Getaran Teredam
Rizqi Ahmad Fauzan, Roihatur Rohmah, Deril Ristiani, dan Gontjang Prajitno
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: rizqi.ahmad.fauzan14@mhs.physics.its.ac.id
(1.5)
Dari persamaan frekuensi angular tersebut, dapat ditentukan T
Gambar 1.2. Jenis Osilasi Teredam
dan f dari gerak harmonik tersebut sebesar [4]
dan (1.6) Dunia dipenuhi oleh berbagai fenomena gelombang. Dua
jenis utamanya antara lain gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik. Pada kasus gelombang mekanik,
Sejauh ini, gerak osilasi yang ditinjau adalah untuk sistem meduim fisis akan diberikan gangguan. Gelombang
yang ideal. Dalam sistem yang real, gesekan udara akan elektromagnetik tidak membutuhkan medium untuk
menghambat laju dari getaran. Konsekuensinya, energi berpropagasi. Contoh dari gelombang elektromagnetik antara
mekanik sistem akan berkurang terhadap waktu atau dapat lain cahaya tampak, gelombang radio, sinya TV, dan x-ray. [5]
juga dikatakan telah teredam. Gaya penghambat ini dapat Esensi yang terdapat pada gelombang yaitu gelombang
dinyatakan dalam –bv dimana b adalah koefisien redaman merupakan transfer energi yang dilakukan melalui ruang tanpa
pada sistem. Menggunakan persamaan Hukum II Newton, adanya perpindahan dari benda yang bersangkutan. Secara
maka dapat ditulis sebagai umum, terbentuknya gelombang mekanis membutuhkan dua
(1.7) syarat. Pertama, sumber gangguan. Yang kedua, medium yang
di mananya terdapat elemen yang dapat diberikan gangguan.
(1.8)
Selain itu, ada pula mekanisme fisis yang menyebabkan
Ketika gaya penghambatnya sangat kecil jika dibandingkan elemen-elemen pada medium saling mempengaruhi satu sama
dengan gaya pemulih maksimum, dengan kata lain b sangat lain. Sedangkan pada gelombang elektromagnetik, tidak
kecil, maka solusi persamaan tersebut adalah membutuhkan medium utnuk proses perambatannya.
(1.9) Gelombang elektromagnetik akan dipengaruhi oleh
dimana frekuensi sudut osilasinya adalah permitivitas medium yang dilaluinya. Fenomena
elektromagnetik akan didasari oleh persamaan Maxwell, dan
(1.10) digunakan untuk memprediksi adanya gelombang
elektromagnetik yang melalui suatu ruang. [5]
dan akan berlaku untuk getaran teredam. Maka,
Gelombang juga dapat dikategorikan dalam dua kelompok
persamaan 1.10 akan menjadi
yang berbeda. Pembagian tersebut mencakup gelombang
(1.11) transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus
terhadap arah rambatan. Gelombang longitudinal adalah
GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 3
II. METODOLOGI
A. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan getaran teredam ini
antara lain satu set alat percobaan getaran teredam yang terdiri
dari bidang miring, pegas, bola besi bermassa 0,17015
kilogram, meteran, stopwatch, dan penggaris. Kegunaan dari
alat-alat ini antara lain bidang miring sebagai lintasan bola
menuju pegas, pegas sebagai alat untuk memberikan gaya
redaman pada bola yang melaju ke bawah bidang miring, bola
sebagai alat yang akan digunakan untuk beban dalam
menganalisis redaman pada per, meteran untuk mengukur
jarak amplitudo pada pantulan, stopwatch untuk mengukur
waktu yang dibutuhkan bola untuk mencapai kecepatan nol
pada saat bergerak pada lintasan bidang miring, dan penggaris
sebagai alat pengukur ketinggian untuk membuat variasi tinggi
bidang miring.
B. Skema Alat
Pada percobaan ini, digunakan skema alat yang tampak pada
gambar sebagai berikut
Tabel 3.1 Tabel data jarak simpangan dan waktu simpangan untuk
Gambar 2.1. Skema Percobaan Getaran Teredam ketinggian 3 cm
ra
1 2 3 4 5 6 7 8 ta-
Pertama, peralatan dirangkai dengan ketinggian bidang rata
miring yang diatur terhadap lantai. Variasi ketinggian yang s1
2 2 2
20
21
23
22 22 21
3 0,5 1,5 ,3 ,9 ,2 ,8
digunakan adalah 3 cm, 4 cm, 5 cm, 11 cm, 12 cm, dan 13 cm. 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3,
t1
Ketinggian bidang miring diatur dan bola besi digelindingkan 5 8 93 8 41 93 45 16 6225
dari atas bidang miring ke bagian dasar dimana terdapat 11
1 1 1 11 13 12 12
s2 11 ,912
sebuah pegas. Waktu beserta simpangan hingga simpangan 1,8 1 1,5 ,9 ,2 ,3 ,6
5
yang kelima dicatat. Pengulangan dilakukan sebanyak 8 kali. t2
2, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 2, 1,
5 83 86 82 82 21 88 08 875
Langkah yang sama dilakukan untuk variasi ketinggian 8, 8, 8, 7, 8, 9, 9, 8,
s3 9
lainnya. Pengolahan data, perhitungan, dan analisis dilakukan 2 1 2 9 2 1 1 475
hingga diperoleh hasil dari percobaan ini. 1, 0, 0, 1, 1, 0, 1, 0, 0,
t3
34 64 96 09 04 91 22 78 9975
Agar lebih singkat, maka dibuatlah flow-chart sebagai 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 6,
s4
berikut. 3 7 7 6 8 4 3 4 9
0, 1, 0, 0, 1, 0, 1, 0, 0,
t4
78 04 79 83 07 6 08 93 89
5, 5, 5, 5, 6, 6, 6, 6,
s5 6
8 7 8 9 4 3 2 0125
0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
t5
7 7 63 47 95 88 56 71 7
DAFTAR PUSTAKA
[1] Giancolli, Douglas. 2001. “Fisika”. Jakarta. Erlangga.
[2] Hanifah, Ika Nurul. 2013. “Analisis Model Getaran Pegas Teredam
dengan Metode Adams-Basforth-Moulton dan Range-Kutta”. Skripsi.
Universitas Jember. Jember.
= 17050 [3] Dewanto, Joni. 1999. “Kajian Teoritik Sistem Peredam Getaran Satu
Kemudian, nilai k ini disubstitusikan ke persamaan Derajat Kebebasan”. Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2: 156-162
[4] Luthfi, Muhammad. 2012. “Rancang Bangun dan Sistem Akuisisi dari
b2 – 4mk Osilasi Terkopel Dua Massa Tiga Pegas”. Skripsi. Universitas Indonesia.
untuk dibandingkan dengan indikator jenis redamannya. Depok
Dengan menggunakan nilai b yang terdapat pada grafik, maka [5] Serway, R.A. dan John W.J, Jr. 2010. “Physics for Scientists and
didapatkan bahwa nilai yang didapatkan adalah negatif. Hal Engineers with Modern Physics”. Brooks/Cole Cengage Learning.
California.
ini menandakan bahwa getaran yang terjadi pada percobaan [6] Pain, H.J. 2005. “The Physics of Vibrations and Waves: Sixth Edition”.
ini adalah termasuk getaran dengan redaman lemah, karena John Wiley & Sons, Ltd. West Sussex.
bola besi pada percobaan ini masih melakukan osilasi melalui
titik kesetimbangannya, namun dengan amplitudo yang
semakin melemah dan pada akhirnya akan berhenti di bawah
lintasan bidang miring.
Fenomena fisis yang terjadi pada percobaan ini yaitu ketika
bola digelindingkan dari atas bidang miring dan mengenai
permukaan per, maka per akan memberikan gaya pemulih
yang akan mendorong bola tersebut untuk menggelinding
kembali ke tempat asalnya. Namun karena adanya gaya
penghambat seperti misalnya udahra ataupun gesekan pada
bidang miring, maka nilai gaya pemulih ini tidak akan sama
dengan nilai gaya yang ada ketika bola tersebut tepat
mengenai permukaan per ketika bola tersebut dijatuhkan,
sehingga simpangan bola ketika kembali jaraknya akan kurang
dari simpangan pada posisi awalnya. Hal demikian terus
menerus terjadi sampai pada suatu ketika gaya penghambat
telah berhasil meredam seluruh gaya pemulih sehingga bola
akan berhenti berosilasi dan kemudian jatuh diam di bawah
permukaan bidang miring.
KESIMPULAN/RINGKASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Jenis redaman yang ada pada percobaan ini adalah
redaman kecil.
2. Nilai amplitudo mula-mula dalam percobaan ini
berdasarkan variasi ketinggian bidang miring yaitu 21,8
cm; 21,575 cm; 21,15 cm; 13,675 cm; 13,175 cm; dan
14,6875 cm
3. Besar konstanta redaman pada percobaan ini berdasarkan
variasi ketinggian bidang miring yaitu 1,8138; 2,0559;
2,197; 5,2622; 5,4871; dan 5,4922.
4. Pengaruh θ terhadap simpangan pada percobaan ini yaitu
semakin besar nilai dari sudut θ-nya, maka simpangan
yang terbentuk akan semakin menurun.
LAMPIRAN
6 20,5 3,19 11,2 1,75 8,7 0,9 7,1 0,75 6,2 0,56
rata- 21,575 3,13375 11,7625 1,66625 8,5875 0,94375 7,1625 0,7475 6,375 0,645
rata
Tabel 2. Data jarak simpangan dan waktu saat h = 5 cm
s1 t1 s2 t2 s3 t3 s4 t4 s5 t5
1 22 2,85 11,4 1,39 8,5 0,72 6,9 0,65 6,2 0,56
2 20,7 2,85 12,1 1,53 8,9 0,8 7,4 0,91 6,8 0,44
4 21,4 2,59 11,7 1,27 8,9 0,64 7,2 0,69 6,2 0,62
8 20,1 2,51 10,5 1,53 7,6 0,87 6,3 0,63 5,6 0,44
rata- 21,15 2,785 11,325 1,40875 8,325 0,79125 6,8375 0,7275 6,1 0,52875
rata
Tabel 3. Data jarak simpangan dan waktu saat h = 11 cm
s1 t1 s2 t2 s3 t3 s4 t4 s5 t5
1 12,1 1 8,8 0,8 6,5 0,6 5,5 0,45 5 0,42
4 11,2 1,17 10,1 0,73 7,5 0,64 5,9 0,56 6,4 0,42
6 15,3 1,13 10,9 0,95 7,5 0,63 6,3 0,49 5,5 0,44
7 14,2 1,04 9,1 0,61 6,5 0,53 5,8 0,61 5,3 0,39
rata- 13,675 1,08125 9,75 0,775 7,025 0,5725 5,925 0,4975 5,5 0,45875
rata
Tabel 4. Data jarak simpangan dan waktu saat h = 12 cm
s1 t1 s2 t2 s3 t3 s4 t4 s5 t5
1 13,7 0,8 9,9 0,64 6,3 0,63 5,8 0,57 5,3 0,43
2 14,6 0,12 9,9 0,6 7,2 0,59 6,4 0,55 5,8 0,39
6 12,8 1,32 8,4 0,79 7,2 0,61 6,4 0,35 5,4 0,34
7 13,4 1,12 9,3 0,73 7,6 0,46 6,3 0,38 6,1 0,41
8 13,8 1,05 10,2 0,79 7,2 0,39 6,6 0,39 5,8 0,38
rata- 13,175 0,9 9,05 0,67625 7,0875 0,55375 6,1625 0,445 5,6 0,40125
rata
Tabel 5. Data jarak simpangan dan waktu saat h = 13 cm
s1 t1 s2 t2 s3 t3 s4 t4 s5 t5
1 14,4 1 10,5 0,6 8,2 0,57 7,1 0,4 6,5 0,39
2 16,6 1,04 11,2 0,78 9,2 0,51 7,4 0,46 6,2 0,36
5 14,8 1,13 10,3 0,7 8,2 0,53 7,3 0,49 6,3 0,35
8 13,2 1,13 10,2 0,56 8,3 0,54 7,1 0,47 6,1 0,35
rata- 14,6875 1,045 10,4625 0,66125 8,4875 0,55 7,2 0,4775 6,15 0,3975
rata
GETARAN TEREDAM (2016) 1-10 8
(s-srat)^2 s1 s2 s3 s4 s5
1 1,44 0,012656 0,075625 0,36 0,045156 2 0,050625 0,001406 0,237656 0,026406 0,075625
2 1,69 0,832656 0,140625 0,04 0,097656 3 0,050625 0,113906 0,170156 0,113906 0,015625
3 0,09 0,170156 0,075625 0,04 0,045156 4 0,330625 0,001406 0,345156 0,131406 0,000625
4 3,24 0,832656 0,330625 0,09 0,012656 5 0,180625 0,056406 0,045156 0,001406 0,005625
5 0,25 0,000156 0,075625 0,01 0,000156 6 1,155625 0,316406 0,012656 0,003906 0,030625
6 1,44 1,657656 0,390625 0,25 0,150156 7 0,330625 0,743906 0,472656 0,131406 0,000625
7 1,21 0,150156 0,275625 0,16 0,082656 8 0,140625 0,288906 0,375156 0,113906 0,015625
8 0,16 0,472656 0,390625 0,25 0,035156 sum 5,215 1,57875 1,82875 0,57875 0,195
Xi 3,6225 1,875 0,9975 0,89 0,7 8,085 Yi 3,07153 2,46491 2,15030 1,96885 1,85238 11,508
5 7 8 9 4
Yi 3,08191 2,47758 2,13712 1,93152 1,79384 11,4219 δi 0,01414 0,01427 0,02104 0,01419 0,00925 0,07291
8 1 1 1 8 4 5 3 3 6 2
δi 0,01891 0,02279 0,02088 0,02121 0,01521 0,09902 1/δi² 4998,45 4907,65 2258,22 4963,93 11671,1 28799,4
3 4 8 5 7 7 4 5 7 5 2
1/δi² 2795,52 1924,75 2291,87 2221,8 4318,73 13552,6 Xi/δi² 15663,8 8177,37 2131,2 3710,54 7527,89 37210,9
9 4 2 9 9 9 8 3 4 1
Xi/δi² 10126,8 3608,91 2286,14 1977,40 3023,11 21022,3 Yi/δi² 15352,9 12096,9 4855,87 9773,29 21619,4 63698,5
1 4 2 2 7 8 1 6 8 3 6
Yi/δi² 8615,57 4768,74 4898,00 4291,45 7747,12 30320,9 Xi.Yi/δi 48112,2 20156,5 4582,73 7305,53 13944,5 94101,5
8 7 4 9 1 ² 6 5 7 5 7
Xi.Yi/δi 31209,9 8941,40 4885,76 3819,39 5422,99 54279,4 Xi²/δi² 49086,7 13625,5 2011,32 2773,63 4855,49 72352,7
² 3 2 4 5 2 6 1 2 2
Xi²/δi² 36684,3 6766,71 2280,42 1759,88 2116,18 49607,5
5 4 7 8 2 6
Δ Δ1 Δ2
Δ Δ1 Δ2 6,99E+08 1,11E+09 3,4E+08
2,3E+08 3,63E+08 98215131 A B Bt t si
1,575961 0,426326 1,544366 3,6225 7,383379 1,583766 0,486066 0,809908 1,66625 3,559831
1,575961 0,426326 0,799361 1,875 3,505127 1,583766 0,486066 0,458725 0,94375 2,505606
1,575961 0,426326 0,42526 0,9975 2,411203 1,583766 0,486066 0,363334 0,7475 2,27764
1,575961 0,426326 0,37943 0,89 2,303191 1,583766 0,486066 0,313513 0,645 2,166945
1 0,7225 0,005625 0,030625 0,003906 0,01 5 0,390625 0,0225 0,000625 0,050625 0,16
3 0,0225 0,105625 0,105625 0,113906 0,09 7 0,275625 0,4225 0,275625 0,015625 0,04
4 0,0625 0,140625 0,330625 0,131406 0,01 8 0,275625 0,0225 0,050625 0,015625 0,01
5 0,2025 0,030625 0,050625 0,001406 0,01 sum 12,515 3,32 1,115 0,635 1,32
1,617427 0,527049 1,46783 2,785 7,019324 1,049731 1,511324 0,69332 0,45875 2,099826
δlns
s1 s2 s3 s4 s5
0,023636 0,019782 0,01842 0,022579 0,010192
(s-srat)^2
s1 s2 s3 s4 s5
1 0,082656 0,001406 0,082656 0,01 0,1225