Anda di halaman 1dari 89

PENULISAN

ARTIKEL ILMIAH

Kurniasih
PPPPTK IPA

Disajikan pada
Diklat Peningkatan Kompetensi Menulis Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru IPA
PPPPTK IPA - Bandung, 22-25 April 2019
Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mengikuti mata diklat ini, diharapkan
peserta dapat:

• menjelaskan dasar hukum penulisan karya tulis


ilmiah (KTI) bagi guru;
• menjelaskan jenis-jenis KTI;
• menjelaskan keterkaitan penulisan KTI dengan
PKB serta angka kredit jabatan fungsional guru;
• menjelaskan kerangka isi macam-macam KTI;
• menyajikan KTI sesuai ketentuan yang berlaku.
Brainstorming
1. Mengapa guru perlu menulis karya tulis ilmiah
(KTI)
2. Apa kendala guru dalam menulis KTI?
3. Bagaimana strategi dalam melaksanakan
penulisan KTI?
4. Apa saja yang termasuk ke dalam KTI?
5. Bagaimana keterkaitan penulisan KTI dengan
PKB dan jenjang jabatan fungsional guru?
Mengapa perlu menulis KTI?

• UU Guru dan Dosen no 14 tahun 2015 tentang Guru dan dosen

• Permendikbud no 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi


akademik dan profesional guru

• Permen PAN dan RB no 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional


guru dan angka kreditnya

• Permendiknas no 35 tahun 2010 tentang petunjuk teknis


pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Apa saja kendala yang
dihadapi guru dalam
menulis KTI?
Faktor eksternal penghambat KTI
guru:
• Kurangnya informasi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan KTI
• Sulitnya menemukan tempat bertanya
• Sulitnya memperoleh referensi (terutama daerah khusus)
• Proses birokrasi → Di daerah tertentu publikasi ilmiah
guru dibatasi pada jenis KTI tertentu saja, KTI yang
dikirimkan ada yang hilang

Sumber: Kompasiana, 2013


Faktor internal penghambat KTI
guru:
• Kurangnya informasi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan KTI
• Sulitnya menemukan tempat bertanya
• Sulitnya memperoleh referensi (terutama daerah khusus)
• Proses birokrasi → Di daerah tertentu publikasi ilmiah
guru dibatasi pada jenis KTI tertentu saja, KTI yang sudah
dikirimkan hilang

Sumber: Kompasiana, 2013


Unsur tupoksi guru yang dinilai
angka kredit (AK)-nya:

A. Pendidikan → Pendidikan formal

B. Pembelajaran dan Bimbingan

C. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

D. Penunjang tugas guru


Unsur tupoksi guru yang dinilai
angka kredit (AK)-nya:

A. Pendidikan → Pendidikan formal

B. Pembelajaran dan Bimbingan

C. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

D. Penunjang tugas guru


Perubahan Regulasi

LAMA: BARU:
Kepmenpan nomor Permen PAN dan RB
84/1993 tentang nomor 16/2009 tentang
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Guru dan Angka
Kreditnya Kreditnya

Sebutan: Sebutan:
Pengembangan Profesi Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan
ATURAN LAMA

Wajib sebagai syarat


PERSYARATAN DALAM kenaikan
KENAIKAN pangkat/golongan
GOLONGAN → IV/a ke atas IV/a ke atas
dengan minimal
jumlah angka kredit
12
ATURAN BARU
Wajib sebagai syarat
kenaikan
PERSYARATAN DALAM pangkat/golongan III/a
KENAIKAN GOLONGAN ke atas
→ Mulai dari III/a dengan minimal
jumlah angka kredit
bervariasi
berdasar jenjang
pangkat/golongannya
Pengembangan
C. Keprofesian Berkelanjutan

1. Pengembangan Diri

2. Publikasi Ilmiah

3. Karya Inovatif
1. PENGEMBANGAN DIRI
1.1 Mengikuti Diklat Fungsional (1)

Diklat yang bertujuan untuk meningkatkan


kompetensi guru dan/atau pemantapan
wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, dan
keterampilan sesuai profesi guru melalui
lembaga yang memiliki ijin penyelenggaraan
dari instansi berwenang.

Lembaga penyelenggara : Kemdikbud, PPPPTK,


LPMP, LPPKS, Badan Diklat Daerah, Lembaga
Diklat yang diselenggarakan oleh masyarakat
yang mendapat ijin operasional dari pemerintah
1.1 Mengikuti Diklat Fungsional (2)

Bentuk : Kursus, pelatihan, penataran, dll

Durasi tertentu, minimal 30 JP

Syarat : perintah KS atau instansi yang lain, atau


atas kehendak sendiri yang diijinkan oleh atasan.
Durasi Diklat Fungsional Guru dan
Angka Kredit (AK)-nya
Durasi Diklat (Jam Pelajaran) AK
> 960 15
641 – 960 9
481 - 640 6
181 - 480 3
81 - 180 2
30 - 80 1
Sumber: Lampiran I Permen PAN dan RB nomor 16/2009
1.2 Mengikuti Kegiatan Kolektif Guru

 Kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan


ilmiah atau kegiatan bersama yang bertujuan untuk
meningkatkan keprofesian guru
 Bentuk:
• Lokakarya atau kegiatan kelompok/musyawarah
kerja guru,
• IHT di sekolah untuk menyusun perangkat
kurikulum/pembelajaran,
• Pembahas atau peserta pada seminar, koloqium,
diskusi, panel, atau bentuk pertemuan ilmiah lainnya.
 Merupakan kegiatan wajib guru. Guru minimal
wajib mengikuti kegiatan KKG/MGMP 12 kali
pertemuan/tahun
2. PUBLIKASI ILMIAH
2.1 Presentasi pada forum ilmiah
2.2 Publikasi hasil penelitian atau
gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal
2.3 Publikasi buku teks pelajaran, buku
pengayaan dan/atau pedoman
guru
2.1 Presentasi pada Forum Ilmiah
No. Jenis Kegiatan dalam Kode AK
Forum Ilmiah
Pemrasaran/narasumber
a pada seminar atau lokakarya 29 0,2
ilmiah
Pemrasaran/narasumber
b pada kolokium atau diskusi 30 0,2
ilmiah

Sumber: Lampiran I Permen PAN dan RB no. 16/2009


2.2 Publikasi hasil penelitian atau gagasan
inovatif pada bidang pendidikan formal
No. Kegiatan Kode AK
Membuat buku yang diterbitkan ber-
a ISBN dan diedarkan secara nasional atau 31 4
ada pengakuan dari BSNP
Membuat tulisan (artikel ilmiah) yang
dimuat di jurnal/majalah ilmiah:
b • Tingkat Nasional terakreditasi 32 3
c • Tingkat Provinsi 33 2
d • Tingkat Kabupaten/Kota 34 1
Membuat laporan hasil penelitian yang
e diseminarkan,Sumber:
disimpan I Permen PAN dan 35
di perpustakaan
Lampiran 4
RB no. 16/2009
2.2 Publikasi hasil penelitian atau gagasan
inovatif pada bidang pendidikan formal
No. Kegiatan Kode AK

Membuat makalah tinjauan ilmiah dalam


bidang pendidikan formal dan
f pembelajaran pada satuan 36 2
pendidikannya, tidak diterbitkan,
disimpan di perpustakaan
Membuat tulisan Ilmiah Populer di
bidang pendidikan formal dan
g pembelajaran pada satuan
pendidikannya dimuat di media massa:
1) Tingkat Nasional 37 2
Sumber: Lampiran I Permen PAN dan RB
2) Tingkat Provinsi 38no. 16/2009
1,5
2.2 Publikasi hasil penelitian atau gagasan
inovatif pada bidang pendidikan formal
No. Kegiatan Kode AK
Membuat artikel ilmiah di bidang
pendidikan formal dan pembelajaran
h pada satuan pendidikannya dan dimuat
di jurnal:
1) Tingkat nasional terakreditasi 39 2
2) Tingkat nasional tidak terakreditasi
atau tingkat provinsi
40 1,5
3) Tingkat lokal (Kab/Kota/Sekolah) 41 1

Sumber: Lampiran I Permen PAN dan RB no. 16/2009


2.3 Publikasi buku teks pelajaran, buku
pengayaan dan/atau pedoman guru

No. Kegiatan Kode AK


Membuat buku pelajaran per tingkat
a atau per buku
1) Buku pelajaran yang lolos BSNP 42 6
2) Buku pelajaran yang dicetak oleh
penerbit dan ber-ISBN
43 3
3) Buku pelajaran yang dicetak oleh
penerbit tetapi belum ber-ISBN
44 1

Sumber: Lampiran I Permen PAN dan RB no. 16/2009


2.3 Publikasi buku teks pelajaran, buku
pengayaan dan/atau pedoman guru

No. Kegiatan Kode AK


Membuat modul/diklat pembelajaran
b per semester digunakan di tingkat:
1) Provinsi dengan pengesahan dari
Disdik Provinsi
45 1,5
2) Kota/Kabupaten dengan pengesahan
dari Disdik Kota/Kabupaten
46 1
3) Sekolah 47 0,5

Sumber: Lampiran I Permen PAN dan RB no. 16/2009


2.3 Publikasi buku teks pelajaran, buku
pengayaan dan/atau pedoman guru

No. Kegiatan Kode AK


Membuat buku dalam bidang
c pendidikan:
1) Dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN 48 3
2) Dicetak oleh penerbit tetapi belum
ber-ISBN
49 1,5
d Membuat karya hasil terjemahan yang
dinyatakan oleh Kepala Sekolah 50 1

Sumber: Lampiran I Permen PAN dan RB no. 16/2009


3. KARYA INOVATIF
3.1 Menemukan teknologi tepatguna
3.2 Menemukan/menciptakan karya
seni
3.3 Membuat/memodifikasi alat
pelajaran/peraga/praktikum
3.4 Mengikuti pengembangan
penyusunan standar, soal, baru
pedoman, dan sejenisnya
PANGKAT GURU
MENURUT JENJANG
1. Guru Pertama – Gol III/a
2. Guru Pertama - Gol III/b
3. Guru Muda - Gol III/c
4. Guru Muda - Gol III/d
5. Guru Madya - Gol IV/a
6. Guru Madya - Gol IV/b
7. Guru Madya - Gol IV/c
8. Guru Utama - Gol IV/d
9. Guru Utama - Gol IV/e
Kebutuhan Angka Kredit untuk
Kenaikan Pangkat Guru
dari Subunsur Publikasi Ilmiah dan
Karya Inovatif

(Permen PAN dan RB no 16/2009)


JENIS PUBLIKASI WAJIB DIBUAT GURU
Berdasarkan Golongan dan Jabatan (1)
Publikasi ilmiah yang
Dari Jabatan Ke Jabatan
WAJIB ADA (minimal 1)
Guru Pertama, III/a Guru Pertama, III/b -

Guru Pertama, III/b Guru Muda, III/c Bebas pada subunsur publikasi
ilmiah (PI) atau karya inovatif
(KI)
Guru Muda, III/c Guru Muda, III/d Bebas pada subunsur PI dan KI

Guru Muda, III/d Guru Madya, IV/a Laporan hasil penelitian, kode
kegiatan (KK 35)
Guru Madya, IV/a Guru Madya, IV/b Laporan hasil penelitian (KK 35)
Jurnal (KK 32, 33, 34)
JENIS PUBLIKASI WAJIB DIBUAT GURU (2)
Publikasi ilmiah yang
Dari Jabatan Ke Jabatan
WAJIB ADA (minimal 1)
Guru Madya, IV/a Guru Madya, IV/b Laporan hasil penelitian (KK 35)
Jurnal (KK 32, 33, 34)
Guru Madya, IV/b Guru Madya, IV/c Laporan hasil penelitian (KK 35)
Jurnal (KK 32, 33) atau
Artikel ilmiah (KK 39, 40)
Guru Madya, IV/c * Guru Utama, IV/d Laporan hasil penelitian (KK 35)
Jurnal (KK 32, 33) atau
Artikel ilmiah (KK 39)
Buku pelajaran/pendidikan
BSNP/ISBN (KK 42, 43, 48)
Guru Utama, IV/d * Guru Utama, IV/e Laporan hasil penelitian (KK 35)
Jurnal (KK 32, 33) atau
Artikel ilmiah (KK 39)
Buku pelajaran/pendidikan
BSNP/ISBN (KK 42, 43, 48)
*) untuk kenaikan dari IV/C ke
atas

Setelah persyaratan terpenuhi

Wajib melakukan “presentasi ilmiah”


ANGKA KREDIT HASIL KARYA BERSAMA
1. Hasil karya 2 orang :
penulis pertama 60%, penulis kedua 40%

2. Hasil karya 3 orang :


penulis pertama 50%, penulis kedua dan ketiga @ 25%

3. Hasil karya 4 orang :


penulis pertama 40%, lainnya @ 20%

4. Hasil karya lebih dari 4 orang :


penulis kelima dst tidak mendapat nilai.
2. PUBLIKASI ILMIAH
2.1 Presentasi pada Forum Ilmiah
2.2 Publikasi hasil penelitian atau
gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal
2.3 Publikasi buku teks pelajaran,
buku pengayaan dan/atau
pedoman guru
Laporan Hasil Penelitian (KK 35)
Publikasi ilmiah ini wajib ada pada setiap jenjang jabatan mulai
dari III/d ke atas (Permendikas no. 35/2010 dan Buku 4 PKB)

• Laporan hasil penelitian lengkap dengan berita acara bahwa


telah diseminarkan di Sekolah/Madrasah/KKG/MGMP.

• Seminar dihadiri minimal oleh 15 orang guru yang berasal


dari minimal 3 sekolah yang setingkat.

• Berita acara berisi keterangan : waktu, tempat, peserta,


notulen seminar, dan daftar hadir peserta serta
ditandatangani oleh panitia seminar dan kepala sekolah.

Angka kredit 4
5
Penyusunan
Laporan Penelitian
Penyusunan Laporan Penelitian
• Laporan penelitian: Menceritakan proses dan hasil
penelitian
• Karya tulis yang didasarkan pada hasil penelitian yang
dilakukan guru pada bidang pendidikan sesuai tugas
pokoknya.
• Tujuan utamanya → berkomunikasi dengan pembaca. Hal-
hal penting apa yang ingin diketahui pembaca dari
penelitian itu

• Organisasikan bahan-bahan yang relevan


• Jelaskan hubungan satu sama lain dalam suatu
sistematika tertentu
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan laporan penelitian

• Laporan harus menceritakan apa yang terjadi.


Sedapat mungkin, ceritakan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam rencana
penelitian beserta penyebabnya.

• Laporan tidak hanya menceritakan hal-hal yang


kita anggap sukses saja. Hendaknya dilaporkan
juga tentang kegagalan atau keterbatasannya

Input berharga bagi peneliti lain


Kriteria
Publikasi Ilmiah
Kriteria Penilaiam Publikasi Ilmiah: APIK
A : Asli, penelitian harus merupakan karya asli
penyusunnya, bukan plagiat.
P : Perlu, permasalahan yang dikaji pada penelitian
itu memang perlu dan mempunyai manfaat dalam
menunjang profesi guru.
I : Ilmiah, laporan mempunyai kebenaran yang sesuai
dengan kaidah ilmiah dan mengikuti kerangka isi
yang telah ditetapkan.
K : Konsisten, isi laporan harus sesuai dengan tugas
pokok guru
Sumber: Buku 4 dan Buku 5 PKB
Kerangka Isi
Publikasi Ilmiah
Kerangka Isi Makalah
Presentasi Ilmiah KK
29-30

Kerangka isi hasil makalah yang


dipresentasikan pada forum ilmiah (KK 29-30)

Mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh panitia


Kerangka Isi Publikasi Hasil Penelitian

Kerangka isi hasil penelitian yang KK


dipublikasikan dalam bentuk : 31-34
• buku atau
• artikel ilmiah (dalam majalah/jurnal ilmiah)
(KK 31 s.d. KK 34)

Mengikuti persyaratan yang berlaku pada


penerbit buku atau jurnal yang dituju.
Kerangka Isi Publikasi Hasil Penelitian

• Hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk


laporan/makalah (KK 35), mengikuti
sistematika yang terdiri atas bagian:
KK
35
Awal, Isi, Penunjang
Kerangka Isi Publikasi Hasil Penelitian dalam
bidang pendidikan formal (KK 35) (Lampiran 4 Buku 4 PKB)

1. Bagian awal
• Halaman Judul KK
• Lembaran Persetujuan 35
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Daftar Tabel
• Daftar Gambar
• Lampiran
• Abstrak atau Ringkasan
Kerangka Isi Publikasi Hasil Penelitian dalam
bidang pendidikan formal (KK 35) (Lanjutan)

2. Bagian Isi
a) Bab I Pendahuluan
(latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, dan manfaat hasil penelitian)

b) Bab II Tinjauan Pustaka


c) Bab III Metode Penelitian
d) Bab IV Hasil dan Diskusi
e) Bab V Kesimpulan dan Saran
Kerangka Isi Publikasi Hasil Penelitian dalam
bidang pendidikan formal (KK 35) (Lanjutan)

3. Bagian Penunjang
a) Daftar Pustaka
b) Lampiran-lampiran :
• instrumen yang digunakan
• contoh hasil kerja peserta didik
• contoh isian instrumen
• foto-foto kegiatan
• surat izin penelitian
• rencana pembelajaran
• dokumen pelaksanaan penelitian lain yang menunjang
keaslian penelitian tersebut
Kerangka Isi Makalah Tinjauan Ilmiah
berupa gagasan (KK 36) (Lampiran 5a Buku 4 PKB)

1. Bagian awal KK
• Halaman Judul 36
• Lembaran Persetujuan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Daftar Tabel
• Daftar Gambar
• Lampiran
• Abstrak atau Ringkasan
Kerangka Isi Makalah Tinjauan Ilmiah
berupa gagasan (KK 36) (Lanjutan)

2. Bagian Isi KK
a) Bab Pendahuluan 36
(latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, dan manfaat hasil penelitian)
b) Bab Tinjauan Pustaka
c) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal
dari satuan pendidikannya
Yang harus disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide
atau gagasan asli penulis yang terkait dengan upaya
pemecahan masalah di satuan pendidikannya
3. Bab Kesimpulan
4. Bagian Penunjang
Memuat daftar pustaka dan lampiran data yang digunakan
Kerangka Isi Makalah Tinjauan Ilmiah Praktik
Terbaik/Best Practice (KK 36) (Lampiran 5b Buku 4 PKB)

1. Bagian awal KK
• Halaman Judul 36
• Lembaran Persetujuan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Daftar Tabel
• Daftar Gambar
• Lampiran
• Abstrak atau Ringkasan
Kerangka Isi Makalah Tinjauan Ilmiah
Praktik Terbaik/Best Practice (KK 36) (Lanjutan)
2. Bagian Isi
a) Bab Pendahuluan
KK
(latar belakang masalah, rumusan masalah, 36
tujuan, dan manfaat hasil penelitian)
b) Bab Tinjauan Pustaka
c) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal dari
satuan pendidikannya.
Cara pemecahan masalah diuraikan secara rinci dalam
langkah—langkah, termasuk hambatan-hambatan yang harus
diatasi. Hal yang sangat perlu disajikan, pada bab ini, adalah
keaslian, kejelasan ide/gagasan, dan kecemerlangan ide
terkait dengan upaya pemecahan masalah di satuan
pendidikannya.
3. Bab Kesimpulan
4. Bagian Penunjang : Daftar pustaka dan lampiran data
Kerangka Isi Artikel Ilmiah Populer
(KK 37-38) KK
37-38

Kerangka isi artikel ilmiah populer di bidang


pendidikan formal dan pembelajaran pada
satuan pendidikannya:

Mengikuti persyaratan atau kelaziman dari Media


Massa yang akan mempublikasikan artikel ilmiah
tersebut
Kerangka Isi Artikel Ilmiah berupa
Gagasan (KK 39-41)
KK
Kerangka isi artikel ilmiah berupa 39-41
gagasan/kajian yang dipublikasikan
dalam bentuk artikel ilmiah pada jurnal

Mengikuti persyaratan yang berlaku pada jurnal


yang akan mempublikasikan artikel tersebut
Kerangka Isi Publikasi Buku Teks Pelajaran,
Buku Pengayaan, dan Pedoman Guru
(KK 42-51) (Buku 4 PKB)
KK
42-51
 Buku Pelajaran → Lampiran 6 atau
sesuai ketentuan penerbit
 Modul → Lampiran 7
 Diktat → Lampiran 8
 Buku dalam Bidang Pendidikan → Lampiran 9
 Buku Pedoman Guru → Lampiran 10
ARTIKEL ILMIAH
dalam jurnal
Sistematika Umum Artikel Ilmiah
dalam Jurnal

• Umumnya terdiri atas :


1. Pendahuluan (Introduction)
2. Bahan dan Metode (Materials and Methods)
3. Hasil dan Pembahasan (Results and Discussions)
4. Simpulan (Conclusion)

• Biasanya tidak ada Tinjauan Pustaka/Landasan


Teori
Persyaratan Artikel Ilmiah
1. Suatu artikel ilmiah harus memenuhi unsur:
• Logika ilmu yang tepat,
• bahasa yang jelas, lugas dan komunikatif,
• Sesuai dengan ketentuan jurnal yang akan
memuat artikel tersebut.
2. Penulis perlu taat mengikuti konvensi dari bidang
ilmunya dengan berpedoman pada jurnal ilmiahnya.
3. Setiap jurnal mempunyai gaya selingkung yang
WAJIB DIIKUTI → perhatikan petunjuk untuk
penulis (author guidelines)
Sistematika Artikel Ilmiah
• Judul (Title)
• Baris Kredit → Penulis dan afiliasi (Authors and
Affiliation )
• Abstrak (Abstract)
• Pendahuluan (Introduction)
• Bahan dan Metode (Materials and Method)
• Hasil dan Pembahasan (Results and Discussion)
• Simpulan (Conclusion)
• Daftar Pustaka (References)
Persiapan Sebelum Menulis

• Penelitian sudah dirancang dan dilaksanakan


dengan baik dan benar
• Data sudah dianalisis dengan benar
• Data disusun dalam bentuk tabel/grafik
• Data sudah dikuasai untuk dibahas
• Sudah banyak melakukan kegiatan literasi yang
relevan
• Ada simpulan yang bermakna bagi peningkatan
proses dan hasil pembelajaran serta
pengembangan profesi guru.
JUDUL (1)

• Tepat, singkat dan jelas.


• Judul merupakan bagian pertama dari suatu artikel ilmiah
yang dibaca sebelum pembaca membaca keseluruhan isi
artikel → Buat Menarik
• Positif, biasanya tidak mengandung kata kerja
• Hanya memuat yang ciri-ciri yang ingin ditonjolkan oleh
penulis → Tidak lebih 12 kata (bahasa Indonesia) dan 10 kata
(bahasa Inggris).
JUDUL (2)

• Untuk menghindari judul yang terlalu panjang dengan tetap


mempertahankan kejelasan makna judul, maka sebaiknya
dibuatkan sub-judul.
• Memuat kata kunci untuk pengindeksan, diurutkan mulai
dari yang paling penting dan spesifik
• Ada kalanya jurnal mengharuskan halaman judul yang
terpisah dari artikel.
• Halaman judul memuat judul artikel, nama-nama pengarang
atau penulis, lembaga afiliasi masing-masing penulis,
dan alamat penulis korespondensi
JUDUL (3)

Periksalah judul artikel Anda:

• Apakah judul menarik? Mengandung unsur kebaruan?


• Apakah tidak terlalu panjang atau terlalu pendek?
• Apakah telah menggambarkan inti tulisan sesuai
dengan permasalahannya?
Baris Kredit (1)
Berisi dua unsur: penulis & alamat
• Penulis: hanya orang atau orang-orang yang langsung
terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, analisis,
sintesis, dan penulisan
• Kepala Sekolah? Pemberi hibah penelitian?
• Nama penulis ditulis lengkap, tanpa gelar
• Nama penulis jangan diubah-ubah (konsisten)
• Urutan nama penulis → berdasarkan kontribusi,
disepakati oleh tim
• Satu orang menjadi penulis korespondensi → Yang paling
memahami tentang penelitian tersebut → cantumkan
email dan nomor telepon.
Baris Kredit (2)
Nama penulis harus konsisten (bentuk dan
pengejaannya) → indeks sitasi penulis, lebih dikenal

Perhatikan keragaman dalam penulisan nama berikut:


Arief Johan Maulani
Arief Djohan Maulani
A. Johan Maulani
Arief J. Maulani
Arief Dj. Maulani
Arief Johan M.
A. J. Maulani
Baris Kredit (3)
Berisi alamat penulis dan korespondensi:

 Jika penulis sedang studi di perguruan tinggi →


tempat studi dan institusi tempat penulis
bekerja, keduanya dicantumkan sebagai alamat
penulis

Jika penulis telah selesai studi dan kembali ke


institusinya → Institusi penulis dicantumkan
sebagai alamat penulis
Contoh penulisan alamat penulis
sedang studi di PT

Soni Sukendar1,2, Arief Husein1*, dan Erwin Maulana3


1Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl.
Dr. Setiabudi 2, Bandung 43123, Indonesia;
2Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Jl. Diponegoro 12 Bandung


40115, Indonesia;
3Departemen Statistika, Universitas Pasundan, Jl. Tamansari 13

Bandung 40123, Indonesia

*Penulis korespondensi, Tel/Faks: 022-4234522;


E-mail: ah.maula@kemdikbud.go.id
Penulis Korespondensi
• Orang yang paling bertanggung jawab terhadap isi
naskah

• Setiap hasil penelitian yang akan dipublikasikan


harus disetujui oleh semua orang yang terlibat
dalam pelaksanaannya
Misal: pembimbing harus mengetahui hasil
penelitian yang akan dipublikasikan oleh
mahasiswa atau lulusan bimbingannya
ABSTRAK (1)
• Merupakan ringkasan keseluruhan kajian yang
meliputi latar belakang, tujuan, metode, hasil dan simpulan
dalam bentuk singkat dan jelas.
• Jumlah kata dalam abstrak umumnya antara 50 s.d. 300 kata
(bergantung persyaratan jurnal yang dituju).
• Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah.
• Tidak ada singkatan, kutipan, tabel, gambar, merk dagang
• Dalam bahasa Indonesia dan Inggris
• Sangat penting karena dapat menentukan dibaca tidaknya
suatu artikel ilmiah
ABSTRAK (3)
• Informasi dalam abstrak harus bersifat
berdiri sendiri → tidak merujuk atau
bergantung pada teks.

• Data dalam abstrak → disajikan secara


tepat sehingga pembaca tidak perlu
mengacu pada teks
ABSTRAK (4)
KATA KUNCI (1)
• 3-5 kata/istilah yang dibahas dalam artikel,
pengurutannya dari yang spesifik ke umum
• Mempunyai makna yang khas dan jelas
• Kata kunci mencakup konsep pokok dalam artikel.
• Ada di dalam judul atau bahasan
• Berguna untuk mempermudah penelusuran artikel
• Penting dalam pengindeksan artikel
• Sebaiknya mengacu pada tesaurus (kumpulan istilah
dalam satu bidang tertentu)
PENDAHULUAN (1)

• Pendahuluan berisi alasan melakukan penelitian,


hipotesis, dan tujuan penelitian
• Pendahuluan mengandung perumusan masalah
• Status ilmiah (state of the art) disertai sumber acuan
• Pendahuluan berbeda dengan tinjauan pustaka. Perujukan
pustaka dalam pendahuluan jangan terlalu banyak.
• Pendahuluan dibatasi → 3-4 paragraf
PENDAHULUAN (2)
BAHAN DAN METODE
Diuraikan secara rinci sehingga menjamin
keberulangannya

• Metode yang telah dipublikasikan ~ ditulis


sumbernya; jika ada modifikasi harus dijelaskan

• Kegiatan ditulis sesuai urutan pengoperasian


dalam kalimat pasif

• Bahan analisis, cara penarikan sampel,


prosedur analisis, pengumpulan data, cara
perhitungan atau analisis data sampai diperoleh
hasil diuraikan dengan rinci
HASIL DAN PEMBAHASAN (1)
• Sajikanlah hasil secara jelas dan lugas dengan kalimat
sederhana
• Untuk penyajian data sederhana → gunakan tabel,
untuk data yang banyak → gunakan grafik atau gambar
• Jangan menyajikan gambar yang dibangun dari data
yang disajikan dalam tabel → duplikasi
• Data ilustrasi harus ditafsirkan dalam uraian
• Mulailah menulis hasil dengan cara yang sistematis
Bisa dimulai dari penyajian hasil utama kemudian
diikuti dengan data pendukungnya, atau sebaliknya
HASIL DAN PEMBAHASAN (2)
• Tulislah pembahasan sedemikian rupa sehingga jelas
terlihat perbedaan antara hasil kajian yang sedang
dilaporkan dan hasil kajian sebelumnya
• Pembahasan selalu diarahkan ke hipotesis (menerima
atau menolak hipotesis) dan mengapa demikian
• Pengutipan dalam pembahasan jangan terlalu panjang,
dan lebih baik ditulis dengan bahasa sendiri
• Kelompokkan beberapa penelitian sejenis dan bisa
dikutip secara berkelompok sehingga naskah akan
menjadi lebih pendek dan enak dibaca.
• Ilustrasi/tabel/gambar yang digunakan harus dirujuk
dalam teks.
HASIL DAN PEMBAHASAN (3)

• Membandingkan hasil penelitian dengan model atau


teori yang diacu
• Merupakan tempat penulis mengemukakan pendapat
dan argumentasi secara bebas, tetapi singkat dan logis
• Menghubungkan hasil penelitian yang dilakukan dan
penelitian sebelumnya dengan menunjukkan dan
membahas persamaan dan perbedaannya
• Menjelaskan arti temuan untuk memperluas
cakrawala pengetahuan di bidang pendidikan dan
pembelajaran
• Jangan berspekulasi → harus berdasar fakta/data
ILUSTRASI (1)
• Ilustrasi dapat berupa tabel, gambar, foto, peta,
denah, dan ilustrasi lain
• Harus diberi nomor dan judul
• Judul gambar merupakan frase yang berdiri sendiri
→ memberikan informasi singkat sehingga pembaca
paham akan data yang ditampilkan tanpa harus
membaca teks: “mandiri”
• Menyatakan kunci-kunci informasi → menguatkan
bagian yang penting dari penelitian
• Beberapa jurnal → Gambar disimpan pada halaman
terpisah dari teks
ILUSTRASI (2)
• Sebelum menyiapkan ilustrasi, perhatikan format
penyajian ilustrasi pada petunjuk penulisan dari
jurnal yang dituju
• Angka dalam decimal pada tabel, sebaiknya disusun
pada titik desimalnya
• Garis vertical pada tabel umumnya tidak
diperbolehkan
• Garis horizontal pada tabel, umumnya hanya
diperbolehkan tiga, yaitu dua di bagian atas (judul
kolom) dan satu pada penutup bagian bawah tabel
SIMPULAN DAN IMPLIKASI

• Simpulan adalah jawaban atas persoalan atau


hipotesis
• Harus didasari fakta yang ditemukan dalam
penelitian → hindari spekulasi
• Implikasi penelitian perlu dikemukakan untuk
memperjelas manfaat yang dihasilkan dari
penelitian
• Jika ada, dapat ditambahkan saran untuk
penelitian lebih lanjut
UCAPAN TERIMA KASIH

• Ditulis dengan formal, umumnya sebelum daftar


pustaka
• Sponsor dana, sertai dengan nomor kontrak
grant penelitian
• Nama di luar penulis yang mendukung tanpa
imbalan dalam pelaksanaan penelitian,
pengolahan data, atau penulisan artikel
ucapan tidak berlebihan
konfirmasikan kepada yang bersangkutan
PENULISAN SUMBER ACUAN
Sebanyak 100 ml suspensi bakteri diambil kemudian disebarkan
pada media agar-agar minimal yang ditambah metanol 1% (v/v)
dan sikloheksimida 20 mg ml-1 (Ismail, 2002).
atau
Sebanyak 100 ml suspensi bakteri diambil kemudian disebarkan
pada media agar-agar minimal yang ditambah metanol 1% (v/v)
dan sikloheksimida 20 mg ml-1 (5)

Ikuti ketentuan penerbit yang umumnya


terdapat pada “Petunjuk untuk Penulis”
(Author Guidelines)
DAFTAR PUSTAKA (1)

• Suatu daftar dari semua sumber acuan yang dirujuk dalam teks.
• Semua referensi yang dituliskan dalam teks, harus dituliskan
dalam daftar pustaka. Dan sebaliknya, semua yang tercantum
dalam daftar pustaka, harus diacu di dalam teks.
• Aturan perujukan dan penulisan daftar pustaka berbeda-beda
antar instansi atau penerbit → Ikuti petunjuk sesuai ketentuan
jurnal/penerbit yang dituju

Ikuti ketentuan penerbit yang umumnya


terdapat pada “Petunjuk untuk Penulis”
(Author Guidelines)
Contoh Penulisan Daftar Pustaka

• Sistem Nomor (Vancouver)


1. [CBE] Council of Biology Editors. Scientific
style and format. The CBE manual for
authors, editors, and publishers. Ed ke-6.
Cambridge: Cambridge Univ Pr. 1994.
2. Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L.
Pedoman penyajian karya ilmiah. Bogor:
IPB Pr. 2009.
DAFTAR PUSTAKA (2)

Dikti dalam butir evaluasi berkala ilmiah → Artikel


untuk jurnal (berkala) ilmiah → Minimum 80%
pustaka merupakan sumber acuan primer (jurnal)

Untuk KTI guru, belum diatur → untuk


kemutakhiran penelitian, disarankan mengacu
banyak jurnal
TUGAS
• Anda telah mempelajari jenis-jenis publikasi ilmiah, kerangka isi, serta
prinsip-prinsip penulisan karya tulis ilmiah bagi guru. Secara individu,
terapkanlah pengetahuan yang telah Anda peroleh tersebut untuk
menyusun satu artikel dengan pilihan jenis sebagai berikut:
1. Artikel ilmiah hasil penelitian (bisa disusun dari
skripsi/tesis/disertasi)
2. Artikel ilmiah gagasan
3. Artikel ilmiah populer
• Gunakan format sesuai ketentuan yang berlaku di salah satu
jurnal/majalah ilmiah. Contoh format disediakan, namun pilihan tidak
terbatas hanya pada format jurnal/majalah ilmiah tersebut.
• Tukarkan hasil pekerjaan Anda dengan teman, lalu masing-masing saling
menilai artikel ilmiah tersebut menggunakan instrumen penilaian yang
disediakan.
• Presentasikan hasil pekerjaan Anda.
Referensi
Agustin Wydia Gunawan. 2011. Lokakarya Penulisan Jurnal Ilmiah di
Jakarta pada tanggal 17 & 24 Januari 2011
Guido Benny. 2014. Pelatihan Penulisan Paper Ilmiah dan Sosialisasi
Beasiswa LPDP di UKM, Malaysia tanggal 20 Desember 2014
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 2016. Buku 4
Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi
Guru Pembelajar. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.

Anda mungkin juga menyukai