Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU

HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN 2015

Nur Romdhona
Putri Nabella

Abstrak

Setiap ibu hamil beresiko mengalami anemia dalam kehamilan di


Indonesia angka kejadian anemia pada ibu hamil cukup tinggi sekitar 67% dari
semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing ini
menyebabkan penurunan pada kadar Hb. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi kadar Hb pada ibu hamil. Untuk mengatasi masalah ini
pemerintah telah membuat program bahwa selama kehamilan ibu diharuskan
mengkonsumsi minimal 90 tablet Fe.
Penelitian ini menggunakan metode analitik, dengan sampel sebanyak 60
ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Senen.
Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner dan rekam medik pasien.
Hasil penelitian berdasarkan uji exact fisher terdapat hubungan yang
signifikan dengan kadar Hb dengan p value = 0.000 < 0.05 pada variabel
kepatuhan minum Fe, pengetahuan tentang gizi, dan pola makan
Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara
kadar Hb dengan kepatuhan minum Fe, pengetahuan tentang gizi, dan pola
makan, serta tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar Hb dengan umur,
paritas, dan usia kehamilan.

Kata kunci : Hubungan, Kadar HB

PENDAHULUAN kehamilan di Indonesia cukup tinggi


sekitar 67% dari semua ibu hamil
Kehamilan yang terjadi dengan variasi tergantung pada
secara alamiah dapat menyebabkan daerah masing-masing sekitar 10-
risiko pada ibu hamil dan dapat 15% tergolong anemia berat yang
menyebabkan kematian salah satu sudah tentu akan mempengaruhi
dari beberapa faktor tidak langsung tumbuh kembang janin dalam rahim
penyebab kematian pada ibu hamil (Febriana, 2010).
adalah anemia. World Health Berdasarkan hasil Survey
Organization (WHO) Demografi dan Kesehatan Indonesia
memperkirakan sekitar 10% (SDKI) 2012 angka kematian ibu
kelahiran hidup mengalami mencapai 359 per 100 ribu kelahiran
komplikasi pendarahan hidup. Dalam survey yang sama lima
pascapersalinan. Komplikasi paling tahun lalu angka kematian ibu
sering dari pendarahan mencapai 228 per 100 ribu kelahiran
pascapersalinan adalah hidup.
anemia.Angka anemia pada
Menurut hasil Survey tablet besi meminumnya secara rutin,
Demografi dan Kesehatan hal ini bisa disebabkan karena faktor
Indoneseia (SDKI) 2012 AKB ketidaktahuan ibu hamil terhadap
mengalami penurunan meski tidak manfaat tablet Fe dalam kehamilan,
berbeda jauh dengan hasil SDKI serta kerugian karena tidak
2007, yaitu masing masing 32 dan 34 mengkonsumsi tablet Fe secara rutin
kematian per 1.000 kelahiran hidup. selama kehamilan.
Pada wanita hamil memiliki
risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami anemia untuk itu setiap METODE PENELITIAN
kehamilan membutuhkan lebih
banyak zat besi untuk perkembangan Jenis penelitian yang
janin dan juga pembentukan janin. dilakukan menggunakan metode
Menurut penelitian Hoo Swie Tjong penelitian analitik. Populasi dalam
frekuensi anemia dalam kehamilan penelitian ini adalah seluruh ibu
setinggi 18,5% dan pada wanita hamil trimester I, II, dan III yang
hamil dengan Hb 12 gr/100ml adalah datang ke Puskesmas Kecamatan
sebanyak 23,6 %, hb rata rata pada Senen.Sampel dalam penelitian ini
trimester I adalah 12,3 g/ml trimester adalah ibu hamil yang datang pada
II 11,3 g/ml dan pada trimester III tanggal 9 Maret 2015 sampai dengan
adalah 10,8 g/ml. Hal ini disebabkan tanggal 13 Maret 2015 yang
karena pada pada wanita hamil melakukan pemeriksaan ANC di
terjadi pengenceran darah atau Puskesmas Kecamatan Senen serta
disebut hemodilusi (Sarwono,2007). yang memenuhi syarat dan yang
Pemerintah telah menetapkan bersedia menjadi responden.
untuk memberikan tablet Fe kepada Teknik pengambilan sampel
ibu hamil sebanyak 90 butir selama yang digunakan dalam penelitian ini
kehamilan dan tenaga kesehatan adalah sampling konsekutif.
khususnya bidan juga sudah Penelitian ini dilakukan di
menjalankan program pemerintah Puskesmas Kecamatan Senen.
yaitu memberikan 30 tablet pada Teknik pengumpulan data yang
trimester pertama 30 tablet pada dilakukan peneliti adalah cross-
trimester ke dua dan 30 tablet pada Sectional . cara pengukuran : bila ya
trimester ke tiga dan menjelaskan skor 1 bila tidak skor 0.Instrumen
dosis serta waktu meminumnya pada pengumpulan data adalah kuesioner
ibu, akan tetapi kenyataanya tidak dan rekam medik pasien.
semua ibu hamil yang mendapatkan

HASIL PENELITIAN

Tabel 1
Distribusi Frekuesi Umur Ibu Hamil yang datang ke Puskesmas Kecamatan Senen
Tahun 2015

No Umur N %
1 < 20 tahun 3 5.0
2 20 – 35 tahun 49 81.7
3 > 35 tahun 8 13.3
Jumlah 60 100,0

Tabel 1 menunjukkan atau (81.7 %) berumur 20-35 dan


bahwa sebagian besar responden (13.3 %) berumur > 35 tahun.

Tabel 2
Distribusi Frekuesi Paritas Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Senen
Tahun 2015
No Paritas N %
1 0 23 38.3

2 1–3 36 60.0

3 >3 1 1.7

Jumlah 60 100

Tabel 2 menunjukkan orang (38.2%) belum pernah


bahwa 36 orang (60.0%) ibu yang melahirkan dan hanya 1 orang
datang ke Puskesmas Kecamatan (1.7%) mempunyai paritas > 3.
Senenmempunyai paritas 1-3 , 23

Tabel 3
Distribusi Frekuesi Usia Kehamilan Ibu Hamil Di Puskesmas Kecamatan
Senen Tahun 2015
No Usia Kehamilan N %
1 TM I 6 10.0

2 TM II 23 38.3

3 TM III 31 51.7

Jumlah 60 100.0

Tabel 3 menunjukkan (10.0%) ibu hamil masuk


bahwa 31 orang (51.7%) ibu kedalam TM II, dan 23 orang
hamil yang datang ke Puskesmas (38.3%) ibu hamil masuk
Kecamatan Senen masuk kedalam TM II.
kedalam TM III, hanya 6 orang
Tabel 4
Distribusi Frekuesi Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi
Tablet Fe di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015
No Tingkat kepatuhan N %
1 Patuh 41 68.3

2 tidak patuh 19 31.7

Jumlah 60 100.0

Tabel4 menunjukkan mengkonsumsi tablet Fe, dan 19


bahwa 41 orang (68.3%) ibu orang (31.7%) ibu hamil tidak
hamil patuh dalam patuh mengkonsumsi tablet Fe.

Tabel 5
Distribusi Frekuesi Tingkat Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil di
Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015
No Pengetahuan tentang Gizi N %
1 Baik 39 65.0

2 tidak baik 21 35.0

Jumlah 60 100.0

Tabel 5 menunjukkan gizi,dan 21 orang (35.0%) ibu


bahwa 39 orang (65.0%) ibu hamil memiliki tingkat
hamil memiliki tingkat pengetahuan tidak baik / kurang
pengetahuan baik tentang tentang gizi

Tabel 6
Distribusi Frekuesi Pola Makan Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan
Senen Tahun 2015
No Pola makan N %
1 Baik 42 70.0

2 tidak baik 18 30.0

Total 60 100.0

Tabel 6 menunjukkan dan 18 orang (30.0%) ibu hamil


bahwa 42 orang (70.0%) ibu memiliki pola makan tidak baik/
hamil memiliki pola makan baik, kurang baik.
Tabel 7
Hubungan Antara Umur Dengan Kadar Hb di Puskesmas Kecamatan
Senen Tahun 2015
No Umur Kadar Hb Jumlah P value
< 11 gr% ≥ 11 gr%
1 < 20 1 2 3 0.809
2 20 – 35 19 30 49
3 >35 4 4 8
Total 24 36 60

Tabel 7dari hasil uji statistik H0 diterima artinya tidak ada


hubungan antara umur dengan kadar hubungan yang signifikan antara
Hb didapat p value 0.809> 0.05 maka umur dengan kadar Hb

Tabel 8
Hubungan Antara Paritas Dengan Kadar Hb di Puskesmas Kecamatan
Senen Tahun 2015
No Paritas Kadar Hb Jumlah P value
< 11 gr% ≥ 11 gr%
1 0 9 14 23 0.499
2 1-3 15 21 24
3 >3 0 1 1
Total 24 36 60

Tabel 8dari hasil uji statistik maka H0 diterima artinya tidak ada
hubungan antara paritas dengan hubungan yang signifikan antara
kadar Hb didapat p value 0.499 >0.05 paritas dengan kadar Hb.

Tabel 9
Hubungan Antara Usia Kehamilan Dengan Kadar Hb di Puskesmas
Kecamatan Senen 2015
No Usia Kadar Hb Jumlah P value
kehamilan < 11 gr% ≥ 11 gr%
1 TM I 2 4 6 0.435
2 TM II 9 14 23
3 TM III 13 18 31
Total 24 36 60

Tabel 9dari hasil uji statistik artinya tidak ada hubungan yang
hubungan antara usia kehamilan signifikan antara usia kehamilan
dengan kadar Hb didapat p value dengan kadar Hb
0.435> 0.05 maka H0 diterima
Tabel 10
Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Ibu Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe
Dengan Kadar Hb Di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015
No Tingkat Kadar Hb Jumlah P value
Kepatuhan < 11 gr% ≥ 11 gr%
1 Patuh 10 31 41 0.000
2 Tidak patuh 14 5 19
Total 24 36 60

\
Tabel 10dari hasil uji statistik 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak artinya
hubungan antara kepatuhan ibu ada hubungan yang signifikan antara
dalam mengkonsumsi tablet Fe kepatuhan dengan kadar Hb.
dengan kadar Hb didapat p value

Tabel 11
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil Dengan Kadar Hb
di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015
No Pengetahuan Kadar Hb jumlah P value
gizi < 11 gr% ≥ 11 gr%
1 Baik 6 33 39 0.000
2 Tidak baik 18 3 21
Total 24 36 60

Tabel 11dari hasil uji statistik ditolakartinya ada hubungan yang


hubungan antara pengetahuan signifikan antara pengetahuan
tentang gizi dengan kadar Hb didapat tentang gizi dengan kadar Hb.
p value 0.000< 0.05 maka H0

Tabel 12
Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kadar Hb di Puskesmas Kecamatan
Senen Tahun 2015
No Pola makan Kadar Hb Jumlah P value
< 11 gr% ≥ 11 gr%
1 Baik 10 32 42 0.000
2 Tidak baik 14 4 18
Total 24 36 60

Tabel 12 dari hasil uji statistik maka H0 ditolak artinya ada


hubungan antara pola makan dengan hubungan yang signifikan antara pola
kadar Hb didapat p value 0.000 <0.05 makan dengan kadar Hb.
PEMBAHASAN mengkonsumsi tablet Fe.

Hubungan Antara Umur Dengan Uji Hubungan Paritas dengan


Kadar Hb Kadar Hb
Berdasarkan tabel 7 Setelah Berdasarkan tabel 8 Setelah
dilakukan uji hubungan antara kedua dilakukan uji hubungan antara kedua
variabel umur dengan kadar Hb variabel paritas dengan kadar Hb
didapat nilai P value 0.811 > 0.005 didapat nilai P value 0.699 > 0.005
yang berarti H0 diterima dengan kata yang berarti H0 diterima dengan kata
lain tidak ada hubungan yang lain tidak ada hubungan yang
signifikan antara umur dengan kadar signifikan antara paritas dengan
Hb pada ibu, hal ini menujukan kadar Hb pada ibu hamil. Hal ini
bahwa tidak ada kecenderungan menunjukkan bahwa tidak ada
semakin tua usia ibu hamil atau kecenderungan semakin banyak
semakin muda usianya diikuti jumlah kelahiran (paritas) maka
dengan semakin rendah atau semakin semakin rendah kadar Hb ibu
tingginya kadar Hb dalam darah. tersebut.
Menurut Sarwono 2006, wanita yang Paritas 2 -3 merupakan
berumur < 20 tahun membutuhkan paritas paling aman di tinjau dari
zat besi lebih banyak untuk tubuhnya sudut kematian maternal paritas 1
maka cenderung mengalami anemia dan paritas tinggi (lebih dari 3)
saat hamil dan pada usia > 35 tahun mempunyai angka kematian lebih
mempunyai resiko karena alat tinggi. Resiko pada paritas 1 dapat di
reproduksi ibu sudah menurun dan kurangi atau di cegah dengan
maka cenderung mengalami anemia. keluarga berencana. Sebagian
Hal ini tidak sesuai dengan kehamilan pada paritas tinggi adalah
penelitian yang dilakukan oleh Serli tidak direncanakan. ( Sarwono, 2006)
Febriana tentang “faktor yang Hal ini sesuai dengan
berhubungan dengan kejadian penelitian Indri Maharani tentang
anemia pada ibu hamil di Puskesmas “hubungan kadar Hb dengan
Gandus Palembang tahun perdarahan antepartum tahun
2010“ menjelaskan bahwa ada 2012“ menunjukan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara ibu hubungan yang signifikan antara
hamil yang mempunyai resiko tinggi paritas dengan kadar Hb. Ini
dengan kadar Hb dan cenderung menunjukkan bahwa banyak faktor
mengalami anemia. Ini menunjukkan yang dapat mempengaruhi kadar Hb
bahwa banyak hal yang pada saat hamil bukan hanya jumlah
mempengaruhi penyerapan zat besi paritas namun jarak kehamilan yang
dalam tubuh. Pola makan yang baik terlalu dekat juga dapat
serta olahraga yg cukup dapat mempengaruhi kadar Hb ibu karna
menyebabkan keefektifan belum kembali sempurnanya organ
penyerapan zat besi yg optimal. organ reproduksi ibu untuk
Selain itu peran tenaga kesehatan menerima janin kembali sehingga
untuk melakukan promosi kesehatan dapat mempengaruhi penyerapan
tentang manfaat tablet Fe bagi nutrisi baik untuk ibu dan untuk
kehamilan juga dapat mempengaruhi janin.
pengetahuan ibu hamil untuk selalu
Uji Hubungan Usia Kehamilan dengan kata lain ada hubungan yang
dengan Kadar Hb signifikan antara tingkat kepatuhan
Berdasarkan tabel 9 setelah dengan kadar Hb pada ibu hamil ini
dilakukan uji hubungan antara menunjukkan bahwa semakin tinggi
variabel usia kehamilan dengan tingkat kepatuhan ibu dalam
kadar Hb didapat nilai P value mengkonsumsi tablet Fe maka
0.920 > 0.005 berarti H0 diterima semakin tinggi pula kadar Hb ibu.
dengan kata lain tidak ada hubungan Hal ini sesuai dengan
yang signifikan antara usia penelitian Sari tentang “hubungan
kehamilan dengan kadar Hb pada ibu antara keteraturan mengkonsumsi
hamil. tablet Fe dengan kadar hemoglobin
Hal ini sesuai dengan pada ibu hamil di BPS Titi Kariati di
penelitian Anggi Setiawan tentang Surabaya tahun 2012“, menunjukkan
“hubungan kadar Hb ibu hamil di bahwa ada hubungan yang signifikan
trimester III di kota antara ketaatan konsumsi tablet Fe
Pariaman“menunjukan bahwa tidak dengan kadar hemoglobin pada ibu
ada hubungan yang signifikan antara hamil. Menurut hasil penelitian
usia kehamilan dengan kadar Hb. Siregar, A.M dari Fakultas Kesehatan
Hal ini tidak sesuai dengan Masyarakat tentang Penanggulangan
teori karena Hb ibu hamil rata rata Anemia Gizi Besi Melalui Program
pada trimester I adalah 12,3 gr % Usaha Perbaikan Gizi Keluarga di
pada trimester II adalah 11,3 gr% dan Medan tahun 2000 menjelaskan
pada trimester III adalah 10,8 gr% hal bahwatingkat kepatuhan yang di
ini disebabkan karena pada wanita ikuti dengan normalnya kadar Hb
hamil mengalami hemodilusi atau pada ibu hamil bisa dipengaruhi
pengenceran darah (Sarwono,2005). berbagai faktor salah satu contoh
Secara fisiologis ibu hamil adalah tingkat pendidikan bahwa
memang mengalami hemodilusi semakin tinggi tingkat pendidikan
karena terjadinya peningkatan ibu makan semakin baik kepatuhan
volume plasma namun tidak disertai nya dalam mengkonsumsi tablet Fe.
dengan peningkatan sel darah merah Selain itu keteraturan dalam
sehingga terjadi pengenceran darah. mengkonsumsi tablet Fe dan jumlah
Hemodilusi terjadi sejak kehamilan tablet yang dikonsumsi ibu selama
10 minggu dan mencapai puncaknya kehamilan juga dapat berpengaruh
pada kehamilan 32-36 minggu. Bila dengan peningkatan kadar Hb serta
Hb sebelumnya sekitar 11 gr% maka peran bidan untuk selalu
terjadinya hemodilusi akan mngingatkan setiap melakukan
mengakibatkan anemia fisiologis dan kunjungan juga dapat
Hb itu akan menjadi 9,5-10 gr% mempengaruhi ibu hamil dalam
(Wiknjosastro, 2002). kedisiplinan mengkonsumsi tablet
Fe. Berdasarkan analisis dari butir
Uji Hubungan Tingat Kepatuhan soal yang ditanyakan pada kuesioner
dengan Kadar Hb tingkat pengetahuan terdapat 44
Berdasarkan tabel 10 setelah orang ibu hamil yang rutin
dilakukan uji hubungan antara mengkonsumsi tablet Fe setiap hari
variabel tingkat kepatuhan dan terdapat 42 orang ibu yang
mengkonsumsi tablet Fe dengan selalu menghabiskan tablet tepat
kadar Hb didapat nilai P value 0.000 waktu.
< 0.005 yang berarti H1 diterima
Uji Hubungan Pengetahuan pola pikir yang beranggapan bahwa
Tentang Gizi Ibu Hamil dengan ibu hamil harus makan untuk 2 orang
Kadar Hb sehingga porsi makan harus lebih.
Berdasarkan tabel 11 setelah
dilakukan uji hubungan antara Uji Hubungan Pola Makan
variabel pengetahuan tentang gizi ibu Dengan Kadar Hb
hamil dengan kadar Hb didapat nilai Berdasarkan tabel 12 setelah
P value 0.000 < 0.005 yang berarti dilakukan uji hubungan antara
H1 diterima dengan kata lain ada variabel pola makan dengan kadar
hubungan yang signifikan antara Hb didapat nilai P value 0.000 <
pengetahuan tentang gizi dengan 0.005 yang berarti H1 diterima
kadar Hb pada ibu hamil dengan kata lain ada hubungan yang
menunjukkan bahwa semakin tinggi signifikan antara pola makan dengan
pengetahuan ibu tentang gizi maka kadar Hb pada ibu hamil ini
semakin tinggi pula kadar Hb ibu. menunjukkan bahwa semakin baik
Hal ini sesuai dengan pola makan ibu maka semakin tinggi
penelitian Dhuha Itsnanisa Adi pula kadar Hb ibu.
tentang “edukasi gizi terhadap pola Hal ini sesuai dengan
konsumsi ibu hamil anemia dalam penelitian Marissa Anggraini tentang
upaya perbaikan kadar hemoglobin “hubungan pola konsumsi pangan
di Puskesmas Sudiang Raya dengan kadar Hb ibu hamil di Medan
Makassar tahun 2012“ menjelaskan tahun 2013“menjelaskan bahwa
bahwa terdapat hubungan yang terdapat hubungan yang signifikan
signifikan antara edukasi gizi yang antara pola konsumsi dengan kadar
diberikan kepada responden dapat Hb ibu hamil. Menurut penelitian
meningkatkan pola konsumsi Agustina Dian Praditama tentang
responden untuk zat gizi tertentu, “pola makan pada ibu hamil dan
yakni energi, protein, vitamin A, dan pasca melahirkan di desa Tiripan
vitamin C. Peningkatan asupan ini Kecamatan Berbek Kabupaten
sejalan dengan menurunnya jumlah Nganjuk“ menjelaskan bahwa
responden yang anemia. banyak faktor pengambilan
Ibu hamil yang memiliki keputusan dalam makanan saat hamil
pengetahuan gizi yang baik akan pantangan makanan saat hamil
lebih mengerti makanan yang baik didasari oleh kepercayaan yang ada
untuk dikonsumsi serta gizi yang dimasyarakat juga dipengaruhi oleh
baik untuk dikonsumsi selama hamil. orang orang terdekat dan keluarga.
Berdasarkan hasil analisis Selain itu lokasi penelitian juga
perbutir pernyataan diperoleh bahwa berpengaruh terhadap hasil
respondenmemiliki pengetahuan penelitian karena mungkin adat
tentanggizi yang baik namun masyarakat desa tersebut masih
demikian banyak responden tidak sangat kental dengan kepercayaan
bisa menjawab dengan baik pada yang turun temurun sehingga banyak
butir pernyataan “porsi makan ibu ibu hamil yang lebih mengikuti saran
hamil 2 kali lipat dibanding yang orang di lingkungannya
tidak hamil“ hal tersebut mungkin dibandingkan dengan tenaga
dianggap benar oleh responden karna kesehatan yang ada.
Berdasarkan hasil analisis perbutir Anggi setiawan, Nur indrawaty, amirah
pertanyaan dari 60 responden 54 orang ibu zatil izzah Jurnal kesehatan andalas,
hamil menjawab selalu makan sayuran 2013 ; 2(1)
hijau setiap hari dan 51 orang ibu hamil <http://jurnal.fk.unand.ac.id> diakses
menjawab selalu makan makanan yang tanggal 16 april 2015
mengandung protein setiap hari. Ibu hamil
yang selalu mengkonsumsi sayuran, Dhuha Itsnanisa Adi,Media Gizi
protein, setiap hari dapat sangat Masyarakat Indonesia, Vol.2, No.1,
berpengaruh terhadap kenaikan kadar Hb Agustus 2012 : 17-
dalam darah sehingga dapat mencegah 21<http://journal.unhas.ac.id/index.p
terjadinya anemia dalam kehamilan. hp/mgmi/article/view/435> diakses
Namun demikian banyak responden tidak tanggal 17 april 2015
mengkonsumsi buah setiap hari pada butir Febriana, Serli. 2011. Faktor-Faktor Yang
pernyataan “apakah ibu setiap hari makan Berhubungan dengan
buah buahan“ dan banyak responden yang KejadianAnemia Pada Ibu Hamil di
tidak mengkonsumsi susu lebih dari 1 kali Puskesmas Gandus Palembang
sehari pada butir pertanyaan “apakah ibu Tahun 2010. Akademi Kebidanan
selama kehamilan ini ibu minum susu lebih Rizki Patya Palembang.
dari 1 kali sehari“.
Hal tersebut mungkin dianggap Fahriansjah, FW. 2009.Hubungan
tidak terlalu penting bagi responden namun Karakteristik Ibu Hamil Dengan
demikian mengkonsumsi susu dan buah Kejadian Anemia di Rumah Sakit
buahan sangat membantu menaikan kadar Bersalin SITI KHADIJAH 1V
Hb dalam darah buah buahan yang MAKASSAR Periode Januari –
menganduk banyak vitamin C akan dapat Desember2008.
membantu mempercepat penyerapan Fe. Hani, Ummi. 2010. Asuhan Kebidanan
Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta :
Salemba Medika
DAFTAR PUSTAKA
Agustina Dian Praditama ,Pola Makan Pada Herlina, Nina dkk. 2009. Faktor-Faktor
Ibu Hamil Dan Pasca Melahirkan Di Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Desa Tiripan Kecamatan Berbek Anemia Pada Ibu Hamil.
Kabupaten <http://irvantonius.blogspot.com/201
Nganjuk<http://journal.unair.ac.id/fil 0/02/faktor-faktor-yang-
erPDF/aunea282ad76dfull.pdf> berhubungan-dengan_07.html,>
diakses taggal 20 desember 2014 Diakses tanggal 24 desember 2014).
Marissa Anggraini , 2013<http://www.e- Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu
jurnal.com/2014/11/hubungan-pola- Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
konsumsi-pangan-dengan.html>
diakses tanggal 17 april 2015 Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : YBP-SP

Anda mungkin juga menyukai