Anda di halaman 1dari 10

GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 1

Getaran Teredam
Rizqi Ahmad Fauzan, Roihatur Rohmah, Deril Ristiani, dan Gontjang Prajitno
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: rizqi.ahmad.fauzan14@mhs.physics.its.ac.id

Abstrak—Telah dilakukan percobaan getaran teredam dengan mempengaruhi redaman tersebut.


tujuan untuk mengetahui jenis redaman pada percobaan ini, Getaran merupakan gerakan periodik. dimana gerakan
mengetahui nilai amplitudo mula-mula dalam percobaan ini, sebuah objek terjadi secara berulang-ulang dan objek tersebut
mengetahui besar konstanta redaman pada percobaan ini, dan
kembali ke posisi awal setelah beberapa waktu. Getaran yang
mengetahui pengaruh θ terhadap simpangan. Percobaan ini
dilakukan dengan cara peralatan dirangkai dengan variasi secara umum kita tinjau adalah gerakan bolak-balik pada suatu
ketinggian bidang miring yang diatur terhadap lantai. Bola besi sistem mekanik yang diakibatkan oleh gaya pemulih dari
digelindingkan dari atas bidang miring ke bagian dasar dimana objek tersebut yang selalu mengembalikan objek ke posisinya
terdapat sebuah pegas. Waktu beserta simpangan hingga semula. Gerakan tersebut dinamakan getaran harmonis
simpangan yang kelima dicatat dengan pengulangan 8 kali. sederhana. Selah satu ciri dari gerak osilasi adalah terjadi
Langkah yang sama dilakukan untuk variasi ketinggian lainnya. secara berulang-ulang dalam suatu rentang waktu. [1]
Pengolahan data, perhitungan, dan analisis dilakukan hingga
diperoleh hasil dari percobaan. Dari percobaan yang telah Getaran secara umum terjadi ketika sebuah beban dikaitkan
dilakukan, secara fisis telah terjadi fenomena getaran teredam atau digantungkan pada sebuah pegas. Contohnya adalah
yang mengakibatkan osilasi dari bola besi akan memiliki bandul jam yang berayun, perahu kecil yang bergerak naik
amplitudo yang semakin menurun dan akhirnya berhenti. turun, dan senar alat musik yang dipetik. Getaran dapat terjadi
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu jenis redaman yang ada jika suatu sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya.
pada percobaan ini adalah redaman kecil, nilai amplitudo Gerak getaran benda yang berulang dengan waktu yang tetap
mula-mula dalam percobaan ini berdasarkan variasi ketinggian disebut sebagai gerak periodik. [2]
bidang miring yaitu 21,8 cm; 21,575 cm; 21,15 cm; 13,675 cm; Gerak getaran benda yang terjadi terus-menerus dan tidak
13,175 cm; dan 14,6875 cm; besar konstanta redaman pada ada faktor redaman dinamakan gerak harmonik sederhana.
percobaan ini berdasarkan variasi ketinggian bidang miring
Nilai amplitudo yang dimilikinya adalah tetap. Namun
yaitu 1,8138; 2,0559; 2,197; 5,2622; 5,4871; dan 5,4922, dan
pengaruh θ terhadap simpangan pada percobaan ini yaitu kenyataannya, getaran akan selalu terhambat oleh gaya gesek
semakin besar nilai dari sudut θ-nya, maka simpangan udara dan faktor-faktor lainnya yang menyebabkan getaran
yang terbentuk akan semakin menurun. akhirnya terhenti. Gerak getaran tersebut dinamakan gerak
harmonik teredam. Pada gerak harmonik teredam, gaya yang
Kata Kunci—getaran, konstanta redaman, redaman besar, bekerja akan berkurang secara terus menerus sehingga
redaman kecil, redaman kritis. amplitudo getaran berkurang sampai getaran terhenti. [2]
Secara umum, getaran terbagi dua yaitu getaran mekanik
I. PENDAHULUAN dan getaran elektromagnetik. Getaran mekanik dapat
didefinisikan sebagai gerak osilasi dari sistem mekanik di
H al yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum
mengenai getaran teredam ini adalah adanya suatu gejala
fisis yang terdapat di suatu sistem mekanis yaitu getaran.
sekitar titik/posisi gelombang. Getaran tersebut terjadi karena
adanya gaya gangguan pada penghantar. Selain itu, ada pula
pengkategorian getaran yaitu sebagai getaran bebas atau
Secara sederhana, getaran dapat diartikan sebagai peristiwa getaran terpaksa. Disebut getaran paksa jika pada sistem
gerakan bolak-balik dari suatu benda di sekitar titik getaran terdapat gaya tambahan yang bekerja secara periodik
kesetimbangannya. Getaran secara nyata tidak akan dan kontinyu sebagai fungsi waktu. Pada sistem getaran bebas,
berlangsung selamanya di suatu sistem mekanis. Hal ini getaran terjadi karena adanya gaya awal sesaat yang
disebabkan adanya gaya yang menghambat terjadinya getaran menyebabkan simpangan awal. [3]
tersebut sehingga getaran akan teredam dan berhenti pada Apabila sebuah benda bermassa m diikatkan pada sebuah
waktu tertentu. pegas ideal dengan konstanta gaya k dan bebas bergerak di
Fenomena getaran teredam ini biasa muncul dalam atas permukaan horizontal yang lain, maka gerak harmonik
kehidupan sehari-hari sebagai gaya pemulih yang terdapat sederhananya dapat diilustrasikan sebagai berikut.
pada per atau pegas. Apabila suatu beban dikenai pada
permukaan pegas, maka pegas akan berosilasi harmonik
melalui titik kesetimbangannya. Pegas tidak akan berosilasi
secara terus menerus karena adanya gaya redaman pada pegas.
Oleh karena itu, dilakukanlah praktikum ini untuk mengetahui
jenis redaman yang terjadi dan faktor-faktor yang
GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 2

dimana melambangkan kecepatan sudut ketika tidak ada


gaya penghambat (getaran tak teredam) dan disebut dengan
frekuensi natural dari sistem. [5]
Untuk b yang bernilai kecil (b/2m << ), maka
, yang berarti tidak terjadi redama.
Jika b = , keadaan ini disebut getaran dengan
redaman kritis. Pada kondisi ini, sistem tidak berosilasi dan
akan mendekati titik kesetimbangan dari suatu titik diluar titik
kesetimbangan. Apabila b > , maka sistem dikatakan
mengalami sistem redaman besar. Sistem pada keadaan ini
tidak berosilasi namun akan kembali ke titik
kesetimbangannya. Grafik dari ketiga jenis getaran tersebut
diperlihatkan pada gambar berikut in
Gambar 1.1. Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas

Gaya pemulih pada balok oleh pegas, F = -kx akan selalu


menuju ke titik setimbang (x = 0). Dari persamaan F = m.a,
diperoleh
(1.1)
(1.2)
(1.3)
(1.4)
Karena , maka

(1.5)
Dari persamaan frekuensi angular tersebut, dapat ditentukan T
Gambar 1.2. Jenis Osilasi Teredam
dan f dari gerak harmonik tersebut sebesar [4]
dan (1.6) Dunia dipenuhi oleh berbagai fenomena gelombang. Dua
jenis utamanya antara lain gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik. Pada kasus gelombang mekanik,
Sejauh ini, gerak osilasi yang ditinjau adalah untuk sistem meduim fisis akan diberikan gangguan. Gelombang
yang ideal. Dalam sistem yang real, gesekan udara akan elektromagnetik tidak membutuhkan medium untuk
menghambat laju dari getaran. Konsekuensinya, energi berpropagasi. Contoh dari gelombang elektromagnetik antara
mekanik sistem akan berkurang terhadap waktu atau dapat lain cahaya tampak, gelombang radio, sinya TV, dan x-ray. [5]
juga dikatakan telah teredam. Gaya penghambat ini dapat Esensi yang terdapat pada gelombang yaitu gelombang
dinyatakan dalam –bv dimana b adalah koefisien redaman merupakan transfer energi yang dilakukan melalui ruang tanpa
pada sistem. Menggunakan persamaan Hukum II Newton, adanya perpindahan dari benda yang bersangkutan. Secara
maka dapat ditulis sebagai umum, terbentuknya gelombang mekanis membutuhkan dua
(1.7) syarat. Pertama, sumber gangguan. Yang kedua, medium yang
di mananya terdapat elemen yang dapat diberikan gangguan.
(1.8)
Selain itu, ada pula mekanisme fisis yang menyebabkan
Ketika gaya penghambatnya sangat kecil jika dibandingkan elemen-elemen pada medium saling mempengaruhi satu sama
dengan gaya pemulih maksimum, dengan kata lain b sangat lain. Sedangkan pada gelombang elektromagnetik, tidak
kecil, maka solusi persamaan tersebut adalah membutuhkan medium utnuk proses perambatannya.
(1.9) Gelombang elektromagnetik akan dipengaruhi oleh
dimana frekuensi sudut osilasinya adalah permitivitas medium yang dilaluinya. Fenomena
elektromagnetik akan didasari oleh persamaan Maxwell, dan
(1.10) digunakan untuk memprediksi adanya gelombang
elektromagnetik yang melalui suatu ruang. [5]
dan akan berlaku untuk getaran teredam. Maka,
Gelombang juga dapat dikategorikan dalam dua kelompok
persamaan 1.10 akan menjadi
yang berbeda. Pembagian tersebut mencakup gelombang
(1.11) transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus
terhadap arah rambatan. Gelombang longitudinal adalah
GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 3

gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah


rambatannya. [6]

II. METODOLOGI
A. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan getaran teredam ini
antara lain satu set alat percobaan getaran teredam yang terdiri
dari bidang miring, pegas, bola besi bermassa 0,17015
kilogram, meteran, stopwatch, dan penggaris. Kegunaan dari
alat-alat ini antara lain bidang miring sebagai lintasan bola
menuju pegas, pegas sebagai alat untuk memberikan gaya
redaman pada bola yang melaju ke bawah bidang miring, bola
sebagai alat yang akan digunakan untuk beban dalam
menganalisis redaman pada per, meteran untuk mengukur
jarak amplitudo pada pantulan, stopwatch untuk mengukur
waktu yang dibutuhkan bola untuk mencapai kecepatan nol
pada saat bergerak pada lintasan bidang miring, dan penggaris
sebagai alat pengukur ketinggian untuk membuat variasi tinggi
bidang miring.
B. Skema Alat
Pada percobaan ini, digunakan skema alat yang tampak pada
gambar sebagai berikut

Gambar 2.2. Flowchart Praktikum Getaran Teredam

III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Dari percobaan getaran teredam yang telah dilakukan,


maka diperoleh hasil data berupa jarak simpangan dan waktu
simpangan pada simpangan ke 1-5 dan pengulangan dari
pertama sampai ke delapan seperti pada tabel berikut

Tabel 3.1 Tabel data jarak simpangan dan waktu simpangan untuk
Gambar 2.1. Skema Percobaan Getaran Teredam ketinggian 3 cm
ra
1 2 3 4 5 6 7 8 ta-
Pertama, peralatan dirangkai dengan ketinggian bidang rata
miring yang diatur terhadap lantai. Variasi ketinggian yang s1
2 2 2
20
21
23
22 22 21
3 0,5 1,5 ,3 ,9 ,2 ,8
digunakan adalah 3 cm, 4 cm, 5 cm, 11 cm, 12 cm, dan 13 cm. 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3,
t1
Ketinggian bidang miring diatur dan bola besi digelindingkan 5 8 93 8 41 93 45 16 6225
dari atas bidang miring ke bagian dasar dimana terdapat 11
1 1 1 11 13 12 12
s2 11 ,912
sebuah pegas. Waktu beserta simpangan hingga simpangan 1,8 1 1,5 ,9 ,2 ,3 ,6
5
yang kelima dicatat. Pengulangan dilakukan sebanyak 8 kali. t2
2, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 2, 1,
5 83 86 82 82 21 88 08 875
Langkah yang sama dilakukan untuk variasi ketinggian 8, 8, 8, 7, 8, 9, 9, 8,
s3 9
lainnya. Pengolahan data, perhitungan, dan analisis dilakukan 2 1 2 9 2 1 1 475
hingga diperoleh hasil dari percobaan ini. 1, 0, 0, 1, 1, 0, 1, 0, 0,
t3
34 64 96 09 04 91 22 78 9975
Agar lebih singkat, maka dibuatlah flow-chart sebagai 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 6,
s4
berikut. 3 7 7 6 8 4 3 4 9
0, 1, 0, 0, 1, 0, 1, 0, 0,
t4
78 04 79 83 07 6 08 93 89
5, 5, 5, 5, 6, 6, 6, 6,
s5 6
8 7 8 9 4 3 2 0125
0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
t5
7 7 63 47 95 88 56 71 7

Sedangkan untuk data jarak simpangan dan waktu simpangan


untuk variasi ketinggian yang lainnya,akan dilampirkan
tabelnya pada lampiran. Melalui perhitungan ralat data,
GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 4

perhitungan regresi, dan persamaan regresi, maka juga


didapatkan grafik hubungan antara waktu pada tiap simpangan
ke-n dengan persamaan simpangan yang berasal dari rumus
seperti berikut ini.

Gambar 3.3 Grafik hubungan antara θ dengan simpangan

Dari sini, dapat kita lihat bahwa semakin tinggi ketinggian


salah satu sisi pada bidang miring, atau dengan kata lain
Gambar 3.1 Grafik pada gerakan bola tak terpental semakin besar nilai dari sudut θ-nya, maka nilai dari
simpangan yang terbentuk cenderung akan semakin menurun.
Hal ini bisa jadi dikarenakan adanya gaya redaman yang kuat
pada pegas sehingga simpangan dari pantulan bola yang
mengenai pegas akan mengalami penurunan nilai seiring
dengan bertambahnya kemiringan sudut θ pada bidang miring.
Energi potensial yang dimiliki bola setelah mengenai pegas
juga akan lebih kecil jika dibandingkan dengan energi
potensial bola apabila digunakan ketinggian bidang miring
yang lebih tinggi, sehingga posisi maksimum bola pada sumbu
y saat simpangan pertama juga lebih rendah. Fenomena lain
terjadi pada kasus bola terpental. Dalam hal ini, simpangan
awal yang terbentuk nilainya akan cukup jauh lebih kecil jika
Gambar 3.2 Grafik pada gerakan bola terpental dibandingkan dengan simpangan pada kasus bola tak
terpental. Hal ini dikarenakan adanya energi yang
Grafik pada gerakan bola terpental perlu dibedakan dengan dikonversikan dari energi potensial bola menjadi energi
grafik pada gerakan bola tak terpental. Hal ini dikarenakan kinetik yang dibutuhkan bola untuk melakukan gerak
bola yang terpental akan memiliki lintasan simpangan yang parabolik pada lintasan bidang miring, sehingga simpangan
berbeda dengan bola tak terpental. Dimana bola tak terpental yang terbentuk akan lebih pendek.
hanya memiliki lintasan garis lurus, sedangkan bola terpental Nilai amplitudo mula-mula pada percobaan ini dapat
akan mengalami lintasan parabolik ketika membentuk diketahui dari nilai simpangan pertama pada percobaan
simpangan pertamanya. Hal ini menyebabkan perhitungan- menggunakan tiap variasi ketinggian. Seperti contoh yang
perhitungan yang ada pada kasus bola harus diperlakukan dapat kita lihat pada tabel diatas, nilai amplitudo mula-mula
berbeda. Maka dari itu, simpangan yang dicatat panjang dan yang dimilikinya adalah 21,8 cm. Dari data-data yang ada
waktu yang dibutuhkannya pada percobaan bola terpental baru pada lampiran, maka dapat diketahui nilai amplitudo mula-
dihitung dimulai pada simpangan dan waktu kedua. Walaupun mula pada percobaan ini berdasarkan variasi ketinggian
begitu, pada laporan ini tetap ditulis pada simpangan dan bidang miring yaitu 21,8 cm; 21,575 cm; 21,15 cm; 13,675
waktu pertama. Jadi, nilai dari simpangan dan waktu kelima cm; 13,175 cm; dan 14,6875 cm. Selanjutnya, akan kita cari
pada percobaan yang dimana bola terpental sebenarnya adalah nilai konstanta redaman yang ada pada percobaan ini
nilai dari simpangan dan waktu keenamnya. menggunakan rumus
Ada pula grafik mengenai hubungan antara sudut γ=
kemiringan bidang miring (θ) sebagai sumbu x dengan Melalui data yang ada pada grafik, amak dapat kita ketahui
simpangan awal yang terbentuk (sebagai sumbu y). Grafik bahwa nilai konstanta redaman pada percobaan ini
yang tergambarkan akan memiliki bentuk seperti berikut berdasarkan variasi ketinggian bidang miring yaitu 1,8138;
2,0559; 2,197; 5,2622; 5,4871; dan 5,4922.
Kita juga dapat mengetahui jenis redaman yang ada pada
percobaan ini menggunakan beberapa indikator. Hal pertama
yang dapat dilakukan adalah mencari nilai konstanta pegas
yang digunakan pada percobaan ini terlebih dahulu.
Simpangan pada pegas yang terbentuk setelah dikenai beban
memiliki panjang 0,0001 m. Menggunakan rumus

maka nilai konstanta pegas dirumuskan sebagai


GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 5

DAFTAR PUSTAKA
[1] Giancolli, Douglas. 2001. “Fisika”. Jakarta. Erlangga.
[2] Hanifah, Ika Nurul. 2013. “Analisis Model Getaran Pegas Teredam
dengan Metode Adams-Basforth-Moulton dan Range-Kutta”. Skripsi.
Universitas Jember. Jember.
= 17050 [3] Dewanto, Joni. 1999. “Kajian Teoritik Sistem Peredam Getaran Satu
Kemudian, nilai k ini disubstitusikan ke persamaan Derajat Kebebasan”. Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2: 156-162
[4] Luthfi, Muhammad. 2012. “Rancang Bangun dan Sistem Akuisisi dari
b2 – 4mk Osilasi Terkopel Dua Massa Tiga Pegas”. Skripsi. Universitas Indonesia.
untuk dibandingkan dengan indikator jenis redamannya. Depok
Dengan menggunakan nilai b yang terdapat pada grafik, maka [5] Serway, R.A. dan John W.J, Jr. 2010. “Physics for Scientists and
didapatkan bahwa nilai yang didapatkan adalah negatif. Hal Engineers with Modern Physics”. Brooks/Cole Cengage Learning.
California.
ini menandakan bahwa getaran yang terjadi pada percobaan [6] Pain, H.J. 2005. “The Physics of Vibrations and Waves: Sixth Edition”.
ini adalah termasuk getaran dengan redaman lemah, karena John Wiley & Sons, Ltd. West Sussex.
bola besi pada percobaan ini masih melakukan osilasi melalui
titik kesetimbangannya, namun dengan amplitudo yang
semakin melemah dan pada akhirnya akan berhenti di bawah
lintasan bidang miring.
Fenomena fisis yang terjadi pada percobaan ini yaitu ketika
bola digelindingkan dari atas bidang miring dan mengenai
permukaan per, maka per akan memberikan gaya pemulih
yang akan mendorong bola tersebut untuk menggelinding
kembali ke tempat asalnya. Namun karena adanya gaya
penghambat seperti misalnya udahra ataupun gesekan pada
bidang miring, maka nilai gaya pemulih ini tidak akan sama
dengan nilai gaya yang ada ketika bola tersebut tepat
mengenai permukaan per ketika bola tersebut dijatuhkan,
sehingga simpangan bola ketika kembali jaraknya akan kurang
dari simpangan pada posisi awalnya. Hal demikian terus
menerus terjadi sampai pada suatu ketika gaya penghambat
telah berhasil meredam seluruh gaya pemulih sehingga bola
akan berhenti berosilasi dan kemudian jatuh diam di bawah
permukaan bidang miring.

KESIMPULAN/RINGKASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Jenis redaman yang ada pada percobaan ini adalah
redaman kecil.
2. Nilai amplitudo mula-mula dalam percobaan ini
berdasarkan variasi ketinggian bidang miring yaitu 21,8
cm; 21,575 cm; 21,15 cm; 13,675 cm; 13,175 cm; dan
14,6875 cm
3. Besar konstanta redaman pada percobaan ini berdasarkan
variasi ketinggian bidang miring yaitu 1,8138; 2,0559;
2,197; 5,2622; 5,4871; dan 5,4922.
4. Pengaruh θ terhadap simpangan pada percobaan ini yaitu
semakin besar nilai dari sudut θ-nya, maka simpangan
yang terbentuk akan semakin menurun.

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya, Rizqi Ahmad Fauzan mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Gontjang Prajitno selaku dosen Gelombang dan
Optika saya, dan Mbak Roihatur Rohmah serta Mbak Deril
Ristiani sebagai asisten laboratorium yang telah membimbing
dalam pelaksanaan praktikum. Terima kasih juga saya
sampaikan kepada teman-teman sekelompok praktikum yang
baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu
dalam proses terselesaikannya laporan ini.
GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 6

LAMPIRAN

Tabel 1. Data jarak simpangan dan waktu saat h = 4 cm


s1 t1 s2 t2 s3 t3 s4 t4 s5 t5
1 23,3 3,41 12 1,47 9 1,1 7,4 0,8 6,6 0,56

2 21,8 2,78 11,8 1,74 8,1 1,05 7 0,74 6,1 0,66

3 21,8 3,02 12,1 1,64 9 0,96 7,5 0,84 6,5 0,7

4 21 3,62 11,8 1,73 8 0,83 6,8 0,79 6,4 0,6

5 22 2,84 12 1,7 8,8 0,87 7,2 0,62 6,3 0,66

6 20,5 3,19 11,2 1,75 8,7 0,9 7,1 0,75 6,2 0,56

7 21 3,15 10,9 1,56 7,9 0,84 6,8 0,65 6,4 0,68

8 21,2 3,06 12,3 1,74 9,2 1 7,5 0,79 6,5 0,74

rata- 21,575 3,13375 11,7625 1,66625 8,5875 0,94375 7,1625 0,7475 6,375 0,645
rata
Tabel 2. Data jarak simpangan dan waktu saat h = 5 cm
s1 t1 s2 t2 s3 t3 s4 t4 s5 t5
1 22 2,85 11,4 1,39 8,5 0,72 6,9 0,65 6,2 0,56

2 20,7 2,85 12,1 1,53 8,9 0,8 7,4 0,91 6,8 0,44

3 21,3 3,19 11 1,42 8 0,63 6,5 0,6 5,8 0,56

4 21,4 2,59 11,7 1,27 8,9 0,64 7,2 0,69 6,2 0,62

5 20,7 2,85 11,5 1,53 8,1 0,8 6,8 0,7 6 0,61

6 23 2,72 11,4 1,03 8,5 1,08 7 0,85 6,4 0,52

7 20 2,72 11 1,57 8,1 0,79 6,6 0,79 5,8 0,48

8 20,1 2,51 10,5 1,53 7,6 0,87 6,3 0,63 5,6 0,44

rata- 21,15 2,785 11,325 1,40875 8,325 0,79125 6,8375 0,7275 6,1 0,52875
rata
Tabel 3. Data jarak simpangan dan waktu saat h = 11 cm
s1 t1 s2 t2 s3 t3 s4 t4 s5 t5
1 12,1 1 8,8 0,8 6,5 0,6 5,5 0,45 5 0,42

2 13,9 1 10,3 0,7 7,2 0,53 6,4 0,44 5,7 0,78

3 14,2 1,21 9,3 0,73 7,2 0,52 6 0,47 5,6 0,4

4 11,2 1,17 10,1 0,73 7,5 0,64 5,9 0,56 6,4 0,42

5 14,3 1,1 9,9 0,86 7 0,53 5,7 0,47 5,1 0,39

6 15,3 1,13 10,9 0,95 7,5 0,63 6,3 0,49 5,5 0,44

7 14,2 1,04 9,1 0,61 6,5 0,53 5,8 0,61 5,3 0,39

8 14,2 1 9,6 0,82 6,8 0,6 5,8 0,49 5,4 0,43

rata- 13,675 1,08125 9,75 0,775 7,025 0,5725 5,925 0,4975 5,5 0,45875
rata
Tabel 4. Data jarak simpangan dan waktu saat h = 12 cm
s1 t1 s2 t2 s3 t3 s4 t4 s5 t5
1 13,7 0,8 9,9 0,64 6,3 0,63 5,8 0,57 5,3 0,43

2 14,6 0,12 9,9 0,6 7,2 0,59 6,4 0,55 5,8 0,39

3 13,8 0,74 8 0,66 6,7 0,67 6 0,48 5,5 0,4

4 11 1,08 7,8 0,47 6,7 0,54 5,8 0,42 5,8 0,43

5 12,3 0,97 8,9 0,73 7,8 0,54 6 0,42 5,1 0,43


GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 7

6 12,8 1,32 8,4 0,79 7,2 0,61 6,4 0,35 5,4 0,34

7 13,4 1,12 9,3 0,73 7,6 0,46 6,3 0,38 6,1 0,41

8 13,8 1,05 10,2 0,79 7,2 0,39 6,6 0,39 5,8 0,38

rata- 13,175 0,9 9,05 0,67625 7,0875 0,55375 6,1625 0,445 5,6 0,40125
rata
Tabel 5. Data jarak simpangan dan waktu saat h = 13 cm
s1 t1 s2 t2 s3 t3 s4 t4 s5 t5
1 14,4 1 10,5 0,6 8,2 0,57 7,1 0,4 6,5 0,39

2 16,6 1,04 11,2 0,78 9,2 0,51 7,4 0,46 6,2 0,36

3 14,8 0,86 11,4 0,61 9,1 0,56 8,2 0,49 6 0,41

4 14 1,17 10,4 0,82 8,3 0,72 6,8 0,62 6,1 0,57

5 14,8 1,13 10,3 0,7 8,2 0,53 7,3 0,49 6,3 0,35

6 15,2 1,09 10,1 0,64 8,6 0,4 6,8 0,45 6 0,35

7 14,5 0,94 9,6 0,58 8 0,57 6,9 0,44 6 0,4

8 13,2 1,13 10,2 0,56 8,3 0,54 7,1 0,47 6,1 0,35

rata- 14,6875 1,045 10,4625 0,66125 8,4875 0,55 7,2 0,4775 6,15 0,3975
rata
GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 8

Tabel 6. Hasil perhitungan saat h = 3 cm Tabel 7. Hasil perhitungan saat h = 4 cm


δs δs
s1 s2 s3 s4 s5 s1 s2 s3 s4 s5
0,41231 0,27152 0,17702 0,14638 0,09149 0,305164 0,167905 0,18071 0,10166 0,05901
1 8 9 5 1
δlns
δlns lai s2 s3 s4 s5
s1 s2 s3 s4 s5 0,01414 0,01427 0,02104 0,01419 0,00925
0,01891 0,02279 0,02088 0,02121 0,01521 4 5 3 3 6
3 4 8 5 7 (s-srat)^2

(s-srat)^2 s1 s2 s3 s4 s5

s1 s2 s3 s4 s5 1 2,975625 0,056406 0,170156 0,056406 0,050625

1 1,44 0,012656 0,075625 0,36 0,045156 2 0,050625 0,001406 0,237656 0,026406 0,075625

2 1,69 0,832656 0,140625 0,04 0,097656 3 0,050625 0,113906 0,170156 0,113906 0,015625

3 0,09 0,170156 0,075625 0,04 0,045156 4 0,330625 0,001406 0,345156 0,131406 0,000625

4 3,24 0,832656 0,330625 0,09 0,012656 5 0,180625 0,056406 0,045156 0,001406 0,005625

5 0,25 0,000156 0,075625 0,01 0,000156 6 1,155625 0,316406 0,012656 0,003906 0,030625

6 1,44 1,657656 0,390625 0,25 0,150156 7 0,330625 0,743906 0,472656 0,131406 0,000625

7 1,21 0,150156 0,275625 0,16 0,082656 8 0,140625 0,288906 0,375156 0,113906 0,015625

8 0,16 0,472656 0,390625 0,25 0,035156 sum 5,215 1,57875 1,82875 0,57875 0,195

sum 9,52 4,12875 1,755 1,2 0,46875


1 2 3 4 5 sum
1 2 3 4 5 sum Xi 3,13375 1,66625 0,94375 0,7475 0,645 7,13625

Xi 3,6225 1,875 0,9975 0,89 0,7 8,085 Yi 3,07153 2,46491 2,15030 1,96885 1,85238 11,508
5 7 8 9 4
Yi 3,08191 2,47758 2,13712 1,93152 1,79384 11,4219 δi 0,01414 0,01427 0,02104 0,01419 0,00925 0,07291
8 1 1 1 8 4 5 3 3 6 2
δi 0,01891 0,02279 0,02088 0,02121 0,01521 0,09902 1/δi² 4998,45 4907,65 2258,22 4963,93 11671,1 28799,4
3 4 8 5 7 7 4 5 7 5 2
1/δi² 2795,52 1924,75 2291,87 2221,8 4318,73 13552,6 Xi/δi² 15663,8 8177,37 2131,2 3710,54 7527,89 37210,9
9 4 2 9 9 9 8 3 4 1
Xi/δi² 10126,8 3608,91 2286,14 1977,40 3023,11 21022,3 Yi/δi² 15352,9 12096,9 4855,87 9773,29 21619,4 63698,5
1 4 2 2 7 8 1 6 8 3 6
Yi/δi² 8615,57 4768,74 4898,00 4291,45 7747,12 30320,9 Xi.Yi/δi 48112,2 20156,5 4582,73 7305,53 13944,5 94101,5
8 7 4 9 1 ² 6 5 7 5 7
Xi.Yi/δi 31209,9 8941,40 4885,76 3819,39 5422,99 54279,4 Xi²/δi² 49086,7 13625,5 2011,32 2773,63 4855,49 72352,7
² 3 2 4 5 2 6 1 2 2
Xi²/δi² 36684,3 6766,71 2280,42 1759,88 2116,18 49607,5
5 4 7 8 2 6
Δ Δ1 Δ2
Δ Δ1 Δ2 6,99E+08 1,11E+09 3,4E+08
2,3E+08 3,63E+08 98215131 A B Bt t si

A B Bt t si 1,583766 0,486066 1,52321 3,13375 7,264614

1,575961 0,426326 1,544366 3,6225 7,383379 1,583766 0,486066 0,809908 1,66625 3,559831

1,575961 0,426326 0,799361 1,875 3,505127 1,583766 0,486066 0,458725 0,94375 2,505606

1,575961 0,426326 0,42526 0,9975 2,411203 1,583766 0,486066 0,363334 0,7475 2,27764

1,575961 0,426326 0,37943 0,89 2,303191 1,583766 0,486066 0,313513 0,645 2,166945

1,575961 0,426326 0,298428 0,7 2,123984


GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 9

Tabel 8. Hasil perhitungan saat h = 5 cm δlns


δs
s1 s2 s3 s4 s5
s1 s2 s3 s4 s5
0,03457 0,024973 0,020086 0,017972 0,027915
0,355065 0,172947 0,16119 0,129474 0,136277
(s-srat)^2
δlns
s1 s2 s3 s4 s5
s1 s2 s3 s4 s5
1 2,480625 0,9025 0,275625 0,180625 0,25
0,016788 0,015271 0,019362 0,018936 0,02234
2 0,050625 0,3025 0,030625 0,225625 0,04

(s-srat)^2 3 0,275625 0,2025 0,030625 0,005625 0,01

s1 s2 s3 s4 s5 4 6,125625 0,1225 0,225625 0,000625 0,81

1 0,7225 0,005625 0,030625 0,003906 0,01 5 0,390625 0,0225 0,000625 0,050625 0,16

2 0,2025 0,600625 0,330625 0,316406 0,49 6 2,640625 1,3225 0,225625 0,140625 0

3 0,0225 0,105625 0,105625 0,113906 0,09 7 0,275625 0,4225 0,275625 0,015625 0,04

4 0,0625 0,140625 0,330625 0,131406 0,01 8 0,275625 0,0225 0,050625 0,015625 0,01

5 0,2025 0,030625 0,050625 0,001406 0,01 sum 12,515 3,32 1,115 0,635 1,32

6 3,4225 0,005625 0,030625 0,026406 0,09


1 2 3 4 5 sum
7 1,3225 0,105625 0,050625 0,056406 0,09
Xi 1,08125 0,775 0,5725 0,4975 0,45875 3,385
8 1,1025 0,680625 0,525625 0,288906 0,25
Yi 2,61556 2,27726 1,94947 1,77918 1,70474 10,3262
sum 7,06 1,675 1,455 0,93875 1,04 9 7 5 1 8 4
δi 0,03457 0,02497 0,02008 0,01797 0,02791 0,12551
3 6 2 5 6
1 2 3 4 5 sum 1/δi² 836,781 1603,46 2478,59 3095,92 1283,33 9298,10
Xi 2,785 1,40875 0,79125 0,7275 0,52875 6,24125 1 4 6 9 3 4
Xi/δi² 904,769 1242,68 1418,99 1540,22 588,729 5695,40
Yi 3,05164 2,42701 2,11926 1,92242 1,80828 11,3286 5 4 6 5 2 4
3 3 2 9 3 Yi/δi² 2188,65 3651,51 4831,96 5508,21 2187,76 18368,1
δi 0,01678 0,01527 0,01936 0,01893 0,02234 0,09269 9 6 2 7 1
8 1 2 6 8 Xi.Yi/δi 2366,48 2829,92 2766,29 2740,33 1003,63 11706,6
1/δi² 3548,16 4287,94 2667,43 2788,89 2003,61 15296,0 ² 7 5 8 8 5 8
7 9 3 9 5 6 Xi²/δi² 978,282 963,080 812,375 766,261 270,079 3790,07
Xi/δi² 9881,64 6040,64 2110,60 2028,92 1059,41 21121,2 5 5 8 5 9
5 9 6 4 2 4
Yi/δi² 10827,7 10406,9 5652,99 5361,44 3623,11 35872,1 Δ Δ1 Δ2
3 1 2 1 5 8
Xi.Yi/δi 30155,2 14660,7 4472,93 3900,44 1915,72 55105,0 2802920 2942313 4236121
² 2 3 8 2 5
Xi²/δi² 27520,3 8509,76 1670,01 1476,04 560,163 39736,3 A B Bt t si
8 4 7 2 9 7
1,049731 1,511324 1,634119 1,08125 5,379813
Δ Δ1 Δ2
1,049731 1,511324 1,171276 0,775 3,386546
1,62E+08 2,62E+08 85225563
1,049731 1,511324 0,865233 0,5725 2,4937

A B Bt t si 1,049731 1,511324 0,751884 0,4975 2,226472

1,617427 0,527049 1,46783 2,785 7,019324 1,049731 1,511324 0,69332 0,45875 2,099826

1,617427 0,527049 0,74248 1,40875 3,398439


Tabel 10.Hasil perhitungan saat h = 12 cm
1,617427 0,527049 0,417027 0,79125 2,454355 δs
1,617427 0,527049 0,383428 0,7275 2,37326 s1 s2 s3 s4 s5
1,617427 0,527049 0,278677 0,52875 2,137236 0,395849 0,325686 0,1757 0,1068 0,116496

Tabel 9. Hasil perhitungan saat h = 11 cm δlns


δs
s1 s2 s3 s4 s5
s1 s2 s3 s4 s5
0,030045 0,035987 0,02479 0,017331 0,020803
0,472739 0,243487 0,141105 0,106486 0,15353
GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 10

(s-srat)^2 2 3,657656 0,543906 0,507656 0,04 0,0025


s1 s2 s3 s4 s5 3 0,012656 0,878906 0,375156 1 0,0225
1 0,275625 0,7225 0,620156 0,131406 0,09 4 0,472656 0,003906 0,035156 0,16 0,0025
2 2,030625 0,7225 0,012656 0,056406 0,04 5 0,012656 0,026406 0,082656 0,01 0,0225
3 0,390625 1,1025 0,150156 0,026406 0,01 6 0,262656 0,131406 0,012656 0,16 0,0225
4 4,730625 1,5625 0,150156 0,131406 0,04 7 0,035156 0,743906 0,237656 0,09 0,0225
5 0,765625 0,0225 0,507656 0,026406 0,25 8 2,212656 0,068906 0,035156 0,01 0,0025
6 0,140625 0,4225 0,012656 0,056406 0,04 sum 6,74875 2,39875 1,36875 1,48 0,22
7 0,050625 0,0625 0,262656 0,018906 0,25
1 2 3 4 5 sum
8 0,390625 1,3225 0,012656 0,191406 0,04
Xi 1,045 0,66125 0,55 0,4775 0,3975 3,13125
sum 8,775 5,94 1,72875 0,63875 0,76
Yi 2,68699 2,34779 2,13859 1,97408 1,81645 10,9639
7 7 4 1 2 2
1 2 3 4 5 sum δi 0,02363 0,01978 0,01842 0,02257 0,01019 0,09460
Xi 0,9 0,67625 0,55375 0,445 0,40125 2,97625 6 2 9 2 8
1/δi² 1790,03 2555,48 2947,29 1961,51 9627,54 18881,8
Yi 2,57832 2,20276 1,95833 1,81848 1,72276 10,2806 1 9 4 4 5 7
1 5 3 3 7 7 Xi/δi² 1870,58 1689,81 1621,01 936,622 3826,94 9944,98
δi 0,03004 0,03598 0,02479 0,01733 0,02080 0,12895 2 7 2 7 9 3
5 7 1 3 7 Yi/δi² 4809,80 5999,77 6303,06 3872,18 17487,9 38472,8
1/δi² 1107,75 772,144 1627,20 3329,43 2310,73 9147,27 6 7 7 7
1 8 4 8 7 5 Xi.Yi/δi 5026,24 3967,34 3466,68 1848,96 6951,47 21260,7
Xi/δi² 996,975 522,162 901,064 1481,6 927,183 4828,98 ² 8 8 7 9 2
9 9 2 2 6 Xi²/δi² 1954,75 1117,39 891,556 447,237 1521,21 5932,15
Yi/δi² 2856,13 1700,85 3186,60 6054,52 3980,86 17778,9 8 1 5 3 2 6
8 3 7 6 8
Xi.Yi/δi 2570,52 1150,20 1764,58 2694,26 1597,32 9776,89 Δ Δ1 Δ2
² 4 2 3 4 3
Xi²/δi² 897,278 353,112 498,964 659,312 372,032 2780,7 13107528 16789163 18830854
3 7 3 2
A B Bt t si
Δ Δ1 Δ2
1,280879 1,436644 1,501293 1,045 5,747932
2116715 2225527 3577466
1,280879 1,436644 0,949981 0,66125 3,311919
A B Bt t si 1,280879 1,436644 0,790154 0,55 2,822721
1,051406 1,690103 1,521093 0,9 4,81252 1,280879 1,436644 0,685998 0,4775 2,543509
1,051406 1,690103 1,142932 0,67625 3,297156 1,280879 1,436644 0,571066 0,3975 2,267353
1,051406 1,690103 0,935894 0,55375 2,680552
1,051406 1,690103 0,752096 0,445 2,230496
1,051406 1,690103 0,678154 0,40125 2,071519

Tabel 11. Hasil perhitungan saat h = 13 cm


δs
s1 s2 s3 s4 s5
0,34715 0,206966 0,156339 0,162569 0,062678

δlns
s1 s2 s3 s4 s5
0,023636 0,019782 0,01842 0,022579 0,010192

(s-srat)^2
s1 s2 s3 s4 s5
1 0,082656 0,001406 0,082656 0,01 0,1225

Anda mungkin juga menyukai