moboba sekitar 10.000
per produk, sementara, harga suchset per produk bisa sekitarr 4.000-5.000.

16
Gambar 6 Pesaing Produk Moboba (Produk Instan)

Pesaing dari minuman Moboba lainnya berasal dari penjualan minuman


BOBA fresh yang dijual di pasar swalayan, mall-mall, kafe, restaurant dan lainnya.
Dari segi kemudahaan Moboba lebih unggul karena praktis, dapat dibuat dimana saja
dan kapan saja. Dari Segi harga, minuman instan Moboba jauh lebih rendah, harga
pesaing sekitar 20.000-35.000, sementara produk Moboba dijual dengan harga 13.000
saja.

Gambar 7 Pesaing Moboba produk fresh

Masuknya Pendatang Baru

Adanya pedatang baru yang potensial pada bidang industri yang sama akan
membawa ancaman bagi industri yang telah ada, karena adanya keinginan untuk
merebut bagian pasar. Hal ini akan menimbulkan dampak pada harga saing produk di
pasar, sehingga akan menyebabkan turunnya profit perusahaan.
Pesaing dengan economic of scale yang besar akan mencoba masuk dan
mengeluarkan produk-produk sejenis. Maka dari itu, dibutuhkannya diferensiasi

17
selain dari keunggulan produk. Maka, diperlukan juga costumer relationship yang
baik. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi hidup sehat yang diadakan
PT. Elang Sehat Jaya dan menjadi sponsor di beberapa kegiatan anak muda. Strategi
pemasaran yang baik juga akan memperkuat branding produk, sehingga konsumen
menjadi loyal dan tidak berpindah ke lain produk. Selain itu, PT. Elang Sehat Jaya
selalu melakukan diferensiasi produk setiap tahunnya, sehingga konsumen tidak
bosan dan selalu memakai produk dari PT. Elang Sehat Jaya.
Hambatan masuk ke dalam industri ini tergolong sedang, karena perlu
memerlukan modal yang besar dan biaya perizinan seperti Halal, pengujian bahan
pangan, dan Perizinan Perseroan. Selain itu, diperlukan biaya promosi yang cukup
tinggi untuk mengenalkan produk diawalnya.

Munculnya Produk Pengganti/Subtitusi

Ancaman lainnnya muncul dari industri yang menghasilkan produk pengganti


dari produk yang perusahaan hasilkan. Adanya industri yang memproduksi produk
pengganti ini akan membatasi laba potensial yang mungkin dapat diperoleh oleh
perusahaaan. Adapun produk pengganti yang mendapat perhatian besar bila memiliki
harga maupun prestasi yang lebih baik dan dihasilkan oleh industri berlaba tinggi.
Produk subtitusi dari Moboba yang digemari anak muda ini ialah varians kopi dan
teh. Apabila kualitas dari produk kopi dan teh ini lebih baik dengan harga yang lebih
murah, maka konsumen akan beralih. Maka dari itu, kedepannya PT. Elang Sehat
Jaya akan coba mengeluarkan produk teh dan kopi yang sehat, inovatif, dan digemari
oleh masyarakat.

18
Gambar 8 Produk subtitusi Moboba (Kopi dan teh)

Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Pemasok memiliki peranan penting dalam menghasilkan suatu produk,


sehingga hubungan dengan pemasok harus dapat dijalankan dengan baik bila ingin
proses produksi berjalan dengan lancar. kekuatan tawar menawar pemasok yang
meningkat juga akan meningkatkan tingkat persaingan dalam industri. Tingkat
persaingan ini akan semakin tinggi jika:
a. Terdapat dominasi pasokan oleh perusahaan pemasok.
b. Terdapat sedikit perusahaan pemasok.
c. Produk yang dijual bersifat unik.
d. Industri bukan pasar utama atau bukan pelanggan penting bagi pemasok.
e. Adanya kebijakan strategi integrasi oleh perusahaan pemasok
Dalam dua tahun terakhir ini, PT. Elang Sehat Jaya bekerjasama dengan
pemasok, yaitu peternakan sapi yang berada di daerah Bogor. Sistem yang digunakan
ialah kontrak kerja sama bisnis, dengan harga yang menguntungkan kedua belah
pihak. Karena, pemesanan dengan jumlah yang banyak dan dilakukan secara rutin
membuat bargaining power menjadi lebih besar, sehingga harga lebih murah.
Pemasok lainnya ialah pemasok tepung tapioka dan buah-buahan yang sistemnya
sudah sama dengan kerja sama kontrak.

19
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Bila kekuatan tawar pembeli tinggi, maka usaha yang harus dilakukan
perusahaan untuk bersaing juga akan semakin tinggi karena tingkat persaingan untuk
mendapatkan konsumen juga semakin tinggi. Kekuatan pembeli tinggi jika:
a. Industrinya terpusat atau jumlah pembeliannya besar
b. Produk industri tersebut merupakan bagian penting dari biaya maka pembeli akan
sangat selektif
c. Produk industri standar
d. Tak ada biaya beralih bagi pembeli
e. Labanya rendah
f. Ada ancaman integrasi ke hulu
g.Produk industri tidak penting bagi mutu produk pembeli
h. Pembeli memiliki informasi lengkap
Karena margin dari produk susu lebih kecil, maka bargaining position dari
pembeli menjadi lebih kuat untuk melakukan pembelian pada waktu yang diinginkan
dan harga yang menjadi keinginan perusahaan.

Identifikasi Kompetitor

Jumlah masyarakat Indonesia yang berkisar diangka 270 juta merupakan pasar
yang sangat menjanjikan untuk sektor industri makanan dan minuman (kompas
2019). Jumlah yang besar ini menjadi faktor yang penting bagi pertumbuhan industri
makanan dan minuman tersebut. Termasuk dalam pertumbuhan minuman BOBA.
BOBA merupakan minuman yang berasal dari Taiwan yang masuk ke Indonesia.
Minuman BOBA ini juga meramaikan bisnis minuman manis yang ada di Indonesia.
Pertumbuhan bisnis makanan dan minuman sendiri menurut pengamat ekonomi
Ahmad Heri dalam detik.com tanggal 27 oktober 2019 menyebutkan bahwa industri
ini terus bertumbuh hingga angka 7-8%. Ahmad Heri juga menyebutkan bahwa
spesial untuk industri minuman saja angka pertumbuhannya bisa lebih besar.
Minuman BOBA sendiri sudah memiliki pelaku usaha yang cukup besar.
Pelaku usaha tersebut adalah KULO Group dengan menjalin kerja sama dengan Mitra

20
Boga Ventura (MBV), KOKUMI, dan juga Kamutea. Sedangkan harga yang
ditawarkan berkisar antara Rp 16.000 hingga Rp 24.000. KULO Group dan MBV
menghadirkan Xi Bo Ba dengan target enam bulan ke depan mampu setidaknya
membuka gerai sebanyak 250 di kota-kota besar Indonesia. KULO Group dengan
MBV membuka gerai tersebut dengan sistem kemitraan dari pelaku usaha yang telah
menjalin kerjasama sebelumnya (Kompas 2019). Selain KULO Group dan MBV
terdapat pula pelaku usaha yang lebih dulu berkecimpung dalam bisnis minuman
BOBA, yaitu KOKUMI. KOKUMI sudah memiliki 18 gerai yang tersebar di
Indonesia. KOKUMI mampu menjual 30.000 hingga 90.000 gelas dalam satu
bulannya. Jika nantinya bulan Desember ini rencana KOKUMI berhasil untuk
membuka gerai hingga 30 gerai maka bisa dikatakan bahwa perbulannya satu gerai
dapat menjual 1.000 hingga 3.000 gelas per bulannya. KOKUMI sendiri memberikan
penawaran harga berkisar Rp 18.000─Rp 35.000. KOKUMI sendiri mengedepankan
BOBA yang dijualnya 70% berbahan baku lokal. Kamutea adalah pelaku usaha
minuman BOBA selanjutnya yang juga telah besar di kawasan Jabodetabek dengan
memiliki 12 gerai dengan target akhir tahun mampu membuka sebanyak 17 gerai.
Satu gerai Kamutea sendiri mampu menjual 13.000 gelas minuman per bulannya dan
terdapat perbedaan 30─40% untuk gerai yang berada di pusat perbelanjaan. Harga
yang ditawarkan Kamutea juga cukup tinggi, yaitu Rp 33.000─Rp 35.000 per
gelasnya(Detik Finance 2019).
Industri BOBA yang sudah berjalan memiliki prospek yang baik dengan
ditunjukkan data diatas baik harga dan penjualan per gerainya. Sehingga industri
dapat dikatakan menjanjikan. Perusahaan kami hadir dengan konsep baru dengan
BOBA yang tidak lagi hanya berwarna cokelat kehitaman tetapi dengan varian warna
yang lebih dari satu dan juga varian rasa yang tidak hanya berpusat pada satu warna.
Selain itu juga perusahaan kami hadir dengan menawarkan BOBA yang ramah bagi
konsumen yang memiliki masalah dengan berat badan dan juga ramah bagi
kesehatan. Konsep tersebut adalah BOBA dengan susu rendah lemak dan
menggunakan gula yang berasal dari gula aren. Minuman BOBA yang kami tawarkan
juga adalah minuman yang praktis dalam kemasan yang praktis sehingga dapat

21
dimanfaatkan oleh kaum milenial sebagai target pasar yang ada untuk menjawab sifat
kaum milenial yang menyukai kepraktisan. Perusahaan kami juga menggunakan
bahan-bahan yang ramah lingkungan sehingga dalam operasionalnya perusahaan
kami juga ambil alih dalam konsep ramah lingkungan.

Identifikasi Costumer

BOBA merupakan minuman yang berkembang dan lahir pertama kali di


Taiwan pada tahun 1980-an. BOBA yang merupakan variasi dari bubble tea adalah
minuman yang terbuat dari tepung tapioka dan bisa diterima oleh semua kalangan
karena teksturnya yang kenyal. Minuman ini memiliki konsumen dari kalangan
milenial yang juga menjadi sasaran medium pemasaran. Oleh karena itu produsen
BOBA membuat tampilan produknya menjadi lebih kekinian atau Instagramable
(CNN 2019). Data yang ditunjukkan oleh GrabFood menunjukkan pertumbuhan
minuman bubble tea pada tahun 2018 sebesar lebih dari 8.500% dari bulan Januari
hingga Desember. Data yang dimiliki GrabFood juga menyebutkan rata-rata
konsumsi BOBA di Indonesia sebesar 3 gelas per bulan per konsumen (Endeus 2019)
dan pada Gambar 1 dapat dilihat perbandingan konsumsi minuman BOBA perorang
perbulan dikawasan Asia Tenggara. Menurut CNBCIndonesia tahun 2019 juga
menyebutkan bahwa penggemar bubble tea di GrabFood terus mengalami
peningkatan hingga lebih dari 12.000% pada tahun 2018. Melihat data tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa konsumen BOBA adalah kebanyakan kaum milenial yang
menyukai hal baru dan kepraktisan yang ditawarkan oleh salah satu angkutan online.
Selain itu juga target konsumen yang diinginkan industri minuman boba ini adalah
konsumen yang menyukai kegiatan yang dapat diunggah dimedia sosial masing-
masing, sehingga tampilan kekinian atau instagramable menjadi strategi tersendiri
untuk mengambil pasar. Terdapat juga penelitian yang pernah dilakukan di daerah
Bandung tentang konsumen yang dominan dalam mengonsumsi bubble tea yang
minuman boba masuk ke dalamnya adalah konsumen perempuan. Konsumen ini
memiliki rentang umur 17-25 tahun atau dengan kata lain masih dalam masa remaja
akhir. Status dari konsumen ini adalah sebagai pelajar dan mahasiswa dengan

22
pendapatan Rp 1.000.000, ─ Rp 3.000.000,-. Para konsumen ini juga memiliki sifat
sebagai repeat buyers dengan intensitas pembelian hingga 2 ─ 5 kali dalam satu
bulannya. Pengeluaran yang dikorbankan pun untuk mendapatkan satu gelas bubble
drink sebesar Rp 25.000 ─ Rp 34.999 dengan varisai tambahan topping atau ukuran
gelas yang diinginkan (Dei et all 2015).

Gambar 9 Perbandingan konsumsi minuman BOBA perorang perbulan dikawasan


Asia Tenggara (Endeus Tv 2019)

IDENTIFIKASI COMPETITIVE STRATEGIES

Strategi yang dilakukan PT. Elang Sehat Jaya ialah dengan menggunakan By
Pass Attack, yaitu strategi menyerang secara tidak langsung, dikarenakan PT. Elang
Sehat Jaya mendiversifikasikan produk baru yang belum ada di pasaran. Produk
Moboba adalah produk instan milk tea dengan buble. Selama ini, produk minuman
boba hanya dijumpai di kafe atau toko dalam kondisi langsung dibuat, tidak dijual
instan. Sementara, pasar minuman instan yang ada sekarang hanya seputar produk
instan milk tea, thai tea, dan lain-lain.

23
FORMULASI STRATEGI

Strategi Diferensiasi

PT. Elang Sehat Jaya melakukan strategi diferensiasi. Diferensiasi merupakan


suatu strategi organisasi yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa
yang berbeda dengan produk atau jasa dari perusahaan lain. Dengan kata lain, produk
atau jasa yang dihasilkan haruslah mempunyai identitas. Identitas produk atau jasa ini
dapat berupa atribut-atribut yang melekat pada produk atau jasa tersebut sehingga
dapat dikenal oleh pelanggan. Fokus utama strategi diferensiasi adalah
pada loyalitas pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan.
Strategi diferensiasi yang dilakukan oleh perusahaan ialah melalui Research
& Development untuk menghasilkan produk terkini dan digemari oleh generasi
millennial saat ini. Sebagai contoh produk Moboba yang ada karena melihat produk
Milk Tea Bubble yang harganya mahal dan kurang sehat. Maka dari itu,
diciptakannya produk Moboba yang menggunakan susu low fat, gula jagung,
sehingga aman untuk penderita diabetes. Produk pun terdiri dari berbagai macam
varians rasa yang banyak manfaat untuk tubuh, diantaranya brown sugar, moringa,
stroberry, blue bery, dan melon kuning. Perusahaan ini akan terus berkembang untuk
menciptakan produk-produk healthy atau herbal lainnya yang akan digemari anak
muda saat ini. Kedepannya bisa terdapat produk Healthy Coffe, Healthy Tea, Wedang
Instan, dan lain-lain.

Directional Strategy

Vertical growth, yang dapat dicapai mengambil alih fungsi yang sebelumnya
disediakan oleh pemasok atau distributor. Pertumbuhan vertikal menghasilkan
integratif vertikal seperti: Integrasi ke depan dan Integrasi ke balakang. Konsentrasi
pada produk saat ini atau inovatif dalam satu industri. Dalam hal ini, perusahaan
dapat membuat strategi yang terkait dengan rantai pasok produk dalam
pengembangan vertikal, seperti mengakuisisi atau membeli perusahaan pemasok

24
bahan baku dan pendistribusi produk, dengan tujuan semua proses produksi dapat
dikendalikan oleh perusahaan.
Integrasi ke belakang, dalam hal ini, untuk mengurangi cost perusahaan PT.
Elang Sehat Jaya, kedepannya harus mempunyai peternakan sapi sendiri. Hal ini
diakarenakan susu merupakan bahan utama dari perusahaan ini. Dengan memiliki
peternakan sapi, maka cost produksi susu bisa ditekan jauh lebih rendah. Karyawan
yang mengurusi ternak sapi dapat diambil dari masyarakat sekitarnya. Sementara,
untuk pendistribusian perusahaan ini masih bekerja sama dengan perusahaan lainnya,
yaitu perusahaan distributor untuk mendistribusikan produk-produk beverage dari
PT. Elang Sehat Jaya Integrasi ke depan ini bekerja sama dengan perusahaan-
perusahaan retail, seperti Alfamart, Indomaret, Alfamidi dan lain-lain. Serta, fokus
untuk memasarkan di lokasi kampus dimana banyak berkumpulnya anak muda yang
menggemari produk ini.
Horizontal Growth, yang dapat dicapai dengan operasinya ke lokasi geografis
lain dan/ atau dengan meningkatkan jangkauan produk dan layanan yang ditawarkan
ke pasar saat ini. Beberapa pilihan populer diantaranya yaitu melakukan ekspor,
membuat franchise, joint ventures, akuisisi. Dalam hal ini, PT. Elang Sehat Jaya, dua
tahun ini telah mencoba mendistribusikan produk ke daerah Bogor. Dalam rentang,
jangka menengah, PT. Elang Shea Jaya mencoba memasarkan produknya di daerah
Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Dalam jangka panjangnya
PT. Elang Sehat Jaya akan bekerja sama dengan retail kecil dan retail besar untuk
mendistribusikan produk ke daerah lain, seperti Sumatera, Kalimantan, Bali, dan
daerah-daerah lainnya.

PRODUK DAN FOKUS MARKET, SCOPE MARKET

Marketing and Product Objectives

Pemasaran adalah suatu upaya untuk menyampaikan pesan atau keinginan


kepada orang lain dan berusaha agar pesan atau keinginan tersebut tercapai. Kegiatan
pemasaran meliputi usaha merancang suatu produk, merealisasikan, mempromosikan,
serta menyampaikan barang atau jasa kepada konsumen atau perusahaan yang

25
memerlukan. Kegiatan pemasaran itu sendiri dilakukan dengan tujuan agar konsumen
dapat menyadari bahwa produk tersebut bernilai dan bermanfaat untuk kehidupannya
dan konsumen akan bersedia untuk melakukan transaksi ekonomi (jual-beli).
Produk yang kami luncurkan yaitu Moboba merupakan minuman instan boba
pertama yang akan diluncurkan di Indonesia, sehingga produk kami memiliki
beberapa tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu dua tahun ke depan, yaitu:
1. Memberikan produk minuman mudah dibuat oleh konsumen,
2. Memberikan produk minuman dengan harga yang terjangkau,
3. Memberikan produk yang menjawab keinginan pasar saat ini,
4. Menjadi minuman instan yang dikonsumsi oleh seluruh masyarakat Indonesia,
5. Membuat Moboba menjadi alternatif minuman kekinian yang sehat dan
praktis untuk konsumen.

Segmentation

Segmentasi pasar merupakan upaya yang dilakukan pemasar untuk


memperoleh ketepatan dalam menggarap pasar. Tahapan ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi dan mengenal profil kelompok pembeli yang diduga membutuhkan
produk dan bauran pemasaran yang berbeda. Strategi generik yang dikembangkan
oleh Michael M. Porter memberikan gambaran mengenai pilihan strategis yang
tersedia bagi pemasar untuk mengurangi tekanan persaingan antar anggota industri.
Salah satu dimensi yang menentukan arena tersebut adalah pasar, di mana para
pemain dalam industri dapat memilih bermain di pasar masal atau pasar
khusus.Penelitian segmentasi untuk pasar konsumen terbagi ke dalam dua bagian,
yaitu penelitian yang menggunakan karakteristik konsumen dan penelitian yang
menggunakan variabel respon konsumen. Penelitian tentang karakteristik konsumen
lebih berfokus kepada demografi, letak geografis, psikografi, dan perilaku, sementara
penelitian tentang variabel respon membagi konsumen berdasarkan pencarian
manfaat, saat penggunaan, dan merek, setelah itu dipelajari apakah memiliki
karakteristik yang berbeda.

26
Minuman instan Moboba yang perusahaan kami produksi melakukan
segmentasi berdasarkan karakteristik konsumen, yaitu variebel demografi, letak
geografis, psikografi, dan perilaku. Pada langkah awal, pemasaran minuman instan
Moboba diarahkan pada daerah perkotaan, karena kota-kota merupakan salah satu
kota di Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang besar. Berdasarkan segi
demografi, minuman instan Moboba mengarah kepada konsumen yang berusia antara
20-35 tahun, karena konsumen dengan jumlah konsumsi minuman boba terbesar di
Indonesia ditempati oleh masyarakat yang berada pada usia produktif dan masyarakat
pada usia tersebut peduli pada isu kesehatan.
Pemasaran minuman instan Moboba juga mengarah kepada konsumen dengan
kelas sosial menengah ke atas. Hal tersebut disebabkan karena konsumen minuman
boba sebagian besar merupakan masyarakat yang gemar pergi ke pusat perbelanjaan,
karena minuman boba saat ini hanya dijual di area pusat perbelanjaan. Pemasaran
minuman instan boba diarahkan kepada konsumen yang mementingkan kualitas,
karena produk yang perusahaan kami luncurkan menggunakan produk-produk alami
yang berkalori rendah, sehingga lebih sehat dibandingkan dengan minuman instan
lainnya yang saat ini beredar di pasar. Segmentasi untuk minuman instan Moboba
secara umum adalah konsumen yang tinggal di daerah perkotaan dengan gaya hidup
menengah, dan kepedulian terhadap kesehatan yang tinggi.

Target Market

Tahapan membidik pasar (market targeting) merupakan tahapan di mana


pemasar memutuskan untuk memilih segmen-segmen mana yang cukup
menguntungkan untuk dilayani perusahaan. Perusahaan yang memilih pasar spesifik
dan melayani pasar dengan baik dapat dikatakan telah melakukan pemasaran
berdasarkan target (target marketing). Pada pemasaran target, perusahaan berusaha
memilah pasar ke dalam beberapa segmen pasar utama, kemudian memutuskan untuk
meayani satu atau lebih segmen, dan mengembangkan produk serta program-program
pemasaran yang sesuai dengan masing-masing segmen.

27
Segmen pasar yang dipilih oleh perusahaan kami dalam memasarkan minuman
instan Moboba adalah Pemasaran Segmen, karena perusahaan kami hanya berusaha
memilah konsumen ke dalam beberapa kelompok segmen, yaitu masyarakat
perkotaan dengan gaya hidup menengah, dan kepedulian terhadap kesehatan yang
tinggi. Pemasaran produk secara spesifik diawali dari kota Bogor, setelah itu
perusahaan akan melakukan ekspansi lokasi penjualan ke seluruh Pulau Jawa, dan
setelah itu mencoba mengembangkan pasar ke seluruh Indonesia. Lokasi penjualan
produk lebih berfokus kepada minimarket seperti Alfamart, Indomart, dan
minimarket yang berada di sekitar daerah kampus.

Points of Differences

Diferensiasi merupakan kegiatan merancang serangkaian keunikan yang


bermakna membedakan tawaran perusahaan dengan yang ditawarkan para pesaing di
kategori produk yang sama. faktor-faktor lain yang menyebabkan diferensiasi produk
adalah superior, sulit ditiru, terjangkau, dan menguntungkan. Tujuan dari
dilakukannya diferensiasi produk adalah untuk mengembangkan strategi positioning
yang efektif untuk barang atau jasa yang akan diluncurkan. Tindakan melakukan
diferensiasi membutuhkan biaya, namun jika biaya yang dikeluarkan untuk
diferensiasi mahal dan konsumen tidak mampu membayar, maka produk tidak akan
mampu bersaing. Kriteria terakhir adalah produsen masih mendapat keuntungan,
yaitu selisih antara harga yang dibayar konsumen dengan biaya diferensiasi.
Ide membuat minuman instan Moboba diinisiasi karena dalm satu porsi produk
minuman boba yang ada saat ini memiliki jumlah kalori yang tinggi, selain itu harga
minuman boba yang saat ini dijual di pasaran berkisar antara Rp20,000 – Rp37,000.
Harga tersebut menjadi mahal karena produk tersebut dijual di pusat perbelanjaan
maupun restoran-restoran, sehingga perusahaan kami mencetuskan ide minuman
instan Moboba. Produk kami memiliki pembeda dari para pesaing, yaitu:
1. Harga lebih terjangkau untuk konsumen,

28
2. Produk kami diperuntukkan bagi konsumen yang ingin mengkonsumsi dan
membuat minuman boba secara praktis,
3. Menggunakan susu lowfat yang lebih bagus untuk kesehatan
4. Warna boba yang disesuaikan dengan rasa, sehingga boba yang perusahaan
kami tawarkan tidak hanya berwarna coklat, namun juga berwarna merah,
kuning, hijau, dan biru. Pewarna yang digunakan menggunakan bahan
alami,
5. Gula yang digunakan merupakan gula jagung yang memiliki jumlah kalori
yang lebih rendah daripada gula pasir maupun gula sintetik,

Positioning

Tahapan ini mencerminkan bagaimana perlakuan terhadap benak konsumen,


dalam artian produk yang akan diluncurkan perusahaan akan memiliki citra seperti
apa di benak konsumen, sehingga perusahaan harus memahami citra seperti apa yang
harus dimiliki produknya agar mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Apabila
perusahaan telah mendapat tempat di benak konsumen, maka perusahaan akan lebih
mudah untuk merebut pangsa pasar (market share).
Strategi positioning yang dipilih perusahaan kami untuk produk minuman
instan Moboba adalah strategi positioning atribut. Strategi ini dipilih karena Moboba
memiliki keunggulan dibanding produk pesaing yaitu terdapat boba dengan lima
macam warna, selain itu bahan-bahan yang digunakan dalam produksi Moboba
merupakan bahan alami dan rendah kalori yang bagus untuk kesehatan.

PROGRAM MARKETING

Analisis strategi produk

Moboba adalah produk minuman manis yang masih aman untuk dikonsumsi
karena kadar gula dan kalori yang lebih rendah jika dibandingkan dengan minuman-
minuman sejenisnya, produk ini di pasarkan dalam bentuk sachet untuk memberikan
kemudahan kepada pelanggan untuk mengkonsumsi dan memberikan kesempatan

29
kepada pelanggan untuk mendapatkan sensasi minum boba dengan harga yang lebih
terjangkau. Produk moboba ini memberikan nilai pelanggan dalam hal nilai gizi
karena menggunakan ingredient yang lebih sehat untuk tubuh dengan menggunakan
susu lowfat dan gula jagung sebagai pemanisnya dan menggunakan bahan-bahan
alami sebagai pewarnanya, untuk strategi produk perusahaan menggunakan strategi
perluasan lini produk Line Filling, yaitu strategi produk untuk memperluas lini
produk dengan menambahkan variasi produk kepada lini produk yang ada saat ini,
tujuan dari dilakukannya strategi ini adalah untuk memperoleh tambahan laba,
berupaya memaksimalkan peluang pasar dan mengurangi resiko hilangnya pelanggan.
strategi ini di implementasikan dalam bentuk varian produk, produk moboba ini
terdiri dari 5 varian rasa yaitu :
 Strawberry (buah strawberry)
 Matcha (moringa)
 Brown sugar
 Blueberry (buah blueberry)
 Melon (buah melon kuning)

Analisis Strategi Harga

Moboba adalah tergolong produk baru maka penting untuk meningkatkan


brandawareness terlebih dahulu sehingga dalam menetapkan harga produk moboba
ini lebih berorientasi pada penjualan dengan tujuan utamanya adalah pertumbuhan
penjualan, pertumbuhan pangsa pasar dan meraih pasar kelas atas dengan maksimum
(maximum market skimming). produk moboba ini sendiri akan dipasarkan dengan
harga 13.000, dengan harga tersebut kami berharap dapat memberikan sensasi
meminum boba tanpa perlu mengeluarkan biaya lebih dan lebih praktis, data dari grab
memperlihatkan bahwa tren pertumbuhan di indonesia untuk minuman bubble/boba
sangat tinggi, yaitu mencapai 31 kali lipat pada tahun 2018 meskipun kisaran harga
produk untuk boba sendiri ini sekitar 20.000-30.000 untuk setiap produknya.

30
Strategi harga yang dipakai pada produk ini adalah penetrasi pasar dan
keunggulan kompetitif moboba, jenis pendekatan ini memperhitungkan variabel-
variabel seperti keterjangkauan, nilai, kondisi pasar dan persaingan (Ujang
Sumarwan, 2018). Empat Langkah dalam menentukan harga yaitu :

 Harga dan ketersediaan barang subtitusinya, untuk barang subtitusi dari


moboba ini adalah minuman sachet, selain mudah ditemukan harga yang
murah menjadi tantangan tersediri dari produk kami dalam bersaing
 Karakteristik produk, meskipun produk kami lebih mahal, kami memfokuskan
pada memberikan nilai berbeda pada pelanggan dari segi kandungan gizi dan
customer experience yang berbeda, kami memfokuskan pada memberikan
pelanggan rasa yang sama seperti produk-produk olahan boba lainnya namun
lebih praktis, ekonomis dan sehat. Kami menggunakan bahan-bahan yang
lebih sehat seperti susu lowfat, gula jagung dengan kadar gula rendah serta
bahan alami sebagai perasa dan pemanis.
 Kemampuan konsumen, barang kami adalah termasuk kedalam barang
impulse, yaitu barang yang pembeliannya tidak direncanakan sehingga focus
kami adalah pada promosi agar informasi mengenai nilai tambah barang kami
dapat tersampaikan dan diketahui oleh konsumen, dari segi harga barang
segmen konsumen yang kami incar memiliki tingkat kemampuan untuk
membeli produk minuman yang tinggi sehingga dengan harga 13.000 kami
optimis bahwa produk kami masih dikategorikan terjangkau
 Harga/Kekuataan dari produk terkait, melihat trend positif dari permintaan
produk tersebut, kami melihat ada peluang bahwa permintaan terhadap produk
ini akan bertahan dalam waktu dekat, namun baru-baru ini ada isu mengenai
kadar gula dan kalori yang berlebih dalam minuman boba tersebut, hal ini lah
yang membuat kami mencoba untuk membuat produk yang lebih sehat,
meskipun bila dibandingkan dengan produk minuman sachet produk kami
masih mahal namun dengan harga yang kami tawarkan, kami yakin dapat
bersaing pada pasar minuman sachet.

31
Analisis Strategi Lokasi

Analisis strategi lokasi sering dikaitkan dengan distribusi, proses kegiatan


distribusi melibatkan banyak pihak karena sebagian besar produsen lebih banyak
menggunakan pihak ketiga untuk menyalurkan barangnya kepada produsen agar
mereka dapat focus pada kualitas barang. Manfaat dan fungsi distribusi menurut
Ujang Sumarwan (2018) manfaat dan fungsi distribusi terbagi menjadi 4 yaitu,
manfaat waktu, manfaat tempat, manfaat bentuk dan manfaat kepemilikan.
Pelaksanaan strategi distribusi pemasaran moboba adalah dengan model
saluran tingkat satu, pada model ini terdapat dua pelaku bisnis yang saling
bekerjasama sebelum barang sampai pada konsumen, supermarket dipilih sebagai
tempat pemasaran terhadap barang kami karena kami ingin meningkatkan brand
awareness terhadap barang kami terlebih dahulu, untuk itu diperlukan saluran
pemasaran yang mudah untuk diakses dan lokasi tempat yang strategis, supermarket
memiliki jaringan yang cukup luas sehingga memudahkan pelanggan untuk
mendapatkan barang kami.

Produsen :moboba

Pengecer : minimarket

Konsumen Akhir

Gambar 10 Flow distribusi pemasaran

32
Analisis Strategi Promosi

Kottler dan kettler berpendapat bahwa ada lima keputusan yang harus diambil
seorang manajer pemasaran ketika menyusun program iklan/promosi, keputusan ini
disebut dengan 5M yang terdiri dari :

 Mision : tujuan dari iklan/promosi


Promosi produk moboba lebih memiliki tujuan untuk persuasive dan
informative, outcome yang diharapkan dari pelaksanaan iklan ini adalah dapat
memberikan dampak yang signifikan terhadap brand awareness dari produk.
 Money : berapa anggaran
Anggaran untuk biaya promosi diusahakan seefektif mungkin.
 Message : pesan apa yang ingin disampaikan
Pesan yang ingin disampaikan adalah menginformasikan nilai tambah yang
diberikan melalui produk adalah healthy drink dan adanya boba instan
sehingga pesan tersebut harus sampai pada konsumen agar daya Tarik dari
produk bisa diketahui secara utuh.
 Media : media apa yang akan digunakan
Moboba memilki pangsa pasar kaum millenial sehingga media yang tepat agar
iklan tersebut efisien dan tepat sasaran adalah melalui iklan media social
(Instagram), endorsement dan adlips melalui podcast/ youtube yang memiliki
tingkat kunjungan yang cukup tinggi.
 Measurement : bagaimana dampaknya akan dievaluasi
Evaluasi yang dilakukan terhadap promosi yang dilakukan perusahaan adalah
dengan dua cara yaitu dengan melakukan riset terhadap dampak komunikasi,
apakah produk sudah memilik brand awareness yang tinggi atau belum .
kedua adalah dengan melaukan riset terhadap penjualan, apakah iklan
memiliki tingkat signifikan terhadap peningkatan penjualan atau tidak.

33
DATA FINANSIAL

Biaya Operasional

Gaji Karyawan Rp. 150.000.000

Sewa Gedung Rp. 20.000.000

Total Rp. 200.000.000

Biaya Bahan Baku


Moboba memiliki 5 varian rasa yaitu, Classic Moboba, ReMo, BluMo, GreMo dan
YelMo. Berikut adalah perhitungan biaya bahan baku untuk 1 botol dari masing-
masing varian, yaitu:
1. Classic Moboba
No Bahan Baku Biaya
1 Boba Tapioka Rp. 2000
2 Bubuk Moboba Rp. 3500
3 Packing Rp 800
Total Rp. 6.300
Tabel 3 Biaya Classic Moba

2. ReMo
No Bahan Baku Biaya
1 Boba Tapioka Rp. 2000
2 Bubuk Moboba Rp. 5000
3 Packing Rp 800
Total Rp. 7800
Tabel 4 Biaya ReMo

34
3. BluMo
No Bahan Baku Biaya
1 Boba Tapioka Rp. 2000
2 Bubuk Moboba Rp. 5000
3 Packing Rp 800
Total Rp. 7800
Tabel 5 Biaya BluMo

4. GreMo
No Bahan Baku Biaya
1 Boba Tapioka Rp. 2000
2 Bubuk Moboba Rp. 5000
3 Packing Rp 800
Total Rp. 7800
Tabel 6 Biaya GreMo

5. YelMo
No Bahan Baku Biaya
1 Boba Tapioka Rp. 2000
2 Bubuk Moboba Rp. 5000
3 Packing Rp 800
Total Rp. 7800
Tabel 7 Biaya Yelmo

Dalam 1 Bulan MoBoba memproduksi 11.500 botol

No Varian Rasa Total Biaya Jumlah yang Total


Moboba Bahan Baku diproduksi (botol)
1 Classic Rp.6.300 2300 Rp.14.490.000
MoBoba
2 ReMo Rp.7.800 2300 Rp.17.940000
3 BluMo Rp.7.800 2300 Rp.17.940.000
4 GreMo Rp.7.800 2300 Rp.17.940.000
5 YelMo Rp.7.800 2300 Rp.17.940.000
Total Biaya Bahan Baku/ Bulan Rp.86.250.000
Total Biaya Bahan Baku/ Tahun Rp.1.035.000.000

35
Tabel 8 Biaya bahan baku MoBoba

Harga Pokok Produksi

PT Elang Sehat
Jaya
Laporan Harga Pokok
Produksi
Per 31 Desember
2018

No Keterangan
Pembelian dan Biaya
i Bahan Baku
Persediaan Awal 7500000
Pembelian Bahan Baku 1035000000
Total Bahan Baku 1110000000
Persediaan Akhir -7500000
Bahan Baku Terpakai 1.035.000.000

ii Tenaga Kerja
Gaji Karyawan 150000000
Total Biaya Tenaga Kerja 150.000.000

iii Biaya Produksi Pabrik


Biaya Listrik 12000000
Biaya Air 12000000
Biaya Penyusutan Peralatan 2000000
Biaya Pemeliharaan 500000
Total Biaya Produksi 26.500.000
Jumlah Biaya 1.211.500.000
Produksi

iv Barang Jadi
Persediaan Barang Jadi 7500000
Awal
Barang Jadi setelah Proses 1211500000
Total persediaan Barang 1219000000
Jadi
Persediaan Barang Jadi (10000000)
Akhir
Harga Pokok Produksi(HPP) 1209000000

36
Skenario Penjualan

Dalam pemasarannya MoBoba akan berkerjasama dengan Minimarket seperti


Indomaret dan Alfamart di daerah Bogor, juga Minimarket yang berada di dekat
kampus Institut Pertanian Bogor dimana MoBoba mendistribusikan produk setiap
bulan.

Lokasi Jumlah Produk Jumlah Retail Total


yang (tempat) (Botol)
didistribusikan
(botol)
Indomaret 100 50 5000
Alfamart 100 50 5000
Minimarket 50 3 1500
Kampus IPB
Total Keseluruhan 11500

Tabel 9 Skenario Penjualan A

Harga jual Moboba untuk semua varian adalah Rp. 10.000. maka skenario penjualan
Moboba di satu unit Indomaret adalah sebagai berikut:

No Varian Penjualan/Minggu Harga Minggu/Bulan Total


Jual/Btl
1 Classic 20 13000 4 1040000
MoBoba
2 ReMo 20 13000 4 1040000
3 BluMo 20 13000 4 1040000
4 GreMo 20 13000 4 1040000
5 YelMo 20 13000 4 1040000
Total Penjualan/Bulan/Unit Indomaret 5.200.000

Tabel 10 Skenario Penjualan B

Skenario penjualan MoBoba di satu unit Alfamart adalah sebagai berikut:

No Varian Penjualan/Minggu Harga Minggu/Bulan Total


Jual/Botol

1 Classic 20 Rp.13.000 4 Rp.1.040.000


MoBoba

2 ReMo 20 Rp.13.000 4 Rp.1.040.000

37
3 BluMo 20 Rp.13.000 4 Rp.1.040.000

4 GreMo 20 Rp.13.000 4 Rp.1.040.000

5 YelMo 20 Rp.13.000 4 Rp.1.040.000

Total Penjualan/Bulan/Unit Alfamart Rp.5.200.000

Tabel 10 Skenario Penjualan C

Skenario penjualan MoBoba di satu unit Minimarket Agrimart :

No Varian Penjualan/Minggu Harga Minggu/Bulan Total


Jual/Btl

1 Classic 10 Rp.13.000 4 Rp. 520.000


MoBoba

2 ReMo 10 Rp.13.000 4 Rp. 520.000

3 BluMo 10 Rp.13.000 4 Rp. 520.000

4 GreMo 10 Rp.13.000 4 Rp. 520.000

5 YelMo 10 Rp.13.000 4 Rp. 520.000

Total Penjualan/Bulan/Unit Agrimart Rp.2.600.000

Tabel 11 Skenario Penjualan D

Maka skenario penjualan MoBoba dalam satu tahun adalah sebagai berikut:

No Minimarket Jumlah Penjualan/Bulan/Unit Total Total Penjualan/


Unit Penjualan/Bulan Tahun
Minimarket

1 Indomaret 50 Rp.5.200.000 Rp.260.000.000 Rp.3.120.000.000

2 Alfamart 50 Rp.5.200.000 Rp.260.000.000 Rp.3.120.000.000

3 Agrimart 3 Rp.2.600.000 Rp.7.800.000 Rp.93.600.000

Total Keseluruhan Penjualan/Tahun Rp.6.333.600.000

38
Tabel 12 Skenario Penjualan E

Perhitungan Profit Bersih

(Penjualan – HPP – Biaya Operaasional) = Rp.6.333.600.000 – Rp.4.674.000.000 –


Rp.170.000.000 = 1.489.600.000

RENCANA IMPLEMENTASI

1.Legalitas-Pengurusan Bangunan

a) Pendirian izin bangunan


b) Pendirian izin perseroan (PT)
c) Izin produksi
d) Izin BPOM
e) Izin Produk Halal
f) Izin distribusi

2.Rekruitment SDM (Bidang Finansial, Pemasaran, Strategik, SDM, Finansial

3.Research & Development

a) Market Research
b) Desain Produk (Manfaat, Rasa, Tingkat Kemanisan, Kekenyalan Bubble,
ukuran, proses)
c) Desain kemasan (Bentuk kemasan, Logo produk, Cara penyajian)
d) Trial Produk (Lab Scale, Small Scale, Small Production, Running Production)

4.Marketing Plan (Media Sosial : Instagram, Facebook, dan lain-lain), promosi di


daerah kampus.

EVALUASI DAN PENGENDALIAN

Evaluasi yang perlu dilakukan, antara lain :

a) Evaluasi pemasok (waktu kedatangan, harga, dan lain-lain).

39
b) Evaluasi proses produksi (HACCP, produk Halal, standar ISO, analisis
sensori).
c) Evaluasi marketing (Strategi marketing yang diterapkan apakah sudah efektif,
perlu dilakukan market research kembali untuk meluncurkan produk baru).
d) Evaluasi Business Strategies Coorporate, strategi perusahaan apakah sudah
efisien dan efektif (kondisi finansial, perluasan kapasitas produksi, kondisi
pasar, analisa investasi, harga produk, dan lain-lain).
e) Evaluasi SDM (kondisi karyawaan di perusahaan).
f) Evaluasi CSR (program pembinaan masyarakat sekitar).

PENUTUP

Simpulan

PT. Elang Sehat Jaya mengeluarkan produk yang sesuai kebutuhan generasi
millennial, yaitu Moboba. Produk ini memiliki keunggulan, yaitu rendah kalori
karena memakai gula jagung, Low Fat (rendah lemak), dan terdiri dari berabagai
varians rasa yang menarik konsumen. Dibandingkan pesaing produk yang langsung
dijual di gerai, produk ini lebih unggul karena instan (dapat diminum kapan dan
dimana saja), lebih sehat, dan harganya jauh lebih murah. Harga pesaing dapat
mencapai Rp 20.000-35.000. Sementara, Moboba dijual dengan harga Rp 13.000
saja.
Segmentasi pasar yang menjadi sasaran ialah anak muda umur 20-35 tahun, di
daerah perkotaaan. Strategi utama yang dijalankan perusahaan ialah diferensasi
produk. Kemudian terdapat vertical growth dengan menguasai atau memiliki
peternakan sapi sendiri untuk menurunkan cost produksi. Strategi lainnya, horizontal
growth, pada dua tahun pertama, penjualan fokus di Bogor dan sekitarnya. Pada lima
tahun berikutnya Moboba dijual di pulau jawa, dan dalam jangka sepuluh tahun
sudah berada di seluruh Indonesia dan dapat menembus pasar luar negeri. Total
penjualan produk Moboba per tahunnya ialah Rp. 6.333.600.000.

40
Saran

Produk yang dikeluarkan perusahaan harus mengikuti tren atau keinginan


konsumen. Perlunya market research yang mendalam untuk benar-benar memahami
keinginan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Astutik Y. 2019. Penjualan Bubble Tea Lewat GrabFood Naik 31 Kali Lipat. CNBC
Indonesia. Diakses tanggal 14 Desember 2019 melalui
cnbcindonesia.com/tech/20190430132514-37-69686/penjualan-bubble-tea-
lewat-grabfood-naik-31-kali-lipat
Dewi L A P, Indira R, Fajar S A P. 2015. Analisis Positioning Franchise Bubble
Drink Berdasarkan Persepsi Konsumen Di Kota Bandung (Studi Pada CALAIS,
CHATIME, I-CUP, PRESOTEA, SHARETEA). e-Proceeding of Management.
Vol.2, No.3 Page 2511
Endeus Tv. Diakses tanggal 14 Desember 2019 melalui
https://endeus.tv/artikel/fenomena-boba-hingga-orang-rela-antre-panjang-
untuknya
Haloho L. 2019. Fenomena Boba Hingga Orang Rela Antre Panjang Untuknya
Juniman P T, Ellise D R. 2019. Karena Boba Tak Pernah 'Mati'. CNN
Indonesia. Diakses tanggal 14 Desember 2019 melalui
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190908073556-262-
428475/karena-boba-tak-pernah-mati/
Lidyana V. 2019. Manisnya Bisnis Boba, 3 Ribu Gelas Ludes/Hari. Detik Finance.
Diakses tanggal 14 Desember 2019 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/d-4761449/manisnya-bisnis-boba-3-ribu-gelas-ludeshari
Setiawan S R D. 2019. Peluang Bisnis Waralaba Minuman Boba Menjanjikan.
Money Kompas. Diakses tanggal 14 Desember 2019 melalui
https://money.kompas.com/read/2019/09/27/062700426/peluang-bisnis-
waralaba-minuman-boba-menjanjikan?page=all
Sumarwan dan Tjiptono. 2018. Strategi Pemasaran dalam Perespektif Perilaku
Konsumen. Bogor (ID) : IPB Press.
Yuni. 2019. Penjualan Bubble Beverage Meningkat 31 kali lipat. Diakses tanggal 14
Desember 2019 melalui http://Moneykompas-2019.

41

Anda mungkin juga menyukai